a. Perencanaan
Perencanaan yang akan dilaksanakan merujuk pada persiapan tindakan yang akan
dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar pelajaran Matematika materi perkalian
pada siswa kelas IV SD Pensil-Qu Singkawang. Berdasarkan permasalahan yang
terdapat di dalam kelas, maka salah satu upaya yang dapat diusahakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa materi perkalian kelas IV di SD Pensil-Qu
Singkawang yaitu menggunakan media pembelajaran puzzle dengan tahapan sebagai
berikut:
a) Peneliti terlebih dahulu menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
b) Peneliti berkoordinasi dengan wali kelas IV terlebih dahulu terkait pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
c) Peneliti menyiapkan RPP dengan kegiatan pembelajaran menggunakan media
pembelajaan puzzle.
d) Peneliti menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran untuk setiap pertemuan.
e) Menyusun dan mempersiapkan soal evaluasi untuk siswa.
f) Menyiapkan bahan ajar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran.
g) Menyiapkan kamera untuk mendokumetasikan kegiatan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yaitu pemanfaatan
media pembelajaran puzzle untu meningkatkan hasil belajar siswa dengan rincian
kegiatan sebagai berikut:
Siklus 1
1. Kegiatan Pendahuluan
Siswa menyapa guru dengan salam,
Guru mengajak Peserta didik untuk berdoa (Religius ). Doa dipimpin oleh
salah seorang ketua kelas.
Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran Peserta didik.
Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar serta merapikan kerapian diri
danbersikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran. (Disiplin)
Guru mengingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat.
Guru mengajak Peserta Didik untuk membaca surah Al- Fatihah bersama
dan mengajak murojaah hafalan. (Religius)
Peserta didik meyimak apersepsi dari guru tentang pembelajaran sebelumnya
danmengaitkan dengan pengalamannya sebagai bekal pelajaran berikutnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik.
2. Kegiatan Inti
Siswa menyimak penjelasan guru bahwa perkalian adalah
penjumlahan berulang.
Guru memberikan contoh di papan tulis dengan menggunakan benda
konkretyang ada di kelas.
Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama. (Eksplorasi)
c. Pengamatan
Dalam penelitian ini penelitian dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
Hal- hal yang akan diamati adalah penyampaian materi yang dilakukan oleh guru dan
perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada dasarnya penelitian
tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah Penerapan media pembelajaran puzzle
berhasil
dilakukan atau tidak. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
instrumen berupa tes
Hasil tes yang telah diperoleh dari siswa di analisis secara deskriptif kuantitatif
untuk mengolah data dari hasil uji tes yang digunakan untuk mengetahui seberapa
besar peningkatan hasil belajar matematika materi perkalian pada siswa kelas IV SD
Pensil- Qu Singkawang dibuktikan dengan peningkatan hasil evaluasi yang
dilaksanakan sebanyak dua siklus yang dilakukan. Analisis data untuk hasil tes
tertulis dihitung dengan menentukan jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan
minimal KKM yaitu 65 menghitung persentase siswa yang memperoleh nilai > 65.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan Pada siklus 1 apakah
mencapai tujuan atau tidak dalam meningkatkan hasil belajar matematika melalui
media pembelajaran puzzle materi perkalian, apa kekurangan dan kelebihannya
sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan tindakan pada tahap
berikutnya (siklus II). Apabila telah diketahui keberhasilan dan hambatan pada siklus
I, maka dapat ditentukan rencana yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.
Tabel 4.3
Indikator Hasil Belajar Siklus 1
No. Indikator Keterangan
1. Nilai terendah 40
2. Nilai tertinggi 90
3. Jumlah nilai 830
4. Nilai rata-rata 63,84
5. Banyaknya siswa dengan nilai >65 5
6. Banyaknya siswa dengan nilai < 65 8
7. Persentase siswa dengan nilai >65 38,46%
8. Persentase siswa dengan nilai < 65 61,53%
Dari hasil analisis tes formatif siklus 1 dan gambar tabel di atas dalam
pembelajaran matematika tentang perkalian, nilai rata-rata kelas adalah 63,84.
Yang mendapat nilai 90 ada 1 siswa (7,70%), nilai 85 ada 2 orang (15,38%), nilai
75 da 1 orang (7,70%), nlai 70 ada 1 orang (7,70%), nilai 60 ada 3 orang
(23,07%), nilai 55 ada 3 orang (23,07%). Siswa yang belum tuntas dalam
pembelajaran sebanyak 8 siswa (61,53%) dan yang tuntas ada 5 siswa (38,46%).
Maka dapat disajikan dalam bentuk grafik berikut:
Jumlah Siswa
5
3 3
3
Banyaknyan
2
2
1 1 1
1
0
90 85 75 70 60 55
b. Kekurangan siklus 1
1. Masih ada beberapa orang siswa yang tidak berdiskusi dan tidak fokus
terhadap pelajaran yang diberikan.
2. Masih ada beberapa siswa yang kurang percaya diri dalam
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Dari hasil tindakan siklus I yang telah dijelaskan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar matematika materi perkalian terdapat
peningkatan namun belum memenuhi kriteria ketentuan yang ditetapkan oleh
peneliti dan beberapa kendala lainnya dalam proses pembelajaran yang terjadi.
Maka untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I, peneliti akan
melaksanakan tindakan kedua pada siklus II.
2. Siklus II
Siklus yang kedua pada pembelajaran matematika materi perkalian
melalui media pembelajaran puzzle kelas IV SD Pensil-Qu Singkawang
dilaksanakan pada hari Rabu, 1 November 2023 pukul 09.00-10.10 WIB. Semua
siswa yang hadir berjumlah 13 orang dengan laki-laki berjumlah 7 orang dan
perempuan berjumlah 6 orang.
Pada kegiatan awal peneliti meminta siswa menyiapkan kelas dilanjutkan
dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh salah seorang ketua kelas. Selanjutnya
peneliti menanyakan kabar siswa serta melakukan presensi kehadiran siswa.
Dilanjutkan dengan peneliti melakukan apersepsi dengan memberikan motivasi
akan pentingnya materi yang akan dipelajari karena berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
Pada kegiatan inti, peneliti mengulang sedikit penjelasan materi yang telah
disampaikan minggu lalu. Materi yang akan disampaikan pada pertemuan kai ini
yaitu meteri perkalian bilangan cacah berupa operasi hitung perkalian menurun.
Materi yang diberikan pada pertemuan ini sedikit lebih sulit dari materi pertemuan
sebelumnya. Siswa memerhatikan penjelasan guru dengan seksama kemudian
beberapa siswa disuruh maju untuk mengerjakan soal yang ada di papan tulis
sesuai dengan contoh yang diberikan guru. Hal ini dilakukan guna mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Kemudian
peneliti meminta siswa membentuk suatu kelompok yang terdiri dari 3-4 orang
dalam satu kelompok. Jadi keseluruhan ada 4 kelompok. Setelah itu peneliti
membagikan LKS (Lembar Keja Siswa) kepada setiap kelompok. Lalu peneliti
menjelaskan tata cara pengerjaan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Waktu pengerjaan sekitar 20 menit. Selanjutnya peneliti melakukan evaluasi hasil
pembelajaran.
Kegiatan penutup peneliti bersama sama siswa meyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini. Sebelum menutup pembelajaran, peneliti memberikan
kesempatan kepada sisiwa untuk bertanya. Setelah dirasa selesai maka peneliti
lalu menginformasikan materi selanjutnya yang akan dibahas untuk pertemuan
berikutnya dan mengahiri pembelajaran dengan membaca hamdallah dan doa
kafaratul majelis disusul dengan salam.
Pengamatan terhadap peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran
matematika materi perkalian bilangan cacah melaui media pembelajaran puzzle
dilakukan peneliiti dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Adapun hasil belajar matematika melalui media pembelaaran puzzle pada siklus I
dan II dari 13 orang siswa kelas IV SD Pensil-QU Singkawang adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan tabel penilaian hasil belajar siswa pada siklus II, dapat
diketahui bahwa peningkatan hasil belajar matematika melalui media
pembelajaran puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai 90 ada 1
siswa (7,70%), nilai 85 ada 3 siswa (15,38%), nilai 75 ada 2 siswa (15,38), nilai
70 ada 2 siswa
(15,38), nilai 60 ada 3 orang (23,07) dan nilai 55 ada 2 orang (15,38%), maka
dapat disajikan dalam bentuk grafik berikut:
5
4
3 3
3
2 2 2
2 1
1
0 0 0
9085807570656055
Jumlah Siswa
Berdasarkan lembar penilaian hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa peningkatan
hasil belajar matematika melalui media pembelajaran puzzle dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dengan rincian sebelum dilakukan tindakan kelas siklus I yang mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 65. Ada (...)
Dengan keadaan nilai seperti di atas jelas bahwa proses pembelajaran matematika
melalui media pembelajaran puzzle dapat memberikan hasil yang lebih baik jika
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang tidak menggunakan media
pembelajaran. Maka untuk lebih jelasnya disajikan grafik berikut ini:
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Berdasarkan hasil deskripsi perbaikan siklus I dan siklus II yang telah dilaksanakan
dapat di simpulkan bahwa :
1. Penggunaan media pembelajaran puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika materi perkalian di SD Pensil-Qu Singkawang.