Perkembangan Arsitektur
Art-Nouveau dan
Arsitektur Modern
• Konsep Bangunan.
Memasuki kawasan falling water, kesan
sederhana terdapat mulai di pintu
masuk utama yang hanya di tandai
dengan sebuah tiang batu, berlanjut ke
bangunan pengelola museum yang di
dominasi dengan bahan kayu, jalan
setapak
dan berujung pada falling water yang
berdiri di bantaran sungai berbatu
dengan
Fungsi ruang
• sebuah air terjun kecil di depannya. Berdiri di hamparan hutan Oak dan
Maple
menjadi sebuah kesan harmoni tersendiri antara bangunan ddengan alam.
Falling Water dibangun dengan konsep desain yang tidak lazim pada saat
itu, dimana F.L. Wright (yang banyak dipengaruhi budaya jepang) berusaha
menghadirkan sebuah karya arsitektur dengan pendekatan konsep dengan
alam,
sangat kontras dengan arsitektur modern yang cenderung sinkron dengan
lingkungan. Pemilihan lahan secara tepat dan bahan secara apik
menyiratkan
kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar.
Fungsi bangunan
Layout plan
perspektif
tampak
Ornamen
menampilkan kedinamisannya dan
keterkaitan desainnya dengan alam
disekitarnya. Rumah Fallingwater
digambarkan dengan istilah tour de
force dari tangan Wright.[22] Ketertarikan
Wright akan arsitektur Jepang dengan
kuat tergambarkan pada desain rumah
Fallingwater, khususnya pada
penggabungan antara elemen eksterior
dan interior dan penekanan yang kuat
pada keharmonisan antara manusia dan
alam
Contoh II The Museum Solomon R.
Guggenheim
The Guggenheim
adalah sebuah museum seni yang terletak di 1071
Fifth Avenue di sudut Timur ke-89 Jalan di
Upper East Side lingkungan Manhattan , New York
City. Ini adalah rumah permanen dari koleksi seni
Impresionis , Pasca-Impresionis , Modern awal , dan
kontemporer yang terus berkembang dan juga
menampilkan pameran khusus sepanjang tahun.
Museum ini didirikan oleh Yayasan Solomon R.
Guggenheimpada tahun 1939 sebagai Museum
Lukisan Non-Objektif, di bawah bimbingan direktur
pertamanya, Hilla von Rebay . Itu mengadopsi nama
saat ini pada tahun 1952, tiga tahun setelah kematian
pendirinya Solomon R. Guggenheim .
Arsitek
Fungsi bangunan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 : dalam
Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum memiliki tugas menyimpan,
merawat,
mengamankan dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar
budaya. Dengan demikian museum memiliki dua fungsi besar yaitu :
• a. Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan kegiatan
sebagai berikut :
• Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi
koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi.
• Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi
kerusakan koleksi.
• Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga
koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah
manusia.
b. Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan
pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian.
• Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional,
ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyajian harus tetap memperhatikan
aspek pelestarian dan pengamanannya
Fungsi ruang
Denah
• Pada bentuk denah sendiri, terdiri atas geometri setiap
lantai bangunan ini disusun berulang dan sistem spiral
seakan-akan setiap lantai dari atas sampai bawah terlihat
menyatu. Di dalam gedung, jalan spiral yang dangkal
mengikuti
• bentuk lengkung eksterior dan memberi tampilan ruang
untuk karya seni.
• Dalam memudahkan pengunjung mengelilingi ruang
museum tanpa adanya ruang yang terlewati, digunakan
ramp miring dengan bentuk jalan spiral.
• Tur dimulai di pintu masuk dan perlahan-lahan
mengarahkan pengunjung ke jalan di mana karya seni
terpapar di sepanjang jalan spiral yang diterangi
• oleh langit-langit besar pada puncaknya terbagi dalam
bentuk buah jeruk.
struktur
Bangunan ini memiliki struktur spiral yang menampilkan aula
pameran besar yang diterangi langit-langit. Bahan yang digunakan
dalam konstruksi pada dasarnya adalah blok beton pracetak.
Beton adalah