Anda di halaman 1dari 20

MODUL PERKULIAHAN

Struktur &
Utilitas 5
Aksi Beban

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh


Teknik Arsitektur W121700023 Dr. Ir. Muji Indarwanto, MT. MM.

Abstract Kompetensi
mengidentifikasi sistem kestabilan lateral Mampu memahami Components for seismic
pada bangunan bertingkat tinggi resintance
Aksi Beban pada Bangunan Tinggi

Terdapat dua sumber dasar untuk beban sebuah bangunan, yaitu geofisik dan
buatan manusia. Gaya geofisik adalah adalah gaya-gaya yang dihasilkan oleh perubahan
di alam. Gaya ini terbagi lagi menjadi Gaya gravitasi, meteorologi dan seismologi. Gaya
buatan manusia adalah gaya yang dihasilkan dari ragam kejutan yang dihasilkan motor,
elevator, mesin, pergerakan manusia itu sendiri dan sebagainya. Adapun gaya-gaya lebih
lengkapnya seperti bagan di bawah ini:

Gambar 1. Sumber pembebanan pada bangunan

BEBAN MATI (DEAD LOAD)

Beban mati dapat dinyatakan sebagai gaya statis yang disebabkan oleh berat setiap
unsur di dalam struktur. Gaya-gaya yang menghasilkan beban mati adalah berat unsur
pendukung bangunan, seperti lantai, langit-langit, dinding pasti, fasade, sistem distribusi
bangunan dan seterusnya. Beban mati terkadang tidak dapat ditaksir dengan pasti, dapat

2018 Struktur & Utilitas 5


2 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
meleset 15-20% atau lebih karena adanya berbagai masalah dalam membuat suatu analisis
yang tepat mengenai beban.

Beban mati yang di perhitungkan terdiri dari :


a. Berat kolom sendiri
b. Berat sendiri balok induk, balok sloof, balok anak, balok ring.
c. Berat dinding precast
d. Berat pelat lantai
e. Berat penutup lantai

Besarnya beban mati pada suatu gedung dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Berat sendiri bangunan dan komponen gedung


Berat Sendiri
NO Bahan Bangunan
(Kg/m3)
1 Baja 7850
2 Batu alam 2600
3 Batu belah, batu bulat, atau batu gunung(berat tumpuk) 1500
4 Batu karang (berat tumpuk) 700
5 Batu pecah 1450
6 Besi tuang 7250
7 Beton 2200
8 Beton bertulang 2400
9 Kayu (kelas I) 1000
10 Kerikil, koral (kering udara sampai lembab, tanpa ayak) 1650
11 Pasangan bata merah 1700
12 Pasangan batu belah, batu bulat, batu gunung 2200
13 Pasangan batu cetak 2200
14 Pasangan batu karang 1450
15 Pasir (kering udara sampai lembab) 1600
16 Pasir (jenuh air) 1800
17 Pasir kerikil, koral (kering udara sampai lembab) 1850
18 Tanah, lempung dan lanau (kering udara sampai lembab) 1700
19 Tanah, lempung dan lanau (basah) 2000
20 Timah hitam (timbel) 11400

2018 Struktur & Utilitas 5


3 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(Sumber : Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983)

BEBAN HIDUP (LIFE LOAD)

Beban hidup bersifat berubah-ubah dan sulit diperkirakan. Perubahan beban hidup
tidak hanya sepanjang waktu, namun fungsi. Beban ini disebabkan oleh isi benda di atas
bangunan atau biasa disebut beban penghunian (occupancy load). Beban ini termasuk
manusia, perabot, sesuatu yang dapat dipindah-pindah, dan semua benda semi permanen
atau beban sementara yang mempengaruhi bangunan. Namun, untuk menghitung beban
hidup dapat menggunakan tabel yang dibuat berdasarkan pengalaman, penyelidikan dan
analisis untuk membantu dalam perhitungan.
Nilai yang didapat dalam analisis itu adalah beban merata ekuivalen dan beban
pusat yang memang sudah diketahui sebelumnya. Beban merata ekuivalen mencerminkan
keadaan beban pemakaian sesungguhnya. Beban terpusat menunjukkan kemungkinan
adanya gaya aksi beban tunggal pada tempat-tempat kritis seperti tangga, langit-langit dan
garasi (di garasi terdapat dongkrak, yang menggunakan gaya terpusat cukup tinggi).
Walaupun sudah dihitung atau mendapatkan angka yang pasti, akan selalu ada unsur-unsur
tak terduga yang harus dipertimbangkan.
Pemilihian sistem struktur yang memadai bergantung pada pemahaman tiga faktor,
yaitu, Beban yang akan dipikul, sifat bahan konstruksi, dan aksi struktur yang mengarahkan
gaya-gaya beban melalui komponen struktur tanah.

Tabel 2. Beban Hidup


No Beban Hidup Kg/m2
1. a. Lantai dan tangga, kecuali yang di sebut dalam (b) 200
2. b. Lantai dan rumah tinggal sederhana dan gudang-gudang tidak penting, yang 125
bukan untuk toko atau ruang kerja
3. Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, restorant, hotel, asrama dan rumah 250
sakit.
4. d. Lantai ruang olahraga 400
5. e. Lantai ruang dansa 500
6. Lantai dan balkon dalam dari ruang-ruang untuk pertemuan yang lain dari
pada yang di sebut dalam (a) s/d (e), seperti mesjid, gereja, ruang pagelaran,
ruang rapat, bioskop, dan panggung penonton dengan tempat duduk tetap.
7. g. Panggung penonton tempat duduk tidak tetap atau untuk penonton yang 400
berdiri

2018 Struktur & Utilitas 5


4 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
8. h. Tangga, bordes tangga, lantai, dan gang dari ruang-ruang yang disebut dalam 500
poin (c)
9. Tangga, bordes tangga, lantai, dan gang dari ruang-ruang yang disebut dalam 300
poin (d), (e), (f) dan (g) 500
10. Lantai ruang pelengkap dari ruang-ruang yang di sebut (c), (d), (e), (f), dan (g) 250
11. Lantai untuk : pabrik, bengkel, gudang, perpustakaan, ruang arsip, toko buku, 400
toko besi, ruang alat-alat danruang mesin, harus direncanakan terhadap
beban hidup yang ditentukan tersendiri, dengan minimum

Lantai gedung parkir bertingkat :


Untuk lantai bawah 800
Untuk lantai tingkat lainnya 400
Balkon-balkon yang menjorok bebas keluar harus direncanakan terhadap 300
beban hidup dari lantai ruang yang berbatasan, dengan minimum
(Sumber : Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983)

BEBAN KONSTRUKSI

Beban Konstruksi adalah beban yang muncul akibat beban yang yang lebih besar
dari beban rencana ketika bangunan didirikan. Beban ini merupakan pertimbangan penting
dalam rancangan unsur konstruksi.

Contoh Kasus : Sampoong Departement Store, Seoul Korea Selatan

Pada tanggal 29 Juni 1995, dalam


waktu hanya 20 detik sebuah pusat
perbelanjaan di Korea Selatan amblas
ketanah. Kejadian ini menimbulkan korban
jiwa yang sangat besar, 502 orang tewas dan
melukai 937 orang lainnya. Polisi menyatakan
bahwa unsur kelalaian, terang-terangan
mengabaikan prosedur konstruksi yang benar
telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa
http://life-a-big-mystery.blogspot.co.id/2012/09/top-10- dalam jumlah yang cukup besar didalam masa
runtuhnya-gedung-terburuk-dalam.html
damai di Korea Selatan.
Permasalahan mengapa terjadi bencana tersebut ditelusuri oleh Polisi hingga ke
Chairman proyek bangunan itu yakni Lee Joon. Dibawah pengaruhnya gedung yang semula

