BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
SDN 188/VIII Wiroto Agung dengan mata pelajaran IPA masih di bawah
nilai KKM yaitu 70. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti
perubahan wujud benda dan siklus air serta pelaksanaan pembelajaran IPA
di kelas V masih kurang efektif yang mana dalam proses belajar serta
kemudian kondisi kelas yang tidak terarah dan guru lebih aktif dibanding
siswa yang menjawab saat diberi pertanyaan oleh guru dan siswa lainnya
hanya diam saat diberikan pertanyaan bahkan ada siswa yang tidak bisa
38
39
belajar siswa pada pelajaran IPA SDN 188/VII Wiroto Agung di kelas V
(RPP), data proses pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan
(penerapan model kooperatif tipe jigsaw) dan hasil tes individu (soal)
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I
daring atau luring yang mana disebabkan oleh wabah covid 19 maka
untuk memutuskan rantai wabah ini dalam satu siklus dilakukan dengan
dua kali pertemuan dalam satu hari diperoleh data sebagai berikut:
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
tanyakan)
disesuaikan mejanya”
jigsaw.
(pemberian stimulus)
43
Pernyataan/identifikasi masalah
diberikan guru.
1. Kegiatan Awal
bertanya:
pertemuan sebelum??”
berlangsung)
tipe jigsaw.
2. Kegiatan Inti
Siswa
3. Kegiatan Akhir
dipelajari.
49
pelajari.
c) Observasi
rumah dengan kondisi yang sangat jauh dari kondisi saat belajar
disekolah.
tertinggi.
atau tidak.
aspek ini yang mana dapat dilihat dari tim ahli dan tim
diskusi.
baik.
d) Refleksi
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Guru dan siswa
yang tidak mencapai KKM. dengan hal ini peneliti masih melakukan
bahwa ada 6 siswa (32%) yang sudah tuntas atau bisa dikatakan
siklus II.
2. Siklus II Pertemuan 1
1. Perencanaan
tidak menjadi kendala serta dilihat dari jarak siswa serta wali murid
bisa memaklumi.
57
2. Pelaksanaan
a) Kegiatan Awal
berikut:
Guru : “Anak-anak ibu ada yang tahu apa itu siklus air?”
air”
b) Kegiatan Inti
(pemberian stimulus)
tema 8 dan sub tema 3, yang mana menjelaskan tentang apa itu
cara mengatasinya.
pertanyaan tersebut.
59
Pernyataan/identifikasi masalah
asal
c) Kegiatan Akhir
1) Siklus II Pertemuan II
a) Kegiatan Awal
Guru : “Anak-anak ibu hri ini kita belajr siklus air, ada
b) Kegiatan Inti
62
c) Kegiatan Akhir
mengucapkan salam.
1) Observasi
a. siklus II pertemuan 2
sejawat.
yang mana dapat dilihat dari tim ahli dan tim asala guru
2) Refleksi
21%. Dari data sudah terlihat bahwa hasil belajar siswa sudah
diberikan guru, hal ini di sebabkan karena siswa sudah mulai terbiasa
kelompok,
C. Pembahasan
proses dan hasil belajar IPA. Peningkatan ini dapat diketahui dari hasil tes
yang diberikan pada pra tindakan dan setiap akhir siklus I dan siklus II serta
dari hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model
jigsaw pada siwa dengan siklus 1 yaitu masih banayak siswa yang belum
belajar mengalami perubahan yang sangat baik. Jadi dilihat dari lembar
siklus I.
yaitu mencapai hasil yang tidak maksimal dilihat dari lembar observasi yang
belum paham dalam metode ini, akan tetapi pada siklus II guru mampu
mengkondisikan kelas dan hasil dari lembar observasi guru yang mengalami
perubahan.
Dalam hal ini perbandingan dari pencapaian proses mengajar guru yang
mana dalam siklus I mencapai 84% dan pada siklus II mencapai 91%
100%
91%
90% 84%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus 1 Siklus 2
guru sangat baik dibandingkan di siklus I yang mana guru masih sulit
menggunkan model kooperatif tipe jigsaw, akan tetapi pada siklus II guru dan
dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw yaitu pada siklus I yaitu
57% yang mana dalam siklus I ini siswa masih rendah dalam proses belajar
sebelumnya.
80% 73%
70%
60% 57%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus 1 Siklus 2
Dilihat dari diagram diatas bahwa hasil lembar observasi siswa sangat
meningkat dari siklus I yang mana dalam siklus I siswa masih belum mengetahui
71
tetang belajar kelompok dan pada siklus II siswa mulai paham metode apa yang
Hasil belajar siswa ditunjukkan dalam skor nilai yang diperoleh pada
setiap siklus. Adapun hasil belajar siswa pada akhir siklus I dan siklus II.
nilainya mencapai KKM, dan yang belum mencapai KKM ada 13 peserta didik
didik (79%) yang nilainya mencapai KKM, dan yang belum mencapai KKM ada 4
proses pembelajaran yang kurang baik menjadi lebih efektif dan efesien yang
mana siswa lebih aktif ketimbang guru, model pembelajran kooperatif tipe jigsaw
belajar mengajar yang berpusat pada siswa yang menggunkan kelompok belajar,
72
mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, dan
kegiatan presentasi kelas, kemudian siswa belum dapat bekerja sama dengan baik
panjang.
mulai aktif dari awal pembelajaran dan presentasi kelas. Pada siklus II pembagian
sehingga siswa jauh lebih bisa terkontrol dengan baik. siswa saling berkompetisi
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tahap pra tindakan sampai dengan
pasca tindakan siklus II, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif
kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
kelas V SDN 188/VIII Wiroto Agung. Hal ini terlihat dari peningkatan
proses mengajar guru yang mana siklus I 84% dan mengalami penigkatan
penigkatan dari siklus I 57% dan pada siklus II 73%, dari hasil tersebuh
bahwa kita dapat melihat metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
188/VIII Wiroto Agung. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus
73
75
jigsaw di SDN 188/VIII Wiroto Agung dalam mata pelajari IPA yaitu
tipe jigsaw.
dan guru harus lebih teliti agar siswa belajar dengan baik serta percaya
wali murid, jarak yang ditempuh, sarana dan prasaranan yang tidak
pembelajaran di rumah dengan kondisi yang sangat jauh dari kondisi saat
iyalah yang mana masih sama dengan sikulua I berupa sarana prasaranan
yang tidak mencukupi seperti papan tulis, meja, kursi sehingga belajar siswa
kendala serta dilihat dari jarak siswa serta wali murid bisa memakumi.
B. Implikasi
Penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu upaya agar dapat
V di SDN 188/VIII Wiroto Agung. Hal ini dapat dijadikan salah satu
kooperatif tipe jigsaw yaitu: peningkatan proses dan hasil belajar IPA
motivasi terlebih dahulu agar timbul keinginan dan bersemangat untuk belajar
dari dirinya sendiri. Hal ini dapat menyiapkan siswa secara mental menerima
belajar sambil bermain dan membuat peserta didik bersemangat dalam belajar.
pelajaran IPA hanya terkesan jenuh dan membosankan dan tanpa adanya
LKS, Hal ini menyebabkan siswa menjadi bosan, jenuh, dan tidak termotivasi
untuk belajar.
bertukar pikiran.
C. Saran
sebagai berikut:
tipe jigsaw layak dipertimbangkan oleh guru sebagai salah satu strategi
disiplin karena banyak kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa selama
proses pembelajaran.