Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yosef Ariyawan

NIM : 201500745628
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Majenang
LPTK : Universitas Sebelas Maret

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

MASALAH YANG
NO TELAH ANALISIS EKSPLORASI
HASIL EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
. DIIDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
1. 1. Rendahnya kemampuan dan KajianLiteratur 1 Setelah dilakukan analisis terhadap hasil
kemauan peserta didik kelas 1. Dhian Indriyani,(2011), Berdasarkan hasil penelitian maka kajian literasi dan hasil wawancara serta
7 dalam melakukan dapat disimpulkan bahwa permainan 3 on 3 dapat konfirmasi melalui pengamatan dapat
pembelajaran gerak meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli secara diketahui penyebab masalah adalah:
spesifikasi/tekhnik dasar signifikan. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti bahwa
passing bawah dalam bola model pembelajaran dengan menggunakan permainan 3 on 3 1. Guru belum mampu melakukan inovasi
voli. dapat menjadi alternatif yang digunakan oleh guru untuk mengemas pembelajaran tekhnik
penjasorkes dalam penyampaian materi passing bawah pada dasar dalam permainan bola voli dengan
bola voli. Selain itu perlunya inovasi dari guru penjasorkes menarik agar membangkitkan motivasi
dalam menerapkan model pembelajaran penjasorkes agar peserta didik.
siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran..
http://lib.unnes.ac.id/10159/. 2. Guru belum memanfaatkan teknologi
Diakses Tanggal 08 nov’22. Jam 19.50 WIB. secara maksimal, karena untuk karakter
peserta didik saat ini lebih tertarik
“Peningkatan Hasil Belajar Passing Bawah Pada Bola Voli
kepada visualisasi melalui pembelajaran
Dengan Menggunakan Permainan “3 On 3” Pada Siswa
yang menggunakan video karena
Kelas VII SMP Negeri 1 Sukoharjo Wonosobo”
dianggap lebih menarik
KajianLiteratur 2
2. Rizki Andi Putra (2019) 3. Rendahnya pemahaman peserta didik
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui modifikasi pada teknik dasar dalam passing bawah
alat dapat meningkatkan teknik dasar passing bawah permainan bola voli, hal ini terjadi
permainan bolavoli pada siswa kelas VII2 SMPN 35 karena peserta didik baru sampai pada
Pekanbaru. Hasil penelitian siklus I pada siswa kelas VII2 tahap pengenalan gerak dasar dan belum
mampu menganalisis hasil Gerakan.
SMPN 35 Pekanbaru mencapai persentase sebesar 72,5 %
termasuk kategori cukup baik. Dilanjutkan dengan siklus 2 4. Peserta didik belum berani ketika impact
siswa kelas VII2 SMPN 35 Pekanbaru mencapai persentase dengan bola voli yang sesungguhnya,
sebesar 84,2% termasuk kategori baik. karena setelah mereka memukul bola
voli yang sesungguhnya tangan menjadi
https://repository.uir.ac.id/7849/. sakit dan peserta didik kesulitan dalam
diakses Tanggal 08 nov’22. Jam 19.50 WIB. melakukan gerakan yang mengakibatkan
mudah menyerah.
 Hasil wawancara dengan teman sejawat 8/11/2022
Nana : Irawan, S.Pd. 5. Minat dan bakat serta motivasi belajar
Jabatan : Guru SMP Negeri 1 Majenang yang rendah, sehingga peserta didik
1. Pengetahuan peserta didik terkait materi belum familiar kesulitan dalam mendapatkan hasil yang
dengan anak. baik dalam pembelajaran.
2. Tidak adanya rasa ingin tahu dari peserta didik tentang
materi tersebut. 6. Kondisi lingkungan baik lingkungan
3. Guru belum memanfaatkan teknologi secara maksimal sekolah / lingkungan tempat tinggal
karena untuk karakter sekarang lebih kepada visualisasi siswa yang kurang mendukung.
lewat video.
4. Guru tidak memodifikasi media pembelajaran.
5. Peserta didik takut ketika impact dengan bola voli yang
sesungguhnya.
6. Metode pembelajaran guru masih monoton sehingga
jarang memanfaatkan fasilitas teknologi yang ada.
7. Pembelajaran berbasis HOTS belum terlaksana dengan
baik karena dalam pembelajaran anak baru sampai pada
tahap pengenalan teknik dasar.

 Hasil wawancara dengan Kolega 8/11/2022


Nama : Sarno, S.Pd.
Jabatan : Kepala SMP Negeri 1 Majenang
1. Guru belum mampu melakukan inovasi untuk mengemas
pembelajaran variasi dan kombinasi gerak dasar dalam
permainan bola voli dengan menarik agar membangkitkan
motivasi peserta didik
2. Sebagian peserta didik masih takut dan ragu untuk
memukul maupun menerima bola. Hal ini dapat diatasi
dengan menyediakan banyak bola dan memberikan
kebebasan pada peserta didik untuk melakukan beragam
gerakan manipulatif pada bola.
3. Pembelajaran berbasis HOTS belum terlaksana dengan
baik karena dalam pembelajaran anak baru sampai pada
tahap pengenalan teknik dasar.
4. Guru belum mengintegrasikan pemanfaatan teknologi
dalam pembelajaran.

