Anda di halaman 1dari 3

Kondisi / Kasus :

1. Apakah experiential learning bisa diterapkan di semua mata pelajaran? Berikan alasannya!
Jawab:
Experiential learning dapat diterapkan disemua mata pelajaran karena merupakan metode
pembelajaran melalui pengalaman belajar yang dialami oleh peserta didik. Selain itu pada
jenjang sekolah experiental learning lebih mudah dipahami dan masuk pada suatu topik
pembelajaran ataupun materi jika materi tersebut dikaitkan dengan hal-hal yang ada disekitar
lingkungannya terutama berdasarkan pengalaman mereka. Pada pandangan experiential
learning pembelajaran diarahkan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan dengan
mengaktifkan peserta didik berdasarkan pengalaman mereka secara langsung sehingga sangat
bisa untuk diterapkan dikeseluruhan mata pelajaran. Experiential learning juga dapat
membantu peserta didik dalam mempelajari materi dengan keadaan nyata, sehingga dengan
pengalaman nyata ini peserta didik dapat mengingat kembali dan memahami data yang
diperoleh dalam pembelajaran

2. Apakah manfaat experiential learning?


Jawab:
Manfaat experiential learning adalah :
a. Meningkatkan kerjasama dalam kelompok, antara lain adalah:
 Mengembangkan dan meningkatkan rasa saling ketergantungan antara sesama
anggota kelompok.
 Meningkatkan keterlibatan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
 Mengidentifikasi dan memanfaatkan bakat tersembunyi dan kemimpinan.
 Meningkatkan empati dan pemahaman antara sesama anggota kelompok.

b. Manfaat secara individual, antara lain adalah:


 Meningkatkan kesadaran akan rasa percaya diri.
 Meningkatkan kemampuan komunikasi, perencanaan dan kemampuan pemecahan
masalah
 Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi situasi yang buruk.
 Menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya antara sesama anggota kelompok.
 Menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerjasama dan kemampuan untuk
berkompromi
 Menumbuhkan dan meningkatkan komitmen dan tanggung jawab
 Menumbuh dan meningkatkan kemauan untuk memberi dan menerima bantuan
 Mengembangkan ketangkasan, kemampuan fisik, dan koordinasi

3. Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran berdasarkan pengalaman? Apa saja


tantangan bagi sekolah?
Jawab:
Sekolah dapat mendukung pembelajaran berdasarkan pengalaman dengan cara:
a. Sekolah dapat membuka kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan dan
proyek yang melibatkan pengalaman langsung, seperti pelaksanaan proyek P5 di sekolah
yaitu merupakan salah satu langkah peserta didik untuk berkreasi membuat produk yang
kreatif
b. Memfasilitasi pelatihan untuk guru, sekolah dapat memberikan pelatihan dan dukungan
bagi guru untuk mengembangkan keterampilan dalam penerapan metode experiential
learning melalui pelatihan maupun seminar, misalnya pelatihan penggunaan teknologi,
agar guru dapat lebih kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang menarik
c. Memfasilitasi pelatihan untuk guru, sekolah dapat memberikan pelatihan dan dukungan
bagi guru untuk mengembangkan keterampilan dalam penerapan metode experiential
learning melalui pelatihan maupun seminar, misalnya pelatihan penggunaan teknologi,
agar guru dapat lebih kreatif dalam menciptakan pembelajaranyang menarik
Tantangan yang mungkin dihadapi sekolah saat menerapkan experiential learning adalah
sebagai berikut:
a. Guru belum menemukan atau merancang model pembelajaran yang tepat. Inovasi
pembelajaran sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran yang aktif, efektif dan efisien, yang mana dapat menerapkan metode
experiential learning
b. Kondisi setiap sekolah berbeda dalam hal keadaan peserta didik dan guru-gurunya. Oleh
karena itu, perbedaan proses dan efektifitas penggunaan metode experiential learning
mungkin akan berbeda di setiap satuan pendidikan, sehingga hasil yang didapatkan
mungkin tidak sama
c. Kegiatan non-akademik sekolah yang terlalu banyak juga menjadi salah satu faktor guru
belum maksimal mengelola waktu menyiapkan pembelajaran yang optimal.

4. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran experiential


learning? Jelaskan! Bagaimana menghadapi kendala tersebut?
Jawab:
Ya, berpengaruh karena peserta didik memiliki karakteristik yang beragam. Karakteristik
peserta didik yang beragam tersebut membuat guru mengalami kesulitan dalam memahami dan
menghadapi perilaku peserta didik yang cenderung pasif, kurang dalam merespon, tidak
antusias dan selalu terlambat mengumpulkan tugas. Dari kendala-kendala tersebut yang dapat
dilakukan untuk mengatasinya yaitu:
a. Guru perlu mencoba beragam strategi pembelajaran yang efektif.
b. Guru perlu banyak mencari referensi dalam melakukan pengelolaan kelas yang baik
c. Guru perlu bersikap kreatif dan inovatif dalam membuat media dan model pembelajaran
yang efektif disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
d. Guru harus bisa memberikan rangsangan motivasi dan membangun relasi yang baikantar
peserta didik
e. Guru melakukan refleksi pengalaman yang bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan pengalaman yang serupa dikemudian hari

5. Pada kondisi daring (online) bagaimana penerapan experiential learning?


Jawab:
Pada kondisi daring (online), penting bagi guru untuk memilih strategi dan teknologi yang
sesuai untuk menerapkan experiental learning dengan efektif. Guru perlu beradaptasi dengan
kondisi daring dengan menerapkan experiental learning. Selain itu, perlu adanya dukungan
teknologi akan memudahkan dalam proses pembelajaran daring misalnya penggunaan video
conference (peserta didik tetap bisa berkolaborasi secara online), mengerjakan soal secara
daring dengan membuat games seperti mentimeter, quizziz dan kahoot serta menerapkan
kegiatan diskusi secara online. Misalnya: membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari
beberapa peserta training, kemudian memberikan materi pada tiap-tiap kelompok dan berisi
permasalahan-permasalahan untuk diselesaikan dan menggunakan platform belajar online yang
mendukung seperti Google Classroom, Zoom, WA, dan Google Meet.

Anda mungkin juga menyukai