2018 Struktur & Utilitas 5


5 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
utk perkantoran berubah menjadi Departement Store saat konstruksi pembangunan gedung
saat itu sudah mencapai tahap 50 persen.
Untuk menginstal Eskalator beberapa kolom kunci pendukung harus mereka
hilangkan karena mereka harus merubah bentuk dalam bangunan tersebut. Kontraktor yang
membangun gedung tersebut menolak untuk terus membangun setelah peruntukan gedung
yang awalnya untuk perkantoran menjadi departement store akhirnya mereka pecat dan Lee
Joon mencari perusahaan kontraktor yang mau untuk meneruskan pekerjaan.Lalu Joon
menambah lantai hingga menjadi 5 tingkat untuk bangunan tersebut, apabila mendapat
peringatan dan tantangan maka ia akan memecat kontraktor dan mencari kontraktor lainnya.
Sistem Pendingin udara yang ditambahkan ke gedung semakin menambah beban gedung,
dan hal yang memperburuk adalah ternyata bangunan bertingkat tersebut hanya dibangun
dengan beton standard dan penggunaan besi ukuran 16 yang seharusnya dipakai untuk
beton hanya separuh dari jumlah yang diperlukan. Selain itu kolom fondasi dinding dan
ruangan lebih tipis dan ukurannya semakin dikurangi saat mereka memasang perisai api
yang dipasang disekitar eskalator.
Pada bulan April 1995 sebenarnya telah terlihat retakan yang cukup luas di seantero
gedung, namun pemilik gedung tidak melakukan tindakan apapun. akhirnya fracture struktur
bangunan meluas disaat hari terjadinya bencana namun karena manejemen tidak ingin
kehilangan pendapatan dengan menutup gedung maka mereka menolak untuk melakukan
evakuasi.Walaupun begitu, Eksekutif puncak perusahaan tersebut telah lari meninggalkan
gedung mengamankan diri. 7 menit sebelum runtuh, gedung mulai merekah dan retak, para
karyawan mulai mendengar alarm namun mereka terlambat untuk mencegah terjadinya
bencana yang mengakibatkan 1500 orang terkubur didalam reruntuhan bangunan.

BEBAN SALJU, HUJAN DAN ES


Beban Salju

Pengamatan mengenai kerapatan dan


kedalaman salju selama beberapa tahun
menghasilkan perkiraan yang layak tentang
beban salju. Daerah yang diamati adalah bagian
timur laut Amerika Serikat dan diperoleh data
berikut:
Gambar 2. Beban Salju minimum di AS

Beban salju hanya perlu dipertimbangkan untuk atap dan bagian lain bangunan yang
dapat mengumpulkan salju, seperti balkon, teras, dan pelataran terbuka. Beban maksimum

2018 Struktur & Utilitas 5


6 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
salju berada di atas tanah, karena jika di atap, angin akan meniup salju dan akan mencir
sehingga volume salju berkurang. Pada rancangan atap berpelana, dibolehkan mengurangi
persentase dari nilai beban salju karena pada atap pelana, salju akan langsung meluncur
dari atap itu.
Beban AirHujan

Beban air jarang diperhitungkan karena air tidak memiliki sifat menumpuk seperti
salju. Namun, air yang terakumulasi akan menghasilkan beban yang cukup berat, seperti
pada desain atap datar yang saluran airnya tersumbat mengakibatkan air tertampung
(ponding) di atas atap dan membebaninya sehingga terjadi lendutan yang bisa semakin
besar.

Contoh Kasus: Royal Place Hotel, Nakhon Rachasima Thailand

Pada pukul 10 pagi 13 Agustus 1993,


sebuah hotel mewah berlantai 6 runtuh hanya
dalam waktu kurang dari 10 detik, berarti tiap
lantainya sekitar 1.6 detik. Tragisnya 137 jiwa
menjadi korban dan 227 orang cedera dalam
peristiwa runtuhnya hotel tersebut.
Imbas dari peristiwa ini polisi menahan pemilik
http://life-a-big-mystery.blogspot.co.id/2012/09/top-10-
runtuhnya-gedung-terburuk-dalam.html hotel, arsitek serta insinyur yang menangani
pembuatan hotel tersebut, karena pada tahun 1990 mereka telah melakukan penambahan
lantai pada gedung tersebut tanpa izin selain itu di bagian atap juga digunakan sebagai
tempat penampungan air dalam jumlah besar.
Beban Es

Es akan mengumpul pada bagian yang menonjol bangunan. Unsur itu adalah
ornamen luar yang menopang bebannya sendiri. Es yang menempel pada struktur terbuka
membuat struktur semakin tebal yang mengakibatkan tekanan
angin lebih tinggi.

BEBAN ANGIN

Untuk memahami angin dan memperkirakan akan


Gambar 3. Grafik kecepatan angin
berhembus kemana adalah hal yang mustahil. Aksi angin pada
sebuah bangunan bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti
kekasaran dan bentuk permukaan, kerampingan bangunan dan struktur fasade bangunan

2018 Struktur & Utilitas 5


7 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
itu.Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983, besarnya tekanan tiup
angin ini harus diambil minimum 25 kg/m2 luas bidang bangunan yang ditinjau. Sedangkan
untuk di laut sampai sejauh 5 km dari tepi pantai tekanan tiup angin ini diambil minimum 40
kg/m2, serta untuk daerah-daerah di dekat laut dan daerah-daerah lain dimana kemungkinan
terdapat kecepatan angin yang mungkin dapat menghasilkan tekanan tiup yang lebih besar
dari yang ditentukan di atas, maka tekanan tiup angin tersebut harus dihitung dengan
rumus:

p = V2/16 (kg/m2)

Dimana : p = tekanan tiup angin (kg/m2).


V = kecepatan angin (m/detik).

Berhubung beban angin akan menimbulkan tekanan dan hisapan, maka


berdasarkan percobaan-percobaan, telah ditentukan koefisien-koefisien bentuk tekanan dan
hisapan untuk berbagai tipe bangunan dan atap. Tujuan dari penggunaan koefisien-
koefisien ini adalah untuk menyederhanakan analisis. Sebagai contoh, pada bangunan
gedung tertutup, selain dinding bangunan, struktur atap bangunan juga akan mengalami
tekanan dan hisapan angin, dimana besarnya tergantung dari bentuk dan kemiringan atap.

Kecepatan Angin

Kecepatan angin terdapat dua macam, yaitu


kecepatan angin rata-rata konstan dan kecepatan
angin yang tiba-tiba berubah. Angin mempunyai dua
komponen, yaitu statis dan dinamis.
Kecepatan angin rata-rata pada umumnya
Gambar 4. Kecepatan angin semakin ke atas bertambah karena semakin tinggi, tetapi kalau tingkat
semakin kencang
pertambahan kecepatan rata-rata dipengaruhi
kekasaran permukaan tanah.tekanan yang dihasilkan oleh angin pada sebuah bangunan
dapat dihitung dengan rumus koefisienbentuk dikali kecepatan rata-rata maksimum.

2018 Struktur & Utilitas 5


8 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Topografi sebagai penentu tekanan angin
Contoh bangunan yang akan diuji adalah MIT Center yang terletak di tengah-tengah
lapangan luas. Sejak dibangun, kecepatan angin memang sangat kencang. Maka dari itu
dirancang terowongan angin dengan model berskala. Tekanan angin paling tinggi terjadi
tengah-tengah datangnya angin, dimana gerak angin hampir berhenti dan berkurang,
sementara kecepatan angin bertambah ke arah ujung permukaan. Dari gambar ilustrasi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecepatan angin atau tekanan angin meningkat
sebanding dengan ketinggian bangunan dan tekanan paling tinggi berada di pertengahan
tinggi bangunan.
Arah Angin

Bangunan akan bergerak sesuai dengan


arah angin yang bertiup. Gaya guling adalah
tekanan angin yang bisa menjadi besar oleh
peningkatan kecepatan angin atau permukaan
bangunan yang semakin lebar. Jika angin yang
berhembus mengenai dua muka bangunan,
maka yang terjadi adalah lentur ganda. Lentur
ganda bisa berdampak negatif dan positif pada
bangunan. Beban angin yang diinduksi oleh
lentur ganda juga dapat mengakibatkan gaya-
gaya tambahan pada batang-batang struktur
Gambar 5. Arah angin yang melewati bangunan yang tidak menimbulkan pergeseran ke 1 arah.

Tekanan Angin
Tekanan angin berasal dari dua komponen, yaitu kecepatan rata-rata dan embusan.
Kecepatan embusan angin yang dinamis menyebabkan tekanan yang disebut pukulan
embusan.

Gambar 6. Lentur Ganda

Gambar (a) menunjukkan steady deflection,


yaitu embusan angin yang statis atau konstan.

2018 Struktur & Utilitas 5 Gambar 7. Steady Defelction dan Dynamic Movement
9 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar (b) menunjukkan arah angin yang dinamis, dapat meniup bagian atas atau tengah
bangunan.

Turbulensi
Turbulensi terjadi bila udara yang bergerak terbentur bangunan, aliran udara tersebut
tergambarkan di gambar 8. Angin yang melingkar di belakang bangunan disebut vortice dan
Eddy, angin ini bertekanan rendah. Vortice adalah aliran udara berkecepatan tinggi dan
menimbulkan aliran isap, dan Eddy sebaliknya. Untuk bangunan yang mempunyai dua
massa, aliran udara yang melewati antara kedua massa itu kecepatan anginnya bertambah
berkali lipat karena efek Venturi.

Gambar 8. Aliran turbulen Gambar 9. Kecepatan Angin

Jadi, kerumitan sesungguhnya dari aksi angin adalah pada awal penelitian, karena untuk
mencari jawaban yang pasti perncang harus mencoba mengatasi batasan-batasan seperti
terowongan angin.

BEBAN SEISMIK

Kerak bumi selalu bergerak konstan,gerak gelombang


yang membentuk sebuah sesar dinamakan gempa. Gerak
seismik bekerja pada bangunan dengan menggoyang pondasi
bolak-balik. Massa bangunan menahan gerak ini. Sesuai hukum
Newton, besar gaya (F) bergantung pada massa bangunan (m)
dan percepatan permukaan (a). Besar aksi gaya lateral pada
bangunan tidak disebabkan oleh percepatan permukaan saja,
tetapi juga oleh tanggapan struktur bangunan dan juga
Gambar 10. Vortice dan Eddy
pondasinya.

2018 Struktur & Utilitas 5


10 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BEBAN GEMPA

Bebangempaadalahsemuabebanstatistikekuivalen yang
bekerjapadagedungataubagian gedung yang
menirukanpengaruhdarigerakantanahakibatgempaitu.Dalamhalpengaruhgempapadastruktur
gedung di tentukanberdasarkansuatuanalisadinamik, maka yang di
artikandenganbebangempa di siniadalahgaya – gayadalamstrukturtersebut yang
terjadiolehgerakantanahakibatgempaitu.

TEKANAN AIR DAN TANAH

Substruktur sebuah bangunan harus memikul tekanan lateral yang disebabkan oleh
tanah dan air. Gaya-gaya ini bekerja tegak lurus pada dinding dan lantai substruktur.
Tekanan air di titik manapun pada struktur pondasi sama dengan berat jenis air dikali jarak
dari muka air ke kedalaman yang akan diselidiki. Tekanan air lateral maksimum di dasar pon
dasi sama dengan tekanan daya apung
yang akan mengangkat bangunan.
Tekanan lateral yang dihasilkan dinding
bisa dianggap setara dengan tekanan air.
Tekanan dinding lateral dapat disebabkan
beban jalan atau oleh pembengkakan jenis
tanah tertentu. Gaya lateral akan
ditingkatkan ketika gempa menggetarkan

Gambar 11. Tekanan lateral tanah dan air pada substruktur tanah.

Contoh Kasus : Highland Towers, Selangor Malaysia

Pada pukul 1:35 pagi waktu setempat


tanggal 11 Desember 1993, salah satu bangunan
dari komplek apartement Highland Towers ambruk
rata ketanah. Salah satu saksi mata yang
menyaksikan kejadian tersebut menggambarkan
bahwa ia melihat bangunan tersebut runtuh seperti
dalam adegan slow motion.
Komplek apartement Highland towers terdiri
Gambar 11.1. Highland Tower

http://life-a-big-mystery.blogspot.co.id/2012/09/top-10-
runtuhnya-gedung-terburuk-dalam.html
2018 Struktur & Utilitas 5
11 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dari 3 blok bangunan tinggi didasar dari sebuah bukit curam tidak jauh dari ibukota Malaysia,
Kuala Lumpur. Penyebab keruntuhan adalah dinding penahan serta sistem drainase yang
buruk dan juga maintenance yang buruk dan diperparah oleh tindakan adanya pengembang
lain yang membangun gedung di punggung bukit tepat diatas Highland towers. Hal ini
mengakibatkan lapisan tanah rentan terhadap erosi dan pipa pipa drainase yang dibuat
menghalangi akar-akar pepohonan dibukit tersebut.
Pada akhirnya hujan yang turun selama 10 hari berturut-turut membuat tekanan yang
besar pada pipa pipa drainase dibukit, pada akhirnya pipa meledak dan menumpahkan air
sehingga air mencapai kadar level berbahaya lalu mengikis lapisan tanah yang berimbas
pada longsor yang menerjang dan meruntuhkan dinding pelindung di kaki bukit.
Seratus ribu meter persegi lumpur menerjang blok bangunan I dan menerjang maju
serta membuat fondasi bangunan tersebut amblas, tiga orang berhasil ditarik keluar hidup-
hidup dari terjangan lumpur, namun setelah 12 hari pencarian yang gagal untuk menemukan
korban selamat mereka menemukan 48 mayat korban runtuhnya bangunan tersebut.
(Sumber: 10 Peristiwa Runtuhnya Gedung Terburuk dalam Sejarah)

