Anda di halaman 1dari 3

STRUKTUR DRAINASE

STUDI KASUS PERUMAHAN UNIMA

Gihon Sulu’
(16211020)

Ricky Septyananda Barus


(16211035)

Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) drainase merupakan saluran air, dapat
kita pahami bahwa drainase merupakan sebuah tempat mengalirnya air dari tempat yang
tinggi ke yang paling rendah. Jadi drainase merupakan suatu sistem pembuangan air bersih
dan air limbah dari daerah pemukiman, industri, pertanian, badan jalan dan permukaan
perkerasan lainnya, serta berupa penyaluran kelebihan air pada umumnya, baik berupa air
hujan, air limbah maupun air kotor lainnya yang keluar dari kawasan yang bersangkutan baik
di atas maupun dibawah permukaan tanah kebadan air atau ke bangunan resapan buatan.
Sistem drainase berfungsi mengorganisasi sistem instalasi air dan sebagai pengendali
keperluan air serta untuk mengontrol kualitas air tanah. Rustam Hakim dan Hardi Utomo,
2002 dalam Arsitektur Lansekap, menyatakan bahwa cepat atau lambatnya aliran air diatas
tanah tergantung kemiringan dan daya serap tanah,
dimana daya serap tergantung pada pori-pori tanah.
Dengan demikian saluran drainase yang
berkelanjutan dipertimbangkan mempunyai pori-
pori yang dapat membantu daya serap ke tanah.
Dalam pembahasan yang sama, juga dikutip tulisan
dari White yang merekomendasikan perkerasan
dinding saluran pada tempat pembuangan air utama
yang bermanfaat untuk memperlancar aliran air.
Begitupun juga dengan struktur drainase di perumahan unima, kelurahan maesa
unima, kecamatan tondano selatan yang masih dibawah standar drainase yang baik, sebab
struktur drainase tersebut memberikan dampak buruk disekitarnya, seperti terkikisnya aspal
pada jalanan akibat sampah dan sedimentasi tanah yang di bawa oleh air hujan yang
menyebabkan tersumbatnya pada drainase kemudian air akan naik ke jalanan dan mulai
mengikis aspal dijalanan dan kadang kala air tersebut juga menggenangi halaman rumah
warga dan membuat warga tidak nyaman di perum unima tersebut. Dampak buruk tersebut
sudah termasuk dalam pencemaran lingkungan. Padahal itu merupakan salah satu unsur dari
prasarana umum yang dibutuhkan oleh masyarakat dari pemerintah dalam menuju kehidupan
yang nyaman, bersih, dan sehat. Halim Hasmar, 2002 mengemukakan bahwa drainase yang
memerhatikan aspek kesehatan lingkungan dituntut adanya pengeringan terhadap genangan
air yang dapat dilakukan melalui surface drainage dan sub surface drainage. Drainase seperti
direncanakan dapat mengalirkan air sesuai kapasitas aliran supaya pengeringan muka tanah
dapat dilakukan. Drainase pada perumahan direncanakan untuk mengendalikan erosi yang
dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan serta mengendalikan air hujan yang
berlebihan atau genangan air pada rumah tinggal.

Berdasarkan observasi hanya 40% drainase yang berfungsi dengan baik, 60% tidak
berfungsi dengan baik, itu disebabkan oleh hujan yang membawa butir-butir material tanah
dan sebagainya sehingga menciptakan endapan tanah pada drainase yang pada akhirnya akan
menyumbat drainase dan membuat drainase jadi dangkal, ditambah lagi dengan kumpulan
sampah-sampah, jika sampah dan material tanah tersebut
tidak diangkat lama kelamaan material tanah tersebut
mulai mengeras bersamaan dengan sampah-sampah,
sehingga ketika hujan datang lagi akan menghambat aliran
air pada drainase maka dapat dipastikan air akan meluap
dan naik pada badan jalanan sehingga menggenangi
jalanan dan lahan perum unima. Hartono Poerbo, 2005 dalam bukunya Utilitas Bangunan
menuliskan bahwa faktor yang berpengaruh dalam pengelolaan air buangan lingkungan
diantaranya adalah peran serta masyarakat, kebiasaan hidup dan tingkat pendidikan
masyarakat serta dana yang tersedia. Dengan kata lain bahwa pembangunan drainase yang
berkelanjutn sangat didukung oleh partisipasi masyarakat setempat. Yang patut diperhatikan
mengenai hal ini adalah perlu diadakan kegiatan gotong royong untuk selalu membersihkan
drainase sehingga aliran air limbah dari rumah dapat mengalir dengan lancar dan tidak
merugikan sesuatu disekitarnya dan dapat memberikan kenyamanan pada pemukiman di
perum unima.

Pada dasarnya struktur drainase di pemukiman akan mempengaruhi kualitas


pemukiman tersebut, begitu juga dengan sebuah rumah jika struktur pembuangan air
kotornya tidak terkontrol dengan baika maka akan mempengaruhi rumah itu sendiri. Disinilah
peran dan tanggung jawab besar arsitektur untuk dapat memecahkan sebuah masalah dalam
pembangunan yang berkelanjutan, dengan artian tidak merusak lingkungan atau apapun dan
pemakaiannya dapat berkelanjutan pada masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai