Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR MATA KULIAH COMPUTATIONAL THINGKING

Disusun oleh:

Leni Purmanah (2216526)

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penguasaan kecakapan Berpikir/Pemikiran Komputasi atau Computational Thinking (CT)
sebagai salah satu teknik penyelesaian masalah menjadi sangat penting di masa sekarang untuk
menyiapkan generasi penerus yang berdaya saing di era ekonomi digital ini. Kecakapan ini
mengajarkan siswa bagaimana berpikir seperti cara ilmuwan komputer berpikir, untuk
menyelesaikan permasalahan di dunia nyata.

Awalnya istilah Computational Thinking atau Berpikir/Pemikiran Komputasi digaungkan oleh


Seymour Papert (1980) dalam bukunya yang berjudul “Mindstorm”. Ketika itu Papert berfokus
pada dua aspek komputasi: pertama, bagaimana menggunakan komputasi untuk menciptakan
pengetahuan baru, dan kedua, bagaimana menggunakan komputer untuk meningkatkan
pemikiran dan perubahan pola akses ke pengetahuan. Berikutnya J. M. Wing membawa
pendekatan yang dimodifikasi dan perhatian baru pada pemikiran komputasi atau
Computational Thinking. S. Papert menghubungkan pemikiran komputasi dan pedagogi digital
dengan pendekatan modern dalam pendidikan yang diprakarsai oleh Jean Piaget. J. Piaget
adalah seorang psikolog perkembangan paling dikenal karena memelopori teori belajar yang
dikenal sebagai konstruktivisme; secara singkat, katanya bahwa peserta didik membangun
pengetahuan baru dalam pikiran mereka, dari interaksi pengalaman mereka dengan
pengetahuan sebelumnya. S. Papert mengembangkan teori konstruktivisme, menambahkan
gagasan bahwa pembelajaran ditingkatkan ketika pelajar terlibat dalam “membangun produk
yang bermakna. “

Jeannette M. Wing menganggap pemikiran komputasi sebagai keterampilan dasar untuk


kemampuan analitis semua orang sama dengan kecakapan dengan membaca, menulis, dan
berhitung. Makalah Wing disambut oleh masyarakat di semua tingkatan, terutama di jenjang
pendidikan K-12 (SD-SMA), yang sangat bertanggung jawab dan berpengaruh dalam
pengembangan kecakapan dan karakter peserta didik. Tulisan J. M. Wing ini dimuat di Jurnal
Communication ACM pada Tahun 2006.

Berpikir/pemikiran komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah
penerapannya, bukan hanya untuk menyelesaikan masalah seputar ilmu komputer saja,
melainkan juga untuk menyelesaikan berbagai masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan teknik ini para siswa akan belajar bagaimana berpikir secara terstruktur, seperti halnya
ketika para software engineer menganalisa kebutuhan dan merencanakan pengembangan
software.

Teknik berpikir Computional Thinking sebagai sebuah pendekatan sangat penting dikuasai
para siswa untuk membantu mereka menstrukturisasi penyelesaian masalah yang rumit.
Dimana kecakapan complex problem solving dan berpikir kritis ini merupakan dua keahlian
terpenting yang diperlukan pada masa mendatang menurut World Economic Forum. Dengan
menguasai kecakapan ini maka para siswa akan lebih siap dalam bertahan dan bersaing di masa
mendatang, di era dimana akan hilangnya beberapa profesi yang ada dan era dimana muncul
profesi baru.

Integrasi pendekatan pemikiran komputasi dalam pembelajaran menuntut kreativitas Guru


dalam meramu pelajaran agar menjadi lebih bermakna. Keterampilan menerapkan inovasi
pembelajaran seperti ini harus di-sebar luaskan ke seluruh Guru di penjuru Indonesia agar anak
didik atau generasi penerus Indonesia berdaya saing di masa mendatang.

Dalam era digital seperti sekarang ini, kemampuan computational thinking sangat penting bagi
guru karena banyaknya perangkat lunak dan teknologi digital yang digunakan dalam
pendidikan. Dengan menguasai computational thinking, guru dapat merancang dan
mengembangkan model pembelajaran yang lebih efektif dan interaktif.