BEBAN YANG DIAKIBATKAN OLEH PERUBAHAN VOLUME BAHAN YANG


TERKEKANG
Beban Suhu

Dulu struktur bangunan disembunyikan dengan fasad yang tidak rentan dengan
beban suhu. Pada saat ini struktur dirancang secara estetis untuk ditonjolkan keluar, dengan
maksud untuk mengurangi berat bangunan dan juga harga bahan bangunan yang akan
digunakan. Gerak horizontal struktur lantai terjadi karena perbedaan suhu di dalam dan luar
bangunan.
Jenis Eksposur Kolom

2018 Struktur & Utilitas 5


12 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kolom yang semakin diekspos keluar, kemungkinan
terjadinya gerak termal meningkat. Ada empat jenis eksposur
kolom utama, disusun menurut urutan termla yang meningkat ke
suhu ambien.
Perubahan suhu terjadi pada baja dimana panas dari
flens sebelah dalam yang hangat ke sebelah luar yang dingin
dan menyebabkan kelenturan. Solusinya adalah dengan
memberikan insulasi pada kolom luar untuk meratakan suhu.
Gambar 12. Jenis Eksposur Kolom
Ada tiga jenis detail cladding utama untuk kolom yang diekspos
sebagian.

1. Cladding Sederhana, Insulasi jenis ini paling tidak efektif, karena angin akan
langsung bereaksi dengan cladding yang terbuat dari logam yang sangat rentan
suhu. Tidak boleh digunakan pada bangunan lebih dari 10 lantai.

2. Kolom dilindungi dengan cladding eksterior, disini akan tercipta kulit tanpa klem
komposit.

Gambar 13. Cladding sederhana Gambar 14. Cladding eksterior Gambar 15. Cladding insulasi

3. Cladding diberi insulasi, sehingga akan tercipta ruang udara yang tak berhawa
antara cladding dengan kolom.

Jenis dan pengaruh gerak yang diindikasi suhu

Aksi suhu vertikal dan horizontal harus selalu dipertimbangkan untuk bangunan tinggi lebih
dari 30 lantai. Beberapa efek gerakan yang terjadi.

1. Lentur Kolom,
perbedaan suhu antara di dalam dan luar ruangan menyebabkan tegangan tak
merata pada kolom luar sehingga menyebabkan lentur.

2018 Struktur & Utilitas 5


13 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 16. Lentur Kolom

2. Perbedaan
gerak kolom luar dan dalam, pergeseran vertikal yang terjadi adalah pemuaian dan
penyusutan sepanjang garis kolom.

Gambar 17. Kolom luar dan dalam

3. Perbedaan
gerak antara kolom luar, yaitu perbedaan gerak vertikal antara kolom-kolom yang
berada di sudut.

Gambar 18. Perbedaan gerak antara kolom luar


4. Retak lantai,
terjadi pada struktur rangka kaku akibat perubahan vertikal pada kolom luar, jadi ada
penggeseran yang terjadi di jendela, dinding tirai dan partisi.

2018 Struktur & Utilitas 5


14 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 19. Retak Lantai

5. Perbedaan
gerak antara atap dan lantai-lantai dibawahnya, perbedaan pemuaian dan
penyusutan antara bidang atap yang diekspos dengan lantai-lantai dibawahnya
dapat menyebabkan retak geser.

Gambar 20. Perbedaan gerak antara atap dan lantai-lantai dibawahnya

Merancang Beban Suhu

Jika suatu bahan dapat bereaksi terhadap suhu


lingkungan, maka tegangan internal yang terjadi adalah fungsi
dari perubahan panjang yang diperbolehkan. Apabila
pemuaian atau penyusutan bebas diperbolehkan, maka gaya-
gaya sama dengan nol. Apabila kebebasan ditiadakan dan
perubahan bahan tidak diperbolehkan, maka gaya-gaya
dalam adalah maksimum. Apabila diberi kebebasan gerak Gambar 21. Perubahan material terhadap suhu
sebagian tetapi tidak dalam keadaan kaku, maka gaya-gaya dalam lebih besar dari nol.

