Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS

Meningkatkan Keberhasilan Peserta Didik Dalam Melakukan Gerakan Servis


Forehand Dan Backhand Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Pada Materi Bulu Tangkis Fase C SDN Pulogebang 11
Kec. Cakung Kota Jakarta Timur
Tahun Pelajaran 2023/2024

Disusun Oleh :

CAHYO GUNADI, S.PD

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI I


ANGKATAN II UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2023
A. Deskripsi

Selama di lapangan saya menemui peserta didik dengan beragam karakteristik


seperti gaya belajar, dan latar belakang baik dari aspek sosial, ekonomi, dan budaya.
Kurangnya inovasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas belum dapat membantu
mengatasi kesulitan peserta didik pada saat melakukan gerakan servis forehand dan
backhand dalam permainan bulu tangkis.
Praktik pembelajaran ini menurut saya sangat penting untuk dibagikan karena
permasalahan yang dihadapi guru ketika kurang inovatifnya guru dalam memanfaatkan
media, sarana dan prasarana saat pembelajaran PJOK akan mempengaruhi tingkat
keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran PJOK khususnya dalam pemahaman
mempraktikkan gerak dasar servis forehand dan backhand dalam permainan bulu tangkis.

Disini saya bertanggung jawab untuk dapat menentukan rencana pembelajaran yang
akan dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan tingkat keberhasilan peserta didik
khususnya pada fase C dalam mempraktikkan gerak dasar servis forehand dan backhand
dalam permainan bulu tangkis.

B. Analisis Situasi

Penelitian ini diangkat berdasarkan masalah yang ada pada lapangan yaitu
Kurangnya inovasi pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran di kelas sehingga
berdampak pada tingkat keberhasilan peserta didik saat mempraktikkan materi yang di
sampaikan pada kegiatan belajar mengajar. Peserta didik khususnya kelas V di SDN
Pulogebang 11 masih kurang aktif pada saat proses pembelajaran PJOK terutama
pembelajaran pada saat di dalam kelas. Pemilihan model dan metode pembelajaran yang
kurang tepat mengekibatkan kurangnya motivasi dan semangat belajar peserta didik
ketika belajar materi PJOK didalam kelas. Guru juga belum menerapkan pembelajaran
yang kreatif dalam penyampaian materi pembelajaran variasi dan kombinasi gerak
lokomotor, non lokomotor dan manipulatif.

Sebagi guru PJOK yang profesional harus mempunyai kreativitas yang tinggi untuk
bisa memodifikasi alat, media dan proses pembelajaran itu sendiri sehingga pembelajaran
dapat berjalan dengan baik. Guru seharusnya dapat memilih media pembelajaran yang
tepat dan menarik bagi peserta didik. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif dan
modifikasi pembelajaran yang menarik akan meningkatkan antusias peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran PJOK baik di kelas maupun di lapangan. Dengan adannya
bermacam-macam karakteristik peserta didik pemilihan model pembelajaran yang tepat
dan inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Guru harus menciptakan
suasana belajar yang tidakmonoton dengan memberikan video-vidio pembelajaran yang
menarik untuk peserta didik.
Dilihat dari analisis tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi
melibatkan guru dan peserta didik. Tantangan yang melibatkan guru berupaketrampilan
guru dalam menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang menarik
sehingga dapat meningkatkan keberhasilan peserta didik pada fase C dalam
mempraktikkan gerak dasar servis forehand dan backhand dalam permainan bulu tangkis.
Tantangan yang melibatkan peserta didik berupa motivasi dan umpan balik yang
diberikan peserta didik terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru.

C. Alternatif Solusi

1. Pembuatan Media Pembelajaran


Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media pembelajaran adalah dengan
memilih mediapembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materipelajaran juga sesuai
karakteristik peserta didikpada fase C. Disini guru memilih media pembelajaran yaitu
berbasis TPACK serta media pembelajaran yang kongrit yaitu dengan memodifikasi
shuttlecock yang diikat menggunakan tali. Proses pembuatan media ini dimulai dari
pengemasan bahan ajar yang akan disampaikan kedalam PPT, kemudian untuk media
video pembelajaran guru membuat video dengan peraga dari peserta didik yang
kesulitan pada saat melakukan gerakan servis forehand dan backhand, dan membuat
media dengan menggunakan shuttlecock yang diikat menggunakan tali.

2. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif


Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode pembelajaran adalah
dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi. Disini guru
memilih metode pembelajaran yang akan digunakan adalah ceramah, penugasan,
tanya-jawab, diskusi dan kuis. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode
ini antara lain pemahaman kompetensi guru akan metode-metode pembelajaran dan
juga pemahaman guru terhadap materi pembelajaran.

3. Pemilihan model pembelajaran


Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah
dengan memahamikarakteristik peserta didik. Disini guru memilih model
pembelajaran Problem Based Learning . Sintak model pembelajaran Problem Based
Learning yaitu:
a) Fase 1 Orientasi peserta didik pada masalah
b) Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik untukbelajar
c) Fase 3 Membimbing pengalamanindividual/kelompok
d) Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasilkarya
e) Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi prosespemecahan masalah
4. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Strategi yang dilakukan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan adalah dengan memberikan video pembelajaran yang menarik dan
permainan-permainan yang variatif. Proses pemberian video berupa video atlit bulu
tangkis Indonesia yang memenangkan kejuaraan Singapura open tahun 2023, dan
permainan-permainan menyenangkan berupa permainan tangkap ekor dan permainan
tiga jadi (X O X) untuk melatih kerjasama, kekompakan dan juga untuk menyiapkan
fisik peserta didik sebelum melakukan kegiatan inti. Pembelajaran menyenangkan
yang diperlukan disini yaitu kemampuan guru dalam mencari serta mengaplikasikan
video yang menarik untuk peserta didik dan juga guru dituntut untuk sekreatif
mungkin dalam mencari alat untuk menunjang keberhasilan belajar peserta didik pada
mata Pelajaran PJOK khususnya gerak dasar servis forehand dan backhand dalam
permainan bulu tangkis

D. Evaluasi
Penggunaan metode pembelajaran Problem Based Learning dan penggunaan
media pembelajaran yang inovatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan
peserta didik dan mengajak peserta didik untuk berfikir kritis, yang terlihat dari
kegiatan peserta didik pada saat pembelajaran di kelas yang sangat antusias dan pada
saat melakukan gerak dasar servis forehand dan backhand di lapangan. Penggunaan
Media pembelajaran seperti PPT, video pembelajaran, dan media pembelajaran
berupa shuttlecock yang dimodifikasi dapat meningkatkan keaktifan peserta didik
pada saat mengikuti pembelajaran di kelas maupun pada saat mempraktikkan gerak
dasar servis forehand dan backhand di lapangan yang dibuktikan dengan hasil dari
peserta didik yang mendapatkan nilai maksimal dari kegiatan pre-test adalah 14%.
Sedangkan yang mendapat nilai maksimal di kegiatan post-test adalah 82,3%. Dari
kedua data diatas disimpulkan bahwa peningkatan nilai maksimal pengetahuan
peserta didik adalah 68,3% Dengan penggunaan media shuttlecock yang dimodifikasi
tingkat keberhasilan peserta didik saat melakukan gerakan servis forehand dan
backhand meningkat, yang awalnya peserta didik kesulitan pada saat akan memukul
shuttlecock akan menjadi lebih mudah, yaitu dengan mengikat shuttlecock pada tali
sehingga peserta didik akan lebih mudah mengarahkan raket ke arah shuttlecock

Anda mungkin juga menyukai