Selain itu, computational thinking juga dapat membantu guru dalam memecahkan masalah
dalam kegiatan sehari-hari di kelas, seperti menentukan urutan kegiatan dalam pembelajaran,
mengelola data, dan menyusun materi pembelajaran. Kemampuan ini juga sangat berguna
dalam menghadapi tantangan dalam pengajaran jarak jauh atau pembelajaran hybrid, di mana
teknologi digital menjadi bagian penting dari proses pembelajaran.

Oleh karena itu, bagi guru, menguasai computational thinking merupakan keharusan agar dapat
menghadapi perubahan zaman yang semakin cepat dan beradaptasi dengan teknologi yang
terus berkembang. Sebagai pengajar, guru juga dapat mengajarkan computational thinking
kepada siswa mereka untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis
dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang semakin digital.

Pentingnya computational thinking bagi siswa adalah karena hal ini dapat membantu mereka
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif yang sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan. Dalam era digital seperti sekarang ini, teknologi
digital menjadi semakin penting dan mendominasi hampir semua aspek kehidupan.
Kemampuan computational thinking dapat membantu siswa untuk memahami cara kerja
teknologi digital, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, dan meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Siswa yang menguasai computational thinking akan mampu memecahkan masalah dengan cara
yang lebih sistematis dan efektif, mengembangkan model dan solusi yang lebih efisien, dan
mengoptimalkan penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
kemampuan computational thinking juga dapat membantu siswa mengembangkan
keterampilan pemrograman, yang merupakan keterampilan yang semakin penting dalam era
digital saat ini.

Dengan menguasai computational thinking, siswa juga akan siap menghadapi tantangan dan
peluang di masa depan, termasuk dalam dunia kerja yang semakin digital dan global.
Kemampuan ini juga akan membantu mereka untuk berkontribusi dalam inovasi dan
perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Oleh karena itu, menguasai computational thinking merupakan hal yang sangat penting bagi
siswa untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi masa depan yang semakin digital dan
berubah dengan cepat. Selain itu, para pendidik juga dapat memperkenalkan konsep
computational thinking ke dalam pembelajaran mereka untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
dan masa depan.

1.2 CPMK Mata Kuliah CT


Berikut CPMK Mata Kuliah Computation Thingkin:
1. CPMK-01 Memahami CT sebagai sebagai pendekatan problem solving yang dibutuhkan
sebagai kompetensi penting abad kini dalam profesi apapun di era saat ini, yaitu dunia
IR4.0, masyarakat 5.0 dan dunia VUCA (S1, KU1). Sub-CPMK
 CPMK-01.01 Menjelaskan apa itu CT dan apa yang bukan CT (S1, KU1).
 CPMK-01.02 Menjelaskan kenapa CT diperlukan sebagai salah satu kemampuan
dasar lintas mapel di era digital (IR 4.0, masyarakat 5.0) dan VUCA (S1, KU1,
KK1).
2. CPMK-02 Fondasi (Keterampilan dasar) dan disposisi Berpikir Komputasional. Sub-
CPMK
 CPMK-02.01 Menjelaskan 4 keterampilan dasar CT yang tidak terpisahkan:
dekomposisi, abstraksi, berpikir algoritmik dan pengenalan pola dan keterampilan
tambahan lainnya. (KU1, KK1).
 CPMK-02.02 Menjelaskan tentang disposisi CT. (S1, KU1, KU2, KK1).
3. CPMK-03 Integrasi CT ke dalam berbagai bidang mata pelajaran dalam kurikulum.
Sub-CPMK.
 CPMK-03.01 Menjelaskan posisi dan peran CT dalam kurikulum Indonesia dan
kaitannya dengan Informatika dan CP BK dari K1 s.d. K12 (S1, KU1, KK1).
 CPMK-03.02 Menjelaskan posisi dan peran CT dalam tatanan global (framework,
literacy) (S1, KU1, KK1).
4. CPMK-04 Pembelajaran berbasis Studi Kasus Tematik untuk penerapan CT dengan
menjalankan siklus lengkap problem solving dengan 4 keterampilan dasar CT mulai
memahami permasalahan, menganalisis, menemukan akar persoalan, mengusulkan
alternatif solusi, memilih solusi “terbaik” (efektif, efisien, optimal). Catatan : tidak terbatas
pada Cara/strategi dan yang dituliskan di sini. Sub-CPMK
 CPMK-04.01 Menerapkan CT dalam problem solving secara umum (KU1, KU2,
KK1).
 CPMK-04.02 Penerapan Strategi Integrasi CT dalam bidang literasi membaca,
numerasi, sains, finansial (KU1, KU2, KK1).
 CPMK-04.03 Pendekatan studi kasus untuk penerapan CT dalam proyek yang
berkaitan dengan berbagai bidang mata pelajaran yang dipilih tergantung
kemampuan dan ragam latar belakang dan jenjang peserta (KU1, KU2,
KK1).Pengayaan (opsional):
 CPMK-04.04 Menjelaskan Strategi integrasi CT dalam berbagai bidang mata
pelajaran yang melibatkan analisis data, pemodelan, dan simulasi (KU1).
Pemahaman Peserta Didik & Pembelajarannya | 17
 CPMK-04.05 Menghasilkan karya kreatif sebagai ekspresi solusi berbasis CT dari
sebuah problem (P1, KU1, KK1, KK3).
5. CPMK-05 Mampu merancang integrasi CT dan mengimplementasikannya dalam satu
atau beberapa topik sebuah mata pelajaran yang dipilih oleh peserta sesuai jenjang dan bidang
yang akan diajarkan atau diminatinya. Sub-CPMK
 CPMK-05.01 Menganalisis, memilih salah satu aktivitas/topik/materi pada mata
pelajaran, dan menentukan satu atau lebih Tujuan Pembelajaran yang akan diinjeksi
CT (KU1, KU2, KK1, KK3).
 CPMK-05.02 Merancang dan menerapkan integrasi CT dalam mata pelajaran
tertentu (KU1, KU2, KK1, KK3).
6. CPMK-06 Mendokumentasikan dan mengkomunikasikan pengalaman mengajar CT.
Sub-CPMK
 CPMK-06.01 Menyusun makalah reflektif dan membangun portofolio pengalaman
belajar (KU1, KK1, KK3).
 CPMK-06.02 Mengkomunikasikan pengalaman belajar (KU1, KK3)
3.2 Gambaran Pelaksanaan Perkuliahan CT pada PPG

Perkuliahan Computational Thinking (CT) pada PPG (Pendidikan Profesi Guru) bertujuan
untuk membekali para calon guru dengan keterampilan dan pemahaman dalam menggunakan
pendekatan komputasi untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang.

Pelaksanaan perkuliahan CT pada PPG biasanya melibatkan dua tahap, yaitu tahap teori dan
tahap praktikum. Pada tahap teori, mahasiswa akan belajar konsep-konsep dasar dalam CT
seperti algoritma, struktur data, dan pemrograman. Materi-materi tersebut diajarkan dalam
bentuk kuliah, diskusi, dan pengerjaan tugas-tugas.

Selain itu, pada tahap teori, para mahasiswa juga akan mempelajari bagaimana menerapkan CT
dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini meliputi penggunaan media dan teknologi,
penggunaan algoritma dalam pembuatan kurikulum dan pengembangan metode pembelajaran
yang efektif.

Setelah mempelajari konsep-konsep dasar, para mahasiswa kemudian akan melakukan


praktikum di mana mereka akan mempraktekkan keterampilan CT dalam situasi nyata.
Praktikum ini dapat dilakukan dengan membuat program sederhana atau melakukan analisis
data menggunakan algoritma tertentu.

Pada praktikum, para mahasiswa akan dipandu oleh pengajar yang ahli dalam CT. Pengajar
akan memberikan bimbingan dan dukungan untuk membantu para mahasiswa memahami
konsep-konsep dan menerapkannya dalam praktikum.

Selain itu, penggunaan media dan teknologi juga sering dilakukan pada perkuliahan CT untuk
memperjelas dan memudahkan pemahaman mahasiswa. Beberapa contoh media dan teknologi
yang digunakan antara lain aplikasi dan software yang digunakan dalam pemrograman dan
analisis data.

Secara umum, pelaksanaan perkuliahan CT pada PPG bertujuan untuk memberikan


pemahaman dan keterampilan dasar dalam CT bagi para calon guru. Dengan memahami dan
mampu menerapkan CT, para calon guru diharapkan mampu mengembangkan metode
pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif serta dapat memecahkan masalah dalam berbagai
bidang melalui pendekatan komputasi.
.
BAB II
PEMBAHASAN

2.I PENDALAMAN PEMAHAMAN COMPUTER THINKING


Pemahaman tentang Computer Thinking atau berpikir komputasional adalah
kemampuan untuk memecahkan masalah secara sistematis dan logis dengan
menggunakan algoritma dan struktur data. Ada beberapa cara untuk memperdalam
pemahaman tentang Computer Thinking, di antaranya:
1. Mempelajari dasar-dasar pemrograman: Memahami dasar-dasar pemrograman seperti
logika, pengulangan, kondisional, fungsi, dan variabel akan membantu dalam
memahami konsep Computer Thinking.
2. Mempelajari algoritma: Algoritma adalah serangkaian instruksi atau prosedur yang
dilakukan oleh komputer untuk menyelesaikan suatu masalah. Mempelajari algoritma
akan membantu dalam memahami bagaimana komputer berpikir dan menyelesaikan
masalah.
3. Berlatih dengan memecahkan masalah: Memecahkan masalah dengan menggunakan
pemikiran komputasional dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang
Computer Thinking. Cobalah untuk memecahkan masalah sederhana seperti mencari
nilai tertinggi dalam sebuah array atau menghitung nilai faktorial dari sebuah bilangan.
4. Menggunakan tools komputasi: Ada beberapa tools atau software yang dapat
membantu dalam memahami dan mengembangkan pemikiran komputasional seperti
Python, Scratch, atau Alice. Cobalah untuk menggunakan tools tersebut untuk membuat
program sederhana atau animasi.
5. Mempelajari konsep struktur data: Struktur data adalah cara untuk menyimpan dan
mengatur data dalam computer
Refleksi
CT merupakan suatu kemampuan yang sangat penting bagi siswa di era digital saat ini.
Kemampuan berpikir secara komputasional membantu siswa memecahkan masalah secara
sistematis dan efektif, tidak hanya dalam konteks teknologi, tetapi juga dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu, CT juga membantu siswa untuk memperoleh keterampilan yang sangat
dicari oleh industri di masa kini dan masa depan.

2.2 COMPUTER THINKING DALAM KURIKULUM


CT (Computational Thinking) adalah suatu kemampuan berpikir yang terintegrasi
dengan teknologi dan dimaksudkan untuk membantu seseorang dalam memecahkan masalah
dengan cara yang sistematis, logis, dan efektif. CT tidak hanya terkait dengan kemampuan
teknologi saja, tetapi juga melibatkan kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi,
dan kemampuan komunikasi.
Dalam kurikulum, CT menjadi bagian yang penting dalam mengajarkan siswa tentang cara
berpikir dan cara memecahkan masalah dengan menggunakan teknologi. CT dapat diajarkan
melalui beberapa mata pelajaran seperti matematika, sains, dan ilmu komputer. CT juga dapat
diintegrasikan dalam pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathematics) untuk memperkuat penerapan konsep-konsep tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.
Dalam kurikulum pendidikan, CT dapat diajarkan melalui beberapa tahapan, yaitu:
1. Pengenalan konsep CT dan penggunaan teknologi.
2. Pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
3. Pembelajaran pemrograman dan pengembangan aplikasi.
4. Penerapan CT dalam masalah dunia nyata.
5. Evaluasi dan refleksi pada kemampuan CT yang telah diperoleh.
Pengajaran CT dalam kurikulum dapat membantu siswa untuk memperoleh keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan dalam era digital saat ini dan membantu mereka untuk bersiap
menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.
Refleksi
implementasi CT dalam kurikulum dapat menjadi tantangan tersendiri. Diperlukan kerjasama
antara pihak-pihak yang terlibat, seperti pengajar, pemerintah, dan industri untuk
mengembangkan kurikulum yang efektif dan menyediakan sumber daya yang memadai. Selain
itu, juga diperlukan upaya yang konsisten dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa
pembelajaran CT terus ditingkatkan dan relevan dengan perkembangan teknologi yang terus
berubah.

