Anda di halaman 1dari 5

A.

Model Pembelajaran Kontekstual (CTL)


Merupakan model dengan konsep belajar yang membuat guru untuk mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah
aktivitas peserta didik, peserta didik melakukan dan mengalami, tidak hanya monoton dan
mencatat.

Langkah Langkah Model Pembelajaran CTL


Menurut Sa’ud & Suherman (2010) tahapan pembelajaran kontekstual meliputi empat tahapan,
yaitu invitasi, eksplorasi, penjelasan dan solusi, serta adanya pengambilan tindakan.

No. Fase Kegiatan

1. Tahap Invitasi Tahap invitasi merupakan tahap awal untuk mendorong siswa dalam
mengemukakan pengetahuannya yang memiliki keterkaitan dengan
materi ajar yang akan dibahas. Kegiatan ini juga dapat dilakukan
oleh guru dalam rangka meningkatkan perhatian siswa terhadap
proses pembelajaran. Guru dapat mengutarakan pertanyaan-
pertanyaan kepada siswa atau memperlihatkan media
pembelajaran. Pertanyaan ataupun media yang tentu digunakan
harus menggambarkan hal-hal yang ada dikehidupan nyata
siswa. Hal ini dimaksudkan supaya siswa dapat mengkomunikasikan
antara pengalamannya dengan materi ajar.

2. Tahap Eksplorasi Tahap eksplorasi dimaksudkan untuk memberikan kesempatan


kepada siswa untuk melakukan pengumpulan secara penyelidikan
lebih lanjut mengenai suatu informasi. Masalah-masalah yang terkait
akan dibahas lebih lanjut oleh siswa. Guru dapat merancang
kegiatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk melakukan
pengamatan, observasi, diskusi, dan hal lain sebagainya yang
mampu meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Informasi yang
diperoleh siswa akan menjadi dasar dalam pemecahan masalah.

3. Tahap Penjelasan Tahap penjelasan dan solusi merupakan tahap dimana siswa
dan Solusi dapat memberikan penjelasan-penjelasan mengenai
penemuannya. Penemuan ini merupakan semua informasi yang
telah diperoleh siswa pada tahap sebelumnya. Penjelasan yang
disampaikan oleh siswa merupakan solusi dasar dalam pemecahan
masalah materi ajar yang sedang dibahas. Penjelasan ini kemudian
dikuatkan oleh penjelasan dari guru dan ditanggapi oleh siswa
lainnya sehingga ditemukanlah solusi bersama.

4. Tahap Tahap pengambilan tindakan merupakan tahap akhir dalam


Pengambilan pembelajaran kontekstual. Siswa telah memperoleh informasi dari
Tindakan tahap-tahap sebelumnya sehingga siswa dapat membuat
kesimpulan. Siswa juga dapat mengajukan pertanyaan lanjutan
untuk memperkuat informasi yang telah diperolehnya. Tahap ini
mendorong siswa untuk dapat membuat keputusan serta
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya
dalam bentuk pemecahan masalah pada situasi yang lain.

Contoh Penerapan Pembelajaran Kontekstual

No Kegiatan Aktivitas

1. Tahap Invitasi (5 1. Pembelajaran dilakukan secara berkelompok. Tiap kelompok


menit) beranggotakan tidak lebih dari 5 orang siswa.

2. Setiap siswa diminta untuk mengamati lantai keramik. Guru


menanyakan bentuk dari lantai tersebut. Kemudian guru
menanyakan bentuk keseluruhan lantai kelas.

2. Tahap Eksplorasi 1. Setiap kelompok diminta untuk menyediakan alat yang


(20 menit) diperlukan, seperti tali rapia dan gunting.

2. Setiap kelompok diberi diminta untuk membuat tiga bentuk


bangun datar persegi dan persegi panjang dengan
menggunakan tali rapia pada beberapa lantai. Setiap kelompok
diberi kebebasan untuk membuat pola dari persegi dan persegi
panjang.

3. Setiap kelompok diminta untuk mengamati dan mencatat


jumlah keramik pada sisi panjang maupun lebar dan jumlah
keseluruhan keramik pada setiap pola persegi dan persegi
panjang yang mereka buat.

3. Tahap Penjelasan 1. Setiap siswa melakukan diskusi kelompok. Setiap kelompok


dan Solusi (20 mengamati hasil pekerjaan mereka dan menjadi keterkaitan dari
menit) beberapa pola yang telah mereka buat.

2. Setiap kelompok menyampaikan hasil pekerjaan dan diskusi


mereka kepada kelompok lain dan guru.

3. Siswa dan guru melakukan diskusi kelas untuk menemukan


rumus menghitung luas persegi dan persegi panjang.

4. Tahap 1. Setiap siswa mengujicobakan rumus pada situasi lain.


Pengambilan
Tindakan (10 2. Siswa dan guru melakukan refleksi dan menyimpulkan hasil
menit) pembelajaran.

Sementara itu, menurut Shoimin (2017, hlm. 43-44) contoh implementasi langkah
pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut.

No Kegiatan Aktivitas

1. Kegiatan 1. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk


Awal/Pendahuluan mengikuti proses pembelajaran.
2. Apersepsi sebagai penggalian pengetahuan awal siswa
terhadap materi yang akan diajarkan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
materi yang akan dipelajari.
4. Penjelasan tentang pembagian kelompok dan cara belajar

2. Kegiatan Inti 1. Siswa bekerja dalam kelompok menyelesaikan permasalahan


yang diajukan guru. Guru berkeliling untuk memandu proses
penyelesaian permasalahan.
2. Siswa wakil kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian
dan alasan atas jawaban permasalahan yang diajukan guru.
3. Siswa dalam kelompok menyelesaikan lembar kerja yang
diajukan guru.
4. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan
memfasilitasi kerjasama.
5. Siswa wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok dan kelompok yang lain menanggapi hasil kerja
kelompok yang mendapat tugas.
6. Dengan mengacu pada jawaban siswa, melalui tanya jawab
guru dan siswa membahas cara penyelesaian masalah yang
tepat.
7. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada
siswa tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang
belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama
mengikuti pembelajaran.

3. Kegiatan 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan cara menyelesaikan


Akhir/Penutup soal cerita.
2. Siswa mengerjakan lembar tugas.
3. Siswa menukarkan lembar tugas satu dengan yang lain,
lembar tugas sekaligus memberi nilai pada lembar tugas
sesuai kesepakatan yang telah diambil (ini dapat dilakukan
apabila waktu masih tersedia).
B. Model Pembelajaran Project Based Learning
Model pembelajaran project based learning adalah model pembelajaran yang berpusat pada
siswa dan berangkat dari suatu latar belakang masalah untuk mengerjakan suatu proyek
atau aktivitas nyata yang akan membuat siswa mengalami berbagai kendala-kendala
kontekstual sehingga harus melakukan investigasi/inkuiri dan pemecahan masalah untuk
dapat menyelesaikan proyeknya sehingga dapat mencapai kompetensi sikap, pengetahuan
serta keterampilan.

Sintaks Project Based Learning


Sintaks atau pedoman dasar dalam menentukan langkah-langkah pelaksanaan model
pembelajaran PJBL (Project Based Learning) menurut Mulyasa (2014, hlm. 145) adalah
sebagai berikut.

No. Fase Kegiatan

1. Penentuan Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu


pertanyaan pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada peserta
mendasar didik dalam melakukan suatu aktivitas. Topik penugasan sesuai
dengan dunia nyata yang relevan untuk peserta didik dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam.

2. Mendesain Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan


perencanaan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan
proyek merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi
tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan
cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk
membantu penyelesaian proyek.

3. Menyusun jadwal Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal
aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini
antara lain:

1. Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan


proyek,
2. Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek,
3. Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4. Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara
yang tidak berhubungan dengan proyek, dan
5. Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan)
tentang pemilihan.

4. Memonitor Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap


peserta didik dan aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring
kemajuan proyek dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap
proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi
aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas
yang penting.

5. Menguji hasil Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur


ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang
tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu
guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

6. Mengevaluasi Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan


pengalaman refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai