Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS

Meningkatkan Keberhasilan Belajar peserta didik dalam melakukan gerak dasar


Manipulatif memukul bola pada permainan bola kasti Face C Kelas 5 SDN Pejagalan 01
Kecamatan Penjaringan Kota Jakarta Utara
Tahun Pelajaran 2023/2024

Disusun Oleh :

Abdul Sukhur, S.Pd


NIM PPG. 2300103922220268

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI I ANGKATAN II


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2023
A. Deskripsi

Pada saat pembelajaran PJOK berlangsung dalam pada saat materi Permainan bola
kecil dengan sub materi Gerakan Manipulatif memukul bola kasti pada permainan bola
kasti, peserta didik ada beberapa yanng mengalami kesulitan gerakan memukul saat
permainan bola kasti ada beberpa peserta didik tidak tepat mengenai sasaran, dari hal
tersebut saya bersama sama dengan peseta didik menyimpulkan bahwa dengan
mengganti alat pemukul bola kasti dengan alat yang penampangnya lebar akan
mempermudah untuk melakukan gerkan memukul bola kasti agar mengenai sasaran,
dari situlah saya melakukan inovasi dengan memodifikasi alat pemukul bola kasti
dengan memperlebar penampang bola kasti, untuk meningkat minat belajar peserta
didik.

B. Analisis Situasi
 Bahwa latar penyabab masalah Peserta didik kesulitan melakukan gerak dasar Manipulatif
memukul bola pada permainan bola kasti, adalah Peserta didik tidak mengenai sasaran
yang sesuai. Sebagai contoh hasil pengamatan dilapangan:
1. Kurangnya tongkat pemukul dan kurang luas penampak pada tongkat pemukul bola,
sehingga peserta didik mengalami kesulitan memukul bola.
2. Tekstur bola terlalu keras sehingga peserta didik tidak berkenan memukul bola.
 Dari hal tersebut membuat motivasi belajar peserta didik menurun. peserta didik merasa
cepat bosan pada saat mengikuti pembelajaran praktik dilapangan, hal ini dikarenakan
Peserta didik tidak berkenan melakukannya. Perubahan yang terjadi seperti:
1. Peserta didik pasif dalam mengikuti pembelajaran.
2. Peserta didik Kurang percaya diri.
3. Sering menggombrol pada saat pembelajaran.
 Praktik ini penting untuk dibagikan karena untuk meningkatkan gerak psikomotorik
peserta didik dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik agar lebih percaya diri untuk
mengikuti pembelajaran disemua materi PJOK.
 Peran dan tanggung jawab guru yaitu menginformasikan, mengajarkan dan mendidik
bawah gerak manipulati memukul bola atau gerak psikomotorik yang lainnya perlu adanya
latihan untuk meningkatkan kemampuan gerak peserta didik serta membuat peserta didik
memakai kemampuan gerak motorik tersebut dipraktikan ke dalam permainan tradisional
maupun kegiatan sehari-hari.
C. Alternatif Solusi
 Tantangan yang ada diatas harus segera diselesaikan dengan baik, Langkah-langkah yang
dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut diantarnya:
1. Berkaitan dengan media ajar
Dalam proses pembelajaran bisa menggunakan media yang sudah di modifikasi
tongkat pemukul yang penampang nya lebih lebar dan bola ( bola busa seperti squishy)
atau media yang ada disekitar sekolah sehingga peserta didik bisa lebih mengenal
media pembelajaran. Bisa juga dikolaborasikan berbasis TPACK, sehingga peserta didik
lebih
mudah memahami materi yang disampaikan. Hal ini menggunakan media
pembelajaran berbasis video pembelajaran.

Alat pemukul dengan penampang lebih lebar

2. Berkaitan dengan model pembelajaran


Dengan menggunkan model pembelajaran PBL dan pendekatan dengan sintak-sintak
yang dipilih serta dipahami kemudian diterapkan dalam pembelajaran gerak dasar
manipulatif memukul bola dari mulai tahap awal mulai dari 1) Orientasi peserta didik
pada masalah2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;3) Membimbing
penyelidikan individu maupun kelompok;4) Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya; dan5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. sampai
akhir dalam kegiatan yang kita bikin dari kegiatan pembukaan, inti dan penutup.

3. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif


Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode pembelajaran adalah
dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi. Disini guru
memilih metode pembelajaran yang akan digunakan adalah ceramah, penugasan,
tanya-jawab, diskusi dan kuis. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan
metode ini antara lain pemahaman kompetensi guru akan metode-metode
pembelajaran dan juga pemahaman guru terhadap materi pembelajaran.

4. Pemilihan model pembelajaran


Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah
dengan memahamikarakteristik peserta didik. Disini guru memilih model
pembelajaran Problem Based Learning . Sintak model pembelajaran Problem Based
Learning yaitu:
a) Fase 1 Orientasi peserta didik pada masalah
b) Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik untukbelajar
c) Fase 3 Membimbing pengalamanindividual/kelompok
d) Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasilkarya
e) Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi prosespemecahan masalah
5. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Strategi yang dilakukan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan adalah dengan memberikan video pembelajaran yang menarik dan
permainan-permainan yang variatif. Proses pemberian video berupa video
Permiainan bola kasti, dan pembelajaran dibuat permainan untuk memotivasi
peserta didik lebih antusias. Pembelajaran menyenangkan yang diperlukan disini
yaitu kemampuan guru dalam mencari serta mengaplikasikan video yang menarik
untuk peserta didik dan juga guru dituntut untuk sekreatif mungkin dalam mencari
alat untuk menunjang keberhasilan belajar peserta didik pada mata Pelajaran PJOK
khususnya gerak dasar Manipulatif Memukul bola kasti pada ppermainan bola kasti.

D. Evaluasi
Penggunaan metode pembelajaran Problem Based Learning dan penggunaan
media pembelajaran yang inovatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan
peserta didik dan mengajak peserta didik untuk berfikir kritis, yang terlihat dari
kegiatan peserta didik pada saat pembelajaran di kelas yang sangat antusias dan
pada saat melakukan gerak dasar manipulatif memekul bola kasti di lapangan.
Penggunaan Media pembelajaran seperti PPT, video pembelajaran, dan media
pembelajaran berupa alat pemukul yang dimodifikasi dan menggunakan yang lebih
empuk dalam hal ini menggunakan specy dapat meningkatkan keaktifan peserta
didik pada saat mengikuti pembelajaran di kelas maupun pada saat mempraktikkan
gerak dasar Manipulatif memukul bola kasti di lapangan yang dibuktikan dengan
hasil dari peserta didik yang mendapatkan nilai maksimal dari kegiatan pre-test
adalah 16%. Sedangkan yang mendapat nilai maksimal di kegiatan post-test adalah
84%. Dari kedua data diatas disimpulkan bahwa peningkatan nilai maksimal
pengetahuan peserta didik adalah 70% Dengan penggunaan media alat pemukul
yang dimodifikasi tingkat keberhasilan peserta didik saat melakukan gerakan
manipulatif memukul bola kasti meningkat, yang awalnya peserta didik kesulitan
pada saat akan memukul bola kasti akan menjadi lebih mudah, yaitu dengan
memperlebar luas penampang alat pemukul bola kasti.

Anda mungkin juga menyukai