Kisho Kurokawa
Fungsi
Menara Kapsul Nakagin
Kenzo Tange
Fungsi
Shizuoka Press and Broadcasting Center.
Berfungsi sebagai:
Bangunan berfungsi sebagai perkantoran dan terdapat
Sebanyak tiga belas kantor masing-masing diatur
dalam lima kelompok dari dua atau tiga modul
terhubung asimetris dengan balok pusat.
Fungsi Rg ( Denah )
Shizuoka Press and Broadcasting Center.
Sebanyak tiga belas kantor individu
disusun dalam lima kelompok dua atau tiga
modul yang terhubung secara asimetris ke
pusat berkas. Balkoni terbentuk di celah-
celah antar klaster, memungkinkan unit-
unit masa depan berpotensi "terpasang",
sebuah gagasan yang tidak pernah
terwujud. Struktur saat ini memiliki jumlah
unit yang sama seperti ketika pertama kali
didirikan pada tahun 1967, dan dengan
demikian visi Metabolisme Tange untuk
megastructure perkotaan yang terus-
menerus dan rakitan tidak pernah
terpenuhi
Struktur
Shizuoka Press and Broadcasting Center.
Bangunan terdiri dari inti struktural
dan infrastruktur yang timbul
memproyeksikan serangkaian kapsul.
Strukturnya terutama dari baja dan
beton bertulang, bekisting dengan
pelat aluminium yang tersisa sebagai
pelapis dan finishing eksterior.
Ornamen
Shizuoka Press and Broadcasting Center.
Arsitektur
Organic
Istilah arsitektur organik pertamakali dikenal pada
awal abad 20. Pelopor-pelopor arsitektur organik
antara lain adalah Frank Lloyd Wright, Antoni Gaudi,
dan Rudolf Steiner, menggambarkan inspirasi prinsi-
prinsip organik dengan caranya masing-masing.
Seringkali kesan organik yang dimunculkan
mengantarkan pada bentuk-bentuk bebas dan
ekspresif. Bukan berarti sebagai imitasi terhadap
alam, tetapi lebih dimaksudkan untuk mendukung
manusia sebagai makhluk yang hidup dan kreatif
(What is Organic Architecture, n.d.).
Contoh I
Arsitektur
organik
The Fallingwater (Frank Lloyd Wright,
Mill Run, Pennsylvania, AS, 1935)
• Konsep Bangunan.
Memasuki kawasan falling water, kesan
sederhana terdapat mulai di pintu
masuk utama yang hanya di tandai
dengan sebuah tiang batu, berlanjut ke
bangunan pengelola museum yang di
dominasi dengan bahan kayu, jalan
setapak
dan berujung pada falling water yang
berdiri di bantaran sungai berbatu
dengan
Fungsi ruang
• sebuah air terjun kecil di depannya. Berdiri di hamparan hutan Oak dan
Maple
menjadi sebuah kesan harmoni tersendiri antara bangunan ddengan alam.
Falling Water dibangun dengan konsep desain yang tidak lazim pada saat
itu, dimana F.L. Wright (yang banyak dipengaruhi budaya jepang) berusaha
menghadirkan sebuah karya arsitektur dengan pendekatan konsep dengan
alam,
sangat kontras dengan arsitektur modern yang cenderung sinkron dengan
lingkungan. Pemilihan lahan secara tepat dan bahan secara apik
menyiratkan
kesederhanaan dan penghargaan terhadap alam sekitar.
Fungsi bangunan
Layout plan
perspektif
tampak
Ornamen
menampilkan kedinamisannya dan
keterkaitan desainnya dengan alam
disekitarnya. Rumah Fallingwater
digambarkan dengan istilah tour de
force dari tangan Wright.[22] Ketertarikan
Wright akan arsitektur Jepang dengan
kuat tergambarkan pada desain rumah
Fallingwater, khususnya pada
penggabungan antara elemen eksterior
dan interior dan penekanan yang kuat
pada keharmonisan antara manusia dan
alam