Anda di halaman 1dari 14

Nama : Fathur Rahman

No. UKG 201699702822


Instansi : SD Negeri 04 Tebat Karai
Kelas 001

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1 1.Pengetahuan 1. Minat peserta didik hanya pada praktek. Setelah dilakukan
peserta didik rendah Kajian Literatur : analisis terhadap
pada teori materi  Sardiman, (2011: 76) menjelaskan bahwa pengetahuan
atletik variasi jalan minat sebagai suatu kondisi yang terjadi peserta didik
dan variasi lari. apabila seseorang melihat ciri-ciri atau rendah pada teori
arti sementara situasi yang dihubungkan atletik variasi
KD 3.3: dengan keinginan-keinginan atau jalan dan variasi
Memahami variasi gerak kebutuhan-kebutuhannya sendiri. lari melalui
dasar jalan, lari, lompat, (Modul 1 Pedagogik : 57) berbagai sumber
dan lempar melalui Hasil Wawancara Pakar: literatur, dan
permainan/olahraga yang Mengapa minat peserta didik hanya tertarik wawancara kepala
dimodifikasi dan atau pada pembelajaran praktek saja dibandingkan sekolah, teman
olahraga tradisional pembelajaran materi di kelas? sejawat serta
Jawaban: pakar, maka
1. Penyebab kenapa peserta didik lebih ditentukan
tertarik praktek dibandingkan materi penyebab masalah
karena pelajaran yang lain sudah berada yang sesuai dengan
di dalam kelas. kondisi satuan
2. Guru harus menggunakan metode yang pendidikan sebagai
tepat dalam menyampaikan teori. berikut :
3. Guru diperbolehkan memberikan teori di
luar kelas atau di lapangan, namun harus 1. Guru belum
diperhatikan juga guru harus mampu menggunakan
mengendalikan fokus peserta didik. metode dan
pendekatan yang
2. Guru mengajar menggunakan model inovatif saat
konvensional (ceramah dan mencatat) menjelaskan
Kajian Literatur : materi atletik yang
 Trianto (2010), menyebutkan bahwa dapat menarik
model pembelajaran adalah suatu minat peserta
perencanaan atau pola yang digunakan didik.
sebagai pedoman dalam merencanakan 2. Guru tidak
pembelajaran di kelas atau pembelajaran memanfaatkan
tutorial. ICT berupa media
Mardiah, K. (2017). Penggunaan Metode dan sumber
Pembelajaran Dalam Peningkatan Hasil Belajar belajar yang
Siswa. Jakarta :(9) menarik.
Hasil Wawancara Kepala Sekolah :
Menurut bapak, apa metode yang paling tepat
untuk meningkatkan proses pembelajaran
pjok di sd kita?
Jawaban:
Menurut saya metode pembelajaran yang
paling tepat digunakan untuk meningkatkan
proses pembelajran PJOK di SDN 04 tebat
karai adalah PBL (Problem Base Learning)
dikarenakan dapat meningkatkan
kemampuan berfikir kritis, menumbuhkan
inisiatif peserta didik dalam bekerja, dan
dapat mengembangkan hubungan
interpersonal dalam kelompok.

3. Belum memanfaatkan teknologi dengan


cara menggunakan media dan sumber
belajar yang menarik.
Kajian Literatur :
 Menurut Arsyad (2004: 7), media
pembelajaran memiliki pengertian alat
bantu pada proses belajar baik didalam
maupun di luar kelas. Pemilihan sumber
belajar dalam proses belajar mengajar
salah satunya adalah media
pembelajaran. Media adalah suatu alat
yang membantu peserta didik supaya
terjadi proses pembelajaran. Menurut
Arsyad (2004: 7)
(Modul 5 Profesional :132)
Hasil Wawancara Kepala Sekolah:
Guru belum sepenuhnya maksimal dalam
memanfaatkan teknologi / TIK contohnya
video pembelajaran ? Seberapa penting
pemanfaatan media audio visual tersebut
untuk pembelajaran PJOK ?
Jawaban:
1. Media merupakan hal yang sangat penting
dalam proses pembelajaran.
2. Media belajar bisa dari aplikasi yang disukai
peserta didik, sebagai contoh dari youtube,
tiktok, platfom dari kementrian dll.

