Anda di halaman 1dari 5

PENGHAWAN PADA SUATU DESAIN RUMAH

Nama : Gihon Sulu’

NIM : 16211020

Mata Kuliah : Sains Arsitektur Terapan

E-Mail : gihonsulu.gs@gmail.com

Abstrak

Dalam mendesain sebuah bangunan (rumah, gedung,dll) banyak hal-hal yang perlu kita
perhatikan. Seperti sirkulasi dalam sebuah rumah, dan kenyamanan penghuni dalam rumah
tersebut. Dalam hal ini kita akan cenderung membahas lebih banyak tentang penghawaan dalam
sebuah desain rumah, sebab untuk menentukan penghawaan dalam suatu rumah dipengaruhi oleh
desain rumah tersebut. Rumah yang baik tidak perlu besar dan mewah, tetapi yang terpenting
adalah harus memenuhi syarat kesehatan. Rumah yang sehat akan membuat penghuni di
dalamnya sehat dan merasa nyaman untuk berhuni. Persyaratan rumah sehat di antaranya adalah
ventilasi (aliran udara) yang cukup.

Penghawaan Rumah Angin

Ventilasi Ruangan kesehatan

Udara Desain Bangunan

Kata Kunci

1|Sains Arsitektur Terapan


1. Pendahuluan
Banyak aspek memiliki andil cukup penting untuk menentukan apakah sebuah rumah
tinggal masuk dalam kategoti rumah tanggap lingkungan. Ruamh yang dibangun pada
kondisi iklim tropis lembab seperti di Indonesia, akan sangat bergantung pada system
penghawaan yang baik untuk membantu terwujudnya kesehatan dan kenyamanan bagi
penghuninya.
Sekokoh dan secantik apapun struktur dan tampilan sebuah rumah, belum tentu
menjanjikan kenyamanan yang memadai bila proses pertukaran dalam bangunan tidak
berlangsung dengan baik. Semua Arsitek Rumah pasti mengerti di ilmu bangunan istilah
pertukaran udara seringkali disebut juga penghawaan atau dengan mengadopsi istilah asing
di sebut juga ( Ingriss : ventilation). Kita mengenal dua ventilasi, yaitu ventilasi alamiah dan
buatan. Dengan kondisi ekonomi penghuni yang memungkinkan, sebuah rumah bisa
menggunakan ventilasi buatan secara keseluruhan.
Namun demikian, tetap saja rumah tersebut tidak dapat bergantung sepenuhnya pada
penghawaan buatan, sebab sangat di mungkinkan aliran listrik terputus sewaktu waktu. Bila
hal ini terjadi, dapat dipastikan rumah tersebut akan membutuhkan ventilasi alami, sehingga
meski menggunakan penghawaan buatan, teknik- teknik penghawaan alami tetap perlu
diterapkan pada sebuah rumah. Sementara itu, banyak rumah lain yang karena factor
ekonomi, terpaksa menggunakan ventilasi alami, meski lubang ventilasi dan jendela sudah
tidak memadai lagi. Oleh karena itu , dapat di simpulkan bahwa, baik bagi rumah yang
menggunakan ventilasi alami, maupun bagi yang full menngunakan kondisi udara buatan ,
teknik- teknik penghawaan ilmiah yang baik tetap dirasakan.

2. Studi literatur

Pengaturan Penghawaan Alami untuk Rumah Tinggal Seperti layaknya manusia, rumah
pun butuh untuk bernapas. Sehingga kita yang berada di dalamnya dapat bernapas pula
dengan baik. Oleh karena itu sistem penghawaan yang baik dan alami sangat penting artinya
bagi rumah.

Udara yang bersih sehat, segar, semestinya didapat dari rumah sehingga menciptakan
energi serta kesehatan yang baik bagi penghuninya. Ventilasi udara serta jendela perlu diatur

2|Sains Arsitektur Terapan


sedemikian rupa sehingga dapat mengalirkan udara dengan baik-udara didalam rumah yang
bebas polusi dan jauh dari racun rumah tangga-tentu saja sangat baik dan membantu Anda
dalam menciptakan rumah yang sehat, alami, dan nyaman untuk ditinggali. Polusi Udara

Rumah pun dapat terkena efek polusi udara. Polusi udara dapat masuk dalam rumah oleh
dua aspek. Pertama, masuknya udara kotor dari luar rumah ke dalam rumah . Apalagi bila
lokasi perumahan berada di perkotaan yang padat serta minim unsur hijaunya. Karena itu
sebaiknya rumah menghindari masuknya udara kotor berpolusi dan menggantikannya dengan
sistem ventilasi interior yang baik. Misalnya, dengan menanam tanaman di sekitar rumah,
dan dalam rumah dengan filter, dan buffer. Kedua, udara yang disebabkan oleh polusi yang
ada di dalam rumah sendiri, seperti material bangunan, kondisi rumah, asap dapur, dan lain-
lain. Polusi kedua ini dapat Anda tangkal sejak dari mendesain rumah Anda, serta dalam
tahap pembangunannya. Pilihan pada material bangunan yang seminimal mungkin
menimbulkan polusi udara. Material bangunan hendaknya Anda pilih dari komposisi unsur
kimianya, sejauh mana unsur material gas itu serta emisi gasnya.

