Anda di halaman 1dari 17

32

tindakan kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses belajar

mengajar yang mengutamakan hasil lebih baik dari sebelumnya.

B. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian:

SMA N 1 Telukjambe Timur

2. Pelaksanaan penelitian:

Penelitian dilaksanakan selama satu bulan.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika

penelitian.(Arikunto,2010) Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas XII IPA 1

SMA N 1 Telukjambe Timur dengan jumlah siswa 41 orang


33

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Persiapan Tindakan Kelas

1. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran direncanakan terbagi atas 2 siklus. Adapun

yang akan dijadikan penelitian tindakan kelas adalah menggunakan

alat yang di modifikasi dapat meningkatkan keterampilan Juggling

2. Tindakan

Tindakan penelitian ini terdiri dari siswa, guru dan teman sejawat yang

dijelaskan sebagai berikut :

a. Siswa, gunanya untuk mendapatkan data yang hasil belajar dan

aktivitas yang dilakukan dalam proses belajar mengajar.

b. Guru, untuk melihat tingkat keberhasilan penggunaan bantuan alat

yang di modifikasi pada keterampilan Juggling.

3. Observasi

Teknik yang digunakan yaitu :

a. Teknik

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang diperoleh

siswa setelah akhir proses pembelajaran.

b. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang partisipasi

siswa dalam proses belajar mengajar.

c. Penerapan terakhir adalah refleksi hasil dari siklus dari PTK.


34

4. Refleksi

Data hasil pengamatan hasil belajar siswa selanjutnya dilakukan

analisis data sebagai kajian untuk melakukan refleksi, sehingga dapat

diketahui perkembangan yang diperoleh dari penerapan alat yang di

modifikasi pada gerak Juggling pada siklus I, II, dan III.

B. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian tindakan dari empat komponen pokok yang menunjukkan

langkah yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Hubungan

keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan

berkelanjutan berulang. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah

merupakan kegiatan yang tunggal, tetapi selalu harus berupa rangkaian

kegiatan akan kembali keasal, yaitu dalam bentuk siklus. Seperti yang

digambarkan sebagai berikut:

1. Siklus Pertama

a. Rencana

1) Menyiapkan scenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan

kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti

dan penutup.

2) Menyiapkan peralatan bola yang terbuat dari plastik untuk proses

pembelajaran, seperti bola yang sudah di modifikasi.

3) Mempersiapkan instrument untuk pengamatan proses

pembelajaran.
35

4) Menyiapkan alat untuk dokumentasi (kamera).

5) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus

pertama.

b. Tindakan

1) Siswa dibariskan dan dibagi menjadi 4 sap.

2) Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang

akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awal

pelaksanaan dan sikap akhir.

3) Sebelumnya siswa diberikan contoh teknik melakukan Juggling

yang benar dari mulai sikap awalan, pelaksanaan dan sikap akhir

dengan menggunakan model pembelajaran bantuan guru, lalu siswa

satu persatu menirukan seperti apa yang di contohkan.

4) Pelaksanaan Pada Siklus Pertama

a) Sikap Awal:

Siswa masih di barisan 4 sap.

b) Pelaksanaan:

Siswa berpasangan dengan jarak pada sap 1 dan 2 mundur dan

sap 3 dan 4 seperti sap 1 dan 2 memberi jarak lalu maju untuk

mempraktekkan gerakan Juggling dengan bantuan guru didepan.

c) Sikap Akhir

Badan merunduk dan melakukan gerakan Juggling.

d) Setiap siswa melakukan gerakan Juggling sebanyak 3 kali

pengulangan.
36

e) Di berikan pengulangan gerakan Juggling secara berurutan.

f) Kegiatan tindakan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan,

setelah 3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan tes

instrument Juggling.

g) Pada pertemuan ke 4 diambil penilaian.

c. Observasi

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu

pengulangan, kemudian dinilai atau di evaluasi dengan menggunakan

instrument yang telah dipersiapkan.

d. Refleksi

1) Dari data hasil observasi dapat disimpulkan.

