Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 196 Pattirolokka
berjumlah 15 orang yang terdiri dari 6 siswa putra dan 9 siswa putri.
2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SDN 196 Pattirolokka.


Pelaksanaan penelitian direncanakan pada tahun pelajaran 2021/2022
selama 2 Minggu, waktu tersebut dimulai dari tahap laporan yang dimulai
dari dua siklus.

3. Waktu Penelitian

Tabel 3.2 Waktu Penelitian

No Mata Pelajaran Siklus Hari / Tanggal

1. Matematika I Kamis, 10 Oktober 2019

2. Matematika II Kamis, 24 Oktober 2019

4. Pihak yang Membantu


Adapun pihak yang membantu dalam penelitian ini adalah teman
sejawat yaitu Rusniati, S.Pd dan Hj. Juhaeni, S.Pd, M.M selaku Kepala
Sekolah SDN 196 Pattirolokka.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Jenis penelitian yang digunakan dalam “Meningkatkan hasil belajar


siswa kelas V SDN 196 Pattirolokka mata pelajaran matematika tentang jaring-
jaring kubus dan balok dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe Jigsaw” adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena

25
26

penelitian ini dilakukan di dalam kelas dan bertujuan untuk memecahkan


masalah yang ada di kelas yaitu tentang hasil belajar siswa. Penelitian tindakan
kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh guru di dalam
kelas dan bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada di kelas yakni
tepatnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pengertian tersebut sejalan
dengan pernyataan Arikunto (2010:3) bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam suatu kelas secara
bersama.

Didalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti menggunakan


model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw, sesuai dengan rumusan masalah
dan tujuan penelitiannnya. Dimana data yang diperoleh berupa data observasi
aktivitas guru dan data hasil belajar. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian
yang menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat angka yang diolah
dengan rumus-rumus tertentu. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mendeskripsikan proses pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran matematika materi jaring-jaring kubus dan balok.

Prosedur penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang


terdiri dari dua siklus, setiap siklus dilakukan sebanyak dua kali tatap muka
efektif dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang sama. Hal ini
bertujuan agar masalah hasil belajar ini dapat diselesaikan dengan cermat dan
teliti. Sehingga untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal diperlukan
perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran dari satu siklus ke siklus lainnya.

Penelitian ini bertujuan memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar


pada jaring-jaring kubus dan balok menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe Jigsaw. Dengan kata lain penelitian tindakan kelas dilakukan
untuk memperbaiki kondisi pembelajaran. Penelitian ini menerapkan metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis & Mc Taggart dalam
(Arikunto, 2006:93). Pada hakekatnya model yang dikemukakan oleh Kemmis
27

& Mc Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu


perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.

Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu


siklus. Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah
siklus atau kegiatan berulang. Siklus inilah yang sebetulnya menjadi salah satu
ciri utama dari penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan harus
dilaksanakan dalam bentuk siklus. Hal ini dilakukan sebagai rangkaian
kegiatan pada siklus I. Selanjutnya berdasarkan hasil refleksi siklus I, apabila
ditemukan hal-hal yang belum baik maka akan dilakukan perbaikan tindakan
pembelajaran pada siklus II.

Gambar 3.1 (PTK) model Kemmis & Mc Taggart

Adapun tahapan-tahapan setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini


di uraikan sebagai berikut :
28

1. Siklus I
a. Rencana

Mengadakan rencana pembelajaran melalui model pembelajaran


Kooperatif tipe Jigsaw dengan strategi mengajar dengan metode ceramah
bervariasi.

b. Tindakan
Penjelasan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw yang akan
dilaksanakan, memberitahukan kepada siswa untuk mencari sumber
informasi lain. Membentuk kelompok belajar, mengadakan tanya jawab,
ditutup dengan tes dan tugas.
c. Observasi

Mencatatat hasil pengamatan berdasarkan hasil observasi di kelas setelah


pelaksanaan tindakan I, mencatat perubahan-perubahan yang terjadi, hasil
belajar siswa dalam mencari sumber informasi dan pengetahuan siswa.

d. Refleksi

Mencatat perubahan-perubahan yang terjadi setelah dilakukan tindakan


pada siklus I. Menganilisis dan membuat perbaikan-perbaikan yang
kurang pada siklus sebelumnya untuk rencana dan tindakan pada siklus
selanjutnya.

2. Siklus II

a. Rencana

Mengadakan rencana pembelajaran melalui model pembelajaran


Kooperatif tipe Jigsaw dengan strategi mengajar dengan metode ceramah
bervariasi, secara berkelompok.

b. Tindakan

Penjelasan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw kontekstual yang


akan dilaksanakan, memberitahukan kepada siswa untuk mencari sumber
29

informasi lain. Membentuk kelompok belajar, dan mengadakan tanya


jawab, ditutup dengan tes dan tugas.

c. Observasi

Mencatatat hasil pengamatan berdasarkan hasil observasi di kelas setelah


pelaksanaan tindakan II, mencatat perubahan-perubahan yang terjadi,
hasil belajar siswa dalam mencari sumber informasi dan pengetahuan
siswa.

d. Refleksi

Mencatat perubahan-perubahan yang terjadi setelah dilakukan tindakan


pada siklus II. Menganilisis dan membuat perbaikan-perbaikan yang
kurang pada siklus sebelumnya untuk rencana dan tindakan pada siklus
selanjutnya (jika diperlukan).

C. Teknik Analisis Data

1. Data

Jenis data yang lazimnya dikumpulkan di dalam penelitian tindakan


ini adalah data tentang proses pembelajaran, dalam penelitian ini yaitu
proses pembelajaran melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw,
hal tersebut termasuk didalamnya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa.
Data diperoleh juga berasal dari sebelum dan sesudah dilakukan tindakan
mengenai hasil belajar matematika materi jaring-jaring kubus dan balok di
siswa kelas V.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif


dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah peningkatan hasil yang dapat
dilihat dari hasil lembar kerja siswa dalam mengerjakan butir soal
yang berkaitan dengan pencapaian hasil belajar matematika materi jaring-
jaring kubus dan balok sesuai dengan indikator dari Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar.
30

Sedangkan data kualitatif berupa catatan lapangan peneliti dan


kolaborator yang diambil selama proses penelitian.

2. Sumber Data

Sedangkan sumber data dalam penelitian ini terdiri dari partisipan


yaitu guru/teman sejawat sebagai kolaborator yang diperoleh dari
dokumentasi, catatan lapangan, lembar obsevasi, dan wawancara langsung.
Dan subjek penelitian, yaitu siswa kelas V (Lima) SDN 196 Pattirolokka
sebanyak 15 orang, terdiri dari 6 orang siswa laki-laki, dan 9 orang siswa
perempuan, yang diperoleh dari pencapaian hasil belajar materi jaring-
jaring kubus dan balok.

D. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dikatakan terlaksana dengan


tuntas apabila yang menjadi objek dalam penelitian ini memahami materi
jaring-jaring kubus dan balok sebanyak 70% yang diajarkan dan siswa telah
memperoleh nilai 75,0.

Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan data aspek guru


dan siswa, menyajikan data, menafsirkan data, dan menyimpulkan. Data aspek
guru dan siswa dalam proses pembelajaran dianalisis berdasarkan kemunculan
indikator. Sedangkan data hasil belajar jaring-jaring kubus dan balok dianalisis
berdasarkan mengerjakan tes akhir formatif indikator dapat dilihat pada tabel
3.2 sebagai berikut.

Meningkatkan pembelajaran pada aspek guru dan siswa digunakan acuan


frekwensi
dengan rumus: x100% Selanjutnya data ditingkatkan
jumlahresponden

dengan menggunakan rentang taraf keberhasilan seperti dalam tabel 3.3 berikut
ini :

Tabel 3.3 Taraf Kualifikasi Tindakan Pembelajaran

No Taraf Keberhasilan Kualifiasi


31

1. 85% - 100% Sangat Baik (SB)

2. 70% – 84% Baik (B)

3. 55% - 69% Cukup (C)

4. 46% - 54% Kurang (K)

5. 0% - 45% Sangat Kurang (SK)

Mill (Khalik, 2008: 35).

Setiap jenis obyek yang dimulai diksifikasi dan ditemukan kecenderungan


kategori yaitu sangat baik (SB) jika semua dekrpitof muncul, kualifikasi baik (B)
jika 1 deskriptor tidak muncul kualifikasi cukup (C) jika 3 deskriptor muncul
kualifikasi kurang (K) jika 2 deskriptor muncul dan dikategorikan sangat kurang
(SK) jika deskriptor muncul dan dikategorikan sangat kurang (SK).

Anda mungkin juga menyukai