Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN STUDI KASUS

KESULITAN PESERTA DIDIK


DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN
PRAKTEK SENAM LANTAI, GULING DEPAN
PADA PESERTA DIDIK KELAS III
SD NEGERI 007 SUNGAI PINANG

Diajukan untuk memenuhi Komponen Uji Kinerja Tertulis


Mahapeserta didik PPG Dalam Jabatan

Oleh:
MASLIANNOOR, S.Pd

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MULAWARMAN
2023
A. DESKRIPSI STUDI KASUS

Selama melaksanakan praktik pengalaman lapangan di sekolah, khususnya pada


materi pembelajaran Senam Lantai pada kompetensi Guling depan, saya menemukan
beberapa kasus dalam proses pembelajarannya, salah satu masalah yang paling penting
untuk dicarikan pemecahannya adalah kesulitan peserta didik untuk melakukan kegiatan.
Kesulitan ini dipengaruhi oleh beberapa hal yang dapat menghambat kelancaran saat
kegiatan praktek. Hambatan-hambatan tersebut dapat berupa rasa takut, cemas, dan
tertekan. Perasaan-perasaan itu dapat membuat orang kurang percaya diri, bahkan dapat
membuat seseorang merasa tidak mampu melakukan praktek.

Kesulitan Peserta didik Dalam Mengikuti Proses Pembelajaran Praktek Senam


Lantai, Guling depan Pada Peserta didik Kelas III SD Negeri 007 Sungai Pinang.
Permasalahan ini diketahui melalui hasil pengamatan dan hasil yang di peroleh saat ini.

Kasus yang saya paparkan di atas penting untuk dikaji lebih lanjut karena akan
berdampak pada kemampuan saya dalam melakukan evaluasi dan merencanakan tindak
lanjut pembelajaran. Selain itu topik ini akan membantu saya meningkatkan kompetensi
pedagogik seperti kemampuan menerapkan model dan media pembelajaran yang sesuai
dengan karekteristik peserta didik, kompetensi manajerial yang berhubungan dengan
pengelolaan kelas dan kompetensi cakap digital yang terintegrasi dengan teknologi.

B. ANALISIS SITUASI

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, situasi Kesulitan Peserta didik Dalam
Mengikuti Proses Pembelajaran Praktek Senam Lantai, Guling depan Pada Peserta didik Kelas
III SD Negeri 007 Sungai Pinang disebabkan beberapa hal berikut:
1. Peserta didik kurang percaya diri karena merasa tidak mampu melakukan tugas gerak.
2. Pembelajaran kurang inovatif sehingga pembelajaran yang diterapkan monoton.
3. Model dan strategi pembelajaran yang digunakan kurang tepat.

Berdasarkan situasi di atas, perbaikan perlu dilakukan untuk mengatasi


permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan strategi yang tepat sehingga
pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, dari hasil kajian
literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran
inovatif untuk mengatasi Kesulitan Peserta didik Dalam Mengikuti Proses Pembelajaran
Praktek Senam Lantai, Guling depan Pada Peserta didik Kelas III SD Negeri 007 Sungai
Pinang yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dan
memodifikasi papan bidang miring.

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning dan


memodifikasi papan bidang miring ini memiki beberapa tantangan. Adapun tantangan
dalam pembelajaran model Project Based Learning dan memodifikasi papan bidang
miring dalam aksi ini adalah sebagai berikut:
1. Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, konsep, media, dan persiapan
lainnya.
2. Membutuhkan biaya dalam pembuatan alat bidang miring.
3. Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, dari hasil diskusi dengan teman sejawat, guru
melakukan tindakan sebagai berikut:
1. Guru melakukan beberapa persiapan, diantaranya membuat bidang miring menggunakan
fasilitas meja sekolah yang sudah tidak terpakai dan masih layak untuk standar keamanan.
2. Untuk papan bidang miring menggunakan papan tulis yang sudah tidak terpakai dan masih
layak.

C. ALTERNATIF SOLUSI

Alternatif solusi yang saya lakukan adalah dengan menggunakan model


pembelajaran Project Based Learning dan strategi dan memodifikasi papan bidang miring.
Strategi yang dilakukan dalam Langkah menentukan dan memilih model
pembelajaran inovatif yaitu dengan di sesuaikan berdasarkan karakteristik materi
pembelajaran dan karakteristik peserta didik. Sebelum menentukan model pembelajaran
pendidik harus mengembangkan diri untuk mencari informasi dengan macam-macam
model pembelajaran inovatif termasuk sintak-sintak dari setiap model pembelajaran.
Pencarian informasi bisa melalui buku, sumber internet atau literatur lain yang relevan
sehingga guru paham terhadap jenis model pembelajaran.
Dalam praktik pembelajaran, pada kesempatan ini saya memilih model
pembelajaran Projek Based Learning PjBL yang diharapkan sesuai dengan materi
pembelajaran yaitu menganalisis informasi keteladanan tentang gagasan, pikiran,
pandangan, serta dapat mengkorelasi dalam pembelajaran senam lantai pada permasalahan
kesulitan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran praktek senam lantai, Guling
depan.
 Adapun kelebihan model PjBLyaitu:
1. Menentukan Media dan Metode Pembelajaran
2. Strategi yang dilakukan dalam Langkah menentukan dan memilih media serta
metode pembelajaran di sesuaikan dengan karakteristik materi dan peserta didik.
3. Pemilihan media pembelajaran harus menggunakan media pembelajaran interaktif
dengan tujuan meningkatkan semnagat belajar peserta didik.
 Langkah-langkah Implementasi PjBL
Dalam pembelajaran berbasis projek terdapat proses pembalajaran yang sesuai
dengan sintak dari model pembelajaran yang di ambil. Dalam pembelajaran menggunakan
model PjBL terdapat sintak, yaitu:
A. Fase 1: Orientasi Masalah
1. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Peserta didik menyaksikan video pembelajaran tentang gerakan senam lantai
3. Peserta didik (dengan bimbingan guru) berdiskusi Guling depan (back roll) senam
lantai
4. Peserta didik menganalisis kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam melaksanakan
Guling depan (back roll) senam lantai
5. Guru dan Peserta didik menyepakati project yang akan dibuat Peserta didik dengan
kelompoknya (pembuatan rekaman vidio Guling depan (back roll) senam lantai)
meliputi 2 Siklus yaitu
Siklus 1, Guling depan dengan bidang datar
Siklus 2, Guling depan dengan bidang miring
B. Fase 2: Mengorganisasikan Peserta didik
1. Peserta didik dengan difasilitasi guru untuk menyusun langkah-langkah dalam
pembuatan proyek.
2. Peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk berdiskusi dengan kelompoknya
dalam merancang project yang akan mereka buat (pembuatan rekaman vidio
gerakan Guling depan senam lantai) meliputi 2 Siklus
Siklus 1, Guling depan dengan bidang datar
Siklus 2, Guling depan dengan bidang miring

C. Fase 3: Menyusun Jadwal Pembuatan


1. Guru bersama peserta didik berdiskusi tentang kesepakatan dalam pengumpulan
project variasi dan kombinasi Guling depan (back roll) senam lantai.
2. Peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk menyampaikan pendapat
tentang batas waktu pengumpulan project yang akan mereka buat
D. Fase 4: Penyelesaian project dengan fasilitasi dan monitoring guru
1. Peserta didik melakukan Pemanasan, Pemanasan statis, dinamis, lari keliling
lapangan, peregangan otot-oto yang dominan dipakai dalam praktek materi yang
akan dipelajari dan memberikan game marik sesuai materi yang akan dipelajari
yaitu permainan lompat kangkang dengan melompati temannya yang berbaris
jongkok. Langah-langkah permainan sebagai berikut:
2. Peserta didik berbaris 5 berbanjar (2 banjar putri dan 3 banjar putra) sama banyak
3. Setelah pluit ditiup oleh guru, peserta didik yang paling belakang lompat dengan
cara mengangkang melewati tempan-temannya yang jongkok di depan
4. Setelah sampai melewati barisan baling depan peserta didik yang melompat
berlari kebelakang dan jongkok ditempat semula kemudian menepuk pundak
teman yang jongkok didepannya teman yang di tepuk pundaknya melanjutkan
lombat kangkang seperti temannya sebelumnya begitu seterusnya samapai semua
melakukan dan kelompok yang terakhir selesai diberikan hukuman cium lutut 20
detik.
5. Peserta didik memprakktikkan dan merekam gerakan Guling depan dalam
kelompok masing-masing
• Siklus 1
Kegiatan praktek menggunakan bidang datar

Gambar : Guling depan Menggunakan Bidang datar

• Siklus 2
Kegiatan praktek menggunakan bidang miring

Gambar : Guling depan Menggunakan Bidang Miring

Sikap awal
a. Posisi tubuh jongkok menghadap matras
b.Pandangan mengarah ke depan.
c. Dagu menempel di dada.
d.Kedua tangan lurus ke depan.
Sikap pelaksanaan
a. Punggung didorong ke depan sampai menyentuh matras
b.Kaki ditekuk sambil mendorong badan ke depan
c. Berputar dengan cara berguling ke depan di atas matras
d.Tangan membantu untuk menolakkan beban tubuh di matras
Sikap akhir
a. Pandangan mata mengarah ke depan
b.Kedua kaki menumpu secara bersamaan
c. Tangan di luruskan ke depan
d.Kemudian, berdiri dengan posisi tegak
6. Guru memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk melakukan evaluasi
terhadap keterampilan yang diperagakan oleh peserta didik yang lain
7. Guru memonitor peserta didik dalam melakukan keterampilan gerak
8. Guru membimbing peserta didik dan memotivasi peserta didik belajar
dalam kelompok- kelompoknya
9. Guru memberikan feed back terhadap hasil kerja peserta didik
E. Fase 5: Penyusunan laporan dan presentasi / publikasi hasil projek
1. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.
2. Peserta didik yang lain mereview dan memberi tanggapan terhadap kerja kelompok
3. Peserta didik melakukan evaluasi terhadap rangkaian gerakan yang dibuat oleh
peserta didik dalam bentuk project yang dipresentasikan
4. Peserta didik dalam kelompok memperbaiki hasil kerja berdasarkan masukan
dan tanggapan dari kelompok lain.
5. Setelah menyimpulkan materi melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
sudah dilakukan, guru menyampaiakan materi pembelajaran pada pertemuan
berikutya.
6. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berDoa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini didukung oleh berbagai pihak, Guru dan
karyawan Kepala Sekolah, dan peserta didik SD Negeri 007 Sungai Pinang.
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pembelajaran ini adalah perangkat
pembelajaran yang terdiri dari RPP, bahan ajar, media ajar, Lembar
kerja pesertadidik, instrument penilaian, ruang kelas, lapangan, matras
dan perlatan pendukung lainya melipui laptop, LCD/proyektor, peluit,
cone pembatas dan mendokumentasikan kegiatan ini menggunakan
kamera hp dan tripod.

D. EVALUASI (HASIL DAN DAMPAK)

Peserta didik mampu menjelaskan rangkaian dan mempraktekan


gerak dominan Guling depan secara bersama-sama , gerakannya
bertumpu, tolakan, putaran dan mendarat pada Guling depan dengan
teliti dan tepat
Berdasarkan analisis hasil belajar dapat diketahui nilai rata-rata
peserta didik Sikus 1 Kegiatan praktek menggunakan bidang datar yang
mendapatkan nilai di atas KKM hanya 25% peserta didik Tuntas dari 16
peserta didik, Siklus 2 Kegiatan praktek menggunakan bidang miring
yang mendapatkan nilai di atas KKM
100% Tuntas, dapat disimpulkan bahwa peserta didik merasa
terbantu menggunakan bidang miring dalam kegiatan praktek Guling
depan gerakannya bertumpu, tolakan, putaran dan mendarat pada
Guling depan dengan teliti dan tepat (data terlampir)

Melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa


proses pembelajaran inovatif dapat tercipta jika model dan strategi
pembelajaran yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai