Anda di halaman 1dari 10

PERMAINAN TRADISIONAL SASAMBO

Oleh Kelompok 4:
1. Imam Barnadid
2. Lilik Apriani
3. Ninging Arianingsih
4. Shynta Muhtar
5. Suci Mulyati

A. PERMAINAN TRADISIONAL LOMBOK

1. Selodor
Permainan ini mengandalkan kekuatan tim untuk berhati-hati dalam melangkah.
Sebuah garis dibuat, dan setiap garis ada yang menjaga. Maka dari itu, sebagai
pemain/penjelajah harus berhati hati dalam melangkah. Ketika tim pemain tertangkap
maka tim penjaga akan kembali bermain.

2. Dengklek / Dengklak/ Ceprak


Dengklek adalah salah satu cara bermain dengan menggunakan satu kaki.
Permainan ini dimainkan dengan membuat garis tertentu dengan setiap pemain memegang
sebuah potongan genteng, bata atau tegel yang disebut sebagai "katuk". Katuk ini akan
dilemparkan pada setiap masing-masing kotak dalam garis dimana katuk ini harus berada
pada garis berikutnya dengan cara didorong dengan ujung jari kaki pemain. Ketika katuk
ini keluar dari garis yang telah ditentukan maka pemain akan digantikan dengan pemain
lainnya. Pada saat pemain lainnya berhasil menyelesaikan permainan dengan menuntaskan
seluruh garis kotak maka pemain tersebut berhak mendapatkan sebuah reward yang
disebut"bale" dimana "bale" ini dibuat dengan cara pemain membelakangi garis (dengklek)
dan pemain melemparkan katuk pada garis kotak. Ketika katuk tepat pada garis kotak maka
itulah "bale" sang pemain dimana "bale" ini tidak dapat dilewati oleh pemain lain
melainkan dari pemiliknya. Akan tetapi jika ktuk keluar garis maka pemain berikutnya
berhak melanjutkan permainan.

3. Jeletik Karet
Jelentik Karet adalah permainan yang dilakukan dengan menggunakan karet
gelang. Peserta dalam permainan ini minimal 2 orang. Setiap pemain pada permainan ini
mengumpulkan sejumlah karet gelang sesuai dengan kesepakatan. Setelah terkumpul
barulah para pemain memainkan permainan ini dengan melempar sejumlah karet gelang
tersebut. Karet yang terlempar ke tanah dicari yang tunggal atau tidak bergandengan
dengan karet gelang lainnya. Setelah itu karet gelang lain yang bergandengan dilentikkan
dengan ibu jari menuju karet gelang tunggal samapi seluruh karet gelang yang
bergandengan habis. Ketika dipertengahan permainan pemain tidak dapat
menyambungkan karet gelang dengan karet gelang tunggal tadi maka pemain berikutnya
berhak bermain.Pemain dengan kumpulan karet gelang terbanyak itulah yang menjadi
pemenangnya.

4. Karem /Tolang Bagek


Tolang Bagek adalah sebuah permainan dengan media biji asem. Biji asem ini
dinamakan warga Lombok dengan nama "tolang bagek''. Permainan ini dilakukan dengan
cara mengumpulkan beberapa biji asam atau "tolang bagek" sesuai dengan kesepakatan
para pemain lainnya. Salah satu dari pemain mengeruk tanah pada tempat yang telah
disediakan sehingga membentuk sebuah lubang yang tidak begitu dalam. Biji asam atau
"tolang bagek" yang telah dikumpulkan sesuai dengan jumlah peserta dimasukkan ke
dalam lubang tersebut. Masing-masing pemain yang ikut dalam permainan memiliki
sebuah biji asam atau "tolang bagek" sebagai "katuk". Pemain yang mendapatkan giliran
pertama dalam permainan melemparkan "katuk"nya pada lubang yang berisi biji asam atau
"tolang bagek" tersebut sampai biji asam atau "tolang bagek" yang berada di dalam lubang
keluar. Jumlah biji asam atau "tolang bagek"yang terbanyak adalah pemenangnya.