 Hasil wawancara dengan Pengawas 8/11/2022:


Nama : Tarmadi, S.Pd., M.Pd
Jabatan : Pengawas PJOK Kab Clp.
1. Peserta didik lebih merasa bosan dengan cara
pembelajaran yang diberikan.
2. Peserta didik cenderung menyukai olahraga yang bersifat
olahraga permainan
3. Metode pembelajaran yang diberikan monoton.
4. Guru belum mampu memanfaatkan IT dalam
pembelajaran.
2. 1. Rendahnya kemampuan Kajian Literatur 1 Setelah dilakukan analisis terhadap hasil
peserta didik dalam 1. DIAN PRANATA TARIGAN (2016) kajian literasi dan hasil wawancara serta
melakukan tekhnik dasar Dribbling merupakan salah satu teknik dasar dalam konfirmasi melalui pengamatan dapat
Dribling permainan bola permainan bola basket yang penting dikuasai oleh siswa, diketahui penyebab masalah adalah:
basket. dikarenakan dribbling merupakan salah satu cara untuk
melakukan serangan ke daerah lawan dan untuk 1. Guru belum mampu melakukan
mempertahankan posisi bola agar tidak direbut oleh lawan. inovasi untuk mengemas pembelajaran
https://core.ac.uk/download/pdf/286141299.pdf.“Juariah, J. tekhnik dasarr dalam permainan bola
(2017). PENINGKATAN HASIL BELAJAR DRIBBLING basket dengan menarik agar
BOLA BASKET MELALUI PENERAPAN METODE membangkitkan motivasi peserta didik.
BERMAIN (Studi Action Research Pada Siswa SMP Marie
Joseph Kelapa Gading) Tanggal : 08 nov’22. Jam 22.50. 2. Metode pembelajaran yang diberikan
monoton karena pembelajaran masih
bersifat berpusat pada guru

Kajian Literatur 2
2. Juariah, J. (2017). Kemampuan guru dalam mendesain 3. Kurangnya konsentrasi peserta didik
pembelajaran sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan selama proses pembelajaran
berjalannya pembelajaran dan prestasi. Salah satu solusi dikarenakan lebih senang bermain
dengan teman dibandingkan
untuk memperkecil permasalahan ini adalah dengan
mendengarkan penjelasan dari guru.
memanfaatkan variasi pembelajaran yang sesuai dengan
keadaan siswa ketika mengikuti pembelajaran yang 4. Rendahnya pemahaman peserta didik
disesuaikan dengan materi yang sedang diberikan tekhnik dasar pembelajaran drible
http://digilib.unimed.ac.id/29759/13/9.%20NIM%20613111 permainan bola basket, hal ini terjadi
1083%20CHAPTER%20I.pdf. tanggal : 08 Nov’22. Pukul karena peserta didik baru sampai pada
23.00 WIB. tahap pengenalan gerak dasar dan
belum mampu menganalisis hasil
 Hasil wawancara teman sejawat 8/11/2022 gerakan.
Nama : Irawan, S.Pd.
Jabatan : Guru SMP Negeri 1 Majenang 5. Peserta didik yang baru belajar drible
1. Peserta didik belum mengenal tentang permainan bola mengalami kesullitan pada saat
melakukan gerakan, karena takut
basket.
terhadap bola.
2. Peserta didik cenderung menggemari permainan sepak
bola.
3. Peserta didik kurang memahami tentang gerak dasar
drible
4. Peserta didik belum bisa mengkomunikasikan dari hasil
gerakan pada pembelajaran.
5. Peserta didik masih takut saat menerima operan bola dari
teman.
6. Pembelajaran berbasis HOTS belum terlaksana dengan
baik karena dalam pembelajaran peserta didik baru
sampai pada tahap pengenalan teknik dasar.
7. Metode pembelajaran guru masih monoton sehingga
jarang memanfaatkan fasilitas teknologi yang ada.
 Hasil wawancara dengan Kolega 8/11/2022:
Nama : Sarno, S.Pd.
Jabatan : Kepala SMP Negeri 1 Majenang
1. Bola basket belum menjadi permainan yang familiar
pada masyarakat Indonesia sehingga motivasi peserta
didik untuk mempelajarinya masih rendah.
2. Peserta didik memiliki keraguan dan ketakutan untuk
menerima atau menangkap bola basket pada saat
mempraktikan variasi dan kombinasi gerak dasar drible
dikarenakan ukurannya yang lebih besar serta lebih berat.
3. Guru belum menjadikan media TIK sebagai alat dan
media pembelajaran pada materi mempraktikan gerak
spesifikasi drible

 Hasil wawancara dengan Pakar 8/11/2022:


Nama : Tarmadi, S.Pd., M.Pd
Jabatan : Pengawas PJOK Kab. Cilacap
1. Peserta didik lebih merasa bosan dengan cara
pembelajaran yang diberikan.
2. Peserta didik cenderung menyukai olahraga yang bersifat
olahraga permainan.
3. Metode pembelajaran yang diberikan monoton.
4. Guru belum mampu memanfaatkan IT dalam
pembelajaran.
 Pertanyaan / Interview pada Teman sejawat, Kolega dan Pakar

1. Assalamualaikum Wr Wb, untuk memenuhi tugas PPG yang sedang saya jalankan yaitu pendalaman materi dalam mengeksplor Penyebab
Masalah, mohon maaf bila saya mengganggu waktunya Bpk / Ibu sebentar untuk menanyakan hal tentang identifikasi masalah yang ada disekitar
lingkungan sekolah kita, antara lain:
a. Fator-faktor apa sajakah yang mengakibatkan motivasi belajar siswa rendah, khususnya pada mata pelajaran PJOK ?
b. Faktor apa sajakah yang membuat rendahnya kemampuan peserta didik tekhnik dasar pada permainan bola besar Bola Voli dan Bola Basket?

Anda mungkin juga menyukai