SKRIPSI
OLEH
Agustus 2022
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PENGALAMAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI MASA PANDEMI COVID 19
TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TITL
SMK AHMAD YANI PROBOLINGGO
SKRIPSI
diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
Pendidikan Teknik Elektro
OLEH
Agustus 2022
ii
THE EFFECT OF INDEPENDENT LEARNING AND EXPERIENCE OF
INDUSTRIAL WORK PRACTICES DURING THE COVID-19
PANDEMIC ON WORK READINESS OF CLASS XII STUDENTS
DEPARTMENT OF TITL SMK AHMAD YANI PROBOLINGGO
SKRIPSI
Presented to
State University of Malang
in partial fulfillment of the requirements
for in completing the bachelor’s program
Electrical engineering education
By:
Ihsanul Daviq Mashudi K
Nim 150534600637
August 2022
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi oleh Ihsanul Daviq Mashudi K ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
iv
Skripsi oleh Ihsanul Daviq Mashudi K ini telah dipertahankan di depan dewan
penguji pada tanggal 16 Agustus 2022
Dewan Penguji
. Ketua
Dr. Yuni Rahmawati, S.T., M.T.
NIP : 197206071999032002
Mengetahui, Mengesahkan,
Dekan Fakultas Teknik Ketua jurusan Teknik Elektro
Prof. Dr. Marji, M.Kes Aji Prasetya Wibawa, S.T., M.T. Ph.D
NIP. 19590203 198403 1 001 NIP. 197912182005011001
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
vi
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PENGALAMAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI MASA PANDEMI COVID 19
TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TITL
SMK AHMAD YANI PROBOLINGGO
ABSTRAK
vii
THE EFFECT OF LEARNING INDEPENDENCE AND INDUSTRIAL
WORK PRACTICE EXPERIENCE DURING THE COVID 19 PANDEMIC
ON WORK READINESS OF CLASS XII STUDENTS DEPARTMENT OF
TITL SMK AHMAD YANI PROBOLINGGO
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of learning independence and industrial
work practice experience on work readiness during the covid 19 pandemic on the
work readiness of class XII students majoring in TITL at SMKS AHMAD YANI
Probolinggo. This research is an ex-post facto research. The data was taken using
a questionnaire with a Likert scale type of answer. Technical analysis of the data
started from descriptive statistical analysis, linearity test, regression test with the
help of SPSS version 20 software. The findings of this study obtained linearity
values between variables of 0.133, 0.988 and 0.650, respectively, with Sig.
deviation from linearity of the data is 0.596, 0.826 and 0.170 which means that the
data used in this study has a fairly good data linearity. The results of the
regression test analysis also obtained R values of 0.204, 0.002 and 0.205, which
means that the relationship between the independent and dependent variables is
low. In addition, the R2 values obtained are 0.42, 0.00 and 0.42 respectively,
which means that the contribution of the independent variable to the dependent
variable is only 42%, 0% and 42%. Based on the results of the regression also
obtained the sig Fcount value of 0.117, 0.987 and 0.293, respectively, where this
number is greater than 5%. It is concluded that if h0 is accepted and h1 is rejected,
there is no positive and significant effect between learning independence and
industrial work practices on the work readiness of class XII students majoring in
TITL at SMK Ahmad. The factors that hindered data collection, namely
classrooms that were not conducive, the timing was not right and the seriousness
of the students became the main factors.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kemandirian
Belajar Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Di Masa Pandemi Covid 19
Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas Xii Jurusan Titl Smk Ahmad Yani
Probolinggo.”. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat
mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidika Teknik
elektro fakultas Teknik Universias Negeri Malang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Thesis ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis memohon saran dan kritik yang
membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
kita.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................i
ABSTRAK..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................x
DAFTAR TABEL...............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................4
1.3 Hipotesis Penelitian...........................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................5
1.5 Definisi Oprasional...........................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kemandirian Belajar.........................................................................7
2.2 Pengalaman Praktek Kerja Industri ..................................................13
2.3 Kesiapan Kerja..................................................................................17
2.4 Peneltian yang Relevan.....................................................................24
2.5 Keragka Berfikir................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................28
3.2 Desain Penelitian...............................................................................28
3.3 Variabel Penelitian............................................................................29
3.2 Subjek Penelitian...............................................................................30
3.1 Populasi dan Sampel.........................................................................31
3.3 Pengumpulan Data............................................................................31
3.5 Teknik Analisis Data.........................................................................33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .....................................................36
4.2 Deskripsi Responden Penelitian........................................................40
4.3 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian.............................................41
4.4 Uji Linieritas.....................................................................................41
4.6 Uji Regresi........................................................................................43
BAB VI PENUTUP
5.1 Kesimpulan.......................................................................................48
5.2 Saran..................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................52
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMABAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
Kesiapan kerja merupakan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik,
mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Pendapat yang sama juga
mengatakan bahwa kesiapan kerja yaitu ketika seseorang memiliki kemampuan
dan atribut yang memungkinkan dirinya untuk berguna dengan baik di dalam
suatu organisasib (Bossema, Meijs, and Peters 2017). Selain itu, terdapat dua
faktor yang mempengaruhi kesiapan Kerja yaitu faktor internal dan eksternal.
Salah satu Faktor Internal yang mempengaruhi kesiapan kerja bagi siswa lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu kemandirian dan Faktor eksternal
adalah pengalaman kerja (Emir 2013). Diaman hal tersebut secara tidak langsung
membuat siswa tidak memiliki percaya diri yang tinggi.
Secara umum salah satu bentuk kemandirian belajar siswa bisa didapatkan
selain belajar mandiri dirumah juga bisa dengan mengikuti praktek kerja industri
bagi siswa sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Selain bertujuan untuk
sinkronisasi antara program pendidikan dan keahlian siswa yang diperoleh
langsung dari dunia kerja, praktek kerja industri juga memberikan bekal berupa
pegalaman praktek kerja industri dimana siswa secara nyata dapat meningkatkan
keahlian professional yang dimiliki (Riyanti and Kasyadi n.d.). Pengalaman yang
2
didapatkan siswa tersebut secara tidak langsung mempu memberikan dorongan
atau motivasi terhadap kesiapan kerja siswa setelah menempuh sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) (Firdaus 2012). Selain itu, efektifitas praktik kerja industri
dimasa pandemi covid 19 juga menempati tingkatan nomor urutan ke-3. Dimana
pada urutan ini menyatakan bahwa praktik kerja industri memliki peran penting
untuk kesiapan kerja siswa setelah pembelajaran dengan teori (Hery Wiharja MS,
2019). Terlebih pada masa pandemic covid 19, institusi juga dituntut mampu
mempersiapkan diri dalam menyiapkan siswa/mahasiswanya supaya tetap dapat
melaksanakan praktik lapangan dengan kondisi tertentu (Rudhiani, 2020).
Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa Lembaga Pendidikan yang ada praktek
kerja lapangan ini dilaksanakan secara daring dimana pengajar mengambil alih
pendamping dilapangan (Mubarok, 2020) Sehingga tujuan utama UUSPN nomor
20 tahun 2003, disebutkan bahwa “Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu” dapat
terwujud dan terlaksana dengan baik.
Dalam hal ini Berdasarkan latar belakang diatas, Peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kemandirian Belajar Dan
Pengalaman Praktik Kerja Industri Di Masa Pandemi Covid 19 Terhadap
Kesiapan Kerja Siswa Kelas Xii Jurusan Titl SMK Ahmad Yani Probolinggo”.
1. Bagaimana pengaruh kemandirian belajar terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII
jurusan TITL di SMK Ahmad Yani Probolinggo?
2. Bagaimana pengaruh pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja
siswa kelas XII jurusan TITL di SMK Ahmad Yani Probolinggo??
3. Bagaimana pengaruh kemandirian belajar dan pengalaman praktik kerja industri
di masa pandemi covid 19 terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII jurusan TITL
di SMK Ahmad Yani Probolinggo?
3
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai:
1. Pengaruh kemandirian belajar terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII jurusan
TITL di SMK Ahmad Yani Probolinggo
2. Pengaruh pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XII jurusan TITL di SMK Ahmad Yani Probolinggo
3. Pengaruh kemandirian belajar dan pengalaman praktik kerja industri di masa
pandemi covid 19 terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII jurusan TITL di
SMK Ahmad Yani Probolinggo
4
1.5 Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
a. Sebagai salah satu masukan yang dapat digunakan sebagai upaya
untuk meningkatkan kesiapan kerja siswa melalui kemandirian
belajar dan praktek kerja industri.
b. Sebagai dasar untuk mengembangkan penelitian-penelitian sejenis
dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
2) Manfaat Praktis Pada tatanan praktis, penelitian ini memberikan
sumbangan bagi siswa, dan guru sekolah di antaranya:
a. Bagi siswa Diharapkan dapat menjadikan siswa lebih siap
mamsuki duania kerja dengan meningkatkan kemandirian
belajar dan pengalaman praktik kerja industri
b. Bagi Guru Penelitian ini dapat dapat dijadikan sebagai dasar
bagi guru dalam menentukan langkah-langkah pembelajaran di
kelas yang akan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
kesiapan kerja siswa
c. Bagi Penulis Menemukan cara pemecahan dari permasalahan
yang diteliti dan menambah wawasan serta pengetahuan
penulis.
d. Bagi Pembaca Memberikan referensi bagi penelitian lain yang
mengangkat masalah yang serupa.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kemandirian belajar
7
peran aktif siswa dalam membuat rancangan, mengeksplorasi peran aktif dalam
pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar. Semakin besar peran aktif siswa
dalam berbagai kegiatan tersebut, menggambarkan bahwa siswa tersebut memiliki
tingkat kemandirian belajar yang tinggi. Adapun indikator kemandirian belajar
dalam temuannya yaitu a) Menetapkan tujuan belajar; b) Menganalisis kebutuhan
belajar; c) Merencanakan dan mengatur belajar; d) Memandang kesulitan sebagai
tantangan; dan e) Self Efficacy atau kemampuan diri (Hendriana, 2017).