Jadi, perubahan bahan yang diijinkan adalah selisih dari pergeseran kolom luar dan dalam
dikalikan jarak antar kolom per 300 atau sama dengan 0,75 inci.

2018 Struktur & Utilitas 5


15 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengendalian dari perubahan volume dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan
cara aksi fisik dan mekanis yang dikekang.

Kekangan Fisik

1. Pertama dengan cara Mengkompensasi rangka atap. Menggunakan rangka kaku


pada atap dapat memberikan kekangan tekan untuk pemuaian kolom luar dan
kekangan tekan saat menyusut.

2. Kedua dengan pengalihan termal, rangka pengalih ditempatkan pada titik-titik termal,
sehingga memutus alirah suhu.

3. Ketiga dengan mengekang sistem lantai. Kekakuan struktur didapat dari kekangan
setiap lantai yang ditingkatkan.

4. Keempat dengan pengakuan sambungan balok-balok. Apabila kolom yang


disambung kaku membentang antara kolom interior dan eksterior, akan terjadi
perlawanan gerak bebas.

Gambar 22. Kompensasi rangka atap Gambar 23. Pengalihan Termal

Gambar 24. Pengekangan sistem lantai

2018 Struktur & Utilitas 5


16 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 25. Sambungan balok kaku

Kekangan Mekanis

Pertama dengan penghawaan mekanis, yaitu dengan memaksa


ventilasi udara untuk menghasilkan suhu konstan yang merata
di sekitar kolom.

Kedua dengan sirkulasi udara vertikal jenis gravitasi. Sirkulasi


ini melalui ruang-ruang udara kolom memberikan suhu udara
merata yang sesuai dengan lingkungan interior yang Gambar 26. Penghawaan mekanis
dikondisikan.

Rangkak dan Susut

Rangkak adalah deformasi yang bergantung pada waktu yang


terjadi pada beton selama bertahun-tahun setelah pembebanan
awal. Dapat disebabkan oleh beton atau kabel baja yang melar
sehingga mengurangi satuan tegangan.

Penyusutan merupakan penyebab utama perubahan volume


Gambar 27. Sirkulasi udara vertikal
pada beton, diperlukan pengekang tambahan dan pengurangan
40% air dipermulaan sebagai antisipasi.

Contoh Kasus :Skyline Plaza, Virgian USA

Pada tanggal 2 Maret 1973 tragedy menimpa komplek


gedung skyline plaze di Bailey’s Virgian Amerika Serikat. Salah
satu bangunan di komplek tersebut runtuh menimbulkan
gumpalan awan debu yang besar serta menyerakkan puing-
puing reruntuhan ditempat dimana bangunan tersebut pernah
http://life-a-big-mystery.blogspot.co.id/2012/09/top-10-runtuhnya-gedung-terburuk-dalam.html
berdiri. Satu hal yang mengejutkan adalah bahkan gedung ini sebetulnya belum selesai
dibangun pada saat kejadian ini. Bangunan ini rencananya baru akan dibuka mulai bulan
Agustus 1973.

2018 Struktur & Utilitas 5


17 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Meskupun tidak ada cacat dalam design bangunan tapi berdasarkan investigasi
ternyata kolom-kolom beton di lantai 22 digunakan semen-semen yang sepenuhnya belum
mengeras sehingga tidak bisa menahan beban berat dilantai 24. Akibat kesalahan
pembuatan kolom-kolom beton dilantai 22 membuat beban tekanan yang harus dipikul oleh
kolom beton dilantai 23 semakin besar, hingga akhirnya struktur menjadi kurang daya dan
akhirnya harus runtuh kebawah.
(Sumber: 10 Peristiwa Runtuhnya Gedung Terburuk dalam Sejarah)
BEBAN DAMPAK DAN DINAMIK

Semua beban kecuali beban mati dapat berubah. Beban dianggap statis apabila beban
tersebut berubah relatif lambat terhadap periode ilmiah strukturnya. Beban bangunan harus
dianggap dinamik, karena beban-beban getaran tidak hanya datang dari luar namun bisa
juga dari dalam, seperti lift, eskalator, peralatan mesin yang menimbulkan getar, peralatan
mekanis (bermotor) dan kran. Pada bagian bangunan yang menerima beban dampak dan
dinamik agar memperhitungkan pengurangan kekuatan karena terjadinya tegangan balik
(reversal stress).

Peningkatan beban hidup menurut Amercian Institute of Steel Construction Specification for
the Design, Fabrication, and Erection of Structural Steel for Buildings (1969):

 Untuk tumpuan lift 100%


 Untuk balok tumpuan kran berjalan dan sambungan-sambungannya
25%
 Untuk tumpuan peralatan ringan 20%
 Untuk tumpuan mesin berputar atau unit yang digerakkan motor 50%
 Untuk penggantung yang menunjang lantai dan balkon 33%

BEBAN LEDAKAN

Bangunan harus dapat menahan beban yang berasal dari dalam (internal) yang terjadi
karena ledakan. Ledakan dapat menimbulkan tekanan yang besar di daerah ledakan
sehingga menimbulkan beban yang besar. Untuk tekanan internal harus ditahan setempat
agar tidak terjadi reruntuhan yang beruntun.
Contoh Kasus :Ronan Point – London, Inggris

2018 Struktur & Utilitas 5


18 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
London timur, 16 Mei 1968, sebatang korek
api telah menyulut kehancuran bagi seluruh
gedung apartement berlantai 22. Ivy Hodge adalah
seorang perias kue yang tinggal dilantai 18 dan
pada pagi itu ia bangun lebih awal karena hendak
membuat secangkir teh, Hodge pergi ke dapur lalu
menyalakan korek api untuk menyalakan kompor.
Tidak disangka percikan api tersebut telah
membuat ledakan gas yang menghancurkan.
Ledakan gas tersebut mengancurkan sambungan
antara dinding dengan lantai, dinding-dinding cor
terpecah membuat 4 lantai diatasnya tanpa
Gambar 28. Gedung Ronant Point dukungan struktural lalu satu demi satu lantai-
http://life-a-big-mystery.blogspot.co.id/2012/09/top-10- lantai tersebut berjatuhan merobek lantai
runtuhnya-gedung-terburuk-dalam.html
dibawahnya dan seperti kartu domino amblas
kedasar.
Bangunan ini sebenarnya masih sangat baru, bahkan anda tidak percaya bahwa
bangunan ini sebenarnya baru selesai 5 hari sebelum peristiwa tersebut. Pada saat kejadian
Ronan Point dihuni oleh 260 jiwa namun anehnya hanya 4 orang yang menjadi korban jiwa
dan 17 lainnya luka-luka. Sementara Ivy Hodge sendiri setelah dirawat di RS akibat luka
bakar dapat kembali pulang ke rumah barunya dengan selamat.
Walaupun bangunan tersebut dibangun kembali dan fondasi bangunan tersebut
diperkuat namun tidak menyurutkan kekhawatiran publik saat itu akan keselamatan
bangunan bertingkat tinggi.
(Sumber: 10 Peristiwa Runtuhnya Gedung Terburuk dalam Sejarah)

DaftarPustaka

1. Arnold C and Reitherman R., Building Configuration & Seismic Design, John
Wiley & Sons, New York, 1982.
2. Dadras, A.S., Mechanical System for Architect , Mc. Graw Hill, Inc New York,
1995.

2018 Struktur & Utilitas 5


19 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Daniel L. Schodek, Structure, Prentice Hall, New Jersey
4. Haas, A. M., Precast Concrete Design and Apllication, Applied Science Publishers
London.
5. Hartono Purbo : “ Utilitas Bangunan “,Djambatan, Jakarta 1992.
6. Hart F and all, Multi Storey Buildings in Steel, Collins, London, 1985
7. Kowalczyk R.M. and all, Structural Systems for Tall Buildings, McGraw-Hill Inc,
New York, 1992
8. Peurifoy R.L and Oberlender G.D., Formwork For Concrete Structures, McGraw-
Hill Inc, New York, 1996
9. Smith B. S. and Coull A, Tall Building Analysis and Design, John Wiley & Son Inc,
New York, 1991
10. Taranath B. S., Structural Analysis & Design of Tall Buildings, Mc Graw-Hill Book
Company, New York, 1988.
11. Thornton C and all, Exposed Structure in Building Design, McGraw-Hill Inc, New
York, 1993
12. Wolfgang Schuller, High Rise Building Structures, John Wiley & sons, New York

2018 Struktur & Utilitas 5


20 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai