a. Amsterdam School
Gaya arsitektur yang muncul dari 1910 sampai sekitar 1930 di Belanda. Gaya ini ditandai oleh
konstruksi batu bata dan batu dengan penampilan bulat atau organik, massa relatif tradisional,
dan integrasi dari skema yang rumit pada elemen bangunan luar dan dalam: batu dekoratif, seni
kaca, besi tempa, menara atau “tangga” jendela (denganhorizontal bar), dan diintegrasikan
dengan sculpture arsitektural. Tujuannya adalah untuk menciptakan pengalaman total arsitektur,
interior dan eksterior.
Contoh :
b. De Stijl
Gaya De Stijl dikenal sebagai neoplasticism, adalah gerakan artistik Belanda yang
didirikan pada 1917. Dalam hal ini. Pendukung De Stijl berusaha untuk mengekspresikan utopia
baru ideal dari keharmonisan spiritual dan ketertiban. Mereka menganjurkan abstraksi murni dan
universalitas dengan pengurangan sampai ke inti bentuk dan warna, mereka menyederhanakan
komposisi visual ke arah vertikal dan horisontal, dan hanya digunakan warna-warna primer
bersamaan dengan warna hitam dan putih.
Secara umum, De Stijl mengusulkan kesederhanaan dan abstraksi pokok, baik dalam arsitektur
dan lukisan dengan hanya menggunakan garis lurus horisontal dan vertikal dan bentuk-bentuk
persegi panjang. Selanjutnya, dari segi warna adalah terbatas pada warna utama, merah, kuning,
dan biru, dan tiga nilai utama, hitam,
putih, dan abu-abu. Gaya ini
menghindari keseimbangan simetri dan
mencapai keseimbangan estetis dengan
menggunakan oposisi
Pada masa tersebut batu bata yang diproduksi secara masal menjadi pilihan dikarenakan
harganya menjadi lebih murah dan tentunya tak memerlukan perawatan yang sulit. Untuk itu
pertama kalinya di seluruh Inggris raya mulailah dibangun mansion-mansion, chapel, cottage,
dan pabrik dengan menggunakan bahan bangunan yang sama.
Meskipun ketersediaan bahan bangunan baru ini tergolong cukup melimpah namun sayangnya
masih banyak kelompok kelas pekerja di hampir seluruh wilayah masih tinggal di rumah-rumah
kecil yang tak memadai hingga abad ke 20. Bahkan di kota orang-orang miskin masih tinggal di
rumah sempit yang dikenal dengan istilah terraced house.
Villa gaya victoria sendiri muncul bersamaan dengan meningkatnya populasi kelas menengah
atas yang bercirikan vila dengan teras dengan view taman dibelakang dan didepan serta sebuah
kamar di loteng yang diperuntukkan untuk pelayan. Victorian House atau rumah gaya victoria
sendiri dibangun di masa ketika banyak orang belum memiliki mobil. Pada kenyataannya saat
zaman victoria berakhir barulah mobil pertama kalinya ditemukan.
Untuk itu rumah gaya victoria memang dibangun tanpa garasi dan memang tak ada tempat untuk
menyimpan mobil. Rumah gaya victoria juga memiliki ciri khas cerobong asap dikarenakan
mereka memang memiliki perapian di banyak ruangan. Pada saat itu perapian merupakan satu-
satunya hal untuk membuat orang-orang yang tinggal didalamnya tetap hangat.
Adapun rumah gaya victoria memiliki ciri khas lainnya seperti bay window, teralis besi, kaca
patri di pintu masuk serta jendela, tidak memiliki garasi serta semacam pola di tembok yang
terbuat dari batu bata berwarna. Rumah gaya victoria ini memang terlihat anggun dan klasik
walaupun tentunya lokasi serta iklim amatlah menentukan cocok atau tidaknya rumah tersebut
diaplikasikan ke dalam arsitektur sebuah rumah tinggal
Dalam mengaplikasikan rumah bergaya victoria ( victorian house ) ke rumah tinggal bukan
perkara mudah. Desainnya yang unik namun cukup rumit memerlukan bantuan jasa arsitektur
profesional untuk bisa menselaraskannya dengan keinginan pemilik rumah. Namun tentunya itu
bukan hal yang tak mungkin asalkan anda berkonsultasi dengan arsitek handal yang mampu
mewujudkan keinginan rumah idaman anda.