Rumah yang berpotensi besar memiliki polusi udara adalah rumah yang baru dibangun
ataupun baru saja direnovasi. Hal ini disebabkan karena material bangunan yang baru saja di
renovasi biasanya berpotensi menyebarkan bahan kimia yang dikandungnya.

a. Ventilasi
 Ventilasi Silang

Ventilasi udara yang baik dari dalam rumah adalah apabila ventilasi tersebut dapat
mengalirkan udara dari satu titik ke titik lainnya atau biasa kita sebut sebagai ventilasi
silang. Ventilasi silang ini bisa Anda dapatkan dengan cara menciptakan lebih dari satu
bukaan pada dua sisi yang berbeda, akan lebih baik jika dua sisi bukaan itu letaknya
berseberangan sehingga tercipta sebuah ventilasi silang yang sempurna.

Selain daun jendela yang terbuka, ventilasi juga bisa Anda dapatkan dengan cara
membuat lubang di bagian dinding dengan menggunakan kisi-kisi, atau krepyak pada
jendela. Sehingga udara tetap mengalir meskipun jendela dalam keadaan tertutup.

Sistem Atap Bertingkat

3|Sains Arsitektur Terapan


Pada rumah tropis tradisional , bentuk atap miring kerap dibuat dengan bentuk
atap bertingkat-tingkat. Kisi-kisi berada di atas menara atap yang bertingkat-tingkat akan
menarik angin dari luar dan mengalirkannya kebagian bawah atap. Sehingga terciptalah
udara yang sejuk di bagian bawah atap dan akan selalu berganti dan udara dalam ruangan
menjadi lebih sejuk.

Bila rumah Anda menggunakan atap plafon namun tidak menggunakan atap
bertingkat yang berkisi-kisi, maka di siang hari udara panas pada bagian atas atap akan
masuk dan terperangkap dalam di ruang antara atap dan plafon sehingga tekanan udara di
ruang ini sangat tinggi.

Kemudian pada malam hari, udara panas akan mengalir ke bawah atau ke dalam
ruang hunian, sehingga ruang dalam akan terasa panas. Pada rumah yang memiliki plafon
menempe atap, panas dari atap akan langsung mengalir ke ruang dalam, membuat ruang
akan menjadi panas, terutama bagian attic yang dekat dengan atap. Karena itu sistem atap
bertingkat dapat Anda gunakan dalam mengurangi panas ruang yang berlebihan.

3. Metodologi

Dua elemen pada desain bangunan yang harus mendapat perhatian adalah tata
pencahayaan dan penghawaan. Dua elemen ini sangat penting dilakukan secara benar,
dengan tujuan agar ruang-ruang di dalam bangunan mendapat pencahayaan dan penghawaan
alami cukup, agar memberi kenyamanan pemakai dalam melakukan aktivitasnya. Ruang-
ruang yang memiliki penghawaan dan pencahayaan alami baik juga akan memiliki
kelembaban udara cukup, sehingga kesehatan lingkungan tetap terjaga. Selain itu, memiliki
penghawaan dan pencahayaan alami yang cukup berarti menghemat energi listrik yang
diperlukan, karena tidak tergantung pada pencahayaan dan penghawaan buatan.

4|Sains Arsitektur Terapan


4. Kesimpulan
Untuk menentukan suatu penghawaan yang baik maka diperlukan analisa suatu
lahan yang akan dibangun, analisa-analisa tersebut yang akan membawa kita kepada
suatu desain yang sesuai untuk membawa ke penghawaan yang baik.

Sumber :

http://arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id/2015/11/20/pengaturan-penghawaan-dan-
pencahayaan-pada-bangunan/
http://imagebali.net/detail-artikel/15-Pengaturan-Penghawaan-Alami-untuk-Rumah-Tinggal.php
http://www.hc-arsitekrumah.com/penghawaan-alami-dengan-ventilasi-untuk-rumah/
http://rumah190.com/konsultasi-desain-rumah-strategi-penghawaan-rumah-alami-578

5|Sains Arsitektur Terapan

Anda mungkin juga menyukai