ARSITEKTUR MODERN
‘FUNCTIONALISM’, ‘RATIONALISM’
DAN ‘CUBISM’ (1900-1940)
Sistem beton eksposed temuan Aguste Perret, dikembangkan oleh Le Corbusier baik dalam
publikasi, perancangan maupun pelaksanaan, selanjutnya digunakan di mana-mana termasuk
oleh Walter Gropius dan pengikut aliran bauhaus di Jerman. Pada dasarnya beton
exposed adalah merupakan seni konstruksi hasil akhirnya ditentukan oleh bentuk perancah atau
cetakan dan warna beton, saat ini banyak pula digunakan dengan variasi bentuk
cetakan, pewarna dan teknologi lebih beragam., bahan bangunan dan sistem konstruksi Aguste
Perret terlihat pada tulisannya :
….Arsitektur merupakan ekspresi dari zaman dimana ia berada. dalam semua kita akan
mencarinya dalam konstruksi. kita akan memilih cara kerja, sistem dan subsistem secara tepat
sesuai dengan keperluan. Kemudian untuk mendapatkan keindahan kita harus pula memilih
bahan dan proporsi komposisi dalam susunan yang harmonis dari elemen-elemen yang
membentuknya….
Konsep tersebut diterapkan dengan sangat tepat dalam perancangan ‘Notre Dame du Raincy’
gereja berkapasitas 3500 umat, dengan sistem konstruksinya ternyata biayanya jauh lebih murah
dibanding dengan gereja lain berkapasitas sama selain pula dapat menampilkan bangunan megah.
langsung setelah ‘Notre Dame du Raincy’ selesai beres kembali mendemonstrasikan
kehebatannya dalam konstruksi beton bertulang juga dengan sistem Expose pada perancangan
‘Theatre des Arts Decoratifis’(1925).
Aguste Perret, theatre pada ‘Exposition des Arts Decoratifs’ Paris, 1925. Bangunan ini merupakan teater untuk
konferensi, diskusi, seminar dan lain-lain bagian dari pemeran seni dekorasi di Paris pada tahun 1925. Gedung ini tidak terlalu
besar, atapnya dibuat dengan ‘grid system’, Sistem konstruksi beton bertulang baru pada masa itu. Kotak-kotak terbentuk pada
atap sistem konstruksi ini, menyatu menyatu dengan elemen pencahayaan buatan. Komposisi balok balok pada ruang dalam
khususnya di bagian atas menjadi unsur hiasan atau dekorasi, menyatu dengan unsur pencahayaan buatan (lampu-lampu). Sistem
beton Expose temuan Aguste Perret, tipe kemudian dikembangkan oleh Le Corbusier baik dalam publikasi , perancangan maupun
pelaksanaan, selanjutnya digunakan di mana-mana termasuk oleh Walter Gropius dan pengikut aliran bauhaus di Jerman. Pada
dasarnya beton Expose adalah merupakan seni konstruksi hasil akhirnya ditentukan oleh bentuk perancah atau cetakan dan warna
beton, saat ini pula banyak digunakan dengan variasi bentuk cetakan, pewarna dan teknologi lebih beragam. Perhatian besar
terhadap aspek teknologi, bahan bangunan dan sistem konstruksi Auguste perret terlihat dalam cuplikan tulisannya :
Kehidupan arsitektur merupakan ekspresi dari zaman dimana ia berada. dalam semua
hal kita akan mencarinya dalam konstruksi. kita akan memilih secara kerja, sistem dan
subsistem secara tepat sesuai dengan keperluan. Kemudian untuk mendapatkan
keindahan kita harus pula memilih bahan dan proporsi komposisi dalam susunan yang
harmonis dari elemen-elemen yang membentuknya.
Pintu masuk utama dan hall terletak pada sudut yang runcing, lebih menonjol dan
menarik dari bagian lain karena denahnya setengah lingkaran, atap datar sehingga
berbentuk setengah tambur.
Perret membuat hal baru pada bangunan ini yaitu dalam merancang deretan kolom
tersusun dalam denah setengah lingkaran pada bagian masuk utama tersebut, menerus
dari bawah yang terdiri dari hall beratap tinggi hingg ke atas. Kolom kolom tersebut
berbentuk silindris langsing seperti batang pohon palem Mesir.
Konsep memperlihatkan karakter, ciri, tekstur atau lebih mudah dikatakan daya ujud
material,oleh Perret selain diungkapkan dengan sistem beton exposed juga dengan
tidak memplester dan menyelesaikan lebih lanjut konstruksi atau susunan bata pada
ruang dalam. pada bangunan ini, seperti karya Perret lainnya, elemen-elemen
bangunan pintu, jendela, di, dan Dalam susunan ini terdapat terdapat pula susunan
Kerawang sama dengan di ‘Notre Dame de Raincy’, menyatu dalam komposisi bidang,
kecermatan,Kemampuan Auguste Perret dalam perhitungan dan konstruksi beton
bertulang,Padukan dengan rasa seni tinggi menghasilkan bentuk sebuah tangga Indah
melingkar di bagian atas dalam hall, yang kelihatan seperti melayang ringan karena
bordesnya lepas bebas dari dinding dan tanpa penyangga.
Cubism, Arsitek dan Arsitektur Modern di Perancis
Abbtoirsde La Mouche Ruang utama untuk market hall luas selembar tanpa tiang di tengah, dapat terbentuk berkas sistem
konstruksi dari rangka baja sama dengan Galeries de Machines. perbedaan antara keduanya hanya
pada atapnya, ‘la Galeries des Machiner’ seluruhnya tertutup oleh kaca, pada ‘Abbtoirsde La
Mouche’ Dikombinasikan dengan atap baja.
Atap kaca tegak lurus memasukkan sinar dari samping dan atap metal datar sehingga konstruksi
atap ini membentuk Trap seperti tangga. Bentuk atap ditunjukkan pada wajah depan dan belakang
sehingga pandangan dari depan simetris Undak - unda kan ke arah kiri-kanan.
Tony Garnier banyak mempelajari teori dan perhitungan perhitungan konstruksi beton bertulang,
dipromosikan oleh penemunya Francois Hennebique, sehingga selain’Abbatoirs de La
Mouche’ hampir semua karyanya dirancang dengan konstruksi beton bertulang. pada masa pasca
revolusi industri II di Eropa berkembang konsep Garden City suatu perancangan kota untuk
mengatasi masalah pemukiman di kota-kota industri. sekitar tahun 1901 Garnier menerapkan
konsep Garden City untuk merancang ‘Cite Industrielle’, sebuah kota industri berukuran
sedang(medium) dengan penduduk sekitar 35.000 penduduk.
Seperti halnya konsep zoning’ La Ville Radieuse’ Le Corbusier, Pada ‘Cite Industrielle’ Perumahan
dipisahkan dari aktivitas produksi atau pabrik-pabrik. Lokasinya ideal dan sangat baik untuk masa
datang, berteras-teras dengan landscape yang mendukung pemisahan secara fisik kawasan kawasan
yang berbeda fungsi di dalamnya. pengaruh gaya Beaux-Arts terlihat pada rancangan kota
industri ini dalam tingkatan (Hierarchy) ruang dibentuk oleh adanya sumbu-sumbu seperti kota-
kota lama pada zaman Renaissance. dalam kotak terdapat rumah-rumah keluarga tunggal kecil,
memakai konstruksi beton bertulang, terlindung dari bising, panas, pencemaran udara dan lalu
lintas oleh pepohonan rindang. konstruksi rumah dan berbagai bangunan fasilitas kota untuk
mengatasi semua permasalahan perkotaan termasuk masalah sosial, produktivitas kerja dan
transportasi dalam ‘City Industrielle’, semuanya menggunakan beton bertulang.
Cite Industrialle
Ada 3 konsep dasar dalam merancang perumahan, cukup menarik untuk dikemukakan disini, karena
pada masanya merupakan hal baru yaitu ;
Setiap kamar dan ruang bagaimanapun kecilnya harus mempunyai ventilasi berhubungan langsung
dengan luar, tidak boleh ada halaman, serambi ataupun ruang tertutup tanpa sinar matahari dan aliran
udara. Di dalam rumah dinding lantai dibuat dengan bahan halus, sudutnya melengkung ( agar debu
tidak tinggal dan mudah dibersihkan)
Pola dan bentuk Cite Industrielle merupakan ungkapan dari kota impian Ebenezer Howard (1850-
1928), seorang perencana kota dari Inggris pencetus pertama konsep Garden City. Dalam Cite
Industrielle Kota angan-angan Howard, dilaksanakan dalam konstruksi dan teknologi beton
bertulang baru pada waktu itu. Modernisme beton bertulang mendominasi konstruksi berbagai
bangunan dalam Cite Industrielle terlihat jelas dalam terminal bis menyatu dengan stasiun kereta api
dan dihubungkan langsung dengan hotel.
Secara geografis fasilitas berfungsi majemuk tersebut, terletak di tengah-tengah kota, beratap datar,
tipis dan tinggi disangga oleh kolom silindris relatif sangat ramping. Pada Terminal transportasi
dalam kota dan antar kota ini terdapat menara tinggi, secara arsitektural menjadi tanda petunjuk
lingkungan yang mudah dilihat (Landamark). Pada puncaknya terdapat empat buah H besar ke arah 4
mata angin.
Gedung pertemuan umum (assembly building) juga dalam konstruksi beton bertulang dekat dengan
terminal tersebut di atas, pada sisi sisinya terdapat jendela atas dan dekorasi geometris corak ‘Art-
Deco’ untuk menandai fasilitas umum ini terdapat pula sebuah menara cukup monumental terlihat dari
arah ( gambar konsep tersebut diatas diterapkan sehingga dapat tercapai, mulai dari pembagian lahan
150 meter ke arah timur barat dan 30 M ke arah utara selatan, blok-blok dibagi dalam kepling 15-15
m., hanya mengarah pada satu jalan)
Cubism, Arsitek dan Arsitektur Modern di Perancis
Gagasan semacam ini sekarang banyak diterapkan dan menjadi hal biasa, tapi pada waktu itu adalah hal baru. Tiga elemen menjadi kriteria utama dalam perancangan lingkungan sehat
yaitu matahari, udara dan tanaman.
Sejarah perkembangan arsitektur, biasanya menyebutkan Tony Garnier hanya dalam hubungannya dengan Cite Industrielle, namun pada kenyataannya ia lebih banyak menerapkan
konsep pembangunan di kota kelahirannyaLyon dan merancang tidak sedikit bangunan umum dan lingkungan perumahan. pengalaman ini memungkinkan Garnier mengungkapkan
ide-idenya tentang modernisasi kota .
Karya - karyanya membuat teori-teori yang dicetuskan pada masa sebelumnya menjadi kenyataan, merupakan jembatan antara Cite Industrielle (1901-1917) rancangan Tony
Garnier, pusat kota dengan terminal, menara sebagai Landmark dan sekitarnya, plat form kota dan gedung pertemuan (assembly building).
Grand travaux de laville de Lyon Publikasi dan proyek-proyeknya membuat Garnier kenal lebih dekat dengan Eduardo Herriot, salah
seorang Wali kota Lyon yang sangat radikal, kemudian bersama-sama membangun berbagai Proyek
besar ‘ pekerjaan besar kota Lyon’ (‘Grand travaux de laville de Lyon’) , satu pihak sebagai politikus dan
lainnya sebagai arsitek. salah satu peran besar dalam ‘Grand travaux de laville de Lyon’ adalah Olympic
Stadium di Lyon (1913) dimana Garnier merancang suatu bentuk dengan konsep mengingatkan sejarah
asal Olimpiade yaitu dari Yunani kemudian berkembang pada zaman Romawi dengan mengambil gaya
umum arsitektur Yunani-Romawi, tapi dalam bentuk modern.
Dinding tinggi di luar mengelilingi Stadion dilapis dengan rumput di atas tanah miring dari atas hingga
ke bawah, tetapi tetap pada dinding pembatas agar pengunjung hanya dapat melalui pintu pintu
tersedia. Stadion mempunyai 4 gerbang masuk dengan melengkung pelengkung Romawi, dibuat
menara-menara berlampu di atasnya, selain untuk penerangan juga untuk menandai tempat-tempat
tertentu. rencana semula Stadion akan menjadi satu dalam kompleks dengan istana olahraga, kolam
renang, tempat bermain lebih kecil dan lain-lain, tetapi proyek terputus oleh Perang Dunia 1 .
Cubism, Arsitek dan Arsitektur Modern di Perancis
Sistem penunjuk ini berfungsi sama dengan menara pada Terminal Gedung Pertemuan
Cite Industrialle agar dalam Kompleks luas orang tidak kehilangan arah.
Pada tahun 1920 Garnier merancang sebuah kawasan pemukiman sangat luas di
Lyon, tetapi baru dibangun pada tahun 1928. kawasan merupakan sebuah distrik
kemudian dinamakan 10 Etats Units, terdiri dari apartemen 3 hingga 5 lantai.
Kompleks sangat luas sehingga seperti sebuah kota kecil menerapkan konsep identik
dengan ‘ Cite Industrialle’, yaitu dengan sumbu sumbu jalur Jalan Utama, bangunan
berderet masing-masing dikelilingi taman, sangat mengutamakan masuknya sinar
matahari dan udara kedalam ruang.
Cubism, Arsitek dan Arsitektur Modern di Perancis
Pada tahun 1919 Garnier mempublikasikan proyek-proyek besar di Lyon (Grands travaux da la ville Eduardo Herriot
de Lyong) Dengan penekanan pada proyeknya ‘ Cite Industrielle’, dibuat 2 tahun sebelumnya. Dalam
buku tersebut terdapat sambutan Walikota heriot antara lain :
…. saya selama 15 tahun sebagai kepala administrasi kota telah memiliki Tony Garnier sebagai salah
satu mitra kerja utama. saya menyusun pekerjaan-pekerjaan untuk menyelesaikan masalah kepadatan
penduduk kota, kesehatan dan akomodasi agar dapat melayani
keperluan penduduk secara memadai. dalam setiap kesempatan Saya mengagumi caranya yang tepat
dalam memadukan temperamen seni dengan mencari inspirasi sumber-sumber paling murni dari
hellenism. secara khusus memuji keberhasilan Tony Garnier untuk penerjemahan pelajaran-
pelajaran hellenism dalam citarasa sangat luas, melawan konsep palsu yang diterapkan secara buruk
pada gereja dan istana Bourbon di Paris.
bangunan penting dan bersejarah dibangun terlihat bagi saya seperti suatu masalah yang harus
diselesaikan. pertama-tama harus membuat garis-garis intelektual dari proyek, menentukan fungsi
didalamnya Dan meletakkan diatas bentuk penampilan, tidak sebaliknya seperti Puri dan istana Louis
ke XIV….. Tetapi saya sangat menyetujui pendapatnya yang menyatakan bahwa arsitektur harus pada
tempat dan waktunya. Tony Garnier mencapai hasil seni secara spontan karena ia mencoba tidak
secara langsung mencarinya. teorinya( kalau dapat disebut pemikiran) adalah betul-betul bersifat
klasik. Patheon ( Sebuah bangunan Neo Classic di Paris) Adalah sangat indah dan
mengagumkan, tetapi di dalam masa modern membangun gedung seperti itu akan sangat
aneh. kantor stock exchange dibangun seperti Kuil Yunani akan tidak masuk akal. istana Versailles
hanya bisa diterima dalam kaitanya dengan keberadaan seorang raja besar. bangunan-bangunan
Garnier menjawab kebutuhan dari massanya secara radikal ditransformasikan secara ilmiah
berdasarkan ilmu pengetahuan. bila kita membandingkan masa lalu dengan kita maka kita akan
merasa terhina. Kota-kota di Prancis masih kekurangan organ-organ tidak tersedia dalam memenuhi
fungsi masa sekarang. sekurang-kurangnya harus mencoba bereaksi melawan hal-hal Yang
Terabaikan tersebut dan saya bahagia setelah mengambil bagian dalam usaha perencanaan kota,
dalam suatu kerjasama di mana nilainya mungkin bisa diperkirakan dalam koleksi buku ini….
ARSITEKTUR 'FUTURISM' DAN
'RATIONALISM' DI ITALIA
ARSITEKTUR FUTURISM
• Futurism berkembang di italia pada masa hampir abad XX pada tanggal 20 Februari 1909, ketika penyair
italia Tommaso Marinetti (1876-1944) menulis sebuah puisi yang berjudul “le manifiste dua futurisme”.
Secara ekstrim puisi Marinetti mengajak untuk meninggalkan kebekuan seni dan arsitektur masa lampau.
• Futurism Italia mencakup berbagai bidang seni termasuk sastra, meskipun agak terlambat, kemudian
para seniman italia tidak hanya penyair dan sastrawan tetapi juga peuliks, pematung dan pemusik dengan
cara masing-masing mengikuti pemikiran pembaharuan Marinetti.
• Arsitektur futurism italia juga memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan arsitektur De Stijl di
belanda, Aliran Bauhaus di Jerman, dan Constructivisme Rusia, dan juga moderenisme di Eropa dan
Amerika.
• Futurism menjadi suatu gagasan umum dari kemlompok masyarakat intelektual, tetapi tidak memberikan
arti dalam berekspresi dan berbagai jenis kegiatan berada di balik ‘Futurism’ hanya sebagai slogan.
• Dengan munculnya pemikiran yang memandang masa depan teknologi dan ilmu pengetahuan
membuahkan bentuk-bentuk arsitektur kota dan bangunan untuk masa itu dan masa depan
• Arsitektur futurism meninggalkan konsep-konsep klasik, rancangan futurism menyajikan bentuk-bentuk
impian.
• Futurism lebih menyentuh pada pergerakan, menciptakan suatu irama dengan inspirasi kecepatan,
dinamika kehidupan, kemampuan sumberdaya manusia dan teknologi.
Antonio Sant’elia (1888-1916)
• Seorang arsitek muda pada masanya yang mengemukakan
kejenuhan terhadap bentuk-bentuk arsitektur lama dan
Citta Nouvella (1914)
juga menghendaki pembaharuan dan perubahan.
• Pemikiran dari Antonio Sant’elia tentang futurism terlihat
jelas dengan mengungkapkan pemanfaatan ilmu
pengetahuan teknologi dan rasionalisme dalam arsitektur.
• Pada tahun 1914, Sant’elia sempat menerbitkan bukunya
berjudul ‘Le Manifeste de I’architecture futuriste’. Tahun
1916, 2 tahung kemudian, ia di Milan membentuk
kelompok arsitek dan peluksi , diberi nama ‘La Nouvelle
Tendance’ artinya Tendensi Baru. Konsep ‘Futurism’ yang Citta Nouvella merupakan rencana
pada dasarnya meninggalkan masa lampau dengan ide sebuah kota bertingkat-tingkat
spektakuler untuk masa akan datang terlihat dalam ‘Citta tidak hanya diatas tanah tetapi
Nouvella’ atau Kota Baru. juga dibawah tanah, landasan
• Antonio Sant’elia meninggal dalam pertempuran di garis pesawat terbang, tangga berjalan,
depan Austria, ia meninggalkan puluhan rancangan yang jalur-jalur mobil bertingkat.
dipamerkan di villa olmo dekat kota come, italia
Pabrik Mobil Flat (1919-1922)
Deutscher Werkbund adalah asosiasi seniman, arsitek, perancang, dan industrialis Jerman, yang
disponsori negara yang berupaya untuk mendefinisikan standar nasional untuk industri kerajinan dan estetika
dan untuk mengintegrasikan kerajinan tradisional dan teknik produksi massal industri ke Jerman untuk
memberikan basis kompetitif dengan Inggris dan Amerika Serikat.
Deutscher Werkbund yang didirikan pada tahun 1907 di Munich, Peter Behrens, Henry Van de Velde dan
Hermann Muthesius menjadi karakter utama dan seniman untuk memimpin asosiasi tersebut. Pada awal
berdirinya kelompok ini beranggotakan 12 seniman dan 12 pemilik industri dan dianggap kelompok kelas
menengah waktu itu. Mereka ingin mencari solusi untuk meningkatkan kualitas produk-produk desain di
Jerman. Selain itu, diskusi ini juga mengarah pada usaha melepaskan diri dari idiom-idiom desain konservatif
yang berkembang di daratan Eropa termasuk Jerman selama berabad-abad, sehingga Deutscher Werkbund
dikenal sebagai pionir modernisme dalam ranah arsitektur. Henry-Russell Hitchcock dan Philips Johnson lantas
mempopulerkan Deutscher Werkbund sebagai The International Style pada pameran Arsitektur Modern di
Museum of Modern Art, New York, 1932.
TOKOH-TOKOH SENIMAN
Duabelas seniman dan arsitek diantaranya Peter behrens dan
Richard rimer Smith bersama 12 Firma di Munich membentuk
Peter Behrens
Jerman Werkbund pada Oktober 1907 para pendirinya
(1868-1940)
menetapkan tujuan Deutscher Werkbund sebagai
"penyempurnaan Karya Kriya dan hubungannya dengan seni,
industri, dan kerajinan melalui pendidikan propaganda dan
pengadopsian metode terpadu atas segala persoalan yang relevan Henry Van de Velde
terhadapnya. (1863-1957)
Akibat perbedaan ideologi pada 1914 terpecah dua menjadi
kelompok Typisierung yang dipimpin oleh Peter Behrens serta
kelompok Kunstwollen yang dipimpin oleh Henry Van De velde,
Hugo Haering, Hans Poelzig dan Bruno Taut. Walter gropius
termasuk dalam kelompok Kunstwollen yang pada akhirnya Hermann Muthesius
mendirikan Bauhaus di kota Wiemar, Jerman, pada tahun 1990. (1861-1927)
Kota Wiemar adalah sebuah Acropolis( Negara-Kota) terbentuk
Republik yang baru saja berdiri dan merupakan hasil
penggabungan dari dua sekolah seni yaitu Grand Ducal Saxon
School of Arts and Crafts dan Grand Ducal Saxon Academy of Fine
PEMIKIRAN KONSEPTUAL
Inti dari pembentukan asosiasi ini adalah bahwa mereka ingin menciptakan harmoni kemajuan teknologi
modern dengan seni dan menciptakan objek dan arsitektur yang estetis dan menyenangkan secara
ergonomic karena mereka merasa bahwa Jerman secara keseluruhan mengalami penurunan budaya karena
masyarakat menjadi lebih maju.
Mereka telah membentuk prinsip-prinsip yang benar-benar baru untuk bekerja dengan nama mereka
menyebut Gesamkultur yang berarti masyarakat baru diciptakan dengan gerakan seni baru ini. Moto lain
yang mereka pertahankan adalah “Vom Sofakissen zum Stadtebau” ( dari bantal sofa hingga konstruksi
perkotaan), “Neues Wohnen” ( Hidup Baru ) dan “Neues Bauen” ( Arsitektur Baru ) sebagai prinsip-prinsip
kelompok ini.
Pengaruh Deutscher Werkbund semakin ditingkatkan dengan pameran seni industri dan arsitektur nya di
Cologne (1914) diantara bangunan yang dipamerkan adalah beberapa contoh paling terkenal dari arsitektur
modern baja dan beton dan juga kaca. Karya yang dipamerkan termasuk Glass Paviliun oleh Bruno Taut,
Weissenhof di Stuttgart, dan Turbinefabrik oleh Peter Behrens.
Perlu dipahami bahwa pengertian arsitektur Bauhaus tidak terbatas pada jurusan arsitektur yang ada
di Bauhaus, tetapi karya-karya arsitektur yang lahir bersamaan dengan Bauhaus yaitu dari arsitek yang aktif di
Deutscher Werkbund.
Arsitek-arsitek yang karyanya dianggap berideologi Bauhaus antara lain; arsitek Peter Behrens dengan karya
AEG Turbin factory Assembly Hall (di Berlin 1908-1909), arsitek Hans Poelzig dengan karya Sulphuric Acid
Factory (di Luban, 1911-1912), arsitek Walter Gropius, Adolf Meyer dan Edward Werner dengan karya Fagus
Shoe last Factory (di Leine, 1910-1914), arsitek Erich Mendelsohn dengan karya Einstein Tower (di Postdam,
1920-1921) dan Schocken Department Store (di Stuttgart, 1926-1928), arsitek Fritz Hoger dengan karya
Chile House (di Hamburg, 1922-1924), arsitek Adolf Loos dengan karya Goldman & Salalsch Building (di
Vienna, 1909-1911), dan arsitek Bruno Taut dan Martin Wagner dengan karya Britz Estate (di Berlin, 1925-
1927).
KARYA ARSITEKTUR MODERN
TOTALITY JERMAN
1. AEG Turbine Factory
AEG Turbine Factory dibangun pada tahun 1909
di Berlin, Jerman oleh arsitek Peter Behrens. Dalam
setiap bangunannya, Behrens tidak pernah
meninggalkan ciri-cirinya sebagai seniman
decorator, dimana dia selalu memperhatikan fungsi
dari elemen-elemen dalam kaitannya dengan
martabat. Secara keseluruhan, bangunan ini
memberikan kesan sederhana dengan warna yang
agak suram seperti bangunan industry pada
masanya.
Atapnya berprofil bagian dari setengah lingkaran,
denahnya berbentuk segi empat Panjang, dimana
panjangnya sangat jauh lebih besar dari lebarnya.
Bahan bangunan yang digunakan adalah beton, baja
dan juga kaca yang berfungsi sebagai jendela yang
berukuran besar yang hampir memenuhi setiap sisi
dindingnya.
2. Frankfurter Gasgesellschaft
Bangunan industry lainnya karya Peter Behrens
adalah pabrik gas di Frankfurt (Frankfurter
Gasgesellschaft).
Pabrik ini didirikan pada tahun 1911, memiliki warna
suram seperti bangunan industry pada umumnya,
tetapi aspek modernnya terlihat dari kesederhanaan
bentuk bangunan tersebut.
Pabrik gas ini berupa Menara-Menara besar dan kecil
berbentuk silindris, bagian bawahnya berwarna gelap
dari susunan bata merah exposed, yaitu bata
yang memiliki permukaan yang lebih rapi serta
memiliki warna dan corak yang seragam antara satu
dan lainnya. Bata ekspos dapat digunakan sebagai
penutup dan dekorasi dinding. Dindingnya berwarna
lebih cerah sehingga memberikan kesan ringan.
3. Fagus Factory
Fagus Factory dirancang oleh Walter Gropius dan Adolf
Meyer di Alfeld an de Leine, Jerman pada tahun 1911.
Bangunan ini merupakan contoh penting dari awal
arsitektur modern.
Bangunan utama Fagus dapat dilihat sebagai kebalikan dari
Pabrik Turbin AEG. Keduanya memiliki sudut yang bebas
dari penyannga. Namun, di pabrik turbin AEG sudut-
ssudutnya ditutupi oleh elemen-elemen berat yang miring
ke dalam, sedangkan di pabrik Fagus justru sebaliknya,
sudut dibiarkan terbuka dan piernya tersembunyi
meninggalkan permukaan kaca ke depan.
Pada saat desain pabrik Fagus, Gropius sedang
mengumpulkan foto-foto bangunan industri di AS untuk
digunakan untuk publikasi Deutscher Werkbund . Desain
pabrik-pabrik Amerika ini juga menjadi sumber inspirasi
bagi Fagus.
ARSITEKTUR MODERN INGGRIS DAN
Gejala modernisasi dan industrialisasi Eropa dan juga di seluruh dunia di mulai dari inggris dengan
adanya Revolusi Industri akhir abad XIX. Perubahan budaya dan pola hidup terjadi secara revolusioner
termasuk dalam kehidupan seni dan arsitektur. Pencarian nilai-nilai dallam kesederhanaan memberikan
sangat banyak pengaruh pada perkembangan seni dalam decade pertama abad XX ini, hal mana berakar
pada gagasan para pemikir sebelumnya.
Telah disebut pada bagian terdahulu bahwa konsep-konsep modern yang menjadi ilham dari
arsitektur modern di Eropa dan berkembang kemudian di seluruh dunia, dicetuskan antar lain oleh Pugin,
Ruskin dan Morris semuanya dari Inggris. Gagasan para pemikir Inggris ini timbul dari diri masing-masing
sebagai reaksi dari dampak Revolusi Industri baik dalam aspek organisasi social, pola piker, cara dan pola
hidup, moral dan budaya.
Seperti di Perancis, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya, perkembangan arsitektur modern di
Inggris juga dimulai dari perdebatan, diskusi dan kontroversi dalam penyatuan seni, kerajinan dan industry.
Philip Webb salah seorang tokoh arsitek yang setuju dengan penyatuan seni dan kerajinan bahkan
mengattakan bahwa, arsitek seharusnya juga ahli dalam kerajinan. Gejala yang sama seperti di negara-
negara Eropa lainnya, modernisasi seni dan arsitektur di Inggir juga dipelopori oleh para pengajar sebuah
sekolah seni, dalam hal di inggris oleh Glasgow ‘school of art’.
ARSITEKTUR MODERN INGGRIS DAN GLASGLOW SCHOOL OF ART
Dinding tebal dan jendela yang relative kecil merupakan bentuk untuk mengantisipasi angin dan udara
dingin dalam wilayahnya. Ruang-ruangnta dirancang dengan sangat hati-hati memenuhi kebutuhan dari
pemberi tugas. Mackintosh tidak hanya merancang rumah dengan segala perlengkapan, tetapi semuanya,
termasuk bagian luar bangunan, taman, dinding, gerbang, teras, pergola dalam kesatuan bentuk,
mendasarkan pada konsep-komsep seni dan keindahan.
Hasil penerapan konsep seni dan keindahan tersebut, adalah sebuah rumah yang selain indah, juga
meningkatkan martabat, dapat untuk menjalankan kebiasaan dan tata cara keluarga pemiliknya.
Dalam rumah ini, terdapat hierarki ruang, mulai dari halaman ‘bersifat umum’ yang menyambut
para tamu, kemudian hall bersifat agak resmi (formal), ruang makan dan ruang tidak resmi dan pribadi
antara lain perpustakaan, taman untuk duduk-duduk dan ruang tidue.
Sebagai seniman dalam merancang rumah ini Mackontosh sangat memperhatikan komposisi
warna, untuk rumah besar dan mewah ini terdiri antara lain merah muda, hijau dan kadang-kadang dipilih
warna ungu. Untuk dindingnya Mrckintosh memilih warna netral yaitu: putih, abu-abu dan coklat tua
untuk dinding, tanpa menggunakan wallpaper. Ruang gambar dan ruang tidur termasuk perabotnya
dalam ‘Hill House’, dahulu berwarna putih dengan dekorasi abstrak total berupa komposisi garis-garis
horizontal, bidang dan lengkungan.
Glasgow School of Art
Gedung ‘Glasgow School of Art’ mula pertama dibangun antara tahun 1898 hingga 1989, Ketika pada tahun 1906 diperluas dan
diperlengkapi dengan komisi Pemerintahan yang mengurus sekolah seni ini, meminta pada Mackintosh untuk merancang dan merevisi
gambar aslinya. Gedung ‘Glasgow Scool of Art’ terdiri dari satu unit tunggal berbentuk sederhana segi empat Panjang, terletak dalam lahan
yang berkemiringan tinggi. Mengikuti kemiringan lahan, wajah depan Gedung diletakkan pada bagian tertinggi, langsung berdiri di pinggiran
Lantai dasar bagian depan, lebih rendah dari jalan berdinding langsung pagar, bagian ini setengahnya berada di bawah tanah. Untuk
penerangan alam yang merupakan unsur penting dalam studio seni, digunakan atap kaca. Wajah depan simetris dengan pintu masuk
utamaberada di tengah. Ruang-ruang kelas,ruang gambar,kelas anatomi, ruang model, kelas arsitektur, perancangan dan ruang komposisi,
diletkkan pada bagian depan, berderet terdiri dari tiga lantai, masing-masing berjendela kaca sangat lebar.
jendela-jendela lebar ini juga berfungsi sebagai bidang dengan rangka baja membentuk kotak-kotak segi empat. Deretan ruang
tersebut sejajr dengan jalan raya di depannya dan menghadap kearah Timur, dengan demikian sinar matahri pagi dapat masuk cukup
banyak.
Glasgow School of Art
Ruang Direktur dan studio diletakkan di atas pintu masuk utama sedangkan
museum dan ruang pameran diletakkan pada bagian belakang pada lantai
teratas. Bagian belakang sejajr dengan ruang-ruang kelas terdapat gang, di
tengah unit berbentuk blok memanjang dari Glawgow school of art ini pada
setiap lantai terdapat: tangga, toilet almari dan tempat ganti pakaian. Bagian
belakang yang berantai tiga hanya ditengah untuk tangga dan lain-lain
tersebut.
di ujung Selatan terdapat ruang-ruang untuk para profrsor dan ujung
lainnya untuk perpustakaan. Dengan demikian dari atas bagian bertingkat
tersebut terlihat berbentuk huruf E. pada saat pengembangan dan renovasi
sekolah seni ini, perpustaan diperluas dengan sebuah unit lepas di
belakangnya.
Ruang-ruang untuk studio pada lantai dasar bagian belakang
menggunakan atap kaca. Ruang perpustakaan yang baru terletak pada ujung
utara tersebut, beratap runcing membuat pandangan dari belakang menjadi
tidak simetris. Demikian pula bentuk jendelanya meninggi ke atas, langsung
memasukkan sinar alami menerangi ruang di lantai bawah perpustaan dan
lantai mezzanine, kontras dengan jendela-jendela di depan yang berderet
melebar secara monoton.
Glasgow School of Art
Pada bagian dalam ruang perpustaan ini, juga lebih
banyak didominasi oleh garis-garis horizontal antara lain
lampu-lampu menggantung dari plafond hingga ke bawah,
kolom, jendela tersebut diatas, perabot dan dekorasi
lainnya. Plafon perpustakaan terbentuk oleh rangka beton
yang menggunakan grid system yaitu kotak-kotak terdiri
dari balok membujur dan melintang yang berukuran sama.