2) Merencana tindakan pada siklus kedua.

2. Siklus Kedua

a. Rencana

1) Menyiapkan scenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan

kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan

penutup.

2) Menyiapkan peralatan bola yang terbuat dari karet yang sudah

dimodifikasi untuk proses pembelajaran.

3) Mempersiapkan instrument untuk pengamatan proses pembelajaran.

4) Menyiapkan alat untuk dokumentasi (kamera).

5) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.


37

b. Tindakan

1) Siswa dibariskan dan dibagi menjadi 4 sap.

2) Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang akan

dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awal pelaksanaan

dan sikap akhir. Sebelumnya siswa diberikan contoh teknik melakukan

Juggling yang benar dari mulai sikap awalan, pelaksanaan dan sikap

akhir dengan menggunakan model pembelajaran bantuan guru, lalu

siswa satu persatu menirukan seperti apa yang di contohkan.

3) Pelaksanaan Pada Siklus Kedua:

a) Sikap Awal :

Siswa masih di barisan 4 sap.

b) Pelaksanaan :

Siswa berpasangan dengan jarak pada sap 1 dan 2 mundur dan sap 3 dan 4

seperti sap 1 dan 2 memberi jarak lalu maju untuk mempraktekkan gerakan

Juggling dengan bantuan guru didepan

c) Sikap Akhir :

Badan merunduk lalu mata melihat kearah bola dan melakukan gerakan

Juggling.

d) Setiap siswa melakukan gerakan Juggling 3 kali pengulangan.

e) Di berikan pengulangan gerakan Juggling secara berurutan.

f) Kegiatan tindakan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan, setelah 3 kali

pertemuan pada minggu berikutnya diadakan tes instrument Juggling


38

g) Pada pertemuan ke 4 diambil penilaian.

c. Observasi

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu pengulangan,

kemudian dinilai atau di evaluasi dengan menggunakan instrument yang telah

dipersiapkan.

d. Refleksi

a. Dari data hasil observasi dapat disimpulkan.

b. Jika siswa belum mencapai ketuntasan maka dilakukan siklus

selanjutnya.

Dari tindakan yang telah dilaksanakan dapat dilaporkan adanya

peningkatan kemampuan mengajar pada guru dan peningkatan pembelajran penjas

melalui metode alat bantu pada siswa kelas XII IPA 1 SMA N 1 Telukjambe

Timur .

Peningkatan kemampuan mengajar tersebut antara lain:

1. kebiasaan mengajar yang membiasakan guru aktif menjelaskan dan

menerangkan mulai berkurang, dan berubah menjadi bimbang dan

mengembangkan inisiatif siswa,

2. kebiasaan siswa yang biasa pasif, berubah menjadi aktif dalam

mengidentifikasi,

3. setiap akhir pelajaran, siswa memperoleh hasil belajar (produk) selama proses

belajar berlangsung melalui diskusi kelompok maupun individu.

4. Pada saat pembelajaran guru, mulai selalu memerhatikan:


39

a. perbedaan individu,

b. pengorganisasian kelas, dan

c. variasi pembelajaran.

5. Guru lebih banyak mendorong siswa berkreatif dan menciptakan iklim belajar

yang kondisif.

6. Hasil penelitian dalam proses analisis data berupa peningkatan pemahaman

melalui metode alat bantu pada siswa kelas XII IPA 1 SMA N 1 Telukjambe

Timur berupa tes praktek . Proses analisis data tersebut disajikan dalam 2

siklus sebagai berikut:

Berdasarkan hasil analisis data tersebut terhadap pembelajran penjas maka

dapat ditentukan jumlah siswa yang mendapat nilai sama.

Secara lengkap hasil analisis data terhadap pembelajaran penjaskes siswa

kelas XII IPA 1 SMA N 1 Telukjambe Timur diuraikan berikut ini:

1. siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 7 anak,

2. siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 9 anak,

3. siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 17 anak, dan

4. siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 8 anak.

