Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arsitektur adalah sebuah ilmu seni yang dilakukan setiap individual untuk merancang
menggunakan imajinasi mereka secara ilmiah terhadap bangunan. Dalam artian yang lebih
luas, arsitektur mencakup untuk merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,
mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap,
hingga ke level mikro yaitu desain bangunan. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil
proses perancangan tersebut. Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan
kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia
dan teknologi konstruksi). Pendidikan arsitektur sering disatukan dengan pendidikan seni
rupa. Karya–karya arsitektur masa lampau dan arsitektur tradisional di mana saja
menunjukkan kaitan yang sangat erat dengan seni pahat, seni dekoratif dan seni lukis. Selain
itu kualitas estetis pada cabang seni tersebut seperti skala, ritme, proporsi, simetri dan
sebagainya kita jumpai pula analoginya dengan arsitektur. Arsitektur memang suatu seni,
tetapi berbeda dengan seni lukis atau seni pahat. Arsitektur sangat terikat dengan berbagai
persyaratan fungsional, sosial, iklim dan sebagainya. Kepekaan estetis perlu bagi calon
arsitek, tetapi selalu harus diimbangi dengan kepekaan sosial dan pengembangan rasio.

Perkembangan arsitektur berdasarkan ciri bentuk dan karakter arsitekturnya berawal dari
zaman primitif, bentuk bangunan masih bergantung pada alam, tradisional yaitu memiliki
aturan yang mutlak digunakan secara turun temurun seperti rumah adat, kemudian klasik,
bentuk diilhami ilmu pengetahuan matematik ukuran dan ruang, lalu yang terakhir adalah
moderen, revolusi industri pada abad XIX bentuk simplitis, jujur. Perkembangan arsitektur
menurut peradaban yaitu, zaman purba, agama besar, klasik, neo klasik, moderen, pasca
moderen. Sebuah pendapat seorang ahli mengenai arsitektur, dia adalah Vitruvius,
pendapatnya mengenai arsitektur adalah mengenai tiga aspek yang harus disintesiskan dalam
arsitektur yaitu pertama, firmitas (kekuatan atau konstruksi), kedua utilitas (kegunaan dan
fungsi). Dan yang ketiga adalah venustas (keindahan atau estetika). Firmitas, merupakan
suatu komponen yang sangat diperlukan dalam membangun sebuah bangunan, dimana
sebuah bangunan harus mempunyai kekuatan atau konstruksi artinya ketahanan bangunan
tersebut, karena jika salah konstruksi akan memberikan dampak buruk pengguna yang ada
didalam bangunan tersebut, lalu utilitas, sebuah bangunan dirancang oleh arsitektur otomatis

1
memiliki kegunaan dan fungsinya tergantung dari bentuk sebuah bangunan, dan venustas,
bangunan tidak hanya kuat dan memiliki fungsinya saja tetapi harus memiliki nilai
estetikanya juga atau memiliki sebuah nilai keindahan agar bangunan tersebut mendapat
perhatian dari orang-orang

B. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini penulis buat adalah, sebagai berikut :
1. Dapat memahami pengertian Arsitektur Utilitas.
2. Dapat memahami fungsi Arsitektur Utilitas.
3. Dapat memahami jenis dan peran dari Arsitektur Utilitas.

C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian Arsitektur Utilitas.
2. Fungsi Arsitektur Utilitas.
3. Jenis dan Peran Arsitektur Utilitas.

D. Kegunaan
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan kegunaan yang baik secara
teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan
konsep ilmu pengetahuan mengenai pemahaman mendasar Arsitektur, secara praktis
makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai alat penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang
konsep pengetahuan dasar menegnai Arsitektur.
2. Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep dasar ilmu pengetahuan mengenai
Arsitektur, baik secara teoritis maupun secara praktis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Arsitektur Utilitas

Arsitektur merupakan sebuah ilmu seni yang mempelajari mengenai perancangan dan
pendesainan sebuah bangunan. Dalam merancang sebuah bangunan memerlukan imajinasi
yang ilmiah, yang pasti dan dapat diterapkan di lapangan.

Utilitas merupakan kebutuhan-kebutuhan yang menunjang sebuah bangunan yang akan


dipakai oleh user atau pengguna. Artinya kebutuhan pelayanan yang menyatu dengan
bangunan seperti listrik, air, jaringan telepon, jika ada air pastinya juga membutuhkan saluran
air kotor atau drainase.

Bruce Allshop (1980) Arsitektur utilitas adalah bangunan yang berfungsi sebagai
pelayanan umum. Penulis mengartikan bahwa arsitektur utilitas merupakan bangunan yang
memiliki nilai fungsi dan kegunaanannya yang tinggi
terhadap pengguna, dipakai secara terus menerus juga
sebagai kebutuhan, bangunan yang bersifat publik dan
dipakai secara bersama-sama. Contohnya adalah rumah
sakit, pelabuhan, puskesmas, bandara, mall, pasar, dan
terminal.
Gambar 1.1 Bandara
Sumber :http://www.royalprogress.com/_image/_about/about2010052413331398.jpg

B. Fungsi Arsitektur Utilitas


Fungsi bangunan arsitektur utilitas sperti yang dikatakan oleh Bruce Allsop(1980)
adalah memeberikan pelayanan umum, namun dalam sub pembahasan ini penulis akan
mengemukakan fungsi dari bangunan arsitektur utilitas. Fungsi arsitektur utilitas yaitu sebagi
wadah dalam menunjang kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat pada umumnya,
misalnya jika seseorang yang tinggal di kota makassar ingin menuju ke jakarta, maka
pemikiran awal orang itu adalah akan naik pesawat supaya bisa tiba di jakarta, mau tidak
mau orang tersebut harus ke bandara untuk naik pesawat, jadi fungsi arsitektur utilitas pada
pokok ini adalah memudahkan mobilitas masyarakat. Kemudian jika ada seseorang yang
mengalami kurang sehat atau sakit bahkan kecelakaan, orang yang dapat memulihkan atau

3
mengobati mereka adalah dokter, pada akhirnya juga mereka akan dibawa ke rumah sakit
atau puskesmas, selain memudahkan mobilitas
arsitektur utilitas juga memberikan fungsi
memenuhi kebutuhan manusia. Jadi fungsi
arsitektur utilitas adalah:
1. Wadah penunjang pemenuhan mobilitas
manusia.
2. Wadah penunjang dalam memenuhi
kebutuhan manusia. Gambar 1.2

Sumber:https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1
/18/Puskesmas_Watas_Warga_Curup_Selatan.jpg?_e_pi_
=7%2CPAGEID10%2C9362450929

C. JENIS DAN PERAN ARSITEKTUR UTILITAS


Jika kita sudah memahami pengertian dan fungsi arsitektur utilitas maka kita dapat
masing-masing mengelompokkannya kedalam bidang-bidang. Jenis dan peran tersebut tidak
jauh dari pengertian dan fungsinya yang sudah kita bahas. Jenis arsiterktur utilitas terbagi
berdasarkan masing-masing kegunaan bangunannya, maka penulis membagi menjadi dua
jenis arsitektur utilitas antara lain, sebagai berikut:
1. Arsitektur sebagai wadah mobilitas, yaitu yang berperan sebagai pelayanan dalam
mobilitas manusia untuk menunjang perjalanan.
Contohnya adalah terminal, bandara, halte.
2. Arsitektur sebagai wadah penunjang dalam memenuhi kebutuhan manusia, bangunan
jenis ini memiliki peran membantu masyarakat.
Contohnya adalah rumah sakit, puskesmas, posyandu, klinik praktek

Gambar 1.3 Gambar 1.4


Sumber: http://www.p2kp.org/bestpractice/files Sumber: http://www.sayangi.com/media/k2/items/cache/
d69bc6379770c563410635e3bb590d00_XL.jpg /bpling-bengkulu-posyandu1.jpg

4
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Arsitektur utilitas merupakan sarana prasarana yang menjadi suatu kebutuhan
masyarakat di zaman yang sudah moderen dan canggih. Arsitektur lingkungan berkembang
berdasarkan kebutuhan masyarakat tiap harinya dalam melayani oleh karena itu, perlu
dikembangkan lebih jauh lagi aspek yang dikemukakan oleh Vitruvius yaitu pertama, firmitas
(kekuatan atau konstruksi), kedua utilitas (kegunaan dan fungsi). Dan yang ketiga adalah
venustas (keindahan atau estetika).

B. Saran
Di lain sisi, merancang bangunan arsitektur utilitas perlu dipikirkan dalam aspek
berkelanjutan dan dari segi aspek keamanannya dari sebuah bangunan.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
Materi kuliah Pengantar Arsitektur

Anda mungkin juga menyukai