Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SEJARAH DAN TEORI ARSITEKTUR 2

ANTONIO GAUDI (1852-1926)

OLEH:

Kelompok 5

1. Cut Sarah Fadhila (1704104010022)


2. Randy Akbar (1704104010036)
3. Syifa Nabilah Azhar (1704104010091)
4. Nurizha Putri (1704104010099)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2019
Antonio Gaudi (1852-1926)

Nama lengkapnya Antonio Gaudi y Cornet, dilahirkan di Reus, sebuah kota kecil
dekat Tarragona dalam wilayah Catalunia, Spanyol, lebih kurang 100 km sebelah
selatan-barat dari kota Barcelona, spanyol. Ayahnya adalah seorang pengrajin
tembaga, oleh karena itu ia tidak terlalu asing dengan bahan metal. Terlihat dalam
rancangannya banyak menggunakan bahan baja untuk bagian-bagian bangunan
seperti misalnya pintu gerbang, balustrade, teralis dan lain-lain.

Lingkungan dimana Gaudi dilahirkan dan arah seni para pengrajin logam nantinya
banyak berpengaruh dalam konsep-konsep arsitekturnya, seperti dikatakannya :

‘’Pengrajin logam adalah orang yang dapat meciptakan suatu bentuk tiga
dimensional dari lembaran-lembarang logam… Lingkup kerja pengrajin
metal mencakup bentuk-bentuk tiga dimensional, oleh karena itu secara
tidak disadari ia dapat menguasai bentuk ruang di mana tidak semua
orang memilikinya’’

Setelah melalui berbagai pendidikan yang ekstensif, ia pada tahun 1874 mulai
mengikuti pendidikan tinggi di Elias Rogent’s New Barcelona University building
dan titel arsitek diperolehnya pada tahun 1874. Pada masa kuliah Gaudi sudah
kelihatan eksentrik, suka atau tidak suka ia menentang konservatifisme dari
beberapa guru yang akan menjatuhkannya.

Gaudi mendapatkan banyak pengalaman di luar sekolah, dari bekerja pada sebuah
biro bangunan terkenal milik orang-orang Catalan di mana beberapa gurunya
bekerja. Pekerjaanya sebagian besar merancang, mengambar dan kadang-kadang
membuat perhitungan-perhitungan konstruksi. Catalan adalah orang berasal dari
Catalunia, wilayah pantai utara Mediterania, spanyol, mempunyai Bahasa dan
budaya yang khas.

Ia banyak belajar dari Juan Martorell Montells seniornya ahli dalam arsitektur
Gotik. Kemudian berpengaruh besar dalam rancangan-rancangannya dalam
bentuk Neo-Gotik atau Gotik Modern. Montelis kemudian mengangkat Gaudi
sebagai arsitek gereja ‘Sagrada Familia’ pada tahun 1883. Selanjutnya selama
hidup Gaudi terlibat dalam pembangunan gereja sangat besar di Barcelona yang
hinga sekarang (1994) belum selesai.

Pernyataannya mengenai bagaimana mengerti atau memahami suatu obyek


dapat dilihat dari ungkapannya :

“Dalam membahas suatu persoalan. Kita seharusnya mempelajari,


memahami dan memisahkannya dari hal-hal yang berlebihan… kita
mencoba menerapkan gagasan dalam suatu bentuk dan berusaha
menyederhanakan nya. Tetapi tetap dapat memeberikan kepuasan pada
dasar-dasar keindahan. Dengan demikian kita dapat menghindari
permasalahan struktur, konstruksi, denah atau tata ruang dan lain-lain
aspek perancangan arsitektural.”

Pendapat tersebut jelas mengacu pada penyederhanaan dan menghindari hal-hal


yang tidak berfungsi, tetapi tetap dapat menampilkan keindahan.

Sebagai pelopor dari modernisasi dalam arsitektur. Ia menerapkan konsep-konsep


Gotik tetapi memasukkan bentuk dan ciri-ciri tersendiri seperti misalnya pada
Casa Vicens, 1883-1885 (gambar 1). Sebuah vila untuk Don Manuel Vicens di
pinggiran kota Barcelona. Tiga gaya dipadukan dalam bangunan ini, pertama Gotik
dengan bentuk runcing-runcing menjulang dan ornament di seluruh permukaan
dinding. Kedua gaya Moorish dengan ornamen-ornamen mirip dengan arsitektur
pada jaman Spanyol Islam terutama bangunan ibadah. Yang ketiga aspek Art
Nouveau, terdapat pada hiasan dinding-dinding berbentuk stalaktit berwarna-
warni dari tempelan keramik dan pagar, balustrade, teralis dan pintu gerbangnnya
yang terbuat dari besi.
Gambar 1. Casa Vicens, 1883 – 1885.

Pada akhir tahun 1880an Gaudi membuat bentuk baru dengan modernisasi
arsitektur Mudejar, dipadukan dengan gaya bangunan Berber salah satu dari
banyak kelompok suku bermukim dipegunungan Atlas di afrika Utara yang
beragama Islam. Arsitektur campuran dan mdernisasi berbagai gaya tersebut
terlihat pada rancangan Gaudi, Colegio (sekolah) de Santa Terasa de Jesus, 1888-
90 (gambar 2), di Barcelona, Gedungnya menampilkan konstruksi bata tanpa
diplester dengan pengakhiran di atas berupa deretan runcing-runcing, mendapat
inspirasi budaya Berber.

Gambar 2. Colegio de Santa Teresa de Jesus, 1888 – 1890.


Pengaruh lingkungan dimana ia dilahirkan, dibesarkan dan dilatih orang tuanya
dalam seni kerajinan besi, selalu terungkap dalam bagian dari bangunan
rancangannya, berupa elemen dari baja yang selain berfungsi (balustrade, tangga,
teralis, gril dll) juga sebagai ornamen. Elemen-elemen tersebut dikembangkan
dalam bentuk Art Nouveau tidak hanya pada bagian luar bangunan, tetapi juga
banyak mendominasi ruang dalam. Hal itu terlihat misalnya pada hal utama, salah
satu Gedung rancangannya, Pulau Guell di Barcelona (1884-89) sebuah rumah
pengusaha tekstil terkemuka.

Gaudi sangat menyukai bentuk-bentuk alami seperti hutan, karang, gua


gelombang dan bentuk-bentuk lengkung. Oleh karena itu bangunannya menjadi
bersifat puitis, bersajak, berirama seperti musik, methaphoric atau seperti dalam
proses perubahan bentuk, sculptural atau seni bentuk tiga dimensional dan
berwarna seperti lukisan. Konsep dan angan-angan arsitektural gaudi tersebut
tercurah pada dua apartemen karyanya di Barcelona, Casa Batllo, 1904-06
(gambar 3) dan casa Mila, 1906-10 (gambar 4).

Casa Batllo terletak dalam bagian kota yang berciri abad pertengahan, tanpa
halaman depan, langsung berdiri pada trotoir jalan, berhimpitan dengan
bangunan di kiri-kanannya.

Namun dimikian bentuk tiga dimensional yang diinginkan Gaudi dalam konsepnya
dapat tercapai, berkat bentuk atapnya yang meruncing, sisi-sisi miring depan, kiri-
kanan terlihat. Modernisasi Gotik terlihat dalam apartemen ini pada Menara-
menara runcing tetapi dalam gaya Art Nouveau. Bagian depan bangunan dibuat
penonjolan-penonjolan balkon berbentuk plastis lengkung-lengkung sedemikian
rupa sehingga seperti batu karang. Pintu-jendela kaca lantai dasar, dua dan tiga
mirip sepeti gua dan kolom-kolom berbentuk silindris seperti batang pohon
dihutan.

Secara keseluruhan bangungan mewujudkan suatu bentuk berkesan metaphoric


atau sedang dalam proses perubahan bentuk, plastis, lunak bagaikan lilin seang
luluh karena panas. Konsep bangunan berwarna warni seperti lukisan, juga
diterapkan dalam Casa Batllo dengan tempelan mozaik keramik.

Gambar 3. Casa Batllo, 1904 – 1906.

Casa Mila yang dibangun kemudian dalam bentuk berbeda tetapi karakter dan ciri-
ciri kesukaan Gaudi tertuang sepenuhnya di dalam arsitektur apartemen ini tidak
berbeda. Casa Mila terletak juga ditengah kota tetapi berada pada sudut
persimpangan jalan, oleh karena itu kesan tiga dimensionalnya lebh mudah
ditonjolkan dibanding Casa Mila. David Watkin dalam bukunya Western
Architecture, 1886, menyebutkan bentuknya mirip seperti lahar meleleh dan juga
memberikan kesan seperti formasi tebing karang terkikis oleh angina dan air.

Art Nouveau yang ada pada hamper semua bangunan Gaudi, Juga diterapkan di
sini dalam balustrade, teralis, pintu dan lain-lain. Art Nouveau khas Gaudi dapat
dikatakan istimewa dan dapat juga aneh, merupakan bentuk kreasi yang sama
sekali baru. Bentuk teralis besi, beton cetak berbentuk sangat plastis melengkung,
silendris, secara detail dapat dilihat pada suatu sudut apartemen Casa Mila.
Gambar 4. Casa Mila, 1906 – 1910.

Sagrada Familia, 1883 – 1926 (gambar 5), sebuah gereja di Barcelona oleh Gaudi,
adalah salah satu rancangan terbesar dan termegah pada jamannya. Arsitektur
Gotik dimodernisasi oleh Gaudi dalam bentuk lebih rumit, lebih besar, dengan
lebih 12 menara. Tingginya rata-rata 100 m, sedangkan yang utama di tengah lebih
besar dan lebih tinggi lagi, pekerjannya hingga sekarang (1996) sama sekali belum
selesai. Permukaan dinding tidak ada yang rata melainkan semua dihias dengan
patung. Rancangan ‘’Sagrada Familia’’ dimulai sejak tahun 1882 oleh Francisco
Paula del Villar dalam bentuk Gotik -patung dipahat konvensional berdenah sialng-
salib. Tahun berikutnya Gaudi mengambil alih dan merubahnya dalam bentuk
rancangannya yang sekarang.

Gambar 5. Sagrada Familia, 1883 – 1926.


Karena sangat ambisius proyek ini, hingga Gaudi meninggal secara tragis dalam
kecelakaan kereta tram di depan proyek gereja pada tahun 1926, Sagrada Famillia
baru dapat selesai sisi depan dengan empat Menara. Hingga sekarang (2004 ketika
buku ini diedit ulang) lebih ari 100 tahun dimulainya proyek ini, baru selesai sisi-
sisinya dan pekerjaan atap belum dimulai.

Sebagian besar bangunan Gaudi dipengaruhi oleh arsitektur klasik Gotik dengan
Menara-menara menjulang, hiasan rapat memenuhi sebagian permukaan dinding
dan bagian-bagian bangunan lainnya. Tetapi secara prinsip terdapat perbedaan
denga Gotik asli, yaitu pada system konstruksi dan ornament. Pada bangunan
klasik ornament dan patung-patung dipahat kemudian diletakan dibagian
bangunan, sedangkan pada ‘Art- Nouveau’ ala Gaudi menyatu dan dicor atau
dicetak dengan beton.

Suatu ciri lagi yang menonjol dalam konsep-konsep arsitektur Gaudi ialah
penerapan bentuk-bentuk alami seperti pohom, batu, karang, gua stalaktit dan
lain-lain sehingga dikatakan sebagai aliran arsitektur naturalis dikembangkan
kemudian antara lain oleh Frank Lloyd Wright.

Dari beberapa contoh bangunan Gaudi, meskipun aspek klasik menjadi inspirasi
utama tetapi bentuk, system dan konsep dasarnya sangat berbeda.
Pengembangan bentuk klasik dalam konsep ‘’kejujuran’’, kemurnian terlihat pada
bangunan-bangunannya yang tidak diperhalus lebih lanjut baik dinding dari bata,
batu maupun system beton exposed setelah cetakannya dibuka.

Beberapa komentar tentang bangunannya mengatakan Gaudi hanyalah seorang


decorator dan seniman, menysusn hiasan-hiasan saja. Tetapi karya-karyanya
membuktikan bahwa system konstruksi seperti misalnya kolom, lengkungan,
bidang parabolic/hiperbolik, bentangan lebar dan lain-lain menuntut adanya
ketepatan dan perhitungan Teknik struktur yang kompleks dan rumit, bagian dari
teknologi modern.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa ia mendapat darah


seni dari orangtua dan seorang ilmuan dalam bidang teknik, suatu kombinasi bakat
yang menurut Ruskin terbaik untuk menjadi arsitek. Dalam hubungannya dengan
modernisasi Gotik ia Mengatakan:

“Gotik adalah suatu sistem yang mati, untuk itu harus diberikan kembali
kehidupan, perbaikan dan perubahan konstruksinya dalam bentuk alami
agar kekuatannya dapat bangkit kembali.”

Dapat dijelaskan lebih jauh tentang pernyataan Gaudi tersebut bahwa naturalism
di sini dimaksud adalah mengembangkan bentuk-bentuk alami, misalnya pohon,
dan sistem kerangka dengan penutupnya, selebih nya adalah detail baik terlihat
atau tidak karena tertutup oleh lapisan dan kulit luar.

Sebelum Gaudi tidak ada arsitek yang memasukan lebih jauh karakter natural
dalam bangunan baik sebagai bentuk utama maupun hiasan. Jendela, pintu, teralis
balustrade dari bangunan-bangunannya berbentuk dedaunan meskipun dari besi,
tetapi kelihatan seperti bergerak karena tertiup angin. Elemen alami tidak hanya
organisme hidup tetapi juga bentuk gua,stalakit dan dinding-dinding seperti
karang.

Anda mungkin juga menyukai