A. Kerangka Teoretis
motorik tak terlepas dari pengertian istilah belajar pada umumnya. Belajar
motorik adalah perubahan internal dalam bentuk gerak (motor) yang dimiliki
permanen dan semua ini merupakan hasil dari suatu latihan. 1 Tahap-tahap
yang dilalui dalam proses belajar gerak adalah : (1) tahap kognitif, (2)
tahap fiksasi untuk gerak tertutup dan tahap asosiasi untuk gerak terbuka, (3)
tahap otonom.2
disebut panca indra. Makin sederhana dan jelasnya informasi yang masuk
9
2
mengaplikasikan pola rencana gerak. 3 Dalam hal ini seseorang yang belajar
gerak merujuk pada hukum asosiasi dimana unjuk kerja merupakan asosiasi
Makin tepat pola gerak yang terbentuk dalam sitem memori akan menjadi
dasar untuk makin baik kinerja keterampilan yang dihasilkan. Salah satu
indikasi permanennya pola gerak dalam sistem memori adalah dengan makin
dikoordinasikan oleh sistem saraf pusat, melalinkan pada jalur singkat sistem
otonom.
rangkaian urutan gerak yang teratur, tepat, cepat, luwes, dan lancar. Belajar
hanya semata-mata hanya gerakan dan lain-lain. Aspek utama dalam belajar
efektif.6
apabila tak ada faktor luar yang turut mengarahkan jalannya gerak, (2) gerak
terbuka apabila gerak harus disesuaikan dengan keadaan luar yang tidak
aktivitas sebagai media untuk mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu
suatu kegiatan, (2) belajar gerak adalah hasil langsung dari praktek atau
4
pengalaman, (3) belajar gerak tak dapat diukur secara langsung, karena
secara internal, (4) belajar gerak proses yang menghasilkan perubahan relatif
permanen.
perubahan pada individu yang melakukan belajar ; (2) hasil belajar adalah
kognitif, yaitu dari tidak tahu menjadi tahu atau mengerti. Ranah afektif, yaitu
dari sikap acuh tak acuh menjadi penuh perhatian. Ranah psikomotor, yaitu
dari tidak tahu atau belum mengerti peran yang harus dimainkan sampai
6
suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui untuk dapat menerapkan apa
pemain bola voli dengan cara mengunakan suatu teknik tertentu yang
tujuannya adalah untuk mengoper bola yang dimainkannya itu kepada teman
seregu untuk dimainkan di lapangan. Pada Permainan bola voli, bola tidak
boleh menyentuh lapangan. Sentuhan bola yang sebentar sudah cukup untuk
mencegah jatuhnya bola ke tanah, tetapi tidak cukup sampai disitu saja, bola
juga harus diteruskan pada rekan seregu atau dipantulkan ke daerah lawan,
dan gerakan ini harus dilakukan dengan cara yang menguntungkan pihak
regu sendiri.
Passing atas atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper bola
dari atas dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan
jari-jari tangan di atas, agak di depan kepala. Pengambilan bola dari atas
dengan jari-jari tangan itu biasanya dilakukan untuk: 1). Pengambilan bola
yang datang dari atas atau menerima bola dari atas kepala, 2). Memberikan
umpan kepada teman yang akan melakukan smash yang sering disebut set
up. Sikap permulaan pada teknik passing atas adalah berdiri tegak, kedua
kaki agak dibuka, kedua lutut agak ditekuk badan sedikit condong ke depan.
7
bawah dan berada di depan sebelah atas dekat dahi. Gerakan pada saat
bola datang mendekat, segera jari-jari tangan dipukulkan pada bola dengan
gerakan jari-jari tangan dikuatkan lalu dipukulkan pada bola, sehingga kedua
siku lurus ke atas dan serong ke depan. Kedua lutut diluruskan sehingga
tumit terangkat. Pada saat jari-jari tangan bersentuhan dengan bola, segera
gerakan tangan, pergelangan tangan, lengan, badan, lutut dan kaki secara
a). Sikap Badan: Badan sedikit condong ke depan, berat badan bertumpu
pada ke dua kaki. b). SIkap Kaki: kedua lutut sedikit ditekuk dengan jarak
antara kedua kaki, kira-kira selebar bahu, dan satu kaki di depan. C). Sikap
tangan: Tangan diangkat setinggi dahi, jari-jari direganggkan dan kedua ibu
Tahap kontak dengan bola: a). Sikap lengan: lengan digerakan lurus
ke atas. b). Sikap siku: kedua siku lurus ke atas, c). Sikap tangan: Tangan
digerakkan ke atas sehingga harmonis dengan gerakan lengan. d). Sikap jari-
jari: Pada saat bola datang mendekat, segera jari-jari tangan dikuatkan dan
dipukulkan pada bola dengan ruas jari pertama dan kedua terutama ruas
Tahap gerak lanjutan: a). Sikap kaki: kedua kaki sedikit diluruskan
8
mengambil posisi siap seperti pada posisi tahap pertama. C). Arah: arah yang
selalu siap untuk melakukan passsing atas. Untuklebih jelasnya dapat dilihat
gambar berikut:
pengajaran.
satu aspek tingkah laku manusia yang berdiri sendiri. Teori pengajaran
tersebut harus selalu menyertakan semua fenomena dan kondisi dari semua
karena itu seorang guru harus dapat menciptakan jembatan atau perantara
dari semua pihak di dalam kegiatan tersebut, baik guru, materi palajaran dan
siswa.
mengajar atau metode, dan (3) hubungan pribadi atau interaksi yang
bermakna.
yang tepat adalah sangat penting dalam upaya efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan dari gaya pengajaran yang akan dipilih oleh seorang guru.
harus dibuat pada saat terjadi kontak pertama antara guru dengan siswa ; (2)
Dari tiga tahapan di atas saling berhubungan satu sama lainnya dan
(command style) ; (2) gaya latihan (task style) ; (3) gaya resiprokal (reciprocal
style) ; (4) gaya kelompok kecil (small group style) ; (5) gaya penemuan
solving style).
gaya komando (the command style), (2) gaya latihan (the practice style), (3)
gaya resiprokol (reciprocol style), (4) gaya periksa diri (the self-check style),
(5) gaya inklusi (the inclution style), (6) gaya penemuan terpimpin (the guided
style), (8) gaya produk divergen (the divergent production style), (9) gaya
inisiatif siswa (the learner initiated style), (11) gaya mengajar sendiri/diri (the
self-teaching style).
Tidak ada satu gaya mengajar yang paling cocok untuk mata pelajaran
yang sama sekalipun. Untuk itu guru harus siap dengan beberapa alternatif
gaya mengajar apa yang akan diterapkan pada saat-saat tertentu. Untuk
diajarnya.
sebagai berikut : (1) guru akan mempunyai peluang untuk mengajar dalam
jumlah siswa yang banyak sekaligus, (2) siswa belajar untuk bisa bekerja
mereka buat sesuai dengan ketentuan yang ada, (4) siswa belajar mengenai
keterbatasan waktu, (5) siswa bisa belajar mengenai sasaran yang harus
ada, mengenai : (1) sikap (postur), (2) tempat, (3) urutan pelaksanaan tugas,
13
(4) waktu untuk memulai tugas, (5) kecepatan dan irama, (6) waktu berhenti,
pertanyaan.
Menurut teori Guthrie yang dikutip oleh Lutan, drill itu berguna untuk
keterampilan baru akan diperoleh melalui repetisi dimana setiap fase latihan
hasil (balikan) yang diberikan guru dalam berbagai bentuk. Anatomi gaya
14
B Keterangan :
Pra Pertemuan (G) B. Gaya Latihan
Selama Pertemuan (S) G. Guru
Pasca Pertemuan (G) S. Siswa
Sesuai dengan anatomi tersebut di atas, maka peran guru dan siswa
berisi apa yang harus dilakukan siswa dan bagaimana cara melakukannya,
dengan berfokus pada tugas. Guru menjelaskan disain lembar tugas cara
passing atas bola voli yang sudah dipersiapkan, yang harus diisi oleh siswa
siswa, dan mengamati kesulitan ataupun kendala yang dihadapi oleh siswa.
15
siswa. Esensi dari pengajaran dengan gaya latihan adalah : (1) materi
lembar tugas, (2) latihan yang diberikan secara perorangan, (3) umpan balik
umpan balik kepada semua siswa, baik mereka yang telah berhasil
dasar pendapat dan penjelasan di atas, gaya mengajar latihan adalah gaya
Jadi yang dimaksud dengan gaya mengajar latihan dalam penelitian ini
dimana guru akan mempunyai peluang untuk mengajar dalam jumlah siswa
yang banyak sekaligus, siswa belajar untuk bisa bekerja secara mandiri,
tahun, dimana dalam usia tersebut masih dalam rentang usia remaja.
Meskipun usia remaja masanya pendek tetapi merupakan masa yang penting
gerak dengan tepat pada usia tersebut, guru pendidikan jasmani harus
dengan menguasai gerak dasar secara bertahap maka akan menjadi lebih
siswa, guru menerapkan gaya mengajar yang paling tepat untuk digunakan
B. Kerangka Berpikir
tugas tersebut berupa gambar-gambar rangkaian gerak passing atas bola voli
Pada Gaya Latihan, siswa dituntut untuk berperan aktif dan diberi
passing atas bola voli yang disediakan oleh guru. Siswa diberikan peranan
untuk melakukan gerakan sesuai lembaran tugas yang telah diberikan dari
mulai sikap awal sampai sikap setelah perkenaan tangan dengan bola.
C. Hipotesis Tindakan
belajar passing atas bola voli pada siswa kelas XI SMAN 18 Jakarta Utara.