Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA PTK

ULUNG DIANTORO

Identifikasi Masalah 1. Peserta didik kurang mampu aktif dalam kegiatan proses pembelajaran
2. Sejarah dianggap mata pelajaran yang membosankan

Fokus Masalah Bagaimana meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar

Alternatif Tindakan Menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan Keaktifan anak
didik
Tindakan yang dipilih Membuat RPP yang menerapkan Model Pembelajaran Jigsaw

Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah merencanakan penerapan model Jigsaw untuk meningkatkan


Keaktifan anak didik untuk meningkatkan aktivitas Belajar Siswa
2. Bagaimanakah menerapkan model Pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan
Keaktifan anak didik untuk meningkatkan aktivitas Belajar Siswa
3. Bagaimanakah pengaruh penerapan model Pembelajaran Jigsaw untuk
meningkatkan Keaktifan anak didik untuk meningkatkan aktivitas Belajar Siswa
Rumusan Judul PTK “Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar
Siswa Tentang Kehidupan Masa Praaksara Indonesia di Kelas X IPA 4 SMAN 1
Kedamean Tahun 2019-2020”.
Latar Belakang Kurikulum 2013 menempatkan sejarah sebagai salah satu mata pelajaran yang
memiliki jam yang tinggi. Dalam satu minggu mata pelajaran sejarah pada satu kelas
mencapai 5 jam pelajaran yang terbagi dalam dua mata pelajaran, yaitu Sejarah
Peminatan dan Sejarah Indonesia Wajib. Pembelajaran Sejarah identik dengan
banyaknya materi ajar tentang berbagai peristiwa sejarah, tokoh-tokoh, tanggal,
tahun, dan itu semua dianggap sebagai sesuatu yang harus dihafalkan anak didik.
Ketika pembelajaran disajikan tanpa adanya inovasi dan kreativitas dari guru
pengajar, maka sah apabila sejarah menjadi mata pelajaran yang dianggap
membosankan.
Dengan adanya realita tersebut, maka media belajar sangat mempengeruhi dalam
proses pembelajaran di kelas, media yang inovatif kreatif akan lebih menyenangkan
dibanding dengan media yang sering ditampilkan oleh pengajar. Sebagai seorang
guru, kita dituntut untuk lebih kretif dalam memilih dan menggunakan media
pembelajaran. Media pembelajaran tidaklah harus mahal dan sulit dalam
pembuatannya, tetapi mudah dilakukan dan dimengerti.
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Bagaimana merencanakan penerapan model Pembelajaran
Discovery Learning untuk meningkatkan aktivitas Belajar Siswa Tentang
Kehidupan Masa Masa Praaksara Indonesia di Kelas X IPA 4 SMAN 1
Kedamean Tahun 2019-2020?
2. Untuk mengetahui Bagaimana menerapkan model Pembelajaran Jigsaw untuk
meningkatkan aktivitas Belajar Siswa Tentang Kehidupan Masa Masa Praaksara
Indonesia di Kelas X IPA 4 SMAN 1 Kedamean Tahun 2019-2020?
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model Pembelajaran Jigsaw untuk
meningkatkan aktivitas Belajar Siswa Tentang Kehidupan Masa Masa Praaksara
Indonesia di Kelas X IPA 4 SMAN 1 Kedamean Tahun 2019-2020?
Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi guru :
a. Mengetahui model pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas
siswa
b. Mengatasi problema yang dihadapi dalam pembelajaran yang selama ini
banyak dikeluhkan terutama berkaitan dengan mata pelajaran Sejarah
2. Manfaat bagi sekolah:
a. Memberi masukan positif bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan
hasil belajar
b. Meningkatkan kebersamaan dalam mengembangkan sistem pendidikan
formal
c. Sebagai sarana pemberdayaan untuk meningkatkan kreativitas guru
3. Manfaat bagi siswa
a. Memberikan sajian pembelajaran yang menarik dan memperhatikan
modalitas belajar
b. Menumbuhkan semangat belajar yang tinggi pada siswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar.
Kerangka Teori 1. Teori Belajar
2. Teori Aktivitas Belajar
3. Teori Pembelajaran Kooperatif
4. Kerangka Pikir

Setting Penelitian Subyek Penelitian adalah siswa kelas X IPA 4 SMA Negeri 1 Kedamean tahun
pelajaran 2019/2020 sebanyak 36 siswa
Tahapan Siklus

PLANING ACTING

OBSERVATING
REFLECTING

Siklus 1 Perencanaan ( Planning )


Berisi uraian tentang hal-hal yang dilakukan peneliti sebelum PTK dilaksanaan.
Misalnya: penyusunan proposal/rancangan PTK, penyiapan RPP, penentuan
kolaborator, dan jadwal pelaksanan PTK

Pelaksanaan ( Acting )
Dalam tahapan ini peneliti menerapkan tindakan sesuai dengan langkah-langkah
metode yang dirancang yang telah disusun dalam RPP

Pengamatan ( Observing )
Bersamaan dengan kegiatan tersebut (setelah tindakan dilakukan, jika melalui
rekaman), peneliti dan kolaborator mengamati palaksanaan penerapan tindakan
menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Selain itu, baik peneliti maupun
kolaborator juga mencatat hal-hal penting yang terjadi selama tindakan
berlangsung. Misalnya: bagaimana suasana berlajar, bagaimana reaksi subyek
penelitian terhadap tindakan yang dilakukan peneliti, dan hal lain yang perlu untuk
dicatat terutama yang berkaitan dengan perubahan keterampilan berbicara peserta
didik (sesuai dengan pokok masalah yang ingin ditingkatkan oleh peneliti). Hal ini
penting karena sangat berguna untuk menentukan tindak lanjut yang akan
dilakukan pada siklus berikutnya.

Refleksi ( Reflecting )
Tahapan ini diisi dengan temu muka antara peneliti dengan kolaborator. Kegiatan
yang dilakukan adalah mendiskusikan hasil temuan selama pengamatan
berlangsung baik yang ditemukan oleh peneliti maupun kolaborator. Bahkan
penting juga untuk mengambil data dari hasil testimoni subyek penelitian.
Berdasar dari tiga sumber (triangulasi data) tersebut
Siklus 2 Sama seperti siklus pertama
Teknik pengolahan data 1. Metode observasi, dilakukan untuk memperoleh data partisipasi siswa saat
penerapan metode eksperimen pada materi pokok fisika dengan menggunakan
instrument lembar observasi siswa.
2. Metode angket, digunakan untuk mengukur respon siswa. Daftar pertanyaan
(angket) diberikan kepada siswa untuk mengetahui dan respon terhadap
pembelajaran dengan metode eksperimen.
Instrumen yang Lembar observasi/pengamatan
digunakan
Jadwal Penelitian Penelitian ini dalaksanakan pada bulan oktober semester ganjil tahun pelajaran
2019/2020.

Anda mungkin juga menyukai