Anda di halaman 1dari 11

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama : Detri Aryo Saputra, S.Pd
No. UKG : 201502970018
Instansi : SMK Negeri 3 Seluma

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No.
diidentifikasi masalah penyebab masalah
I.PermainanBola besar
( Bola Basket )  Setelah dilakukan
kajian literatur dan
wawancara dapat
1. Kurangnya minat dan 1. Siswa hanya menerima saja dianalisis
pengetahuan siswa apa yang dijelaskan guru
eksplorasi
pada permainan bola 2. Siswa sulit menjelaskan
basket (passing ) penyebab masalah
istilah-istilah yang sebagai berikut :
menggunakan bahasa asing
pada permainan bola basket. 1. Metode yang
3. Siswa lebih tertarik pada diberikan kurang
pembelajaran praktik kreatif dan
inovatif.
Kajian Literatur :
2. Minimnya fasilitas
 Sardiman, (2011: 76)
media yang
menjelaskan bahwa digunakan.
minat sebagai suatu
kondisi yang terjadi 3. Kondisi kelas
apabila seseorang kurang kondusif
melihat ciri-ciri atau arti dalam
sementara situasi yang pembelajaran.
dihubungkan
dengan keinginan-
keinginan atau
kebutuhan-
kebutuhannya sendiri.
(Modul 1 Pedagogik : 57)
 Oleh Muchlisin Riadi (
2019), Minat adalah
suatu keadaan atau
kecenderungan yang
tetap untuk tertarik,
mengenang dan
memperhatikan terhadap
suatu rasa, bidang,
aktivitas atau kegiatan
dengan keinginan untuk
mengetahui dan
memperhatikan disertai
dengan perasaan senang
dan konsisten.
 Minat adalah suatu rasa
lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu
hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di
luar diri.
Slameto (2003: 180).

-Hasil wawancara
kepada Kepala
Sekolah/Guru/Pakar :

 Pertanyaan : Apa
penyebab rendahnya
motivasi belajar siswa
terkhusus pada
pelajaran PJOK ?

1. Siswa merasa materi


itu terasa biasa sehingga
tidak muncul
ketertarikan
(Teman Sejawat)

2. Metode yang diajarkan


membosankan
( Kepala Sekolah)

3. Guru kurang
memanfaatkan fasilitas
yang ada sebagai media
pembelajaran.
(Kepala Sekolah)

2 Siswa kurang 1. Model pembelajaran belum  Setelah dilakukan


motivasi dalam inovatif kajian literatur dan
mempraktikkan teknik 2. Minimnya fasilitas media yang
dasar pasing permainan
wawancara dapat
digunakan dianalisis
bola basket
3. Bola basket dianggap masih eksplorasi
terlalu berat bagi sebagian peserta
penyebab masalah
didik terutama putri
sebagai berikut :
Kajian Literatur :
 Menurut Trianto (2015, 1. Guru harus lebih
hlm. 51) Model kreatif dalam menyiapkan
pembelajaran adalah proses pembelajaran
suatu perencanaan atau
suatu pola yang 2. Guru tidak
digunakan sebagai menggunakan gaya
pedoman dalam
belajar yang diminati
melaksanakan
pembelajaran di kelas siswa
atau pembelajaran
dalam tutorial.” 3. Guru dapat melakukan
modifikasi permainan
 Model pembelajaran bola basket
adalah kerangka
konseptual yang
melukiskan prosedur
sistematis dalam
mengorganisasikan sistem
belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu dan
berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang
pembelajaran dan para
pengajar dalam
merencanakan dan
melaksanakan aktivitas
pembelajaran (Saefuddin
& Berdiati, 2014, hlm.
48).

 Menurut Ahmadi
(2007:18) passing adalah
suatu gerakan memberikan
bola ke teman atu satu tim
agar dapat menambah
angka atau hanya
mengacuhkan tim lawan
agar pertahanan bisa
dikacaukan.

 Cara melakukan passing


chest pass menurut Nuril
Ahmadi (2007:14) :1) Bola
dipegang sesuai dengan
teknik memegang bola
basket, 2) Sikut
dibengkokkan ke samping
sehingga bola dekat dengan
dada, 3) Sikap kaki dapat
dilakukan sejajar atau
kuda-kuda dengan jarak
seleba bahu, 4) Lutut
ditekuk, badan condong ke
depan, dan jaga
keseimbangan,5) Bola
didorong ke depan dengan
kedua tngan sambil
meluruskan lengan dan
diakhiri dengan levutan
pergelangan tangan
sehingga telapak tangan
menghadap keluar, 6) Bagi
yang baru belajar, gerakan
pelurusan dapat dibantu
dengan melangkahkan
salah satu kaki ke depan, 7)
Arah operan setinggi dada,
atau antara pinggang dan
bahu penerima, 8)
Bersamaan dengan gerak
pelepasan bola, berat badan
dipindahkan ke depan.
http://lib.unnes.ac.id/27878/1
/6301412008.pdf

 Teknik Dasar Passing Bounce


Pass (operan pantulan) Untuk
melakukan umpan pantul,
gunakanlah teknik
mengumpan seperti pada
umpan dada. Pantulkanlah
bola ke lantai lapangan,
setelah bola menyentuh lantai
lapangan, bola akan
memantul ke tangan rekanmu,
biasanya dengan ketinggian
sekitarr pinggang.
(Jon Oliver, 2007:37).
http://lib.unnes.ac.id/27878/1/
6301412008.pdf
 Teknik dasar Passing
Overhead Pass (operan
atas) Overhead pass
(operan atas) adalah
operan yang dilemparkan
dengan posisi bola diatas
kepala dengan
menggunakan kedua
tangan.
(Oliver, Jon 2007:38).
http://lib.unnes.ac.id/27878/1/
6301412008.pdf

-Hasil wawancara
kepada Kepala
Sekolah/Guru/Pakar :

 Pertanyaannya :
Bagaimana langkah
atau cara yang
dilakukan guru untuk
meningkatkan inovasi
dalam pembelajaran
khususnya mapel
PJOK ?

1. Guru harus lebih


kreatif dalam berinovasi
( Kepala Sekolah)

2. Terbatasnya
penggunaan media
pembelajaran di sekolah
(Teman Sejawat)

3. Lakukan modifikasi
bola pada saat latihan atau
pemanasan sebelum
memulai aktifitas
(Teman Sejawat)

3 Hasil belajar siswa 1.Terbatasnya pemahaman guru  Setelah dilakukan


rendah tentang materi soal HOTS kajian literatur dan
wawancara dapat
2.Siswa terbiasa dengan soal dianalisis
LOTS eksplorasi
3.Siswa kurang menguasai soal penyebab masalah
HOTS sebagai berikut :
4. Kemampuan siswa 1. Guru kurang
menangkap soal HOTS masih mengikuti pelatihan
rendah

Kajian Literatur : 2. Sumber


 Ernawati (2017) : berfikir referensi sedikit
tingkat tinggi atau Higher bagi guru
Oerder Thinking Skills
(HOTS) adalah cara 3. Pemahaman tentang
berfikir yang tidak hanya soal HOTs msh
menghafal secara kurang.
verbalistik saja, namun
juga memahami hakikat 4. Siswa lebih
dari makna yang memahami soal LOTS
terkandung.

 Menurut Sani (2019, hlm.


2) Higher Order Thinking
Skill (HOTS) atau
kemampuan berpikir
tingkat tinggi adalah
kemampuan berpikir
strategis untuk
menggunakan informasi
dalam menyelesaikan
masalah, menganalisa
argumen, negosiasi isu,
atau membuat prediksi.

 HOTS salah satu keterampilan


yang diharapkan pada abad 21
yang mempunyai arti
kemampuan berpikir tingkat
tinggi merupakan salah satu
pendekatan dalam
pembelajaran dimana siswa
akan diajarkan untuk berpikir
kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan berpikir
kreatif Saat ini teori-teori
yang dikembangkan tentang
keterampilan berpikir tingkat
tinggi banyak difokuskan
tentang bagaimana
keterampilan ini di pelajari
dan dikembangkan dan
hubungan antara kecerdasan
dan keterampilan berpikir
anak. (Afandi & Sajidan,
2018: 102).

-Hasil wawancara kepada


KepalaSekolah/Guru/Pakar :

 Pertanyaannya :
Bagaimana cara
meningkatkan kwalitas
pemahaman dan
kemampuan guru
khususnya mapel
PJOK dalam
mengenalkan materi
pembelajaran HOTS
kepada siswa ?

1. Guru kurang
memperhatikan
perkembangan yang
ada, dan belum
memanfaatkan
komunitas KKG
mapel PJOK.
(Kepala Sekolah)

2. Referensi yang sulit


ditemukann oleh guru.
(Kepala Sekolah)

3. Pengetahuan guru tentang


soal
HOTs masih minim
(Teman Sejawat)

 Setelah
II. Tes Kebugaran Jasmani dilakukan kajian
literatur dan
Rendahnya 1. Siswa hanya berolahraga pada wawancara dapat
4 dianalisis
tingkat saat jam pembelajaran
kebugaran eksplorasi
berlangsung di sekolah saja.
jasmani siswa penyebab
pada tes daya 2.Gerakan siswa belum maksimal masalah sebagai
tahan dan dalam melakukan tes kebugaran berikut :
kekuatan baik itu lari multi level dan push
up. 1. Guru dapat memberikan
tugas tambahan siswa di
Kajian Literatur : rumah terkait kebugaran
jasmani.
 Giriwijoyo (2012:21)
menyatakan secara fisiologis 2. Lakukan asesmen
kebugaran jasmani adalah diagnostik atau pemetaan
keadaan kemampuan jasmani kemampuan belajar siswa
yang dapat menyesuaikan
fungsi alat-alat tubuhnya 3. Guru harus memantau
terhadap tugas jasmani perkembangan siswa
tertentu dan terhadap keadaan
lingkungan yang harus diatasi
dengan cara yang efisien,
tanpa kelelahan yang
berlebihan dan telah pulih
sempurna sebelum datang
tugas yang sama pada esok
harinya.
(Modul 2 KB 3 Profesional :
12)
 Howley & Franks (2007)
dalam Pangrozi (2016)
memandang bahwa physical
fitnesssebagai “a state of well-
being with a low risk of
premature health problems
and energy to participate in a
variety of physical activities.”(
(Modul 2 KB 3 Profesional :
12)
 Gerakan sederhana yang dapat
meningkatkan kekuatan otot
lengan yaitu Push up dan Pull
upyang dijelaskan oleh
Irwansyah (2008:54)

 Permainan gerobak dorong


berguna untuk melatih kekuatan
otot lengan dan keseimbangan
serta memiliki fokus yang baik.
Sebab, apabila salah satu dari
dua pemain tidak kuat,
seimbang, atau fokus dalam
melakukan permainan ini, maka
gerakan gerobak dorong akan
sulit dilakukan.
https://kumparan.com/kabar-
harian/4-permainan-yang-
melatih-daya-tahan-otot-
1wTw7kKJVeo/3

 Permainan benteng adalah


permainan yang menuntut
ketangkasan dan kelihaian
berstrategi. permainan benteng-
bentengan bermanfaat untuk
melatih gerak badan pemain,
bagaimana kita bergerak lincah
agar kita tidak tersentuh oleh
lawan, untuk melatih stamina,
menumbuhkan kerjasama
diantara teman, memupuk jiwa
sportivitas yang tinggi untuk
mengakui kekalahan, dan
meningkatkan kesegaran
jasmani.
http://repository.uinbanten.ac.id/
2691/4/BAB%20II.pdf

- Hasil wawancara
kepada Kepala
Sekolah/Guru/Pakar :

 Pertanyaannya :
Bagaimana cara atau
strategi yang harus
dilakukan oleh guru
PJOK untuk menambah
dan meningkatkan
kebugaran jasmani
kepada siswa ?

1. Lakukan kegiatan atau


berikan tugas tambahan di
rumah dengan menu latihan
khusus.
(Kepala Sekolah )

2. Tampilkan gambar atau


video gerakan terlebih
dahula kepada siswa
sebelum dimulainya aktifitas
(Teman Sejawat)

5 Kurangnya 1. Pemanfaatan fasilitas Hasil analisis yang


pemahaman guru yang kurang optimal pada dapatdiambil adalah
dalam Penggunaan media pembelajaran Power :
media pembelajaran Point Presentation (PPT).
Power Point -Kajian Teori Literatur : 1. Faktor usia pada
Presentation (PPT) Menurut Mardi dkk guru.
pada fasilitas teknolgi
(2007) Microsoft
yang ada di sekolah. 2. Keterbatasan
Power Point adalah media sarana dan
salah satu program prasarana.
aplikasi dari Microsoft
yang dapat digunakan 3. Guru kurang aktif
untuk melakukan mengikuti program
presentasi, baik untuk plelatihan.
melakukan sebuah
rapat maupun
perencanaan kegiatan
lain termasuk
digunakan sebagai
media pembelajaran di
sekolah.

Menurut pendapat
dari Sardiman
(2007) media
adalah komponen
komunikasi yang
berfungsi sebagai
perantara/pembawa
pesan dari
pengirim ke
penerima. Media
pembelajaran
adalah segala
sesuatu yang dapat
digunakan untuk
menyalurkan pesan
(bahan
pembelajaran),
sehingga dapat
menarik perhatian,
minat, pikiran dan
perasaan siswa
dalam kegiatan
belajar untuk
mencapai tujuan
pembelajaran
tertentu.

Hasil wawancara kepada


Kepala
Sekolah/Guru/Pakar :

Pertanyaan : Apa faktor


penyebab guru belum
terampil pada penggunaan
media ajar bersifat
digitalisasi ?

1. Latar belakang dan


kemampuan guru yang
berbeda-beda
(Kepala Sekolah)
2. Fasilitas sarana dan
prasarana di sekolah masih
kurang.
(Kepala Sekolah)

3. Upaya guru yang kurang


update atau tidak mengikuti
program-program pelatihan.
(Teman Sejawat)

LAMPIRAN :
Nama : Dra.Nismawati
Selaku : Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Seluma

Nama : Drs. Kaharuddun


Selaku : Rekan Sejawad di SMK Negeri 3 Seluma

Anda mungkin juga menyukai