4. Guru kurang terampil dalam melaksanakan


proses pembelajaran.
Kajian Literatur :
 Pelaksanaan pembelajaran menurut Abdul
Majid (2013) meliputi kemampuan-
kemampuan membuka pelajaran,
menyajikan materi, menggunakan metode/
media, menggunakan alat peraga,
menggunakan bahasa yang komunikatif,
memotivasi peserta didik, mengorganisasi
kegiatan, berintraksi dengan peserta didik
secara komunikatif, menyimpulkan
pembelajaran, memberikan umpan balik,
memberikan penilaian, dan menggunakan
waktu secara cermat.
(Modul 2 Pedagogik :59)
Hasil Wawancara Teman Sejawat:
Menurut bapak pelaksanakan pembelajaran
seperti apa yang dapat memaksimalkan
potensi peserta didik?
Jawaban :
Pelaksanaan pembelajaran yang dapat
memaksimalkan potensi siswa dalam hal ini
hasil pada evaluasinya melewati KKM yaitu
pembelajaran yang memperhatikan:
1. Materi nya menarik
2. Metode yang digunakan inovatif
3. Literatur guru harus jelas
4. Guru harus mampu mengorganisasikan
kelas
5. Peserta didik harus bisa saling
berkomunikasi dan berkolaborasi
6. Diharapkan peserta didik mampu memberi
umpan balik dan dapat menyimpulkan
2. Keterampilan 1. Peserta didik merasa pemanasan kurang Setelah dilakukan
peserta didik rendah bervariasi dan monoton analisis terhadap
dalam melakukan Kajian Literatur : peserta didik tidak
pada praktek atletik  Menurut Joe Luxbacher (2004:1) bersemangat dalam
variasi jalan dan menyatakan bahwa pemanasan berguna mengikuti
variasi lari. untuk menghangatkan suhu otot, rangkaian
melancarkan peredaran aliran darah dan pemanasan dan
KD 4.3: memperbanyak aliran oksigen ke dalam pendinginan pada
Mempraktikkan variasi tubuh, memperbaiki kontraksi otot dan praktek atletik
pola dasar jalan, lari, kecepatan gerakan refleks, dan juga untuk variasi jalan dan
lompat, dan lempar mencegah kejang otot. Pemanasan dalam variasi lari melalui
melalui bentuk permainan biasanya mengandung berbagai sumber
permainan/olahraga yang unsur gerak yang cepat, baik yang berbasis literatur, dan
dimodifikasi dan atau lari atau melompat, maupun yang berbasisi wawancara kepala
olahraga tradisional gerakan melempar maupun menangkap sekolah, teman
(Agus Mahendra, 2001: 130). sejawat serta
Yodanto. (2016) MODEL PEMANASAN DALAM pakar, maka
BENTUK BERMAIN PADA PEMBELAJARAN ditentukan
SEPAKBOLA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR. penyebab masalah
Universita Negeri Yogjakarta (6). yang sesuai dengan
Hasil Wawancara Pakar: kondisi satuan
Selama ini peserta didik merasa pemanasan pendidikan sebagai
dan pendingan yang dilakukan kurang berikut :
menarik dan terasa monoton sehingga 1. Guru tidak
motivasi mereka menurun untuk menggunakan
melakukannya, menurut anda, variasi apa gaya belajar
yang paling tepat untuk melakukan yang diminati
pemanasan dan pendinginan? oleh peserta
Jawaban: didik.
Variasi yang paling tepat digunakan ketika 2. Guru tidak
pemanasan dan pendinginan dengan cara inovatif dalam
permainan sebagai contoh pelaksanaan
1. Permainan hitam hijau, hal ini akan proses
membuat peserta didik lebih tertarik dan pembelajaran.
lebih semangat dikarenakan lebih interaktif 3. Peserta didik
dan terdapat kompetensinya. tidak
2. Pada saat pendinginan agar peserta didik termotivasi
lebih termotivasi dengan cara untuk
memodifikasi dengan menambahkan lagu mempratekkan
atau sambil bernyanyi. gerakan lari 60
meter.
3. Peserta didik belum termotivasi 4. Peserta didik
Kajian Literatur : menggunakan
 Motivasi telah banyak didefinisikan oleh teknik yang
para ahli, diantaranya oleh Wlodkowski salah.
(dalam Suciati, 1994:41) yaitu suatu
kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu, dan yang
memberi arah dan ketahanan (persistence)
pada tingkah laku tersebut
(Modul 1 Pedagogik :66)
Hasil Wawancara Teman Sejawat:
Bagaimana cara untuk menaikkan motivasi
siswa untuk melakukan pemanasan dan
pendingan selain menambahkan variasi
gerakan?
Jawaban:
Cara yang dapat dilakukan yaitu
1. Peserta didik harus mengetahui manfaat
yang didapatkan setelah melakukan
pemanasan dan pendinginan
2. Peserta didik harus mengetahui dampak
negative jika tidak melakukan pemasan
dan pendinginan.

4. Peserta didik melakukan teknik dasar lari


yang salah
Kajian Literatur:
 Lari cepat atau jarak pendek dapat
didefinisikan semua nomor lari yang
dilakukan dengan kecepatan penuh
(sprint) atau kecepatan maksimal, untuk
mencapai jarak yang telah ditentukan
(Suhaedi, 2016)
 Suhaedi (2016) menjelaskan bahwa
nomor lari dengan jarak 60 meter yang
diajarkan di Sekolah Dasar merupakan
hasil pengembangan.
Ahmad, Yani. (2020) Hubungan Panjang
Tungkai Dengan Kecepatan Lari 60 Meter Siswa
Sekolah Dasar. STKIP Situs Banten.(117).
Hasil Wawancara Teman Sejawat :
Menurut bapak, Agar hasilnya maksimal
pada saat praktek lari 60 meter, apa saja
yang harus diperhatikan pada saat
mempratekkan lari 60 meter?
Jawaban:
1. Kecepatan
2. Panjang tungkai kaki
3. Kekuatan otot kaki
4. Kecepatan yang selalu meningkat
5. Teknik awalan dan finish benar
2 1.Kombinasi gerak 1. Peserta didik melakukan teknik yang salah Setelah dilakukan
pada praktek atletik Kajian Literatur : analisis terhadap
jalan,lari, lompat  Awalan lompat jauh dilakukan dengan kombinasi gerak
pada lompat jauh berlari secepat-cepatnya sebelum salah satu dasar lokomotor
masih rendah. kaki menumpu pada balok tumpuan. lari,lompat dan
Menurut Jes Jerver (2005: 34) bahwa mendarat pada
KD 4.3: “Maksud berlari sebelum melompat ini praktek atletik
Mempraktikkan variasi adalah untuk meningkatkan kecepatan jalan,lari, lompat
pola dasar jalan, lari, horisontal secara maksimum tanpa pada lompat jauh
lompat, dan lempar menimbulkan hambatan sewaktu take of ”. masih rendah
melalui Koko, Prasetyo. (2016) PENERAPAN melalui berbagai
permainan/olahraga yang PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN sumber literatur,
dimodifikasi dan atau HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA dan wawancara
olahraga tradisional SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR: Universitas Veteran kepala sekolah,
Bangun Nusantara Sukoharjo (200). teman sejawat serta
Hasil Wawancara Pakar: pakar, maka
Bagaimana cara melakukan teknik dasar yang
benar pada saat melakukan lompat jauh? ditentukan
Jawaban: penyebab masalah
Cara melakukan teknik dasar lompat jauh yang sesuai dengan
pada kelas tinggi yang benar adalah dengan kondisi satuan
memaksimalkan lari dan menolak dengan pendidikan sebagai
salah satu kaki terkuat kemudian mendarat berikut :
dengan kedua kaki. 1. Bahan ajar yang
guru sajikan
2. Kekuatan otot kaki peserta didik masih tidak terperinci
lemah pada saat melompat dan berurutan
Kajian Literatur : sehingga peserta
 Kekuatan adalah kemampuan didik
neuromuskuler untuk mengatasi tahanan kebingungan.
beban luar dan beban dalam (Emral, 2. Guru belum
2017:151). memberikan
(Modul 2 Profesional :112) bentuk latihan
Hasil Wawancara Pakar: yang tepat yang
Apakah kekuatan otot berpengaruh kepada dapat
hasil lompatan? meningkatkan
Jawaban: performa peserta
Sudah barang tentu pengaruh kebugaran didik dalam
jasmani sangat berpengaruh dengan hasil melakukan
lompatan, dalam hal ini kekuatan merupakan lompatan.
jenis kebugaran yang sangat berpengaruh, 3. Peserta didik
pada proses belajar yang saya alami, dapat memiliki
dilihat dari 2 peserta didik, peserta didik yang kekuatan otot
mempunyai kekuatan otot lebih tinggi yang rendah
lompatannya dibandingkan peserta didik yang
tidak memiliki kekuatan otot yang bagus.

3. Intensitas, durasi dan frekuensi latihan


hanya sekali
Kajian Literatur :
 Latihan ketahanan/ endurance yang efektif
untuk semua orang, harus disesuaikan
dengan kondisi atau respon kardiovaskular
yang bergantung pada tiga elemen penting
latihan: intensitas, durasi dan frekuensi
(Kisner and Colby, 2007).
Wahyuni (2021:58)
Hasil Wawancara Pakar:
Mengapa durasi,frekuensi,dan intensitas
menjadi hal yang penting di setiap jenis
latihan?
Jawaban:
Durasi, frekuensi dan itensitas menjadi hal
yang penting pada setiap latihan karena
1.Untuk mencapai hasil maksimal dari latihan
tentu adanya pengulangan, dilakukan
berapa kali dalam seminggu, dan seberapa
besar itensitas dari latihan tersebut.
2.Guru harus memberikan tugas gerak yang
dapat dikerjakan pada saat di rumah karena
untuk pengulanganbelum dapat
dimaksimalkan di sekolah.
3 1.Keterampilan 1. Peserta didik mengalami kecemasan. Setelah dilakukan
peserta didik putri Kajian Literatur : analisis terhadap
rendah disebabkan  Menurut Weinberg dan Gould (2007: 78) keterampilan
merasa takut dengan kecemasan merupakan sebuah perasaan peserta didik putri
praktek senam negatif yang memiliki ciri gugup, rasa merasa takut
lantai gerak gelisah, ketakutan akan sesuatu yang akan dengan praktek
dominan bertumpu, terjadi, dan yang terjadi pergerakan atau senam lantai
tolakan, berputar, kegairahan dalam tubuh. gerak dominan
dan mendarat pada Azis Nur,R (2017) KECEMASAN DALAM bertumpu,
guling depan OLAHRAGA. Universitas PGRI Semarang (45) tolakan, berputar,
Hasil Wawancara Pakar: dan mendarat
KD 4.6 : Bagaimana menurut pendapat bapak bahwa pada guling depan
Mempraktikkan variasi ditemukan peserta didik yang takut
melalui berbagai
dan kombinasi berbagai melakukan Gerakan rol depan? sumber literatur,
pola gerak dominan Jawaban: dan wawancara
(bertumpu, bergantung, Menurut saya berdasarkan pengalaman yang kepala sekolah,
keseimbangan, menyebabkan peserta didik takut melakukan teman sejawat serta
berpindah/lokomotor, gerakan roll depan disebabkan karena pakar, maka
tolakan, putaran, ayunan, 1. Matras terlalu keras.
ditentukan
melayang, dan mendarat) 2. Runtutan pelaksanakan tidak dari awal
penyebab masalah
dalam aktivitas senam namun langsung keinti gerakan.
yang sesuai dengan
lantai 3. Guru tidak meyakinkan bahwa gerakan
kondisi satuan
ini aman
4. Tidak menggunakan pendidikan sebagai
modifikasi
pembelajaran seperti memiringkanberikut :
matras pada bidang miring. 1. Guru belum
menggunakan
2. Peserta didik tidak percaya diri dengan metode yang
kemampuan yang dimiliki. tepat untuk
Kajian Literatur : meningkat rasa
 Melalui Pendidikan Jasmani kepercayaan percaya diri
diri dan citra diri (self esteem) anak akan peserta didik.
berkembang (Graham, 1993) 2. RPP guru belum
(Modul 2 Profesional:17) inovatif dan
Hasil Wawancara Teman Sejawat: menarik
Apa tips dan trik untuk meningkatkan rasa
percaya diri peserta didik?
Jawaban:
Tips dan trik untuk meningkatkan rasa
percaya diri peserta didik
1. Jika anak dapat melakukan gerakan
berikan mereka reward berupa
pujian
2. Sering beri pujian dari pada kritikan yang
menjatuhkan.
3. Peserta didik harus fokus dan bangga
dengan kemampuan yang diabangga serta
mengabaikan kekurangan dan terus
memperbaiki diri.
4. Guru harus memberikan dukungan
2.Peserta didik sulit 1. Guru belum memahami konsep
Setelah dilakukan
menyelesaikan LKPD pembelajaran berbasis HOTS. analisis terhadap
yang memiliki level Kajian Literatur : guru kesulitan
kognitif HOTS pada  HOTS (Higher Order Thinking Skill) menentukan model
materi senam lantai atau keterampilan berpikir tingkat tinggi pembelajaran yang
gerak dominan adalah proses berpikir kompleks dalam tepat, berkaitan
bertumpu, tolakan, menguraikan materi, membuat kesimpulan, dengan HOTS pada
berputar, dan membangun representasi, menganalisis, dan materi senam
mendarat pada membangun hubungan dengan melibatkan lantai gerak
guling depan. aktivitas mental yang paling dominan
dasar.
(Resnick:987 dalam Mustaghfirin, 2019:2). bertumpu,
KD 3.6 : (Modul 4 Pedagogik :11) tolakan, berputar,
Menerapkan variasi dan Hasil Wawancara Pakar: dan mendarat
kombinasi berbagai pola Bagaimana cara menerapkan HOTS pada pada guling depan
gerak dominan perencanaan pembelajaran? melalui berbagai
(bertumpu, bergantung, Jawaban : sumber literatur,
keseimbangan, Menurut saya cara menerapkan HOTS dimulai dan wawancara
berpindah/lokomotor, dari merancang indikator, tujuan, langkah- kepala sekolah,
tolakan, putaran, ayunan, langkah,dan evaluasi. teman sejawat serta
melayang, dan mendarat) pakar, maka
dalam aktivitas senam 2. Sulit mengenali level perkembangan kognisi ditentukan
lantai sehingga guru sulit membimbing peserta penyebab masalah
didik untuk berpikir kritis. yang sesuai dengan
Kajian Literatur : kondisi satuan
 Menurut Bruner (Budiningsih, 2004) pendidikan sebagai
perkembangan kognisi anak meliputi (1) berikut :
tahap enaktif, anak melakukan aktivitas- 1. Guru belum
aktivias dalam upaya memahami memiliki
lingkungan. (2) tahap ikonik, anak semangat untuk
memahami dunia melalui gambaran- mengembangkan
gambaran dan visualiasi verbal. (3) tahap keilmuannya.
simbolik, anak telah memiliki gagasan 2. Guru belum
abstrak yang banyak dipengaruhi oleh memaksimalkan
bahasa dan logika. RPP sebebagai
(Modul 1 Pedagogik :25) perencanaan
Hasil Wawancara Teman Sejawat: proses
Menurut bapak strategi apa yang dapat pembelajaran
menumbuhkan kemampuan peserta didik yang berkaitan
untuk berpikir kritis! dengan HOTS
Jawaban : 3. Guru belum
Menurut saya strategi untuk menumbuhkan memiliki
kemampuan peserta didik: penguasaan dan
1. Peserta didik harus menanamkan bahwa pengelolaan
mereka mampu atau bisa peserta didik
2. Tumbuhkan rasa percaya diri yang baik.
3. Guru harus memfasilitasi anak-anak
untuk merangsang berpikir kritis dengan
cara memberi soal-soal disertai berbagai
informasi lengkap, kemudian tekankan
kepada peserta didik untuk sabar,
berulang, dan teliti dalam mengalisis
informasi yang diterima.
4. Peserta didik harus memiliki hasrat untuk
selalu bertanya.
5. Guru harus membiasakan peserta didik
untuk bisa berkomunikasi dan
berkolaborasi dengan cara mereka.
4 1.Pengetahuan 1. Minat baca peserta didik rendah. Setelah dilakukan
peserta didik rendah Kajian Literatur : analisis terhadap
pada materi senam  Lilawati (dalam Sandjaja, 2005) peserta didik
ketangkasan dasar mengartikan minat baca adalah suatu memiliki
perhatian yang kuat dan mendalam disertai kemampuan baca
KD 3.5 : dengan perasaan senang terhadap kegiatan tulis rendah pada
Memahami kombinasi membaca sehingga dapat mengarahkan materi senam
berbagai pola gerak seseorang untuk membaca dengan ketangkasan dasar
dominan (bertumpu, kemauannya sendiri. melalui berbagai
bergantung, sumber literatur,
Gallint, Rahadian1 . (2017) PERANAN
keseimbangan,
PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM dan wawancara
berpindah/lokomotor,
MENINGKATKAN BUDAYA GEMAR MEMBACA. kepala sekolah,
tolakan, putaran,
ayunan, melayang, Program Studi Ilmu Perpustakaan Fikom Unpad teman sejawat serta
dan, dan mendarat) .(31). pakar, maka
dalam aktivitas senam Hasil Wawancara Kepala Sekolah: ditentukan
lantai Menurut bapak, solusi apa yang bisa kita penyebab masalah
lakukan untuk mengatasi permasalah yang sesuai dengan
rendahnya minat peserta didik untuk kondisi satuan
membaca dan menulis? pendidikan sebagai
Jawaban: berikut :
Menurut saya untuk mengatasi peserta didik 1. Guru belum
yang tidak bisa membaca dan menulis dengan memotivasi
1. Cara memprogramkan GLS (Gerakan peserta didik
Literasi Sekolah) untuk
2. Memperbarui sumber belajar peserta didik memperbanyak
yg lebih menarik lagi bahan bacaan.
3. Kemudian memberdayakan dengan 2. Guru belum
maksimal taman baca dan pojok baca yang memaksimalkan
telah ada, sehingga diharapkan peserta prasarana dan
didik mulai tertarik untuk memperbanyak sarana yang
bahan bacaan dan peserta didik yang dapat
belum bisa membaca dan menulis mulai menunjang
sadar pentingnya membaca dan menulis. peserta didik
semangat dalam
2. Peserta didik di kelas 1 mayoritas tidak membaca.
mampu membaca dan menulis. 3. Peserta didik
Kajian Literatur : belum
 Disleksia merupakan sebuah kondisi mengulang
ketidak mampuan belajar pada seseorang kembali
yang disebabkan oleh kesulitan dalam bacaannya di
melakukan aktivitas membaca dan luar sekolah.
menulis (Sari, Vitara dan Putri: 147).
Gangguan ini bukan disebabkan oleh
ketidak mampuan penglihatan,
pendengaran, intelegensia, atau
keterampilannnya dalam berbahasa,
melainkan lebih disebabkan oleh gangguan
dalam proses otak ketika mengolah
informasi yang diterimanya (Rofiah, 2015:
111)
Iza Syahroni dkk (2020) CIRI-CIRI DISLEKSIA
PADA ANAK USIA DINI. Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta. (63).
Hasil Wawancara Teman Sejawat:
Apakah penting pendidikan prasekolah bagi
bapak?
Jawaban:
Pendidikan prasekolah sangat penting karena
diharapkan pada pendidikan pada saat di
TK/PAUD peserta didik sudah mampu
baca,tulis,dan hitung agar pada saat masuk
ke SD sudah mampu menyesuaikan materi
yang ada. Guru-guru tidak terlalu focus lagi
untuk baca, tulis, dan hitung lagi.

3. Wali murid menyerahkan seutuhnya capaian


belajar kepada sekolah.
Kajian Literatur :
 Zakiah (1984:35) bahwa: Pada umunya
pendidikan dalam rumah tangga bukan
berpangkal tolak dari kesadaran dan
pengertian yang lahir dari pengetahuan
mendidik, melainkan karena secara kodrati
suasana dan strukturnya memberikan
kemungkinan alami membangun situasi
pendidikan.
Anton (2020) Kerjasama Orangtua dan Guru
Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan Agama Islam. Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Kupang. (2).
Hasil Wawancara Kepala Sekolah:
Bagaimana cara untuk menyampaikan
kepada orang tua peserta didik bahwa
perlunya pendampingan belajar dirumah lebih
diperhatikan. Sehingga orang tua lebih bisa
memantau perkembangan belajar anaknya ?
Jawaban:
Menurut saya ada 2 cara yang dapat kita
lakukan untuk menyampaikan perlu adanya
pendampingan belajar di rumah kepada orang
tua:
Pertama dengan cara memanggil orang tua
secara personal kemudian menjelaskan cara
parenting (pola asuh orang tua terhadap anak)
Kedua dengan cara rapat wali murid.
2.Keterampilan 1. Peserta didik merasa pembelajaran Setelah dilakukan
peserta didi rendah menggunakan media yang monoton dan analisis terhadap
pada praktek senam membosankan. keterampilan
ketangkasan (sikap Kajian Literatur : peserta didi rendah
lilin)  Sudjana dan Rifai (2009) mengemukakan pada praktek
bahwa pemakaian media pembelajaran senam
KD 4.5 : dalam proses belajar mengajar dapat ketangkasan
Mempraktikkan membangkitkan keinginan dan minat yang (sikap lilin) melalui
kombinasi berbagai baru, membangkitkan motivasi dan berbagai sumber
pola gerak dominan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan literatur, dan
(bertumpu, wawancara kepala
membawa pengaruh-pengaruh psikologis
bergantung,
terhadap peserta didik. sekolah, teman
keseimbangan,
(Modul 5 Profesional:9) sejawat serta
berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, Hasil Wawancara Teman Sejawat: pakar, maka
ayunan, melayang, dan Apakah media pembelajaran dapat ditentukan
mendarat) dalam membangkitkan minat belajar peserta didik? penyebab masalah
aktivitas senam Jawaban: yang sesuai dengan
Menurut saya media pembelajaran sangat kondisi satuan
penting karena pendidikan sebagai
1. Mampu membangkitkan motivasi berikut :
2. Merangsang perhatian peserta didik 1. Guru belum
3. Membawa pengaruh yang bagus untuk menggunakan
pola pikir peserta didik media yang
tepat.
2. Guru sulit mengelola kelas. 2. Guru belum
Kajian Literatur : mengelola kelas
 Menurut Daryanto (2010) pengelolaan dengan baik.
kelas bertujuan untuk menunjang proses 3. Guru belum
belajar mengajar seperti terciptanya tata memiliki lliterasi
tertib dan keteraraturan, serta memberikan yang baik.
konstribusi pendidikan yang layak secara
keseluruhan.
Hasil Wawancara Teman Sejawat:
Bagaimana cara mengelola kelas?
Jawaban:
1. Mempersiapkan suasana kelas yang
nyaman.
2. Belajar bersama
3. Membuat perjanjian kelas
4. Tegas jika ada peserta didik melakukan
kesalahan.
5. Tidak menilai peserta didik secara
subjektif.
6. Guru bersemangat saat belajar
7. Peserta didik tetap fokus
8. Jangan sampe waktu tersisa kosong.

3. Literasi guru belum tepat


Kajian Literatur :
 Menurut UNESCO (2008) literasi adalah
kemampuan mengenal, memahami,
meramal, mencipta, berkomunikasi,
menghitung, dan menggunakan bahan
cetak dan penulisan dengan berbagai
konteks.
 Dalam hal ini konsep literasi mempunyai
arti yang luas sebagaimana disarankan
Wagner (1987), Freire dan Maceo (1987),
Nammudu (1989) dan Unsworth (1993)
yaitu penguasaan suatu tahap ilmu yang
berdasarkan keterpaduan antara
keterampilan mendengar, berbicara,
membaca, menulis, berhitung, dan
berpikir.
Haryati, T. (2010) MULTIMEDIA DALAM
PENGEMBANGAN LITERASI DI SEKOLAH DASAR
TERPENCIL. Universitas Pendidikan Indonesia.(47)
Hasil Wawancara Teman Sejawat:
Bagaimana agar kompetensi literasi guru
memadai?
Jawaban:
Literasi guru dapat ditingkatkan dengan cara
1. Memperbanyak bahan bacaan
2. Membiasakan membaca cepat
3. Membuat literasi menulis sebagai
komukasi
4. Perbanyak berbicara di forum umum

Lampiran
Nama : Pangku Iman, S.Pd
Selaku : Kepala Sekolah SDN 04 Tebat Karai

Nama : Redo Trisdo, S.Pd.Gr


Selaku : Pakar
Tugas : Guru Pamong PPG DALJAB Kategori 2 LPTK UNIB, Ketua
KKGO Kepahiang, dan pernah menjabat sekretaris KONI
Kepahiang
Nama : Irwansyah,S.Pd
Selaku : Teman Sejawan di SDN 04 Tebat Karai

Anda mungkin juga menyukai