Anda di halaman 1dari 12

G.

Metode dan Jenis Penelitian

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan,

sebagai contoh untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta

alat-alat tertentu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut

Nana Syaodih Sukmadinata (2017:53), penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat

positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif

menggunakan angka-angka, statistik, dan percobaan yang terkontrol. Sedangkan jenis

penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Tentu saja tujuan dari PTK itu sendiri adalah membantu guru dalam memecahkan

masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Jika guru melakukan penelitian jenis

PTK ini maka manfaat yang akan didapat antara lain inovasi pembelajaran dan

meningatkan profesionalisme guru. Penelitian ini juga mempunyai manfaat untuk peserta

didik yaitu, peserta didik akan memperoleh peningkatan prestasi belajar tentang materi

yang diajarkan, terjadinya peningkatan motivasi dalam belajar, semakin aktif dalam

bertanya, menjawab, mengerjakan tugas dan aktivitas-aktivitas lainnya. Selain itu guru

lain selaku teman sejawat juga mendapatkan manfaat dari penelitian ini. Hasil penelitan

tindakan kelas ini dapat menjadi rujukan bagi mereka dalam membuat media

pembelajaran untuk kemudian diterapkan pada kelasnya masing-masing.

Sebelum dilaksanakannya penelitian, maka disusun tahapantahapan dalam

kegiatan penelitian ini. Kusumah & Dwitagama (2010:25), menyatakan bahwa dalam

melaksanakan penelitian tindakan kelas, dibutuhkan tahapan sebagai berikut:


1) Tahap Perencanaan Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui

masalah yang ada dalam proses pembelajaran.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan

dari guru berupa solusi dari tindakan sebelumnya.

3) Tahap monitoring dan observasi Selanjutnya diadakan pengamatan yang teliti terhadap

proses pelaksanaannya.

4) Tahap evaluasi dan refleksi Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi

dan dapat menyimpulkan apa yang terjadi dalam kelasnya.

Untuk memudahkan dalam memahami keempat langkah tersebut, dapat dilihat

pada skema berikut.

Gambar 1 Skema Prosedur Penelitian

Gambar : Skema prosedur penelitian menurut Suharsimi Arikunto,dkk (2009:16),

Pengamatan ?

Siklus yang digunakan dalam penelitian ini direncanakan menggunakan tiga

siklus. Siklus tersebut yang bersifat fleksibel, apabila hasilnya memuaskan maka

siklus berhenti sampai pada tahap tersebut, namun apabila hasilnya kurang

memuaskan maka akan dilanjutkan kesiklus berikutnya hingga hasilnya sesuai dengan

yang diharapkan.

Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Tahap ini peneliti dan guru menyiapkan segala sesuatu yang berkenaan dalam

proses pembelajaran yang akan diterapkan, antara lain adalah sebagai berikut.
1) peneliti dan guru kolaborasi melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

standar kompetensi dasar guna menentukan materi ajar yang akan

disampaikan kepada siswa dengan penggunaan media diorama.

2) membuat RPP dan memilih media pembelajaran yang sesuai

3) membuat lembar observasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Setelah tahap perencanaan sudah dipersiapkan, selanjutnya melaksanakan

rencana pembelajaran yang sudah dirancang sebagai tindakan awal dari penelitian

tindakan kelas. Langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut.

1. Pendahuluan

a) Guru masuk kelas mengucap salam dan berdoa.

b) Guru mengecek kehadiran siswa.

c) Guru melakukan apersepsi.

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

e) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 6-7

orang. 2)

2. Kegian Inti

Mengamati

a) Siswa diminta untuk mengamati media gambar Hak, dan Kewajiban, di

Sekolah.

b) Siswa diminta untuk membaca materi Hak, dan Kewajiban, di Sekolah.

c) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang Hak, dan Kewajiban,

di Sekolah.
Menanya

a) Siswa dengan bimbingan guru melakukan interaksi tanya jawab.

b) Siswa dipersilahkan bertanya tentang hak, dan kewajiban di rumah yang

belum dipahami.

Menalar

a) Setiap kelompok diminta untuk membuat contoh hak, dan kewajiban di

sekolah.

Mencipta.

a) Siswa diajak melakukan eksperimen dengan berbantu media diorama.

b) Guru membagikan media diorama pada setiap kelompok.

Mencoba

a) Setiap kelompok diberi tugas untuk melakukan diskusi mengenai hak,

kewajiban, dan tanggung jawab di rumah sesuai dengan media yang

diberikan.

b) Masing-masing kelompok diminta untuk memasang latar atau gambar di

media diorama yang diberikan guru.

Mengkomunikasikan

a) Guru memberikan petunjuk dan menetapkan langkah-langkah pokok

tentang media diorama.

b) Setelah memasang latar atau gambar pada media diorama, setiap

perwakilan kelompok diminta maju kedepan untuk menunjukan hasil

yang telah dibuat oleh kelompok.


