BAB III
METODE PENELITIAN
Dermo Benjeng Gresik. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu
yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawab
meningkatkan kinerjanya secara terus menerus, dengan cara melakukan refleksi diri
pembelajaran yang telah disusunnya, dan diakhiri dengan melakukan refleksi. Wina
diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan
berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart
(dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang
21
22
penganalisis data. Selama penelitian ini berlangsung, peneliti bersama guru saling
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Dermo Benjeng Gresik.
sebanyak 17 siswa. Dengan rincian siswa laki-laki berjumlah 6 orang dan siswa
Tujuan penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Dermo Benjeng Gresik
pada siswa kelas V adalah karena adanya kejanggalan yang ditemukan oleh guru
pada waktu pembelajaran matematika materi bangun datar. Sebagian besar siswa
merasa kesulitan untuk menjawab soal yang disajikan oleh guru. Hal itu
dikarenakan banyaknya siswa yang kesulitan menghafal rumus. Selain itu juga
kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran matematika. Maka dari itu, guru dan
peneliti dengan segera melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Dengan tujuan agar
Sehingga siswa akan mencapai hasil belajar yang memenuhi standar nilai yang telah
ditentukan.
Subjek penelitian ini adalah siswa adalah kelas V SDN Dermo Benjeng
Gresik dengan jumlah 18 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 12 siswa
dalam pemikirannya.
24
Sumber data penelitian diperoleh dari seluruh siswa kelas V SDN Dermo
Benjeng Gresik, yang siswanya berjumlah 18 anak, data yang diambil tentang
hasil tes belajar siswa di akhir proses pembelajaran. Peneliti dalam hal ini
akan dilakukan dengan cara kolaboratif antara guru dan peneliti, selain itu juga
melalui observasi aktifitas belajar siswa di kelas dan khususnya hasil belajar siswa.
pembelajaran koopratif tipe jigsaw, serta hasil belajar siswa diakhir proses
pembelajaran.
a. Wawancara
Dalam penelitian tindakan kelas kali ini, peneliti akan melakukan kegiatan
wawancara untuk mendapatkan ide atau gagasan dari terwawancara (guru) atau
wawancara dilakuakan pada saat awal penelitian guna mengetahui keadan kelas
b. Observasi
25
aktifitas belajar siswa dan juga aktifitas guru pada saat kegiatan pembelajaran
penerapan model pembelajaran jigsaw, serta hasil belajar siswa pada saat
sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Guna kegiatan observasi adalah untuk
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
Data yang diperoleh dari hasil tes, yaitu tes tulis yang dilakukan oleh masing-
dilakukan berulang-ulang, bisa juga dilakuan pada saat siswa belum diberi
perlakuan dan setelah siswa diberi perlakuan. Sehingga akan nampak hasil
a. Lembar Observasi
26
Yaitu lembar aktivitas guru dan siswa dengan penggunaan model pembelajaran
koopratif tipe jigsaw yang digunakan untuk mengetahui kualifikasi dari siswa
b. Lembar Wawancara
Digunakan untuk mengumpulkan data awal dari guru kelas yang berfungsi
c. Tes
siswa, hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat mengenai hasil
perlakuan.
d. Catatan Lapangan
Yaitu berupa peristiwa yang terjadi diluar dugaan selama proses pembelajaran
e. Dokumentasi
Data yang dapat dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Data
yang akan diobservasi berupa data hasil belajar siswa guna untuk mengetahui
kurikulum 2006.
Keterangan :
dengan ketentuan KKM yang ditetapkan oleh sekolah yakni 75. Hasil pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti diharapkan mempunyai tingkat keberhasilan lebih dari
KKM yang ditentukan sekolah yaitu 75. Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar
Matematika siswa kelas V SDN Dermo Benjeng Gresik dapat digunakan rumus :
𝐹
Ρ= × 100%
𝑁
Keterangan :
berikut:
55% - 64 % = Kurang
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka
(dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang
1. Rencana tindakan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi
matematika.
4. Refleksi
satu dan merevisi proses pembelajaran terhadap hal-hal yang masih dianggap
sulit oleh siswa terkait dengan tindakan guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
Hasil yang diperoleh pada siklus I digunakan sebagai refleksi untuk menindak