ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
Berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk
memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam.
Ada kebutuhan nyata untuk membangun suatu konsep pembangunan yang akan
memungkinkan mendamaikan pembangunan ekonomi dengan perlindungan lingkungan,
mendamaikan ekonomi dan lingkungan membutuhkan sarana terutama teknis dengan
menggunakan teknologi sumber daya yang lebih efisien atau perubahan terutama sosial dan
struktural yang akan mencakup pengambilan keputusan politik serta perubahan pola konsumsi
masyarakat. Kemudian dari hal tersebutlah terbentuklah organisasi yang disebut Komisi
Brundtland
Komisi Brundtland, secara resmi dikenal sebagai komisi dunia tentang lingkungan dan
pembangunan. Dari komisi brundland memiliki misi yaitu menyatukan Negara-negara untuk
mengejar pembangunan yang berkelanjutan bersama-sama dengan mengidentifikasi masalah
keberlanjutan diseluruh dunia, meningkatkan kesadaran mereka, dan menyarankan
implementasi sosial.
The Brundtland Report di maksudkan sebagai respon terhadap konflik antara urutan
lahir mempromosikan pertumbuhan ekonomi global dan degradasi ekologi mempercepat
terjadinya pada skala global. Pada tahun 1980 telah ditimbulkan suatu tantangan untuk
menyelaraskan kemakmuran dengan ekologi.
Dalam Komisi Brundtland juga mengakui bahwa pengembangan sumber daya manusia
dalam bentuk pengurungan kemiskinan, kesetaraan gender, dan redistribusi kekayaan sangat
penting untuk merumuskan strategi untuk konservasi lingkungan, dan juga mengakui bahwa
lingkungan batas pertumbuhan ekonomi di masyarakat industri dan industrialisasi yang ada.
Komisi Brundtland telah mengajukan sebuah kerangka kerja konseptual yang banyak
Negara setuju dengan dan ingin mencoba untuk membuat perbedaan dengan di negara-negara
mereka, komisi Brundtland menyerukan pertemuan internasional untuk mengambil tempat
dimana inisiatif yang lebih konkrit dan tujuan dapat dipetakan sebuah rencana konfrensif
tindakan, yang dikenal sebagai Agenda 21, yang merupakan implementasi dari konsep
pembangunan berkelanjutan. Agenda 21 mensyaratkan tindakan yang akan diambil secara
global, nasional, dan lokal untuk membuat kehidupan dibumi lebih berkelanjutan akan ke masa
depan atau program menyelamat bumi.
Ketidaksetaraan gelobal telah menurun, namun dunia masih sangat tidak merata,
dengan terkaya 1% dari populasi dunia memiliki 40% dari kekayaan dunia dan termiskin 50%
memiliki sekitar 1%.