Pd
Kelas : 003 PGSD
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Hasil wawancara
1. Kepala sekolah
a. Guru belum bisa melakukan
pembelajaran matematika dengan
menarik di kelas
b. Guru masih menggunakan metode
LOTS dalam belajar matematika
2. Guru
a. Siswa tidak berkonsentrasi saat
belajar
b. Kemampuan bernalar siswa kurang
c. Guru tidak melakukan
pembelajaran menarik yang dapat
membangkitkan motivasi siswa
untuk belajar matematika
d. Masih ada siswa yang belum
memahami nilai tempat saat
mengerjakan operasi hitungan
e. Siswa tidak mengulang kembali
pelajaran yang didapat dari sekolah
karena orang tua tidak
memperdulikannya
3. Pengawas Sekolah
a. Guru tidak menggunakan model /
metode mengajar yang bervariasi
untuk membangkitkan minat siswa
belajar matematika
b. Siswa menganggap bahwa
matematika itu pelajaran yang sulit
4. Pakar pendidikan
a. Kebanyakan guru masih memakai
sistem menghapalkan dalam
belajar matematika
b. Belajar matematika masih hal yang
sulit dirasakan sebagian siswa
c. Guru tidak menggunakan metode
pembelajaran yang menarik agar
siswa merasa tertantang untuk
belajar matemtika
d. Kemampuan memahami siswa
masih rendah
4 Tidak ada perhatian orang Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur
tua terhadap perkembangan 1. Menurut Grant dan Ray (Suriansyah, dan hasil wawancara dapat di
aktivitas belajar siswa 2014:64) yang diunduh dari analisis penyebab masalah
https://www.blogbarabai.com/2016/05/h tidak ada perhatian orang tua
terhadap perkembangan
ambatan- dalam-pelibatan.html
aktivitas belajar siswa adalah
menyatakan ada sejumlah faktor orang 1. Orangtua cuek dengan saran
tua tidak terlalu peduli dengan aktivitas yang diberikan oleh guru
belajar siswa di sekolah mencakup aspek jika di panggil ke sekolah
A. Faktor ekonomi, Orangtua 2. Orang tua hanya
murid/keluarga yang memiliki mempercayakan anaknya
tingkat ekonomi masih rendah sepenuhnya terhadap guru
tanpa ikut terlibat dalam
sering disibukkan dengan pekerjaan
memantau perkembangan
sehari-hari untuk memenuhi anak
kebutuhan hidup sehari-hari. 3. Guru kesulitan bertemu
B. Faktor antargenerasi (orangtua dengan orang tua siswa
mereka tidak terlibat). Orangtua karena hampir semua
murid yang usianya sangat tua atau disibukkan dengan
tokoh masyarakat yang sudah sepuh pekerjaan dan Alat
cenderung tidak mau terlibat komunikasi antara guru dan
orangtua masih terbatas
banyak dalam berbagai kegiatan tatap muka saja karena
kolaboratif, jaringan telepon tidak
2. Menurut Heri Hadi Saputra dan Lalu tersedia
Hamdian Affandi (2022), hambatan-
hambatan dalam menciptakan
kerjasama antara guru dan orang tua
diantaranya:
a. Waktu.
b. Pandangan orang tua tentang guru.
c. Rasa percaya diri orang tua rendah.
d. Masih terbatasnya kemampuan dan
pemahaman guru dan orangtua
tentang kerjasama.
Saputra, H. H., & Affandi, L. H. (2022).
Kolaborasi Guru Dan Orang Tua Dalam
Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Di
SDN 23 Ampenan. Jurnal Ilmiah
Mandala Education, 8(1).
http://ejournal.mandalanursa.org/index.ph
p/JIME/article/view/2678/2143
diakses 1 september 2022 pukul 22:05
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
a. Orang tua sangat sulit untuk
diminta hadir oleh guru kesekolah
untuk membahas perkembangan
belajar anak
b. Ada perasaan canggung orangtua
terhadap guru di sekolah
2. Guru
a. Orangtua cuek dengan saran yang
diberikan oleh guru jika di
panggil ke sekolah
b. Orang tua hanya mempercayakan
anaknya sepenuhnya terhadap
guru tanpa ikut terlibat dalam
memantau perkembangan anak
c. Guru kesulitan bertemu dengan
orang tua siswa karena hampir
semua disibukkan dengan
pekerjaan
3.
