Uji Kompetensi
Pembelajaran Kelas Rangkap (PDGK4302)
UPBJJ PURWOKERTO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!
No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61
JAWABAN
1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan
kemajuan teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi
dalam pembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarpras, murid, atau guru serta metode yang
dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Namun, guru perlu terlebih dulu memiliki
pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif, sebelum diperkenalkan dengan
model pembelajaran kelas rangkap. Sebagai contoh pemerintah Kabupaten Probolinggo,
yang saat ini melaksanakan program rintisanpembelajaran kelas rangkap di 8 sekolah -
sekolah kecil yang berada di Kecamatan Sukapura. Model pendekatan seperti ini sangat
penting, terutama di daerah-daerah terpencildengan populasi penduduk yang sedikit, dan di
sekolah-sekolah yang kekurangan guru atauruang kelas. Model seperti ini juga berguna
bagi guru yang ingin melakukan pembelajaran berdiferensiasi untuk siswa dengan
kompetensi beragam.
2. Prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
1. Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
Dalam PKR guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang bersamaan. Oleh
karena itu, prinsip utama PKR adalah kegiatan belajar mengajar terjadi secara bersamaan
atau serempak. Kegiatan yang terjadi secara serempak itu harus bermakna, artinya kegiatan
tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum atau kebutuhan murid
dan dikelola dengan benar. Dengan demikian, jika ada kegiatan yang dikerjakan murid
hanya untuk mengisi kekosongan saja , maka bukan PKR yang diharapkan.
Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar semua murid merasa
mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Agar mampu melakukan hal ini, guru
harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang
bersamaan dan kemudian mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu berada bersama
mereka, bukan pekerjaan yang mudah. Guru harus mampu melakukan tindakan
instruksional dan tindakan pengelolaan yang tepat. Tindakan instruksional adalah tindakan
yang langsung berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan,
memberi tugas, atau mengajukan pertanyaan. Tindakan pengelolaan adalah tindakan yang
berkaitan dengan penciptaan dan pengembalian kondisi kelas yang optimal. Misalnya,
menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk, memberi petunjuk yang
jelas atau menegur murid.
Penjelasan:
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas
IV dan kelas Vdalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar
dan pengarahan umumseperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa
menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkin
lagi murid tetap di ruang masing-masingtetapi guru berada di pintu yang menghubungkan
antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang
sesuai untukmasing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai pada saat
guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga
murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan
banyak menggunakan waktudi satu ruang. Ada saat dimana guru harus berdiri di pintu
penghubung.
c.