5. Beledokan / Pletokan
Biasanya permainan ini dimainkan oleh laki-laki. Permainan ini menggunakan
sebatang bambu berukuran kecil, dimana bambo ini terdiri dari 2 buah potongan. Satu buah
potongan polosan seperti meriam satu buah lagi berbentuk seperti pedang. 2 buah potongan
bamboo ini memiliki fungsi tersendiri. Dimana potongan bamboo polosan tempat
meletakkan peluru. Peluru disini menggunakan bahan alami seperti bunga jambu dan
kertas rendaman yang dibulatkan kecil-kecil. Peluru tersebut dimasukkan ke dalam
potongan bamboo polosan dan bamboo yang berbentuk seperti pedang berfungsi untuk
mendorong peluru masuk dengan cara ditekan sehingga peluru dari bunga jambu atau
kertas rendaman keluar dan mengenai sasaran yang diinginkan.
6. Benteng
Permainan ini membuat kita untuk mempertahankan benteng, jangan sampai ada
yang menyentuh benteng kita. Permainan ini mengandalkan tenaga untuk berlari saling
kejar mengejar. Permainan ini terdiri dari dua kubu. Setiap kubu mengeluarkan peserta /
prajurit untuk memancing peserta / prajurit untuk keluar. Saat ini terjadi, peserta/prajurit
siap untuk menangkapnya. Saat ditangkap peserta / prajurit lain segera menyelamatkan
yang lainnya. Jika semua tertangkap maka benteng akan diserbu, dan menang telak pun
akan didapatkan.

7. Main sungkit / Ketek / Pantok lele/ Katrik


Ukuran kayu yang digunakan ada yang panjang ada yang pendek yang disebut anak
kayu, atau bisa disebut main kayu. Ada tiga teknik yang dipakai dalam permainan ini;
disungkit, dipantok, dan dikandik. Tiga tehnik ini dimainkan oleh yang punya giliran,
sedang yang lainnya harus menjaga. Ada point yang didapatkan dalam permainan ini. Saat
disungkit, penjaga harus bergegas menangkap dan melempar kearah ibu kayu, dan
berusaha dikenai. Jika dikenai maka permainan akan berhenti dan digantikan oleh pemain
yang menjaga.
8. Sebok pete / Geleng/ Maen Kaleng
Permainan ini mengandalkan kemahiran dalam berbunyi. Ada satu pemain yang
kalah yang menjadi pencari, dan lainnya segera bersembunyi. Sang pencari harus cepat dan
pandai mencari yang lain, jika tidak begitu maka pencari yang akan ditangkap oleh lainnya.

