Point
Dengan Pendekatan Contectual Teaching And Learning
(CTL)
Di SMP Negeri 1 Baturiti
Disusun :
Dody Darma Sentana, S.Kom
SMPN 1 BATURITI
Jln. Gunung Semeru No. 20 Baturiti Telp. (0368) 21055 Kode Pos 82191
www.spensaba.sch.id
1
KARYA TULIS ILMIAH
Kepala Sekolah,
ABSTRAK
2
Metode Pembelajaran TIK pada program Power Point
dengan pendekatan CTL di SMPN 1 BATURITI.
Kata Pengantar
3
dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ini untuk meningkatkan
kegiatan belajar mengajar SMP Negeri 1 Baturiti.
Maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ini untuk belajar
membuat karya ilmiah dan meningkatkan Kegiatan Belajar Mengajar di
SMP Negeri 1 Baturiti.
Selesainya penulisan karya tulis ini, penulis tidak lepas dari
bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak, baik secara moral
maupun material. Untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Kepala Sekolah SMPN 1 Baturiti
2. Semua pihak yang turut membantu terselesainya karya tulis ini.
Tetapi karena keterbatasan waktu dan kemampuan, maka
kami menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna, selanjutnya
saran dan kritik selalu kami harapkan untuk membangun dan
perbaikan dalam pelaporan karya tulis ini.
Akhir kata semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan semua pembaca yang budiman. Terimakasih.
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................i
ABSTRAK.......................................................................................ii
4
KATA PENGANTAR.........................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................iv
I. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................. 1
B. Identifikasi Masalah..................................................... 2
C. Batasan dan Rumusan Masalah................................... 2
V. DAFTAR PUSTAKA........................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
5
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara
(Depdiknas, 2007).
Masalah pendidikan mencakup bagaimana mengembangkan anak
didik sebagai manusia individu sekaligus warga masyarakat. Tujuan
pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Benni Setiawan,
2008).
Kecenderungan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
SMP Negeri 1 Baturiti masih bersifat konvensional dan tradisional, hal ini
bisa terjadi karena Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pendidik yang
belum melaksanakan KBM dengan baik. Sebagai contoh, salah satu siswa
mencatat materi pelajaran di papan tulis dan siswa yang lain mencatat di
buku tulis adalah pandangan sehari-hari di dalam KBM. Setelah siswa
kelelahan mencatat selanjutnya guru menerangkan atau ceramah
didepan kelas. Kondisi seperti ini sudah pasti tujuan pembelajaran tidak
mungkin tercapai. Yang didapat siswa hanyalah catatan-catatan suatu
konsep dan siswa malas membaca kembali.
Catatan-catatan itu akan cepat usang dan menjadi limbah yang tak
punya arti sementara guru berceramah tentang konsep-konsep yang
bersifat abstrak. Dengan konsep abstrak tersebut dipastikan bahwa
kompetensi yang akan dicapai sepantasnya sia-sia (Bobbi DePorter,
2000).
Tampaknya langkah yang ditempuh guru tersebut sudah
menyimpang dari prinsip Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini menyebabkan Out Come kehilangan
kesadaran identitas individu, lokalitas, kreativitas dan daya saing. Ranah
kognitif yang selalu di dewa-dewakan dengan latihan soal-soal pelajaran
menjadi alat untuk mengeksploitasi otak-otak peserta didik.
Lenyaplah kesadaran identitas individu, perampasan identitas
individu tersebut sudah merambah pada semua mata pelajaran di SMP
Negeri 1 Baturiti. Perkembangan kompetensi individu siswa sudah tak
digubris sama sekali. Apalagi kebutuhan peserta didik dalam
mengekspresikan potensinya sungguh sudah tak ada ruang untuk
berkembang.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah menjadi acuan
guru dalam mengajar. Dalam RPP itu guru membuat perencanaan,
strategi, metode, dan skenario pembelajaran. Akan tetapi banyak guru
yang melaksanakan KBM tanpa RPP. Apabila ada guru yang membuat RPP
itu pun hanyalah formalitas belaka
6
Mestinya dengan RPP, guru harus bisa menciptakan pembelajaran
yang kreatif, inovatif dan menyenangkan, terutama pada mata pelajaran
yang mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi. Suasana pembelajaran
yang menyenangkan menyebabkan siswa menjadi lebih simpatik dan
bergairah dengan mata pelajaran tersebut.
