Anda di halaman 1dari 11

Nama : Irma Gestaria Simatupang, S.

Pd
Kelas : 003 PGSD
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi penyebab


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
1 Motivasi belajar siswa kelas Kajian literatur Berdasarkan kajian literatur dan
IV masih rendah 1. Motivasi dan belajar merupakan dua hasil wawancara dapat
aspek yang saling berkaitan satu sama dianalisis penyebab masalah
lain. Dua aspek tersebut saling memiliki motivasi belajar siswa kelas IV
peran dan pengaruh yang besar. masih rendah adalah:
Motivasi belajar muncul dari faktor 1. Guru tidak melakukan
internal yaitu berupa keinginan dan pembelajaran yang kreatif (
kemauan untuk sukses serta kebutuhan metode, media) didalam
untuk memajukan belajar. Faktor kelas dan masih berpusat
eksternal adalah pengenalan lingkungsn kepada guru dikarenakan
belajar yang kondusif, nyaman dan keadaan di kelas tidak
menarik. Menurut Slameto (2015, hlm. memungkinkan
74-76) memaparkan ada bebetapa faktor 2. Tidak ada keinginan dan
yang mempengaruhi motivasi belajar dorongan dalam diiri siswa
siswa yaitu: untuk belajar
1) Kondisi Internal 3. Guru kurang
2) Kondisi Eksternal mengeksplorasi
3) Strategi Belajar meliputi metode kemampuan siswa
dan media pembelajaran yang sehingga siswa kurang
digunakan guru masih monoton termotivasi untuk belajar
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-
faktor yang Memengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta

2. Menurut Retmaniar karima, dkk:2021


Mengatakan Faktor penyebab
rendahnya motivasi siswa dalam
belajar adalah Guru hanya berpatokan
menggunakan media yang telah
tersedia di sekolah seperti gambar,
peta, buku dll karena praktis dan
mudah. Guru belum terbiasa membuat
inovasi media sendiri seperti Power
Point interaktif, game edukatif, dan
Augmented Reality (AR). Media
pembelajaran yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran
daring untuk materi pembelajaran yang
bersifat abstrak yaitu dengan
menggunakan media berbasis
komputer. Dengan media tersebut,
guru dapat mengombinasikan antara
dunia maya (virtual) dengan dunia
nyata (real)
Nurfadilah, I., Uswatun, D. A., &
Sutisnawati, A. (2022). PENERAPAN
METODE MNEMONIC DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA. Jurnal Cakrawala
Pendas, 8(3), 679-687.
3. Menurut Khafid (2021) motivasi
belajar dipengaruhi oleh:
1) Minat siswa
2) Manfaat materi bagi kehidupan
siswa
3) Kreatifitas guru dalam
menyampaikan pembelajaran
4) Strategi/teknik/metode
pembelajaran guru
5) Perhatian orang tua
6) Sarana dan prasarana
pembelajaran
7) Suasana pembelajaran
http://ejournal.unnes.ac.id// faktor-faktor
yang menyebabkan motivasi belajar siswa
rendah
Hasil wawancara :
Penyebab motivasi belajar kelas IV rendah
menurut hasil wawaancara
1. Kepala sekolah ( Hotma Repindo
Hutapea )
a. Guru tidak menggunakan media
pembelajaran saat mengajar
b. Guru hanya memakai matode
ceramah
c. Pembelajaran masih berpusat pada
guru
2. Teman sejawat ( Harlina Ritonga )
a. Keinginan untuk belajar tidak ada
b. Tidak tersedia media pembelajaran
c. Tidak ada dorongan dalam diri
siswa
3. Pengawas Sekolah ( Luriska Situmorang
)
a. Tidak ada dorongan dalam diri
siswa untuk berkembang
b. Lingkungan tempat belajar siswa
tidak memberikan rasa nyaman
c. Orang tua tidak pernah memberi
perhatian kepada perkembangan
belajar siswa
4. Pakar pendidikan ( Marliana Hutagalung
)
Motivasi belajar siswa rendah dapat
disebabkan oleh beberapa hal
a. Bisa jadi datang dari faktor diri anak
itu sendiri seperti kesehatan, tidak
diperhatikan orang tua dari rumah
b. Guru mungkin kurang
mengeksplorasi kemampuan diri
siswa sehingga siswa tidak
termotivasi belajar
c. Guru tidak mnenyajikan
pembelajaran yang menarik di
dalam kelas
2 Siswa belum memiliki Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan
kemampuan membaca yang Menurut Fahim Mustafa ada beberapa hasil wawancara dapat
baik faktor yang mempengaruhi kemampuan dianalisis penyebab masalah
membaca peserta didik yaitu: siswa belum memiliki
a. Faktor Internal Faktor internal adalah kemampuan membaca yang
faktor yang timbul dari dalam individu baik adalah:
itu sendiri. Faktor internal terdiri atas 1. Siswa lebih berminat
dua aspek, yaitu aspek jasmani (fisik) bermain di rumah dan di
dan aspek rohani (psikis). adapun yang sekolah karena tidak ada
dapat digolongkan kedalam faktor tersedia bahan bacaan
internal yaitu sebagai berikut: menarik di sekolah
1) Aspek jasmani (fisik) Jasmani 2. Kondisi ekonomi dari para
atau yang lebih dikenal dengan orang tua siswa yang
gambaran diri yang nampak, membuat siswa terbatas
seperti pendengaran, penglihatan, memiliki bahan bacaan
dan sebagainya. Aspek ini selain buku paket yang di
memiliki peran yang signifikan terima dari sekolah
dalam mempengaruhi kemampuan 3. Faktor eksternal dari siswa
membaca siswa itu sendiri seperti orang
2) Aspek rohani (psikis) Aspek ini tuanya terkesan cuek meski
berhubungan langsung dengan mengetahui anaknya belum
jiwa seseorang, aspek rohani ini bisa membaca dengan baik
terdiri atas intelegensi, sikap, 4. Kurangnya role model ( dar
minat, bakat, dan emosi kalangan guru) bagi siswa
b. Ada 3 faktor eksternal yang dalam hal membaca. Contoh
mempengaruhi minat membaca, yaitu tidak sedikit guru yang
sebagai berikut: belum menjadikan membaca
1) Faktor Keluarga. Minat membaca sebagai kebutuhan dalam
peserta didik dipengaruhi oleh hal pendidikan. Hal ini
berbagai faktor diantaranya, dapat dilihat ketika guru
pengaruh dari keluarga berupa memiliki waktu luang di
cara mendidik orangtua, relasi sekolah, hampir semua guru
antara anggota keluarga, suasana tidak memanfaatkan waktu
rumah tangga dan keadaan luang untuk membaca tetapi
ekonomi keluarga. malah bercerita dan
2) Faktor Sekolah Sekolah bersenda gurau sehingga
merupakan lembaga pendidikan siswa tidak memiliki teladan
formal pertama yang sangat untuk gemar membaca
penting dalam menentukan
keberhasilan belajar anak, karena
lingkungan sekolah yang baik
dapat mendorong untuk belajar
dengan lebih giat lagi.
3) Faktor masyarakat Lingkungan
akan membentuk kepribadian
anak, karena dalam pergaulan
sehari-hari seorang anak akan
selalu menyesuaikan dirinya
dengan kebiasaankebiasaan yang
ada di lingkungannya.
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi
Anak Berkesulitan Belajar, h. 31
Hasil Wawancara
Penyebab siswa belum memiliki
kemampuan membaca yang baik
menurut hasil wawancara adalah
1. Kepala sekolah
a. Siswa lebih berminat bermain
pada saat istrahat dibandingkan
membaca buku
b. Sumber bacaan buku di sekolah
masih terbatas
2. Guru
a. Siswa malas berlatih membaca di
sekolah maupun di rumah
b. Tidak memiliki buku bacaan lain
selain dari buku pelajaran sekolah
karena kondisi ekonomi
3. Pengawas sekolah
a. Guru tidak memfasilitasi siswa
agar gemar membaca
b. Siswa sudah kecanduan bermain
game online mengikuti tren yang
ada dilingkungannya
c. Orangtua terkesan membiarkan
saja jika anaknya belum mampu
membaca dengan baik tanpa
membimbingnya dari rumah
4. Pakar pendidikan
a. Tidak ada perhatian dari orang tua
untuk siswa dirumah
b. Siswa sudah terlalu sibuk dengan
permainan yang tersedia di hp
sehingga minat membaca tidak
ada
c. Situasi belajar yang kurang
memotivasi siswa untuk membaca
buku-buku di luar buku paket
d. Kurangnya role model ( dar
kalangan guru) bagi siswa dalam
hal membaca. Contoh tidak sedikit
guru yang belum menjadikan
membaca sebagai kebutuhan
dalam hal pendidikan. Hal ini
dapat dilihat ketika guru memiliki
waktu luang di sekolah, hampir
semua guru tidak memanfaatkan
waktu luang untuk membaca
tetapi malah bercerita dan
bersenda gurau sehingga siswa
tidak memiliki teladan untuk
gemar membaca
3 Kemampuan dasar
1. Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan
matematika siswa masih
2. Sudjono (Paridjo, 2008) mengklasifikasi hasil wawancara dianalisis
rendah kesulitan belajar matematika yang penyebab masalah kemampuan
difokuskan pada penyebabnya, dasar matematika siswa masih
dibedakan atas faktor dasar umum dan rendah adalah
faktor dasar khusus 1. Guru tidak menciptakan
A. Faktor dasar umum suasana kelas yang
3. 1).Faktor Fisiologis menyenangkan agar siswa
4. Faktor fisiologis dapat berupa anak yang merasa semangat untuk
mengalami permasalahan pada fisik mengikuti pembelajaran
seperti pendengaran yang lemah matematika
5. 2) Faktor Intelektual 2. Siswa cenderung tidak
6. Siswa yang memiliki kemampuan mengulang kembali di
penalaran deduktif maupun induktif rumah pelajaran yang sudah
serta kemampuan numeriknya akan diberikan guru di sekolah
mengalami kesulitan dalam belajar 3. Kemampuan memahami
matematika siswa masih rendah
B. Faktor dasar khusus sehingga siswa menganggap
1) Kurangnya Keterampilan Operasi bahwa matematika adalah
Hitung pelajaran yang sulit
2). Kesulitan Menyelesaikan Soal Cerita
3) Belum menguasai konsep dasar nilai
tempat
http://www.jfkip.umuslim.ac.id/index.php/j
upendas/article/view/231
2. Kesulitan belajar matematika disebabkan
2 faktor : faktor internal dan eksternal
1) Faktor internal : Sikap dalam belajar,
Motivasi belajar, Kesehatan tubuh dan
kemampuan penginderaan
2) Faktor eksternal : Variasi mengajar
guru,
https://www.pusdikra-
publishing.com/index.php/jrss/article/vie
w/256/217.

Hasil wawancara
1. Kepala sekolah
a. Guru belum bisa melakukan
pembelajaran matematika dengan
menarik di kelas
b. Guru masih menggunakan metode
LOTS dalam belajar matematika
2. Guru
a. Siswa tidak berkonsentrasi saat
belajar
b. Kemampuan bernalar siswa kurang
c. Guru tidak melakukan
pembelajaran menarik yang dapat
membangkitkan motivasi siswa
untuk belajar matematika
d. Masih ada siswa yang belum
memahami nilai tempat saat
mengerjakan operasi hitungan
e. Siswa tidak mengulang kembali
pelajaran yang didapat dari sekolah
karena orang tua tidak
memperdulikannya
3. Pengawas Sekolah
a. Guru tidak menggunakan model /
metode mengajar yang bervariasi
untuk membangkitkan minat siswa
belajar matematika
b. Siswa menganggap bahwa
matematika itu pelajaran yang sulit
4. Pakar pendidikan
a. Kebanyakan guru masih memakai
sistem menghapalkan dalam
belajar matematika
b. Belajar matematika masih hal yang
sulit dirasakan sebagian siswa
c. Guru tidak menggunakan metode
pembelajaran yang menarik agar
siswa merasa tertantang untuk
belajar matemtika
d. Kemampuan memahami siswa
masih rendah
4 Tidak ada perhatian orang Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur
tua terhadap perkembangan 1. Menurut Grant dan Ray (Suriansyah, dan hasil wawancara dapat di
aktivitas belajar siswa 2014:64) yang diunduh dari analisis penyebab masalah
https://www.blogbarabai.com/2016/05/h tidak ada perhatian orang tua
terhadap perkembangan
ambatan- dalam-pelibatan.html
aktivitas belajar siswa adalah
menyatakan ada sejumlah faktor orang 1. Orangtua cuek dengan saran
tua tidak terlalu peduli dengan aktivitas yang diberikan oleh guru
belajar siswa di sekolah mencakup aspek jika di panggil ke sekolah
A. Faktor ekonomi, Orangtua 2. Orang tua hanya
murid/keluarga yang memiliki mempercayakan anaknya
tingkat ekonomi masih rendah sepenuhnya terhadap guru
tanpa ikut terlibat dalam
sering disibukkan dengan pekerjaan
memantau perkembangan
sehari-hari untuk memenuhi anak
kebutuhan hidup sehari-hari. 3. Guru kesulitan bertemu
B. Faktor antargenerasi (orangtua dengan orang tua siswa
mereka tidak terlibat). Orangtua karena hampir semua
murid yang usianya sangat tua atau disibukkan dengan
tokoh masyarakat yang sudah sepuh pekerjaan dan Alat
cenderung tidak mau terlibat komunikasi antara guru dan
orangtua masih terbatas
banyak dalam berbagai kegiatan tatap muka saja karena
kolaboratif, jaringan telepon tidak
2. Menurut Heri Hadi Saputra dan Lalu tersedia
Hamdian Affandi (2022), hambatan-
hambatan dalam menciptakan
kerjasama antara guru dan orang tua
diantaranya:
a. Waktu.
b. Pandangan orang tua tentang guru.
c. Rasa percaya diri orang tua rendah.
d. Masih terbatasnya kemampuan dan
pemahaman guru dan orangtua
tentang kerjasama.
Saputra, H. H., & Affandi, L. H. (2022).
Kolaborasi Guru Dan Orang Tua Dalam
Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Di
SDN 23 Ampenan. Jurnal Ilmiah
Mandala Education, 8(1).

http://ejournal.mandalanursa.org/index.ph
p/JIME/article/view/2678/2143
diakses 1 september 2022 pukul 22:05
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
a. Orang tua sangat sulit untuk
diminta hadir oleh guru kesekolah
untuk membahas perkembangan
belajar anak
b. Ada perasaan canggung orangtua
terhadap guru di sekolah
2. Guru
a. Orangtua cuek dengan saran yang
diberikan oleh guru jika di
panggil ke sekolah
b. Orang tua hanya mempercayakan
anaknya sepenuhnya terhadap
guru tanpa ikut terlibat dalam
memantau perkembangan anak
c. Guru kesulitan bertemu dengan
orang tua siswa karena hampir
semua disibukkan dengan
pekerjaan
3.
Pengawas sekolah
a. Tidak ada buku penghubung
antara guru dan orang tua
b. Alat komunikasi antara guru dan
orangtua masih terbatas tatap
muka saja karena jaringan telepon
tidak tersedia
c. Orang tua tidak pernah melihat
buku yang sudah dipelajari anak
di sekolah karena faktor umur
yang tidak paham dengan
pelajaran anaknya
4. Pakar Pendidikan
a. Orang tua menyerahkan
sepenuhnya anaknya sepenuhnya
ke sekolah
b. Masih ada orang tua yang
berpikiran primitif ( menganggap
sekolah hanya untuk mendapatkan
ijazah)
c. Orang tua terlalu sibuk bekerja
sehingga ketika guru memanggil
orang tua ke sekolah tidak pernah
datang
5 - Pembelajaran yang kaku Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur
dan membosankan bagi Faktor-faktor penyebab pembelajaran dan hasil wawancara dianalisis
peserta didik terasa membosankan di sekolah adalah ; penyebab masalah
1) keterbatasan fasilitas sekolah pembelajaran yang kaku dan
untuk membuat pelajaran menjadi lebih membosannkan bagi peserta
menarik; didik adalah:
(2) suka bergadang; dan mengantuk 1. Kemampuan guru kurang
(3) cara mengajar guru yang kurang dalam mengelola kelas dan
menarik ( metode yang digunakan tidak tidak pernah memberikam
menarik ) motivasi belajar kepada
(4) lapar/tidak sarapan pagi; siswa sebelum memulai
(5) kurang perhatiannya orang tua; pembelajaran di kelas
(6) suasana belajar yang membosankan; 2. Suasana kelas tidak
(7) kurangnya motivasi yang diberikan membuat siswa merasa
guru kepada siswa agar semangat semangat mengikuti
https://jurnal.fkip.untad.ac.id/index.php/ju pelajaran karena jumlah
rpis/article/view/496/523 mereka di kelas hanya 2
orang
- Pembelajaran di kelas Menurut (Dimyati;Mulyono,2002:19-20) 3. Tidak ada niat belajar siswa
belum memanfaatkan output yang kurang bermutu atau belum dari rumah
model model memenuhi harapan, dapat dipengaruhi oleh 4. Guru tidak menerapkan
pembelajaran inovatif input atau masukan yang kurang baik model-model pembelajaran
kualitasnya, guru dan personal yang inovatif di dalam kelas
kurang tepat, serta metode belajar yang
kurang mendukung sehingga
menyebabkan siswa tidak memperhatikan
penjelasan guru.
Jurnal : Analisis Faktor Siswa Tidak
Memperhatikan Penjelasan Guru Ina
Magdalena dkk
http://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusan
tara/article/view/820
Miyarso ( 2019:9-22) karakterisitik
rancangan pembelajaran inovatif abada 21
antara lain
1. kolaborasi peserta didik dan guru
2. berorientasi HOTS
3. Mengintegrasikan teknologi informasi
dan komunikasi
4. Berorientasi pada keterampilan belajar
dan mengembangkan keterampilan abad
21
5. Mengembangkan kemampuan literasi
6. Penguatan pendidkan karakter ( PPK )
Rusman ( 2010 : 133-134) menjelaskan
hal yang harus dipertimbangkan guru
dalam memilih model pembelajaran
antara lain:
1. Tujuan yang hendak dicapai
2. Bahan atau materi pembelajaran
3. Sudut pandang peserta didik
4. Pertimbangan lain yang bersifat
nonteknis
Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
a. Kemampuan guru kurang dalam
mengelola kelas
b. Tidak ada niat siswa untuk belajar
dari rumah
2. Guru
a. Tidak ada kesiapan fisik siswa
untuk belajar di sekolah
b. Guru tidak pernah memberikam
motivasi belajar kepada siswa
sebelum memulai pembelajaran di
kelas
c. Suasana kelas tidak membuat siswa
merasa semangat mengikuti
pelajaran
d. Siswa tidak antusias karena jumlah
mereka di kelas hanya 2 orang
3. Pengawas Sekolah
a. Tidak ada minat siswa untuk belajar
b. Guru hanya jadi sumber belajar
siswa satu-satunya di kelas
c. Tidak ada siswa yang berani
mengatakan pendapat atau bertanya
kepada guru mengenai materi yang
sedang di pelajari
4. Pakar Pendidikan
a. Siswa tidak mendapatkan stimulus
dari guru sehingga siswa merasa
tidak merasakan manfaat dari
pembelajaran yang diikutinya
b. Guru tidak menggunakan metode
dan model pembelajaran yang
inovatif di setiap pembelajaran
c. Siswa hanya mendengarkan
penjelasan dari guru tanpa ada
bertanya mengenai hal-hal yang
tidak di mengerti dari pembelajaran
yang sudah berjalan
6 Terbatasnya pemahaman Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur
guru terkait materi literasi Literasi numerasi adalah pengetahuan dan dan hasil wawancara dapat
numerasi kecakapan untuk menggunakan berbagai dianalisis penyebab masalah
macam angka dan simbol terkait dengan terbatasnya pemahaman guru
matematika dasar untuk memecahkan terkait materi literasi dan
masalah praktis dalam kehidupan sehari- numerasi adalah:
hari lalu menganalisis informasi yang 1. Guru belum mengerti
ditampilkan dalam berbagai bentuk serta konsep dari literasi
menginterpretasi hasil analisis untuk numerasi tersebut
memprediksi dan mengambil keputusan sehingga guru tidak
(Kemdikbud dalam Mahmud & Pratiwi, menerapkan pembelajaran
2019). yang berbasis literasi
Faktanya salah satu penyebab kegagalan numerasi di dalam kelas
dalam pembelajaran matematika adalah 2. Guru tidak membiasakan
siswa tidak paham konsep-konsep siswa mengerjakan soal
matematika atau siswa salah dalam berbasis cerita dan tidak
memahami konsep-konsep matematika. tertantang untuk
Kesalahan konsep suatu pengetahuan saat melakukan pembelajaran
disampaikan di salah satu jenjang literasi numerasi dikelas
pendidikan, bisa berakibat kesalahan karena kemampuan
pengertian dasar hingga ke tingkat memahami siswa masih
pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini rendah
terjadi karena matematika adalah materi 3. Guru tidak memiliki
pembelajaran yang saling berkaitan satu sumber belajar yang
sama lain (Novitasari, 2016). memadai terkait tentang
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id pembelajaran literasi
&as_sdt=0%2C5&q=faktor+penyebab+te numerasi
rbatasnya+pemahaman+guru+sd+terkait
+literasi+numerasi&btnG=

Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
a. Guru belum bisa menerapkan
pembelajaran yang berbasis
literasi numerasi didalam kelas
b. Guru tidak membiasakan siswa
untuk mengerjakan soal yang
berbasis cerita kepada siswa
2. Guru
a. Siswa belum mampu memahami
soal yang diberikan dalam bentuk
cerita
b. Guru tidak memiliki sumber
belajar yang memadai terkait
penerapan literasi didalam
numerasi
3. Pengawas Sekolah
a. Siswa tidak memahami materi
yang disampaikan guru
b. Siswa malas membaca soal jika
terlalu panjang
c. Guru tidak mengenal konsep
literasi dan numerasi

4. Pakar Pendidikan
a. Guru masih menggunakan cara-
cara lama dalam membelajarkan
siswa materi numerasi
b. Guru merasa tidak tertantang
untuk melakukan pembelajaran
literasi numerasi dikelas karena
masih banyak siswa di temukan
dikelasnya masih belum bisa
membaca atau sudah bisa
membaca tetapi tidak memahami
c. Keterbatasan fasilitas bagi guru
untuk mengembangkan potensi
dirinya
7 Guru tidak pernah Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur
menggunakan teknologi 1. Almekhlafi(2010) dalam Amalia dan hasil wawancara dapat
untuk mengajar di kelas Styaningrum (2016) dalam jurnal ilmiah dianalisis penyebab masalah
tentang Analisis Hambatan Guru dalam guru tidak pernah
Pengintegrasian Teknologi di SMPN 1 menggunakan teknologi untuk
Grabag mengatakan bahwa umur, mengajar di dalam kelas
fasilitas, kemampuan guru serta adalah :
keterbatasan waktu berdampak terhadap 1. Guru masih banyak yang
kemampuan seorang guru dalam belum bisa menggunakan
menggunakan teknologi dalam laptop untuk mengajar dan
pembelajaran Keinginan guru untuk
2. Menurut Siahaan (2008) beberapa belajar menggunakan
kemungkinan argumentasi guru komputer sudah rendah
berdasarkan hasil identifikasi adalah karna faktor usia
bahwa: 2. Guru masih menganggap
(1) mengajar dengan menggunakan cara-cara yang lama seperti
buku teks saja, menurut guru, para menggunakan buku-buku
peserta didiknya sudah memperlihatkan yang tersedia di sekolah
prestasi belajar yang memadai dan dalam mengajar masih bisa
bahkan membanggakan; dilakukan dalam
(2) mencari sumber-sumber belajar pembelajaran
lainnya termasuk melalui pemanfaatan 3. Masih ada daerah-daerah
TIK (di luar buku teks yang sudah yang belum terjangkau
ditetapkan) menurut guru tentulah internet sehingga guru-guru
menyita waktu dan biaya; nya tidak bisa mengikuti
(3) keengganan guru untuk pelatihan-pelatihan online
memanfaatkan berbagai sumber belajar dan belajar mandiri
termasuk pemanfaatan TIK dalam membuat media
kegiatan pembelajaran jika tidak ada pembelajaran berbasis
konsekuensi logis yang dapat mereka teknologi
rasakan atau peroleh),
(4) kurangnya alat teknologi dalam
pembelajaran
(5) kemampuan guru dalam
mengoperasikan media berbasis
teknologi.(Pemanfaatan Internet dalam
Kegiatan Pembelajaran Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 15
No.: 3, Mei 2009 yang diunduh dari
https://media.neliti.com/media/publicati
ons/286945-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-pemanfaa- 2cbdee3a.pdf
pada tanggal 1 September 2022)

Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah
a. Guru masih banyak yang belum bisa
menggunakan laptop untuk
mengajar
b. Sekolah tidak memfasilitasi guru
untuk dapat belajar menggunakan
teknologi sebagai media
pembelajaran
2. Guru
a. Keinginan guru untuk belajar
menggunakan komputer sudah
rendah karna faktor usia
b. Guru lebih senang menggunakan
buku pelajaran sebagai media
pembelajaran di kelas
c. Hanya beberapa guru yang mampu
mengoperasikan laptop dengan
baik
d. Tidak pernaah ada pelatihan untuk
guru dalam menggunakan alat
teknologi sebagai media
pembelajaran
e. Jaringan teleponn dan internet tidak
tersedia disekolah untuk belajar
mandiri membuat media
pembelajaran berbasis teknologi
3. Pengawas Sekolah
a. Tidak ada kesempatan untuk guru
belajar menggunakan teknologi
b. Guru langsung berasumsi tidak
mampu ketika disuruh belajar
memakai laptop
c. Tidak ada fasilitas seperti laptop,
proyektor yang bisa di pakai guru
di kelas.
4. Pakar Pendidikan
a. Keterbatasan fasilitas disekolah
yang membuat guru enggan untuk
belajar menggunakan teknologi
untuk mengajar di kelas
b. Masih ada daerah-daerah yang
belum terjangkau internet sehingga
guru-guru nya tidak bisa mengikuti
pelatihan-pelatihan online
c. Guru merasa enggan belajar
menggunakan teknologi karena
faktor umur dan
d. Guru masih menganggap cara-cara
yang lama seperti menggunakan
buku-buku yang tersedia di sekolah
dalam mengajar masih bisa
dilakukan dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai