No. Hasil eksplorasi penyebab masalah diidentifikasi penyebab masalah 1 1.Pengetahuan 1. Minat peserta didik hanya pada praktek. Setelah dilakukan peserta didik rendah Kajian Literatur : analisis terhadap pada teori materi Sardiman, (2011: 76) menjelaskan bahwa pengetahuan atletik variasi jalan minat sebagai suatu kondisi yang terjadi peserta didik dan variasi lari. apabila seseorang melihat ciri-ciri atau rendah pada teori arti sementara situasi yang dihubungkan atletik variasi KD 3.3: dengan keinginan-keinginan atau jalan dan variasi Memahami variasi gerak kebutuhan-kebutuhannya sendiri. lari melalui dasar jalan, lari, lompat, (Modul 1 Pedagogik : 57) berbagai sumber dan lempar melalui Hasil Wawancara Pakar: literatur, dan permainan/olahraga yang Mengapa minat peserta didik hanya tertarik wawancara kepala dimodifikasi dan atau pada pembelajaran praktek saja dibandingkan sekolah, teman olahraga tradisional pembelajaran materi di kelas? sejawat serta Jawaban: pakar, maka 1. Penyebab kenapa peserta didik lebih ditentukan tertarik praktek dibandingkan materi penyebab masalah karena pelajaran yang lain sudah berada yang sesuai dengan di dalam kelas. kondisi satuan 2. Guru harus menggunakan metode yang pendidikan sebagai tepat dalam menyampaikan teori. berikut : 3. Guru diperbolehkan memberikan teori di luar kelas atau di lapangan, namun harus 1. Guru belum diperhatikan juga guru harus mampu menggunakan mengendalikan fokus peserta didik. metode dan pendekatan yang 2. Guru mengajar menggunakan model inovatif saat konvensional (ceramah dan mencatat) menjelaskan Kajian Literatur : materi atletik yang Trianto (2010), menyebutkan bahwa dapat menarik model pembelajaran adalah suatu minat peserta perencanaan atau pola yang digunakan didik. sebagai pedoman dalam merencanakan 2. Guru tidak pembelajaran di kelas atau pembelajaran memanfaatkan tutorial. ICT berupa media Mardiah, K. (2017). Penggunaan Metode dan sumber Pembelajaran Dalam Peningkatan Hasil Belajar belajar yang Siswa. Jakarta :(9) menarik. Hasil Wawancara Kepala Sekolah : Menurut bapak, apa metode yang paling tepat untuk meningkatkan proses pembelajaran pjok di sd kita? Jawaban: Menurut saya metode pembelajaran yang paling tepat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajran PJOK di SDN 04 tebat karai adalah PBL (Problem Base Learning) dikarenakan dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam bekerja, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam kelompok.
3. Belum memanfaatkan teknologi dengan
cara menggunakan media dan sumber belajar yang menarik. Kajian Literatur : Menurut Arsyad (2004: 7), media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik didalam maupun di luar kelas. Pemilihan sumber belajar dalam proses belajar mengajar salah satunya adalah media pembelajaran. Media adalah suatu alat yang membantu peserta didik supaya terjadi proses pembelajaran. Menurut Arsyad (2004: 7) (Modul 5 Profesional :132) Hasil Wawancara Kepala Sekolah: Guru belum sepenuhnya maksimal dalam memanfaatkan teknologi / TIK contohnya video pembelajaran ? Seberapa penting pemanfaatan media audio visual tersebut untuk pembelajaran PJOK ? Jawaban: 1. Media merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. 2. Media belajar bisa dari aplikasi yang disukai peserta didik, sebagai contoh dari youtube, tiktok, platfom dari kementrian dll.
