No. Analisis akar penyebab masalah penyebab masalah masalah 1. Motivasi belajar siswa Siswa tidak Siswa tidak menyukai pelajaran masih rendah menyukai yang bersifat materi dan hal ini dikarenakan: pelajaran yangmerupakan faktor penyebab 1. Siswa tidak bersifat materi motivasi belajar siswa rendah. menyukai Cara mengajar guru yang masih pelajaran yang monoton dan metode yang bersifat materi digunakan masih menggunakan 2. Anak kurangnya metode ceramah yang percaya diri mengakibatkan siswa menjadi 3. Dukungan orang pasif. Selain itu, ketika materi tua yang kurang diberikan, guru dapat maksimal menjelaskannya secara langsung 4. Kecenderungan melalui metode praktik sehingga anak yang masih siswa lebih mudah menerima suka bermain materi yang diberikan dan merasa pembelajaran tersebut menyenangkan yang pada akhirnya siswa dapat termotivasi dalam belajar. 2. Deferensiasi pada Perbedaan dalam Perbedaan dalam kemampuan peserta didik ABK kemampuan cara cara mengajar merupakan faktor terjadi karena adanya mengajar akar penyebab masalah. Hal karakteristik yang tersebut karena guru belum berbeda. mampu dalam menguasai Karakteristik tersebut kemampuan karakteristik masing- memunculkan: masing ABK. Untuk itu perlu 1. perbedaan dalam pemahaman tentang karakteristik kemampuan cara ABK seperti AbK dengan mengajar keterbatasan intelektual, ABK 2. pendampingan dengan keterbatasan khusus untuk pendengaran, ABK dengan memenuhi keterbatasan fisik serta ABK autis kebutuhan gerak sehinggan guru dapat mengajar mereka dalam PJOK dengan maksimal pembelajaran PJOK 3. Kurangnya Kurangnya upaya Kurangnya upaya guru dalam komunikasi antara guru dalam meningkatkan komunikasi antara guru dan orang tua meningkatkan guru dengan orang tua merupakan tentang kedisiplinan komunikasi antara akar penyebab masalah. Cara siswa dalam guru dengan orang komunikasi yang baik akan mengikuti tua membantu dalam mengetahui pembelajaran PJOK perkembangan dan kemampuan disebabkan: peserta didik sehingga guru dapat 1. kurangnya memantau aktivitas peserta didik disiplin waktu diluar kegiatan sekolah. anak di rumah 2. kurangnya dukungan dari orang tua 3. kurangnya upaya guru dalam meningkatkan komunikasi antara guru dengan orang tua 4. Guru belum dapat Guru belumGuru belum mengetahui model- menerapkan mengetahui model yang digunakan dalam pembelajaran inovatif model-model yang pembelajaran inovatif sehinga dikarenakan: digunakan dalam menjadi akar penyebab masalah. 1. Guru belum pembelajaran Metode pembelajarannya masih memahami apa itu inovatif bersifat konvensional atau pembelajaran ceramah yang pada akhirnya siswa inovatif menjadi pasif dalam metode 2. Belum tersebut. Untuk itu perlu mengetahui dikembangkan model-model model-model yang pembelajaran seperti model digunakan dalam pembelajaran berbasis game atau pembelajaran model pembelajaran project based inovatif terutama learning. Penerapan model-model pembelajaran pembelajaran tersebut akan PJOK meningkatkan kemampuan dalam mengajar. 5. Pembelajaran PJOK Intelegensi anak Intelegensi anak berbeda belum menerapkan berbeda merupakan akar penyebab HOTS disebabkan masalah dalam menerapkan karena: HOTS. Kesesuain materi tanpa 1. Kemampuan siswa diimbangi dengan kemampuan berbeda dalam intelegesi anak maka hal tersebuat upaya menjawab akan membuat kesulitan soal-soal pemahaman materi untuk itu 2. Sulitnya perlu pembelajaran adaptif agar memahami / perkembangan kemampuan menerima materi intelegensi dapat tercapai secara yang diberikan optimal. 3. Kreatifitas anak belum muncul 4. Intelegensi anak berbeda 6. Guru belum bisa Kurangnya minat Kurang minat belajar IT secara optimal belajar IT merupakan akar penyebab memanfaatkan masalah. Minat tersebut terjadi teknologi informasi karena belum mahirnya guru dalam pembelajaran dalam mengopersikan PJOK karena: IT/Komputer. Untuk itu perlu 1. Guru PJOK lebih adanya semangat dalam belajar IT fokus guna menunjang pembelajaran pembelajaran sehingga pembelajaran PJOK tidak praktik di monoton dan lebih inovatif yang lapangan pada akhirnya dapat memotivasi 2. Kurangnya minat siswa agar lebih semangat untuk belajar IT mengikuti pembelajaran PJOK. 3. Kurang mampu memanfaatkan sarana IT yang ada di sekolah