Pengawas sekolah
a. Tidak ada buku penghubung
antara guru dan orang tua
b. Alat komunikasi antara guru dan
orangtua masih terbatas tatap
muka saja karena jaringan telepon
tidak tersedia
c. Orang tua tidak pernah melihat
buku yang sudah dipelajari anak
di sekolah karena faktor umur
yang tidak paham dengan
pelajaran anaknya
4. Pakar Pendidikan
a. Orang tua menyerahkan
sepenuhnya anaknya sepenuhnya
ke sekolah
b. Masih ada orang tua yang
berpikiran primitif ( menganggap
sekolah hanya untuk mendapatkan
ijazah)
c. Orang tua terlalu sibuk bekerja
sehingga ketika guru memanggil
orang tua ke sekolah tidak pernah
datang
5 - Pembelajaran yang kaku Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur
dan membosankan bagi Faktor-faktor penyebab pembelajaran dan hasil wawancara dianalisis
peserta didik terasa membosankan di sekolah adalah ; penyebab masalah
1) keterbatasan fasilitas sekolah pembelajaran yang kaku dan
untuk membuat pelajaran menjadi lebih membosannkan bagi peserta
menarik; didik adalah:
(2) suka bergadang; dan mengantuk 1. Kemampuan guru kurang
(3) cara mengajar guru yang kurang dalam mengelola kelas dan
menarik ( metode yang digunakan tidak tidak pernah memberikam
menarik ) motivasi belajar kepada
(4) lapar/tidak sarapan pagi; siswa sebelum memulai
(5) kurang perhatiannya orang tua; pembelajaran di kelas
(6) suasana belajar yang membosankan; 2. Suasana kelas tidak
(7) kurangnya motivasi yang diberikan membuat siswa merasa
guru kepada siswa agar semangat semangat mengikuti
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/ju pelajaran karena jumlah
rpis/article/view/496/523 mereka di kelas hanya 2
orang
- Pembelajaran di kelas Menurut (Dimyati;Mulyono,2002:19-20) 3. Tidak ada niat belajar siswa
belum memanfaatkan output yang kurang bermutu atau belum dari rumah
model model memenuhi harapan, dapat dipengaruhi oleh 4. Guru tidak menerapkan
pembelajaran inovatif input atau masukan yang kurang baik model-model pembelajaran
kualitasnya, guru dan personal yang inovatif di dalam kelas
kurang tepat, serta metode belajar yang
kurang mendukung sehingga
menyebabkan siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru.
Jurnal : Analisis Faktor Siswa Tidak
Memperhatikan Penjelasan Guru Ina
Magdalena dkk
http://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusan
tara/article/view/820
Miyarso ( 2019:9-22) karakterisitik
rancangan pembelajaran inovatif abada 21
antara lain
1. kolaborasi peserta didik dan guru
2. berorientasi HOTS
3. Mengintegrasikan teknologi informasi
dan komunikasi
4. Berorientasi pada keterampilan belajar
dan mengembangkan keterampilan abad
21
5. Mengembangkan kemampuan literasi
6. Penguatan pendidkan karakter ( PPK )
Rusman ( 2010 : 133-134) menjelaskan
hal yang harus dipertimbangkan guru
dalam memilih model pembelajaran
antara lain:
1. Tujuan yang hendak dicapai
2. Bahan atau materi pembelajaran
3. Sudut pandang peserta didik
4. Pertimbangan lain yang bersifat
nonteknis
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
a. Kemampuan guru kurang dalam
mengelola kelas
b. Tidak ada niat siswa untuk belajar
dari rumah
2. Guru
a. Tidak ada kesiapan fisik siswa
untuk belajar di sekolah
b. Guru tidak pernah memberikam
motivasi belajar kepada siswa
sebelum memulai pembelajaran di
kelas
c. Suasana kelas tidak membuat siswa
merasa semangat mengikuti
pelajaran
d. Siswa tidak antusias karena jumlah
mereka di kelas hanya 2 orang
3. Pengawas Sekolah