2.3 COMPUTER THINKING DALAM PROBLEM SOLVING


Prtanyaan Reflektif (Menjadi Bagian Portofolio) Computational Thinking
Pengalaman apa saja yang Peserta Didk dapatkan dari proses melakukan integrasi CT
ke dalam proyek STEM?
Saya yang melakukan integrasi pemikiran komputer (CT) ke dalam proyek STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics) akan dapat merasakan banyak pengalaman yang
bermanfaat. Berikut adalah beberapa pengalaman yang mungkin didapatkan oleh mahasiswa
tersebut:
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah: Integrasi pemikiran komputer dapat
membantu mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih
baik. Dengan menggabungkan keterampilan pemikiran kritis dan kreatif, mahasiswa dapat
merancang solusi yang lebih efektif dan efisien.
Meningkatkan kemampuan analisis data: Dalam STEM, data sangat penting untuk mengambil
keputusan dan merancang solusi. Integrasi pemikiran komputer dapat membantu mahasiswa
untuk mengembangkan kemampuan analisis data yang lebih baik dan mengidentifikasi pola-
pola yang sulit untuk ditemukan oleh manusia secara manual.
Memperluas pemahaman tentang teknologi: Dengan melakukan integrasi CT ke dalam proyek
STEM, mahasiswa dapat memperluas pemahaman mereka tentang teknologi dan bagaimana
teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan manusia.
Meningkatkan kerja tim: Integrasi CT ke dalam proyek STEM juga dapat membantu
mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan kerja tim mereka. Dalam proyek yang kompleks,
kolaborasi antara anggota tim sangat penting untuk mencapai hasil yang sukses.
Meningkatkan kreativitas: Integrasi CT ke dalam proyek STEM dapat membantu mahasiswa
untuk meningkatkan kreativitas mereka dalam merancang solusi yang inovatif dan efektif.
Meningkatkan pengalaman profesional: Integrasi CT ke dalam proyek STEM juga dapat
membantu mahasiswa untuk memperoleh pengalaman profesional yang berharga yang dapat
meningkatkan prospek karir mereka di masa depan.
Dalam keseluruhan, integrasi CT ke dalam proyek STEM dapat memberikan banyak manfaat
bagi mahasiswa, termasuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, analisis data, dan
kreativitas, serta meningkatkan keterampilan kerja tim dan pengalaman profesional

Bagaimana perasaan Peserta Didk pada saat mengerjakan modul ini?


Sangat tertantang
Jelaskan bagaimana rencana Peserta Didk dalam mengintegrasikan CT di dalam proyek
STEM di kelas yang Peserta Didk ajar kelak
Membuat poster ajakan untuk sadar dan tepat waktu dalam membayar pajak melalui aplikasi
canva
Peserta didik membuat posternya sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat poster ajakan untuk sadar dan tepat waktu
dalam membayar pajak melalui aplikasi Canva:
 Buat akun Canva atau masuk ke akun Canva Peserta Didk jika sudah memiliki akun.
 Pilih opsi "Poster" di halaman utama Canva.
 Pilih template poster yang ingin Peserta Didk gunakan atau buat desain dari awal.
 Tambahkan judul poster, seperti "Bayar Pajak Peserta Didk dengan Tepat Waktu".
 Tambahkan teks ajakan untuk memotivasi orang untuk membayar pajak, seperti
"Bersama-sama kita membangun masyarakat yang lebih baik dengan membayar pajak
tepat waktu".
 Tambahkan gambar atau ilustrasi yang relevan dengan tema poster, seperti gambar
uang atau ilustrasi orang membayar pajak.
 Gunakan palet warna yang menarik dan sesuai dengan tema poster.
 Tambahkan logo atau nama organisasi Peserta Didk jika ingin.
 Gunakan font yang mudah dibaca dan sesuai dengan tema poster.
 Review desain poster Peserta Didk dan pastikan semuanya terlihat rapi dan seimbang.
 Unduh poster dalam format yang sesuai dengan kebutuhan Peserta Didk, seperti JPG
atau PNG.
 Bagikan poster di media sosial atau tempat umum lainnya untuk memotivasi orang
untuk membayar pajak tepat waktu.
Dengan Canva, Peserta Didk dapat membuat poster yang menarik dan mudah dibuat untuk
memotivasi orang untuk membayar pajak tepat waktu. Pastikan desain poster Peserta Didk
sesuai dengan tema dan tujuan Peserta Didk untuk memaksimalkan efek ajakan Peserta Didk.
Refleksi
Computer Thinking (CT) adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dengan pendekatan
algoritmik dan sistematis, mirip dengan cara komputer memproses informasi. Dalam problem
solving, CT dapat membantu seseorang untuk memecahkan masalah dengan lebih efektif dan
efisien.
Dalam menggunakan CT dalam problem solving, pertama-tama perlu untuk mengidentifikasi
masalah dengan jelas dan memahami tujuan yang ingin dicapai. Kemudian, perlu untuk
memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih terkelola, dan
mengidentifikasi solusi potensial untuk setiap bagian masalah.
Selanjutnya, perlu untuk memilih solusi yang paling tepat dan mengimplementasikannya
dengan cara yang sistematis dan terstruktur. CT juga dapat membantu dalam evaluasi solusi
yang telah diimplementasikan, dan memperbaikinya jika diperlukan.
Dalam kesimpulannya, CT adalah kemampuan yang sangat penting dalam problem solving,
dan dapat membantu seseorang untuk memecahkan masalah dengan lebih efektif dan efisien.
Dalam menggunakan CT, perlu untuk memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil dan sistematis, dan mengimplementasikan solusi dengan cara yang terstruktur.

