Computational thinking Shynta Muhtar PPG Prajabatan Universitas Mataram 2023
Penyusun: Shynta Muhtar Dosen Pengampu: Muhammad Erfan, S.Pd., M.Pd.
PPG Prajabatan Gelombang 1 2023
Aksi Nyata CT 1. Bagaimana perasaan Anda saat menelaah lebih lanjut mengenai CP CT dalam pertemuan kuliah ini? 2. Tuliskan pengetahuan-pengetahuan baru yang Anda dapatkan dari pertemuan ini Jawaban 1. Saya merasa tertarik saat menelaah lebih lanjut mengenai Capaian Pembelajaran Computational Thinking, saya tertarik dengan konsep- konsep dan prinsip-prinsip yang terlibat dalam pemikiran komputasional. Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang bagaimana cara menerapkan pemikiran komputasional dalam pemecahan masalah pada proses pembelajaran. Selain itu saya juga merasa ingin tahu tentang bagaimana fondasi CT dapat diterapkan dalam berbagai kegiatan pembelajaran. Saya ingin mengeksplorasi lebih dalam mengenai dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma serta topik-topik terkait lainnya yang dapat memecahkan permasalahan dengan menerapkan CT dalam proses pembelajaran terutama dalam mengintegrasikan CT dalam kurikulum merdeka. 2. Dalam Kurikulum Merdeka, Computational Thinking (CT) diperkenalkan sebagai salah satu kompetensi yang penting dalam pendidikan. CT adalah suatu cara berpikir yang melibatkan pemecahan masalah, analisis data, pemodelan, dan algoritma untuk memecahkan masalah dengan menggunakan konsep dan prinsip dalam komputasi. Berikut adalah beberapa pengetahuan baru setelah mempelajari Topik 2 mengenai CT dalam Kurikulum Merdeka: CT sebagai metode pemecahan masalah: Dalam Kurikulum Merdeka, CT diajarkan sebagai metode pemecahan masalah yang dapat diterapkan di berbagai bidang. Peserta didik akan mempelajari langkah-langkah dalam pemikiran komputasional, seperti memahami masalah, merancang solusi, menerapkan algoritma, dan mengevaluasi hasilnya. Hal ini membantu peserta didik untuk menjadi pemecah masalah yang kreatif dan analitis. CT dalam konteks mata pelajaran: CT juga diterapkan dalam konteks mata pelajaran lainnya dalam Kurikulum Merdeka. Di sekolah dasar (SD) peserta didik akan belajar menggunakan CT dalam mata pelajaran seperti Matematika, IPAS, dan Bahasa Indonesia. Mereka akan mengembangkan keterampilan komputasi yang relevan dengan konten mata pelajaran tersebut, seperti analisis data dalam Matematika atau merancang simulasi dalam IPAS.
Penggunaan alat dan teknologi: Dalam Kurikulum Merdeka, peserta didik
akan diperkenalkan dengan berbagai alat dan teknologi yang mendukung penerapan CT dalam mata pelajaran Informatika. Mereka akan belajar menggunakan perangkat lunak dan platform komputasi yang sesuai, seperti bahasa pemrograman, aplikasi pengolahan data, atau perangkat lunak simulasi. Hal ini membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan teknologi yang relevan dengan CT.
Penerapan CT dalam kehidupan sehari-hari: Salah satu tujuan Kurikulum
Merdeka adalah menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari- hari. Dalam konteks CT, peserta didik akan diajak untuk melihat bagaimana CT dapat diterapkan dalam situasi kehidupan nyata. Mereka akan mempelajari contoh penggunaan CT dalam berbagai bidang, seperti bisnis, industri, atau riset ilmiah.
Pembelajaran kolaboratif: Dalam Kurikulum Merdeka, peserta didik akan
diajak untuk belajar secara kolaboratif dalam menerapkan CT. Mereka akan berinteraksi dengan sesama peserta didik, guru, dan profesional dalam memecahkan masalah dan mengembangkan proyek-proyek menggunakan CT. Hal ini membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan kolaborasi dan komunikasi yang penting dalam dunia nyata.
Dengan pengetahuan baru mengenai CT dalam Kurikulum Merdeka, saya
berharap dapat mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang mendalam tentang CT, serta dapat menerapkan pemikiran komputasional dalam berbagai aspek kehidupan terutama mengaitkannya dalam proses pembelajaran.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional