Struktur &
Utilitas 5
Aksi Beban
Abstract Kompetensi
mengidentifikasi sistem kestabilan lateral Mampu memahami Components for seismic
pada bangunan bertingkat tinggi resintance
Aksi Beban pada Bangunan Tinggi
Terdapat dua sumber dasar untuk beban sebuah bangunan, yaitu geofisik dan
buatan manusia. Gaya geofisik adalah adalah gaya-gaya yang dihasilkan oleh perubahan
di alam. Gaya ini terbagi lagi menjadi Gaya gravitasi, meteorologi dan seismologi. Gaya
buatan manusia adalah gaya yang dihasilkan dari ragam kejutan yang dihasilkan motor,
elevator, mesin, pergerakan manusia itu sendiri dan sebagainya. Adapun gaya-gaya lebih
lengkapnya seperti bagan di bawah ini:
Beban mati dapat dinyatakan sebagai gaya statis yang disebabkan oleh berat setiap
unsur di dalam struktur. Gaya-gaya yang menghasilkan beban mati adalah berat unsur
pendukung bangunan, seperti lantai, langit-langit, dinding pasti, fasade, sistem distribusi
bangunan dan seterusnya. Beban mati terkadang tidak dapat ditaksir dengan pasti, dapat
Besarnya beban mati pada suatu gedung dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Beban hidup bersifat berubah-ubah dan sulit diperkirakan. Perubahan beban hidup
tidak hanya sepanjang waktu, namun fungsi. Beban ini disebabkan oleh isi benda di atas
bangunan atau biasa disebut beban penghunian (occupancy load). Beban ini termasuk
manusia, perabot, sesuatu yang dapat dipindah-pindah, dan semua benda semi permanen
atau beban sementara yang mempengaruhi bangunan. Namun, untuk menghitung beban
hidup dapat menggunakan tabel yang dibuat berdasarkan pengalaman, penyelidikan dan
analisis untuk membantu dalam perhitungan.
Nilai yang didapat dalam analisis itu adalah beban merata ekuivalen dan beban
pusat yang memang sudah diketahui sebelumnya. Beban merata ekuivalen mencerminkan
keadaan beban pemakaian sesungguhnya. Beban terpusat menunjukkan kemungkinan
adanya gaya aksi beban tunggal pada tempat-tempat kritis seperti tangga, langit-langit dan
garasi (di garasi terdapat dongkrak, yang menggunakan gaya terpusat cukup tinggi).
Walaupun sudah dihitung atau mendapatkan angka yang pasti, akan selalu ada unsur-unsur
tak terduga yang harus dipertimbangkan.
Pemilihian sistem struktur yang memadai bergantung pada pemahaman tiga faktor,
yaitu, Beban yang akan dipikul, sifat bahan konstruksi, dan aksi struktur yang mengarahkan
gaya-gaya beban melalui komponen struktur tanah.
BEBAN KONSTRUKSI
Beban Konstruksi adalah beban yang muncul akibat beban yang yang lebih besar
dari beban rencana ketika bangunan didirikan. Beban ini merupakan pertimbangan penting
dalam rancangan unsur konstruksi.
Beban salju hanya perlu dipertimbangkan untuk atap dan bagian lain bangunan yang
dapat mengumpulkan salju, seperti balkon, teras, dan pelataran terbuka. Beban maksimum
Beban air jarang diperhitungkan karena air tidak memiliki sifat menumpuk seperti
salju. Namun, air yang terakumulasi akan menghasilkan beban yang cukup berat, seperti
pada desain atap datar yang saluran airnya tersumbat mengakibatkan air tertampung
(ponding) di atas atap dan membebaninya sehingga terjadi lendutan yang bisa semakin
besar.
Es akan mengumpul pada bagian yang menonjol bangunan. Unsur itu adalah
ornamen luar yang menopang bebannya sendiri. Es yang menempel pada struktur terbuka
membuat struktur semakin tebal yang mengakibatkan tekanan
angin lebih tinggi.
BEBAN ANGIN
p = V2/16 (kg/m2)
Kecepatan Angin
Tekanan Angin
Tekanan angin berasal dari dua komponen, yaitu kecepatan rata-rata dan embusan.
Kecepatan embusan angin yang dinamis menyebabkan tekanan yang disebut pukulan
embusan.
2018 Struktur & Utilitas 5 Gambar 7. Steady Defelction dan Dynamic Movement
9 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar (b) menunjukkan arah angin yang dinamis, dapat meniup bagian atas atau tengah
bangunan.
Turbulensi
Turbulensi terjadi bila udara yang bergerak terbentur bangunan, aliran udara tersebut
tergambarkan di gambar 8. Angin yang melingkar di belakang bangunan disebut vortice dan
Eddy, angin ini bertekanan rendah. Vortice adalah aliran udara berkecepatan tinggi dan
menimbulkan aliran isap, dan Eddy sebaliknya. Untuk bangunan yang mempunyai dua
massa, aliran udara yang melewati antara kedua massa itu kecepatan anginnya bertambah
berkali lipat karena efek Venturi.
Jadi, kerumitan sesungguhnya dari aksi angin adalah pada awal penelitian, karena untuk
mencari jawaban yang pasti perncang harus mencoba mengatasi batasan-batasan seperti
terowongan angin.
BEBAN SEISMIK
Bebangempaadalahsemuabebanstatistikekuivalen yang
bekerjapadagedungataubagian gedung yang
menirukanpengaruhdarigerakantanahakibatgempaitu.Dalamhalpengaruhgempapadastruktur
gedung di tentukanberdasarkansuatuanalisadinamik, maka yang di
artikandenganbebangempa di siniadalahgaya – gayadalamstrukturtersebut yang
terjadiolehgerakantanahakibatgempaitu.
Substruktur sebuah bangunan harus memikul tekanan lateral yang disebabkan oleh
tanah dan air. Gaya-gaya ini bekerja tegak lurus pada dinding dan lantai substruktur.
Tekanan air di titik manapun pada struktur pondasi sama dengan berat jenis air dikali jarak
dari muka air ke kedalaman yang akan diselidiki. Tekanan air lateral maksimum di dasar pon
dasi sama dengan tekanan daya apung
yang akan mengangkat bangunan.
Tekanan lateral yang dihasilkan dinding
bisa dianggap setara dengan tekanan air.
Tekanan dinding lateral dapat disebabkan
beban jalan atau oleh pembengkakan jenis
tanah tertentu. Gaya lateral akan
ditingkatkan ketika gempa menggetarkan
Gambar 11. Tekanan lateral tanah dan air pada substruktur tanah.
http://life-a-big-mystery.blogspot.co.id/2012/09/top-10-
runtuhnya-gedung-terburuk-dalam.html
2018 Struktur & Utilitas 5
11 Ir. Muji Indarwato, MM. MT.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dari 3 blok bangunan tinggi didasar dari sebuah bukit curam tidak jauh dari ibukota Malaysia,
Kuala Lumpur. Penyebab keruntuhan adalah dinding penahan serta sistem drainase yang
buruk dan juga maintenance yang buruk dan diperparah oleh tindakan adanya pengembang
lain yang membangun gedung di punggung bukit tepat diatas Highland towers. Hal ini
mengakibatkan lapisan tanah rentan terhadap erosi dan pipa pipa drainase yang dibuat
menghalangi akar-akar pepohonan dibukit tersebut.
Pada akhirnya hujan yang turun selama 10 hari berturut-turut membuat tekanan yang
besar pada pipa pipa drainase dibukit, pada akhirnya pipa meledak dan menumpahkan air
sehingga air mencapai kadar level berbahaya lalu mengikis lapisan tanah yang berimbas
pada longsor yang menerjang dan meruntuhkan dinding pelindung di kaki bukit.
Seratus ribu meter persegi lumpur menerjang blok bangunan I dan menerjang maju
serta membuat fondasi bangunan tersebut amblas, tiga orang berhasil ditarik keluar hidup-
hidup dari terjangan lumpur, namun setelah 12 hari pencarian yang gagal untuk menemukan
korban selamat mereka menemukan 48 mayat korban runtuhnya bangunan tersebut.
(Sumber: 10 Peristiwa Runtuhnya Gedung Terburuk dalam Sejarah)
Dulu struktur bangunan disembunyikan dengan fasad yang tidak rentan dengan
beban suhu. Pada saat ini struktur dirancang secara estetis untuk ditonjolkan keluar, dengan
maksud untuk mengurangi berat bangunan dan juga harga bahan bangunan yang akan
digunakan. Gerak horizontal struktur lantai terjadi karena perbedaan suhu di dalam dan luar
bangunan.
Jenis Eksposur Kolom
1. Cladding Sederhana, Insulasi jenis ini paling tidak efektif, karena angin akan
langsung bereaksi dengan cladding yang terbuat dari logam yang sangat rentan
suhu. Tidak boleh digunakan pada bangunan lebih dari 10 lantai.
2. Kolom dilindungi dengan cladding eksterior, disini akan tercipta kulit tanpa klem
komposit.
Gambar 13. Cladding sederhana Gambar 14. Cladding eksterior Gambar 15. Cladding insulasi
3. Cladding diberi insulasi, sehingga akan tercipta ruang udara yang tak berhawa
antara cladding dengan kolom.
Aksi suhu vertikal dan horizontal harus selalu dipertimbangkan untuk bangunan tinggi lebih
dari 30 lantai. Beberapa efek gerakan yang terjadi.
1. Lentur Kolom,
perbedaan suhu antara di dalam dan luar ruangan menyebabkan tegangan tak
merata pada kolom luar sehingga menyebabkan lentur.
2. Perbedaan
gerak kolom luar dan dalam, pergeseran vertikal yang terjadi adalah pemuaian dan
penyusutan sepanjang garis kolom.
3. Perbedaan
gerak antara kolom luar, yaitu perbedaan gerak vertikal antara kolom-kolom yang
berada di sudut.
5. Perbedaan
gerak antara atap dan lantai-lantai dibawahnya, perbedaan pemuaian dan
penyusutan antara bidang atap yang diekspos dengan lantai-lantai dibawahnya
dapat menyebabkan retak geser.
Jadi, perubahan bahan yang diijinkan adalah selisih dari pergeseran kolom luar dan dalam
dikalikan jarak antar kolom per 300 atau sama dengan 0,75 inci.
Kekangan Fisik
2. Kedua dengan pengalihan termal, rangka pengalih ditempatkan pada titik-titik termal,
sehingga memutus alirah suhu.
3. Ketiga dengan mengekang sistem lantai. Kekakuan struktur didapat dari kekangan
setiap lantai yang ditingkatkan.
Kekangan Mekanis
Semua beban kecuali beban mati dapat berubah. Beban dianggap statis apabila beban
tersebut berubah relatif lambat terhadap periode ilmiah strukturnya. Beban bangunan harus
dianggap dinamik, karena beban-beban getaran tidak hanya datang dari luar namun bisa
juga dari dalam, seperti lift, eskalator, peralatan mesin yang menimbulkan getar, peralatan
mekanis (bermotor) dan kran. Pada bagian bangunan yang menerima beban dampak dan
dinamik agar memperhitungkan pengurangan kekuatan karena terjadinya tegangan balik
(reversal stress).
Peningkatan beban hidup menurut Amercian Institute of Steel Construction Specification for
the Design, Fabrication, and Erection of Structural Steel for Buildings (1969):
BEBAN LEDAKAN
Bangunan harus dapat menahan beban yang berasal dari dalam (internal) yang terjadi
karena ledakan. Ledakan dapat menimbulkan tekanan yang besar di daerah ledakan
sehingga menimbulkan beban yang besar. Untuk tekanan internal harus ditahan setempat
agar tidak terjadi reruntuhan yang beruntun.
Contoh Kasus :Ronan Point – London, Inggris
DaftarPustaka
1. Arnold C and Reitherman R., Building Configuration & Seismic Design, John
Wiley & Sons, New York, 1982.
2. Dadras, A.S., Mechanical System for Architect , Mc. Graw Hill, Inc New York,
1995.