8
d. Aspek-aspek Kemandirian Belajar
Keseharian siswa sering dihadapkan pada permasalahan yang menuntut
siswa untuk mandiri dan menghasilkan suatu keputusan yang baik. 12 Song and
Hill (2007: 31-32) menyebutkan bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek,
yaitu:
1. Personal Attributes
Personal attributes merupakan aspek yang berkenaan dengan motivasi
dari pebelajar, penggunaan sumber belajar, dan strategi belajar. Motivasi belajar
merupakan keinginan yang terdapat pada diri seseorang yang merangsang
pebelajar untuk melakukan kegiatan belajar. Ciri-ciri motivasi antara lain:
a. Tanggung jawab (mereka yang memiliki motivasi belajar merasa
bertanggung jawab atas tugas yang dikerjakannya dan tidak meninggalkan
tugasnya sebelum berhasil menyelesaikannya),
b. Tekun terhadap tugas (berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas dan tidak
mudah menyerah),
c. Waktu penyelesaian tugas (berusaha menyelesaikan setiap tugas dengan
waktu secepat dan seefisien mungkin),
d. Menetapkan tujuan yang realitas (mampu menetapkan tujuan realistis
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, mampu berkonsentrasi
terhadap setiap langkah untuk mencapai tujuan dan mengevaluasi setiap
kemajuan yang telah dicapai.
Dalam belajar, sumber belajar yang digunakan siswa tidak terbatas,
asalkan sesuai dengan materi yang dipelajari dan dapat menambah
pengetahuan siswa. Sedangkan yang dimaksud dengan strategi belajar di
sini adalah segala usaha yang dilakukan siswa untuk menguasai materi
yang sedang dipelajari, termasuk usaha yang dilakukan apabila siswa
tersebut mengalami kesulitan.
2. Processes
Processes merupakan aspek yang berkenaan dengan otonomi proses
pembelajaran yang dilakukan oleh pebelajar meliputi perencanaan, monitoring,
serta evaluasi pembelajaran. Kegiatan perencanaan meliputi:
9
a. mengelola waktu secara efektif (pembuatan jadwal belajar, menyusun
kalender studi untuk menulis atau menandai tanggal-tanggal penting dalam
studi, tanggal penyerahan tugas makalah, tugas PR, dan tanggal penting
lainnya, mempersiapkan buku, alat tulis, 13 dan peralatan belajar lain),
b. menentukan prioritas dan manata diri (mencari tahu mana yang paling
penting dilakukan terlebih dahulu dan kapan mesti dilakukan).
3. Learning Context
Fokus dari learning context adalah faktor lingkungan dan bagaimana
faktor tersebut mempengaruhi tingkat kemandirian pebelajar. Ada beberapa
faktor dalam konteks pembelajaran yang dapat mempengaruhi pengalaman
mandiri pebelajar antara lain, structure dan nature of task.
Aspek-aspek kemandirian belajar, yaitu:
a) Emosi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol
emosi dan tidak bergantung kepada orang tua.
b) Intelektual, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk
mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.
c) Sosial, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk atau
menunggu aksi dari orang lain.
Perkembangan kemandirian peserta didik yaitu:
a) Mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis, yang
memungkinkan anak merasa dihargai.
b) Mendorong anak untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan
keputusan dan dalam berbagai kegiatan sekolah.
c) Memberikan kebebasan kepada anak untuk mengekplorasi
lingkungan, mendorong rasa ingin tahu mereka.
d) Penerimaan positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan anak,
tidak membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain.
e) Menjalin hubungan yang harmonis dan akrab dengan anak.
Dalam belajar, sumber belajar yang digunakan siswa tidak terbatas,
asalkan sesuai dengan materi yang dipelajari dan dapat menambah
pengetahuan siswa. Sedangkan yang dimaksud dengan strategi belajar di
sini adalah segala usaha yang dilakukan siswa untuk menguasai materi
10
yang sedang dipelajari, termasuk usaha yang dilakukan apabila siswa
tersebut mengalami kesulitan.
2. Processes
Processes merupakan aspek yang berkenaan dengan otonomi
proses pembelajaran yang dilakukan oleh pebelajar meliputi perencanaan,
monitoring, serta evaluasi pembelajaran. Kegiatan perencanaan meliputi:
1) Mengelola waktu secara efektif (pembuatan jadwal belajar,
menyusun kalender studi untuk menulis atau menandai tanggal-
tanggal penting dalam studi, tanggal penyerahan tugas makalah,
tugas PR, dan tanggal penting lainnya, mempersiapkan buku, alat
tulis, 13 dan peralatan belajar lain),
2) Menentukan prioritas dan manata diri (mencari tahu mana yang
paling penting dilakukan terlebih dahulu dan kapan mesti
dilakukan).
3. Learning Context
Fokus dari learning context adalah faktor lingkungan dan
bagaimana faktor tersebut mempengaruhi tingkat kemandirian pebelajar.
Ada beberapa faktor dalam konteks pembelajaran yang dapat
mempengaruhi pengalaman mandiri pebelajar antara lain, structure dan
nature of task. Enung Fatimah (2010:143) menyebutkan aspek-aspek
kemandirian belajar, yaitu: a. Emosi, aspek ini ditunjukkan dengan
kemampuan mengontrol emosi dan tidak bergantung kepada orang tua. b.
Emosi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan
tidak bergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang tua. c. Intelektual,
aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai
masalah yang dihadapi. d. Sosial, aspek ini ditunjukkan dengan
kemampuan untuk atau menunggu aksi dari orang lain. Menurut Desmita
(2012:190) menyebutkan perkembangan kemandirian peserta didik yaitu:
a. Mengembangkan proses belajar mengajar yang demokratis, yang
memungkinkan anak merasa dihargai. b. Mendorong anak untuk
berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan dalam berbagai
kegiatan sekolah. c. Memberikan kebebasan kepada anak untuk
11
mengekplorasi lingkungan, mendorong rasa ingin tahu mereka. d.
Penerimaan positif tanpa syarat kelebihan dan kekurangan anak, tidak
membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain. e. Menjalin hubungan
yang harmonis dan akrab dengan anak.
Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
secarasistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran
(Pannen,1995). Bahan ajar adalah separangkat atau alat pembelajaran yang
berisikan materi pembelajaran, metode pembelajaran, metode, batasan-batasan,
dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi
dengan segala kompleksitasnya.
Pengertian ini menjelaskan bahwa suatu bahan ajar haruslah dirancang dan ditulis
dengan kaidah intruksional karena akan digunakan oleh guru untuk membantu dan
menunjang proses pembelajaran. Bahan atau materi pembelajaran paa dasarnya
adalah “isi” dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan
topik/subtopi dan rinciannya. Hal Dapat dipahami bahwa peran seorang guru
dalam merancang atau menyusun bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan
proses belajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar.
Bahan ajar dapat juga diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun
secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar secara
mandiri dan dirancang sesuai dengan kurikulum yang berlakuBahan belajar
mandiri adalah segala bahan belajar yang disusun demikian rupa sebagai alat
bantu saat proses belajar berlangsung yang mudah dipelajari peserta didik tanpa
12
adanya bantuan dari orang lain (Rusman, 2011). Bahan belajar mandiri adalah
segala bahan belajar yang disusun demikian rupa sebagai alat bantu saat proses
belajar berlangsung yang mudah dipelajari peserta didik tanpa adanya bantuan
dari orang lain (Rusman, 2011). Adapun contoh dati bahan belajar mandiri
sebagai berikut:
a. Modul, yaitu suatu bahan ajar yang ditulis dalam bentuk satuan dan dapat
dipelajari oleh siswa secara mandiri. Dalam hal ini modul dapat berisikan
lembar lembar kegiatan siswa, tugas, dan kunci tugas.
b. Bahan Pembelajaran Berprogram, yaitu bahan ajar yang disusun dalam
topik-topik kecil setiap halaman yang berisikan tentang informasi materi
yang di ajarkan.
c. Digital content berbasis web, yaitu bahan pembelajaran yang berbasis
online dan dapat di akses siswa dengan mudah.
13
kehidupan yang sesungguhnya. Praktik kerja industri saat ini wajib dilakukan di
semua sekolah SMK.
A. Pengertian Pengalaman Praktek Kerja Industri
Pengalaman merupakan salah satu bagian terpenting dari dalam diri setiap
individu. Dalam hal ini Pengalaman setiap individu memiliki pengaruh yang
cukup signifikan terhadap pertumbuhan fisiologis individu tersebut (Dalyono,
2005). Selain itu, pengalaman juga memiliki efek komulatif terhadap
perkembangan kepribadian individu, baik yang jasmani maupun rohani. Dalam
hal ini tingkat pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan bidang
keahliannya merupakan salah satu indikator seseorang dikatakan telah memiliki
pengalaman yang cukup memadai.
Merujuk pada penjelasan diatas, maka praktik kerja industry dapat
diartikan suatu bentuk usaha penyelenggaraan pendidika keahlian professional
siswa secara sistematik antara Lembaga Pendidikan dan program
industri/perusahaan sehingga, mencapai suatu tingkat keahlian professional sesuai
ang diharapkan. Dalam hal ini, terdapat tiga unsur utama untuk membentuk
keahlian profesional pada siswa yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat.
14
terciptanya hubungan baik antara Lembaga Pendidikan dan dunia industri, serta
meningkatkan kualitas antara program pendidikan dan ketenagakerjaan.
16
siswa dalam penerapan prinsip-prinsip dalam materi pelatihan; 4)
kemampuan siswa mengkaji (analisis) 22 suatu masalah dan upaya
pemecahannya; 5) kemampuan peserta mengenai kegiatan dan produk yang
dihasilkan.
2. Evaluasi aspek keterampilan Evaluasi dilakukan pada akhir pelatihan yang
bertujuan untuk mengetahui perkembangan keterampilan siswa. c. Evaluasi
aspek sikap Sikap mengandung beberapa unsur yakni penghargaan, minat,
nilai, disiplin, kesadaran, dan watak.
17
jasa-jasa dengan memperoleh imbalan tertentu. Menurut Anoraga (2009) kerja
merupakan sesuatu yang dilakukan oleh seseorang sebagai profesi untuk
mendapatkan penghasilan. Menurut Ward dan Riddle (2002) kesiapan kerja dapat
didefinisikan sebagai kemampuan dengan sedikit atau tanpa bantuan menemukan
dan menyesuaikan pekerjaan yang dibutuhkan juga dikehendaki. Poll dan Sewell
(2007) mengutarakan bahwa kesiapan kerja ialah memiliki keahlian, ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan kepribadian yang membuat seseorang bisa
memilih dan merasa nyaman dengan pekerjaannya. Menurut Fitriyanto (2006)
kesiapan kerja adalah kondisi yang menunjukkan adanya keserasian antara
kematangan fisik, mental serta pengalaman sehingga individu mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu dalam hubungannya
dengan pekerjaan. Kesiapan kerja merupakan suatu 11 kemampuan seseorang
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketentuan, tanpa mengalami
kesulitan dan hambatan dengan hasil maksimal, dengan target yang telah
ditentukan (Slameto, 2010).
B. Aspek-aspek Kesiapan Kerja
Adapun aspek- aspek kesiapan kerja Menurut Brady (2010), ada enam aspek
dalam kesiapan kerja, yaitu:
a. Tanggung jawab
Individu yang siap untuk bekerja memiliki perasaan atau keinginan untuk
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Tanggung jawab melibatkan integritas
pribadi, kejujuran, dan kepercayaan. Misalnya, bertanggung jawab terhadap
peralatan dan perlengkapan, memenuhi standar kualtas kerja, dan menjaga
kerahasiaan organisasi.
b. Fleksibilitas
Fleksibilitas merupakan upaya seseorang untuk menyesuaikan diri secara
mudah dan cepat. Individu yang luwes dapat menerima perubahan yang terjadi,
baik perubahan yang dapat diprediksikan maupun perubahan yang tidak dapat
diprediksikan. Individu dapat lebih aktif dan siap untuk beradaptasi seperti dengan
adanya perubahan pada jadwal kerja, tugastugas, dan jam kerja.
c. Keterampilan
18
Seseorang yang siap bekerja mengetahui bahwa kemampuan dan keahlian
yang dimiliki akan mereka gunakan di lingkungan kerja. Individu 12 mampu
mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki untuk mengerjakan suatu tugas
tertentu. Selain itu, mereka juga harus mau mempelajari hal baru yang dituntut
oleh perusahaan berkaitan dengan pekerjaan.
d. Komunikasi
Individu yang mampu berkomunikasi dengan baik akan lebih mudah
berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Individu mampu
mengikuti perintah atau petunjuk, paham etika, serta dapat menerima kritik dan
saran. Selain itu, individu juga saling menghormati dan berhubungan baik dengan
rekan kerja.
e. Pandangan diri
Pandangan diri merupakan salah satu aspek yang penting dalam komponen
kesiapan kerja. Pandangan diri berkaitan dengan proses intrapersonal individu,
mengenai keyakinan akan dirinya dan pekerjaan. individu sadar dengan
kemampuan yang dimiliki, penerimaan, keyakinan, dan rasa kepercayaan diri
yang ada dalam diri mereka.
f. Kebersihan diri dan keselamatan
Individu dapat menjaga kebersihan dan kerapihan pribadi, baik secara fisik
dan mental. Individu juga dapat mengikuti prosedur keselamatan yang diminta.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi aspek-
aspek kesiapan kerja adalah tanggung jawab, fleksibilitas, keterampilan,
komunikasi, pandangan diri, serta kebersihan dan keselamatan. Pada penelitian
ini, peneliti akan menggunakan alat ukur yang disusun berdasarkan teori aspek
yang dikemukakan oleh Robert P. Brady. 13 Hal tersebut dikarenakan teori
tersebut dirasa cukup mewakili aspek-aspek yang akan digunakan untuk
mengungkap kesiapan kerja pada siswa SMK.
19
tersebut dirasa cukup mewakili aspek-aspek yang akan digunakan untuk
mengungkap kesiapan kerja pada siswa SMK.
21
Aspirasi dengan pendidikan sambungan yang diinginkan yang
berkaitan dengan perwujudan dari cita-citanya.
m. Pengetahuan tentang dunia kerja
Pengetahuan yang sementara ini dimiliki anak, termasuk dunia
kerja, persyaratan, kualifikasi, jabatan struktural, promosi jabatan, gaji
yang diterima, hak dan kewajiban, tempat pekerjaan itu berada, dan lain-
lain.
n. Pengalaman kerja
Pengalaman kerja yang pernah dialami siswa pada waktu duduk
disekolah atau diluar sekolah yang dapat diperoleh dari Praktik Kerja
Industri.
o. Kemampuan dan keterbatasan fisik dan penampilan lahiriah
Kemampuan fisik misalnya badan kekar, tinggi dan tampan, badan
yang kurus dan pendek, pemampilan yang tidak sesuai etika dan kasar.
p. Masalah dan keterbatasan pribadi
Masalah adalah problema yang timbul dan bertentangan dalam diri
individu, sedangkan keterbatasan pribadi misalnya mau menang sendiri,
tidak dapat mengendalikan diri, dan lain-lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kesiapan kerja adalah intelegensi, bakat, minat, pengetahuan,
kondisi jasmani, kepribadian, serta nilai kehidupan. Selain itu, pendapat lain juga
mengakatan jika
D. Ciri-ciri peserta didik yang memiliki kesiapan kerja
Menurut Agus Fitriyanto (2006: 9-11), ciri-ciri peserta didik yang telah
mempunyai Kesiapan Kerja adalah bahwa peserta didik tersebut memiliki
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif Peserta didik yang telah
cukup umur akan memiliki pertimbangan yang tidakh G hanya dilihat dari
satu sudut saja tetapi peserta didik tersebut akan menghubungkannya dengan
hal-hal yang nalar dan mempertimbangkan dengan melihat pengalaman orang
lain.
22
2. Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain
Ketika bekerja dibutuhkan hubungan dengan banyak orang untuk menjalin
kerjasama, dalam dunia kerja peserta didik dituntut untuk bisa berinteraksi
dengan orang banyak.
3. Mampu mengendalikan diri atau emosi Pengendalian diri atau emosi sangat
dibutuhkan agar dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik dan benar.
4. Memilliki sikap kritis Sikap kritis dibutuhkan untuk dapat mengoreksi
kesalahan yang selanjutnya akan dapat memutuskan tindakan apa setelah
koreksi tersebut. Kritis di sini tidak hanya untuk kesalahan diri sendiri tetapi
juga lingkungan dimana ia hidup sehingga memunculkan ide/gagasan serta
inisiatif.
5. Mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual
Dalam bekerja diperlukan tanggung jawab dari setiap para pekerja. Tanggung
jawab akan timbul pada diri peserta didik ketika ia telah melampaui
kematangan fisik dan mental disertai dengan kesadaran yang timbul dari
individu tersebut.
6. Mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan
teknologi Menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama lingkungan kerja
merupakan modal untuk dapat berinteraksi dalam lingkungan tersebut, hal ini
dapat diawali sejak sebelum peserta didik terjun ke dunia kerja yang
diperoleh dari pengalaman praktik kerja industry
7. Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan
bidang keahlian Keinginan untuk maju dapat menjadi dasar munculnya
kesiapan kerja karena peserta didik terdorong untuk memperoleh sesuatu
yang lebih baik lagi dengan adanya ambisi untuk maju, usaha yang dilakukan
salah satunya adalah dengan mengikuti perkembangan bidang keahliannya.
E. Manfaat Kesiapan Kerja
Kesiapan kerja sangatlah penting dan harus dimiliki oleh setiap siswa
setelah lulus dari bangku sekolah, dan diharapkan siswa dapat langsung bekerja
sesuai dengan keahlian masing-masing. Dalam bekerja harus ada persiapan untuk
dapat melakukannya. Sehubungan dengan banyaknya jenis pekerjaan, maka cara
23
untuk mempersiapkan diri untuk bekerja juga akan bermaca-macam. Hal-hal yang
perlu disiapkan yang berkaitan dengan kemampuan kerja yang dipersyaratkan
pada sebuah pekerjaan. Kemampuan kerja ini sering disebut kompetensi kerja.