Untuk lebih jelasnya, hasil analisis data pembelajaran penjaskes pada

siklus 1, dipaparkan berikut ini

Tabel 4.1 : Hasil Tes Akhir Pada Siklus 1

No Nama Siswa Nilai


1 ACIH HARYANI 50
2 AFRIDA DUROTUN NISA 60
3 AQILLA SALSABILLA LUBIS 60
4 AYU HERIKA PUTRI 50
40

5 BELLA RIMBUN PUTRI 60


6 CUCU PATIMAH 70
7 DEDEH WIDANINGSIH 50
8 DELIA DIANA PUTRI 60
9 FAISAL ARFA 70
HADI NURAFIF
10 60
PURILISTIANTO
11 IIN INDRIYANI 50
12 INA RAHMA RISMAWANTI 70
13 INDAH FEBRIANTI 60
14 INDRI SAMROTUS SAADAH 50
15 JULYANTI 70
16 KOMALASARI 60
17 MELA MEDIANTI 70
18 MELANI SUKMAWATI 50
MUHAMAD FARHAN AL
19 70
MATURIDI S.
MUHAMMAD ALDY
20 60
FADHILAH
21 MUAHAMMAD NAUFAL 70
22 NINA NURLAELA 80
23 NURLANA SANJAYA 80
24 NURUL HAIRUNNISA 70
25 PIERE VINCENT ANTONIO 80
26 PRITA ADININGSIH 70
27 RIKA AMELIA 70
RINDYANI CAROLINA
28 80
GINTING
29 RISKA YULIASTUTI 70
30 ROSDIANA 70
31 SARYANAH 50
32 SILVINA PURNAMA PUTRI 70
33 SITI LISNAWATI 60
34 SRI ULIA PUTRI 70
35 SUSILAWATI LESTARI 80
36 SYUQI RAHMAN WIBOWO 80
37 THARIL ARGI SADEWA 70
38 TIYARA DEWI 80
39 VERNANDO TITUS BASTIAN 70
YANA MUHAMMAD
40 70
MAULANA R.
41 YUNI LESTARI 80
Jumlah 2720
Rata-rata 66,34
Prosentase 61%
41

Hasil penelitian pada siklus 1 menunjukkan bahwa pemahaman siswa

kelas III dalam pembelajaran penjaskes masih belum maksimal. Oleh karena itu,

penelitian dilanjutkan pada siklus 2. Daftar nilai tersebut jika disajikan dalam

bentuk grafik sebagai berikut:

Dalam proses pembelajaran siklus 2, siswa kelas XII IPA 1 melanjutkan

menjawab soal melalui tes praktek . Berdasarkan hasil analisis data terhadap

pembelajran penjas maka ditentukan jumlah siswa yang mendapat nilai yang

sama. Secara lengkap hasil analisis data nilai siswa kelas XII IPA 1 SMA N 1

Telukjambe Timur diuraiakan sebagai berikut :

a. siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 0 anak,

b. siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 3 anak,

c. siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 9 anak,

d. siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 19 anak, dan

e. siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 10 anak.

Untuk lebih jelasnya, hasil analisis data pembelajaran penjaskes pada

siklus 2, dipaparkan berikut ini.

Tabel 4.2 : Hasil Tes Akhir Pada Siklus 2

No Nama Siswa Nilai


1 ACIH HARYANI 60
2 AFRIDA DUROTUN NISA 70
3 AQILLA SALSABILLA LUBIS 70
4 AYU HERIKA PUTRI 90
5 BELLA RIMBUN PUTRI 60
6 CUCU PATIMAH 80
7 DEDEH WIDANINGSIH 70
8 DELIA DIANA PUTRI 70
42

9 FAISAL ARFA 90
HADI NURAFIF
10 80
PURILISTIANTO
11 IIN INDRIYANI 60
12 INA RAHMA RISMAWANTI 80
13 INDAH FEBRIANTI 70
14 INDRI SAMROTUS SAADAH 70
15 JULYANTI 80
16 KOMALASARI 70
17 MELA MEDIANTI 80
18 MELANI SUKMAWATI 70
MUHAMAD FARHAN AL
19 80
MATURIDI S.
MUHAMMAD ALDY
20 80
FADHILAH
21 MUAHAMMAD NAUFAL 80
22 NINA NURLAELA 90
23 NURLANA SANJAYA 90
24 NURUL HAIRUNNISA 80
25 PIERE VINCENT ANTONIO 90
26 PRITA ADININGSIH 80
27 RIKA AMELIA 80
RINDYANI CAROLINA
28 80
GINTING
29 RISKA YULIASTUTI 90
30 ROSDIANA 70
31 SARYANAH 80
32 SILVINA PURNAMA PUTRI 80
33 SITI LISNAWATI 80
34 SRI ULIA PUTRI 90
35 SUSILAWATI LESTARI 90
36 SYUQI RAHMAN WIBOWO 80
37 THARIL ARGI SADEWA 90
38 TIYARA DEWI 80
39 VERNANDO TITUS BASTIAN 80
YANA MUHAMMAD
40 80
MAULANA R.
41 YUNI LESTARI 90
Jumlah 3200
Rata-rata 78,04
Prosentase 93%
43

Hasil penelitian pada siklus 2 menunjukkan bahwa pemahaman siswa

kelas XII IPA 1 dalam pembelajaran penjaskes sudah banyak mengalami

pengingkatan yang bermakna atau signifikan.

C. Pembahasan Setiap Siklus

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan dalam siklus 1 dan

2, terlihat jelas ada peningkatan pemahaman materi Juggling metode alat bantu

pada siswa kelas XII IPA 1 SMA N 1 Telukjambe Timur . Peningkatan tersebut

disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 : Perbandingan hasil tes Akhir pada Siklus 1 dan 2

No Nama Siswa Siklus I Siklus II Ketuntasan


1 ACIH HARYANI 50 60 Tidak Tuntas
AFRIDA DUROTUN
2 60 70
NISA
AQILLA
3 SALSABILLA 60 70
LUBIS
AYU HERIKA
4 50 90
PUTRI
BELLA RIMBUN
5 60 80
PUTRI
6 CUCU PATIMAH 70 80
DEDEH
7 50 70
WIDANINGSIH
DELIA DIANA
8 60 70
PUTRI
9 FAISAL ARFA 70 90
HADI NURAFIF
10 60 80
PURILISTIANTO
11 IIN INDRIYANI 50 60 Tidak Tuntas
44

INA RAHMA
12 70 80
RISMAWANTI
13 INDAH FEBRIANTI 60 70
INDRI SAMROTUS Tidak Tuntas
14 50 60
SAADAH
15 JULYANTI 70 80
16 KOMALASARI 60 70
17 MELA MEDIANTI 70 80
MELANI
18 50 70
SUKMAWATI
MUHAMAD
19 FARHAN AL 70 80
MATURIDI S.
MUHAMMAD
20 60 80
ALDY FADHILAH
MUAHAMMAD
21 70 80
NAUFAL
22 NINA NURLAELA 80 90
NURLANA
23 80 90
SANJAYA
NURUL
24 70 80
HAIRUNNISA
PIERE VINCENT
25 80 90
ANTONIO
26 PRITA ADININGSIH 70 80
27 RIKA AMELIA 70 80
RINDYANI
28 CAROLINA 80 80
GINTING
29 RISKA YULIASTUTI 70 90
30 ROSDIANA 70 70
31 SARYANAH 50 80
SILVINA PURNAMA
32 70 80
PUTRI
33 SITI LISNAWATI 60 80
34 SRI ULIA PUTRI 70 90
SUSILAWATI
35 80 90
LESTARI
SYUQI RAHMAN
36 80 80
WIBOWO
THARIL ARGI
37 70 90
SADEWA
38 TIYARA DEWI 80 80
VERNANDO TITUS
39 70 80
BASTIAN
45

YANA
40 MUHAMMAD 70 80
MAULANA R.
41 YUNI LESTARI 80 90
Jumlah 2720 3200
Rata rata 66,34 78,04

Berdasarkan tabel di atas tampak 38 siswa telah mampu pembelajaran

penjaskes melalui metode alat bantu dan hampir seluruh siswa mengalami

peningkatan yang sangat signifikan dari siklus 1 ke siklus 2. Hal tersebut

membuktikan bahwa penggunaan metode alat bantu sangat tepat untuk

meningkatkan kemampuan siswa khususnya tentang Juggling . Untuk lebih

jelasnya adanya peningkatan tersebut terlihat peningkatan yang signifikan mulai

dari prasiklus (37%), kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi 61% dan siklus

2 meningkat menjadi 93%.

BAB V
46

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari penelitian, pada setiap siklus maka

dapat disimpulkan hasil penelitian tindakan dengan alat bantu pembelajaran

sebagai berikut:

1 Dengan menggunakan media alat bantu bola plastik anak-anak, siswa

dapat mempermudah dalam melakukan gerak dasar Juggling tetapi belum

efektif karena bola tersebut masih sedikit lebih keras dan terlalu ringan

dibandingkan dengan bola aslinya.

2 Dengan menggunakan media alat bantu bola karet anak-anak, siswa sudah

dapat melakukan gerak dasar Jiggling dengan baik tetapi masih belum

bisa efektif sepenuhnya dikarenakan bola tersebut masih sedikit lebih

ringan dari bola aslinya.

3 Dengan menggunakan media alat bantu bola rotan yang diperbesar

seukuran bola aslinya sehingga berat dan keras nya hampir sama dengan

bola aslinya , ternyata siswa dapat meelakukan gerak dasar Juggling

dengan sangat baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran-saran bagi:

1. Siswa

Hendaknya siswa belajar dan memperbanyak intensitas latih agar

mendapat hasil yang maksimal.


47

2. Guru

Menambah metode pembelajaran yang inovatif agar terciptanya siswa

yang aktif dalam proses belajar mengajar.

3. Peneliti

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dan melihat masalah

sebelumnya ada permasalahan dapat diselesaikan dengan cara

menggunakan media alat bantu untuk menyelesaikan masalah yang

terjadi pada siswa Kelas XII IPA 1 SMA N 1 Telukjambe Timur . Oleh

sebab itu peneliti memberi saran kepada peneliti lain agar dapat

menyempurnakan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
48

Arikunto, Suharsimi. 2010, Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek.


Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Edisi kelima. Jakarta Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Belajar Motorik Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2005, Media Pembelajaran,ed. I, cet. 6, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Hamzah, Amir. 2001. Media Audio-visual. Gramedia : Jakarta.

Harsono. 2004. Perencanaan Program Latihan.Jakarta : KONI Pusat

Kerlinger. 2001. Metode penelitian. Jakarta: Erlangga

Lhaksana, Justinus. 2006. Materi Futsal Coaching Clinic Mizone.


Jakarta: Difamata Sport EO.

Lutan, Rusli. 2002. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.
Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.

Lutan, Rusli, dkk. 2004. Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi


Pembinaan Di Sepanjang Hayat. Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah Dirjen OR. Jakarta

Muhajir. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.

Muhajir. 2004. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata


Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. PT Erlangga.
Bandung.

Murhananto. 2006. Dasar-Dasar Permainan Futsal. Jakarta : Kawan Pustaka.


Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
SMA/MA.
Jakarta. Litera

Sudjana. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung. Sinar Baru


Algensindo. Sugianto. 2004. Perkembangan dan Belajar Motorik Jakarta.
Universitas Terbuka. Winkel. 2000. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar.
Jakarta: PT Gramedia

Anda mungkin juga menyukai