2.4 COMPUTER THINGKING DAN PROYEK

Prtanyaan Reflektif (Menjadi Bagian Portofolio) Computational Thinking

Pengalaman apa saja yang Peserta Didk dapatkan dari proses melakukan integrasi CT
ke dalam proyek STEM?
Saya yang melakukan integrasi pemikiran komputer (CT) ke dalam proyek STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics) akan dapat merasakan banyak pengalaman yang
bermanfaat. Berikut adalah beberapa pengalaman yang mungkin didapatkan oleh mahasiswa
tersebut:
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah: Integrasi pemikiran komputer dapat
membantu mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih
baik. Dengan menggabungkan keterampilan pemikiran kritis dan kreatif, mahasiswa dapat
merancang solusi yang lebih efektif dan efisien.
Meningkatkan kemampuan analisis data: Dalam STEM, data sangat penting untuk mengambil
keputusan dan merancang solusi. Integrasi pemikiran komputer dapat membantu mahasiswa
untuk mengembangkan kemampuan analisis data yang lebih baik dan mengidentifikasi pola-
pola yang sulit untuk ditemukan oleh manusia secara manual.
Memperluas pemahaman tentang teknologi: Dengan melakukan integrasi CT ke dalam proyek
STEM, mahasiswa dapat memperluas pemahaman mereka tentang teknologi dan bagaimana
teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan manusia.
Meningkatkan kerja tim: Integrasi CT ke dalam proyek STEM juga dapat membantu
mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan kerja tim mereka. Dalam proyek yang kompleks,
kolaborasi antara anggota tim sangat penting untuk mencapai hasil yang sukses.
Meningkatkan kreativitas: Integrasi CT ke dalam proyek STEM dapat membantu mahasiswa
untuk meningkatkan kreativitas mereka dalam merancang solusi yang inovatif dan efektif.
Meningkatkan pengalaman profesional: Integrasi CT ke dalam proyek STEM juga dapat
membantu mahasiswa untuk memperoleh pengalaman profesional yang berharga yang dapat
meningkatkan prospek karir mereka di masa depan.
Dalam keseluruhan, integrasi CT ke dalam proyek STEM dapat memberikan banyak manfaat
bagi mahasiswa, termasuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, analisis data, dan
kreativitas, serta meningkatkan keterampilan kerja tim dan pengalaman profesional

Bagaimana perasaan Peserta Didk pada saat mengerjakan modul ini?


Sangat tertantang
Jelaskan bagaimana rencana Peserta Didk dalam mengintegrasikan CT di dalam proyek
STEM di kelas yang Peserta Didk ajar kelak

Membuat poster ajakan untuk sadar dan tepat waktu dalam membayar pajak melalui aplikasi
canva
Peserta didik membuat posternya sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat poster ajakan untuk sadar dan tepat waktu
dalam membayar pajak melalui aplikasi Canva:
 Buat akun Canva atau masuk ke akun Canva Peserta Didk jika sudah memiliki akun.
 Pilih opsi "Poster" di halaman utama Canva.
 Pilih template poster yang ingin Peserta Didk gunakan atau buat desain dari awal.
 Tambahkan judul poster, seperti "Bayar Pajak Peserta Didk dengan Tepat Waktu".
 Tambahkan teks ajakan untuk memotivasi orang untuk membayar pajak, seperti
"Bersama-sama kita membangun masyarakat yang lebih baik dengan membayar pajak
tepat waktu".
 Tambahkan gambar atau ilustrasi yang relevan dengan tema poster, seperti gambar
uang atau ilustrasi orang membayar pajak.
 Gunakan palet warna yang menarik dan sesuai dengan tema poster.
 Tambahkan logo atau nama organisasi Peserta Didk jika ingin.
 Gunakan font yang mudah dibaca dan sesuai dengan tema poster.
 Review desain poster Peserta Didk dan pastikan semuanya terlihat rapi dan seimbang.
 Unduh poster dalam format yang sesuai dengan kebutuhan Peserta Didk, seperti JPG
atau PNG.
 Bagikan poster di media sosial atau tempat umum lainnya untuk memotivasi orang
untuk membayar pajak tepat waktu.

Dengan Canva, Peserta Didk dapat membuat poster yang menarik dan mudah dibuat untuk
memotivasi orang untuk membayar pajak tepat waktu. Pastikan desain poster Peserta Didk
sesuai dengan tema dan tujuan Peserta Didk untuk memaksimalkan efek ajakan Peserta Didk.
Refleksi
Computer Thinking (CT) sangatlah penting dalam proyek karena dapat membantu dalam
memecahkan masalah dengan lebih efektif dan efisien. CT dapat membantu untuk
mengidentifikasi masalah secara sistematis, dan mencari solusi untuk setiap bagian dari
masalah tersebut.
Dalam proyek, CT dapat membantu dalam perencanaan dan manajemen proyek. CT dapat
membantu dalam mengidentifikasi tujuan proyek secara jelas, dan memecah proyek menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih terkelola. Kemudian, CT dapat digunakan untuk
mengidentifikasi solusi potensial untuk setiap bagian proyek.
Dalam implementasi proyek, CT dapat membantu dalam pengelolaan sumber daya dan waktu.
CT dapat membantu dalam membuat jadwal yang sistematis dan terstruktur, dan memastikan
bahwa sumber daya digunakan dengan efektif.
Selain itu, CT juga dapat membantu dalam evaluasi proyek dan perbaikan selama dan setelah
proyek selesai. CT dapat membantu untuk mengevaluasi hasil proyek dengan cara yang
sistematis dan objektif, dan mencari cara untuk memperbaiki proyek jika diperlukan.
Dalam kesimpulannya, CT sangatlah penting dalam proyek karena dapat membantu dalam
memecahkan masalah dengan lebih efektif dan efisien, serta membantu dalam perencanaan,
pengelolaan, evaluasi, dan perbaikan proyek.
2.5 COMPUTER THINGKING DALAM PEMBELAJARAN

Pemahaman CT (Critical Thinking) tentang hasil refleksi dan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran)

 Pentingnya Refleksi dalam Pembelajaran Mahasiswa: Refleksi merupakan bagian


penting dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa. Melalui refleksi, mahasiswa dapat
mengevaluasi dan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan diri mereka serta
mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dalam aktivitas Pembelajaranyang dilakukan.

 Membuat RPP yang Efektif: RPP yang efektif harus mencakup tujuan yang jelas dan
terukur serta strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. RPP juga harus
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan aktivitas Aksi
Nyata, seperti sumber daya yang tersedia, waktu yang diperlukan, dan kemampuan
mahasiswa.

 Menganalisis Hasil Refleksi: Hasil refleksi yang diperoleh dari aktivitas


Pembelajaranharus dianalisis dengan seksama untuk mengevaluasi pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini dapat membantu mahasiswa untuk memahami kelebihan dan
kekurangan diri mereka serta memperbaiki strategi yang digunakan dalam aktivitas
Pembelajarandi masa depan.