4. Guru kurang terampil dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Kajian Literatur : Pelaksanaan pembelajaran menurut Abdul Majid (2013) meliputi kemampuan- kemampuan membuka pelajaran, menyajikan materi, menggunakan metode/ media, menggunakan alat peraga, menggunakan bahasa yang komunikatif, memotivasi peserta didik, mengorganisasi kegiatan, berintraksi dengan peserta didik secara komunikatif, menyimpulkan pembelajaran, memberikan umpan balik, memberikan penilaian, dan menggunakan waktu secara cermat. (Modul 2 Pedagogik :59) Hasil Wawancara Teman Sejawat: Menurut bapak pelaksanakan pembelajaran seperti apa yang dapat memaksimalkan potensi peserta didik? Jawaban : Pelaksanaan pembelajaran yang dapat memaksimalkan potensi siswa dalam hal ini hasil pada evaluasinya melewati KKM yaitu pembelajaran yang memperhatikan: 1. Materi nya menarik 2. Metode yang digunakan inovatif 3. Literatur guru harus jelas 4. Guru harus mampu mengorganisasikan kelas 5. Peserta didik harus bisa saling berkomunikasi dan berkolaborasi 6. Diharapkan peserta didik mampu memberi umpan balik dan dapat menyimpulkan 2. Keterampilan 1. Peserta didik merasa pemanasan kurang Setelah dilakukan peserta didik rendah bervariasi dan monoton analisis terhadap dalam melakukan Kajian Literatur : peserta didik tidak pada praktek atletik Menurut Joe Luxbacher (2004:1) bersemangat dalam variasi jalan dan menyatakan bahwa pemanasan berguna mengikuti variasi lari. untuk menghangatkan suhu otot, rangkaian melancarkan peredaran aliran darah dan pemanasan dan KD 4.3: memperbanyak aliran oksigen ke dalam pendinginan pada Mempraktikkan variasi tubuh, memperbaiki kontraksi otot dan praktek atletik pola dasar jalan, lari, kecepatan gerakan refleks, dan juga untuk variasi jalan dan lompat, dan lempar mencegah kejang otot. Pemanasan dalam variasi lari melalui melalui bentuk permainan biasanya mengandung berbagai sumber permainan/olahraga yang unsur gerak yang cepat, baik yang berbasis literatur, dan dimodifikasi dan atau lari atau melompat, maupun yang berbasisi wawancara kepala olahraga tradisional gerakan melempar maupun menangkap sekolah, teman (Agus Mahendra, 2001: 130). sejawat serta Yodanto. (2016) MODEL PEMANASAN DALAM pakar, maka BENTUK BERMAIN PADA PEMBELAJARAN ditentukan SEPAKBOLA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR. penyebab masalah Universita Negeri Yogjakarta (6). yang sesuai dengan Hasil Wawancara Pakar: kondisi satuan Selama ini peserta didik merasa pemanasan pendidikan sebagai dan pendingan yang dilakukan kurang berikut : menarik dan terasa monoton sehingga 1. Guru tidak motivasi mereka menurun untuk menggunakan melakukannya, menurut anda, variasi apa gaya belajar yang paling tepat untuk melakukan yang diminati pemanasan dan pendinginan? oleh peserta Jawaban: didik. Variasi yang paling tepat digunakan ketika 2. Guru tidak pemanasan dan pendinginan dengan cara inovatif dalam permainan sebagai contoh pelaksanaan 1. Permainan hitam hijau, hal ini akan proses membuat peserta didik lebih tertarik dan pembelajaran. lebih semangat dikarenakan lebih interaktif 3. Peserta didik dan terdapat kompetensinya. tidak 2. Pada saat pendinginan agar peserta didik termotivasi lebih termotivasi dengan cara untuk memodifikasi dengan menambahkan lagu mempratekkan atau sambil bernyanyi. gerakan lari 60 meter. 3. Peserta didik belum termotivasi 4. Peserta didik Kajian Literatur : menggunakan Motivasi telah banyak didefinisikan oleh teknik yang para ahli, diantaranya oleh Wlodkowski salah. (dalam Suciati, 1994:41) yaitu suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut (Modul 1 Pedagogik :66) Hasil Wawancara Teman Sejawat: Bagaimana cara untuk menaikkan motivasi siswa untuk melakukan pemanasan dan pendingan selain menambahkan variasi gerakan? Jawaban: Cara yang dapat dilakukan yaitu 1. Peserta didik harus mengetahui manfaat yang didapatkan setelah melakukan pemanasan dan pendinginan 2. Peserta didik harus mengetahui dampak negative jika tidak melakukan pemasan dan pendinginan.
4. Peserta didik melakukan teknik dasar lari
yang salah Kajian Literatur: Lari cepat atau jarak pendek dapat didefinisikan semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh (sprint) atau kecepatan maksimal, untuk mencapai jarak yang telah ditentukan (Suhaedi, 2016) Suhaedi (2016) menjelaskan bahwa nomor lari dengan jarak 60 meter yang diajarkan di Sekolah Dasar merupakan hasil pengembangan. Ahmad, Yani. (2020) Hubungan Panjang Tungkai Dengan Kecepatan Lari 60 Meter Siswa Sekolah Dasar. STKIP Situs Banten.(117). Hasil Wawancara Teman Sejawat : Menurut bapak, Agar hasilnya maksimal pada saat praktek lari 60 meter, apa saja yang harus diperhatikan pada saat mempratekkan lari 60 meter? Jawaban: 1. Kecepatan 2. Panjang tungkai kaki 3. Kekuatan otot kaki 4. Kecepatan yang selalu meningkat 5. Teknik awalan dan finish benar 2 1.Kombinasi gerak 1. Peserta didik melakukan teknik yang salah Setelah dilakukan pada praktek atletik Kajian Literatur : analisis terhadap jalan,lari, lompat Awalan lompat jauh dilakukan dengan kombinasi gerak pada lompat jauh berlari secepat-cepatnya sebelum salah satu dasar lokomotor masih rendah. kaki menumpu pada balok tumpuan. lari,lompat dan Menurut Jes Jerver (2005: 34) bahwa mendarat pada KD 4.3: “Maksud berlari sebelum melompat ini praktek atletik Mempraktikkan variasi adalah untuk meningkatkan kecepatan jalan,lari, lompat pola dasar jalan, lari, horisontal secara maksimum tanpa pada lompat jauh lompat, dan lempar menimbulkan hambatan sewaktu take of ”. masih rendah melalui Koko, Prasetyo. (2016) PENERAPAN melalui berbagai permainan/olahraga yang PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN sumber literatur, dimodifikasi dan atau HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA dan wawancara olahraga tradisional SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR: Universitas Veteran kepala sekolah, Bangun Nusantara Sukoharjo (200). teman sejawat serta Hasil Wawancara Pakar: pakar, maka Bagaimana cara melakukan teknik dasar yang benar pada saat melakukan lompat jauh? ditentukan Jawaban: penyebab masalah Cara melakukan teknik dasar lompat jauh yang sesuai dengan pada kelas tinggi yang benar adalah dengan kondisi satuan memaksimalkan lari dan menolak dengan pendidikan sebagai salah satu kaki terkuat kemudian mendarat berikut : dengan kedua kaki. 1. Bahan ajar yang guru sajikan 2. Kekuatan otot kaki peserta didik masih tidak terperinci lemah pada saat melompat dan berurutan Kajian Literatur : sehingga peserta Kekuatan adalah kemampuan didik neuromuskuler untuk mengatasi tahanan kebingungan. beban luar dan beban dalam (Emral, 2. Guru belum 2017:151). memberikan (Modul 2 Profesional :112) bentuk latihan Hasil Wawancara Pakar: yang tepat yang Apakah kekuatan otot berpengaruh kepada dapat hasil lompatan? meningkatkan Jawaban: performa peserta Sudah barang tentu pengaruh kebugaran didik dalam jasmani sangat berpengaruh dengan hasil melakukan lompatan, dalam hal ini kekuatan merupakan lompatan. jenis kebugaran yang sangat berpengaruh, 3. Peserta didik pada proses belajar yang saya alami, dapat memiliki dilihat dari 2 peserta didik, peserta didik yang kekuatan otot mempunyai kekuatan otot lebih tinggi yang rendah lompatannya dibandingkan peserta didik yang tidak memiliki kekuatan otot yang bagus.
