I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Sekolah : SMA NEGERI 1 TIGABINANGA
Nama Guru : ADIL MARANATA SINURAYA,S.Pd
Mata Pelajaran : Matematika
Fase/Kelas/Semester : E / X / 1 (ganjil)
Elemen : Geometri
Alokasi Waktu : 1 x 3 JP 45 menit
Model : Luring
B. KOMPETENSI AWAL
- Peserta didik menguasai Teorema Phytagoras dan perbandingan trigonometri pada segitiga
siku – siku
D. SARANA PRASARANA
- Papan tulis, hp, laptop, busur derajat, alat tulis, Lembar Kerja, Internet
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model Projeck Basel Learning (PjBL)
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Permasalahan kehidupan sehari – hari tertentu dapat diselesaikan denan menggunakan
perbandingan trigonometri.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
- Permasalahan sehari – hari yang bagaimanakan yang dapat diselesaikan dengan
perbandingan trigonometri ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Kegiatan Awal (20 menit)
1. Guru membuka dengan salam pembuka, peserta didik menyambut
dengan sopan dan santun.
2. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur sebelum belajar (meminta
seorang peserta didik untuk memimpin doa)
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik
untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
4. Guru memeriksa kondisi kelas agar nyaman dalam proses pembelajaran.
(P4 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berdudi
pekerti )
Apersepsi
5. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya memahami trigonometri
khusunya keterakaitan perbandingan trigonometri pada segitiga siku –
siku dalam kehidupan sehari – hari.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu
peserta didik mampu menerapkan perbandingan trigonometri pada
segitiga siku – siku dalam memecahkan permasalhan sehari – hari.
7. Guru menginformasikan tentang kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan termasuk – aspek – aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran berlangsung.
Kegiatan Inti (90 menit)
Fase 1 : Pertanyaan Mendasar(Start With the Essensial Question)
Guru mengemukakan pertanyaa esensial yang bersifat eksplorai
pengetahuan yang telah dimiliki peserta didk berdasarkan pengetahuan
belajarnya yang bermuara pada penugasan peserta didik dalam
melakukan aktivitas.
Bagaimana mengukur tiang bendera di halaman sekolah ? atau tinggi
gedung, tinggi tiang listrik, pemancar internet atau tinggi benda lain
yang berada di lingkungan sekolah?
E. ASESSMENT
1. Jenis Asessment
a. Asessment Formatif : Penilaian Projek
b. Asessment Sikap
Penilaian Sikap dalam kegiatan belajar
➢ Indikator sikap disiplin dan tanggung jawab dalam pembelajaran
1. Kurang baik jika tidak tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan dalam
mengerjakan tugas. (skor 1)
2. Baik jika sudah tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan
tugas tetapi masih belum konsisten. (skor 2)
3. Sangat Baik jika sudah tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran dan
mengerjakan tugas dengan konsisten. (skor 3)
➢ Indikator sikap keaktifan dalam pembelajaran
1. Kurang Aktif jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran atau kegiatan kelompok (skor 1)
2. Aktif jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran atau
kegiatan kelompok tetapi belum konsisten (skor 2)
3. Sangat Aktif jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan konsisten (skor 3)
2. Teman anda memiliki sikap keaktifan dalam pembelajaran atau kegiatan kelompok..
A. Kurang Aktif jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran atau kegiatan kelompok
B. Aktif jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran atau
kegiatan kelompok tetapi belum konsisten
C. Sangat Aktif jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan konsisten
c. Asessment Sumatif : Tes Tertulis
Instrumen Asesment Sumatif
ASESMEN SUMATIF
Lembar Soal
1. Seekor kelinci berada di lubang tanag persembuniannya melihat seekor burung elang
yang sedang terbang dengan sudut 60o (lihat gambar). Jika jarak antara kelinci dengan
elang adalah 18 meter, maka tinggi elang dari atas tanah adalah .....meter.
2. Seorang siswa akan mengukur tinggi pohon berjarak 4√3 m dari dirinya. Antara mata
demgan puncak pohon tersebut terbentuk sudut elevasi 30 o. Jika tinggi siswa terukur
sampai 1,6 m, berapakah tinggi pohon ?