Kompetensi kerja adalah sebuah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.
Kompetensi yang wajib dimiliki oleh pekerja adalah kompetensi dasar,
yaitu kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh pekerja agar dapat melakukan
pekerjaan tersebut dengan baik. Sehubungan dengan kompetensi dasar yang
dibutuhkan untuk bekarja dengan baik, maka kesiapan keja sangat diperlukan dan
harus dimiliki oleh setiap siswa SMK. Menurut Achmad S. Ruky (2003: 107-
108) manfaat-manfaat kesiapan kerja antara lain: (1) memperjelas standar kerja
dan harapan yang ingi dicapai, (2) sebagai alat seleksi karyawan, (3)
memaksimalkan produktivitas, (4) dasar untuk mengembangkan sistem
renumerasi, (5) memudahkan adaptasi terhadap perubahan, (6) menyelaraskan
perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi.
Berdasarkan pemaoaran diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat kesiapan
kerja mempunyai peranan sangat besar bagi pekerja ataupun perusahaan. Bagi
pekerja kesiapan kerja akan membantu memudahkan beradaptasi terhadap
perubahan yang ada sesuai dengan keadaan saat itu juga dan yang paling penting
akan membentuk mental pekerja. Sedangkan bagi perusahaan kesiapan kerja
bermanfaat sebagai patokan atau harapan yang ingin dicapai oleh suatu
perusahaan, dan sebagai alat untuk menyeleksi karyawan, sehingga akan
memperolah karyawan yang memiliki produktivitas yang tinggi.
25
meningkatkan keterampilan yang dimiliki dengan lebih percaya terhadap
kemampuan diri sendiri.
3 Penelitian yang dilakukan oleh Susanti & Mulyoto (2020) yang berjudul”
Kesiapan Kerja Siswa BLK Ditinjau Dari Kemandirian Belajar, Motivasi Kerja
dan Pengalaman On the Job Training” Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1)Kemandirian Belajar, Motivasi Kerja dan Pengalaman On The Job Training
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesiapan
Kerja Siswa(2) Kemandirian belajar berpengaruh positif terhadap posifif dan
signifikan terhadap Kesiapan Kerja (3) Motivasi Kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kesiapan (4)Pengalaman On The Job Training berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kesiapan Kerja.
26
5 Penelitian susanti dkk pada tahun 2020 yang berjudul “Kesiapan Kerja Siswa
BLK Ditinjau Dari Kemandirian Belajar, Motivasi Kerja dan Pengalaman on
the Job Training” melaporkan hasil bahwa bahwa : (1) Kemandirian Belajar,
Motivasi Kerja dan Pengalaman On The Job Training secara bersama-
sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesiapan Kerja Siswa(2)
Kemandirian belajar berpengaruh positif terhadap posifif dan signifikan
terhadap Kesiapan Kerja (3) Motivasi Kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kesiapan (4) Pengalaman On The Job Training
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kesiapan Kerja.Kata Kunci:
kemandirian belajar, motivasi kerja dan pengalaman on the job training,
kesiapan kerja.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di di SMK Ahmad Yani
Probolinggo yang berlokasi: Jl. Mastrip No. 152 Probolinggo pada peserta didik
kelas kelas XII jurusan TITL Tahun Ajaran 2021/2022. Waktu penelitian ini
dilaksanakan pada bulan April 2022.
3.2 Desain Penelitian
Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini dapat
diklasifikasikan kedalam jenis penelitian ex-post facto. Hal ini dikarenakan
28
penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fakta berdasarkan pengukuran gejala
yang telah ada pada responden. Penelitian ex-post facto adalah suatu penelitian
yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat
ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian
tersebut. Dengan kata lain Penelitian ex-post facto meneliti hubungan sebab-
akibat yang tidak dimanipulasi atau tidak diberi perlakuan oleh peneliti. Penelitian
sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah
berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab-akibat didasarkan atas
kajian teoretis, bahwa sesuatu variabel disebabkan atau dilatarbelakangi oleh
variabel tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu Desain penelitian ini
menggunakan desain rancangan penelitian ex-post facto. Ilustrasi Gambar desain
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
1. Variabel bebas
29
Variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat (Sugiyono, 2011). Simbol variabel bebas dalam penelitian ini
adalah (X1), dan (X2).
2. Veriabel terikat
Variabel terikat seringkali disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Variabel terikat ini adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah (Y). Ilustrasi hubungan antara variabel- variabel
penelitian di sajikan pada gambar 3.2
30
pengambilan data. Tahap selanjutnya yaitu menyiapkan instrument penelitian
berupa kuisioner kemandirian siswa pengalaman praktek kerja industri dan
kesiapan kerja. Langkah berikutnya peneliti menyebarkan kuisioner kemandirian
siswa dan pengalaman praktek kerja industri berupa link google survei.
Melakukan anlaisis data berdasarkan data yang sudah di dapat dari google survei.
Terakhir menyusun pembahasan mengenai hasil yang diperoleh dari google survei
dan menyimpukan hasil penelitian.
Subyek penelitian adalah orang, tempat, atau benda yang diamati dalam
rangka pembumbutan sebagai sasaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
XII jurusan TITL di SMK Ahmad Yani Probolinggo. Subjek penelitian terdiri dari
siswa dan siswi SMK Ahmad Yani Probolinggo yang berjumlah 60 siswa ( 41
siswa laki laki dan 19 siswi perempuan.
31
Metode Pegumpulan Data, Untuk memperoleh data atau informasi dalam
penelitian perlu dilakukan kegiatan pengumpulan data. Dalam metode
pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara atau prosedur untuk
mengumpulkan data. Metode pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Pengumpulam data non tes berupa kuesioner atau angket.
Metode kuesioner atau angket merupakan alat pengumpulan data yang
memuat sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh subyek penelitian.
Koesioner digunakan untuk penelitian yang memiliki jumlah sampel banyak
karena pengisian kuesioner dapat dilakukan bersama-sama dalam satu waktu.
Kuesioner dapat mengungkapkan banyak hal sehingga dalam waktu singkat
diperoleh banyak data/keterangan. Subyek penelitian dapat menjawab sesuai
dengan keadaan tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Waktu pengisian kuesioner
disesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki subyek penelitian.
Kuesioner dapat dirancang dengan beberapa jenis skala jawaban yaitu
salah satunya skala likert. Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang
umum digunakan dalam kuesioner. Skala likert digunakan untuk kuesioner
yang mengungkapkan dan pendapat seseorang terhadap suatu fenomena.
Tanggapan responden dinyatakan dalam bentuk rentang jawaban mulai dari
sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Dalam hal ini jawaban berupa
tanggapan responden dinyatakan dalam bentuk jawaban mulai dari sangat tidak
setuju sampai sangat setuju (Endang, 2011). Pengambilan data penelitian ini
melalui wali kelas yag mernyebarkan Link google form kepada seluruh siswa
dan siswi SMK Ahmad Yani Probolinggo. Siswa dan siswi yang bersedia
mengisi kuesioner pada googl form yang dijadikan sampel. Data akan diambil
mengunakan angket kuesioner yang di adopsi dari milik Putra (2014).
32
2. Wawancara
Penelitian ini diperkuat dengan adanya wawancara. Wawancara
didefinisikan sebagai sebuah interaksi yang di dalamnya terdapat pertukaran
atau pembagian aturan, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan
informasi Tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui apa yang
terkandung dalam pikiran dan hati seseorang, bagaimana pandangannya
tentang dunia; hal-hal yang tidak diketahui peneliti melalui observasi. Dalam
penelitian ini wawan cara dilakukukan dengan semi-terstruktur dimana
pewawancara sudah menyiapkan topik dan daftar pertanyaan sebelum aktivitas
wawancara dilaksanakan. Panduan wawancara yang telah disusun pun masih
bisa terjadi pengembangan seiring dengan berjalannya proses wawancara.
3. Tenik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah setiap bahan tertulis, film dan gambar yang
dapat memberikan informasi. Melalui teknik ini penulis berupaya untuk
mencari data dari hasil sumber tertulis, melalui dokumen atau apa saja yang
memiliki relevansi sehingga dapat melengkapi data yang diperoleh di lapangan.
Data yang dikumpulkan melalui tahap ini adalah meliputi:
a. Profil lengkap lokasi penelitian
b. Photo pelaksanaan penelitian yang terkait dengan pengumpulan
data
c. Laporan berita Acara
4. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Teknik
pengumpulan data ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan
dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada saat pengisian angket pada
google form. Dengan demikian, peneliti harus berada dilokasi penelitian untuk
melihat berbagai kejadian secara langsung.
33
hasil analisis sehingga keputusan yang diambil akan kurang maksimal atau
bahkan tidak bisa diambil kesimpulan. Dalam penelitian ini Teknik analisis data
hasil mengunakan analisis data kuantitatif berdasarkan data yang di dapatkan
melalui Link google form yang disebarkan. Adapun Langkah untuk Analisis data
Kuantitatif sebagai berikut:
1. Menentukan Statistik Deskriptif
34
keputusan berupa tidak terdapat hubungan yang linear dari kedua variable
tersebut.
b) Melihat nilai F hitung dan F tabel, jika F hitung lebih besar daripada F
tabel maka kesimpulannya berupa tidak terdapat hubungan yang linear
antara kedua variable tersebut sedangkan jika F hitung lebih kecil daripada
F tabel maka kesimpulannya berupa terdapat hubungan yang linear antara
kedua variable tersebut
35
3. Melakukan Uji Regresi
Uji regresi banyak digunakan dalam perhitungan hasil akhir untuk
penulisan karya ilmiah/penelitian. Hasil perhitungan uji regresi akan dimuat
dalam kesimpulan penelitian dan akan menentukan apakah penelitian yang sedang
dilakukan berhasil atau tidak. Selanjutnya, program yang digunakan untuk
menguji hipotesis tersebut menggunakan bantuan komputer progrsm statistik
SPSS.20. Dalam penelitian ini analisis uji regresi menggunakan dua jenis yaitu:
1. Uji Regresi linier Sederhana
Uji regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari suatu
variabel terhadap variabel lainnya. Pada analisis regresi suatu variabel yang
mempengaruhi disebut variabel bebas atau independent variable, sedangkan
variabel yang dipengaruhi disebut variabel terkait atau dependent variable.
Diamana dalam hal ini Variabel yang mempengaruhi disebut dengan berbagai
istilah: variabel independen, variabel bebas, variabel penjelas, variabel
eksplanatorik, atau variabel X karena dalam grafik sering digambar sebagai
absis atau sumbu X). Variabel yang dipengaruhi dikenal sebagai variabel
dependen, variabel terikat, atau variabel Y. Kedua variabel ini dapat
merupakan variabel acak (random), namun variabel yang dipengaruhi harus
selalu variabel acak. variabel yang dimaksud adalah kemandirian belajar (X1)
dengan variabel terikat kesiapan kerja (Y) dan variabel bebas pengalaman
praktik kerja industri (X2) dengan variabel terikat kesiapan kerja (Y) secara
terpisah.
2. Uji Regresi linier berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur seberapa besar
pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Apabila terdapat lebih dari
satu variabel bebas atau variabel terikat, maka disebut regresi linear berganda.
Regresi linear berganda merupakan model regresi yang melibatkan lebih dari
satu variabel independen. Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk
mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2018)
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun isi dari kuisioner tersebut terdapat identitas siswa dan penyataan
pernyataan yang berkaitan dengan variable bebas dan variable terikat pada
penelitian ini. Bentuk pengisian kuiasioner pada link google form dari masing-
masing variabel dapat dilihat pada Gambar 4.3a, 4.3b, dan 4.3c
37
Gambar 4.3a Kuiasioner pada link google form untuk praktik kerja industry
Gambar 4.3b Kuiasioner pada link google form untuk praktik kerja industri
38
Gambar 4.3c Kuiasioner pada link google form dari masing-masing variable
39
Gamabar 4.4 Proses Tabulasi Data eksperimen
40
4.3 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Hasil Penelitian ini ditampilkan dalam bentuk tabulasi yang bertujuan agar
mempermudag penggambaran deskriptif data pada penelitian ini berdasarkan
klasifikasi dengan tampilan table yang diperoleh dari hasil analisis SPSS.20.
Adapun statistik deskriptif disajikan pada Tabel 4.2
Tabel 4.2. Statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian
Statistik X1 X2 Y
N 60 60 60
Range 78 53 35
Minimum 132 176 115
Maksimum 210 229 150
Mean 176.27 200.83 131.20
Standar Deviasi 15.240 13.582 11.882
Skewness 0.148 0.344 0.402
41
Gambar 4.5. Uji normalitas variable (Y) dan Dari tabel di atas diperoleh
Berdasarkan table 4.5 diperoleh informasi mengenai nilai linieritas pada
kesiapan kerja siswa (Y) yang diduga dipengaruhi oleh kemandirian belajar siswa
(X1) yaitu sebesar 0.133 dengan Sig. deviation from linearity data tersebut adalah
sebesar 0.596. Bila α yang ditentukan adalah 0,05 atau 5%, maka berdasarkan
keluaran di atas, dapat disimpulkan bahwa data yang dipergunakan dalam
penelitian ini dapat dijelaskan bahwa linieritas data cukup baik.
b. Pengalaman praktek kerja industri (X2) pada siswa dan siswi SMK Ahmad Yani
Probolinggo.
Pada Tabel 4.6 menyajikan tentang hasil uji normalitas untuk pengalaman
praktek kerja industri (X2) pada siswa dan siswi SMK Ahmad Yani Probolinggo.
Pada tebel 4.6 didapatkan nilai linieritas 0.988 dengan Sig. deviation from
linearity data tersebut adalah sebesar 0.826. jika α adalah 0,05 atau 5%, maka
berdasarkan dapat di artikan jika data yang dipergunakan dalam penelitian ini
dapat dijelaskan bahwa linieritas data baik.
c. Kemandirian belajar (X1) dan Pengalaman praktek kerja industri (X 2) pada siswa
dan siswi SMK Ahmad Yani Probolinggo.
42
Gambar 4.7. Uji normalitas variable (X1) dan (X2) dan variable (Y)
43
4.5 Uji Regresi
Langkah selajutnya adalah uji regresi dimana uji tersebut dilakukan untuk
melihat pengaruh antara variabel-variabel dalam penelitian ini. Pengujian ini
dilakukan dengan menggukan bantuan program SPSS.20. Berdasarkan hasil uji
tersebut didapakan hasil sebagai berikut:
a. Pengaruh kemandirian belajar terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII jurusan
TITL di SMK Ahmad Yani Probolinggo
Gam
bar 4.8 Pengaruh kemandirian belajar terhadap kesiapan kerja siswa
44
Gambar 4.9 Pegaruh pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja
Berdasarkan gambar 4.9 dapat dilihat bahwa besarnya nilai R sebesar 0,002
dimana nilai tersebut menempati interprestasi koefisien dengan tingkat hunbungan
antar variable bebas dan terikat sangat rendah yang berada pada rentang 0,00
sampai dengan 0,199. Selain itu, nilai R 2 juga di ketahui sebesar 0,42 hal ini dapat
menginformasikan bahwa kontribusi dari variable bebas terhadap variable terikat
hanya sebesar 0,000 atau 0% yang artinya 100% lainnya diperoleh dari faktor lain
dengan nilai standar error sebesar 11,984. Selanjutnya berdasakan table regresi
juga diperoleh nilai sig Fhitung didapatkan sebesar 0,987 dimana angka ini lebih
besar dari 5%. Dalam ini dapat dijelaskan jika h 0 diterima dan h1 ditolak artinya
dapat kita simpulkan bahwa tidak ada pengaruh pengalaman praktik kerja industri
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII jurusan TITL di SMK Ahmad Yani
Probolinggo.
c. Pengaruh kemandirian belajar dan pengalaman praktik kerja industri di masa
pandemi covid 19 terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII jurusan TITL di SMK
Ahmad Yani Probolinggo.
45
Gambar 4.10. Pegaruh pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja
46
antara kemandirian belajar dan pengalaman praktik kerja industri terhadap
kesiapan siswa SMK (Farihati & Bashori, 2019).
Menurut Sugianingsih (2019) terdapat banyak faktor yang menyebabkan
tidak ada pengaruh yang positif antara pakrtik kerja industri terhadap kesiapan
kerja sebagai berikut:
1) Sering dijumpai membludaknya jumlah siswa yang membutuhkan tempat
Prakerin sehingga menyebabkan penempatan siswa pun tidak sesuai
jurusan yang mereka ambil. Misalnya, jurusan RPL (Rekayasa Perangkat
Lunak) namun Prakerin di toko komputer yang notabene justru
membutuhkan siswa dari jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan). Hal
ini tentu akan sangat berimbas pada menurunnya pemahaman materi di
jurusan yang mereka ampu.
2) Berkenaan dengan periode Prakerin, beberapa sekolah memprogramkan
Prakerin dalam waktu yang relatif singkat, misal satu hingga dua bulan
saja. Hal ini tentu berimbas pada pemahaman dan kesiapan para siswa
untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru di tempat mereka praktik
kerja.
3) Minimnya pemahaman siswa terhadap buku panduan Prakerin juga
menjadi salah satu sebab minimnya pelajaran yang bisa siswa petik selama
menempuh program Prakerin.
4) Pelaporan tugas akhir yang cukup rumit juga membuat para siswa lebih
fokus kepada penyusunan laporan bukan pada esensi program prakerin itu
sendiri.
Selain itu Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penelitian ini telah
dilaksanakan dan dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun penelitian ini,
memiliki banyak faktor keterbatasan atau kekurangan pada saat pengambilan data
antara lain sebagai berikut:
1) Kepribadian Siswa
Kepribadian siswa dalam hal ini memiliki peran penting dalam hal
pengambilan data. Hal ini dikarenakan kepribadian siswa akanmemberikan
corak yang khas pada seseorang seperti riang gembira, ramah, halus, teliti,
terbuka, fleksibel, ceroboh, dan lainmsebagainya. Dalam penelitian ini
47
kepribadian siswa menjadi faktor utama penghambat, Hal ini dikarenakan
kepribadian siswa yang kurang serius, maka dalam pengisian angket
penelitian siswa juga kurang serius dan kurang jujur. Sehingga data yang
diperoleh kurang maksimal seperti yang dinginkan oleh peneliti.
2) Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penelitian juga menjadi faktor penghambat setelah
kepribadian siswa, hal ini dikarenakan pada saat pengambilan data penelitian
berdekatan dengan dilaksanakannya ujian nasional, sehingga membuat siswa
kelas XII Jurusan TITL SMK Ahmad Yani Probolinggo kurang serius dan
tidak fokus dalam mengisi angket penelitian. Selain itu, keterbatasan waktu
membuat penelitian hanya diperuntukkan pada siswa kelas XII Jurusan TITL
SMK Ahmad Yani Probolinggo saja meskipun sebenarnya subjek penelitian
yang digunakan dapat diperluas cakupannya.
3) Kondisi kelas
Kondisi kelas meliliki peran penting pada saat pengambilan data. Selain
pegambilan data di ambil di masa pandemi, konsisi kelas yang kurang
kondusif maka membuat siswa tidak bisa berkonsentrasu dan bersungguh-
sungguh dalam mengisi angkat penelitian.
4) Kualitas Instrument
Imbas Setereotip Bias dari pernyataan pada kuisioner atau angket juga
merupakan salah satu faktor penyebab ketidaksesuaian antara kerangka
berfikir peneliti dengan hipotesis awal. Selain itu banyaknya pernyataan yg
harus dijawab oleh partisipan sebanyak 119 soal yang harus di isi sehingga
memungkinkan munculnya rasa enggan, lelah atau asal dalam mengisi
kuesioner. Sehingga hasil penelitian ini menunjuklan bahwa tidak adanya
pengaruh antara Kemandirian Belajar dan Pengalaman Prakerin terhadap
Kesiapan Kerja.
48
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai pengaruh kemandirian belajar
dan pengalaman praktik kerja industri di masa pandemi covid 19 terhadap
kesiapan kerja siswa kelas xii jurusan TITL SMKS Ahmad yani probolinggo
dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Tidak ada pengaruh positif dan signifikan terhadap kemandirian belajar
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII jurusan TITL di SMK Ahmad
Yani Probolinggo. Hal ini dikarenaka Nilai R yang di dapat yaitu 0,204
nilai tersebut menempati interprestasi koefisien dengan tingkat hunbungan
antar variable bebas dan terikat rendah dan nilai R 2 diperoleh sebesar 0,42
hal ini juga menyebabkan kontribusi dari variable bebas terhadap variable
terikat hanya sebesar 42% dengan nilai standar error sebesar 11,731 dan
nilai sig Fhitung didapatkan sebesar 0,117. Dimana nilai sig Fhitung jika dilihat
pada table lebih besar dari 5% maka h0 diterima dan h1 ditolak.
2. Tidak ada pengaruh positif dan signifikan terhadap pengalaman praktik
kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII jurusan TITL di
SMK Ahmad Yani Probolinggo. Hal ini berdasarkan hasil hitung
didapatkan nilai R sebesar 0,002 dimana nilai tersebut menempati tingkat
hunbungan antar variable bebas dan terikat sangat rendah selain itu, nilai
R2 juga diperoleh sebesar 0,42 yang mengidikasi jika kontribusi dari
variable bebas terhadap variable terikat hanya sebesar 0,000 atau 0%
dengan nilai standar error sebesar 11,984. Selanjutnya berdasakan table
regresi juga diperoleh nilai sig Fhitung didapatkan sebesar 0,987 dimana
angka ini lebih besar dari 5%. Dalam ini dapat dijelaskan jika h 0 diterima
dan h1 ditolak.
3. Tidak ada pengaruh positif dan signifikan terhadap kemandirian belajar
dan pengalaman praktik kerja industri di masa pandemi covid 19 terhadap
kesiapan kerja siswa kelas XII jurusan TITL di SMK Ahmad Yani
Probolinggo. Hal ini dikarenakan nilai R yang diperoleh sebesar 0,205
48
dimana nilai tersebut menempati interprestasi koefisien dengan tingkat
hunbungan antar variable bebas dan terikat rendah. Selain itu juga
didapatkan nilai R2 sebesar 0,42 dengan nilai standar error sebesar 11,984.
Hal ini menunjukan bahwa kontribusi dari variable bebas terhadap
variable terikat hanya sebesar 42% saja dimana 58% lainnya diperoleh dari
faktor lain. Selanjutnya berdasakan table regresi juga diperoleh nilai sig
Fhitung didapatkan sebesar 0,987 dimana angka ini lebih besar dari 5%.
Dalam ini dapat dapat diambil sebuah kesimpulan jika h0 diterima dan h1
ditolak
4. Banyak faktor yang menjadi penghambat saat pengambilan data yaitu
ruang kelas yang tidak kondusif, waktu yang tidak tepat dan keseriusan
siswa menjadi faktor utama.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti dapat diajukan beberapa saran
penting sebagai berikut:
1. Pihak Sekolah dan Industri
a. Hasil Penelitian ini melaporka bahwa hubungan kemandirian belajar dengan
kesiapan kerja beradadalam golongan rendah, untuk itu pihak sekolah
maupun pihak industri didalam pembelajaran diharapkan dapat
menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat membuat proses
belajar siswa lebih mandiri. Sehingga diharapkan siswa dan siswimampu
mengembangkan secara mandiri dan terarah terutama bagi siswa di sekloah
mengah Kejuruan (SMK).
b. Hubungan pengalaman praktik kerja industri dengan kesiapan kerja juga
masuk kedalam golongan rendah. untuk itu pihak sekolah maupun pihak
industri diharapkan bisa lebih mempertajam pengetahuan dan pengalaman
serta mampu mengedukasi siswa tentang bagaimana dunia kerja sebenarnya
melalui prektik kerja industri yang telah masuk kedalam salah satu sistem
program pendidikan di sekolah menengah kejuruan (SMK).
2. Peneliti Selanjutnya.
Saran bagi penelitian selanjutnya yaitu mengurangi banyaknya pernyataan-
pernyataan pada kuesioner sehingga untuk meminimalisir rasa enggan, lelah dan
49
asal dalam mengisi kuesioner. Kemudian pernytaan-pernyataan pada kuisioner
sebaiknya dicampur antara Favourable Statement dan Unfavourable Statement,
hal ini bertujuan agar menghindari kecenderungan stereotip biasnya semakin
tinggi. Selain itu peneliti juga memastikan jadwal pelaksanaan penelitian saat
pengambilan data sehingga siswa dan siswi bisa lebih fokus saat mengisi
kuesioner.
50
DAFTAR RUJUKAN
51
Fitriyanto, A. (2006). Ketidakpastian Memasuki Dunia Kerja Karena Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang
Hadi, Syamsu, and Fitriana Salis Farida. 2012. “Pengaruh Minat, Kemandirian,
Dan Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Ips Kelas Vii Smp Negeri 5 Ungaran.” 6.
Hasibuan, M. S. P. (2003). Manajemen Dasar, Pengertian Dan Masalah. Jakarta:
PT. Toko Gunung Agung.
Hendriana, H., Rohaeti, E.,E., Sumarmo, U. (2017). Hard Skills dan Soft Skills.
Bandung: Aditama.
Herminanto Sofyan. 1986. Kesiapan Kerja STM Se-Jawa untuk memasuki
Lapangan Kerja. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Lembaga Penelitian IKIP
Yogyakarta.
Hery Wiharja MS. 2019. Pengaruh Pengalaman Praktek Kerja Industry dan
Internal Locus Of Control Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK.
Pengaruh Pengalaman Praktek Kerja Industry Dan Internal Locus Of
Control Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK.
Hidayat, Dede Rahmat, Ana Rohaya, Fildzah Nadine, and Hary Ramadhan. 2020.
“Kemandirian Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Daring Pada
Masa Pandemi Covid -19.” Perspektif Ilmu Pendidikan 34(2):147–54. doi:
10.21009/PIP.342.9.
Ketut, Dewa. 1993. Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Lestari, Selvy Windy. n.d. “Kendala Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (Pjj)
Dalam Masa Pandemi Ditinjau Dari Media Pembelajaran.” 7.
Mahfudoh, Aenil. (2021).” Pengaruh Praktik Kerja Industri, Pembelajaran
Kewirausahaan Dan Praktik Kewirausahaan Terhadap Kesiapan Kerja
Pada Siswa Kelas Xii Farmasi Smk Harapan Bersama Kota Tegal.” 6.
Mubarok, Ramdanil. (2020). Model Pengelolaan Praktik Pengalaman Lapangan
Pada Masa Pandemi. Journal of Islamic Education Management. Vol.5,
No.2 Hal 147-160.
Mulyatiningsih, Endang. (2011). Riset Terapan Bidang Pendidikan Dan Teknik.
Yogyakarta: UNY Press.
Narti. 2013. Pengaruh Motivasi dan Praktik Kerja Lapangan Serta Sarana
Pembelajaran Praktik Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Politeknik Bali
pada Sektor Industri Pariwisata. Jurnal Politeknik Negeri Bali.
Poll, L. D., & Sewell, P. (2007). The key to employability: developing a practical
model of graduate employability. Journal of Education and Training,
49(4).
Pratama, A. I., Wardaya, W., & Komaro, M. (2019). Pengaruh persepsi siswa
terhadap prakerin dikaitkan dengan kesiapan kerja siswa smk. Journal
Pratama, Yudiana, Daryati Daryati, and Riyan Arthur. 2018. “Hubungan Praktik
Kerja Industri dengan Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 1 Cibinong
Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan.” Jurnal PenSil
7(1):53–62. doi: 10.21009/pensil.7.1.6.
52
Prihadi Utomo, Yuni. (2007). Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS.
Surakarta: Muhammadiyah University Pess.
Putra, A. J. S. P. (2014). Hubungan Kemandirian Belajar dan Pengalaman Praktik
Kerja Industri dengan kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Jurusan Teknik
Kendaraan Ringan SMKN 1 Seyegan Tahun AJaran 2013/2014. Skripsi
yang tidak diterbitkan: Universitas Negeri Yogyakarta.
Riyanti, Sulis, and Suparlan Kasyadi. n.d. “Motivasi dan Pengalaman Praktek
Kerja Industri Mempengaruhi Kesiapan Kerja Siswa: Studi pada SMK
Swasta di Kabupaten Bogor.” 15.
Rudhiani, H. (2020). Dampak Regulasi terhadap Pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan SMK Negeri 1 Pati Pascapandemi COVID-19. Prosiding
Seminar Nasional Pascasarjana.
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sanusi, M. I., dan Fernandez, D. (2019). Hubungan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja bagi Siswa Kelas
XII Kompetensi Kendaraan Ringan SMKN 1 Bukittinggi. Journal of
Multidisciplinary Research and Development, 1(3), 603-612.
Setyawati, Ria. 2018. “Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri, Pelaksanaan
Bimbingan Kejuruan dan Dukungan Keluarga terhadap Kesiapan Kerja
Siswa SMK Swasta di Kabupaten Bantul.” JSHP (Jurnal Sosial Humaniora
dan Pendidikan) 2(1):36. doi: 10.32487/jshp. v2i1.289.
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Sudjana. 2003. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Peneliti. Bandung:
Tarsito.
Sudrajat, Jajat. 2020. “kompetensi guru di masa pandemi covid-19.” Jurnal riset
ekonomi dan bisnis 13(2):100. Doi: 10.26623/jreb. v13i2.2434.
Sugianingsih, N. M. W., Syarweni, N., & Utomo, W. (2019). Analisis
Permasalahan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa Program
Studi D-3 Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Jakarta. Epigram, 16(2), 181–188.
https://doi.org/10.32722/epi.v16i2.2233
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan RnD. Bandung:
Alfabeta.
Susanti, Rina & Mulyoto. 2020. “Kesiapan Kerja Siswa BLK Ditinjau Dari
Kemandirian Belajar, Motivasi Kerja dan Pengalaman On the Job
Training.” MMP (Media Manajemen Pendidikan) 3:01. doi:
https://doi.org/10.30738/mmp.v3i1.3424
Syartissaputri, Novita Puspawati, & Dra Endang Setiyowati. n.d. “Hubungan
Antara Manajemen Waktu Dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X
Sma Negeri 56 Jakarta.” 7.
Ward, V. G dan Riddle, D. I. (2002). Ensuring effective employment services.
NATCON Papers. http://contactpoint.ca/natcon-conat/2003/pdf. Diakses
tanggal 10 Mei 2018.
53
Lampiran 1
Nama : ………………………
No. Absen : ………………………
Kelas : ………………………
ANGKET KEMANDIRIAN
BELAJAR
Alternatif Jawaban:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang setuju
TS = Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S KS TS
Sebelum belajar, saya menyiapkan buku dan pelaratan belajar
1.
Lainnya
Saya selalu membawa buku dan peralatan belajar sesuai
2.
jadwal yang sudah ada
Saya belajar sendiri tanpa paksaan atau dengan paksaan dari
3.
orang tua
Sebelum belajar, saya menyiapkan buku dan pelaratan belajar
4.
Lainnya
Saat jam istirahat sekolah, saya menggunakan waktu tersebut
5.
untuk membaca buku di perpustakaan
Saya rajin membaca buku referensi lain yang berkaitan
6.
dengan materi pelajaran
Jika jam pelajaran kosong, saya mempergunakan waktu
7.
tersebut untuk mencari informasi dari buku di perpustakaan
Saya selalu meluangkan waktu untuk mengerjakan tugas
8.
No Pertanyaan SS S KS TS
Apabila ada soal-soal atau tugas yang sulit, saya berusaha
9.
mengerjakan sendiri tanpa meminta bantuan dari orang lain.
Saya belajar secara teratur tidak hanya ketika akan ujian saja
10.
11. Saya selalu belajar sesuai dengan jadwal yang telah dibuat
Saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR)/tugas semampu
12.
Saya
13. Saya selalu belajar disaat ada waktu luang
14. Saya selalu mempelajari materi yang akan diajarkan disekolah
Setiap ada pekerjaan rumah (PR) atau tugas dari bapak/ibu
15.
guru langsung saya kerjakan pada hari itu juga
Setiap ada pekerjaan rumah (PR) atau tugas dari bapak/ibu
16.
guru saya akan menyelesaikan tepat waktu
Ketika ada tugas kelompok yang dibelikan oleh bapak/ibu
17. guru, saya mengerjakan tugas tersebut bersama-sama dengan
teman
Ketika ada tugas atau laporan individu, saya mengerjakannya
18. secara individu tanpa melihat tugas atau laporan dari teman
lainnya
Saya akan menyelesaikan pekerjaan rumah(PR)/tugas,
19.
meskipun tugas itu sulit
Meskipun ada banyak acara TV yang menarik saya lebih
20.
memilih belajar
Menjelang pelaksanaan ujian akhir semester,saya rutin belajar
21.
2 jam setiap hari
Ketika teman-teman mengajak untuk membolos dari sekolah,
22.
saya menolak ajakan tersebut.
Ketika disekolah diadakan jam les pelajaran tambahan oleh
23.
bapak/ibu guru, saya selalu mengikutinya
Apabila ada pekerjaan rumah (PR) atau tugas dari bapak/ibu
24.
guru, saya mengumpulkan tugas tersebut tepat waktu
Ketika saya tidak masuk sekolah karena sakit atau suatu hal agar
25. tidak tertinggal dalam pelajaran, saya meminjam buku
catatan milik teman untuk saya salin kembali.
Setiap ada permasalahan dalam memahami materi pelajaran,
26.
saya bertanya kepada guru atau orang yang lebih tahu
Untuk mengatasi kesulitan belajar pada mata pelajaran yang
27. saya anggap sulit, saya berusaha mencari informasi dari
internet ataupun dari buku di perpustakaan
No Pertanyaan SS S KS TS
Jika ada kesulitan dalam belajar, saya biasanya mempu
28.
mengatasinya sendiri
Apabila ada soal-soal yang salah atau belum bisa saya jawab,
29.
saya berusaha membetulkannya
Apabila dalam ujian ada soal yang tidak bisa dijawab, saya
30.
akan berusaha menjawab sebisa saya.
Agar mendapat prestasi lebih baik, saya berusaha meniru cara
31. belajar tema-teman yang memiliki prestasi yang lebih baik dari
saya
Setiap ada soal-soal ujian yang sulit saya selalu menjawabnya
32.
sesuai dengan apa yang saya ketahui.
Saya percaya pada kemampuan saya sendiri bahwa saya akan
33.
berhasil memperoleh nilai yang baik dalam ujian
Jika ada kesulitan dalam belajar, saya mempu mengatasi
34.
masalah sendiri tanpa bantuan dari orang lain
Saya percaya pada kemampuan saya sendiri bahwa saya akan
35.
berhasil dalam belajar
Apabila dalam ujian saya akan menjawab soal sesuai
36. kemampuan saya, tanpa harus bertanya kepada teman atau
membuka buku
Saya ingin mendapatkan nilai yang terbaik dalam setiap
37.
Ulangan
Seletah selesai membaca seluruh isi materi pelajaran, saya
38.
dapat menarik kesimpulan dari isi nateri pelajaran tersebut
Ketika bapak/ibu guru memberikan kesempatan untuk
39. bertanya maka kesempatan itu saya gunakan untuk
menanyakan hal yang belum begitu saya pahami
Setelah selesai membaca buku panduan praktikum, saya dapat
40. memahami lengka-langkah apa yang harus dikerjakan saat
Prektikum
Apabila ada saran/masukan dari orang lain untuk kebaikan
41. prestasi belajar saya, saya mampu menerimanya, walaupun itu
datangnya dari orang yang lebih muda
Pada saat kegiatan praktikum yang dilaksanakan disekolah,
42.
saya dapat membaca data yang ada dibuku panduan.
ANGKET UJI INSTRUMEN
Nama : ………………………
No. Absen : ………………………
Kelas : ………………………
Alternatif Jawaban:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang setuju
TS = Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S KS TS
Prakerin menambah pengetahuan, keterampilan dan
1.
pengalaman yang tidak saya dapatkan dibangku sekolah
Dengan mengikuti prakerin keterampilan saya menjadi
2.
Meningkat
Setelah melaksanakan prakerin saya menjadi semakin
3.
semangat untuk bekerja
Prakerin membuat saya siap dan mantap untuk bekerja
4.
setelah lulus dari bangku sekolah
Setelah mengikuti prakerin prestasi belajar saya menjadi
5.
meningkat.
Dengan mengikuti prakerin saya menjadi bisa menerapkan
6.
teori-teori yang saya dapatkan selama di sekolah
Prakerin menggambarkan keadaan lingkungan industri yang
7.
Sebenarnya
Dengan mengikuti prakerin saya dapat mengenal struktur
8.
organisisasi perusahaan/industri
Dengen mengikuti prakerin saya dapat mengenal proses
9.
bisnis/jual beli jasa dalam perusahaan/industri
No Pertanyaan SS S KS TS
Dengan mengikuti prakerin saya dapat mengenal lingkungan
10.
kerja yang sesungguhnya
Dengan mengikuti prakerin saya dapat mengenal peralatan-
11.
peralatan serta sarana dan prasarana dalam industri
Dengan pengenalan lingkungan kerja akan membuat saya
12. mudah dalam memahami proses penyelesaian suatu pekerjaan
dalam suatu industri/perusahaan
Lingkungan prakerin mendukung saya untuk belajar bekerja
13.
Selama prakerin saya berusaha untuk menyesuaikan diri
14. dengan budaya kerja, aturan dan tata tertib yang telah ditetapkan
dalam perusahaan
Lingkungan prakerin melatih saya terampil menggunakan
15.
peralatan serta sarana dan prasarana dengan baik dan benar
Prakerin membuat saya mengerti bagaimana berkomunikasi
16. dengan pelaku bisnis, mengatasi masalah secara profesional
dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan perintah
Instruktur
Selama prakerin saya mendapat banyak pengalaman, karena
17.
saya selalu berkomunikasi dengan karyawan dan instruktur
Saya mendapat banyak pengetahuan karena banyak
18.
berinteraksi denga instruktur dan karyawan lain
Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan saya meningkat
19.
setelah mengikuti prakerin
Setelah mengikuti prakerin, saya lebih percaya diri dalam
20.
menyelesaikan tugas yang diberikan atasan
Prakerin membantu saya membentuk sikap profesional dan
21.
percaya diri untuk bekerja
Prakerin mengajarkan kepada saya untuk disiplin dan tepat
22.
waktu dalam melaksanakan suatu pekerjaan
Selama mengikuti prakerin, saya mendapatkan pengetahuan
23.
tentang sikap kerja yang baik
Setelah melaksanakan prakerin, saya menjadi lebih
24.
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas/pekerjaan
Prakerin mengasah dan menambah keterampilan dalam
25.
bekerja sesuai dengan bidang keahlian saya
Setelah melaksanakan prakerin membuat saya mampu
26.
menyesuaikan pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian saya
Prakerin membuat saya memperhatikan kualitas hasil
27.
pekerjaan saya
No Pertanyaan SS S KS TS
Setelah melakukan prakerin membuat saya lebih mengerti
28. tentang tugas dan tanggung jawab profesi keahlian yang saya
miliki
Saya selalu menggunakan pengetahuan dan keterampilan
29. yang saya miliki untuk menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan oleh instruktur di industri/perusahaan
Saya yakin untuk bekerja karena pengetahuan, keterampilan,
30. kemampuan dan pengalaman yang saya miliki setelah
mengikuti prakerin
ANGKET UJI INSTRUMEN
Nama : ………………………
No. Absen : ………………………
Kelas : ………………………
Alternatif Jawaban:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang setuju
TS = Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S KS TS
Mengikuti pendidikan di SMK akan mempermudah dalam
1.
mencari pekerjaan
Jika ada peluang kerja saya langsung menerimanya, tidak
2.
memikirkan latar belakang keahlian
Saya berusaha mengambil keputusan dengan pertimbangan
3.
yang matang dalam menyelesaikan pekerjaan
Saya senang apabila ditegur orang lain ketika melakukan
4.
kesalahan dalam menjalankan tugas
Dengan pengalaman prakerin, saya yakin lebih mudah
5.
mendapatkan pekerjaan yang diinginkan
Dengan pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh
6. disekolah akan memudahkan saya dalam menyelesaikan
Pekerjaan
Saya selalu mengerjakan pekerjaan yang diberikan dengan
7.
sebaik-baiknya
Saya akan melaporkan hasil perbaikan dengan sejujur-
8.
jujurnya kepada instruktur
No Pertanyaan SS S KS TS
Saya akan jujur kepada instruktur jika saya tidak sengaja
9.
merusak peralatan praktik
Dalam melakukan suatu pekerjaan, saya akan melakukan
10.
analisi terlebih dahulu sebelum mengerjakannya
Dalam mnyelesaikan suatu pekerjaan harus disiplin dan tepat
11.
waktu
Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan saya akan melakukan
12.
evaluasi hasil pekerjaan tersebut.
Saya selalu tenang dan berhati-hati jika ada tugas menumpuk
13.
Saya berusah tenang dalam menyelesakan suatu pekerjaan
14.
yang sulit
Saya selalu bersikap tenang ketika dituntut menyelesaikan
15.
pekerjaan dengan cepat
Dalam keadaan mendesak, emosi saya mudah terpancing
16.
Jika mendapat suatu masalah, saya harus mengahadapinya
17.
dengan kepala dingin dan mengatasinya tanpa emosi
Saya berusaha menahan diri ketika mengehadapi rekan kerja
18.
yang membuat saya marah
Saya dapat beradaptasi secara baik dengan menyesuaikan
19.
aturan-aturan yang sudah ditentukan pada lokasi prakerin
Saya memiliki sifat supel dan mudah bergaul dengan siapapun
20.
Saya tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan
21.
baru
Saya berusaha untuk mengenal orang-orang dan lingkungan
22.
baru dalam lingkungan kerja
Saya mudah mengenal nama karyawan di tempat prakerin
23.
Untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru saya
24.
harus berbincang-bincang dengan orang lain
Tugas yang telah diberikan kepada saya merupakan tanggung
25.
jawab yan harus dipenuhi
Saya harus memenuhi tugas yang diberikan sebagai bentuk
26.
tanggung jawab saya kepada perusahaan
Saya berusaha untuk mengerjakan pekerjaan sebaik-baiknya
27.
Saya tidak akan meninggalkan pekerjaan sebelum pekerjaan
28.
tersebut terselesaikan
No Pertanyaan SS S KS TS
Saya bersedia mendapatkan nilai tidak memuaskan apabila
29.
tidak berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan
Walaupun diberikan tugas yang ringan atuapun berat saya
30.
akan berusaha untuk menyelesaikannya
Saya merasa optimis dapat segera bekerja setelah lulus dari
31.
bangku sekolah
Saya akan mampu bekerja secara maksimal dengan bekal
32.
pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki
Dengan bekal yang didapat di SMK, saya yakin dapat bekerja
33.
dilapangan dan di kantor
Saya tidak kesulitan untuk mengikuti perkembangan teknologi
34.
terbaru
Untuk meningkatkan kemampuan kompetensi keahlian yang
35. saya tempuh, saya mengikuti kursus, seminar, workshop atau
belajar sendiri melalui internet
Saya menerima pendapat dari orang lain sebagai masukan
36.
untuk perbaikan diri
Dalam suatu kelompok kerja, maka tanggung jawab terhadap
37.
suatu pekerjaan adaah tanggung jawab bersama
Saya sangat antusias dalam menjalankan project bersama jika
38.
diberi tugas kelompok
Dalam bekerja secara kelompok saya tidak keberatan
39.
menerima pendapat dari anggota lain
Pada saat bekerja dalam kelompok, jika ada salah satu teman
40.
kesulitan harus saling membantu
Dalam mengerjakan tugas kelompok, saya selalu berusaha
41.
mengerjakan pekerjaan dengan maksimal
Ketika melakukan kesalahan, saya senang jika diingatkan
42.
karena dapat saya gunakan sebagai evaluasi diri
Saya senang membandingkan teknologi lama dan
43.
perkembangan teknologi terbaru
Saya mencari referensi mengenai teknologi terbaru melalui
44.
majalah, buku atau internet
Saya tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari teknologi
45.
terbaru yang sesuai dengan bidang keahlian saya
Saya berusaha mempelajari lebih dalam setiap teknologi
46.
terbaru yang sesuai dengan bidang keahlian
Jika ada teknologi terbaru, saya yakin dapat mengginakan
47.
ataupun memperbaikinya
Lampiran 2
Uji Linieritas
ANOVA Table
Total 8329.600 59
ANOVA Table
Total 8329.600 59
ANOVA Table
Total 10884.333 59
(Combined) 7876.009 22 358.000 2.273 .013
Total 13703.733 59
Dasar pengambilan keputusan, jika sig value >.05, maka variable memiliki hubungan yang linear.
Uji Regresi
ANOVAa
Total 8329.600 59
ANOVAa
Total 8329.600 59
Total 8329.600 59
S
Y_KESIAPAN KERJA (SKOR)
NAMA
Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 Y_9 Y_10 Y_11 Y_12 Y_13 Y_14 Y_15 Y_16 Y_17 Y_18 Y_19 Y_20 Y_21 Y_22 Y_23 Y_24 Y_25 Y_26 Y_27 Y_28 Y_29 Y_30 TOTAL_SKOR
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 137
2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 144
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
8 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 138
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
10 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 133
11 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 139
12 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
13 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 133
14 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 2 3 5 2 5 4 2 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 129
15 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 138
16 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 149
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 124
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
20 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 129
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 121
22 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 148
23 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 115
24 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 120
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
26 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 122
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 146
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
30 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 136
31 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
32 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 130
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
34 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146
35 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
36 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 116
37 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 120
38 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 144
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 148
41 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 134
42 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
43 5 4 3 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
44 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 142
45 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 130
46 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 146
47 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 123
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
50 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 139
51 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 142
52 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
54 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 130
55 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 149
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 119
58 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 127
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 121
60 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 124
Lampiran 4