Agar tujuan pembelajaran bisa tercapai, maka guru di tuntut untuk
bisa membuat perencanaan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
menyenangkan.
B. Identifikasi Masalah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
7
dan bagian dari model pembelajaran adalah strategi pembelajaran
(Zaepudin Arahim, 2004).
Bermacam-macam strategi pembelajaran mempunyai komponen-
komponen yang sama. Misalnya; bahwa semua pembelajaran diawali
dengan menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk terlibat
dalam proses pembelajaran. Tetapi masing-masing strategi pembelajaran
mempunyai tahap-tahapan yang berbeda. Misalnya, tahapan-tahapan
kegiatan pada pengajaran langsung berbeda dengan pangajaran
kooperatif. Perbedaan-perbedaan inilah terutama yang berlangsung di
antara pembukaan dan penutupan dalam pembelajaran. Hal ini yang
harus dipahami oleh para guru jika strategi tersebut ingin dapat
terlaksana dengan baik.
Setiap siswa punya cara sendiri untuk menyerap informasi, yang
disebut Modalitas. Ada tiga kategori yaitu Visual, Auditorial dan Kinestetik
(VAK). Pengajar seharusnya mencari tahu terlebih dahulu modalitas siswa
tergolong yang mana. Siswa dengan modalitas Visual akan lebih mudah
belajar melalui apa yang mereka lihat, siswa dengan modalitas Auditorial
akan lebih senang belajar melalui apa yang mereka dengar. Sedangkan
siswa dengan modalitas Kinestetik lebih mudah memahami pelajaran
apabila belajar sambil melakukan gerakan-gerakan ringan.
Strategi pembelajaran yang bisa mencakup ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik adalah pendekatan dengan strategi Contextual Teaching
and Learning (CTL). Dalam tulisan berikut ini akan diuaraikan antara lain
mengenai pengertian Microsoft Power Point, CTL dan penerapan
pendekatan Kontektual dalam KBM.
8
operasi Apple Macintosh. Powerpoint msih menggunakan warna hitam
putih, yang dapat membuat halaman teks & grafik untuk OHP (Overhead
Projector). Versi berikutnya muncul setahun kemudian dengan dukungan
warna. Pada 31 Juli 1987, Microsoft mengakuisisi Forethought, Inc dan
perangkat lunaknya, Powerpoint, seharga 14 juta dollar. Setelah itu versi
Powerpoint 2.0 muncul ke pasaran pada tahun 1990. Sejak saat itu
Powerpoint telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam paket
Microsoft Office
9
Dengan komunikasi yang baik, pikiran guru hanya dapat murni
melalui pikiran-pikiran muridnya. Guru tidak dapat berpikir untuk murid-
muridnya, atau tidak dapat memaksakan pikirannya pada murid-
muridnya. Berpikir murni, yaitu berpikir atas dasar keterlibatannya
dengan realitas (Paulo Freire, 1995).
Melalui dialog, guru-nya-murid serta murid-nya-guru tidak ada lagi
dan yang muncul adalah suasana baru Guru-yang-murid dengan murid-
yang-guru. Guru tidak lagi menjadi orang yang hanya mengajar, tetapi
orang yang mengajar dirinya melalui dialog dengan para murid, yang
pada gilirannya disamping diajar mereka juga mengajar. Guru mengajar-
murid belajar, murid mengajar-guru belajar. Sehingga suasana didalam
kelas adalah suasana kegiatan belajar bersama dan memecahkan
masalah bersama. Mereka sama-sama bertanggung jawab atas apa yang
mereka ajukan sebagai pendapat-pendapatnya.
