Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1

Uji Kompetensi
Pembelajaran Kelas Rangkap (PDGK4302)

NAMA : RIFDA AZKIYA


NIM : 857599289

UPBJJ PURWOKERTO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61

JAWABAN
1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan
kemajuan teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi
dalam pembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarpras, murid, atau guru serta metode yang
dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Namun, guru perlu terlebih dulu memiliki
pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif, sebelum diperkenalkan dengan
model pembelajaran kelas rangkap. Sebagai contoh pemerintah Kabupaten Probolinggo,
yang saat ini melaksanakan program rintisanpembelajaran kelas rangkap di 8 sekolah -
sekolah kecil yang berada di Kecamatan Sukapura. Model pendekatan seperti ini sangat
penting, terutama di daerah-daerah terpencildengan populasi penduduk yang sedikit, dan di
sekolah-sekolah yang kekurangan guru atauruang kelas. Model seperti ini juga berguna
bagi guru yang ingin melakukan pembelajaran berdiferensiasi untuk siswa dengan
kompetensi beragam.
2. Prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
1. Keserempakan Kegiatan Pembelajaran

Dalam PKR guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang bersamaan. Oleh
karena itu, prinsip utama PKR adalah kegiatan belajar mengajar terjadi secara bersamaan
atau serempak. Kegiatan yang terjadi secara serempak itu harus bermakna, artinya kegiatan
tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum atau kebutuhan murid
dan dikelola dengan benar. Dengan demikian, jika ada kegiatan yang dikerjakan murid
hanya untuk mengisi kekosongan saja , maka bukan PKR yang diharapkan.

2. Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA) Tinggi.


Selama PKR berlangsung, murid aktif menghayati pengalaman belajar yang bermakna.
PKR tidak memberi toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil
mengelola kelas. Misalnya, waktu tunggu yang lama, pembentukan kelompok yang
lamban, atau pindah kelas yang memakan waktu. Makin banyak waktu yang terbuang,
maka makin rendah kadar WKA. Namun perlu Anda ingat, bahwa WKA tinggi tidak selalu
berkadar tinggi. Kualitas pengalaman belajar yang dihayati murid sangat menentukan
WKA. Kualitas dan lamanya kegiatan berlangsung menentukan tinggi rendahnya kadar
WKA.

3. Kontak Psikologis Guru dan Murid yang Berkelanjutan

Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar semua murid merasa
mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Agar mampu melakukan hal ini, guru
harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang
bersamaan dan kemudian mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu berada bersama
mereka, bukan pekerjaan yang mudah. Guru harus mampu melakukan tindakan
instruksional dan tindakan pengelolaan yang tepat. Tindakan instruksional adalah tindakan
yang langsung berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan,
memberi tugas, atau mengajukan pertanyaan. Tindakan pengelolaan adalah tindakan yang
berkaitan dengan penciptaan dan pengembalian kondisi kelas yang optimal. Misalnya,
menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk, memberi petunjuk yang
jelas atau menegur murid.

4. Pemanfaatan Sumber Secara Efisien


Sumber dapat berupa peralatan/sarana, orang dan waktu. Agar terjadi WKA yang tinggi,
semua jenis sumber harus dimanfaatkan secara efisien. Lingkungan, barang bekas, dan
segala peralatan yang ada di sekolah dapat dimanfaatkan oleh guru PKR. Demikian dengan
orang dan waktu. Murid yang pandai dapat dimanfaatkan sebagai tutor. Waktu harus
dikelola dengan cermat sehingga menghasilkan WKA yang berkadar tinggi. Di samping
keempat prinsip yang telah disebutkan, masih ada satu prinsip lagi yang perlu dikuasai guru
PKR, yaitu membiasakan murid untuk mandiri. Apabila guru mampumenerapkan keempat
prinsip di atas, maka murid akan terbiasa mandiri. Kemampuan murid untuk belajar
mandiri akan memungkinkan guru PKR mengelola pembelajaran secara lebih baik
sehingga kadar WKA menjadi semakin tinggi.
3. Pada model pembelajaran kelas rangkap 221, guru menghadapi dua kelas.
Misalnya kelas4 dan kelas 5, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 4
dan IPA di kelas 5. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses
pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan
pintu. Langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan dapat emmeperhatikan
matrik berikut ini.

Penjelasan:

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.

a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas
IV dan kelas Vdalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar
dan pengarahan umumseperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa
menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkin
lagi murid tetap di ruang masing-masingtetapi guru berada di pintu yang menghubungkan
antara dua kelas.

b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang
sesuai untukmasing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai pada saat
guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga
murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan
banyak menggunakan waktudi satu ruang. Ada saat dimana guru harus berdiri di pintu
penghubung.

c.

d. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu


penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi
dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan
keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas,
kemudian persiapan untuk jam pelajaran.
e. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 221ini, aturlah tempat duduk murid
sedemikian rupa
sehingga pandangan murid mengarah ke depan dan ke arah pintu penghubung.

Kelas IV Kelas V Waktu

1. Kegiatan Awal ( Bersama-sama)


a. Mengucapkan salam
b. Membaca doa sebelum pembelajaran dimulai
c. Melakukan absensi kelas IV dan V
d. Mempersiapkan materi ajar dan alat peraga 10 Menit
e. Mengkondisikan siswa, mengarahkan untuk ditempat duduk yang
sudah diaturkan oleh guru
f. Memberikan Pengarahan atau Orientasi siswa kelas IV dan V
g. Guru Menginformasikan materi yang akan dipelajari
2. Kegiatan Inti : Kegiatan Inti :
1. Guru meminta siswa 1. Guru meminta siswa menyiapkan
menyiapkan alat atau alat atau bahanpembelajaran
bahan pembelajaran 2. Menanyakan materi yang
2. Menanyakan materi sebelumnya kemudian guru
yang sebelumnya mengaitkan materi yang lalu
kemudian guru dengan materi yang akan
mengaitkan materi dibawakan hari ini.
yang lalu dengan 3. Guru menjelaskan materi tentang
materi yang akan Pengelompokan Zat Tunggal dan
dibawakan hari ini. Zat Campuran diPPT dan buku
3. Guru menjelaskan paket.
materi tentang data dan 4. Guru membagi siswa menjadi
diagram di PPT dan berkelompok dimana masing- masing
buku paket. kelompok 9 anak dari 27 anak, yang
4. Guru membagi siswa mana ada 3 kelompok dan membagikan 40 Menit
menjadi berkelompok LKSdan meminta siswa untuk
dimana masing-masing membaca LKS
kelompok 6 anak dari 5. Guru menjelaskan kegiatan yangharus
24 anak, yang mana dilakukan siswa sesuai yang ada di
ada 4 kelompok dan LKS dan menjawab pertanyaan jika
membagikan LKS dan ada siswa yang bertanya
meminta siswa untuk 6. Guru berkeliling membimbing siswa
membaca LKS yang sedang diskusi dan menjawab
5. Guru menjelaskan pertanyaan jika ada siswa yang
kegiatan yang harus bertanya.
dilakukan siswa sesuai 7. Guru membuat tabel untuk
yang ada di LKS dan menuliskan hasil diskusi
menjawab pertanyaan
jika ada siswa yang
bertanya
6. Guru berkeliling kelompok di papan tulis.
membimbing siswa 8. Guru meminta perwakilan kelompok kelas V
yang sedang diskusi untuk menulisan hasil diskusi di papantulis.
dan menjawab 9. Guru bersama siswa membahashasil diskusi
pertanyaan jika ada siswa
siswa yang bertanya. 10. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
7. Guru membuat tabel kegiatandiskusi dan menampilkan di layar.
untuk menuliskan hasil
diskusi kelompok di
papan tulis.
8. Guru meminta
perwakilan kelompok
kelas IV untuk
menulisan hasil diskusi
di papan tulis.
9. Guru bersama siswa
membahas hasil diskusi
siswa
10. Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
kegiatan diskusi dan
menampilkan dilayar.
3. Kegiatan Penutup :
1. Guru membagikan soal evaluasi
2. Meminta siswa untuk mengumpulkan jawaban evaluasi
3. Guru membahas jawaban soal evaluasi
10 Menit
4. Guru memberikan tugas rumah.
5. Meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a
6. Guru mengucapkan salam

Anda mungkin juga menyukai