9. Loncat karet / Merdeka / Maen Loncat Puter


Sebagian besar permainan ini dimainkan oleh perempuan tapi tidak menutup
kemungkinan laki-lakipun boleh ikut bermain. Dalam permainan ini ada dua orang
pemegang tali karet yang memegang kuncritan karetyang menyerupai sebuah tali di setiap
ujungnya. Pemain yang bermain pada urutan pertama melompati kuncritan karet sampai
batas yang tidak dapat dijangkau. Ketika batas maksimal tidak dapat dijangkau maka
pemain bergantian memegang ujung kuncritan karet dan mempersilahkan pemain kedua
dan seterusnya untuk bermain. Selain bermain loncat karet ada juga permainan loncat putar
dengan media yang sama yaitu kuncritan karet yang menyerupai tali. Permainannya hampir
sama hanya saja pada permainan loncat putar karet ini diputar dan pada hitungan tertentu
pemain masuk ke dalam putaran karet yang diputar sambil berlompat sesuai kemampuan/
sesuai hitungan yang disepakati. Ketika pemain masuk tidak sesuai dengan hitungan atau
pemain menginjak karet maka pemain lain akan mengganti dan begitu seterusnya.
B. PERMAINAN TRADISIONAL SUMBAWA
1. Permainan Logok
Logok adalah suatu jenis permainan tradisional dari daerah Sumbawa. Untuk
permainan ini dibutuhkan logok yang terbuat dari tempurung kelapa berbentuk segi lima
sebanyak 8-10 buah dan tongkat bamboo sepanjang ± 60 cm.
Permainan logok dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok oleh laki-
laki dewasa atau anak-anak. Logok dipasang di tanah dengan cara di tancamkan berjajar
ke belakang, jarak logok yang satu dengan lainnya ± 1 meter. Jarak logok dengan tabak
(gacuk) ± 10 meter. Para pemain dibagi dua yaitu pihak yang kalah dan yang menag.
Pihak yang menang mengawali permainan. Dengan posisi badan membungkuk, kayu
pemukul tegak lurus, tangan kiri menekan ujung kayu pemukul ke tanah, lalu tangan
kanan memukul kayu agar mengenai tabak.
Apabila tabak menjatuhkan tiga buah logok, dan seterusnya disebut split, dan bila
logok tidak dapat di jatuhkan sampai habis maka lawan dinyatakan kalah. Maka
pemainnya diganti oleh lawan, demikian seterusnya. Apabila si pemain dapat
menjatuhkan semua logok maka dinyatakan menang. Dalam permainan logok ada sanksi
yang diterapkan sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan kedua belah pihak.
2. Permainan Rabanga
Jenis permainan rabanga terdapat di daerah Sumbawa. Permainan rabanga
dilakukan oleh laki-laki dua orang atau lebih. Terlebih dahulu pemain menyiapkan
biji jambu mete sebanyak 10-30 biji. Disiapkan juga satu buah biji jambu mete yang tua
lalu isinya dikeluarkandiganti dengan timah agar lebih berat. Biji mete ini dipakai sebagai
tabak (gacuk).
Sebelum permainan di mulai terlebih dahulu dibuat lingkaran, dalam lingkaran itu
dipasang biji jambu mete. Kira-kira jarak 1 hingga 2-meter dari lingkaran tersebut dibuat
garisbatas. Dari garis inilah para pemain mementil gacuknya agar mengenai biji jambu
mete yang dipasang tadi. Jika si pemain bisa berhasil mengenai jambu mete yang
dipasang itu serta mampu ke luar lingkaran maka ia dinyatakan menang. Bila yang terjadi
sebaliknya maka ia dinyatakan kalah. Para pemain rabanga siap untuk melempar biji
jambu mete yang disusun sejajar dalam suatu lingkaran.

3. Permainan Barapan Kebo


Berapan kebo atau kerapan kerbau di Sumbawa adalah sejenis kerapan sapi di
Madura.Kerapan sapi diadakan di arena berupa tanah kering, sedangkan berapan kebo di
arena berupa tanah atau sawah berlumpur yang digenangi air. Penyelenggara adalah
baeng boat (pemilik sawah yang akan dijadikan arena). Baeng boat mengadakan
pengumuman akan diadakannya berapan kebo di sawahnya kepada tentangga atau
tetangga desa. Sawah yanf menjadi arena dibajak lebih dulu dan di airi ± sebatas lutut.
Mereka yang akan mengikuti berapan kebo menyiapkan kerbaunya dan meminta bantuan
sanro atau dukun. Kerbau dari suatau desa bersama menuju tempat lomba diiringi saketa
atau music Sumbawa. Di tempat lomba menunggu giliran di garis finish dipancangkan
sakn (tonggak bentuk salip yang telah di mantraioleh stuzro saka). Saka harus di langgar
oleh pasangan kerbau yang mencapai finish. Saka dimantrai agar kerbau takut mendekat.
Sebelum start, pasangan kerbau dibawa mengelilingi saka yang ngumang atau
berkenalan. Ngumang diikuti balawan atau lagu daerah Sumbawa.
Setelah selesai ngumang, pasangan-pasangan kerbau itu di bawa ke belakang garis
strat.Tau kareng telah siap dipasangan kerbau dabantu seorang pelepas. Setelah aba-aba
diberikan, pasangan kerbau mulai berlari. Saat start, pelepas tadi masih maish ikut lari
beberapa meter. Setelah kerbau berlari kencang, pelepas menyingkir ke pinggir arena.
Tau kareng mengendalikan dan mengarahkan kerbau keraha saka. Sering terjadi
keanehan, ekrbau yang dekat saka tiba-tiba berbelok arah. Kerbau yang menerjang saka
berhak mengikuti ababk berikut. Dalam permainan ini dikenal semi final dan final.
Kerbau yang menang mendapatkanhadiah tertinggi berupa kerbau dan pemenang itu akan
naik harga kerbaunya.
4. Permainan Karaci
Permainan ini terdapat di Sumbawa. Karaci berarti memukul bertubi-tubi. Alat
pemukulnya disebut karaci. Dahulu dalam jaman Kesultanan Sumbawa terdapat
kelompok Juram Empar atau penduduk asli dan kelompok Marisi atau pendatang. Dalam
upacara istana banyak persembahan: kelompok Bugis-tari setnpa, kelompok Bajo-tari
joge, masyarakat MoyaHilir-permainan karaci. Teknik dan peraturan permainan karaci
sama dengan permainan peresean di Lombok. Alat permainan juga sama yaitu rotan
pemukul dan perisai, maka dalam uraian ini cukup diberikan perbedaan istilah dan
jenisnya.
Pekembar di peresean disebut kepala di karaci. Ende di peresean disebut empar di
karaci. Penjalin di peresean disebut we di karaci. Dalam permainan karaci, pemain
menggunakan pabulang yaitu penutup kepala dan badan. Pabulang dibuat dari kain
berlapis kapuk sampai tebal, selain itu terdapat Tau besengkela yaitu pemisah semacam
wasit. Cara memisah dengan memalangkan galah diantara kedua pemain. Dalam
permainan karaci tidak terdapat kalah atau menang.
C. PERMAINAN TRADISIONAL MBOJO
1. Permainan Mpaa Sila
Mpaa sila berarti permainan dilat di daerah Bima dan Dompu. Permainan
dilakukan oleh dua orang laki-laku dewasa. Pada masa lalu Mpaa sila merupakan
permainan rakyat yang dipersembahkan kepada Sultan Bima ketika berlangsung upacara
adat. Sekarang Mpaa sila merupakan permainan rakyat untuk menghibur masayarakat.
Pada permainan Mpaa sila, masing-masing pemain dengan pedang di tangan
menunjukkan ketangkasan bermain silat dan bermain pedang. Sambil bergerak kesana
kemari, berkeliling, sebagaimana layaknya orang menari. Ketika itu seoran gpemain
mengintai dan merancang strategi untuk mengenai lawannya sedangkan seorang lagi
mengantisipasi agar tidak kena tebasan pedang lawan atau sapuan kaki lawan.
Dalam permainan ini, tidak ada yang kalah atau menang. Didalam permainan dan
lamapermainan tidak ditentukan. Adakalanya permainan ini memakai musik pengiring
tetapi ada juga yang tanpa musik pengiring. Dalam pertandingan Mpaa Sila, pemain
harus dapat menunjukkan ketangkasan bermain silat dan pedang.
2. Permainan Baleba
Permainan Baleba dilakukan oleh dua ofrang laki-laki dewasa atau orang tua di
daerah Dompu. Alat pendukung permainan ini adalah 2 potong kayu panjang 30 cm.
permainan ini memakai music pengiring yaitu dua buah gendang dan masing-masing
permainan memegang tongkat.
Permainan diawali oleh salah seorang pemain. Ia melakukan gerakan pembukaan
yangdiakhiri dengan sikap hormat kepada penonton kemudian lawannya bermain juga
melakukan gerakan yang sama. Selanjutnya kedua pemain sama-sama memasuki arena
untuk saling menghormat dengan sikap saling menundukkan kepala, setelah itu barulah
mereka saling memukul. Masing-maisng pemain berusaha agar pukulannya mengenai
tubuh lawan.
Permainan ini semakin seru apabila bunyi gendang pengiring bertambah keras
sampai akhirnya permainan dinyatakan berhenti apabila salah seorang pemain memberikan
kode bahwa dia sudah tidak mampu lagi melanjutkan permainan. untuk selanjutnya diganti
dengan pemain lain. Biasanya permainan ini dilaksanakan pada upacara kegiatan adat
seperti khitanan,perkawinan dan acara keramaian lainnya.

Anda mungkin juga menyukai