Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Rendahnya Model Hasil Kajian Literatur Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi, alternatif
keaktifan siswa Pembelajaran solusi yang sesuai atau memungkinkan untuk
dalam 1. Suherman, Nanang (2021) penerapan model diterapkan di kelas saya adalah sebagai berikut:
pembelajaran pembelajaran Guided Discovery Learning mampu
sejarah pada meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. 1. Penerpan model pembelajaran Guided Discovery
materi Upaya (http://journal.umg.ac.id/index.php/didaktika/article/ Learning
Bangsa Indonesia view/2264) Mengapa?
Mengatasi Guided Discovery Learning melibatkan siswa
Ancaman 2. Mayasari, A. , Dkk (2022) penerapan model dalam proses kegiatan mental melalui tukar
Disintegrasi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca
Bangsa mampu meningkatkan keaktifan pembelajaran. sendiri dan mencoba sendiri agar anak dapat
(https://jurnal.rakeyansantang.ac.id/index.php/ths/art belajar sendiri.
icle/view/335) Keunggulan
Roestiyah (2022) menyebutkan keunggulan
3. Indayani, W., Ibrahim, B., & Suroyo, S. (2022) guided discovery learning. Keunggulannya
penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray adalah :
mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa pada Teknik ini mampu membantu siswa untuk
mata pelajaran sejarah di kelas mengembangkan, memperbanyak
(https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/j kesiapan, serta keterampilan dalam proses
pdk/article/view/4748) kognitif/pengenalan siswa.
Siswa memperoleh pengetahuan yang
4. Nantu, Fidyawati (2022) peningkatan keaktifan bersifat sangat pribadi idividual sehingga
belajar siswa dapat menggunakan penerapan model dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam
pembelajaran Index Card Match. jiwa siswa tersebut.
(https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/dikmas/articl Dapat membangkitkan kegairahan belajar
e/view/1324) siswa.
Mampu memberikan kesempatan kepada
5. Ibrahim, Andi (2022) penerapan model pembelajaran siswa untuk berkembang dan maju sesuai
Picture and Picture mampu meningkatkan keaktifan dengan kemampuan masing-masing.
belajar sejarah indonesia Mampu mengarahkan cara siswa belajar,
(https://jurnal.mtsddicilellang.sch.id/index.php/al- sehingga lebih memiliki motivasi yang
musannif/article/view/59) kuat untukbelajarlebih giat.
Membantu siswa untuk memperkuat dan
menambah kepercayaan diri sendiri denga
proses penemuan sendiri.
Rekan Sejawat (Yana Yani, S.Pd) : Strategi ini berpusat kepada siswa tidak
Menerapkan model pembelajaran Discovery Learning pada guru, guru hanya sebagai teman
karena pada model ini siswa dibawa pada proses belajar membantu bila diperlukan.
memahami konsep materi secara aktif dan mandiri untuk Kelemahan
memperoleh suatu kesimpulan. Siswa harus ada kesiapan dan
kematangan mental untu cara belajar ini.
Guru ( Irma Novita, S.Pd ) : Siswa harus berani dan berkeinginan
Untuk mengatasi permasalahan ini, guru dapat untuk mengetahui keadaan sekitar.
menerapkan model pembelajaran Problem Based Bila kelas terlalu besar penggunaan
Learning (PBL) atau Discovery Learning (DL). PBL teknik ini akan kurang berhasil.
mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam bertanya, Bagi guru dan siswa yang sudah biasa
menentukan masalah, berdiskusi dan menyelesaikan dengan perencanaan dan pengajaran
permasalahan. tradisional mungkin akan sangat kecewa
Begitu juga dengan DL, dimana peserta didik akan bila memperhatikan
melakukan serangkaian pembelajaran yang akan pekembangan/pembentukan sikap dan
membawa mereka menemukan sendiri permasalahan keterampilan siswa.
dan penyelesaiannya. Jadi, penggunaan model Teknik ini mungkin tidak memberi
pembelajaran inovatif yang membantu guru dalam kesempatan untuk kreatif.
menghidupkan suasana belajar, tinggal disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik. 2. Penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL)
Kepala Sekolah ( Jamaluddin, S.Ag ) : Mengapa ?