10
E. Penerapan Power Point dalam KBM
Pembelajaran ketrampilan dan pengetahuan harus ada model
yang ditiru. Model memberikan contoh cara melakukan sesuatu, guru
bisa jadi model tetapi guru bukanlah satu-satunya model yang harus
memberi contoh. Tetapi model bisa dari siswa itu sendiri. Misalnya
salah satu siswa mendemontrasikan ketrampilan dan pengetahuannya
di depan teman sekelasnya. Dan ini sekaligus melatih siswa untuk
bertanggung jawab atas hasil karyanya.
Program Power Point sangat tepat untuk dipakai dalam
penerapan metode CTL. Semua pelajaran bisa dilakukan dengan
program ini sehingga siswa tidak bosan dengan mendengarkan guru
berceramah didepan kelas sekaligus siswa bisa belajar presentasi
dalam mempertanggungjawabkan hasil karyanya.
Dengan demikian Pengetahuan dan ketrampilan siswa diperoleh bukan
dari hasil mengingat atau hafalan tetapi dari kerja nyata, sehingga
tidak mudah lupa.
.
F. Model Pembelajaran Dengan Power Point
Pembelajaran dengan berbasis multi media akan lebih efektif dan optimal
dari pada model tradisional dan model pembelajaran dengan program
Power Point tentunya salah satu yang harus diterapkan dalam setiap KBM.
Sehingga siswa merasa senang dan pembelajaran lebih berfariasi.
11
G. Kerangka Berpikir
H. Hipotesis
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Subyek Penelitian
B. Metodologi Penelitian
C. Analisis Data
13
Metode pembelajaran Microsof Power Point dengan pendekatan CTL
secara tersetruktur atau berurutan adalah seperti di halaman berikut ini :
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Ms. Power Point
2007
yang ada di komputer Anda.. Pengaktifan Ms. Power Point 2007 ini bisa
dilakukan
dengan langkah berikut :
Klik START, pilih Program, pilih Microsoft Office, dan kemudian klik Power
Point.
Posisi menu bisa saja tidak sama antara satu komputer dengan komputer
lainnya,
Jika Anda sudah membuat shortcut dan menempatkannya pada desktop,
maka Anda dapat mengaktifkan Ms. PowerPoint 2007 dengan mengklik
(double click) icon shortcut tersebut.
14
Gambar 2. Lembar Kerja Ms. PowerPoint 2007
a. Quick Access Toolbar berisi shortcut untuk fungsi Save, Undo, and
Repeat.
Shortcut ini dapat ditambah dengan mengklik panah di sebelah kanan.
15
Gambar 5.Quick Access Toolbar
b. Ribbon Tabs
Setiap Ribbon Tab akan menampilkan Ribbon yang berisi beberapa set
dari Tool Groups. Ribbon tabs dalam Ms. PowerPoint 2007 antara lain : Home,
Insert, Design, Animations, Slide Show, Review, dan View.
16
Tables, perintah untuk menambahkan table pada tampilan slide Anda.
Illustrations, terdapat tombol-tombol yang bisa Anda gunakan untuk
menyisipkan gambar, clipart, photo album, shapes, smartart, dan chart
(grafik).
Links, tombol-tombol pada tool group ini dapat digunakan untuk
membuat link pada slide.
Media Clips, untuk memperkaya tampilan slide Anda, maka anda
dapat menambahkan file sound (suara) atau movie (film).
17
Monitors, Anda bisa mengatur resolusi dari slide presentasi Anda
pada tool group ini.