Misalkan x adalah tinggi pohon terhitung titik yang setara dengan siswa itu. Dengan
menggunakan konsep tangen diperoleh
𝑥
tan 30𝑜 = skor 5
4√3
1
x = 4√3. √3 skor 5
3
1
x = 4. . 3 = 4 𝑚 skor 5
3
Tinggi pohon : 4 + 1, 6 = 5,6 m skor 5
Jadi tinggi pohon tersebut adalah 5,6 m
H. REFLEKSI GURU
Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang
disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh siswa?
Bagain manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas, latihan dan
penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah 100% siswa mencapai tujuan pembelajaran? Jika tidak, berapa persen (%) yang
belum tercapai ?
Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh siswa?
I. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
LEMBAR KERJA PROYEK
LANGKAH KERJA
a. Tetapkan jarak berdiri peserta didik terhadap objek yang akan diukur tingginya, ukur
jarak tersebut dengan alat ukur panjang (meteran).
b. Ukur tinggi peserta didik dari ujung kaki sampai ke mata pengamat, usahakan seakurat
mungkin.
c. Gunakan klinometer yang telah dibuat masing – masing kelompok, ukur sudut elevasi
dari posisi pengamat tadi terhadap puncak objek yang diukur. Teman sekelompok dapat
menuliskan besar sudut elevasi dari posisi si pengamat tadi terhadap puncak objek
dengan melihat posisi benang terhadap busur lingkaran. Jika benang berada tepat di
posisi 60o, maka sudut elevasinya terhadap puncak objek adalah 90o – 60o = 30o.
d. Buat ilustrasi gambar dari kegiatan tersebut, kemudain ukur tinggi objek dengan
menggunakan perbandingan trigonometri pada segitiga siku – siku.
TEORI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI
Cara Menghitung :
Menghitung tinggi bangunan di atas mata (h) :
1
→ tan 𝛼 =
ℎ
Menghitung tinggi total
1
→𝐻= +d
ℎ
PERHITUNGAN
Berdasarkan hasil pengukuran dan teori perbandingan trigonometri maka dapat ditentukan
pengolahan data sebagai berikut.
Diketahui : x =............... m
t = .............. m
sudut elevasi = .......o
Dicari : h = ........................ m
H = ......................... m
Penyelesaian :
Menghitung tinggi bangunan diatas mata (h) =
........
Tan α =
= .............
KESIMPULAN
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Bahan Bacaan
Membuat Sebuah Klinometer Busur Derajat
1) Dapatkan sebuah busur derajat dengan bentuk 180°. Tipe busur ini berbentuk
seperti setengah lingkaran, dengan sudut ditandai di sepanjang pinggirannya. Anda bisa
membelinya di toko yang menjual perlengkapan sekolah. Idealnya sebuah busur derajat
dengan lubang kecil di dekat pusat busur derajat, di sepanjang bagian lurusnya.
Jika Anda tidak ingin membelinya, Anda bisa mencarinya secara daring untuk
mencari sebuah gambar busur derajat yang bisa di cetak. Cetak, potong secara hati-
hati di sepanjang garis terluarnya, dan lem kertas busur derajat ke sesuatu yang
lebih kokoh, seperi kertas konstruksi atau sebuah kartu indeks.
2) Rekatkan sebuah sedotan di sepanjang bagian yang lurus. Rekatkan sebuah sedotan
plastik lurus di dekat bagian busur derajat yang lurus. Pastikan sedotan melewati dua
tanda 0° or nol di bagian yang berlawanan dari pinggiran yang lurus.Jika Anda tidak
memiliki sebuah sedotan, gulung sebuah kertas menjadi sebuah silinder yang kuat dan
gunakan itu.
3) Ikat sebuah benang melalui lubang kecil di pinggiran yang lurus. Banyak busur
derajat memiliki sebuah lubang kecil diantara dua tanda 0°. Tegak lurus dari tanda 90°
di bagian yang melengkung. Jika busur derajat Anda tidak memilikinya, atau jika lokasi
lubangnya tidak benar, rekatkan atau lem benang ke posisi yang seharusnya. Pastikan
benang terjuntai beberapa sentimeter di bawah busur derajat. Jika Anda menggunakan
busur derajat yang terbuat dari kertas, Anda bisa membuat lubang sendiri dengan
menggunakan pena yang tajam atau alat pembolong. Jangan mencoba membuat lubang
di busur derajat plastik, karena terbuat dari plastik yang rapuh dan bisa hancur.
4) Kaitkan beban yang kecil di ujung benang yang terjuntai. Ikatkan sebuah penjepit
kertas, logam, atau beban kecil yang lain ke ujung benang. Saat Anda memegang
klinometer sehingga benang jatuh melewati pinggiran yang melengkung, maka beban
akan menarik benang ke bawah melewati tanda-tanda sudut di busur derajat, seperti 60°.
Hal ini menunjukkan klinometer di pegang di sudut berapa, yang bisa digunakan untuk
mencari tinggi obyek yang jauh seperti penjelasan di bawah ini.
Anda bisa menggunakan kalkulator scientific atau grafik, sebuah kalkulator tangent
daring, atau sebuah grafik daftar tangent untuk berbagai macam sudut.
Untuk menghitung tangent di sebuah kalkulator tekan TAN dan masukkan sudut
yang Anda temukan. Jika jawabannya di bawah 0 atau di atas 1, atur kalkulator ke
derajat bukan radian, dan coba sekali lagi.
4) Hitung jarak Anda dari obyek. Jika Anda ingin tahu tinggi obyek, Anda perlu tahu
jarak ke dasar obyek. Ukur menggunakan meteran. Jika tidak ada, hitung jumlah langkah
normal Anda yang dibutuhkan untuk mencapai obyek, kemudian ukur panjang satu
langkah dengan menggunakan penggaris. Jarak totalnya adalah panjang satu langkah
dikalikan dengan jumlah langkah yang diambil.
Beberapa busur sudut memiliki penggaris di sepanjang bagian lurusnya.
5) Gunakan pengukuran Anda untuk menghitung tinggi obyek. Ingatlah, tangent dari
sudut adalah (ketinggian obyek) / (jarak antara Anda dan obyek). Kalikan tangent
dengan jarak yang Anda ukur, dan Anda akan mendapatkan ketinggian obyek!
Sebagai contoh, jika sudut ketinggian adalah 35°, dan jarak dari obyek adalah 45
unit, maka ketinggian obyek adalah 45 x tangent (35°), atau 31,5 unit.
Tambahkan ketinggian sampai ke mata ke jawaban Anda, karena itu adalah jarak
dari klinometer ke tanah.
Tips
Lebih mudah menggunakan klinometer busur sudut dengan dua orang yang bekerja.
Satu orang melihat obyek melalui sedotan sementara satunya lagi mencatat posisi
benang.
Peringatan
Klinometer buatan rumah biasanya tidak digunakan untuk pekerjaan dengan akurasi
tinggi, seperti survei. Untuk pekerjaan itu, gunakan sebuah klinometer elektronik.
Jika permukaan tanah tempat Anda berdiri tingginya berbeda dengan dasar permukaan
obyek, Anda mungkin tidak akan mendapatkan hasil yang akurat. Cobalah untuk
mengukur atau memperkirakan perbedaan ketinggiannya untuk mengurangi atau
menambahkan ke hasil perhitungan Anda.
3. Glosarium
Trigonometri ilmu matematika yang mempelajari tentang segitiga siku-siku
Koordinat Kartesius Sistem yang digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang
dengan menggunakan pasanagn dua bilanagan yang tersiri dari
koordinat x (absis) ndan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut
Kuadran Bidang – bidang yang membagi susut putaran menjadi empat
bagian/ruang dengan pusat pembagiannya adalah titik O(0,0)
Sin Sin adalah singkatan dari sinus yang merupakan perbandingan sisi
segitiga siku – siku yang ada di depan sudut dengan sisi miring
Cos Cos adalah singkatan cosinus, merupakan perbandingan sisi
segitiga siku – siku yang terletak pada sisi samping/bawah sudut
dengan sisi miring
Tan Tan alah singkatan tangen, merupakan perbandingan sisi segitiga
siku – siku yang teletak di depan sudut dengan di samping/bawah
sudut
Relasi Sudut Hubungan nilai perbandingan trigonometri denan besar sudut
yang ada pada kuadran I. Kuadran II, kuadran III, kuadran IV,
dan sudut yang besarnya lebih dari 360o