METODE PENELITIAN
24
25
Kelas (PTK) dilakukan oleh guru untuk memperbaiki keadaan yang kurang
memuaskan dan untuk meningkatkan hasil belajar di kelas. Untuk lebih jelasnya
desain rancangan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini tergambar dalam
model spiral yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R berikut ini.
Gambar 2
Model Spriral C.KemmisdanMc.Taggart, R
Hasil belajar IPA adalah tingkatan hasil perubahan tingkah laku siswa
berupa kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, mengetahui hal-hal
disekitarnya sehingga dapat menjaga dan melestarikan lingkungan alam yang
diterapkan dalam kehidupan sehari. Hasil belajar IPA didapat dari nilai hasil tes
setelah pembelajaran selesai.
e. Guru memimpin permainan dan menjelaskan tata cara dan peraturan dalam
permainan.
f. Dalam kegiatan permainan ini melakukan 3 langkah:
Langkah 1: siswa bersama dengan teman kelompoknya menyusun potongan
puzzle menjadi gambar yang utuh. Dalam permainan ini setiap kelompok
mendapat gambar yang berbeda dengan didahului mengambil nomor kartu
undian.
Langkah 2: setelah tersusun gambar yang utuh ketua kelompok menuju guru
untuk mengambil kartu pertanyaan dan selanjutnya kembali ke teman
kelompoknya untuk berdiskusi menjawab.
Langkah 3: setelah selesai berdiskusi ketua kelompok ke depan untuk
mewakili menjawab pertanyaan di depan teman-temannya. Kelompok yang
lebih dahulu ke depan dan jika benar mendapat bintang warna kuning dengan
poin 3. Kelompok yang datangnya kedua dan ketiga juga menjawab
pertanyaan dengan benar dan tepat mendapat bintang. Kelompok yang
datangnya kedua jika benar mendapat bintang biru dengan poin 2 dan yang
terakhir mendapat bintang merah.
g. 3 langkah bermain itu dilaksanakan secara berulang dan masing-masing
kelompok mengumpulkan poin.
h. Setelah permainan selesai guru mengajak siswa menyanyi untuk
membangkitkan semangat.
Kegiatan Pertemuan kedua:
a. Guru memberikan materi cara-cara penghematan sumber dengan cara
bertanya jawab.
b. Guru bersama peneliti mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk
bermain.
c. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok guru memilih ketua kelompoknya
secara heterogen, dalam satu kelompok berisi 4-5 anak.
d. Guru memimpin permainan dan menjelaskan tata cara dan peraturan dalam
permainan.
e. Dalam kegiatan permainan ini melakukan 3 langkah:
31
d. Peneliti mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran sampai hasil
perolehan siswa.
3. Refleksi
Data-data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan baik siswa ataupun
guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif dianalisis untuk mendapat
kesimpulan. Hasil analisis dicatat apakah pada setiap tahapan sudah
menunjukkan peningkatan atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
aktivitas serta hasil pembelajaran pada mata pelajaran IPA, dengan demikian
pembelajaran dapat lebih optimal.
tentang sikap siswa dalam belajarnya, sikap guru serta interaksi antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dan juga untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki, dipertahankan
atau ditingkatkan pada pembelajaran.
3.5.2 Instrumen Penelitian
Tabel 2
Kisi-kisi instrumen soal
Kompetensi Nomor soal Ket.
Dasar Indikator soal
a) a. Siswa dapat menunjukkan 1, 2, 4,5,6. Siklus 1
Mengidenti sumber energi yang
fikasikan digunakan pada alat
sumber- rumah tangga yang
sumber menghasilkan energi
energi panas, energi cahaya,
(panas, energi bunyi dan energi
listrik, gerak.
cahaya dan b. Siswa dapat 3, 7, 8, 9 10
bumi) yang mengidentifikasi alat-alat
ada di dalam kehidupan sehari-
lingkungan hari yang dapat
sekitar menghasilkan energi
panas, energi cahaya,
energi bunyi.
c. Siswa dapat 1, 2, 3, 4, 6, 8, Siklus 2
mengemukakan kegunaan 9
alat-alat yang sering
digunakan di lingkungan
sekitar yang menghasilkan
energi panas, energi
cahaya, energi bunyi dan
energi gerak.
d. Siswa dapat
mengemukakan cara
penghematan sumber
energi (panas, energi 5, 7, 10
listrik, energi cahaya dan
energi bumi) melalui alat-
alat di lingkungan sekitar.
Tabel 3
Kisi-Kisi Observasi Terhadap Guru Penerapan Metode Bermain Dengan
Media Puzzle
Variabel Tahap Indikator No
Persiapan 1. Mempersiapakan kondisi kelas dan siswa 1
Metode sebelum pembelajaran
Bermain Kegiatan 2. Melakukan kegiatan apersepsi 2
Awal 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3
Kegiatan 4. Menyampaikan materi pembelajaran 4
Inti dengan mengaitkan pengalaman dan
pengetahuan siswa.
5. Penggunaan media. 5
6. Pengorganisasian kelas dalam membagi 6
kelompok.
7. Meyampaikan aturan bermain. 7
8. Melibatkan siswa aktif bermain dengan 8
puzzle.
9. Membimbing siswa dalam bemain 9
menyusun puzzle.
10. Memberikan motivasi untuk menumbuhkan 10
semangat siswa saat bermain
11. Memberikan kesempatan siswa 11
mengungkapkan pendapatnya.
12. Memimpin jalannya pembelajaran secara 12
konsisten.
13. Memberikan penghargaan kepada siswa. 13
14. Memberikan kesempatan pada siswa untuk
bertanya hal – hal yang belum dimengerti 14
15. Memberikan umpan balik dan penguatan. 15
Kegiatan
Akhir 16. Memberikan kesimpulan dari pembelajaran 16
yang dilakukan.
17. Melakukan tindak lanjut berupa Evaluasi 17
pembelajaran.
Cara penskoran:
Skor 2 : Jika pernyataan “Iya” maka sudah muncul tindakan dengan baik.
Skor 0 : Jika pernyataan “Tidak” maka belum muncul tindakan dengan baik.
Kategori Penilaian:
Rata-Rata Keseluruhan Indikator Kegiatan Siswa:
Sangat Baik : skor antara 27 – 34
Baik : skor antara 19 – 26
Cukup : skor antara 10 – 18
Kurang Baik : skor < 10
Tabel 4
Kisi-kisi obeservasi terhadap siswa saat pembelajaran
No Indikator aspek yang diamati Nomor Jumlah
butir soal Butir
Soal
1. Pemahaman materi pembelajaran 1,2 2
2. Pelaksanaan permainan 3, 4 2
4. Penggunaan media 5,6,7 3
Cara penskoran:
Skor 2 : Jika pernyataan “Iya” maka sudah muncul tindakan dengan baik.
Skor 0 : Jika pernyataan “Tidak” maka belum muncul tindakan dengan baik.
Kategori Penilaian:
Rata-Rata Keseluruhan Indikator Kegiatan Siswa:
Sangat Baik : skor antara 11-14
Baik : skor antara 7–10
Cukup : skor antara 3–6
Kurang Baik : skor < 2
36
Tabel 5
Hasil Validitas Instrumen Tes siklus 1 dan Siklus 2
Bentuk Instrunen Item soal Valid Tidak valid
Isian (siklus 1) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 3, 12, 14, 15,
9, 10,11, 12, 13, 14, 9, 10,11 dan 13 16, 17, 18, 19,
15, 16, 17, 18, 19, 20
dan 20
Isian (siklus 2) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 1, 2, 4, 5, 8, 10, 3, 6, 7, 9, 12,
9, 10,11, 12, 13, 11, 13, 14, 16, 15, 17, 18, dan
14, 15, 16, 17, 18, dan 20 19
19, dan 20
𝐵
I =
𝐽𝑆
Keterangan:
I : angka indeks kesukaran item;
B : banyaknya peserta tes yang menjawab dengan benar terhadap butir item
yang bersangkutan;
JS : jumlah peserta tes yang mengikuti tes.
Setelah diuji reabilitas dan validitas, maka pada soal-soal yang valid
diperhitungkan tingkat kesukarannya. Pada hasil perhitungan tingkat kesukaran
pada 10 soal siklus pertama, dihasilkan sebagai berikut:
10 soal tes : indeks kesukaran soal 0,31 – 0,70 (sedang)
Sedangkan pada hasil perhitungan tingkat kesukaran pada 10 soal siklus kedua,
dihasilkan sebagai berikut:
6 soal tes : indeks kesukaran soal ≥ 0,71 (mudah)
4 soal tes : indeks kesukaran soal 0,31 – 0,70 (sedang)
Tabel 7
Kriteria Ketuntasan Minimal
Nilai Kualifikasi
≥ 70 Tuntas
<70 Tidak Tuntas
Rata-rata kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
∑X
𝑥 = ∑𝑛
Keterangan:
x: Mean (rata-rata)
∑x : jumlah semua nilai siswa
∑n : jumlah siswa
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan
rumus sebagai berikut:
∑ 𝑠i𝑠w𝑎𝑦𝑎𝑛g𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎j𝑎𝑟
p= ∑𝑠i𝑠w𝑎 𝑥 100%
2. Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak diteliti secara langsung. Data
kualitatif pada penelitian ini berupa data hasil observasi aktifitas siswa dan
aktifitas guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode bermain
dengan media puzzle.