Anda di halaman 1dari 4

A.

Deskripsi Studi Kasus

Praktik pengalaman lapangan saya lakukan selama dua semester, beragam kasus yang
ditemukan saat proses pembelajaran berlangsung dalam kelas maupun di Bengkel. Kasus yang
temukan seperti minimnya partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok dan rendahnya
keterampilan berpikir kreatif peserta didik dalam proses pembelajaran. Pertama, minimnya
partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok maupun waktu praktek dilihat dalam
membuat produk tempat panggang ikan merupakan pilihan yang menarik dapat
mengintegrasikan konsep teknik pengelasan dengan kegiatan yang menyenangkan dan
bermanfaat secara langsung, selama kegiatan pengerjaan produk hasil pengelasan masih saja
ada peserta didik yang melakukan aktifitas lain seperti duduk bercerita dengan teman lain
selama praktek berlangsung sehingga mengerjakan pengelasan produk hanya satu atau dua
siswa yang aktif dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan Produk dari hasil pengelasan
yang diberikan guru. Kedua, rendahnya Keterampilan berpikir kreatif peserta didik selama
proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat hasil pengerjaan produk minim akan gagasan
baru dan kualitas hasil produk pengelasan masih banyak kekurang
B. Analisis situasi
Setelah melakukan observasi didapatkan informasi, faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar mereka terhadap mata pelajaran pengelasan, metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru, kurang ketersediaan fasilitas sarana prasarana
yang mendukung pembelajaran teknik pengelasan, memberikan motivasi peserta didik
dalam belajar mata pelajaran pengelasan serta dukungan yang diberikan , orang tua, dan
lingkungan sekitar. serta ada insentif atau penghargaan yang dapat meningkatkan minat
belajar peserta didik, dan mengidentifikasi tantangan dan hambatan yang dihadapi
peserta didik dalam belajar teknik pengelasan dan melakukan evaluasi terhadap kinerja
peserta didik dalam mata pelajaran tersebut.

Peran guru sangat penting dalam merancang dan melakukan evaluasi upaya untuk
meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran teknik pengelasan,
harus merancang pembelajaran yang menarik dan relevan dengan kebutuhan dan minat
peserta didik, berdasarkan hasil evaluasi, perlu mengadaptasi strategi pembelajaran
untuk mengatasi tantangan dan memenuhi kebutuhan peserta didik,guru memiliki peran
penting dalam memberikan umpan balik konstruktif kepada peserta didik tentang
kemajuan belajar siswa dalam mata pelajaran teknik pengelasan ini dapat membantu
peserta didik memperbaiki keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar,

perancangan dan evaluasi pembelajaran guru juga dapat berkolaborasi dengan rekan
sejawat untuk mendiskusikan strategi pembelajaran yang efektif dan berbagi
pengalaman serta sumber daya yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik
terhadap teknik pengelasan untuk menentukan alternatif Solusi Bersama, guna
memberikan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif peserta
didik melalui metode pembelajaran yang menarik dan model pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik sehingga menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan menarik

tantangan utama adalah keterbatasan peralatan untuk praktik pengelasan, atau akses
terhadap sumber daya tambahan seperti buku referensi atau teknologi pembelajaran,
menemukan cara untuk memotivasi peserta didik yang kurang berminat atau merasa
kesulitan dengan materi pelajaran tersebut dapat menjadi tantangan tersendiri bagi guru,
Setiap peserta didik memiliki gaya belajar dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda,
terutama dalam kelas yang heterogen, waktu pembelajaran yang terbatas seringkali
menjadi hambatan dalam menyampaikan materi dan memberikan pengalaman praktik
yang memadai bagi peserta didik. Minat belajar peserta didik seringkali sulit diukur
secara objektif, perlu mencari cara-cara kreatif untuk mengukur minat belajar peserta
didik, seperti melalui observasi langsung, kuesioner, atau wawancara individual.
Terkadang, peserta didik mungkin mengalami resistensi terhadap perubahan dalam
pendekatan pembelajaran atau evaluasi yang diusulkan guru. Menangani resistensi ini dan
membujuk peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dapat
menjadi tantangan tersendiri
C. Alternatif Solusi
Mengimplementasikan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan
menyenangkan seperti diskusi kelompok, simulasi pengelasan, atau pembelajaran
berbasis proyek. Hal ini dapat membantu meningkatkan keterlibatan peserta didik dan
membuat pembelajaran lebih menarik. melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran dengan memberikan tanggung jawab seperti memimpin diskusi,
menyajikan materi, atau mengorganisir kegiatan praktik pengelasan. Hal ini dapat
memberikan rasa kepemilikan pada peserta didik terhadap pembelajaran ,
memanfaatkan teknologi seperti video pembelajaran, simulasi virtual pengelasan, atau
platform pembelajaran online untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.
Penggunaan teknologi canggih dapat membantu memperjelas konsep-konsep yang
sulit dan meningkatkan keterlibatan peserta didik, atau Menyediakan kelas tambahan
atau bimbingan khusus bagi peserta didik yang membutuhkan bantuan tambahan
dalam memahami materi teknik pengelasan. Dalam kelas tambahan ini, guru dapat
memberikan penjelasan lebih rinci, latihan tambahan, atau bimbingan individu kepada
peserta didik.
Memastikan ketersediaan buku teks yang relevan dan berkualitas tentang teknik
pengelasan yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Selain itu, penggunaan
materi pembelajaran interaktif seperti video pembelajaran, simulasi virtual, atau
perangkat lunak pembelajaran online dapat membantu memperjelas konsep dan
meningkatkan minat belajar peserta didik, memastikan ketersediaan peralatan dan
bahan praktik pengelasan yang memadai di laboratorium atau workshop sekolah. Hal ini
termasuk mesin las , perlengkapan keselamatan, dan bahan kerja yang diperlukan untuk
praktik pengelasan. Dengan pengalaman langsung dalam melakukan praktik pengelasan,
peserta didik dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep
yang diajarkan, mengakses sumber daya tambahan seperti buku referensi, jurnal ilmiah,
atau materi pembelajaran daring yang berkualitas tentang teknik pengelasan . Hal ini
dapat membantu mendukung pembelajaran peserta didik yang ingin mendalami materi
lebih lanjut atau mencari informasi tambahan yang relevan, mengembangkan kolaborasi
dengan institusi pendidikan atau profesional di bidang teknik pengelasan untuk
menyediakan sumber daya tambahan seperti ceramah tamu, workshop khusus, atau
program magang bagi peserta didik. Hal ini dapat memberikan perspektif tambahan dan
membuka peluang bagi peserta didik untuk belajar dari praktisi yang berpengalaman
dan dengan memanfaatkan sumber daya dan materi yang relevan serta berkualitas
seperti yang disebutkan di atas, dapat membantu menciptakan lingkungan
pembelajaran yang mendukung dan memperkaya pengalaman belajar peserta didik
dalam mata pelajaran teknik pengelasan
D. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting untuk menilai efektivitas dari upaya yang telah
dilakukan dalam meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran
teknik pengelasan,beberapa indikator evaluasi yang dapat digunakan, mengamati terjadi
peningkatan dalam partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran teknik pengelasan.
dapat dilihat dari tingkat keterlibatan peserta didik dalam diskusi, praktik pengelasan,
dilihat dari peningkatan nilai atau prestasi peserta didik dalam proyek pengelasan,
mengumpulkan umpan balik dari peserta didik tentang pengalaman mereka dalam
pembelajaran teknik pengelasan, dapat dilakukan melalui diskusi kelompok untuk
mengetahui persepsi, minat, dan kebutuhan siswa terkait pembelajaran pengelasan,
mengevaluasi peningkatan motivasi belajar peserta didik terhadap mata pelajaran teknik
pengelasan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketertarikan peserta didik dalam mengikuti
pelajaran, aktifitas belajar di luar jam pelajaran, atau partisipasi dalam kegiatan
ekstrakurikuler, untuk meningkatkan minat belajar peserta didik, menganalisis
perkembangan keterampilan siawa dalam teknik pengelasan, dapat dilihat dari
kemampuan peserta didik dalam melakukan pengelasan, memahami konsep-konsep
dasar, dan mengaplikasikan pengetahuan dalam situasi praktis.

Anda mungkin juga menyukai