 Meningkatkan Kemampuan CT: Aktivitas Pembelajarandapat membantu mahasiswa


meningkatkan kemampuan CT mereka, seperti analisis, evaluasi, dan sintesis
informasi. Mahasiswa juga dapat belajar untuk mempertimbangkan perspektif-
perspektif yang berbeda dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan data yang ada.

Refleksi
Computer Thinking (CT) adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dengan pendekatan
algoritmik dan sistematis, dan sangat penting dalam pembelajaran karena dapat membantu
siswa untuk memecahkan masalah dengan lebih efektif dan efisien.
Dalam pembelajaran, CT dapat membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah dan mencari
solusi secara sistematis. CT dapat membantu siswa untuk memecah masalah yang kompleks
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih terkelola, dan mencari solusi untuk setiap
bagian dari masalah tersebut.
Selain itu, CT juga dapat membantu siswa dalam evaluasi solusi yang telah diimplementasikan
dan memperbaikinya jika diperlukan. Hal ini dapat membantu siswa untuk terus belajar dan
berkembang, serta memperbaiki cara mereka dalam memecahkan masalah.
Dalam pengajaran, CT juga dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum dan pengelolaan
kelas. CT dapat membantu dalam membuat kurikulum yang sistematis dan terstruktur, dan
membantu guru dalam memberikan instruksi yang efektif dan efisien. CT juga dapat membantu
dalam pengelolaan kelas, dengan membantu siswa untuk bekerja secara mandiri dan
mendorong kolaborasi dan pemecahan masalah bersama.
BAB 3
SIMPULAN
Mata kuliah Computer Thinking (CT) merupakan salah satu mata kuliah yang penting dalam
kurikulum teknologi informasi dan komputer. Berikut adalah beberapa perbaikan yang dapat
dilakukan pada mata kuliah CT dan strategi perkuliahan yang tepat:
1. Perbaikan Materi: Materi CT harus terus diperbarui sesuai dengan perkembangan
teknologi dan kebutuhan industri saat ini. Selain itu, materi harus disampaikan dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh mahasiswa.
2. Integrasi dengan Mata Kuliah Lain: CT dapat diintegrasikan dengan mata kuliah lain
seperti pemrograman, pengembangan aplikasi, dan database untuk memperkuat
pemahaman mahasiswa tentang konsep CT.
3. Pendekatan Praktis: Perlu ada pendekatan praktis dalam mengajarkan CT. Mahasiswa
perlu diberikan tugas dan proyek untuk membantu mereka mengaplikasikan konsep CT
dalam situasi nyata.
4. Perbaikan Alur MERDEKA: Alur MERDEKA (Melihat, Mencoba, Refleksi, Diskusi,
Evaluasi, Kolaborasi, dan Aksi) dapat ditingkatkan dengan menekankan pada
pengalaman langsung dan kolaborasi antara mahasiswa untuk memperkuat pemahaman
tentang CT.
5. Perbaikan Metode Pengajaran: Dosen harus memperbaiki metode pengajaran agar
dapat menghadirkan materi dengan cara yang menarik, serta membantu mahasiswa
untuk memperdalam pemahaman tentang CT. Dosen juga perlu memberikan umpan
balik dan bimbingan yang baik kepada mahasiswa.
6. Penggunaan Teknologi: Teknologi dapat dimanfaatkan dalam mengajar CT. Misalnya,
dosen dapat menggunakan simulasi dan perangkat lunak pendukung untuk membantu
mahasiswa memperdalam pemahaman tentang CT.
7. Pengalaman Kerja: Dosen juga dapat memperkaya pengalaman mengajar CT dengan
menambah pengalaman kerja di industri teknologi informasi dan komputer untuk
memperoleh wawasan dan pengalaman baru dalam mengajar mata kuliah CT.
Dalam rangka memperbaiki diri dalam mengajar mata kuliah CT, dosen perlu terus
memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka, serta selalu mengikuti perkembangan
terbaru di industri teknologi informasi dan komputer. Dosen juga perlu membuka diri terhadap
umpan balik dari mahasiswa dan berusaha memperbaiki metode pengajaran mereka
berdasarkan umpan balik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai