Plumbing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal
kualitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuangan air bekas atau kotor dari tempat-tempat
tertentu tanpa mencemari bagian penting lainya untuk mencapai kondisi higenis dan kenyamanan yang
diinginkan. Ada 3 sistem/saluran yang dikenal sebagai sistem plumbing :
1. Sistem plumbing air bersih
Pada sistem plambing pada bangunan gedung terdapat empat sistem penyediaan air bersih, yaitu
sistem sambungan langsung, sistem tangki atap, sistem tangki tekan, dan sistem tanpa
tangki.Mekanisme dari sistem sambungan langsung yaitu air bersih dari PAM melalui pipa utama
PAM masuk ke instalasi meteran air dan air langsung didisribusikan ke seluruh gedung. Sistem ini
diterapkan pada bangunan rumah.
Pada sistem tangki atap, air bersih ditampung terlebih dahulu pada ground reservoir / tangki air
bawah kemudian dipompa ke tangki atap. Dari tangki atap, air didistribusikan ke jaringan perpipaan
dalam gedung dengan sistem gravitasi.
Pada sistem tangki tekan, air bersih ditampung pada ground reservoir / tangki air bawah kemudian
dipompakan ke dalam tangki bertekanan. Air dalam tangki bertekanan dialirkan ke seluruh jaringan
perpipaan gedung. Pompa bekerja secara otomatis dan akan berhenti jika tekanan tangki telah
mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan.
Sedangkan pada sistem tanpa tangki, tidak digunakan tangki apapun dimana air dari PDAM
dipompakan langsung ke seluruh jaringan perpipaan gedung. Sistem ini dilarang di Indonesia karena
dapat merusak jaringan distribusi air minum pada PDAM.
2. Sistem plumbing air kotor
LISTRIK
Detektor asap
Detektor panas
Detektor Api
Peletakan detektor berapa pada langit-langit pada setiap ruangan di Rusunawa serta di lorong dengan jarak
tertentu. Detektor akan mendeteksi adanya asap atau tanda-tanda lain kebakaran kemudian secara otomatis
mengaktifkan alarm atau sirine kebakaran, namun jika alarm otomatis tidak berfungsi terdapat tuas manual yang
ditarik untuk mengaktifkan sirine kebakaran. Kemudian sprinkler akan bekeja menyemprotkan air ketika alarm
berbunyi. Air yang digunakan sprinkler berasal dari roof tank untuk pemadaman pada instalasi air bersih.
Selain Sprinkler terdapat pula hidrant yang terdapat masing-masing dua diletakkan di pojok lorong pada setiap
lantai, sumbernya dari roof tank pemadaman kebakaran pada instalasi air bersih. Pada saat terjadi kebakaran
para penghuni menggunakan tangga darurat yang berada di sisi kanan dan kiri bangunan untuk melakukan
evakuasi.
PENGHAWAAN BUATAN
Instalasi AC
AC pada bangunan ini hanya diletakkan pada ruang pengelola dan pada ruang penunjang fasilitas umum. Jenis
AC yang digunakan adalah AC split wall dengan daya ± ½ s.d. ¾ PK. Pada masing – masing ruangan hanya
diletakkan 1 indoor unit.
Skema Instalasi AC
TRANSPORTASI VERTIKAL
Lift
Lift atau disebut juga elevator adalah alat utama yang digunakan untuk transportasi vertikal dalam bangunan
gedung bertingkat banyak (Highrise Building). Lift ini memiliki bentuk berupa tabung yang dapat mengangkut
penumpang dan bergerak dari atas kebawah atau dari bawah keatas secara mekanis dengan bantuan tenaga
mesin.
Lift sendiri juga memiliki bermacam jenisnya. Yang pertama adalah Passanger Elevator atau lift yang digunakan
untuk mengangkut orang. Kedua adalah Service elevator yaitu lift untuk pelayanan dan ketiga Freight Elevator
atau lift untuk barang.
Untuk bagian-bagiannya, lift terdiri oleh kereta (elevator car), kabel, mesin elevator, alat pengontrol, beban
pengimbang, rel (guide reil), ruang mesin, dan pit lift (sumur per penahan)
3. Eskalator (Tangga Berjalan)
Eskalator adalah transportasi vertikal untuk mengangkut orang yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat
bergerak keatas dan kebawah dengan mengikuti jalur atau rail yang digerakkan dengan motor.
Untuk jarak yang pendek eskalator lebih efektif dibanding elevator dan dapat menampung pengguna dalam
jumlah banyak. Escalator biasa digunakan di tempat ramai seperti pusat perbelanjaan, tempat transit, dan
bandara.
Eskalator dibangun dari beberapa bagian yakni kerangka penyangga, gigi penggerak, anak tangga, track, alat-
alat pengontrol, rem darurat, ballustrade (pagar), dan pegangan tangan (hand reil).
Selain itu, eskalator mempunyai “governor” yakni alat otomatis untuk menghentikan eskalator pada keadaan-
keadaan darurat seperti kaki terjepit dan sebagainya. Selain itu eskalator juga mempunyai perlengkapan
pelindung, pelindung ini selain untuk melindungi pengguna juga untuk melindungi eskalator sendiri, antara lain
perlindungan dari kebakaran.