3. Intensitas, durasi dan frekuensi latihan
hanya sekali Kajian Literatur : Latihan ketahanan/ endurance yang efektif untuk semua orang, harus disesuaikan dengan kondisi atau respon kardiovaskular yang bergantung pada tiga elemen penting latihan: intensitas, durasi dan frekuensi (Kisner and Colby, 2007). Wahyuni (2021:58) Hasil Wawancara Pakar: Mengapa durasi,frekuensi,dan intensitas menjadi hal yang penting di setiap jenis latihan? Jawaban: Durasi, frekuensi dan itensitas menjadi hal yang penting pada setiap latihan karena 1.Untuk mencapai hasil maksimal dari latihan tentu adanya pengulangan, dilakukan berapa kali dalam seminggu, dan seberapa besar itensitas dari latihan tersebut. 2.Guru harus memberikan tugas gerak yang dapat dikerjakan pada saat di rumah karena untuk pengulanganbelum dapat dimaksimalkan di sekolah. 3 1.Keterampilan 1. Peserta didik mengalami kecemasan. Setelah dilakukan peserta didik putri Kajian Literatur : analisis terhadap rendah disebabkan Menurut Weinberg dan Gould (2007: 78) keterampilan merasa takut dengan kecemasan merupakan sebuah perasaan peserta didik putri praktek senam negatif yang memiliki ciri gugup, rasa merasa takut lantai gerak gelisah, ketakutan akan sesuatu yang akan dengan praktek dominan bertumpu, terjadi, dan yang terjadi pergerakan atau senam lantai tolakan, berputar, kegairahan dalam tubuh. gerak dominan dan mendarat pada Azis Nur,R (2017) KECEMASAN DALAM bertumpu, guling depan OLAHRAGA. Universitas PGRI Semarang (45) tolakan, berputar, Hasil Wawancara Pakar: dan mendarat KD 4.6 : Bagaimana menurut pendapat bapak bahwa pada guling depan Mempraktikkan variasi ditemukan peserta didik yang takut melalui berbagai dan kombinasi berbagai melakukan Gerakan rol depan? sumber literatur, pola gerak dominan Jawaban: dan wawancara (bertumpu, bergantung, Menurut saya berdasarkan pengalaman yang kepala sekolah, keseimbangan, menyebabkan peserta didik takut melakukan teman sejawat serta berpindah/lokomotor, gerakan roll depan disebabkan karena pakar, maka tolakan, putaran, ayunan, 1. Matras terlalu keras. ditentukan melayang, dan mendarat) 2. Runtutan pelaksanakan tidak dari awal penyebab masalah dalam aktivitas senam namun langsung keinti gerakan. yang sesuai dengan lantai 3. Guru tidak meyakinkan bahwa gerakan kondisi satuan ini aman 4. Tidak menggunakan pendidikan sebagai modifikasi pembelajaran seperti memiringkanberikut : matras pada bidang miring. 1. Guru belum menggunakan 2. Peserta didik tidak percaya diri dengan metode yang kemampuan yang dimiliki. tepat untuk Kajian Literatur : meningkat rasa Melalui Pendidikan Jasmani kepercayaan percaya diri diri dan citra diri (self esteem) anak akan peserta didik. berkembang (Graham, 1993) 2. RPP guru belum (Modul 2 Profesional:17) inovatif dan Hasil Wawancara Teman Sejawat: menarik Apa tips dan trik untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta didik? Jawaban: Tips dan trik untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta didik 1. Jika anak dapat melakukan gerakan berikan mereka reward berupa pujian 2. Sering beri pujian dari pada kritikan yang menjatuhkan. 3. Peserta didik harus fokus dan bangga dengan kemampuan yang diabangga serta mengabaikan kekurangan dan terus memperbaiki diri. 4. Guru harus memberikan dukungan 2.Peserta didik sulit 1. Guru belum memahami konsep Setelah dilakukan menyelesaikan LKPD pembelajaran berbasis HOTS. analisis terhadap yang memiliki level Kajian Literatur : guru kesulitan kognitif HOTS pada HOTS (Higher Order Thinking Skill) menentukan model materi senam lantai atau keterampilan berpikir tingkat tinggi pembelajaran yang gerak dominan adalah proses berpikir kompleks dalam tepat, berkaitan bertumpu, tolakan, menguraikan materi, membuat kesimpulan, dengan HOTS pada berputar, dan membangun representasi, menganalisis, dan materi senam mendarat pada membangun hubungan dengan melibatkan lantai gerak guling depan. aktivitas mental yang paling dominan dasar. (Resnick:987 dalam Mustaghfirin, 2019:2). bertumpu, KD 3.6 : (Modul 4 Pedagogik :11) tolakan, berputar, Menerapkan variasi dan Hasil Wawancara Pakar: dan mendarat kombinasi berbagai pola Bagaimana cara menerapkan HOTS pada pada guling depan gerak dominan perencanaan pembelajaran? melalui berbagai (bertumpu, bergantung, Jawaban : sumber literatur, keseimbangan, Menurut saya cara menerapkan HOTS dimulai dan wawancara berpindah/lokomotor, dari merancang indikator, tujuan, langkah- kepala sekolah, tolakan, putaran, ayunan, langkah,dan evaluasi. teman sejawat serta melayang, dan mendarat) pakar, maka dalam aktivitas senam 2. Sulit mengenali level perkembangan kognisi ditentukan lantai sehingga guru sulit membimbing peserta penyebab masalah didik untuk berpikir kritis. yang sesuai dengan Kajian Literatur : kondisi satuan Menurut Bruner (Budiningsih, 2004) pendidikan sebagai perkembangan kognisi anak meliputi (1) berikut : tahap enaktif, anak melakukan aktivitas- 1. Guru belum aktivias dalam upaya memahami memiliki lingkungan. (2) tahap ikonik, anak semangat untuk memahami dunia melalui gambaran- mengembangkan gambaran dan visualiasi verbal. (3) tahap keilmuannya. simbolik, anak telah memiliki gagasan 2. Guru belum abstrak yang banyak dipengaruhi oleh memaksimalkan bahasa dan logika. RPP sebebagai (Modul 1 Pedagogik :25) perencanaan Hasil Wawancara Teman Sejawat: proses Menurut bapak strategi apa yang dapat pembelajaran menumbuhkan kemampuan peserta didik yang berkaitan untuk berpikir kritis! dengan HOTS Jawaban : 3. Guru belum Menurut saya strategi untuk menumbuhkan memiliki kemampuan peserta didik: penguasaan dan 1. Peserta didik harus menanamkan bahwa pengelolaan mereka mampu atau bisa peserta didik 2. Tumbuhkan rasa percaya diri yang baik. 3. Guru harus memfasilitasi anak-anak untuk merangsang berpikir kritis dengan cara memberi soal-soal disertai berbagai informasi lengkap, kemudian tekankan kepada peserta didik untuk sabar, berulang, dan teliti dalam mengalisis informasi yang diterima. 4. Peserta didik harus memiliki hasrat untuk selalu bertanya. 5. Guru harus membiasakan peserta didik untuk bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan cara mereka. 4 1.Pengetahuan 1. Minat baca peserta didik rendah. Setelah dilakukan peserta didik rendah Kajian Literatur : analisis terhadap pada materi senam Lilawati (dalam Sandjaja, 2005) peserta didik ketangkasan dasar mengartikan minat baca adalah suatu memiliki perhatian yang kuat dan mendalam disertai kemampuan baca KD 3.5 : dengan perasaan senang terhadap kegiatan tulis rendah pada Memahami kombinasi membaca sehingga dapat mengarahkan materi senam berbagai pola gerak seseorang untuk membaca dengan ketangkasan dasar dominan (bertumpu, kemauannya sendiri. melalui berbagai bergantung, sumber literatur, Gallint, Rahadian1 . (2017) PERANAN keseimbangan, PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM dan wawancara berpindah/lokomotor, MENINGKATKAN BUDAYA GEMAR MEMBACA. kepala sekolah, tolakan, putaran, ayunan, melayang, Program Studi Ilmu Perpustakaan Fikom Unpad teman sejawat serta dan, dan mendarat) .(31). pakar, maka dalam aktivitas senam Hasil Wawancara Kepala Sekolah: ditentukan lantai Menurut bapak, solusi apa yang bisa kita penyebab masalah lakukan untuk mengatasi permasalah yang sesuai dengan rendahnya minat peserta didik untuk kondisi satuan membaca dan menulis? pendidikan sebagai Jawaban: berikut : Menurut saya untuk mengatasi peserta didik 1. Guru belum yang tidak bisa membaca dan menulis dengan memotivasi 1. Cara memprogramkan GLS (Gerakan peserta didik Literasi Sekolah) untuk 2. Memperbarui sumber belajar peserta didik memperbanyak yg lebih menarik lagi bahan bacaan. 3. Kemudian memberdayakan dengan 2. Guru belum maksimal taman baca dan pojok baca yang memaksimalkan telah ada, sehingga diharapkan peserta prasarana dan didik mulai tertarik untuk memperbanyak sarana yang bahan bacaan dan peserta didik yang dapat belum bisa membaca dan menulis mulai menunjang sadar pentingnya membaca dan menulis. peserta didik semangat dalam 2. Peserta didik di kelas 1 mayoritas tidak membaca. mampu membaca dan menulis. 3. Peserta didik Kajian Literatur : belum Disleksia merupakan sebuah kondisi mengulang ketidak mampuan belajar pada seseorang kembali yang disebabkan oleh kesulitan dalam bacaannya di melakukan aktivitas membaca dan luar sekolah. menulis (Sari, Vitara dan Putri: 147). Gangguan ini bukan disebabkan oleh ketidak mampuan penglihatan, pendengaran, intelegensia, atau keterampilannnya dalam berbahasa, melainkan lebih disebabkan oleh gangguan dalam proses otak ketika mengolah informasi yang diterimanya (Rofiah, 2015: 111) Iza Syahroni dkk (2020) CIRI-CIRI DISLEKSIA PADA ANAK USIA DINI. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. (63). Hasil Wawancara Teman Sejawat: Apakah penting pendidikan prasekolah bagi bapak? Jawaban: Pendidikan prasekolah sangat penting karena diharapkan pada pendidikan pada saat di TK/PAUD peserta didik sudah mampu baca,tulis,dan hitung agar pada saat masuk ke SD sudah mampu menyesuaikan materi yang ada. Guru-guru tidak terlalu focus lagi untuk baca, tulis, dan hitung lagi.
3. Wali murid menyerahkan seutuhnya capaian
belajar kepada sekolah. Kajian Literatur : Zakiah (1984:35) bahwa: Pada umunya pendidikan dalam rumah tangga bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Anton (2020) Kerjasama Orangtua dan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam. Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Kupang. (2). Hasil Wawancara Kepala Sekolah: Bagaimana cara untuk menyampaikan kepada orang tua peserta didik bahwa perlunya pendampingan belajar dirumah lebih diperhatikan. Sehingga orang tua lebih bisa memantau perkembangan belajar anaknya ? Jawaban: Menurut saya ada 2 cara yang dapat kita lakukan untuk menyampaikan perlu adanya pendampingan belajar di rumah kepada orang tua: Pertama dengan cara memanggil orang tua secara personal kemudian menjelaskan cara parenting (pola asuh orang tua terhadap anak) Kedua dengan cara rapat wali murid. 2.Keterampilan 1. Peserta didik merasa pembelajaran Setelah dilakukan peserta didi rendah menggunakan media yang monoton dan analisis terhadap pada praktek senam membosankan. keterampilan ketangkasan (sikap Kajian Literatur : peserta didi rendah lilin) Sudjana dan Rifai (2009) mengemukakan pada praktek bahwa pemakaian media pembelajaran senam KD 4.5 : dalam proses belajar mengajar dapat ketangkasan Mempraktikkan membangkitkan keinginan dan minat yang (sikap lilin) melalui kombinasi berbagai baru, membangkitkan motivasi dan berbagai sumber pola gerak dominan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan literatur, dan (bertumpu, wawancara kepala membawa pengaruh-pengaruh psikologis bergantung, terhadap peserta didik. sekolah, teman keseimbangan, (Modul 5 Profesional:9) sejawat serta berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, Hasil Wawancara Teman Sejawat: pakar, maka ayunan, melayang, dan Apakah media pembelajaran dapat ditentukan mendarat) dalam membangkitkan minat belajar peserta didik? penyebab masalah aktivitas senam Jawaban: yang sesuai dengan Menurut saya media pembelajaran sangat kondisi satuan penting karena pendidikan sebagai 1. Mampu membangkitkan motivasi berikut : 2. Merangsang perhatian peserta didik 1. Guru belum 3. Membawa pengaruh yang bagus untuk menggunakan pola pikir peserta didik media yang tepat. 2. Guru sulit mengelola kelas. 2. Guru belum Kajian Literatur : mengelola kelas Menurut Daryanto (2010) pengelolaan dengan baik. kelas bertujuan untuk menunjang proses 3. Guru belum belajar mengajar seperti terciptanya tata memiliki lliterasi tertib dan keteraraturan, serta memberikan yang baik. konstribusi pendidikan yang layak secara keseluruhan. Hasil Wawancara Teman Sejawat: Bagaimana cara mengelola kelas? Jawaban: 1. Mempersiapkan suasana kelas yang nyaman. 2. Belajar bersama 3. Membuat perjanjian kelas 4. Tegas jika ada peserta didik melakukan kesalahan. 5. Tidak menilai peserta didik secara subjektif. 6. Guru bersemangat saat belajar 7. Peserta didik tetap fokus 8. Jangan sampe waktu tersisa kosong.
3. Literasi guru belum tepat
Kajian Literatur : Menurut UNESCO (2008) literasi adalah kemampuan mengenal, memahami, meramal, mencipta, berkomunikasi, menghitung, dan menggunakan bahan cetak dan penulisan dengan berbagai konteks. Dalam hal ini konsep literasi mempunyai arti yang luas sebagaimana disarankan Wagner (1987), Freire dan Maceo (1987), Nammudu (1989) dan Unsworth (1993) yaitu penguasaan suatu tahap ilmu yang berdasarkan keterpaduan antara keterampilan mendengar, berbicara, membaca, menulis, berhitung, dan berpikir. Haryati, T. (2010) MULTIMEDIA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI DI SEKOLAH DASAR TERPENCIL. Universitas Pendidikan Indonesia.(47) Hasil Wawancara Teman Sejawat: Bagaimana agar kompetensi literasi guru memadai? Jawaban: Literasi guru dapat ditingkatkan dengan cara 1. Memperbanyak bahan bacaan 2. Membiasakan membaca cepat 3. Membuat literasi menulis sebagai komukasi 4. Perbanyak berbicara di forum umum
Lampiran Nama : Pangku Iman, S.Pd Selaku : Kepala Sekolah SDN 04 Tebat Karai
Nama : Redo Trisdo, S.Pd.Gr
Selaku : Pakar Tugas : Guru Pamong PPG DALJAB Kategori 2 LPTK UNIB, Ketua KKGO Kepahiang, dan pernah menjabat sekretaris KONI Kepahiang Nama : Irwansyah,S.Pd Selaku : Teman Sejawan di SDN 04 Tebat Karai