Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Standar Profesional Guru
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang kami alami. Namun berkat dukungan,
dorongan dan semangat dari orang-orang terdekat kami mampu
menyelesaikannya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pak
Heru Winarno selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Profesi Keguruan serta
semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut membantu
kelancaran dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk penyusunan makalah yang lebih
baik kedepannya. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Guru pada SD/MI atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasia kademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV)
atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1
PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.
Guru pada SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV)
atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran
yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang
terakreditasi. Guru pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat,
harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program
studi yang terakreditasi.
a) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik,
perancangandan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan menjadi
indikator esensial sebagai berikut.
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,
sosial,kultural, emosional, dan intelektual.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu.
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang
mendidik.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik.
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembel
ajaran
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
b) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkankepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa.
Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru,dan rasa percaya diri.
Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
c) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial
sebagai berikut:
Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik,tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki keragaman sosial budaya.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dantulisan atau bentuk lain.
d) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum
mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi
materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi
keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikatoresensial
sebagai berikut:
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukungmata pelajaran yang diampu.
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukantindakan reflektif.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
1. Tugas Guru
Selain sebagai actor utama kesuksesan pendidikan yang dicanangkan, ada
beberapa fungsi dan tugas lain seorang guru, antara lain:
a. Educator (pendidik)
Tugas pertama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan materi
pelajaranyang diberikan kepadanya. Sebagai seorangeducator, ilmu adalah
syarat utama. Membaca, menulis, berdiskusi, mengikuti informasi, dan
responsif terhadap masalah kekinian yang sanagt menunjang peningkatan
kualitas ilmu guru. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus.
Dengan cara demikian ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu
pengetahuan sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pengajar.
b. Leader
Guru juga seorang pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa menguasai,
mengendalikan, dan mengarahkan kelas menuju tercapainya tujuan
pembelajaran yang berkualitas. Sebagai seorang pemimpin, guru harus
terbuka, demokratis, egaliter, dan menghindari cara-cara kekerasan.
c. Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru bertugas memfasilitasi murid untuk menemukan
dan mengembangkan bakatnya secara pesat.
d. Motivator
Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu membangkitkan
semangat dan mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun latar
belakang hidup keluarganya, bagaimanapun kelam masa lalunya dan
bagaimanapun berat tantangannya.
e. Administrator
Sebagai seorang guru, tugas administrasi sudah melekat dalam dirinya,
dari mulai melamar menjadi guru, kemudian diterima dengan bukti surat
keputusan dengan yayasan, surat instruksi kepala sekolah dan lain- lain.
f. Evaluator
Sebaik apapun kualitas pembelajaran, pasti ada kelemahan yang perlu
dibenahi dan disempurnakan. Disinilah pentingnya evaluasi seorang guru.
Dalam evaluasi ini, guru bisa memakai banyak cara, dengan merenungkan
sendiri proses pembelajaran yang diterapkan, meneliti kelemahan dan
kelebihan, atau dengan cara yang lebih obyektif, meminta pendapat orang
lain, misalnya kepala sekolah, guru yang lain, dan murid-muridnya.
Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus
memberikan nilai-nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan
masa yang akan datang, pilihan nilai hidup dan praktik-praktik komunikasi.
Pengetahuan yang kita berikan kepada anak didik harus mampu membuat
anak didik itu pada akhirnya mampu memilih nilai-nilai hidup yang semakin
komplek dan harus mampu membuat anak didik berkomunikasi dengan
sesamanya di dalam masyarakat, oleh karena anak didik ini tidak akan hidup
mengasingkan diri. Kita mengetahui cara manusia berkomunikasi dengan
orang lain tidak hanya melalui bahasa tetapi dapat juga melalui gerak, berupa
tari-tarian, melalui suara (lagu, nyanyian), dapat melalui warna dan garis-
garis (lukisan-lukisan), melalui bentuk berupa ukiran, atau melalui simbol-
simbol dan tanda-tanda yang biasanya disebut rumus-rumus. Ahmad Tafsir
membagi tugas-tugas yang dilaksanakan oleh guru antara lain adalah:
Tanggung jawab para guru dan unsur pendidikan lainnya bukan hanya
sekedar dalamhal mengajar atau memajukan dunia pendidikan di sekolah
ditempatnya bertugas, tetapi juga bertangggung jawab untuk mengajak
masyarakat di sekitarnya masing-masing untuk ikut berpartisipasi dalam
memajukan pendidikan di wilayahnya. Maju mundurnya pendidikan di
daerah tergantung kinerja para dewan guru, pengawas sekolah dan komite
sekolah, karenanya diharapkan semuanya bisa menjalankan tugas dengan
sebaik- baiknya yang disertai keikhlasan hati dalam mengemban amanah
yang diberikan. Guru yang professional akan tercermin dalam pelaksanaan
pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi
maupun metode. Selain itu juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya
dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru yang professional
hendaknya mampu memikul dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai
guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara dan
agamanya. Guru professional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial,
intelektual, moral dan spiritual. Tanggung jawab pribadi yang mandiri Yang
mampu memahami dirinya, mengelola dirinya, menngendalikan dirinya dan
menghargai serta mengembangkan dirinya. Tanggung jawab sosial
diwujudkan melalui kompetensi guru dari lingkungan social serta memiliki
kemampuan interaktif yang efektif. Tangggung jawab intelektual diwujudkan
melalui penguasaan berbagai perangkat pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk penunjang tugasnya. Tanggung jawab spiritual dan moral
diwujudkan melalui penampilan guru sebagai makhluk beragama yang
perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma agama dan moral.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Dengan memperhatikan peran guru dan tugas guru sebagai salah satu faktor
determinan bagi keberhasilan pendidikan, maka keberadaan dan peningkatan
profesi guru menjadi wacana yang sangat penting. Oleh karena itu, bagi pendidik
maupun calon pendidik hendaknya lebih memperhatikan standar profesionalisme
guru khususnya bagi pendidik yang ada di Indonesia. Dengan demikian,
pelaksanaan pendidikan akan maksimal dan kualitas pendidikan pun juga akan
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
http://fajriamentari.blogspot.com/2012/12/makalah-kompetensi-profesional-
guru.html diakses: 28 Februari 2017
http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspot.com/2013/05/standar-
kompetensi-guru.html diakses: 28 Februari 2017
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDON
ESIA/198001292005011 ANDIKA DUTHA BACHARI/GURU
SEBAGAI PROFESI.pdf diakses: 28 Februari 2017
http://bumipgsdku.blogspot.com/p/menjadi-guru-professional.html
http://ibnufajar75.wordpress.com/2012/12/27/empat-kompetensi-yang-harus-
dimiliki-seorang-guru-profesional/ diakses: 28 Februari 2017