3. Penutup

a) Guru bersamasiswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari ini.

b) Siswa diberikan soal pilihan ganda agar guru dapat mengetahui

kemampuan atau pemahaman siswa.

c) Tindak lanjut dan penyampaian pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

d) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan mengucapkan salam.

c. Observasi/Pengamatan

a) Guru bersamasiswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari ini .

b) Siswa diberikan soal pilihan ganda agar guru dapat mengetahui

kemampuan atau pemahaman siswa.

c) Tindak lanjut dan penyampaian pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

d) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan mengucapkan salam.

Dalam pelaksanaan itu, diadakan observasi/pengamatan pada tindakan

kelas dan proses pembelajaran yang berlangsung digunakan lembar

observasi/pengamatan pada guru kolaborator dan siswa. Dari hasil

observasi/pengamatan maka dapat dilihat tingkat keberhasilan atau tidaknya

suatu strategi belajar yang diterapkan pada proses pelaksanaan pembelajaran.

Apabila ditahap awal tingkat keberhasilan tidak sesuai dengan harapan maka

akan dilakukan tindakan perbaikan pada tahap berikutnya (Siklus II) dengan

mengkaji hasil observasinya.

d. Refleksi

Berdasarkan dari hasil observasi ditemukan beberapa masalah, maka

dalam kegiatan penelitian selanjutnya didiskusikan dengan guru kolaborasi untuk


memperoleh kesepakatan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan

media yang bervariasi pada siklus II sehingga masalah yang ditemukan dapat

terselesaikan.

Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil

refleksi pada siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan Pada dasarnya tindakan yang dilakukan dalam siklus II

merupakan penyempurnaan dari tindakan siklus I, langkah-langkah

pembelajarannya masih sama dengan pembelajaran pada siklus I. Pada siklus ini

guru lebih memberikan bantuan dan bimbingan bagi siswa yang mengalami

hambatan atau kesulitan pada siklus sebelumnya.

1) Pendahuluan

a) Guru masuk kelas mengucap salam dan berdoa.

b) Guru mengecek kehadiran siswa.

c) Guru melakukan apersepsi.

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

e) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 6-7

orang.

2) Kegian Inti

Mengamati

a) Siswa diminta untuk mengamati media gambar Hak, dan Kewajiban, di

Rumah.

b) Siswa diminta untuk membaca materi hak, dan kewajiban, di rumah.


c) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang Hak, dan Kewajiban, di

Rumah.

Menanya

a) Siswa dengan bimbingan guru melakukan interaksi tanya jawab.

b) Siswa dipersilahkan bertanya tentang hak, dan kewajiban di rumah yang

belum dipahami.

Menalar

a) Setiap kelompok diminta untuk membuat contoh hak, dan kewajiban di

rumah.

Mencipta

a) Siswa diajak melakukan eksperimen dengan berbantu media diorama.

b) Guru membagikan media diorama pada setiap kelompok.

Mencoba

a) Setiap kelompok diberi tugas untuk melakukan diskusi mengenai hak,

kewajiban, dan tanggung jawab di rumah sesuai dengan media yang

diberikan.

b) Masing-masing kelompok diminta untuk memasang latar atau gambar

dimedia diorama yang diberikan guru.

Mengkomunikasikan.

a) Guru memberikan petunjuk dan menetapkan langkah-langkah pokok

tentang media diorama.


b) Setelah memasang latar atau gambar pada media diorama, setiap

perwakilan kelompok diminta maju kedepan untuk menunjukan hasil yang

telah dibuat oleh kelompok.

3) Penutup

a) Guru bersamasiswa membuat kesimpulan dari pembelajaran hari ini.

b) Siswa diberikan soal pilihan ganda agar guru dapat mengetahui kemampuan

atau pemahaman siswa.

c) Tindak lanjut dan penyampaian pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

d) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan mengucapkan salam.

c. Observasi/Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborator (teman sejawat) pada saat

pembelajaran. Pengamat membuat catatan / instrumen pada lembar yang

disiapkan.

d. Refleksi

Berdasarkan dari hasil observasi tersebut, maka dalam kegiatan penelitian

selanjutnya didiskusikan dengan guru kolaborasi untuk memperoleh kesepakatan

langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media konkrit pada siklus

II.

H. Jenis Data

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom

Action Reseach. Menurut Anas salahudin (2015: 24) penelitian tindakan kelas adalah

penelitian praktis untuk memperbaiki pembelajaran di dalam kelas. Sedangkan

menurut H.E. Mulyasa (2016:37) adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran


bukan menghasilkan pengetahuan. Pada tahap ini peneliti menimbang dan

mengidentifikasi masalah-masalah dalam praktek pembelajaran (memfokuskan

masalah) kemudian melakukan analisis dan merumuskan masalah yang layak untuk

penelitian tindakan. Pada tahap kedua, berdasarkan masalah yang dipilih, disusun

rencana berupa skenario tindakan atau aksi yang dilakukan perbaikan, peningkatan

atau perubahan kearah yang lebih baik dari praktek pembelajaran yang dilakukan

untuk mencapai hasil yang optimal atau memuaskan.

Pada tahap ketiga dilakukan implementasi rencana atau skenario tindakan peneliti

bersama-sama kolaborasi atau partisipan melaksanakan bagaimana seperti yang telah

ditulis, pemantauan dilakukan segera setelah kegiatan dimulai dan perekaman semua

kejadian atau semua yang terjadi perlu dilakukan dengan berbagai alat dan cara sesuai

dengan kondisi dan situasi kelas.

Pada tahap keempat berdasarkan hasil mentoring dilakukan analisis data yang

digunakan sebagia bahan acuan untuk mengadakan evaluasi 55 apakah tujuan yang

dirumuskan sudah tercapai. Jika belum maka harus dilakukan revisi atau modifikasi

untuk memperbaiki pada siklus sebelumnya.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

adalah penelitian yang dilakukan oleh guru kepada siswa di dalam kelas dengan

menggunakan cara yang tepat untuk membantu memecahkan masalah dan

memperbaiki pembelajaran menjadi efektif kearah tercapainya tujuan pendidikan atau

pengajaran itu sendiri.

I. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di MIS Bawari Pontianak yang beralamatkan di jalan

Merdeka No 173 Pontianak. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester 1,

tanggal 5 sampai 11 November 2019. D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik

pengumpulan data merupakan suatu kegiatan mencari data di lapangan yang akan

digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Menurut sugiyono (2017: 308)

teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui

teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi

standar data yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan

adalah teknik (observation) dan dokumentasi.

1. Teknik observasi langsung

Hadari Nawawi (2007: 100), mengatakan bahwa “teknik observasi langsung

adalah cara mengumpulkan yang dilakukan melalu pengamatan dan pencatatan

gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian yang pelaksanaannya langsung

pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi”. Teknik

ini merupakan teknik pengumpulan data mengenai kemampuan guru

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran PKn materi hak, kewajiban di

sekolah dan rumah. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar

obervasi. Lembar observasi hendaknya dipersiapkan terlebih dahulu sebelum

peneliti melakukan observasi secara langsung. Adapun alat observasi yang

digunakan dalam kegiatan mengamati aktivitas belajar siswa ialah check list.

Menurut M. Toha Anggoro, dkk (2008: 20) Check list ialah alat observasi yang

berisikan daftar kejadian penting yang akan diamati. Alat ini dapat digunakan
dalam jenis pengamatan yang bertujuan untuk merefleksikan perilaku tanpa

diketahui oleh responden yang bersangkutan.

2. Dokumentasi Menurut

Mahmud (2011: 183), dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Dokumentasi

adalah catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan tertulis yang disusun

oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa. Studi

dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menganalisis

dokumen, baik itu berupa gambar, tertulis, maupun elektronik. Dokumen yang

dipilih tentu saja harus sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Teknik

dokumentasi merupakan salah satu teknik yang paling sering digunakan dalam

metodologi penilitian sosial untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian

biasanya data yang diperoleh berasal dari hasil observasi dan wawancara yang

bersumber dari manusia atau responden. Namun ada juga data yang tidak

bersumber dari manusia yaitu, dokumen, foto dan statistik.

J. Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi dan

dokumentasi siswa kelas V/B MIS Bawari Pontianak selama proses pembelajaran

sebelum dan sesudah menggunakan metode eksperimen dan media diorama yang

dilaksanakan melalui dua siklus. Adapun analisis data dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif untuk menjawab rumusan masalah yaitu menghitung aktivitas

belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode eksperimen dan media

diorama, adapun rumus yang digunakan adalah rumus presentase dan ratarata yang
digunakan untuk mengukur perbandingan presentase aktivitas belajar siswa sebelum

dan sesudah pembelajaran dari siklus I sampai II sebagai berikut: Rumus Presentase

𝑁𝐴 R SM × 100% 58 Keterangan NA = Nilai aktivitas yang dicari atau yang

diharapkan\ R = Skor mentah yang diperoleh SM = Skor maksimum 100 = Persen

Sumber: suharsimi Arikunto 92013: 70) Rumus Rata-rata Keterangan X = Rata-rata

ΣX = Jumlah semua data n = Banyak data Sumber: Suharsimi Arikunto (2008: 71)

Persentase Tolok Ukur dengan kategori peningkatan sebagai berikut. Tabel 1 Kreteria

Tolak Ukur Presentase Peningkatan Sumber : Purwanto M.N (2008) No Tolak Ukur

Presentase Keterangan 1. 81-100% Sangat Baik 2. 61-80% Baik 3. 41-60% Cukup 4.

21-40% Kurang 5. 0-20% Sangat Kurang

Anda mungkin juga menyukai