18
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyimpan dokumen,
antara lain :
Klik logo/tombol Ms. Office yang ada pada sudut kiri atas lembar kerja,
kemudian pilih Save as. Ms. Office Button >> Save as
a. PowerPoin Presentation, Anda dapat menyimpan dokumen yang
anda buat sesuai dengan format Ms. PowerPoint 2007 (*.pptx)
b. PowerPoint Show, Anda menyimpan dokumen yang Anda buat
dimana jika Anda mengaktifkannya maka akan terbuka sebagai
tampilan Slide Show.
c. PowerPoint 97-2003 Presentation, Menyimpan copy dari presentasi
yang anda buat dengan format yang dapat dibuka di PowerPoint 97-
2003.
d. Find Add-Ins for other file format, Anda dapat menyimpan
dokumen yang Anda buat dalam bentuk file formet yang lain, misalkan
pdf dan xps.
e. Other Formats, membuka dialog box Save as, untuk memilih dari
semua tipe file format yang tersedia atau memungkinkan.
Dalam Power Point, terdapat empat tipe teks yang dapat kita tambahkan
dalam presentasi yang kita buat, antara lain :
1. Teks Placeholder
19
Gambar 2.2. Membuat teks pada placeholder
2. Teks Autoshape
Anda dapat memilih salah satu bentuk Autoshape sesuai dengan yang
anda perlukan, kemudian jika anda memerlukan teks pada autoshape
tersebut Anda bisa melakukannya dengan meng-klik kanan bentuk
Autoshape tersebut dan memilih add text, lalu ketikan teks yang Anda
inginkan.
3. Tex Box
Text Box adalah suatu tempat untuk teks yang dapat bergerak dan
berubah ukuran. Anda dapat menggunakan text box untuk menempatkan
teks dimanapun pada slide, seperti di luar sebuah placeholder teks. Contoh.
Anda dapat menambahkan judul atau keterangan untuk sebuah gambar,
atau table, atau grafik dengan membuat sebuah text box dan
menempatkannya di dekat objek tersebut. Selain itu, text box dapat
20
digunakan untuk menambahkan suatu teks ke suatu Autoshape, tetapi Anda
tidak ingin teks tersebut menjadi satu bagian dengan Autoshape. Suatu text
box dapat memiliki border, pengisi,bayangan, atau efek tiga dimensi, dan
Anda dapat merubah bentuknya.
4. WordArt
WordArt adalah objek yang Anda buat dengan efek siap pakai dan
dapat diformat. Anda dapat menggunakan WordArt untuk teks yang menarik.
WordArt dapat diperbesar, diperkecil, dan dirotasi atau dijadikan tiga dimensi
atau vertikal.
Teks yang Anda ketik di placeholder, seperti judul dan daftar ber bullet,
dapat diedit di slide atau tab outline. Teks dalam sebuah objek, seperti text
box atau Autoshape, dan Teks WordArt tidak muncul pada outline dan harus
di edit di slide.
Latihan 1
Buat beberapa slide di berikut ini
.Slide 1
Slide 2
Slide 3
21
Slide 4
22
Setelah Anda melakukan salah satu langkah di atas, Anda dapat
melakukan format melalui toolgroup font yang terdapat di Ribbon Tab Home.
Selain melalui toolgroup font, Anda juga dapat melakukan format font
dari font dialog box yang dapat diaktifkan dengan meng-klik :
23
Change Case berfungsi untuk merupakan penggunaan huruf besar dan
huruf kecil pada teks yang Anda buat.
9. Font Color
Selain melakukan perubahan pada jenis, ukuran, gaya dsb. Seperti
disampaikan di atas, Anda juga dapat memberikan warna pada teks
yang Anda buat
1. Alignment/Perataan
Selain perataan secara horizontal yang dilakukan dengan mengklik
24
25
2.2.3. Menyisipkan Gambar/Clip Art
1. Menyisipkan Gambar
Untukmenyisipkan gambar pada slide yang Anda buat, Anda dapat
melakukannya dengan mengklik tombol Picture pada toolgroup
Illustration.
26
C. MEMBUAT HYPERLINK PADA SLIDE PRESENTASI
1. Sebelum Anda membuat Hyperlink, maka buatlah slide presentasi
seperti di bawah ini
2. Membuat Link
a. Seleksilah teks, gambar, clip art atau place holder yang akan
Anda Link.
b. Kemudian, Klik Ribbon Tab Insert, lalu pilih Hyperlink
c. Maka, akan mucul jendela dialog seperti berikut :
Existing File or Web Page : Anda me-link pada file yang telah ada
sebelumnya, yang Anda simpan pada folder tertentu. Atau Anda
melakukan link ke alamat web tertentu dengan menuliskan alamat web
tersebut pada Address Bar.
27
Current Folder : Link pada file yang ada pada folder dimana file kita
ada.
Browsed Page : Memilih link pada drive/folder dimana folder kita
berada
Recent File : Muncul file-file yang bisa kita pilih untuk di link
Place in This Document : Anda melakukan link pada slide presentasi
yang sama yang sudah Anda buat sebelumnya.
Create New Document : Membuat document baru yang akan kita link
dengan slide presentasi yang kita tentukan.
E-mail Address : Link pada alamat email tertentu.
c. Untuk pilihan link berdasarkan slide yang kita pilih, maka kita
melakukan link pada slide lain yang ada pada file presentasi kita
(Place in This Document).
Teks yang sudah ter-link akan berwarna biru dan bergaris bawah.
d. Melakukan Link pada file lain yang ada di folder (misalkan link
ke format document)
e. Mencoba aktif tidaknya link yang kita buat.
Untuk melihat aktif tidaknya link yang kita buat, maka kita harus
menjalankan slide presentasi yang telah kita buat tersebut. Caranya :
Mengaktifkan ribbon tab slide show dan memilih salah satu pilihan
pada ribbon start slide show. Atau,
Mengklik tombol yang ada di bagian bawah, untuk menampilkan
halaman yang sedang aktif.
f. Untuk setiap halaman yang menjadi link bagi menu utama dari
slide Anda, Anda harus membuat link kembali ke menu utama,
atau menu tertentu sesuai dengan yang Anda inginkan
MENJALANKAN PRESENTASI
Saat menjalankan presentasi pada layar komputer (on-screen), seluruh
layar akan digunakan dan komponen-komponen layar seperti toolbar, menu,
dan lain-lain akan hilang dari layar. Cara menjalankan presentasi ini cukup
sederhana, buka presentasi yang akan dijalankan, lalu klik menu View, Slide
Show atau menu Slide Show, View Show.
28
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisa dan pembahasan dari distribusi skor hasil survey tersebut di
atas, bahwa pelaksanaan pembelajaran strategi Contextual Teaching and
Learning (CTL) pada program Microsoft Power Point di SMP Negeri 1
Baturitisangat memuaskan siswa. Hal ini ditunjukan dengan hasil survey
bahwa 83,33 % siswa sangat puas, 6,67 % siswa senang. Sementara 3,33
% siswa ragu-ragu, 5,0 % siswa tidak senang dan hanya 1,67 % siswa
yang sangat tidak senang. Artinya metode ini sangat efektif, sangat
disenangi dan bisa memuaskan mayoritas siswa di SMP Negeri 1 Baturiti.
B. Saran-saran
Pendidikan pada dasarnya merupakan pembebasan sosial. Dengan
demikian selayaknya guru membumikan materi pelajaran di ruang
pendidikan. Pembelajaran di kelas bukan tumpukan informasi yang
ditimbunkan di kepala siswa secara paksa. Realitas sosial seharusnya
diakomodasi dalam materi pembelajaran. Hal ini penting agar siswa tidak
tuna realitas sosial, tuna ketrampilan dan mati rasa atas nilai-nilai
kemanusiaan.
Maka dari itu seharusnya pembelajaran harus kontekstual, yaitu
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan
ketrampilan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini
diharapkan hasil pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik.
29
DAFTAR PUSTAKA
30