Anda di halaman 1dari 18

A.

PENGERTIAN ARSITEKTUR KONTEMPORER

Seorang arsitek dapat menggunakan berbagai pendekatan untuk mendesain


suatu karya arsitektur, di antaranya adalah pendekatan kontemporer. Menurut
Indah Widiastuti, ST., MT., PH.D, dosen arsitektur Institut Teknologi Bandung,
ada dua macam pendekatan kontemporer dalam arsitektur yaitu waktu dan bentuk.
Berdasarkan waktu, arsitektur kontemporer adalah arsitektur yang dibuat dan
dikenal pada masa kini bukan di masa lalu ataupun di masa depan. Berdasarkan
bentuk, yang dimaksud dengan arsitektur kontemporer adalah arsitektur yang
mengambil bentuk suatu bangunan monumental yang pada masanya dikenal
sebagai arsitektur kontemporer.

Arsitektur kontemporer telah diakui sebagai salah satu pendekatan dalam


merancang secara internasional sehingga banyak ahli yang mengemukakan
pendapat mengenai definisi dari arsitektur kontemporer, di antaranya sebagai
berikut:

1. Konnemann, World of Contemporary Architecture XX

Arsitektur Kontemporer adalah suatu gaya arsitektur yang bertujuan


untuk mendemonstrasikan suatu kualitas tertentu terutama dari segi kemajuan
teknologi dan juga kebebasan dalam mengekspresikan suatu gaya arsitektur,
berusaha menciptakan suatu keadaan yang nyata-terpisah dari suatu
komunitas yang tidak seragam.

2. Y. Sumalyo, Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX (1996)

Kontemporer adalah bentuk-bentuk aliran arsitektur yang tidak dapat


dikelompokkan dalam suatu aliran arsitektur atau sebaliknya berbagai
arsitektur tercakup di dalamnya

3. L. Hilberseimer, Comtemporary Architects 2 (1964)

Arsitektur Kontemporer adalah suatu gaya aliran arsitektur pada


zamannya yang mencirikan kebebasan berekspresi, keinginan untuk
menampilkan sesuatu yang berbeda, dan merupakan sebuah aliran baru atau
penggabungan dari beberapa aliran arsitektur. Arsitektur kontemporer mulai
muncul sejak tahun 1789 namun baru berkembang pada abad 20 dan 21
setelah perang dunia.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri


arsitektur kontemporer, yaitu:

a. Ekspresi bangunan bersifat subjektif

b. Kontras dengan lingkungan sekitar

c. Menonjolkan bentuk unik, di luar kebiasaan, dan atraktif

1
B. CONTOH BANGUNAN BERARSITEKTUR KONTEMPORER

1. Antonio Gaudi - Casa Milla

Gambar 1. Casa Milla, Antonio Gaudi

Cassa Milla, yang dikenal sebagai La Pedrera, adalah salah satu gedung
paling terkenal pada periode Catalan Art Nouveau atau Catalan Modernisme
dan merupakan salah satu hasil karya Antoni Gaudi yang paling ambisius.
Cassa Milla dimasukkan dalam katalog Barcelona Artistic Heritage pada
tahun 1962 dan dideklarasikan sebagai Historical and Artistic Monument of
National Interest oleh pemerintah Spanyol pada tahun 1969. Pada tahun 1984,
UNESCO mengakui Cassa Milla sebagai situs warisan dunia.

Gambar 2, 3, dan 4. Eksterior Casa Milla

Gambar 5. Eksterior Cassa Milla (Kiri); Gambar 6. Interior Casa Milla


(Tengah); Gambar 7. Ornamen Cassa Milla (Kanan)

Ide awal dari pembangunan Cassa Milla adalah untuk mendirikan suatu
bangunan pada suatu titik di perbatasan Barcelona dengan Gracia. Bangunan

2
tersebut tidak hanya digunakan sebagai rumah keluarga tetapi dilengkapi
dengan apartemen untuk disewakan. Hal tersebut dimaksudkan untuk
menjawab persoalan permukiman yang diakibatkan oleh perkembangan kota
yang digerakkan Barcelona Eixample. Gedung ini menjadi penghubung
antara Barcelona yang telah meruntuhkan tembok di sekitarnya dengan Kota
Gracia. Walaupun nama resminya adalah Cassa Milla, yang diambil dari
nama pemiliknya yaitu Pere Mila I Camps, gedung ini dijuluki sebagai La
Pedrera yang berarti tambang batu karena tampilan eksteriornya yang
menyerupai gua pertambangan.

Cassa Milla terdiri atas dua blok apartemen dengan jalan masuk utama
yang terpisah dan hanya dihubungkan melalui dua taman dalam yang besar
dan fasade bergelombang yang menunjukkan ritme interior gedung. Struktur
rumah terdiri dari pilar-pilar dengan ruang-ruang yang terbuka dan memiliki
bukaan besar pada fasadenya. Cassa Milla dibangun selama 6 tahun mulai
dari tahun 1906 sampai tahun 1912. Gedung ini menandai perubahan gaya
perancangan Gaudi yang berinovasi secara fungsional baik dalam konstruksi
maupun ornament dan telah menjadi suatu karya arsitektural yang berhasil
mengantisipasi arsitektur abad 20. Seperti yang terlihat dari tiap detail pada
setiap elemen Cassa Milla, Gaudi menganggap arsitektur sebagai seni murni.
Gaudi selalu terpukau oleh alam dan geometri sehingga karyanya dibuat
dengan memanfaatkan inovasi teknik pada masa tersebut untuk menciptakan
suatu bentuk yang organik, misalnya saja bentuk railing pada balkon bahkan
sampai bentuk pegangan pintu.

Saat ini Cassa Milla merupakan markas pusat dari Catalunya-La


Pedrera Foundation dan mewadahi berbagai kegiatan kebudayaan, pameran,
dan kegiatan publik. Cassa Milla sebagai suatu pusat perhatian yang
menyimbolkan kreasi dan pengetahuna, memiliki peran penting dalam
transformasi komunitas dan komitmen pada masyarakat.

2. Louis Sullivan dan Dankmar Adler Wainwright Building

Gedung Wainwright merepresentasikan usaha pertama Sullivan untuk


membuat gedung bertingkat yang sebenarnya. Sullivan mengambil inspirasi
dari fasade Richardsons Field Store, Chicago yang didirikan pada tahun
1888. Ide tersebut digunakan untuk menyampaikan keputusan Sullivan yang
menekankan kevertikalan keseluruhan bentuk gedung. Gedung Wainwright
yang tingginya 45 meter dan terdiri atas sebelas lantai merupakan salah satu
gedung pencakar langit pertama di dunia. Fasade Gedung Wainwright
didesain terdiri atas tiga segmen yang dibuat berdasarkan aturan klasik. Pada
dua lantai pertama, material yang digunakan adalah lapisan sandstone merah
selebar 60 cm pertama lalu diteruskan dengan granit merah Missouri.
Sedangkan fasade lantai tiga dan seterusnya terdiri atas pilaster- pilaster yang
terbuat dari bata merah dengan dekorasi yang terbuat dari tanah liat pada

3
ruang di antara pilaster-pilaster tersebut. Pilaster adalah elemen arsitektural
dalam arsitektur klasik yang terlihat seperti kolom struktural namun
sebenarnya hanya berfungsi sebagai ornamen untuk menunjukkan dinding
yang dimajukan. Bagian paling atas gedung terdiri atas overhanging cornice
dengan lapisan terluar berhiaskan ornamen dari tanah liat.

Gambar 14. Wainwright Building

4
3. Frank Llyod Wright Martin House Complex

Organic architecture seeks superior sense of use and finer sense of


comfort, express in organic simplicity. Frank Llyod Wright

Gambar 15. Ekseterior Bangunan Utama Martin House Complex

Gambar 16. Interior Martin House Complex

Gambar 17. Ekseterior Bangunan Tengah pada Martin House Complex

Frank Lloyd Wright mendesain sebuah kompleks hunian untuk seorang


pengusaha kaya yaitu Darwin D. Martin dan keluarganya. Martin House
Complex yang dibangun pada tahun 1903 sampai tahun 1905 merupakan
kompleks hunian yang unik. Karya ini adalah Prairie House paling
substansial dan paling berkembang di Amerika Serikat bagian timur. Martin
House mendapat status National Historic Landmark pada tahun 1986 dan

5
diakui sebagai pencapaian terbaik pada periode Prairie bahkan pencapaian
terbaik sepanjang karier Frank Lloyd Wright. Desain lansekap yang
mendasari kompleks bangunan benar-benar menyatu secara utuh dengan
keseluruhan komposisi bangunan yang sangat kuat bidang-bidang
kehorisontalannya, memiliki ceruk bukaan yang dalam, pondasi yang
menonjol, perapian sebagai pusat bangunan, dan atap kantilever. Di dalam
Martin House Complex terdapat 394 desain kaca jendela artistik termasuk
jendela Tree of Life yang terkenal.

Seiring berjalannya waktu, Martin House Complex mengalami


kerusakan yang cukup parah sehingga tiga dari lima bangunan di dalamnya
dirobohkan. Pada tahun 1992, MHRC (Martin House Restoration
Corporation) didirikan untuk mengumpulkan dana dan mengawasi restorasi
menyeluruh pada kompleks tersebut. Rekonstruksi dan restorasi yang
ekstensif dimulai sejak tahun 1997 dan masih dilanjutkan sampai hari ini.

4. Neoplasticism (1917 - 1932)

Gerakan seni di sekitar tahun 1920an. Konsep ini berkembang seiring


terjadinya perang dunia pertama yang berlarut-larut. Neo Plastisisme
merupakan bagian dari De Stijl yang menekankan kelenturan bidang dengan
memanfaatkan garis vertikal-horizontal dan warna (biru merah kuning
dan hitam putih).

Tokohnya adalah Piet Mondrian. Mondrian awalnya dipengaruhi oleh


kubisme Picasso, namun ia menghilangkan berbagai garis lengkung dan
hanya menyisakan garis vertikal dan horizontal sehingga kesan abstraksinya
lebih kuat. Gaya ini yang disebut Neo Plastisisme. Neo Plastisme adalah
aliran (gaya) arsitektur yang mewujudkan abstraksi keuniversalan dengan
mengurangi campur tangan bentuk dan kekayaan warna.

. . . Pure ideas of form and color

Pada dasarnya aliran Neo Plastisisme hanya bergerak dalam dunia


lukis. Sebab bagaimanapun konsep Neo Plastisme adalah abstraksi secara
ideal komposisi warna dalam bentuk dua dimensi, walaupun kemudian juga
menghasilkan kesan ruang. Pemanfaatannya sangat banyak di dalam interior
dan arsitektur. Namun seperti yang ditulis oleh Piet Mondrian bahwa Neo
Plastisisme tetaplah konsep ideal dalam dua dimensi. Meskipun Theo van
Doesburg (pelopor gerakan De Stijl) berusaha keras memperjuangkan
pengaplikasiannya kedalam dunia arsitektur, Neo Plastisisme tetaplah hanya
menjadi bahan pertimbangan dalam pengolahan bidang dan warna bukan
arsitekturnya sendiri.

6
Gambar 18. Schroder House, Theo Van Doesburg

Gambar 19. Purity Ideas

Schroder House menjadi salah satu ikon kontemporer berkat kemurnian


konsep dan idenya seperti yang tertuang dalam konsep Neo Plastisme,
pencapaian radikal dalam rancangannya serta penggunaan ruang didalamnya.
Berdasarkan lukisan-lukisan Mondrian ini, Gerrit Rietveld seorang arsitek
Belanda, merancang Schroder House dengan mengadopsi bentuk dan warna
berdasarkan lukisan Mondrian. Seperti halnya Mondrian, Rietveld membuat
rumah ini dengan bentuk-bentuk geometris, menggunakan bentukan dasar
seperti persegi dan persegi panjang dan warna-warna primer (merah biru
kuning). Rietveld juga menghubungkan tiap elemen bidang dengan garis
lurus (bukan lengkung, diagonal ataupun lingkaran) tanpa saling
menabrakkan sehingga keharmonisan tetap tercipta. Kemurnian bentuk inilah
yang ingin diperlihatkan Gerrit Rietveld pada rancangannya, Schroder House.

. . . abstraction, precision, geometry, striving towards artistic purity . .

Gambar 20. The Use of Space

7
Keinginan untuk bebas dalam situasi kacau akibat perang dunia 1 ini
juga diperlihatkan Rietveld dalam Schroder House ini. Diwujudkan dalam
fleksibilitas ruang. Di lantai 2 dari Schroder House, antar tiap ruangnya sama
sekali tidak dihubungkan oleh dinding permanen. Rietveld hanya
menggunakan partisi untuk mendefinisikan tiap ruangnya. Dengan
penempatan partisi dianggap Rietveld lebih efektif dan efisien. Rietveld
mengatakan bisa saja suatu ruang bermain terbuka menjadi tempat tidur
dimalam hari. Dengan partisi juga, Rietveld beranggapan bahwa ruang bisa
difungsikan sebagaimana fungsi yang diperlukan saat itu.

. . . should express universal truth and harmony, which was in part a


reaction to world turmoil.

5. Bauhaus (1924 - 1928)

Bauhaus (1919-1933) merupakan sebuah lembaga pendidikan desain


(seni terapan) yang didirikan pada tahun 1919 di Weimar-Jerman oleh Walter
Gropius dan teman-temannya. Bauhaus juga merupakan ikon dari
perkembangan Seni dan Arsitektur yang lahir akibat revolusi industri di
daratan Eropa pada awal abad 20. Dalam ranah arsitektur, Bauhaus adalah
sebuah aliran di dalamnya, pelopor International Style dan yang mengenalkan
konsep form follows function, yaitu bentuk bangunan mengikuti fungsi
yang ada pada bangunan tersebut.

Pada dasarnya arsitektur Bauhaus bercirikan denah yang signifikan


dengan aktifitas dan fungsi antar ruang yang saling berkaitan yang
kebanyakan berupa bangunan pabrik terbebas dari aturan gaya arsitektur dan
ornamentasi. Selain itu juga berupa bangunan tinggi dengan mengekspos
tangga atau elevator serta berdinding kaca. Bangunan yang terbuat dari kaca-
kaca inilah yang disebut sebagai keajaiban arsitektonik pada zamannya.
Salah satu contohnya adalah Gropius House di Lincoln.

Gambar 21. Gropius House

8
Gambar 22. Tampak

6. Joseph Paxton The Crystal Palace

Gambar 23. The Crystal Palace

The Crystal Palace merupakan bangunan dari besi cor dan piringan
kaca, awalnya berlokasi di Hyde Park, London, Inggris; sebagai tempat
dilaksanakannya the Great Exhibition of 1851. Lebih dari 14,000 peserta
pameran dari seluruh dunia berkumpul di ruang pameran dengan luas 92,000
meter persegi untuk memajang contoh dari perkembangan teknologi terbaru
pada masa revolusi industri. Bangunan the Great Exhibition mempunyai
panjang 1,851 kaki (564 m), dengan ketinggian interior 128 kaki (39 m).
Metoda piringan kaca cor merupakan inovasi yang baru ditemukan pada
tahun 1848, yang memungkinkan lembaran kaca yang besar dan murah tapi
kuat, itu adalah jumlah kaca terbanyak yang pernah dilihat pada sebuah
bangunan dan memukau pengunjung dengan dindingnya yang jernih dan
langit-langit yang tidak memerlukan cahaya interior, hingga disebut The
Crystal Palace. Setelah pameran, bangunan tersebut dibangun ulang dengan
bentuk yang lebih besar di Penge Common, di puncak Penge Peak disebelah
Sydenham Hill. Bangunan tersebut berada disana dari tahun 1854 sampai
pada saat dia dihancurkan oleh api pada tahun 1936.

9
Gambar 24. Lokasi tempat pembangunan kembali

The Crystal Palace di Penge Common

7. William Morris dan Philip Webb Red House

Gambar 25. Eksterior

Red House merupakan rumah yang di desain oleh William Morris di


Bexleyhealth, sebuah pinggiran kota di tenggara London, Inggris, untuk
keluarganya dengan bantuan Philip Webb. Web dan Morris bertemu ketika
bekerja di London. Morris menginginkan rumah tersebut sebagai sebuah
tempat yang merefleksikan seninya yang bagus dan terkenal, pertukangan,
dan komunitas. Morris dan Webb berkolaborasi untuk membuat arsitektur
rumah dan desain interior melebur menjadi kesatuan yang utuh. Ini akan
memberikan suasana yang tepat untuk keharmonisan rumah tangga asuh dan
menanamkan energi kreatif kepada para penghuni dan pengunjung. Itu
merupakan rumah pertama yang dibangun berdasarkan prinsip kesenian yang
bagus dan utilitas yang menjadi tanda desain perusahaan yang didirikan oleh

10
Morris dan Webb pada tahun 1861, beserta pula munculnya Arts and Crafts
movement.

Morris dan Webb mendesain rumah tersebut dengan mensimplifikasi


gaya Tudor Gothic. Fitur dari gaya ini melingkupi elemen-elemen historikal
seperti atap curam, cerobong asap yang menonjol, atap pelana yang
bersilangan, dan balok langit-langit yang tidak disembunyikan, semuanya
hadir pada Red House.

Gambar 26. Denah

Gambar 27. Interior

C. KARAKTERISTIK ARSITEKTUR KONTEMPORER

1. Bentuk
Dapat kita lihat dan amati bahwa unsur dominan yang ada dalam
arsitektur adalah garis lurus. Arsitektur kontemporer cenderung menjauhi
kebiasaan ini dengan lebih sering menggunakan garis melengkung sebagai
gantinya. Dalam beberapa contoh, sebuah bangunan ada yang seluruhnya
dirancang dengan garis lengkung. Dalam contoh lain, ada pula yang
dirancang dengan menggabungkan garis melengkung dan garis lurus.

11
Gambar 28. Bagian dalam Skidmore, Owings & Merrills Jin Mao Tower di
Cina

2. Komposisi Ruang
Penggunaan garis lengkung juga memungkinkan terciptanya bentuk
ruang lain selain kubus. Dalam arsitektur kontemporer, orang melihat
bangunan dalam bentuk bulat. Saat arsitektur kontemporer menggunakan
garis lurus, akan tercipta komposisi ruang yang lebih unik. Komposisi ruang
ini memungkinkan terciptanya ruang interior yang lebih hidup dengan layout
yang tidak biasa. Jika Anda menyukai sesuatu yang tidak biasa, arsitektur
kontemporer adalah pilihan yang cocok untuk Anda.

Gambar 29. Contoh rumah dengan gaya desain kontemporer

3. Material Baru
Ciri lain dari arsitektur kontemporer adalah penggunaan material baru
pada interior dan eksterior. Bahan-bahan tradisional seperti kaca, kayu, batu
bata, dan logam lebih disukai. Tanaman juga sering digunakan dalam
arsitektur kontemporer, terutama pada atap atau pada dinding.

12
Gambar 30. The Acropolis Museum di Atena

4. Jendela
Jendela yang lebih besar dan lebih banyak juga merupakan ciri
arsitektur kontemporer. Jendela biasanya diletakkan pada posisi yang unik.
Jika Anda menyukai cahaya alami dan sangat menyukai pemandangan,
arsitektur kontemporer dapat menjadi pilihan. Namun, jika Anda sangat
memperhatikan privasi dan berencana untuk membangun rumah di perkotaan
di mana ada tetangga di dekatnya, perlu diperhatikan mengenai penempatan
jendela.

Gambar 31. Factor 10 (F10) House

13
5. Memperhatikan Lingkungan
Ecohousing merupakan karakteristik yang kerap digunakan dalam
arsitektur kontemporer. Banyak bangunan konvensional memakai elemen
yang ramah lingkungan dan hemat energi. Dalam konstruksi perumahan,
arsitektur kontemporer memiliki tujuan untuk mengintegrasikan rumah
dengan alam sekitarnya. Tujuannya bukan hanya untuk melindungi
lingkungan dari gangguan, tetapi juga untuk menambahkan karakter khusus
pada rumah.

Gambar 32. Lotus temple di New Delhi, India

6. Animated Architecture
Akibat tidak adanya istilah yang lebih baik, arsitektur animasi adalah
nama yang diberikan untuk karakteristik lain dari arsitektur kontemporer.
Karakteristik tersebut antara lain, yaitu pencahayaan eksterior bangunan yang
canggih, proyeksi fasad yang mampu berinteraksi dengan orang lewat atau
pengguna bangunan, dan air, seperti air mancur atau air terjun yang berwarna.
Idenya adalah untuk membuat bangunan terasa lebih hidup dan membuat
bagian luarnya memiliki unsur animasi.

Berikut adalah beberapa contoh bangunan institusional dan komersial.


Bangunan-bangunan ini dibangun dengan anggaran yang besar, memiliki
tujuan untuk menciptakan ide arsitektur baru dan menunjukkan ciri khas dari
arsitektur kontemporer.

14
Gambar 33. The Capital Gate Tower

Gedung ini terletak di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Bangunan


berbentuk melingkar ini, memiliki 34 lantai dengan kemiringan 18 derajat di
tengahnya. Kemiringan ini menjadikan the Capital Gate Tower sebagai
bangunan paling miring di dunia. Tata letak interior juga memberikan kesan
berbeda pada tiap ruangan dan tidak ada kamar yang identik satu sama lain.
Bangunan ini didesain oleh perusahaan arsitektur Skotlandia RMJM.

Gambar 34. The Auditorio de Tenerife karya Santiago Calatrava

Auditorium ini memiliki bentuk bulat dan kanopi melengkung yang


menggantung. Kanopi di atasnya juga memiliki bentuk bulat dan tampak
seperti melawan gravitasi. Auditorium ini terletak di Santa Cruz de Tenerife,
Spanyol. Bangunan ini didesain oleh arsitek Spanyol, Santiago Calatrava.

15
Gambar 35. Sydney Opera House

Bangunan yang memiliki fungsi sebagai gedung opera ini memiliki


bentuk yang mengingatkan kita pada layar kapal atau kulit kerang raksasa.
Walaupun bangunan ini dibuat pada tahun 1973, struktur bangunan ini tetap
menjadi acuan dari arsitektur kontemporer. Bangunan ini didesain oleh
seorang arsitek Denmark bernama Jorn Utzon.

D. CIRI KHAS GAYA KONTEMPORER

Gaya kontemporer sangat mengutamakan kehadiran pasokan cahaya alami


di dalam ruang rumah. Kebanyakan orang mengira gaya kontemporer tidak
ubahnya dengan gaya modern, padahal keduanya punya ciri khas berbeda. Gaya
modern lebih mengedepankan desain yang detail dan spesifik, sementara
kontemporer berani mendobrak desain-desain yang telah ada. Intinya, gaya
kontemporer yang dianut dalam sebuah interior hunian lebih mengutamakan unsur
minimalis dan sederhana, namun tetap menampilkan sentuhan berani dalam
memainkan motif.

1. Arsitektur Interior rumah


a. Banyak cahaya alami
Gaya kontemporer sangat mengutamakan kehadiran pasokan cahaya
alami di dalam ruang rumah. Oleh karena itu pemilihan material lantai
warna putih lazim digunakan. Selain itu, pengaplikasian kaca sebagai
pengganti sekat dinding/tembok maupun skylight lebih mendominasi.
Tujuannya agar sinar matahari alami mampu menyinari keseluruhan
ruang secara optimal.

16
Gambar 36. Cahaya alami dalam ruang

b. Lantai polos

Jenis lantai yang kerap diterapkan pada gaya kontemporer adalah


porselen, kayu dan keramik. Kondisinya dibiarkan polos begitu saja,
tanpa ada alas sama sekali. Akan tetapi tidak jarang juga pemilik
bereksplorasi dengan menambahkan karpet motif untuk mempercantik
ruang, sekaligus penanda (batas) antar satu ruang dengan ruang lain.
Mengingat, dalam interior gaya kontemporer, ciri khasnya adalah
menyatukan semua ruang dalam sebuah hunian.

c. Polesan warna cerah

Gaya yang mulai berkembang di tahun 1940 hingga 1980an ini selalu
memadukan warna netral yang cenderung cerah ke dalam interior
maupun eksteriornya. Contoh daftar warnanya meliputi putih, cokelat,
abu-abu, hingga hitam. Warna tersebut biasanya dituangkan melalui
elemen dinding, lantai, serta furnitur. Tergantung dari kreativitas yang
dimiliki, kombinasi warna ini mampu mencuri perhatian karena
keindahannya.

Gambar 37. Polesan warna cerah pada interior rumah

17
d. Furnitur sederhana

Cara mudah mengenali gaya kontemporer bisa dilihat dari pemilihan


furnitur yang ditempatkan. Umumnya, furnitur memiliki sifat ringan dan
sederhana tetapi tetap unik dan menarik. Layout furnitur pun kerap
mengikuti arus garis lurus ruangan, sehingga nampak bersih dan simpel.

e. Material alami

Suguhan suasana menyenangkan pada ciri kontemporer kerap


dihadirkan lewat ornamen maupun perabot di suatu ruangan. Misal, batu
alam, kayu, jati, serta bahan organik lain seperti kapas.

Gambar 38. Penggunaan material alami pada ruangan

2. Arsitektur Eksterior Rumah

Terakhir, pengaplikasian gaya ini tidak hanya bisa dilakukan pada


interior rumah saja, melainkan nampak luar (eksterior). Identifikasinya
mudah dilihat melalui material bahan bangunan yang bersifat terbuka dan
ringan.Contohnya, kaca dan baja yang dibuat sederhana dengan garis lurus.
Spesifik lain nampak luar yakni atap yang dirancang dengan pola tegak lurus
serta datar.

18

Anda mungkin juga menyukai