a. Tidak ada minat siswa untuk belajar
b. Guru hanya jadi sumber belajar
siswa satu-satunya di kelas
c. Tidak ada siswa yang berani
mengatakan pendapat atau bertanya
kepada guru mengenai materi yang
sedang di pelajari
4. Pakar Pendidikan
a. Siswa tidak mendapatkan stimulus
dari guru sehingga siswa merasa
tidak merasakan manfaat dari
pembelajaran yang diikutinya
b. Guru tidak menggunakan metode
dan model pembelajaran yang
inovatif di setiap pembelajaran
c. Siswa hanya mendengarkan
penjelasan dari guru tanpa ada
bertanya mengenai hal-hal yang
tidak di mengerti dari pembelajaran
yang sudah berjalan
6 Terbatasnya pemahaman Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur
guru terkait materi literasi Literasi numerasi adalah pengetahuan dan dan hasil wawancara dapat
numerasi kecakapan untuk menggunakan berbagai dianalisis penyebab masalah
macam angka dan simbol terkait dengan terbatasnya pemahaman guru
matematika dasar untuk memecahkan terkait materi literasi dan
masalah praktis dalam kehidupan sehari- numerasi adalah:
hari lalu menganalisis informasi yang 1. Guru belum mengerti
ditampilkan dalam berbagai bentuk serta konsep dari literasi
menginterpretasi hasil analisis untuk numerasi tersebut
memprediksi dan mengambil keputusan sehingga guru tidak
(Kemdikbud dalam Mahmud & Pratiwi, menerapkan pembelajaran
2019). yang berbasis literasi
Faktanya salah satu penyebab kegagalan numerasi di dalam kelas
dalam pembelajaran matematika adalah 2. Guru tidak membiasakan
siswa tidak paham konsep-konsep siswa mengerjakan soal
matematika atau siswa salah dalam berbasis cerita dan tidak
memahami konsep-konsep matematika. tertantang untuk
Kesalahan konsep suatu pengetahuan saat melakukan pembelajaran
disampaikan di salah satu jenjang literasi numerasi dikelas
pendidikan, bisa berakibat kesalahan karena kemampuan
pengertian dasar hingga ke tingkat memahami siswa masih
pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini rendah
terjadi karena matematika adalah materi 3. Guru tidak memiliki
pembelajaran yang saling berkaitan satu sumber belajar yang
sama lain (Novitasari, 2016). memadai terkait tentang
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id pembelajaran literasi
&as_sdt=0%2C5&q=faktor+penyebab+te numerasi
rbatasnya+pemahaman+guru+sd+terkait
+literasi+numerasi&btnG=
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
a. Guru belum bisa menerapkan
pembelajaran yang berbasis
literasi numerasi didalam kelas
b. Guru tidak membiasakan siswa
untuk mengerjakan soal yang
berbasis cerita kepada siswa
2. Guru
a. Siswa belum mampu memahami
soal yang diberikan dalam bentuk
cerita
b. Guru tidak memiliki sumber
belajar yang memadai terkait
penerapan literasi didalam
numerasi
3. Pengawas Sekolah
a. Siswa tidak memahami materi
yang disampaikan guru
b. Siswa malas membaca soal jika
terlalu panjang
c. Guru tidak mengenal konsep
literasi dan numerasi
4. Pakar Pendidikan
a. Guru masih menggunakan cara-
cara lama dalam membelajarkan
siswa materi numerasi
b. Guru merasa tidak tertantang
untuk melakukan pembelajaran
literasi numerasi dikelas karena
masih banyak siswa di temukan
dikelasnya masih belum bisa
membaca atau sudah bisa
membaca tetapi tidak memahami
c. Keterbatasan fasilitas bagi guru
untuk mengembangkan potensi
dirinya
7 Guru tidak pernah Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur
menggunakan teknologi 1. Almekhlafi(2010) dalam Amalia dan hasil wawancara dapat
untuk mengajar di kelas Styaningrum (2016) dalam jurnal ilmiah dianalisis penyebab masalah
tentang Analisis Hambatan Guru dalam guru tidak pernah
Pengintegrasian Teknologi di SMPN 1 menggunakan teknologi untuk
Grabag mengatakan bahwa umur, mengajar di dalam kelas
fasilitas, kemampuan guru serta adalah :
keterbatasan waktu berdampak terhadap 1. Guru masih banyak yang
kemampuan seorang guru dalam belum bisa menggunakan
menggunakan teknologi dalam laptop untuk mengajar dan
pembelajaran Keinginan guru untuk
2. Menurut Siahaan (2008) beberapa belajar menggunakan
kemungkinan argumentasi guru komputer sudah rendah
berdasarkan hasil identifikasi adalah karna faktor usia
bahwa: 2. Guru masih menganggap
(1) mengajar dengan menggunakan cara-cara yang lama seperti
buku teks saja, menurut guru, para menggunakan buku-buku
peserta didiknya sudah memperlihatkan yang tersedia di sekolah
prestasi belajar yang memadai dan dalam mengajar masih bisa
bahkan membanggakan; dilakukan dalam
(2) mencari sumber-sumber belajar pembelajaran
lainnya termasuk melalui pemanfaatan 3. Masih ada daerah-daerah
TIK (di luar buku teks yang sudah yang belum terjangkau
ditetapkan) menurut guru tentulah internet sehingga guru-guru
menyita waktu dan biaya; nya tidak bisa mengikuti
(3) keengganan guru untuk pelatihan-pelatihan online
memanfaatkan berbagai sumber belajar dan belajar mandiri
termasuk pemanfaatan TIK dalam membuat media
kegiatan pembelajaran jika tidak ada pembelajaran berbasis
konsekuensi logis yang dapat mereka teknologi
rasakan atau peroleh),
(4) kurangnya alat teknologi dalam
pembelajaran
(5) kemampuan guru dalam
mengoperasikan media berbasis
teknologi.(Pemanfaatan Internet dalam
Kegiatan Pembelajaran Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 15
No.: 3, Mei 2009 yang diunduh dari
https://media.neliti.com/media/publicati
ons/286945-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-pemanfaa- 2cbdee3a.pdf
pada tanggal 1 September 2022)
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
a. Guru masih banyak yang belum bisa
menggunakan laptop untuk
mengajar
b. Sekolah tidak memfasilitasi guru
untuk dapat belajar menggunakan
teknologi sebagai media
pembelajaran
2. Guru
a. Keinginan guru untuk belajar
menggunakan komputer sudah
rendah karna faktor usia
b. Guru lebih senang menggunakan
buku pelajaran sebagai media
pembelajaran di kelas
c. Hanya beberapa guru yang mampu
mengoperasikan laptop dengan
baik
d. Tidak pernaah ada pelatihan untuk
guru dalam menggunakan alat
teknologi sebagai media
pembelajaran
e. Jaringan teleponn dan internet tidak
tersedia disekolah untuk belajar
mandiri membuat media
pembelajaran berbasis teknologi
3. Pengawas Sekolah
a. Tidak ada kesempatan untuk guru
belajar menggunakan teknologi
b. Guru langsung berasumsi tidak
mampu ketika disuruh belajar
memakai laptop
c. Tidak ada fasilitas seperti laptop,
proyektor yang bisa di pakai guru
di kelas.
4. Pakar Pendidikan
a. Keterbatasan fasilitas disekolah
yang membuat guru enggan untuk
belajar menggunakan teknologi
untuk mengajar di kelas
b. Masih ada daerah-daerah yang
belum terjangkau internet sehingga
guru-guru nya tidak bisa mengikuti
pelatihan-pelatihan online
c. Guru merasa enggan belajar
menggunakan teknologi karena
faktor umur dan
d. Guru masih menganggap cara-cara
yang lama seperti menggunakan
buku-buku yang tersedia di sekolah
dalam mengajar masih bisa
dilakukan dalam pembelajaran