Anda di halaman 1dari 3

Nama : Eko Setyo Nugroho

NIM : 2012722180
Instansi : SMPN 8 Tanjung Jabung Timur (Jambi)
Kelas : 4 (Empat)

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1 “Rendahnya keterampilan Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Lebih lanjut setelah di
siswa dalam materi  Elisabeth Hurlock (2013) mengatakan ada 7 lakukan analisi
pembelajaran senam lantai ciri minat belajar sebagai berikut : rendahnya motivasi dan
pada gerakan  Minat tumbuh bersamaan dengan fisik semangat siswa
meroda, kususnya  peserta dan mental disebabkan :
didik putri”  Minat tergantung pada kegiatan belajar  Proses penyajian
 Perkembangan minat mungkin terbatas KBM masih kurang
 Minat tergantung pada kesempatan menarik dan
belajar menyenangkan
 Minat dipengaruhi oleh budaya  Kurangnya
 Minat berbobot emosional kepercayaan diri
 Minat berbobot egoisentris artinya jika pada siswa itu
seseorang senang terhadap sesuatu maka sendiri
akan timbul hasrat untuk memilikinya  Siswa kurang
 Gerakan meroda menurut Sayuti Sahara memahami materi
(2003) merupakan latihan dengan tumpuan gerak dasar meroda
tangan yang dilakukan secara bergantian (asing)
yang sangat singkat, selain itu ada saat posisi  Peserta didik takut,
badan yang terbalik (kepala berada di dan trauma yang
bawah). pernah dialami
 Dalam kebanyakan kasus yang terjadi siswa  Peserta didik tidak
kurang berani melakukan meroda karena mendapatkan
takut akan terjatuh (Muhajir, 2007:73) motivasi yang baik
 Menurut Sayuti Sahara (2002:931), gerakan serta perhatian dari
meroda adalah gerakan memutar badan keluarga
dengan sikap awal menyamping arah gerakan
dan tumpuan berat badan ketika berputar
menggunakan kedua tangan dan kaki.

Sumber : Hasil wawancara kepada


Guru/Kepsek:
Ternyata peserta didik merasa cepat bosan.
Tidak ada Variasi pembelajaran yang
berbasis audio visual yang dapat membuat
siswa termotivasi dengan materi. Hal tersebut
di karenakan memang rendahnya motivasi
dalam diri siswa itu sendiri dalam mengikuti
proses KBM. Karena siswa sepulang sekolah
selalu disibukkan dengan membantu orang
tua kerja memasang umpan di jaring,
membersihkan jaring (nelayan) dan
membantu orang tua di ladang (mengambil
pinang, sawit dan kelapa)
2 “Pada materi pembelajaran Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel:  Tidak maksimalnya
bola besar yaitu permainan  Menurut setiawan (2016) beberapa pendekatan personal
bola voli, kurangnya minat faktor yang menyebabkan motivasi terhadap peserta
belajar pesrta didik untuk belajar rendah adalah kurang dukungan didik
melakukan gerakan  passing dari orang tua guru/lingkungan sekitar  Lingkungan belajar
atas, sehingga proses dan hasil  Menurut Siti Rahayu Hadinoto yang dan Stek holder
belum sesuai dengan apa yang dikutip oleh Siti Chabibah (2012: 9), ada pendukung proses
diharapkan” dua faktor yang mempengaruhi minat pembelajaran peserta
seseorang, yaitu: 1) Faktor dari dalam, didik
yaitu sifat pembawaan. 2) Faktor dari  Fasilitas bola voly
luar di antaranya adalah dari keluarga, yang masih sangat
sekolah, dan masyarakat atau lingkungan minim
(sosial).  Karakteristik siswa
 Dikutip dari buku Jago Bola Voli (2020) itu sendiri
karya Ikbal Tawakal, teknik dasar  Kurangnya
passing atas intinya bertujuan untuk konsentrasi peserta
memberikan atau menyajikan bola didik dalam proses
kepada teman satu tim. pembelajaran
 Menurut M. Yunus (1992: 79) langkah-  Siswa mengeluh
langkah melakukan passing atas adalah sakit pada jemari
sebagai berikut : 1) Sikap Permulaan, ketika melakukan
2)Gerakan Pelaksanaan, 3) Gerakan teknik dasar  passing
Lanjutan atas.
 (Suharno, HP. 1971: 15). Bentuk latihan  Rendahnya
yang khusus untuk menunjang pemahaman konsep
tercapainya aspek penentu serta dan kurangnya
kemampuan pemain dalam permainan kedisiplinan peserta
bolavoli khusus teknik passing atas didik
 Siswa belum paham
dalam tahap runtutan
Sumber : Hasil Wawancara Guru/Kepsek: melakukan teknik
 Kurangnya/ minimnya fasilitas olahraga dasar passing atas.
yang ada di sekolah
 Keterbatasan dan ketidak terbiasaan siswa
dalam mengenal permainan boal voly
 Minimnya fasilitas olahraga (Voly ball) di
lingkungan tempat tinggal siswa
 Tidak pernah dikenalkannya olahraga
volyball oleh orang tua dan keluarga
 Siswa disibukkan dengan pekerjaan orang
tua

3 “Hasil tolakan siswa dalam Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel:  Keterbiasaan siswa
olahraga tolak peluru gaya  Adanya informasi yang digunakan untuk terbawa dari sekolah
ortodok (menyamping) belum
sesuai dengan apa yang di media pembelajaran dapat berdampak sebelumnya (SD)
harapkan” positif bagi para siswa, yaitu mereka bisa  Belum bisa secara
lebih mudah dalam mencari informasi yang maksimal
diperlukan selama proses pembelajaran. membedakan mana
Media yang bisa digunakan adalah dengan yang menolak dan
menyediakan komputer dan Internet di tiap- melempar
tiap sekolah. Menurut hasil  Faktor kondisi alam
penelitian/Jurnal lingkungan sekolah
https://stiaprima.ac.id/syscontent/quick (sering banjir)
 Menurut Eddy Purnomo (2010: 133) Ada  Tidak adanya audio
beberapa persyaratan yang harus dimiliki visual sebagai media
oleh seorang penolak peluru yaitu : pembelajaran untuk
a. Kekuatan / Kekuatan maksimum b. memotivasi siswa
Power dalam pembelajaran
c. Kekuatan lempar  Tidak adanya minat
d. Kecepatan berakslerasi itu sendiri pada
e. Koordinasi dalam diri siswa
f. Adaptibility (Motivasi instrinsik)
 Pengertian dan sejarah tolak peluru :
https://salamadian.com/pengertian-tolak-
peluru/
 Olahraga Tolak Peluru: Pengertian,
Sejarah, Gaya, Teknik, dan Peraturan
https://www.gramedia.com/literasi/
tolak-peluru/

Sumber : Hasil Wawancara kepada


Guru/Kepsek:
 Peserta didik memamang awam tentang
materi tolak peluru
 Peserta didik beranggapan gerakan tolak
peluru itu adalah gerakan yang biasa
saja, sama seperti mereka melempar
kelapa di kebun.
 Minimnya sarana atau alat bola tolak
peluru membuat siswa malas untuk
belajar, termasuk kondisi berat peluru
yang mempengaruhi gerak siswa dalam
proses pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai