Proposal Penelitian
Proposal Penelitian
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengontrak mata kuliah skripsi
Oleh:
CECEP ROSIDIN
19813004
Kelas Eksperimen:
Menggunakan
metode Gallery
Walk
Perlakuan Pre- Pre-
Test Test
Kelas Kontrol:
Tidak
menggunakan
metode Gallery
Walk
N. Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran Gallery Walk dalam
pembelajaran IPS dengan tujuan unutk melihat apakah metode
pembelajaran ini dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik kelas
VIII di SMPN 3 Tarogong Kidul. Gallery Walk atau Galeri Belajar
merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa
pelajari selama ini. Metode Gallery Walk adalah metode pembelajaran
yang dapat memaksa siswa untuk membuat suatu daftar baik berupa
gambar maupun skema sesuai hal-hal apa yang ditemukan atau diperoleh
pada saat diskusi disetiap kelompok untuk dipajang didepan kelas. Setiap
kelompok menilai hasil karya kelompok lain yang digalerikan, kemudian
dipertanyakan pada saat diskusi kelompok dan ditanggapi. Penggalerian
hasil kerja dilakukan pada saat siswa telah mengerjakan tugasnya. Setelah
semua kelompok melaksanakan tugasnya, guru memberi kesimpulan dan
klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa.
Dengan demikian mereka dapat belajar dengan lebih menyenangkan
sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan bisa tercapai. Dengan
menggunakan metode pembelajaran Gallery Walk diharapkan dapat
mengatasi kendala-kendala pembelajaran seperti materi pelajaran yang
sulit diserap oleh siswa secara tidak maksimal, sehingga hasil belajar
siswapun belum maksimal. Model ini dapat menghemat efisiensi waktu
pelajaran dan siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran karena
strategi ini memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat suatu
karya dan melihat langsung kekurang pahamannya dengan materi tersebut
dengan melihat hasil karya teman yang lainnya dan dapat saling mengisi
kekurangannya itu.
O. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Desain Penelitian
Metode atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode atau pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut
Musianto (2002:125) pendekatan kuantitatif ialah pendekatan
yang dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan,
analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya
menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus, koma dan
kapasitas data numerik. Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode yang digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan
kuantitatif bertujuan untuk menguji teori dan membangun fakta,
menunjukkan gabungan antar variabel, memberikan deskripsi
statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya.
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode
kuasi eksperimen (Quasi Eksperimental). Dalam penelitian ini
menggunakan jenis penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono
(2015) penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Menurut Ruseffendi (2010:52), desain ini hampir sama
dengan desain kelompok pratest-protest yang membedakan hanya
pengelompokkan subjek. Pengelompokkan untuk desain non-
equivalent control group tidak secara acak melainkan bisa dipilih
oleh peneliti tetapi dengan syarat kelompok yang akan dipilih
harus serupa atau setara dalam kategori tertentu. Kelompok
eksperimen dan kontrol dilakukan tes awal. Kedua kelompok
mendapat perlakuan berbeda, dimana kelompok eksperimen
menggunakan metode pembelajaran Gallery Walk dan kelas
kontrol tidak menggunakan metode pembelajaran Gallery Walk
dan diakhiri dengan tes akhir untuk measing-masing kelompok.
Desain penelitian dapat digambarkan dengan pola desain Non-
equivalent Control Group Design sebagai berikut:
Eksperimen O1 X O3
Kontrol O2 - O4
(Sugiyono, 2015)
Keterangan:
O1: Pre-test
O2: Pre-test
X: Perlakuan Metode Pembelajaran
O3: Post-test
O4: Post-test
Berdasarkan tabel rancangan penelitian melalui jenis kuasi
eksperimen bahwasanya terdapat kelas kontrol dan kelas
eksperimen, di mana kelas eksperimen dilambangkan dengan
huruf O1 sebagai kelas yang mendapatkan perlakuan dengan
menerapkan metode pembelajaran Gallery Walk, kemudian O2
sebagai kelas kontrol sebagai pembanding.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dipilih oleh peneliti yaitu di
SMPN 3 Tarogong Kidul. Sekolah tersebut peneliti rasa tepat
dipilih untuk penelitian yang sesuai dengan apa yang akan diteliti
dikarenakan sekolah tersebut merupakan tempat kegiatan PLP
peneliti yang telah dilakukan sebelumnya sehingga peneliti merasa
sudah cukup mengenal karakteristik pembelajaran yang biasa
dilakukan dan peneliti merasa perlu adanya inovasi metode
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik di sekolah
tersebut.
3. Populasi dan Sampel
Menurut Sundayana (2015) “Pendidikan di definisikan
sebagai keseluruhan subjek atau objek yang menjadi sasaran
penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu, ...”. Populasi
dalam penelitian ini adalah kelas VIII (Delapan) SMPN 3
Tarogong Kidul tahun ajaran 2022/2023.
Menurut Sundayana (2015) “... Sampel adalah sejumlah
(tidak semua) hal yang di observasi yang relevan dengan masalah
penelitian, dan tentunya subjek atau objek yang diteliti tersebut”.
Adapun teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan
secara purposive sampling. Menurut Sugiyono (2015) purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu.
Pada penelitian ini menggunakan metode pembelajaran
Gallery Walk pada mata pelajaran IPS dengan harapan untuk
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Sampel yang
diambil dalam penelitian ini yaitu kelas VIII SMPN 3 Tarogong
Kidul sebanyak 74 peserta didik yang terdiri dari kelas VIII F dan
VIII G tahun ajaran 2022/2023.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu hal yang digunakan untuk
mengukur suatu objek yang akan diteliti. Adapun instrumen
penelitian dalam penelitian ini meliputi:
a. Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan degan
cara mengadakan pengamatan, dimana pengamatan
tersebut dilakukan secara teliti dengan pencatatan yang
sistematis. Selain itu bahwa melalui observasi peneliti
dapat mengetahui kondisional yang terjadi dilingkungan
sekitar yang menjadi objek tempat penelitian. Melalui
kegiatan observasi dalam penelitian yang telah
direncanakan secara sistematik tentang teknik dalam pola
pembelajaran yang berbasis masalah dengan
mengkombinasikan masalah-masalah sosial sederhana,
sehingga dapat memberikan peningkatan terhadap perilaku
prososial pada peserta didik dalam menjalankan kehidupan
di lingkungan sosialnya.
b. Tes
Pada penelitian ini akan dilakukan dengan suatu tes
yaitu ada pretest dan posttest. Pretest dilakukan sebelum
menerapkan media miniatur rumah adat dalam proses
pembelajaran sedangkan posttest dilakukan setelah
menerapkan media miniatur rumah adat dalam proses
pembelajaran.
c. Dokumen
Dokumen ini merupakan catatan peristiwa yang
telah terjadi sebelumnya dengan berbagai jenis bisa berupa
gambar, tulisan, atau karya monumental dari seseorang
yang dikumpulkan oleh peneliti untuk digunakan sebagai
data penelitian. Dokumentasi yang diperlukan dalam
penelitian ini seperti RPP, proses pembelajaran di kelas,
serta interaksi peserta didik dengan sesamanya dan guru.
5. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian dalam teknik pengumpulan data yang akan
diterapkan adalah tes hasil belajar. Langkah-langkah dalam teknik
pengumpulan data yait dengan:
a. Tes awal (pretest)
Tes awal (pretest) ini dilakukan sebelem dilakukan
pembelajaran tanpa menggunakan media miniatur rumah
adat di terapkan.
b. Treatment (pemberian perlakuan)
Pemberian perlakuan ini diberikan dengan kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan media miniatur rumah
adat pada pembelajaran IPS untuk meningkatkan
pemahaman keragaman sosial budaya peserta didik.
c. Test akhir (post test)
Teks akhir (posttest) ini dilakukan setelah menerapkan
media miniatur rumah adat dalam pembelajaran IPS.
6. Uji Coba Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas merupakan ukuran yang menjelaskan tentang
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu data instrument.
Data instrument dapat mengetahui suatu data itu valid atau
tidak. Nilai validitas ini di tentukan dengan koefisien
produk momen. Rumus yang dapat digunakan sebagai
berikut:
nƩxy−( Ʃx )( Ʃy )
rxy =
√[ nƩ x −( Ʃx ) ] ¿ ¿ ¿ ¿
2 2
Keterangan:
Rxy : koefesien validitas x dan y
x : skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
y : skor total yang diperoleh dari seluruh item
Ʃx : jumlah skor dalam distribusi X
Ʃy : jumlah skor dalam distribusi Y
Ʃx2 : jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
Ʃy2 : jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
n : Banyaknya Responden
1) Melakukan perhitungan dengan uji t dengan rumus:
thitung=r
√n−¿ 2 ¿
√ 1−r ²
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
n = Jumlah responden
2) Mencari ttabel dengan ttabel = tɑ (dk = n-2)
3) Membuat kesimpulan, dengan kriteria pengujian
sebagai berikut:
Jika thitung > ttabel berarti valid, atau
Jika thitung ≤ ttabel berarti tidak valid
Tabel Kriteria Validitas Butir Soal
0,60-0,79 Tinggi
0,40-0,59 Sedang
0,20-0,39 Rendah
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat
yang memberikan hasil yang tetap sama (konsisten,
ajeg)” (Sundayana, 2015). Hasil pengukuran itu harus
tetap sama (relatif sama) jika pengkurannya diberikan
pada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh
orang yang berbeda pula. Tidak terpengaruh oleh
pelaku, situas dan kondisi. Alat ukur yang
reliabilitasnya tinggi disebut alat ukur reliabel.
Menurut Suharsimi (2010:231) untuk menghitung
reliabilitas soal digunakan rumus Cronbach Alpha:
k Ʃsi ²
r11=[ ][1− ]
k −1 s²t
Keterangan:
r11 = koefesien reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
1 = bilangan konstan
Si2 = Varian skor total
Ʃsi2 = jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item
7. Analisis Data
Pengolahan data yang dilakukan didalam penelitian ini adalah
dari data hasil pre-test dan post-test. Setelah data tersebut
diperoleh, selanjutnya dilakukan pengolahan data. Data hasil pre-
test dan post-test yang diperoleh, terlebih dahulu diuji
normalitasnya, jika hasil yang didapat dari pre-test dan post-test
berdistribusi normal maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas
untuk kedua data tersebut. Hasil yang didapat dari kedua data
tersebut jika kedua data menghasilkan kedua data bervariansi
homogen, maka selanjutnya dilakukan uji t. Tetapi jika salah satu
data bervariansi tidak homogen maka selanjutnya dilakukan uji t’.
Sedangkan jika salah satu data atau kedua data tidak berdistribusi
normal, maka dilakukan uji dengan uji statistik non-parametrik
yaitu dengan uji Mann Whitney. Untuk melihat adanya
peningkatan hasil belajar peserta didik digunakan uji Gain
Ternormalisasi. Uji ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik, yang didapat dari hasil pre-test dan post-test.
Menurut Sundayana (2015) langkah-langkah analisis data hasil tes
adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Data Dengan Liliefors
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah
sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji
kenormalan yang dilakukan adalah uji Liliefors (Nana. S,
2005). Dengan langkah sebagai berikut:
1) Hipotesis
Ho : data sampel tidak berasal dari populasi
berdistribusi normal
H1 : data sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal.
2) Taraf Signifikansi
(α) = 0,05
Urutan data sampel dari kecil ke besar
Menentukan nilai Zi dari tiap-tiap data
dengan
xi−x
rumus z=
s
Keterangan :
s : Simpangan Baku dan tunggal
xi: Data Tunggal
x : Rata-rata data tunggal
Tentukan besar peluang untuk masing-
masing nilai Z berdasarkan tabel Z sebut
dengan f(Z)
Hitung frekuensi komulatif dari masing-
masing nilai Z sebut S(Z)
Tentukan nilai L0 dengan rumus F(Z) - S(Z)
kemudian tentukan nilai mutlaknya. Ambil
yang paling besar dan bandingkan dengan
Lt dari tabel liliefors.
Adapun kriteria pengujiannya adalah
sebagai berikut:
Tolak H0 Jika L0 > Lt
Terima H0 Jika L0 ≤ Lt
b. Uji Homogenitas
Setelah uji normalitas, dilakukan juga uji homogenitas. Uji
homogenitas untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan
adalah uji homogenitas dua varians atau uji Fisher (Nana,
2005, hlm. 273).
s1
F=
s2
Keterangan :
F : Homogenitas
S12 : Varians yang besar
S2 2 :
Varians yang kecil
c. Uji Gain Ternormalisasi
Sundayana (2015) mengemukakan bahwa “gain
ternormalisasi (g) untuk memberikan gambaran umum
peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan
kemampuan pemecahan masalah statistika antara sebelum
dan sesudah pembelajaran”. dalam penelitian ini uji gain
ternormalisasi dilakukan untuk menganalisis hasil belajar
IPS antara dua kelas yang diteliti, analisis dilakukan
dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi oleh Hake
(dalam Sundayana, 2015) yaitu:
d. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah
hipotesis yang telah dilakukan pada penelitian ini diterima
atau tidak. Uji hipotesis digunakan untuk melihat hasil tes
peserta didik dari kelompok eksperimen dan kontrol
dilakukan uji parametrik yaitu uji-t Statistik yang
digunakan dalam pengujian hipotesis, uji-t digunakan
ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi
tidak diketahui. Uji-t adalah salah satu uji yang digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang
signifikan dari dua buah mean sampel (Hartono, 2008:63).
Uji hipotesis ini menggunakan uji t dengan rumus (Anas,
2010, hlm. 314):
͞ X 1−͞ X 2
√
Thitung = ( n 1−1 ) S 1² + ( n 2−1 ) s 22 1 ❑
1
( + )
n 2+n 2−2 n1 n 2
Ttabel=t(ɑ,n1 + n2-2)
Keterangan:
x1 : Rata-rata sampel eksperimen
x2 : Rata-rata sampel control
n1 : Banyak sampel eksperimen
n2 : Banyak sampel control
S1 : Standar Deviasi dari sampel eksperimen
S2 : Standar Deviasi dari sampel control
S : Standar Deviasi
Setelah dilakukan uji t kemudian membentuk
interprestasi terhadap (t0) dengan rumus: Df atau db =
(N1+N2) – 2
t0 ≥ t- tabel, berarti H1 diterima dan H0 ditolak
t0≤ t- tabel, berarti H1 ditolak dan H0 diterima, dengan
taraf α = 0,05
DAFTAR PUSTAKA
Anna, Catharina Tri, dkk. (2004). Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES
Press. hlm. 4.
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta,
cet. 3. hlm. 3.
Djamarah, S.B dan Zain. A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hayyu, dkk. (2020). Pengaruh Metode Gallery Walk Dipadu Media Gambar
Berbasis Potensi Lokal Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap
Kepedulian Lingkungan Peserta Didik SMA Negeri. BIOEDUKASI: Jurnal
Pendidikan Biologi, vol 13 (1), hlm. 49-52
Luzyawati, dkk. (2020). Implementasi Metode Gallery Walk Terhadap Minat Dan
Kemampuan Kognitif Siswa Pada Materi Virus. Jurnal Bio Educatio, Vol.
5 (2), hlm. 1-9.
Muamar, dkk. (2017). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Project Based
Learning (PJBL) Yang Dipadu Metode Gallery Walk Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Konsep Penvemaran Lingkungan Kelas X IPS SMA
Negeri 1 Bireuen. JESBIO Vol. VI No. 1, Mei 2017.
Rahmat, Sri & Husain, R. (2021). Method Gallery Walk On Students’ Learning
Outcomes In IPA Lesson In Class IV SDN 8 Kwandang, Utara Gorontalo
Regency. European Journal of Humanities and Educational
Advancements (EJHEA), Vol. 2 (11).
Roestiyah (1989). Didaktik Metodik. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Ross, E., (2006). The Social Studies Curriculum. New York: State University of
New York Press.
Silberman, Melvin. (2006). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Nusamedia.