Nim : 2219032
jm.ejournal.id
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut juga berimbas pada tuntutan
pengetahuan matematika yang sangat. Di masa lalu, masyarakat perlu bisa menghitung
dengan efisien dan akurat. Namun, saat ini berhitung lebih efisien dilakukan oleh mesin,
karena mesin hitung dapat melakukan perhitungan dengan cepat dan akurat, serta dapat
melakukan perhitungan-perhitungan pada konten-konten matematika yang rumit seperti
logaritma, statistik, trigonometri, integral, turunan, dan lain-lain.
Dalam artikel ini, penulis ingin menyampaikan lebih jauh mengenai integrasi TIK dalam
pendidikan, khususnya pendidikan matematika di sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Dengan tujuan sebagai berikut: (1) mengjelskan pengertian teknologi informasi dan
komunikasi (TIK); (2) menjelaskan pentingnya TIK digunakan dalam pembelajaran
matematika; (3) mendeskripsikan sejauhmana TIK digunakan dalam pembelajaran
matematika di Indonesia; (4) menjabarkan dampak positif dan negatif penerapan TIK dalam
pembelajaran matematika.
ejournal.radenintan.ac.id
Dalam fungsi teknologi sebagai alat untuk mengerjakan matematika, pengguna teknologi
tidak perlu mengetahui dan tidak pula perlu mengerti bagaimana teknologi menyelesaikan
permasalahan matematika yang dihadapi. Dengan perkataan lain, proses pemerolehan hasil
tidak perlu tampak di mata pengguna. Dalam hal ini, teknologi hanya berfungsi membantu
mengefisienkan waktu penyelesaian masalah.
Pada fungsi sebagai alat untuk melatih penguasaan keterampilan matematis, teknologi
berperan untuk mengasah dan memperkuat keterampilan pengguna dalam melakukan
prosedur penyelesaian permasalahan.
Pada fungsi sebagai alat untuk pengembangan dan pemahaman konsep, teknologi berfungsi
membantu siswa dalam memahami suatu konsep melalui, misalnya, proses penyelidikan
secara terbimbing.
Teknologi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran matematika bisa berupa
software yang relatif mudah didapat seperti Microsoft Excel dan GeoGebra. Dengan
memanfaatkan teknologi yang sudah luas dikenal semacam ini, siswa diharapkan dapat lebih
cepat beradaptasi untuk menggunakannya dalam proses pemecahan masalah matematika.