Sejarah kerap dianggap pelarajan yang membosankan, Problem Based Learning (PBL)
untuk itu guru memerlukan penerapan model mengutamakan seberapa aktif siswa untuk
pemelajaran untuk meningkatkan minat siswa untuk berfikir kritis dan selalu terampil pada
lebih aktif. Langkah inovatif ini termasuk dalam penyelesaian terhadap suatu permasalahan.
kreatifitas guru dalam menyiapkan modul pembelajaran Keunggulan
yang menarik baik dalam bentuk desain grafis ataupun Menurut (Sanjaya, 2020) PBL memudahkan
dalam bentuk video. siswa dalam menguasai konsep-konsep yang
dipelajari guna memecahkan masalah dunia
Pakar ( Amaliah, S.Pd., M.Pd ) : nyata. Sedangkan menurut Gd. Gunantara
Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (2020) PBL mampu meningkatkan aktivitas
(PjBL) mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam siswa dalam belajar.
pembelajaran di kelas.
Kelemahan
Pengawas (Zulham Iskandar Muda, S.Pd., M.Pd) : Menurut Gazier (2020) dalam penerapan PBL,
Guru harus menerapkan desain pebelajaran yang siswa akan membutuhkan waktu yang lenih
berpusat pada peserta didik. Menggunakan model dan lama dalam menyelesaikan tuga. Untuk
pendekatan yang mampu menghidupkan suasana sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa
pembelajaran sehingga menigkatkan hasil belajar pemahaman mengenai materi yang diperlukan
peserta didik. untuk menyelesaikan masalah mengapa
mereka harus berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka
akan belajar apa yang mereka ingin pelajari
(Sanjaya, 2007).
2 Rendahnya Pendekatan Hasil Kajian Literatur : Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi, alternatif
kemampuan Pembelajaran solusi yang sesuai atau memungkinkan untuk
berfikir kritis 1. Nurpriatna, Ade, Nandi Rustandi, and Wawan diterapkan di kelas saya adalah sebagai berikut:
siswa dalam Ridwan (2021) penerapan pendekatan
pembelajaran kontruktivisme mampu meningkatkan berpikir kritis 1. Penerapan pendekatan
sejarah siswa pemebelajaran sejarah kebudayaan islam. Konstruktivisme/Konstruktivistik
pada materi (https://ejournal.arraayah.ac.id/index.php/rais/article/ Mengapa?
Kehidupan Politik view/712) Pendekatan konstruktivisme menjadikan siswa
dan Ekonomi sebagai pusat dalam pembelajaran agar dapat
Indonesia pada memebangun dan mengembangkan
Masa Awal 2. Passa, Ilham dan Agus Suprijono (2022) pendekatan pengetahuan yang dimilikinya (Suhana, 2020).
Kemerdekaan, saintifik mampu meningkatkan keterampilan berfikir Sedangkan menurut Sagala (2019) siswa harus
Masa Demokrasi kritis siswa dalam pelajaran sejarah. menemukan sendiri dan menstranformasikan
Liberal dan (https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/avatara/article informasi kompleks, mengecek informasi baru
Demokrasi /view/48126) dengan aturan-aturan lama dan merevisinya
Terpimpin. apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai.
3. Permata Sari, Putri, dkk (2021) implementasi 4C Kelebihan
mampu mengembangkan kemampuan berfikir kritis Lapono (2020) mengemukakan bahwa
(Critical Thinking) siswa pada pembelajaran pembelajaran yang mengacu pada teori
sejajrah. belajar Konstruktivisme lebih memfokuskan
(http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/j pada kesuksesan siswa dalam refleksi atas apa
ote/article/view/2430) yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh
guru. Siswa benar-benar bisa mengembangkan
4. Faila, Sova (2023) pengembangan desain ide dari pengalaman belajar yang sudah
pembelajaran Problem Based Learing dengan dimiliki siswa. Berdasarkan pengalaman
pendekatan Open-Ended dapat meningkatkan sendiri dapat membuat proses belajar siswa
kemampuan berpikir kritis siswa. lebih bermakna (Suprijono, 2021).
(https://digilib.unila.ac.id/68972/) Kelemahan
Silawati (2021) Guru harus mempunyai
5. Widyanto, I. Putu, and Raisa Vienlentia (2022) kemampuan lebih dalam mengembangkan
penggunaan pendekatan Student Centered Learning pengetahuan yang dimiliki siswa. Siswa harus
mampu meningkatkan kemampuan berfikir kritis mempunyai rasa percaya diri yang kuat serta
siswa. berani mengembangkan ide yang dimilikinya.
(https://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/1 Konstruktivisme menanamkan agar siswa
5215) membangun pengetahuannya sendiri, hal ini
pasti membutuhkan waktu yang lama dan
setiap siswa memerlukan penanganan yang
Hasil Wawancara : berbedabeda.