Anda di halaman 1dari 149

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, PRAKTIK KERJA LAPANGAN DAN

INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA


KELAS XII TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK SE-
KABUPATEN MAGETAN

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH
PEGGY GILANG PRATAMA
NIM 160534611620

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDIPENDIDIKANTEKNIK ELEKTRO
SEPTEMBER 2020
PENGARUH LOCUS OF CONTROL, PRAKTIK KERJA LAPANGAN,
DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA
SISWA KELAS XII TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK SE
KABUPATEN MAGETAN

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
Pendidikan Teknik Elektro

Oleh :
Peggy Gilang Pratama
NIM 160534611620

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
SEPTEMBER 2020

iii
ABSTRAK

Pratama.Peggy Gilang. 2019. Pengaruh Locus Of Control, Praktek Kerja


Lapangan, dan Informasi Dunia Kerja terhadap kesiapan kerja siswa
Kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Se-Kabupaten Magetan.
Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro. Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Yuni Rahmawati, S.T.,
M.T., (2) Pembimbing (2) Heru Wahyu Herwanto, S.T., M.Kom.

Kata Kunci: Locus Of Control, Praktik Kerja Lapangan, Informasi Dunia


Kerja, Kesiapan kerja

Kesiapan kerja merupakan keseluruhan sikap dan kondisi yang


menunjukkan kematangan baik fisik, mental dan pengelaman belajar yang
dimiliki seseorang dalam menghadapi suatu pekerjaan. Kesiapan kerja dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor internal dan eksternal. Kedua
faktor tersebut dapat mempengaruhi kematangan seseorang dalam mempersiapkan
dirinya ketika memasuki dunia kerja. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk
mengetahui : (1) pengaruh positif dan signifikan locus of control terhadap
kesiapan kerja bagi siswa, (2) pengaruh positif dan signifikan praktik kerja
lapangan terhadap kesiapan kerja siswa, (3) pengaruh positif dan signifikansi
mengenai informasi dunia kerja terhadap kesiapan bekerja siswa, (4) pengaruh
positif dan signifikan locus of control praktik kerja lapangan dan informasi dunia
kerja secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja siswa.
Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
rancangan penelitian yaitu deskriptif explanatori. Sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Tenaga Listrik SMK Se-
Kabupaten Magetan sejumlah 100 siswa. Penelitian ini menggunakan kuisioner
yang telah diuji validitas dan reliabilitas sebagai alat pengumpulan data. Analisis
regresi sederhana digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh tiap variabel
bebas terhadap varibal terikat. Analisis regresi berganda digunakan untuk
mengetahui adanya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
Hasil penelitian diketahui bahwa: (1) locus of control masuk dalam
kategori sangat tinggi, (2) praktik kerja lapangan masuk dalam kategori sangat
tinggi, (3) informasi dunia kerja masuk dalam kategori tinggi, (4) kesiapan kerja
masuk dalam kategori sangat tinggi. Secara parsial X1 dengan Y, X2 dengan Y, X3
dengan Y mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Secara simultan X 1,
X2 dan X3 dengan Y mempunyai hubungan positif dan signifikan.

iv
ABSTRACT

Pratama. Peggy Gilang. 2019. The Influence of Locus Of Control, Field Work
Practices, and Information on the World of Work on work readiness of
Class XII Electrical Power Installation Engineering students in
Vocational High Schools in Magetan Regency. S1 Electrical Engineering
Education Study Program. Faculty of Engineering, State University of
Malang. Supervisor: (1) Dr. Yuni Rahmawati, S.T., M.T., (2) Heru
Wahyu Herwanto, S.T., M.Kom.

Keyword: Locus Of Control, Field Work Practices, Information on the World,


Working readiness

Work readiness is the overall attitude and condition that shows the
maturity of a person's physical, mental and learning experience in facing a job.
Work readiness can be influenced by several factors, including internal and
external factors. Both of these factors can affect a person's maturity in preparing
himself when entering the world of work. The purpose of this study, namely, to
determine: (1) the positive and significant influence of locus of control on work
readiness for students, (2) the positive and significant effect of fieldwork practices
on student work readiness, (3) the positive and significant influence of
information on the world of work. on student work readiness, (4) positive and
significant influence of locus of control on fieldwork practices and information on
the world of work together on student work readiness.
The research was conducted using a quantitative approach with a
descriptive explanatory research design. The sample in this study were 100
students of class XII Electrical Power Engineering Expertise Program in Magetan
Regency. This study uses a questionnaire that has been tested for validity and
reliability as a means of collecting data. Simple regression analysis is used to
determine the effect of each independent variable on the dependent variable.
Multiple regression analysis is used to determine the influence of the independent
variables simultaneously on the dependent variable.
The results showed that: (1) locus of control was in the very high category,
(2) field work practices were in the very high category, (3) information on the
world of work was in the high category, (4) job readiness was in the very high
category . Partially X1 with Y, X2 with Y, X3 with Y have a positive and
significant effect. Simultaneously X1, X2 and X3 with Y have a positive and
significant relationshi

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi dengan judul “Pengaruh Locus Of Control, Praktik Kerja Lapangan,
Dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Se-Kabupaten Magetan”dengan baik.
Penulisan Proposal Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan, dukungan, dan bimbingan selama penyusunan Skripsi ini.
Untuk itu, disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1. Dr. Yuni Rahmawati, S.T., M.T., selaku Koordinator Program Studi S1
Pendidikan Teknik Elektro dan Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini tepat waktu serta memberikan pengalaman yang bermanfaat
bagi penulis.
2. Heru Wahyu Herwanto, S.T., M.kom. selaku Dosen Pembimbing II yang
telah bersedia memberikan pengarahan serta memberikan waktu luang
sehingga penelitian dapat diselesaikan dengan baik.
3. Prof. Dr. AH. Rofi'uddin M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Malang
yang telah memberikan ijin studi.
4. Prof. Dr. Marji, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Malang yang telah bersedia memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
5. Aji Prasetya Wibawa, S.T., M.M.T., Ph.D.selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang yang telah bersedia
memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
6. Kepala sekolah dan guru SMKN 1 Bendo Magetan dan SMK Yosonegoro
Magetan yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis selama
melaksanakan penelitian.
Ucapan terimakasih juga saya ucapkan kepada kedua orangtua dan
keluarga tercinta, Bapak Mukayat, Ibu Sumirah dan Ibu Jumalikah yang telah
segenap hati memberikan dukungan, doa, dan fasilitas selama ini sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dengan lancar; teman-teman tercinta yang senantiasa

vi
memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan proposal skripsi ini
Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektro angkatan 2016; dan semua pihak yang
telah membantu dimana tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulisan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Maka dari itu,
diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi untuk kesempurnaan penulisan
selanjutnya.Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi
mahasiswa Jurusan Teknik Elektro.

Malang, September 2020


Penulis,

Peggy Gilang Pratama


160534611620

vii
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
ABSTRACT ................................................................................................... v
KATA PENGENTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
F. Definisi Operasional ............................................................................ 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 10


A. Kesiapan Kerja .................................................................................... 10
B. Locus Of Control ................................................................................. 12
C. Praktik Kerja Lapangan ....................................................................... 18
D. Informasi Dunia Kerja ......................................................................... 22
E. Penelitian Relevan ............................................................................... 25
F. Kerangka Berfikir ................................................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 31


A. Rancangan Penelitian .......................................................................... 31
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 32
C. Instrumen Penelitian ............................................................................ 33
D. Uji Coba Instrumen ............................................................................. 36
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 45


A. Hasil Deskrisi Data .............................................................................. 45
1. Deskripsi Locus Of Control ......................................................... 45
2. Deskripsi Praktik Kerja Lapangan ............................................... 46
3. Deskripsi Informasi Dunia Kerja ................................................ 47
4. Deskripsi Kesiapan Kerja ........................................................... 48
B. Hasil Uji Prasyarat Analisis ................................................................. 49
C. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 51
D. Sumbangan Prediktor .......................................................................... 53

BAB V PEMBAHASAN ................................................................................ 55


A. Deskripsi Locus Of Control ................................................................. 55
B. Deskripsi Praktik Kerja Lapangan ....................................................... 56

viii
C. Deskripsi Informasi Dunia Kerja ......................................................... 57
D. Deskripsi Kesiapan Kerja ................................................................... 59
E. Pengaruh Locus Of Control terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas
XII TITL SMK di Kabupaten Magetan ................................................ 60
F. Pengaruh Praktik Kerja Lapangan terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Kelas XII TITL SMK di Kabupaten Magetan ..................................... 61
G. Pengaruh Informasi Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas
XII TITL SMK di Kabupaten Magetan ................................................ 62
H. Pengaruh Locus Of Control, Praktik Kerja Lapangan, Informasi Dunia
Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII TITL SMK di
Kabupaten Magetan............................................................................. 63

BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 66


A. Kesimpulan ......................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................... 67

DAFTAR RUJUKAN ..................................................................................... 68


LAMPIRAN ................................................................................................... 70

ix
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
2.1 Karakteristik Locus Of Control Internal dan Eksternal ........................... 15
3.1 Pemberian Skor Jawaban Skala Likert 1 ................................................. 34
3.2 Pemberian Skor Jawaban Skala Likert 2 ................................................. 34
3.3 Kisi-kisi Instrumen Locus Of Control .................................................... 34
3.4 Kisi-kisi Instrumen Praktik Kerja Lapangan ........................................... 34
3.5 Kisi-kisi Instrumen Informasi Dunia Kerja ............................................ 35
3.6 Kisi-kisi Instrumen Kesiapan Kerja ........................................................ 35
3.7 Keterangan Interval Koefisien ................................................................ 37
3.8 Data Statistik masing-masing Variabel ................................................... 39
4.1 Statistik Deskriptif Variabel Locus Of Control ....................................... 45
4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Locus Of Control ..................................... 46
4.3 Statistik Deskriptif Variabel Praktik Kerja Lapangan ............................. 46
4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Praktik Kerja Lapangan ........................... 46
4.5 Statistik Deskriptif Variabel Informasi Dunia Kerja ............................... 47
4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Informasi Dunia Kerja ............................. 47
4.7 Statistik Deskriptif Variabel Kesiapan Kerja .......................................... 48
4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja ........................................ 49
4.9 Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 49
4.10 Hasil Uji Linearitas ................................................................................ 50
4.11 Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................................... 50
4.12 Hasil Uji Parsial ..................................................................................... 52
4.13 Hasil Uji Simultan ................................................................................. 53
4.14 Sumbangan Prediktor ............................................................................. 54

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................. 31
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas.................................................................. 51

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Kisi-kisi Instrumen ................................................................................ 70
2. Instrumen Penelitian .............................................................................. 75
3. Data Uji Coba dan Validasi Instrumen ................................................... 84
4. Hasil Analisis Deskriptif ........................................................................ 114
5. Hasil Uji Prasayarat ............................................................................... 122
6. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................. 126
7. Surat Izin Penelitian ............................................................................... 130
8. Riwayat Hidup ....................................................................................... 134

xii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara berkembang dengan jumlah penduduk yang
cukup tinggi. Berdasarkan data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) jumlah penduduk indonesia tahun 2019 mencapai 267 juta
jiwa. Sejalan dengan semakin padatnya jumlah penduduk, maka akan berpangaruh
pada peningkatan jumlah angkatan kerja. Di era sekarang ini daya saing dalam
dunia kerja semakin luas dan ketat sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi
sumber daya manusia dalam menghadapi kondisi perkembangan tersebut. Daya
saing indonesia di dunia berdasarkan Growth Competetitivines Index berada pada
urutan 50 dari 134 negara. Daya saing rendah ini dilihat dari segi etos kerja,
disiplin, tanggung jawab, ketrampilan, kemampuan bahasa asing dan standar
kompetensi. Berdasarkan kondisi tersebut, dapat diketahui bahwa dalam era ini
harus dipersiapakan sumber daya manusia yang kompeten dan unggul di bidang
keahlian masing-masing, sehingga meningkatkan daya saing pada setiap individu
sebagai bekal dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin kompleks.
Salah satu cara dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul dan
kompeten yakni melalui pendidikan, dengan pendidikan yang berkualitas maka
akan menghasilkan lulusan yang berkualitas pula. Menurut Rahayu (2007:2)
pendidikan merupakan suatu proses untuk menghasilkan seseorang yang memiliki
pengetahuan, karakter, kemampuan di masing-masing bidang yang dipersiapkan
untuk menghadapi kehidupan bermasyarakat. Fokus pendidikan lebih diarahkan
pada pembentukan kualitas sumberdaya manusia yang memiliki berbagai disiplin
ilmu, termasuk pendidikan yang dilakukan oleh pendidikan kejuruan melalui
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Menurut PP No. 29 tahun 1990 SMK
merupakan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan yang mengutamakan
pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
Salah satu tujuan SMK dalam PP No. 29 tahun 1990 Pasal 3 adalah menyiapkan
peserta didik agar menjadi tenaga kerja yang produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia kerja.

1
2

Tenaga kerja Indonesia sebagian besar didominasi oleh lulusan


SLTA/SMK. Hal ini membuat masyarakat menaruh harapan besar bagi sekolah
menengah kejuruan sebagai wadah untuk membentuk putra-putri mereka setelah
lulus nanti agar dapat terserap oleh dunia kerja dengan cepat. Namun,
kenyataannya masih banyak lulusan SMK yang belum mendapatkan pekerjaan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019
mengenai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dalam setahun terakhir,
pengangguran berkurang sebanyak 50 ribu orang. Hal ini sejalan dengan TPT
yang turun menjadi 5,01% pada Februari 2019. Dilihat dari tingkat pendidikan,
TPT untuk SMK masih tertinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar
8,63%. Sedangkan pengangguran di Kabupaten Magetan dari data BPS yakni
dengan presentase 3,08%. Dimana angka pengangguran tersebut di dominasi oleh
siswa lulusan SMK. Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa tingkat
pengangguran masih cukup tinggi dan sebagian besar pengangguran tersebut
didominasi oleh lulusan SMK. Dengan hal ini, maka peningkatkan kesiapan kerja
bagi siswa lulusan SMK perlu dilakukan dengan tepat dan maksimal.
Salah satu upaya SMK dalam menyalurkan siswa kedalam dunia kerja
yaitu menyiapkan mental dan kemampuan siswa yang sesuai dengan bidang
kompetensi keahlian masing-masing. Kesiapan merupakan modal utama bagi
setiap orang untuk melakukan pekerjaan sehingga dengan kesiapan yang dimiliki
akan diperoleh hasil kerja yang maksimal. Fatah (2009:9) mengutarakan bahwa
kerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu dan berkaitan dengan
mencari nafkah yang bertujuan untuk mendapatkan imbalan atas pekerjaan yang
telah dilakukan. Herminanto Sofyan (1991:17) mengemukakan bahwa kesiapan
kerja adalah suatu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
sesuai dengan ketentuan tanpa mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil
maksimal sesuai target yang telah ditentukan.
Terdapat karakteristik psikologis dari dalam diri yang mempengaruhi
kesiapan kerja seseorang salah satunya adalah locus of control. Menurut Robbins
& Judge (2008:138) menjelaskan bahwa loscus of control merupakan tingkat
keyakinan setiap individu bahwa mereka adalah penentu atas nasib mereka
sendiri. Dapat di artikan bahwa locus of control yakni kepercayaan diri dalam
3

mengontrol dan menentukan nasibnya sendiri-sendiri dan harus siap untuk


mempertanggungjawabkan dan mengambil resiko atas apa yang telah ditentukan.
Supaya peserta didik memiliki kesiapan kerja yang baik maka dibutuhkan locus of
control untuk mengendalikan dirinya sendiri. Ketika seseorang memiliki
kemampuan kendali locus of control yang baik maka akan lebih meningkatkan
kesiapan kerjanya. Hal ini dipertegas penelitian yang dilakukan oleh Musyaroh
(2013), pembentukan locus of control yang baik maka dapat berpengaruh positif
terhadap peningkatan kesiapan kerja siswa setelah lulus.
Dalam menyiapkan siswa yang akan terjun ke dalam dunia kerja, SMK
mengadakan program praktik kerja lapangan untuk siswa yang bekerjsama dari
berbagai pihak. Menurut Hamalik (2007:91) praktik kerja lapangan merupakan
bentuk pelatihan yang di laksanakan di lapangan yang bertujuan untuk
memberikan pengalaman yang di perlukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan
tertentu. Praktik kerja lapangan merupakan wadah bagi siswa untuk belajar dan
mengaplikasikan ilmu-ilmu yang dipelajarinya di kelas dan diharapkan agar siswa
dapat berlatih untuk cepat,tanggap dan terampil dalam menghadapi situasi dan
kondisi di dalam dunia kerja sehingga dapat meningkatkan kesiapan kerja siswa
untuk memasuki dunia kerja.
Terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap kesiapan kerja yaitu
informasi mengeni dunia kerja. Informasi dunia kerja merupakan bentuk
informasi berupa wawasan, pengetahuan dan kesempatan mengenai kondisi serta
peluang kerja untuk siswa dari berbagai sumber baik dari dalam sekolah maupun
dari luar sekolah. Ketika semakin mudahnya kesempatan siswa dalam memilih
dan mendapatkan pekerjaan, maka dalam hal ini peranan guru BK sangatlah
penting. Guru BK harus ikut andil dalam pelayanan dan pendampingan ketika
siswa memilih pekerjaan. Hal ini akan membantu siswa dalam memilih pekerjaan
sesuai dengan bidangnya. Sehingga dengan adanya bimbingan dan pendampingan
dalam menyaring informasi dunia kerja dapat meningkatkan kesiapan kerja siswa,
karena memberikan gambaran mengenai perusahaan yang dipilih dan bagaimana
pekerjaan dalam perusahaan tersebut.
Ketika informasi dunia kerja yang diterima siswa semakin banyak, maka
hal ini dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan siswa dalam
4

menentukan setiap pekerjaan yang akan diambil. Jika dilihat dari aspek informasi
dunia kerja dalam mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja, tidak hanya
dinilai dari kuantitas informasi yang diperoleh siswa sehingga dapat
meningkatkan kesiapan kerja siswa. Tetapi, terdapat aspek lain yaitu mengenai
kualitas informasi yang baik dan ruang lingkup informasi yang dicari oleh siswa
dapat berdampak pada pembentukan kesiapan kerja.
Mengarah pada visi SMK Negeri 1 Bendo dan SMK Yosonegoro Magetan
yakni mencetak para lulusan yang kompeten, unggul, berkualitas dan komopetitif
sesuai dengan program keahlian masing-masing dalam menghadapi dunia kerja,
maka kesiapan kerja siswa menjadi faktor penting dalam pencapaian visi tersebut.
Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas, locus of control, praktik kerja
lapangan dan informasi dunia kerja diduga sebagai faktor pendukung dalam
mempersiapakan siswa ketika memasuki dunia kerja, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai "Pengaruh Locus Of Control, Praktik Kerja
Lapangan dan Informasi Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
TITL SMK Se-Kabupaten Magetan".

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana deskripsi dari tingkat locus of control pada siswa kelas XII
program keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten Magetan ?
2. Bagaimana deskripsi dari tingkat prktik kerja lapangan pada siswa kelas XII
program keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten Magetan ?
3. Bagaimana deskripsi dari tingkat informasi dunia kerja pada siswa kelas XII
program keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten Magetan ?
4. Bagaimana deskripsi dari tingkat kesiapan kerja siswa kelas XII program
keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten Magetan ?
5. Apakah terdapat pengaruh antara variabel locus of control terhadap kesiapan
kerja siswa kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-
Kabupaten Magetan ?
5

6. Apakah terdapat pengaruh antara variabel praktik kerja lapangan terhadap


kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik
se-Kabupaten Magetan ?
7. Apakah terdapat pengaruh antara variabel informasi dunia kerja terhadap
kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik
se-Kabupaten Magetan ?
8. Apakah terdapat pengaruh antara locus of control, praktik kerja lapangan, dan
informasi dunia kerja secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten
Magetan ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan maka tujuan
dalam penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan tingkat locus of control pada siswa kelas XII program
keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten Magetan.
2. Mendeskripsikan tingkat praktik kerja lapangan pada siswa kelas XII program
keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten Magetan.
3. Mendeskripsikan tingkat informasi dunia kerja pada siswa kelas XII program
keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten Magetan.
4. Mendeskripsikan tingkat kesiapan kerja pada siswa kelas XII program
keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten Magetan.
5. Mengungkapkan pengaruh locus of control terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten
Magetan.
6. Mengungkapkan pengaruh praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja
siswa kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten
Magetan.
7. Mengungkapkan pengaruh infromasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja
siswa kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten
Magetan.
6

8. Mengungkapkan pengaruh locus of control, praktik kerja lapangan dan


informasi dunia kerja secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik se-Kabupaten
Magetan.

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan variabel yang ada, maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian adalah :
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara locus of control dengan
kesiapan kerja siswa Kelas XII program keahlian instalasi tenaga listrik SMK
Se-Kabupaten Magetan.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara praktik kerja lapangan dengan
kesiapan kerja siswa Kelas XII program keahlian instalasi tenaga listrik SMK
Se-Kabupaten Magetan.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara informasi dunia kerja dengan
kesiapan kerja siswa Kelas XII program keahlian instalasi tenaga listrik SMK
Se-Kabupaten Magetan.
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara locus of control,praktik kerja
lapangan dan informasi dunia kerja dengan kesiapan kerja siswa Kelas XII
program keahlian instalasi tenaga listrik SMK Se-Kabupaten Magetan.

E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian


Agar penelitian ini tidak menyebar ke arah yang lebih luas, maka dalam
penelitian ini diperlukan ruang lingkup dan keterbatasan, sebagai berikut :

1. Ruang Lingkup Penelitian


Dalam penelitian ini melibatkan beberapa variabel sebagai pengamatan
dan penelitian, yaitu pengaruh locus of control,praktik kerja lapangan dan
informasi dunia kerja serta kesiapan kerja. Subjek penelitian ini siswa kelas XII
program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK Se-Kabupaten Magetan.
7

2. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi pada hal-hal berikut :
1. Locus Of Control dalam penelitian ini akan membahas mengenai orientasi
locus of control, faktor yang mempengaruhi locus of control, aspek-aspek
locus of ontrol siswa kelas XII program keahlian TITL SMK se-Kabupaten
Magetan dalam menentukan nasibnya.
2. Praktik kerja lapangan dalam penelitian ini akan membahas mengenai tujuan
pelaksanaan, pelaksanaan dan manfaat praktik kerja lapangan siswa kelas XII
program keahlian TITL SMK se-Kabupaten Magetan
3. Informasi dunia kerja dalam penelitian ini akan membahas mengenai syarat,
sumber dan ruang lingkup informasi dunia kerja pada siswa kelas XII
program keahlian TITL SMK se-Kabupaten Magetan.
4. Kesiapan kerja dalam penelitian ini akan membahas mengenai ciri-ciri
seseorang memiliki kesiapan kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian TITL SMK se-Kabupaten
Magetan .
5. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII program keahlian TITIL SMK se-
Kabupaten Magetan yang telah menempuh program praktik kerja lapangan.
Siswa Kelas XII merupakan siswa semester akhir yang akan lulus, sehingga
harus siap menghadapi dunia kerja.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoritis
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengetahuan terhadap
pentingnya locus of control,praktik kerja lapangan dan informasi dunia kerja
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian teknik instalasi
tenaga listrik SMK se-Kabupaten Magetan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
8

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan kerja bagi siswa
kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK se-Kabupaten
Magetan dalam memasuki dunia kerja.
b. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan yang
sesuai dengan standart dunia kerja, dengan memaksimal dan meningkatkan
kesiapan kerja siswa melalui locus of control,praktik kerja lapangan dan
informasi dunia kerja.

G. Definisi Operasional
Definisi operasional bertujuan untuk menjelaskan beberapa pengertian
yang digunakan, dianataranya adalah sebagai berikut :
1. Locus of control adalah tingkat keyakinan individu terhadap sumber
penyebab atas setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya apakah
dikendalikan oleh perilakunya sendiri atau dikendalikan oleh faktor dari luar
dirinya. Locus of control dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
skala penelitian yang dikembangkan dari aspek : (a) internal locus of control,
(b) eksternal locus of control.
2. Praktik kerja lapangan merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
program pendidikan kejuruan yang bekerja sama dengan dunia industri
melalui pembelajaran praktik secara langsung sebagai wujud implementasi
terhadap ilmu dan ketrampilan yang telah di dapatkan siswa. Praktik kerja
lapangan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator : (a)
pengetahuan kerja, (b) ketrampilan kerja, (c) sikap kerja.
3. Informasi dunia kerja merupakan segala informasi yang akurat dengan
disertai ketentuan-ketentuan mengenai jumlah lowongan kerja, jenis-jenis
pekerjaan, kondisi kerja, cara melamar kerja, persyaratan memasuki dunia
kerja, dan jaminan kesejahteraan kepada pekerjanya dengan tujuan untuk
memberikan arahan dan pandangan kepada siswa tentang dunia kerja.
Informasi dunia kerja dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
indikator: (a) frekuensi siswa mencari informasi, (b) ruang lingkup informasi
dunia kerja, (d) kualitas informasi.
9

4. Kesiapan kerja merupakan keseluruhan sikap dan kondisi yang menunjukan


kematangan baik fisik, mental dan pengalaman belajar yang dimiliki
seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan hasil yang maksimal.
Kesiapan kerja dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator :
(a) kesiapan secara psikis untuk bekerja, (b) kesiapan untuk bersaing secara
positif ditempat kerja, (c) kondisi fisik mendukung untuk bekerja, (d) berani
mengambil bidang pekerjaan lain ketika bekerja.
5. Siswa kelas XII SMK se-Kabupaten Magetan adalah seseorang yang sedang
menenmpuh pendidikan kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten
Magetan.
6. Program Teknik Instalasi Tenaga Listrik merupakan salah satu kompetensi
keahlian yang ada di SMK pada bidang ketenagalistrikan.
BAB II
Kajian Pustaka

A. Kesiapan Kerja
1. Pengertian Kesiapan Kerja
Sejalan dengan perkembangan zaman khususnya di dunia industri yang
berkembang semakin dinamis dan pesat, tentunya tenaga kerja harus meberikan
respon positif terhadap perkembangan tersebut dengan mempersiapkan diri dalam
menghadapinya. Kesiapan kerja sangat penting dan berpengaruh untuk
meningkatkan mental dan skill seseorang dalam memasuki dunia kerja. Agus
Fitriyanto (2006:9-11), menjelasakan bahwa kesiapan kerja merupakan kondisi
yang menunjukkan adanya kematangan fisik, mental, serta pengalaman terhadap
kemampuan seseorang dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
Adapun menurut Herminanto Sofyan (1986:10), berpendapat bahwa
kesiapan kerja merupakan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan
tertentu, tanpa mengalami kesulitan dan hambatan sehingga dapat menghasilkan
pekerjaan yang baik. Dipertegas oleh (Sukardi,1993:15), bahwa di dalam kesiapan
kerja sangat dibutuhkan kemampuan, ketrampilan dan sikap kerja yang baik
sesuai dengan keahlian seseorang dalam berbagai jenis pekerjaan tertentu yang
secara langsung dapat diterapkan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa kesiapan kerja
merupakan keseluruhan sikap dan kondisi yang menunjukan kematangan baik
fisik, mental dan pengalaman belajar yang dimiliki seseorang dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan hasil yang maksimal.

2. Ciri-ciri Seseorang Memiliki Kesiapan Kerja


Menurut Anogara (2009), ciri-ciri sesorang yang memiliki kesiapan kerja
sebagai berikut: (a) memiliki motivasi. Motivasi sebagi dorongan yang dapat
menimbulkan semangat dalam kerja. Kuat lemahnya motivasi kerja ikut
menentukan besar kecilnya prestasi yang akan diperoleh. (b) memiliki
kesungguhan atau keseriusan, karena keberhasilan dalam bekerja salah satunya

10
11

dipengaruhi oleh kesungguhan atau keseriusan terhadap apa yang dikerjakan.


Sehingga di dalam dunia kerja ketika melakukan pekerjaan dibutuhkan
kesungguhan supaya mendapatkan hasil sesuai target. (c) memiliki ketrampilan
yang cekatan dalam mengerjakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan supaya
mencapai target yang diinginkan. (d) memiliki kedisiplinan, dengan sikap disiplin
dapat meningkatkan prestasi kerja seseorang. Setiap pekerja yang disiplin tentu
memiliki integritas kerja yang tinggi ketika bekerja, seperti masuk dan pulang
kerja tepat waktu,melaksanakan dan mematuhi setiap peraturan yang berlaku.
Menurut Septiana, dkk (2016), menjelaskan bahwa terdapat empat ciri
seseorang yang memiliki kesiapan kerja, yaitu : (a) siap secara psikis untuk
bekerja, dalam hal ini seseorang memiliki keberanian untuk melakukan sebuah
pekerjaan dan memiliki kesiapan mental dalam melakukan suatu pekerjaan baik
itu pekerjaan yang sulit ataupun berat. (b) siap bersaing ditempat kerja, dalam hal
ini berarti seseorang memiliki kesiapan bersaing dalam hal positif dalam
melakukan suatu pekerjaan nantinya, maka seseorang harus memiliki kompetensi
pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan selalu berperilaku serta berpenampilan
secara profesional ketika bekerja. (c) kondisi fisik mendukung untuk bekerja,
dalam melakukan pekerjaan setiap orang harus mempunyai kesehatan yang prima
hal ini dimaksudkan untuk menunjang setiap pekerjaan yang dilakukannya agar
mencapai hasil pekerjaan yang maksimal. (d) berani mengambil bidang pekerjaan
lain, hal ini berarti seseorang yang mempunyai kesiapan dalam bekerja maka
harus siap atau bersedia jika ditempatkan diberbagai bidang pekerjaan lain
meskipun tidak sesuai dengan bidang keahliannya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ketika siswa akan
memasuki dunia kerja harus mempunyai kesiapan kerja yang baik. Ciri-ciri siswa
yang memiliki kesiapan kerja yang baik antara lain: (a) memiliki kesiapan secara
psikis untuk bekerja, (b) memiliki kesiapan bersaing ditempat kerja, (c) kondisi
fisik mendukung untuk bekerja (d) berani mengambil bidang pekerjaan lain diluar
bidang keahliannya Septiana dkk (2016).
12

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja


Menurut Kartini (1991:21), terdapat dua faktor yang mempengaruhi
kesiapan kerja seseorang yaitu faktor dari dalam diri sendiri dan faktor dari luar
diri. Faktor-faktor dari dalam diri meliputi: (a) kecerdasan, (b) ketrampilan dan
kecakapan, (c) bakat, (d) kemampuan dan minat, (e) motivasi, (f) kesehatan, (g)
kebutuhan psikologis, (h) cita-cita, (i) tujuan dalam bekerja. Faktor-faktor dari
luar diri sendiri meliputi: (a) lingkungan keluarga, (b) lingkungan dunia kerja, (c)
rasa aman dalam bekerja, (c) kesempatan mendapatkan kemajuan, (d) rekan kerja,
(e) hubungan dengan pimpinan, (f) gaji.
Pendapat tersebut dipertegas oleh Dewa Ketut (1993: 44),faktor-faktor
yang mempengaruhi kesiapan kerja antara lain: (a) kemampuan intelegensi, (b)
bakat, (c) minat, (d) motivasi, (e) sikap, (f) kepribadian, (g) nilai, (h) hobi dan
kegemaran, (i) prestasi, (j) ketrampilan, (k) penggunaan waktu senggang, (l)
aspirasi dan pengetahuan sekolah, (m) pengetahuan tentang dunia kerja, (n)
pengalaman kerja, (o) kemampuan dan keterbatasan fisik dan penampilan lahiriah,
(p) masalah dan keterbatasan pribadi.

B. Locus Of Control
1. Pengertian Locus Of Control
Teori mengenai locus of control pertama kali di kemukakan oleh Rotter
seorang ahli teori dalam pembelajaran sosial. Rotter (dalam Allen, 2003: 293s),
menjelaskan bahwa locus of control merupakan tingkat sejauh mana seseorang
mengharapkan bahwa penguatan atau perilakunya tergantung pada penilian dari
dirinya sendiri atau karakteristik pribadi. Menurut Feist & Feist (2010: 253-254),
seseorang akan berusaha dalam meraih tujuannya karena mereka memiliki
keyakinan bahwa usaha yang telah dilakukan akan menghasilkan kesuksesan.
Menurut Robbins & Judge (2008:138), menjelaskan bahwa locus of
control merupakan tingkat keyakinan setiap individu bahwa mereka adalah
penentu atas nasibnya sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Ivancevih,
Konopaske, dan Matteson (2007: 97), yang mengemukakan bahwa locus of
control merupakan penentu tingkat keyakinan individu bahwa perilakunya akan
mempengaruhi setiap peristiwa yang terjadi pada dirinya. Jadi locus of control
13

menunjukkan tingkat keyakinan individu bahwa setiap nasib ataupun keadaan


hidupnya tergantung dengan kemampuan dan usahannya.
Duffy & Atwarer (2005) menjelaskan bahwa locus of control merupakan
sumber keyakinan dari diri sendiri ataupun dari luar dirinya dalam mengendalikan
setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi pada dirinya. Levenson (1981) yang
menyatakan locus of control merupakan tingkat keyakinan individu atas sumber
penyebab dari setiap peristiwa-peristiwa yang dialami dalam kehidupannya. Hal
tersebut juga dipertegas oleh Robinson dkk (1991: 425), setiap orang memiliki
keyakinan atas kemampuannya dalam mengendalikan kehidupannya sendiri, atau
justru orang lainlah yang mengatur kehidupannya, dan bisa berkeyakinan bahwa
ada faktor nasib, keberentungan atau kesempatan yang berpengaruh besar dalam
kehidupannya.
Menurut Spector (1998) menjelaskan bahwa locus of control didefinisikan
sebagai kepercayaan umum bahwa setiap keberhasilan dan kegagalan dalam
hidupnya dikendalikan oleh perilakunya sendiri (internal), atau mungkin setiap
kegagalan dan keberhasilan dalam hidupnya dikendalikan oleh faktor lain seperti
kesempatan, keberuntungan, dan nasib (eksternal).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa locus of control
berkaitan erat dengan timgka keyakinan seseorang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
locus of control merupakan tingkat keyakinan individu terhadap sumber penyebab
atas peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya, apakah prestasi,
keberhasilan, dan kegagalan dalam hidupnya dikendalikan oleh perilakunya
sendiri (faktor internal) ataukah dikendalikan oleh nasib, keberuntungan, orang
lain, status sosial dan kesempatan (faktor eksternal).

2. Orientasi Locus Of control


Menurut pendapat Rotter (dalam Sumawan 2005:42), dijelaskan bahwa
orientasi locus of control di bagi menjadi dua yakni internal (internal locus of
control) dan eksternal (external locus of control). Seseorang yang mempunyai
keyakinan bahwa kesuksesan dan kegagalan atas nasibnya di pengaruhi oleh
kemampuan dari dalam diri sendiri maka dapat dikatakan memiliki orientasi locus
of control internal. Friedman dan Schustack (2008: 275) menjelaskan bahwa locus
14

of control internal merupakan tingkat keyakinan inidividu terhadap tindakannya


sendiri akan mempengaruhi hasil akhir sesuai dengan yang diinginkan. Locus of
control eksternal merupakan keyakinan seseorang yang menganggap bahwa
peristiwa yang terjadi dalam hidupnya dipengaruhi oleh faktor dari luar dirinya
seperti kesempatan,keberuntungan atau orang lain.
Individu yang mempunyai locus of control internal maka individu tersebut
memiliki keyakinan bahwa perilakunya sendiri akan mempengaruhi hasil akhir
sehingga individu tersebut akan dapat mengendalikan perilakunya dan tentu lebih
keras lagi dalam berusaha untuk mencapai hasil akhir yang sesuai dengan
keinginannya, lain halnya individu yang cenderung pada locus of control
eksternal, maka individu tersebut akan memiliki keyakinan bahwa setiap peristiwa
atau kejadian yang terjadi dalam hidupnya di pengaruhi oleh faktor nasib,
keberentungan dan kesempatan (M. Nir & Rini, 2012: 67).
Menurut Rotter (dalam Friedman & schustack, 2006), menjelaskan locus of
control sebagai variabel yang memiliki dua dimensi yakni (a) locus of control
internal dan locus of control eksternal. Locus Of control internal yakni tingkat
keyakinan seseorang bahwa hasil atas pencapaian yang diperoleh berdasarkan
dengan usaha dan kerja keras yang dikeluarkan. Individu yang berorientasi pada
locus of control internal cenderung meyakini bahwa kejadian peristiwa yang
terjadi merupakan akibat dari tindakannya sendiri, sehingga individu tersebut
memiliki kontrol kendali yang baik terhadap dirinya sendiri, cenderung dapat
mempengaruhi orang lain dan sikap optimisme terhadap apa yang dilakukannya
pasti berhasil.
Locus of control eksternal merupakan tingkat keyakinan terhadap
takdir,kesempatan,kekuasaan orang lain merupakan kondisi yang dapat
mempengaruhi keberhasilan atas pencapaiannya. Hal ini seseorang akan
cenderung merasa kawatir terhadap apa yang dilakukannya akan berhasil atau
tidak, karena hasil keberhasilan dipengaruhi oleh kondisi dari luar dirinya
Individu yang memiliki locus of control internal apabila : (a) menganggap
bahwa penentuan nasib dalam kehidupannya tergantung dari kontrol dalam
dirinya,(b) menganggap bahwa hasil pencapaian dalam hidupnya di dapatkan
dengan kerja keras yang telah mereka lakukan sendiri,(c) Memiliki anggapan
15

bahwa pengaruh kondisi lingkungan dalam mencapai keinginannya dapat


dikontrol melalui diri sendiri. Sedangkan locus of control eksternal apabila :
keyakinan terhadap pencapaian nasibnya di kontrol oleh kondisi sekitarnya
(Nanang shonhadji, 2009: 151).
Menurut Crider (dalam Dwijayanti, 2017) menjelaskan bahwa terdapat
karakteristik yang berbeda antara seseorang yang memiliki locus of control
internal dan eksternal, karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Karakteristik Locus Of Control Internal dan Eksternal
Locus Of Control Internal Locus Of Control Eksternal
1. Suka bekerja keras 1. Kurang memiliki inisiatif
2. Memiliki inisiatif yang tinggi 2. Mempunyai harapan bahwa ada
3. Selalu berusaha untuk menemukan sedikit korelasi antara usaha
pemecahan masalah 3. Kurang suka berusaha
4. Selalu mencoba berpikir seefektif 4. Percaya pada faktor yang mengontrol
mungkin 5. Kurang mencari informasi untuk
5. Mempunyai persepsi bahwa usaha memecahkan masalah
harus dilakukan jika ingin berhasil

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua orientasi


locus of control yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal.
Locus of control internal merupakan tingkat keyakinan seseorang bahwa setiap
peristiwa yang terjadi merupakan akibat dari tindakannya sendiri. Seseorang yang
cenderung memiliki locus of control internal meyakini bahwa keberhasilan dan
kegagalan atas nasibnya berdasar pada usaha yang dikeluarkan. Sedangkan locus
of control eksternal meyakini bahwa segala peristiwa yang terjadi di pengaruhi
oleh kondisi atau lingkungan sekitar. Jadi seseorang yang cenderung kepada locus
of control eksternal maka orang tersebut meyakini bahwa setiap peristiwa atau
kejadian yang terjadi akibat pengaruh dari kekuasaan orang lain,takdir dan
kesempatan.

1. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Locus Of Control


Menurut Andriati (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi locus of
control seseorang, antara lain : (a) Kognitif, Kesadaran dalam berpikir dan
beperilaku serta pengambilan keputusan seseorang akan di kendalikan oleh fungsi
kognitif. Perkembangan kognitif settiap individu dipengaruhi oleh faktor usia.
Faktor usia sangat berpengaruh terhadap pengendalian perilaku seseorang atas
peristiwa-peristiwa yang di alaminya. Semakin bertambah usia seseorang maka
16

pola pikir juga akan berubah sesuai dengan kadar usianya. Pola pikir seseorang
sangat berkaitan erat dengan tingkah laku. Ketika orang memiliki pola pikir baik
maka akan bertindak baik. Akan tetapi sebaliknya ketika seseorang yang memiliki
pola pikir yang kurang baik maka akan menimbulkan sebuah perilaku tindakan
yang tidak baik pula. Ketika seseorang berada pada posisi usia dan pola pikir
yang matang, maka akan dapat mengendalikan nasibnya sendiri dan memiliki
gagasan, rasa tanggung jawab serta optimisme terhadap apa yang diinginkan. (b)
orang tua, keluarga memiliki peranan penting dalam pembentukan locus of
control.
Keluarga merupakan tempat bagi anak untuk mulai tumbuh dan
berkembang baik sikap dan perilakunya. Ketika cara mendidik anak lebih
cenderung fleksibel dan mengajari untuk hidup mandiri akan mendorong anak ke
internal locus of control. Sedangkan cara mendidik dengan sikap kekerasan
seperti menghukum dan memusuhi akan mendorong anak ke arah eksternal locus
of control. (c) perbedaan respon, pemberian respon dalam saat yang tepat dapat
memberikan pengaruh terhadap persepsi anak (internal locus of control).
Sedangkan pemberian respon yang tidak tepat terhadap tingkah laku anak, maka
akan memberikan pengaruh terhadap persepsi anak bahwa perilakunya tidak
mempunyai nilai positif terhadap lingkungan sekitar. Sehingga individu percaya
bahwa lingkunganlah yang dapat menentukan kehidupannya (external locus of
control. (d) lingkungan, pengaruh dalam pembentukan locus of control salah
satunya dari peran lingkan. Lingkungan yang tidak memberikan kesempatan dan
selalu memberikan hambatan akan membentuk eksternal locus of control.
Sebaliknya, lingkungan yang mendukung peran individu dan memberikan
kesempatan, dapat membentuk internal locus of control pada individu
Menurut Monks (1982) menjelaskan bahwa pembentukan locus of ontrol
tergantung dari: (a) stimulus, ketika anak mengalami deprivasi persepsual (tidak
mendapatkan stimulasi yang memadai) hal ini disebabkan karena anak
kekurangan stimulasi dari lingkungan. (b) respon, memberikan perlakuan atau
respon pada saat-saat yang tepat terhadap tingkah laku anak maka dapat
memberikan pengaruh yang penting terhadap rasa diri anak. Dua faktor tersebut
sangat beprpengaruh terhadap pembentukan lous of control internal dan eksternal
17

pada anak, karena hal ini dapat memberikan rasa kepada anak bahwa dirinyalah
yang menguasai reinforcement ketika lingkungan selalu memberi respon terhadap
perilaku anak.
Individu yang dibesarkan pada lingkungan yang penuh kehangatan maka
individu tersebut dikatakan cenderung berorientasi pada locus of control internal.
Sedangkan individu yang dibesarkan dalam lingkungkan yang lebih banyak
menerapkam hukuman fisik dan pengurangan hak-hak istimewa anak, maka
individu tersebut cendurung berorientasi pada locus of ontrol eksternal McDonald
& Phares (dalam phares, 1976:123

2. Aspek-aspek Locus Of Control


Berdasarkan Phares (dalam Silalahi 2009: 30-32), menjelaskan aspek-
aspek locus of control terdiri dari dua aspek yakni aspek internal dan eksternal.
Aspek internal meliputi : (a) kemampuan, keyakinan bahwa kesuksesan dan
kegagalan yang terjadi dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki, (b) minat,
seseorang memiliki minat yang lebih besar terhadap kontrol perilaku,peristiwa
dan tindakannya, (c) usaha, seseorang yang memiliki locus of control internal
cenderung bersikap optimis,pantang menyerah terhadap keinginannya dan selalu
berusaha maksimal untuk mengontrol perilakunya. Sedangkan aspek eksternal
meliputi: (a) nasib, seseorang meyakini bahwa kesuksesan dan kegagalan
merupakan bagian dari takdir yang tidak bisa diubah,percaya akan firasat baik dan
buruk. (b) Keberuntungan, Seseorang percaya bahwa kegagalan dan
keberuntungan merupakan pengaruh dari faktor keberuntungan. (c) sosial-
ekonomi, individu cenderung memiliki sifat materialistik dan menilai orang
berdasarkan pangkat,jabatan atau tingkat kesejahteraan. (d) pengaruh orang lain,
individu sangat menggantungkan diri dengan orang lain dan meyakini bahwa
perilakunya dipengaruhi oleh orang yang memiliki jabatan diatasnya.
Konsep mengenai locus of control menurut Rotter (dalam Larsen dan
Buss, 2008: 405) menjelaskan bahwa terdapat 4 konsep dasar locus of
control,yaitu: (a) potensi perilaku, mengacu pada kemungkinan bahwa perilaku
tertentu seseorang akan terjadi pada situasi tertentu. (b) pengharapan,
kepercayaan setiap orang dalam berperilaku secara khusus akan diikuti oleh
18

penguatan yang telah diprediksikan. (c) nilai penguatan, penjelasan tingkat pilihan
untuk suatu penguatan sebagai pengganti yang lain. Penguatan ini berdasar pada
pengalaman yang menggabungkan penguatan yang telah terjadi atau masal lalu
dengan situasi atau kondisi yang terjadi saat ini. (d) situasi psikologis, keyakinan
bahwa seseorang akan terus memberikan respon atau reaksi terhadap lingkungan
eksternal maupun lingkungan internalnya.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka indikator untuk mengukur tingkat
locus of control dalam penelitian ini terdapat dua aspek indikator yaitu internal
dan eksternal. Aspek internal meliputi (a) kemampuan, (b) minat, (c) usaha.
Sedangkan aspek eksternal meliputi: (a) nasib, (b) keberuntungan, (c) sosial
ekonomi, (d) pengaruh orang lain (Phares dalam Silalahi 2009: 30-32).

C. Praktik Kerja Lapangan


1. Pengertian Praktik Kerja Lapangan
Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada dasarnya
dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang handal sehingga dapat
menguasai ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bidang keahlian
masing-masing sebelum memasuki dunia kerja. SMK selalu berupaya dalam
meningkatkan kualitas pendidikannya dalam mempersiapkan siswa sebelum
memasuki dunia kerja salah satunya melalui program praktik kerja lapangan.
Berdasarkan UU Dikmenti yang dikutip oleh Nur Tri Lestyorini (2010:13)
diungkapkan bahwa praktik kerja lapangan merupakan program wajib yang harus
dilaksanakan sekolah serta wajib diikuti oleh siswa. Penyelenggaraan program
praktik kerja lapangan dapat mengkombinasikan dan memadukan antara keahlian
yang didapat ketika pembelajaran di kelas dengan proses pembelajaran secara
langsung di lapangan yang dihadapkan dalam situasi dan permasalahan yang
muncul.
Menurut Johnson (dalam Martanto, 2008) menjelaskan bahwa praktik
kerja lapangan merupakan bentuk pelatihan ditempat kerja yang pada umumnya
berupa pelatihan technial skill dan berfokus pada peningkatan produktivitas secara
cepat. Hal ini juga dipertegas oleh pendapat Henny Abertina B L (2012: 30), yang
mengungkapkan bahwa praktik kerja lapangan adalah sistem belajar di luar
19

sekolah yang harus diselenggarakan oleh sekolah bertujuan untuk memberikan


pengalaman kerja terhadap siswa secara nyata dan wajib diikuti oleh seluruh
siswa untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan diatas praktik kerja
lapangan merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan program pendidikan
kejuruan yang bekerja sama dengan dunia industri melalui pembelajaran praktik
secara langsung sebagai wujud implementasi terhadap ilmu dan ketrampilan yang
telah di dapatkan siswa kelas XII program keahlian TITL SMK di Kabupaten
Magetan selama mengikuti proses pembelajaran di sekolah.

2. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Pelaksanaan Program Praktik Lapangan (PKL) merupakan upaya SMK
dalam meningkatkan etos kerja siswa sebelum memasuki dunia kerja. Pelaksanaan
praktik kerja lapangan menjadi kesempatan siswa dalam mengembangkan dan
menggali informasi mengenai ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang sudah
didapat dari sekolah, dipadukan dengan praktik secara langsung di lapangan.
Menurut buku pedoman pelaksanaan praktik kerja lapangan berdasarkan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2007 menjelaskan
bahwa tujuan praktik kerja lapangan antara lain : (a) memberikan pengelaman
kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka menanamkan
(internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan
hasil kerja. (b) menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global. (c)
memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan
standar kompetensi lulusan. (d) mengaktualisasikam salah satu bentuk aktivitas
dalam penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan
isntitusi dunia kerja atau industri yang memadukan secara sistematis dan sistemik.
Menurut Made Wena (1996: 12), menyebutkan bahwa tujuan praktik kerja
lapangan adalah: (a) menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian
profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat etos kerja, ketrampilan dan
pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, (b) meningkatkan
keterkaitan (link and match) antara lembaga pelatihan kejuruan dengan lembaga
20

pendidikan, (c) meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga


kera berkualitas dan profesional, (5) memberi penghargaan dan pengakuan
terhadap pengalaman kerja sebagai proses dari pendidikan.
Menurut Oemar Hamalik praktik kerja lapangan disebut dengan On The
Job Training (OJT) merupakan modal pelatihan yang dilaksanakan di lapangan,
dengan tujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan
tertentu sesuai dengan kurikulum dan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan. Hal ini
sangat berguna bagi siswa ketika bekerja nanti agar dapat dengan mudah
beradaptasi dengan lingkungan kerja dan menambah kesiapan ketika terjun ke
dunia kerja serta dalam bekerja nantinya dapat sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan
bahwa penyelenggaraan praktik kerja lapangan bertujuan untuk membentuk siswa
kelas XII program keahlian TITL SMK di Kabupaten Magetan sebagai calon
tenaga kerja yang memiliki kecapakan dalam bekerja sehingga mampu bersaing
dan dapat membiasakan diri terhadap tantangan dan tuntutan dunia kerja.

3. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Pelaksanaan praktik kerja lapangan merupakan penerapan model
Pendidikan Sistem Ganda (PSG). PSG merupakan penyelenggaran pendidikan
keahlian profesioanl yang secara sistematis mensinkronkan terhadap penguasan
pengetahuan dan ketrampilan yang di dapat selama pendidikan di kelas dengan
perlakuan kerja secara langsung di lapangan, sehingga dapat meningkatkan
keahlian profesional yang sesuai dengan masing-masing program keahlian.
Dalam pencapaian keterlaksanaan praktik kerja lapangan ini tentunya
harus ada dukungan dan kerjasama antara sekolah dengan dunia industri. Tanpa
ada peran dari dunia industri maka program praktik kerja lapangan ini tidak dapat
tercapai, karena yang mengetahui standart tenaga kerja yang dibutuhkan dan
bagaimana cara mendidik calon tenaga kerja tersebut sehingga dapat memenuhi
standart yang di butuhkan hanya dunia industri itu sendiri yang paling mengetahui
hal tersebut. Berdasarkan hal tersebut, dunia industri harus selalu memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar dan mengembangkan ketrampilan serta
21

ilmu pengetahuan yang telah dipelajari ketika ingin melakukan praktik kerja
lapangan di perusahaan yang di pilih oleh siswa.
Pemilihan tempat industri dilakukan oleh siswa sendiri dengan
pendampingan dari guru koordinator praktik ketja lapangan. Hal ini bertujuan
agar siswa dalam memilih dunia industri dapat sesuai dengan bidang keahliannya.
Program praktik kerja lapangan ditujukan kepada siswa kelas XI semester empat
program keahlian TITL SMK di Kabupaten Magetan. Rentan waktu pelaksanaan
praktik kerja lapangan di SMK program TITL di Kabupaten Magetan yakni tiga
bulan, dalam jangka waktu ini siswa melakukan pembelajaran praktik secara
langsung di dunia industri.Selama melakukan praktik kerja lapangan di industri
setiap siswa diwajibkan untuk menulis laporan kegiatan yang bertujuan untuk
mengetahui dan menilai kemampuan yang telah dipelajari.
Program praktik kerja lapangan ini diharapkan akan menjadi tempat bagi
siswa untuk belajar dan berkembang serta memadukan antara pembelajaran di
kelas dengan praktik secara langsung serta dapat mengetahui perkembangan
teknologi dalam dunia industri yang sesuai dengan bidang keahlian masing-
masing, dengan adanya program praktik kerja lapangan ini diharapkan dapat
menjalin kerja sama antara sekolah dengan perusahaan sehingga nanti dapat
memberikan peluang bagi siswa SMK TITL di Kabupaten Magetan dengan cepat
terserap dalam dunia kerja.

4. Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Menurut Emi Prabawati (2012:35) dengan dilaksanakannya program praktik
kerja lapangan siswa dapat menetapkan hasil belajar,membentuk sikap,mampu
beradaptasi dan mengamati terhadap situasi serta kondisi lingkungan
kerja,meningkatkan ketrampilan sesuai dengan keahlian masing-masing. Jadi,
praktik kerja lapangan sangat bermanfaat terhadap peningkatan rasa percaya diri
siswa ketika ingin memasuki dunia kerja. Selain hal itu dengan pelaksanaan
praktik kerja lapangan siswa dapat melatih ketrampilan dan pengetahuan yang
telah dipelajari di sekolah untuk diterapkan secara langsung di tempat industri.
Sehingga hal ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman siswa secara
langsung untuk memahami situasi dan kondisi di dalam dunia kerja.
22

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa program praktik kerja


lapangan sangat berpengaruh terhadap siswa dalam pembentukan dan peningkatan
softskill,seperti pembentukan sikap,mampu mengenalai dan memahami kondisi
lingkungan kerja,tanggung jawab,serta membentuk sikap disiplin dalam bekerja.
Selain itu dapat meningkatkan hardskill yakni menambah kemampuan dan
ketrampilan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

D. Informasi Dunia Kerja


1. Pengertian
Informasi berperan penting terhadap pola perkembangan sikap seseorang
dalam menyikapi kejadian-kejadian yang terjadi diseklilingnya. Semakin banyak
informasi yang diperoleh maka seseorang akan mampu mengenali dan tanggap
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya, dengan hal ini
akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yang diambil dalam
kehidupan bermasyarakat. Hal ini dipertegas oleh pendapat Davis (dalam
Depdiknas,2005:12), menjelaskan bahwa informasi merupakan sebuah data yang
diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya, yakni berupa nilai yang
dapat dipahami dalam mengambil keputusan saat ini maupun masa depan.
Sedangkan Rakhmat (1994: 50) menjelaskan bahwa dunia kerja adalah gambaran
kondisi orang-orang yang bekerja pada suatu bidang pekerjaan tertentu. Hal ini
berarti dunia kerja merupakan segala kondisi mengenai aktivitas kerja.
Informasi dunia kerja merupakan suatu fakta tentang pekerjaan atau jabatan
yang pemakaiannya biasa digunkan dalam bimbingan karier dan bertujuan untuk
dipergunakan sebagai alat ukur dalam membantu indvidu memperoleh
pemahaman dan pengetahuan tentang dunia kerja (Sukardi dan Sumiati, 1993:
112). Informasi dunia kerja merupakan bagian terpenting yang harus dimiliki
siswa, terutama bagi siswa lulusan SMK yang telah disiapkan untuk memasuki
dunia kerja. Hal ini mengharuskan SMK harus memiliki hubungan atau relasi
yang banyak dengan para pelaku dunia kerja sehingga memudahkan para
siswanya dalam mendapatkan seluruh informasi mengenai dunia kerja, terutama
sesuai dengan bidang keahliannya.
23

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi dunia


kerja merupakan segala informasi yang akurat dengan disertai ketentuan-
ketentuan mengenai jumlah lowongan kerja, jenis-jenis pekerjaan, kondisi kerja,
cara melamar kerja, persyaratan memasuki dunia kerja, dan jaminan kesejahteraan
kepada pekerjanya dengan tujuan untuk memberikan arahan dan pandangan
kepada siswa tentang dunia kerja..

2. Syarat-syarat Informasi Dunia Kerja


Informasi dunia kerja sangat berpengaruh terhadap kesiapan kerja karena
dengan diperolehnya informasi dunia kerja memberi pandangan siswa dalam
pengambilan keputusan ketika ingin memasuki dunia kerja. Informasi yang
berkualitas sangat penting bagi siswa untuk membantu dalam pengambila
keputusan kerja. Menurut Tata Sutabri (dalam Eka Nurrahmah, 2014: 45-46)
menyatakan bahwa informasi yang berkualitas, yakni : (a) akurat , informasi harus
bebas dari kesalahan-kesalahan,tidak bias dan tidak menyesatkan. (b)
kesempurnaan informasi, informasi yang disampaikan atau disajikan harus
lengkap tanpa ada penguranagan,penambahan dan pengubahan. (c) tepat waktu,
informasi harus disajikan secara tepat waktu, karena informasi akan menjadi dasar
dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan mengakibatkan
kekeliruan dalam pengambilan keputusan. (d) relevansi, informasi yang disajikan
harus memiliki manfaat ketika diterima oleh siswa yang membutuhkan. (e) mudah
dan murah, informasi yang disajikan harus bisa didapatkan dengan mudah dan
murah karena sebagai kecepatan dan kemudahan dalam pengambilan keputusan.

3. Sumber-sumber Informasi Dunia Kerja


Menurut Supriatna dan Budiman (2012: 52-53)), seseorang dalam mencari
dan memperoleh suatu informasi mengenai pekerjaan bisa diperoleh melalui: (a)
bursa kerja, merupakan salah satu unit pelayanan untuk siswa dalam memperoleh
informasi mengenai peluang kerja. Bursa kerja, dapat diperoleh melalui Bursa
Kerja Khusus (BKK) yang telah disediakan oleh pihak sekolah. Guru atau pihak
yang bertugas mengumpulkan informasi-informasi yang akurat mengenai setiap
peluang kerja. Informasi yang akurat terkait bursa kerja meliputi : persyaratan
24

memasuki dunia kerja,gaji,kesejahteraan bagi tenaga kerja,bidang pekerjaan yang


diberikan. (b) career days, kegiatan ini merupakan salah satu program pemberian
informasi tentang peluang kerja. Kegiatan ini lebih memberikan motivasi-
motivasi,kiat-kiat dan pengetahuan mengenai dunia kerja yang langsung
dijelaskan oleh para pakar-pakar atau langsung dari pihak perusahaan dalam
berbagai bidang karir. Selain itu, terdapat kegiatan pembukaan stand oleh
perusahaan-perusahaan tertentu. Pembukaan stand tersebut bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan mengenalkan kepada siswa mengenai latar
belakang perusahaan,prosedur bekerja di masing-masing perusahaan tersebut,
sehingga hal ini dapat memberikan peluang kerja bagi siswa. (c) kunjungan
industri, kunjungan ini merupakan program dari sekolah dalam mengenalkan
siswa terhadap kondisi mengenai dunia kerja yang sesungguhnya. Kegiatan
kunjungan industri ini di bimbing oleh guru dan di narasumberi langsung oleh
perwakilan dari perusahaan.. Biasanya siswa diajak keliling dan dijelaskan secara
terperinci mengenai setiap bidang pekerjaan di perusahaan tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sumber informasi
dunia kerja yang akurat dan dapat dipercaya sangat dibutuhkan bagi siswa dalam
memperoleh pekerjaan, informasi tersebut dapat diperoleh dari kegiatan career
days, bursa kerja, dan kunjungan industri.

4. Ruang Lingkup Informasi Dunia Kerja


Ruang lingkup informasi dunia kerja merupakan suatu pengetahuan
seputar informasi dunia kerja. Hal ini penting bagi siswa dalam mengetahui dan
memilih berbagai hal mengenai pekerjaan, baik pekerjaan yang diminati maupun
tidak diminati. Tujuannya yaitu supaya siswa memiliki pandangan yang luas dan
jelas tentang berbagai pekerjaan.
Menurut Ahmadi dan Rohani (1991:176) menjelaskan bahwa terdapat
beberapa informasi pekerjaan yang perlu diketahui oleh siswa, yaitu: (a) jenis-
jenis pekerjaan yang ada dilingkungannya, (b) jenis-jenis pekerjaan yang bisa
dimasuki oleh suatu tamatan, (c) kondisi dan masa depan dalam suatu pekerjaan,
(d) jenis pendidikan yang tersedia untuk suatu pekerjaan, (e) syarat khusus suatu
pekerjaan.
25

Menurut Eka Nurrahmah (2014: 41), menjelaskan bahwa secara garis


besar ruang lingkup informasi dunia kerja yaitu: (a) klasifikasi pekerjaan, yaitu
mengenai gaji/imbalan, tugas-tugas nyata pekerjaan, dan persyaratan pekerjaan.
(b) kondisi dan potensi masa depan, yaitu terdiri dari kondisi dan situasi kerja
serta kesejahteraan karyawan.

E. Penelitian yang Relevan


Penelitian pertama yang relevan mengenai pengaruh praktik kerja
lapangan dan locus of control terhadap kesiapan kerja pernah dilakukan oleh Hana
Binti Muyasaroh (2013) berjudul "Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri
dan Locus Of Control Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 1
Surakarta". Hasil penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan dengan arah
hubungan positif antara locus of control terhadap kesiapan kerja pada siswa kelas
XII SMK Negeri 1 Surakarta. Ketika pembentukan locus of control pada siswa
semakin baik maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kesiapan kerja bagi
siswa tersebut.
Hasil penelitian kedua didapat dari penelitian Diyah Triani dan Sandy
Arief yang berjudul "Pengaruh Praktik Kerja Industri, Hasil Belajar Mata
Pelajaran Akuntansi, dan Motivasi Memasuki Kerja Terhadap Kesiapan Kerja
Siswa Akuntansi". Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa skor rata-rata
praktik kerja indutsri sebesar 60,83 (interval 59-70) hal ini berarti praktik kerja
industri pada siswa akuntansi dalam kategori sangat baik. Dengan pelaksanaan
prakerin yang optimal maka dapat meningkatkan kesiapan kerja pada siswa.
Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Rizky Kurniawan (2015) "Pengaruh
Kesiapan Kerja dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Kemampuan Praktik
Pemesinan Siswa Kelas XII Teknik Mesin SMK Negeri 2 Kota Probolinggo".
Penelitian ini menunjukan bahwa informasi dunia kerja pada siswa kelas XII
Teknik Pemesinan SMKN 2 Kota Probolinggo dikategorikan sangat tinggi
sebanyak 68 siswa (90,7%). .
Penelitian keempat dilakukan oleh Sandi Riawan Nugroho (2014) dengan
judul "Pengaruh Locus Of Control dan Konsep Diri Terhadap Kematangan Karir
Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 3
26

Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa locus of control dan konsep diri
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kematangan karir siswa.
Penelitian kelima dilakukan oleh Dina Cahya dan Martono (2018), yang
berjudul Pengaruh Praktik Kerja Industri, Bimbingan Karir, Penguasaan Soft
Skill, dan Kompetensi kejuruan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif secara parsial antara praktik kerja
industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI administrasi perkantoran SMK PL
Tarcisius Semarang.
Hasil penelitian keenam dilakukan oleh Rofi'ul dan Margunani(2014) yang
berjudul "Pengaruh Praktik Kerja Industri, Penguasaan Mata Diklat Produktif
Akuntansi Dan Minat Kerja Siswa Terhadap Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja
Siswa SMK Program Keahlian Akuntansi Di SMK 1 Salatiga Tahun Ajaran
2013/2014". Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa.
Hasil penelitian ketujuh dilakukan oleh Ajeng Pradini (2017), "Penagruh
Praktik Kerja Industri dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja
Dengan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada
Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Semarang).
Menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara informasi
dunia kerja terhadap motivasi memasuki dunia kerja dengan taraf signifikansi
sebesar (0,00). Ketika informasi yang didapatkan siswa semakin banyak maka
motivasi memasuki dunia kerja siswa akan meningkat.

F. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Locus Of Control Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Se-Kabupaten Magetan
Locus of control atau biasa disebut kontrol diri merupakan keyakinan
seseorang terhadap mampu atau tidaknya orang tersebut mengontrol nasibnya
kearah yang positif. Menurut Ghufron & Risnawita (2017: 21) mendefinisikan
kontrol diri merupakan kemampuan seseorang yang dapat digunakan dan
dikembangkan dalam proses kehidupannya, termasuk ketika berhadapan dengan
kondisi yang terdapat di sekitar lingkungannya.
27

Menurut pendapat Rotter dalam Sumawan (2005:42), orientasi locus of


control terbagi menjadi dua arah yakni locus of control internal dan locus of
control eksternal. Dimana individu yang memiliki locus of control internal
meyakini bahwa setiap peritiwa yang terjadi dalam hidupnya merupakan akibat
dari usaha,kerja kerasnya sendiri. Sedangkan individu yang cenderung memiliki
locus of control eksternal meyakini bahwa ada pengaruh dari luar dirinya yang
menjadi pengaruh terhadap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya.
Locus of control memiliki pengaruh besar terhadap kesiapan kerja. Ketika
seseorang memiliki kontrol diri yang baik maka akan dapat mengendalikan dan
meyikapi setiap peristiwa dan kejadian dalam hidupnya, baik itu keberhasilan,
kesuksesan maupun kegagalan. Maka dari itu, siswa harus berusaha untuk
mengembangkan kemampuannya dan mempersiapkan dirinya dalam bekerja,
dibandingkan harus menunggu keberentungan atau faktor orang lain tanpa adanya
sebuah usaha dan kerja keras dari dirinya sendiri.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa locus of control
sangat dibutuhkan dalam kesiapan kerja siswa ketika memasuki dunia kerja.
Dengan locus of control yang baik akan mampu mengarahkan siswa berperilaku
positif dan mengendalikan dirinya dalam merespon setiap peristiwa yang terjadi
baik itu kesuksesan, keberhasilan maupun kegagalan dalam hidupnya.

2. Pengaruh Praktik Kerja Lapangan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa


Kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Se-Kabupaten Magetan
Kesiapan kerja merupakan kondisi yang menunjukkan bahwa seseorang
memiliki kematangan fisik,mental,pengalam dan kemampuan serta motivasi
dalam melakukan suatu pekerjaan (Hana, 2013:4). Pengalaman merupakan hal
yang utama ketika seseorang mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja.
Dengan memiliki pengalaman yang baik maka seseorang akan mampu menguasai
dan mengerjakan setiap pekerjaan yang diberikan dengan hasil maksimal. Upaya
SMK dalam meningkatkan kwalitas pengalaman setiap siswa ketika memasuki
dunia kerja, salah satunya adalah dengan melaksanakan program Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL). Hal ini dipertegas
28

Stevani dan Yulhendri (2012:55), salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan
kerja yakni pengalaman praktik kerja lapangan.
Program praktik kerja lapangan bertujuan untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan profesional aspek ketrampilan manajemen sesuai
dengan tujuan program pelatihan yang hendak dicapai (Oemar Hamalik, 2007:91).
Sehingga dengan praktik kerja lapangan dapat meningkatkan kemampuan softskill
dan hardskill siswa dalam memasuki dunia kerja.
Sesuai dengan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa salah satu faktor
yang mempengaruhi kesiapan kerja yakni dengan pengalaman praktik kerja
lapangan. Dengan pelaksanaan program praktik kerja lapangan dapat memberikan
bekal bagi siswa dalam memasuki dunia kerja.

3. Pengaruh Informasi Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas


XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Se-Kabupaten Magetan.
Informasi pekerjaan memiliki cakupan, yaitu pengetahuan mengenai dunia
kerja pada umumnya dan bidang pekerjaan tertentu pada khususnya, yang
ditujukan sebagai pengembangan rencana sementara pekerjaan yang akan menjadi
pegangan siswa setelah lulus (Syamsu Yusuf, 2006:267). Informasi dunia kerja
berperan penting terhadap keyakinan seseorang dalam mempersiapkan dirinya
memasuki dunia kerja. Informasi mengenai kerja memberikan pengetahuan dan
gambaran terhadap berbagai kondisi yang ada di dalam dunia kerja kepada calon
tenaga kerja. Kondisi tersebut antara lain, kualifikasi pekerjaan yang
diinginkan,ketentuan-ketentuan dalam memasuki pekerjaan,lingkungan
kerja,imbalan yang ditawarkan. Hal ini dapat membantu siswa SMK dalam
mengambil keputusan terhadap pemilihan jenjang dan jenis pekerjaan yang sesuai
dengan keahlian masing-masing.
Selain hal itu informasi berperan kepada siswa dalam memberikan
pengarahan kepada siswa dalam menyikapi suatu keadaan dan berperan terhadap
pengambilan keputusan. Hal ini diduga ketika informasi yang diperoleh siswa
semakin lengkap,jelas,relevan terhadap suatu pekerjaan tertentu, maka akan
mempermudah siswa dalam mengambil keputusan sehingga dapat mempengaruhi
kesiapan kerja bagi siswa tersebut.
29

Berdasarkan penjelasan diatas diduga bahwa informasi dunia kerja


berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa ketika memasuki dunia kerja. Semakin
banyak dan sering informasi mengenai dunia kerja yang di peroleh siswa, maka
siswa akan bertambah yakin dalam memasuki dunia kerja.

4. Pengaruh Locus Of Control,Praktik Kerja Lapangan dan Informasi


Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Teknik Instalasi
Tenaga Listrik SMK Se-Kabupaten Magetan.
Berdasarkan penjelasan uraian di atas dapat ketahui bahwa dalam
penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan
kerja bagi siswa kelas XII TITL SMK Se-Kabupaten Magetan. Faktor-faktor
tersebut antara lain pengaruh locus of control, praktik kerja lapangan dan
informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa. Menurut Stevani dan
Yulhendri (2012:55), menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi
kesiapan kerja, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
kematangan fisik,mental dan kognitif. Faktor eksternal meliputi peran
lingkungan,sarana prasarana,informasi dunia kerja,praktik kerja lapangan.
Locus of control merupakan faktor internal yang mempengaruhi kesiapan
kerja seseorang ketika akan memasuki dunia kerja. Seseorang yang memiliki
locus of control yang baik maka akan memahami bahwa setiap peristiwa yang
terjadi dalam hidupnya dipengaruhi oleh tindakan atau sikap dari dirinya sendiri
dan juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Sehingga dengan pemahaman
ini dapat membentuk seseorang selalu berfikir positif bahwa segala sesuatu yang
terjadi pada dirinya sebagian besar akan ditentukan oleh dirinya sendiri.
Dalam pelaksanaan program praktik kerja lapangan ketika seseorang
memiliki locus of control yang baik maka akan terbentuk sikap positif dalam
bekerja. Dengan sikap positif tersebut siswa dapat mengkondisikan serta
mengkontrol setiap tindakan dan perilakunya ketika melakukan berbagai
pekerjaan di dalam pelaksanaan program praktik kerja lapangan. Program praktik
kerja lapangan ini bertujuan untuk meningkatkan softskill dan hardskill siswa
dalam menghadapi dunia kerja. Sehingga dengan diadakannya program praktik
kerja lapangan ini dapat meningkatkan kualitas kesiapan kerja siswa.
30

Informasi dunia kerja diduga juga berpengaruh terhadap kesiapan kerja


siswa, dengan semakin banyak informasi yang dicari maupun diperoleh siswa
maka akan berpengeruh terhadap pemahaman siswa mengenai kondisi dan
kualifikasi dari dunia kerja tersebut. Informasi yang berkualitas dan relevan akan
berguna terhadap siswa dalam jenjang karirnya kedepan. Berdasarkan hal tersebut,
informasi mengenai dunia kerja sangat berpengaruh terhadap kesiapan kerja
siswa.
Berdasarkan uraian diatas diduga bahwa terdapat pengaruh locus of
control,praktik kerja lapangan dan informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja
siswa kelas XII TITL SMK Se-Kabupaten Magetan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rencana Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Penelitian
kuantitatif menurut Arikunto (2010:27) merupakan penelitian yang menggunakan
angka-angka, dimulai dari pengumpulan data,analisis terhadap data,serta
pengujian terhadap hasilnya. Rancangan peneltian ini yaitu deskriptif explanatori
dengan sifat expost-fact. Menurut Noor (2011:34) Penelitian deskriptif adalah
suatu penelitian yang medeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang
terjadi. Menurut Mardalis (2006:6) penelitian eksplanatori adalah penelitian
pengujian hipotesa yang menguji hubungan sebab akibat diantara variabel yang
diteliti. Jadi penelitian ekplanatori dalam penelitian ini digunakan untuk
menjalaskan hubungan pengaruh tiap variabel, yaitu pengaruh variabel bebas
terhadap terikat.
Menurut Arikunto (2010:17), penelitian bersifat expost-facto karena data
yang diperoleh adalah data hasil dari perstiwa yang sudah terjadi, sehingga
peneliti hanya mengungkapkan fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah
ada pada responden. Desain rancangan dasar penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh antara variabel bebas yaitu locus of control (X1), praktik
kerja lapangan (X2) dan informasi dunia kerja (X3) terhadap variabel terikat yakni
kesiapan kerja siswa (Y).

Locus Of Control rxy


(X1) rx1y

Praktik Kerja Lapangan rx2y Terhadap Kesiapan Kerja


(X2)
(Y)
Informasi Dunia Kerja
rx3y
(X3)

(X3) Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

31
32

Keterangan :
X1 : Locus of control (variabel bebas)
X2 : Praktik kerja lapangan (variabel bebas)
X3 : Informasi dunia kerja (variabel bebas)
Y : Kesiapan kerja siswa kelas XII TITL (variabel terikat)
rx1y : Pengaruh parsial antara X1 dan Y
rx2y : Pengaruh parsial antara X2 dan Y
rx3y : Pengaruh parsial antara X3 dan Y
rxy : Pengaruh simultan X1, X2, X3 dan Y

B. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Menurut Sugiyono (2013:61), populasi merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Berdasarkan pendapat tersebut, populasi merupakan keseluruhan
obyek ataupun subyek penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik
sehingga dapat dipelajari, diteliti sehingga peniliti dapat menarik kesimpulan.
Populasi dari penlitian ini yaitu seluruh siswa kelas XII program keahlian teknik
instalasi tenaga listrik di Kabupaten Magetan yaitu sebanyak 110 siswa.

2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2012:62). Jika populasi dalam jumlah besar, dan peniliti tidak
mungkin memahami dan mempelajari semua yang ada pada populasi disebabkan
karena keterbatasan tenaga,dana dan waktu, maka peneliti dapat mengambil
sampel dari populasi. Maka dari itu, sampel yang akan diambil dari populasi harus
representatif (mewakili). Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2013) simple random
sampling adalah cara pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan statra
yang ada pada populasi tersebut. Kriteria sampel yang digunakan adalah siswa
SMK di Kota Malang dengan program keahlian teknik instalasi tenaga listrik yang
telah melaksanakan program praktik kerja lapangan. Pertimbangan menggunakan
simple random sampling karena adanya batasan dari sekolah yang akan diteliti
ketika penyebaran angket kepada siswa yang termasuk dalam populasi penelitian.
33

Ukuran besar kecil sampel yang digunakan sangat berpengaruh terhadap


penentuan tingkat ketelitian dalam sebuah penelitian, untuk batas maksimal
tingkat kesalahan dalam penelitian yaitu 5% (0,05). Hal ini digunakan untuk
mengindari tingkat kesalahan yang besar dari jumlah populasi yang sedikit.
Menurut (Umar:2004), rumus untuk menentukan besar kecilnya sampel dalam
sebuah penelitian dapat menggunakan rumus teknik slovin sebagai berikut :

.............................................................................................. (3.1)

Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
E : Tingkat ketelitian (0,05)
Berdasarkan rumus diatas maka penentuan sampel menggunakan rumus
slovin dari jumlah populasi 110 siswa menjadi jumlah sampel sebanyak 86 siswa.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2013:148). Instrumen
penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner tertutup dan terstruktur serta
responden harus memilih salah satu jawaban dari pertanyaan atau pernyataan
sesuai dengan kondisi responden. Instrumen digunakan untuk mengukur pengaruh
locus of control,praktik kerja lapangan,informasi dunia kerja dan kesiapan kerja
siswa kelas XII TITL SMK Se-Kabupaten Magetan.

1. Penyusunan Instrumen Penelitian


Penyusunan angket dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keseluruhan variabel yang terkait, baik dari variabel bebas dan variabel terikat
dengan menggunakan skala ukur Likert. Menurut Sugiyono (2013:134), skala
likert digunakan untuk mengukur sikap,opini, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang mengenai fenomena sosial. Skala likert dalam penelitian ini
berbentuk checklist. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini dimodifikasi
dengan alternatif jawaban dari 5 menjadi 4, maka untuk skor penilaian antara 1-4.
Hal ini bertujuan untuk menghindari jawaban ragu-ragu atau netral dari
responden. Berikut adalah tabel mengenai keterangan skor menurut skala likert :
34

Tabel 3.1 Keterangan Skor Menurut Skala Likert 1


Item Positif
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tabel 3.2 Keterangan Skor Menurut Skala Likert 2


Item Positif
Alternatif Jawaban Skor
Selalu (SL) 4
Sering (S) 3
Jarang (J) 2
TidakPernah (TP) 1
Sumber : Sugiyono (2017:94)

Prosedur penyusunan instrumen pada penelitian ini dimulai dengan


membuat kisi-kisi instrumen masing-masing variabel yakni locus of control,
praktik kerja lapangan, informasi dunia kerja dan kesiapan kerja. Berikut
merupakan kisi-kisi setiap instrumen variabel dalam penelitian ini:
a. Kisi-kisi Instrumen Locus Of Control
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Locus Of Control
No Variabel Indikator Deskriptor
1 Locus Of Locus Of Control Internal a. Percaya pada kemampuan yang
Control Phares dimiliki
(dalam silalahi b. Minat terhadap kendali
2009:30-32) perilaku
c. Usaha dan optimis untuk
mencapai tujuan
Locus Of Control Eksternal a. Percaya terhadap nasib
b. Percaya pada keberuntungan
c. Menilai sesuatu dari sudut
pandang sosial-ekonomi
d. Bergantung dengan orang lain

b. Kisi-kisi Instrumen Praktik Kerja Lapangan


Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Praktik Kerja Lapangan
No Variabel Indikator Deskriptor
1 Praktik Kerja Pengetahuan Kerja a. Pengetahuan tentang pekerjaan
Lapangan Emi sesuai bidang keahlian
Prabawati b. Pengetahuan tentang sistem kerja
(2012:35)
a. Terampil menggunakan peralatan
kerja
b. Kreatif dalam memecahkan
Ketrampilan Kerja masalah
35

No Variabel Indikator Deskriptor


c. Disiplin dalam bekerja
d. Dapat mengendalikan diri dalam
bekerja
a. Tanggungjawab dalam bekerja
Sikap Kerja b. Motivasi/kemauan bekerja
c. Dapat bekerja sama dengan rekan
kerja
d. Tanggap dalam bekerja

a. Kisi-kisi Instrumen Informasi Dunia Kerja


Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Informasi Dunia Kerja
No Variabel Indikator Deskriptor
1 Informasi Frekuensi siswa mencari a. Informasi dari sekolah
Dunia Kerja informasi b. informasi dari luar sekolah
(Eka, 2010:43-
45)
Ruang lingkup informasi a. Klasifikasi pekerjaan
dunia kerja b. Kondisi dan situasi kerja

Kualitas Informasi a. Akurat


b. Tepat waktu
c. Relevan

c. Kisi-kisi Instrumen Kesiapan Kerja


Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Kesiapan Kerja
No Variabel Indikator Deskriptor
1 Kesiapan Kerja Siap Secara Psikis untuk a. Memiliki keberanian untuk bekerja
Siswa bekerja b. Siap secara mental untuk bekerja
(Septiana, dkk c. Memiliki rasa percaya diri untuk
2016) bekerja
d. Memiliki kedisiplinan bekerja

Siap bersaing di tempat a. Memiliki kompetensi pengetahuan


kerja dan ketrampilan dalam bekerja
b. Memiliki pengalaman kerja
c. Memiliki kepribadian yang baik

Kondisi fisik mendukung a. Memiliki kesehatan yang prima


untuk bekerja

Berani mengambil bidang a. Bersedia ditempatkan diberbagai


pekerjaan lain bidang kerja
b. Memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi
c. Menguasai lebih dari satu
ketrampilan
36

Sebelum kisi-kisi instrumen yang telah dibuat digunakan sebagai acuan


ketika pembuatan angket atau kuisioner, terlebih dahulu dilakukan validasi.
Pengujian angket atau kuisioner akan divalidasi melalui expert judgment yang
dilakukan oleh dosen pembimbing.

D. Uji Coba Instrumen


Instrumen dalam penelitian ini sebelum digunakan terlebih dahulu harus di
uji untuk mendapatkan instrument yang memiliki tingkat validitas dan reliabilitas
sesuai dengan ketentuan. Sehingga dapat peneliti dapat mengetahui kelayakan dari
instrumen yang digunakan. Adapun cara untuk pengujian validitas dan reliabilitas
yakni dengan :
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:11). Uji validitas dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui ketepatan dan kesesuaian dari instrumen yang
dibuat. Suatu instrumen dapat dinyatakan valid ketika instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur sesuai dengan yang diinginkan dan dapat
mengungkap data dari masing-masing variabel yang diteliti secara tepat.
Taraf siginifikansi uji coba validitas dalam penilitian ini sebesar 5%.
Kriteria setiap butir soal dapat dikatakan valid apabila rhitung > rtabel, sedangkan jika
butir soal dikatakan tidak valid apabila rhitung < rtabel.. Pengujian dan perhitungan
untuk mengetahui tingkat validitas dalam penelitian ini menggunakan software
SPSS 23.0, dari hasil sampel yang telah diperoleh akan dilakukan pengujian,
sehingga nanti dapat diketahui valid atau tidaknya data tersebut.

2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ditujukan untuk mengukur tingkat
kestabilan atau keajegan terhadap hasil pengukuran instrumen. Menurut Arikunto
(2002:154) uji reliabilitas dapat menunjukan bahwa suatu instrumen dapat
dikatakan baik jika instrumen tersebut cukup dapat dipercaya dan dapat digunakan
untuk alat pengumpul data penelitian Suatu angket atau kuisioner jika diujikan
pada kelompok yang sama tetapi dengan rentan waktu yang berbeda selalu
37

memberikan hasil yang sama, maka hasil pengukuran tersebut dapat dikatakan
reliabel. Pengujian reliabiltas data dalam penelitian ini menggunakan software
SPSS 23.0.
Jenis data dalam penelitian ini adalah interval maka peneliti menggunakan
rumus alfa cronbach (α > 0,70) untuk menghitung reliabilitas instrumen. Ketika
instrumen dapat dikatakan reliabel jika alpha lebih besar dari (0,70). Sedangkan
jika alpha lebih kecil dari (0,70) maka instrumen dikatakan tidak reliabel. Sesuai
dengan kualifikasi tinggi rendahnya maka tingkat reliabel yaitu 0,00-1,00. Berikut
adalah tabel penjelasan klasifikasi tingkat reliabilitas.
Tabel 3.3 Keterangan Interval Koefisien
Interval koefisien Keterangan
0,000-0,199 Sangat rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Cukup
0,600-0,799 Tinggi
0,800-1,00 Sangat tinggi
Sumber: (Suharsimi Arikunto, 2010:75)

3. Hasil Uji Coba Instrumen


Hasil pengujian instrumen locus of control diperoleh koefisien Cronbach's
Alpha sebesar 0,732, hal ini berarti instrumen locus of control dapat diindikasikan
reliabel. Hasil uji validitas instrumen locus of control menunjukkan bahwa dari 21
item test terdapat 4 item test yang tidak valid dan terdapat 17 item test valid.
Berdasar pada hasil uji validitas yang telah diperoleh, maka 17 item test
digunakan untuk pengambilan data penelitian. Hal ini ditujukan untuk tetap
menjaga keseimbangan antar indikator pada instrumen dan konsistensi jumlah
item terhadap konsep teoritis. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen locus of
control terdapat pada Lampiran 3.
Hasil pengujian instrumen praktik kerja lapangan diperoleh koefisien
Cronbach's Alpha sebesar 0,727, hal ini berarti instrumen praktik kerja lapangan
dapat diindikasikan reliabel. Hasil uji validitas instrumen praktik kerja lapangan
menunjukkan bahwa dari 25 item test terdapat 5 item test tidak valid dan terdapat
20 item test valid. Berdasar pada hasil uji validitas yang telah diperoleh, maka 20
item test digunakan untuk pengambilan data penelitian. Hal ini ditujukan untuk
tetap menjaga keseimbangan antar indikator pada instrumen dan konsistensi
38

jumlah item terhadap konsep teoritis. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen
praktik kerja lapangan terdapat pada Lampiran 3.
Hasil pengujian instrumen informasi dunia kerja diperoleh koefisien
Cronbach's Alpha sebesar 0,751, hal ini berarti instrumen informasi dunia kerja
dapat diindikasikan reliabel. Hasil uji validitas instrumen informasi dunia kerja
menunjukkan bahwa dari 23 item tes semuanya valid. Berdasar pada hasil uji
validitas yang telah diperoleh, maka 23 item test digunakan untuk pengambilan
data penelitian. Hal ini ditujukan untuk tetap menjaga keseimbangan antar
indikator pada instrumen dan konsistensi jumlah item terhadap konsep teoritis.
Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen informasi dunia kerja terdapat pada
Lampiran 3.
Hasil pengujian instrumen kesiapan kerja diperoleh koefisien Cronbach's
Alpha sebesar 0,744, hal ini berarti instrumen kesiapan kerja dapat diindikasikan
reliabel. Hasil uji validitas instrumen kesiapan kerja menunjukkan bahwa dari 25
item test terdapat 4 item test tidak valid dan terdapat 21 item test valid. Berdasar
pada hasil uji validitas yang telah diperoleh, maka 21 item test digunakan untuk
pengambilan data penelitian. Hal ini ditujukan untuk tetap menjaga keseimbangan
antar indikator pada instrumen dan konsistensi jumlah item terhadap konsep
teoritis. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen kesiapan kerja terdapat pada
Lampiran 3.

E. Teknik Analisis Data


Sugiyono (2010:217) menyatakan bahwa analisa data pada penelitisn
kusntitatif adalah kegiatan setelah seluruh data dari responden terkumpul.
Menurut Nazir (2013:304) data mentah yang telah terkumpul perlu dilakukan
analisis sehingga mempunyai makna untuk memberi jawaban atas permasalahan
dan bermanfaat untuk pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis data sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif menurut Sugiyono (2013:29), merupakan statistik yang
digunakan untuk mendeskripsikan data dan mengetahui kondisi data terhadap
39

masing-masing variabel dalam penelitian. Analisis deskriptif dalam penelitian ini


bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel locus of control
(X1), praktik kerja lapangan (X2), informasi dunia kerja (X3), dan kesiapan kerja
(Y). Maka dari itu, untuk menjawab hal tersebut maka dilakukan klasifikasi dari
data responden dengan presentase seluruh variabel. Dalam analisis deskriptif
penelitian ini menggunakan teknik analisis presentase. Rumus yang digunakan
dalam analisis deskriptif pada penelitian ini adalah :
.............................................................................................................................. (3.2)

Keterangan
c : Panjang kela sinterval
Xn : Data terbesar
X1 : Data terkecil
k : Jumlah kelas (4 kelas)
n : Jumlah data.

Jumlah kelas terbagi dalam 4 kategori yaitu sangat rendah, rendah, tinggi,
dan sangat tinggi. Setelah diketahui panjang kelas interval maka langkah
selanjutnya adalah menghitung jumlah frekuensi responden setiap kategori. Data
terbesar didapat dari data tertinggi ideal yaitu jumlah soal dikalikan skor tertinggi
pada soal. Sedangkan data terkecil didapat dari data terendah ideal yaitu jumlah
soal dikalikan skor terendah pada soal. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4
berikut
Tabel 3.4 Data Statistik masing-masing Variabel
Variabel Statistik Data
Locus Of Control(X1) Jumlah soal 17
Skor tertinggi 4
Skor terendah 1
Data terbesar ideal 68
Data terkecil ideal 17
Jumlah kelas 4
Panjang kelas interval 12,75 (13)
Praktik Kerja Lapangan (X2) Jumlah soal 20
Skor tertinggi 4
Skor terendah 1
Data terbesar ideal 80
Data terkecil ideal 20
Jumlah kelas 4
Panjang kelas interval 15
Informasi Dunia Kerja (X3) Jumlah soal 23
Skor tertinggi 4
Skor terendah 1
Data terbesar ideal 92
Data terkecil ideal 23
40

Variabel Statistik Data


Jumlah kelas 4
Panjang kelas interval 18
Kesiapan Kerja (Y) Jumlah soal 21
Skor tertinggi 4
Skor terendah 1
Data terbesar ideal 84
Data terkecil ideal 21
Jumlah kelas 4
Panjang kelas interval 16

Selanjutnya jumlah frekuensi responden akan di persentasekan ke dalam


Rumus 3.3 berikut ini.
........................................................................................ (3.3)

Keterangan:
P: Persentase
F: Frekuensi responden
N: Jumlah responden

2. Uji Prasyarat Analisis


a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji prasayarat dan mengetahui
kenormalan distribusi data yang dikumpulkan. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov-Smirno dengan dibantu software
SPSS. Untuk mengidentifikasi dan mengetahui bahwa data tersebut berdistribusi
normal dilihat dari nilai significance. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka
data tersebut dikatakan terdistribusi normal. Sedangkan, jika nilai signifikansi
kurang dari 0,05 maka data tersebut dikatakan tidak terdistribusi normal.

b. Uji Linearitas
Uji linearitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada apakah
variabel yang diteliti mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Menurut
Sugiyono (2013:265) analisis regresi tidak akan dapat dilanjutkan ketika data
tidak linier. Pada penelitian ini menggunakan test for linierity dengan bantuan
software SPSS dengan taraf signifikansi 0,05. Data dikategorikan linier jika taraf
signifikansi<0,05
41

c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunkan untuk mengetahui apakah pada variabel
terjadi multikolinearitas atau tidak. Multikolinearitas merupakan keadaan dimana
anatara dua varibael independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan
linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Pada penelitian ini
multikolinearitas dapat diketahui dari nilai Tolerance dan VIF (Value of
InflationFactor) pada software SPSS, sedangkan hasil keputusan uji
multikolinearitas diambil dari ketentuan yaitu tidak terjadi multikolinearitas jika
nilai tolerance>0,10, dan nilai VIFi<10 (Ghozali, 2011).

d. Uji Hesteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakanuntuk mengetahui apakah terjadi
ketidaksamaanvarian dariresidual pada regresi.Deteksi heteroskedastisitas dengan
melihat pola titik pada scatterplots regresi.Jika titik-titik menyebar pada pola yang
tidak jelas dibawahdan diatas angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadimasalah
heteroskedastisitas (Priyatno, 2013: 60).

3. Uji Hipotesis
Penelitian ini terdapat dua kategori uji dalam pengujian hipotesis, yaitu uji
parsial (Uji-t) dan uji simultan (uji-F). Menurut Yuda (2017:23) menjelaskan, uji t
digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen (X)
terhadap variabel dependen (Y). taraf signifikansi pada uji t ini yaitu 0,05 atau
5%, dan dasar dalam peenentuan tingkat signifikansi diterima atau tidak dengan
mengacu pada penafsiran yaitu, apabila nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
dan H1 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima.
Yuda (2017:23) menjelaskan, uji simultan (Uji-F) digunakan untuk
menguji secara bersama-sama antara variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y) dengan maksud untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara
simultan pada variabel tersebut. Taraf signifikansi pada uji F ini yaitu 0,05 atau
5%, sedangkan dasar pengambilan keputusan diterima atau tidaknya dengan
mengacu pada penafsiran berikut, jika nilai siginifikansi < 0,05 maka H0 ditolak
42

dan H1 diterima, begitu sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
dan H1 ditolak.
a. Uji Hipotesis Pengaruh Locus Of Control terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Kelas XII Program Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Se-Kabupaten
Magetan
Adapun hipotesis pertama yang diajukan dari peneilitian ini sebagai
berikut:

H0 :Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara locus of control


terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian teknik
instalasi tenaga listrik Se-Kabupaten Magetan.

H1 :Teradapat pengaruh positif dan signifikan antara locus of control terhadap


kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga
listrik Se-Kabupaten Magetan.
Uji hipotesis pertama dalam penelitian ini menggunakan uji parsial (Uji t)
untuk mengetahui pengaruh antara variabel X1 dengan variabel Y. Apabila nilai
signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, sebaliknya jika nilai
signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b. Uji Hipotesis Pengaruh Praktik Kerja Lapangan terhadap Kesiapan


Kerja Siswa Kelas XII Program Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK
Se-Kabupaten Magetan
Adapun hipotesis kedua yang diajukan dari peneilitian ini sebagai berikut:

H0 :Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara praktik kerja


lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian
teknik instalasi tenaga listrik Se-Kabupaten Magetan.

H1 :Teradapat pengaruh positif dan signifikan antara praktik kerja


lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian
teknik instalasi tenaga listrik Se-Kabupaten Magetan.
Uji hipotesis kedua dalam penelitian ini menggunakan uji parsial (Uji t)
untuk mengetahui pengaruh antara variabel X2 dengan variabel Y. Apabila nilai
43

signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, sedangkan apabila nilai
signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. .

c. Uji Hipotesis Pengaruh Informasi Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja


Siswa Kelas XII Program Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Se-
Kabupaten Magetan
Adapun hipotesis ketiga yang diajukan dari peneilitian ini sebagai berikut:

H0 :Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara informasi dunia kerja
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian teknik instalasi
tenaga listrik Se-Kabupaten Magetan
H1 :Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara informasi dunia kerja
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian teknik instalasi
tenaga listrik Se-Kabupaten Magetan
Uji hipotesis ketiga dalam penelitian ini menggunakan uji parsial (Uji t)
untuk mengetahui pengaruh antara variabel X3 dengan variabel Y. Apabila nilai
signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, sebaliknya jika nilai
signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

d. Uji Hipotesis Pengaruh Locus Of Control, Praktik Kerja Lapangan dan


Informasi Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
Program Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Se-Kabupaten Magetan
Uji hipotesis keempat pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis regresi berganda untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dan
signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Adapun hipotesis keempat yang diajukan dari peneilitian ini sebagai
berikut:
H0 :Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara locus of control, praktik
kerja lapangan, dan informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik Se-Kabupaten
Magetan
44

H1 :Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara locus of control, praktik


kerja lapangan, dan informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XII program keahlian teknik instalasi tenaga listrik Se-Kabupaten
Magetan
Uji hipotesis keempat dalam penelitian ini menggunakan uji simultan (Uji-
F). Jika nilai siginifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, begitu
sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

4. Sumbangan Variabel Bebas (Prediktor)


Sumbangan variabel bebas ditujukan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan dari masing-masing variabel bebas. Terdapat dua jenis sumbangan
prediktor yaitu sumbangan efektif (SE%) dan sumbangan relatif (SR%).
Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui nilai sumbangan masing-masing
variabel bebas dengan variabel terikat dengan adanya pengaruh variabel bebas
yang lain. Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui nilai sumbangan yang
diberikan masing-masing variabel.
Terdapatikesamaan antara sumbangan relatif dengan koefisien determinasi
pada masing-masing variabel.SR% dapat dicari dengan Rumus 3.4 dan 3.5
berikut.

............................................................................... (3.4)

............................................................................... (3.5)

Untuk mencari besarnya SE% dapat menggunakan Rumus 3.6 dan 3.7
.................................... (3.6)

.................................... (3.7)

Keterangan :
SR% :Sumbanganrelativevariabel
SE% : Sumbanganefektifvariabel bebas
R2 : Koefisiendeterminasi
X1 : Prediktor 1
X2 : Prediktor 2
: Koefisien regre
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Deskripsi Data Locus Of Control, Praktik Kerja Lapangan, dan


Informasi Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Se-Kabupaten Magetan
Berdasarkan dengan hasil pengumpulan data yang telah diperoleh melalui
penyebaran kuisioner atau angket yang di berikan kepada 100 siswa kelas XII
Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK se-Kabupaten Magetan untuk
variabel Locus Of Control (X1), Praktik Kerja Lapangan (X2), dan Informasi
Dunia Kerja (X3), serta Kesiapan Kerja (Y) dapat dideskripsikan sebagai berikut
dan untuk data lengkap hasil pengolahan data terdapat pada lampiran 4.

1. Deskripsi Locus Of Control


Hasil yang diperoleh dari analisis statistik deskriptif dengan bantuan
software SPSS untuk variabel locus of control diperoleh data rata-rata sebesar
55,66 dan standart deviasi sebesar 4,81 dengan skor tertinggi 65 sedangkan skor
terendah 47. Locus of control siswa kelas XII TITL di Kabupaten Magetan dapat
diurutkan berdasar nilai median dan mean yang diperoleh dari masing-masing
indikator, dengan demikian urutan setiap indikatornya sebagai berikut: (1) locus
of control internal, (2) locus of control eksternal. Lebih lengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Locus Of Control
Ideal Aktual
Variabel SRL Rentang Median Min Maks Rerata
17-68 56 47 65 55,66
Locus Of Control Internal 9-36 28 22 35 30,24 (1)
Locus Of Control 8-32 24 16 32 25,42 (2)
Eksternal

Sedangkan gambaran secara umum untuk data variabel locus of control


dapat dilihat pada Tabel 4.2. Sesuai dengan penjelasan pada Bab III maka
diketahui panjang kelas variabel locus of control adalah 13.

45
46

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Locus Of Control


No. Kriteria Interval (i) Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Sangat tinggi 56-68 51 51%
2. Tinggi 43-55 49 49%
3. Rendah 30-42 0 0%
4. Sangat Rendah 17-29 0 0%
Total 100 100%

Tabel 4.2 Menggambarkan bahwa locus of control siswa kelas XII


kompetensi keahlian TITL di Kabupaten Magetan yang masuk dalam kategori
Sangat tinggi sejumlah 51 responden (51%), tinggi sejumlah 49 responden (49%),
rendah 0 responden (0,0%), dan sangat rendah sejumlah 0 responden (0,0%).
Jadi dapat disimpulkan bahwa locus of control yang dimiliki siswa kelas XII
kompetensi keahlian TITIL di Kabupaten magetan dapat dikatakan sangat tinggi.

2. Deskripsi Praktik Kerja Lapangan


Hasil yang diperoleh dari analisis statistik deskriptif dengan bantuan
software SPSS untuk variabel Praktik Kerja Lapangan (PKL) diperoleh data rata-
rata sebesar 67,47 dan standart deviasi sebesar 7,59 dengan skor tertinggi 80
sedangkan skor terendah 53. Praktik kerja lapangan pada siswa kelas XII TITL di
Kabupaten Magetan dapat diurutkan berdasar nilai median dan mean yang
diperoleh dari masing-masing indikator, dengan demikian urutan setiap
indikatornya sebagai berikut: (1) sikap kerja, (2) pengetahuan kerja, (3)
ketrampilan kerja. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel Praktik Kerja Lapangan
Ideal Aktual
Variabel SRL Rentang Median Min Maks Rerata
20-80 68 53 80 67,47
Pengetahuan Kerja 6-24 21 14 24 20,4 (2)
Ketrampilan Kerja 6-24 19 13 24 19,4 (3)
Sikap Kerja 7-28 27 18 32 26,8 (1)

Gambaran secara umum untuk data variabel PKL dapat dilihat pada tabel
4.4. Sesuai dengan penjelasan pada Bab III maka diketahui panjang kelas variabel
PKL adalah 15.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Praktik Kerja Lapangan
No. Kriteria Interval (i) Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Sangat tinggi 65-80 62 62%
2. Tinggi 50-64 38 38 %
47

No. Kriteria Interval (i) Frekuensi (f) Persentase (%)


3. Rendah 35-49 0 0%
4. Sangat Rendah 20-34 0 0%
Total 100 100 %

Tabel 4.4 Menggambarkan bahwa praktik kerja lapangan siswa kelas XII
kompetensi keahlian TITL di Kabupaten Magetan yang masuk dalam kategori
Sangat tinggi sejumlah 51 responden (51%), tinggi sejumlah 49 responden (49%),
rendah 0 responden (0,0%), dan sangat rendah sejumlah 0 responden (0,0%). Jadi
dapat disimpulkan bahwa praktik kerja lapangan yang dimiliki siswa kelas XII
kompetensi keahlian TITIL di Kabupaten magetan dapat dikatakan sangat tinggi

3. Deskripsi Informasi Dunia Kerja


Hasil yang diperoleh dari analisis statistik deskriptif dengan bantuan
software SPSS untuk variabel informasi dunia kerja diperoleh data rata-rata
sebesar 72,68 dan standart deviasi sebesar 10,69 dengan skor tertinggi 92
sedangkan skor terendah 38. Informasi dunia kerja pada siswa kelas XII TITL di
Kabupaten Magetan dapat diurutkan berdasar nilai median dan mean yang
diperoleh dari masing-masing indikator, dengan demikian urutan setiap
indikatornya sebagai berikut: (1) frekuensi siswa mencari infsormasi dunia kerja,
(2) kualitas informasi, (3) ruang lingkup informasi dunia kerja. Lebih lengkapnya
dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Variabel Informasi Dunia Kerja
Ideal Aktual
Variabel SRL Rentang Median Min Maks Rerata
23-92 73 38 92 72,68
Frekuensi Siswa Mencari 11-44 34 20 44 33,4 (1)
Informasi Dunia Kerja
Ruang Lingkup 5-20 16 9 20 16,5 (3)
Informasi Dunia Kerja
Kualitas Informasi 7-28 22 7 28 22,9 (2)

Gambaran secara umum untuk data variabel informasi dunia kerja dapat
dilihat pada tabel 4.6. Berdasar penjelasan pada Bab III maka diketahui panjang
kelas variabel informasi dunia kerja adalah 18
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Informasi Dunia Kerja
No. Kriteria Interval (i) Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Sangat tinggi 77-94 38 38 %
2. Tinggi 59-76 54 54 %
3. Rendah 41-58 7 7%
48

No. Kriteria Interval (i) Frekuensi (f) Persentase (%)


4. Sangat Rendah 23-40 1 1%
Total 100 100 %

Tabel 4.6 Menggambarkan bahwa pengaruh informasi dunia kerja siswa


kelas XII kompetensi keahlian TITL di Kabupaten Magetan yang masuk dalam
kategori Sangat tinggi sejumlah 38 responden (38%), tinggi sejumlah 54
responden (54%), rendah 7 responden (7%), dan sangat rendah sejumlah 1
responden (1%). Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh informasi dunia kerja
yang dimiliki siswa kelas XII kompetensi keahlian TITIL di Kabupaten magetan
dapat dikatakan sangat tinggi

4. Deskripsi Kesiapan Kerja


Hasil yang diperoleh dari analisis statistik deskriptif dengan bantuan
software SPSS untuk variabel kesiapan kerja diperoleh data rata-rata sebesar 74,50
dan standart deviasi sebesar 6,06 dengan skor tertinggi 84 sedangkan skor
terendah 62. Kesiapan kerja pada siswa kelas XII TITL di Kabupaten Magetan
dapat diurutkan berdasar nilai median dan mean yang diperoleh dari masing-
masing indikator, dengan demikian urutan setiap indikatornya sebagai berikut: (1)
siap secara psikis untuk bekerja, (2) siap bersaing ditempat kerja, (3) kondisi fisik
mendukung, (4) berani mengambil bidang pekerjaan lain. Lebih lengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Variabel
Ideal Aktual
Variabel SRL Rentang Median Min Maks Rerata
21-84 75 62 84 74,5
Siap Secara Psikis Untuk 8-32 29 22 32 28,6 (1)
Bekerja
Siap Bersaing Ditemapat 7-28 24 15 28 23,7 (2)
Kerja
Kondisi Fisik Mendukung 3-12 11 7 12 10,5 (3)
Untuk Bekerja
Berani Mengambil Bidang 3-12 10 6 12 10,3 (4)
Pekerjaan Lain

Gambaran secara umum untuk data variabel kesiapan kerja dapat dilihat
pada tabel 4.8. Berdasar penjelasan pada Bab III maka diketahui panjang kelas
variabel kesiapan kerja adalah 16.
49

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja


No. Kriteria Interval (i) Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Sangat tinggi 69-85 79 79 %
2. Tinggi 53-68 21 21 %
3. Rendah 37-52 0 0%
4. Sangat Rendah 21-36 0 0%
Total 100 100 %

Tabel 4.8 Menggambarkan bahwa kesiapan kerja siswa kelas XII


kompetensi keahlian TITL di Kabupaten Magetan yang masuk dalam kategori
Sangat tinggi sejumlah 79 responden (79%), tinggi sejumlah 21 responden
(21%), rendah 0 responden (0%), dan sangat rendah sejumlah 0 responden (0%).
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja yang dimiliki siswa kelas XII
kompetensi keahlian TITL di Kabupaten magetan dapat dikatakan sangat tinggi.

B. Hasil Uji Prasyarat Analisis


1. Hasil Uji Normalitas
Hasil uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya
distribusi frekuensi yang telah di peroleh. Uji normalitas pada penelitian ini
menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dengan bantuan software SPSS untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1, dan hasil ringkasannya dapat dilihat pada
Tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas
No. Variabel Psig Kesimpulan Interpretasi
1. Locus Of Control 0,083 Psig>0,05 Normal
2. Praktik Kerja Lapangan 0,200 Psig>0,05 Normal
3. Informasi Dunia Kerja 0,200 Psig>0,05 Normal
4. Kesiapan Kerja 0,103 Psig>0,05 Normal

Hasil keputusan dari uji normalitas yang berdasar pada ketentuan berikut
ini: (1) jika nilai signifikansi ≥ 0,05 (5%) maka data tersebut dapat dikatakan
terdistribusi normal, dan (2) jika nilai siginifikansi ≤ 0,05 (5%) maka data tersebut
dapat dikatakan tidak terdistribusi normal. Sesuai hasil dari data yang telah
diperoleh untuk nilai signifikansi setiap variabel lebih dari taraf signifikan yang
telah ditentukan (5% atau 0,05), Jadi dapat disimpulkan bahwa semua data yang
telah diperoleh berdistribusi normal.
50

2. Hasil Uji Linearitas


Uji linearitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel yakni locus of control (X1), praktik kerja lapangan (X2),
dan informasi dunia kerja (X3) dengan kesiapan kerja (Y) mempunyai hubungan
yang linear atau tidak. Berdasarkan hasil uji linearitas menggunakan test for
linearity dengan bantuan software SPSS untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Lampiran 5.2, hasil ringkasannya dapat dilihat pada dilihat Tabel 4.10 berikut ini.
Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas
No. Variabel Psig Kesimpulan Interpretasi
1. X1 dengan Y 0,000 Psig<0,05 Linear
2. X2 dengan Y 0,000 Psig<0,05 Linear
3. X3 dengan Y 0,000 Psig<0,05 Linear

Hasil yang didapat dari keputusan uji linearitas yang mengacu pada
ketentuan bahwa data dikatakan linier ketika nilai taraf signifikansi< 0,05.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai signifikansi antara variabel X 1
dengan Y, dan variabel X2 dengan Y, dan X3 dengan Y kurang dari taraf
signifikansi yang telah ditentukan (5% atau 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan secara parsial setiap variabel bebas dan variabel terikat menunjukkan
hubungan yang linear.

3. Hasil Uji Multikolinearitas


Uji multikolinearitas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengidentifikasi apakah terjadi multikolinearitas dalam setiap variabel. Hasil dari
uji multikolinearitas dilihat dari nilai Tolerance dan VIF (Value od Inflation
Factor) melalui bantuan software SPSS yang lebih lengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 5.3, sedangkan untuk hasil ringkasnya dapat dilihat pada Tabel 4.11
berikut ini.
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
No. Variabel
Tolerance VIF
1. Locus Of Control 0,899 1,001
2. Praktik Kerja Lapangan 0,756 1,329
3. Informasi Dunia Kerja 0,735 1,360

Berdasarkan pada hasil keputusan dari uji multikolinearitas yang diambil


dari ketentuan yaitu data tersebut dikatakan tidak terjadi multikoliearitas jika nilai
51

tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Dari data yang diperoleh maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan locus of control, praktik kerja lapangan dan
informasi dunia kerja tidak terjadi multikolinearitas.

4. Hasil Uji Heterokedastisitas


Hasil uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
ketidaksamaan varian dari variabel residual pada regresi. Uji heteroskedastisitas
dapat dilihat pada pola titik di scatterlops regresi. Jika titik-titik menyebar pada
pola yang tidak jelas di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y maka tidak
terjadi masalah heterokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada
Gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas


Hasil uji heteroskedastisitas diatas menunjukkan bahwa titik-titik tidak
berpola yang jelas dan titik-titik tersebut menyebar di bawah dan di atas angka 0
sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

C. Hasil Uji Hipotesis


Pengujian hipotesis pada penelitian ini bertujuan untuk memastikan antara
variabel bebas pada persamaan regresi secara parsial dan secara simultan apakah
berpengaruh terhadap variabel terikat. Tahapan pengujian hipotesis dalam
penelitian terdapat empat tahap uji hipotesis yaitu uji hipotesis pertama, uji
hipotesis kedua, uji hipotesis ketiga, dan uji hipotesis keempat. Pengujian
52

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS. Hasil pengujian


hipotesis pertama, kedua, dan ketiga dapat dilihat pada Tabel 4.12, sedangkan
untuk hasil lengkapnya dapat dilihat Lampiran 6.1
Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
Probabilitas
No. Variabel Interpretasi
Nilai signifikansi Taraf siginifikan
1. X1 -Y 0,000 0,005 H1 diterima
2. X2-Y 0,000 0,005 H1 diterima
3. X3-Y 0,000 0,005 H1 diterima

1. Hipotesis Pertama
Uji hipotesis pertama pada penelitian ini yaitu H0 : Tidak terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara locus of control dengan kesiapan kerja
siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan. H1:Terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara locus of control dengan kesiapan kerja siswa SMK kelas XII
TITL di kabupaten Magetan. Berdasarkan Tabel 4.7 bahwa nilai signifikansi
antara X1 dengan Y yaitu 0,000<0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, yang
artinya bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara locus of control
dengan kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan.

2. Hipotesis Kedua
Uji hipotesis kedua pada penelitian ini yaitu H0 : Tidak terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara praktik kerja lapangan dengan kesiapan kerja siswa
SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan. H1:Terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara praktik kerja lapangan dengan kesiapan kerja siswa SMK kelas
XII TITL di kabupaten Magetan. Berdasarkan Tabel 4.7 bahwa nilai signifikansi
antara X2 dengan Y yaitu 0,000<0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang
artinya bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara praktik kerja
lapangan dengan kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten
Magetan.

3. Hipotesis Ketiga
Uji hipotesis ketiga pada penelitian ini yaitu H0 : Tidak terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara informasi dunia kerja dengan kesiapan kerja siswa
SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan. H1:Terdapat pengaruh positif dan
53

signifikan antara informasi dunia kerja dengan kesiapan kerja siswa SMK kelas
XII TITL di kabupaten Magetan. Berdasarkan Tabel 4.7 bahwa nilai signifikansi
antara X3 dengan Y yaitu 0,000<0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang
artinya bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara informasi dunia
kerja dengan kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan

4. Hipotesis Keempat
Uji hipotesis keempat dalam pada penelitian ini yaitu H0: Tidak terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara locus of control, praktik kerja lapangan dan
informasi dunia kerja dengan kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di
kabupaten Magetan. H1:Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara locus of
control, praktik kerja lapangan dan informasi dunia kerja dengan kesiapan kerja
siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan. Hasil uji hipotesis keempat
dapat dilihat pada Tabel 4.13. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.2
Tabel 4.13 Ringkasan Hasil Uji Simultan Hipotesis Empat
Probabilitas
No. Variabel Interpretasi
Nilai signifikansi Taraf signikan
1. X1, X2, X3 -Y 0,000 0,005 H1 diterima

Berdasarkan Tabel 4.13 bahwa nilai signifikansi yaitu 0,000<0,05 maka H0


ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa terdapat pengauruh yang positif dan
signifikan antara locus of control, praktik kerja lapangan dan informasi dunia
kerja dengan kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan.

D. Sumbangan Prediktor
Sumbangan prediktor dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kontribusi dari masing-masing variabel yakni X1, X2, dan X3
terhadap Y. Terdapat 2 jenis sumbangan prediktor yaitu Sumbangan Efektif
(SE%) dan Sumbangan Relatif (SR%). SE% digunakan untuk seberapa besar nilai
sumbangan dari setiap variabel bebas dengan variabel terikat yang terdapat
adanya pengaruh variabel bebas yang lain. SR% digunakan untuk mengetahui
berapa besar nilai sumbangan dari masing-masing variabel bebas dengan variabel
terikat. Hasil SE% dan SR% dapat dilihat pada Tabel 4.9, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Lampiran 6.3
54

Tabel 4.14 Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif Variabel Penelitian Hipotesis
Keempat
Prediktor SR% SE%
X1 35,2% 18,42%
X2 36,7% 19,19%
X3 28,5% 14,90%
Total 100,4% 52,51%

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa sumbangan relatif locus of


control (X1) dengan Y sebesar 35,2%. Sumbangan relatif praktik kerja lapangan
(X2) dengan Y sebesar 36,7%. Sumbangan relatif informasi dunia kerja (X3)
dengan Y sebesar 28,5%. Sedangkan untuk sumbangan efektif pada locus of
control (X1) sebesar 18,42%. Sumbangan efektif pada praktik kerja lapangan (X2)
sebesar 19,19%. Sumbangan efektif pada informasi dunia kerja (X3) 14,90%.
Berdasarkan hasil yang telah didapat dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga
variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu
sebesar 52,51%, dan 47,49% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
BAB V
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Locus Of Control


Locus of control merupakan tingkat keyakinan setiap individu terhadap
sumber penyebab setiap peristiwa yang terjadi baik itu kesuksesan ataupun
kegagalan dalam hidupnya, apakah dikendalikan oleh perilakunya sendiri atau
dikendalikan oleh pengaruh dari luar. Individu yang cenderung meyakini bahwa
setiap peritiwa yang terjadi ditentukan oleh dirinya sendiri maka individu tersebut
berorientasi locus of control internal, sedangkan individu yang meyakini bahwa
setiap peristiwa yang terjadi pada dirinya dikendalikan oleh faktor dari luar maka
dapat dikatakan individu tersebut berorientasi locus of control eksternal (Rotter
dalam Friedman & Schustack, 2006).
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada Bab IV menunjukan
bahwa pengaruh locus of control siswa kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik
(TITL) SMK di kabupaten Magetan dapat dikategorikan sangat tinggi. Terdapat
dua aspek indikator sebagai tolak ukur untuk mengungkap pengaruh locus of
control dalam penelitian ini yaitu (1) locus of control internal, dan (2) locus of
control eksternal. Indikator yang dikategorikan dengan nilai tertinggi yaitu locus
of control internal, sedangkan indikator dengan kategori nilai terendah yaitu locus
of control eksternal.
Indikator locus of control yang dikategorikan pada nilai tertinggi yaitu
locus of control internal, hal ini berarti locus of control internal sangat
berpengaruh dalam pencapaian locus of control pada siswa kelas XII TITL SMK
di kabupaten Magetan. Kemampuan locus of control internal mengindikasikan
bahwa siswa kelas XII TITL SMK di kabupaten Magetan memiliki: (1)
kepercayaan pada kemampuannya masing-masing, (2) minat terhadap kendali
perilaku, (3) Usaha dan optimis untuk mencapai tujuan. Dengan memiliki
keyakinan locus of control internal yang tinggi maka siswa akan dapat lebih
mengontrol atau mengendalikan dirinya dalam menghadapi setiap peristiwa yang
terjadi, baik itu kesuksesan,kegalalan ataupun keberhasilan pada dirinya. Ketika
siswa cenderung berorientasi pada locus of control internal maka akan memiliki

55
56

karakteristik yang meliputi: (1) suka bekerja keras, (2) memiliki inisiatif yang
tinggi, (3) selalu berusaha untuk menemukan pemecahan masalah, (4) selalu
mencoba berpikir seefektif mungkin, (5) mempunyai persepsi bahwa usaha harus
dilakukan jika ingin berhasil (Crider dalam Dwijayanti, 2017).
Indikator urutan kedua pada variabel locus of control yaitu locus of control
eksternal. Hasil penelitian yang telah dilakukan, siswa diharapkan mampu
mengetahui sumber penyebab setiap peristiwa yang terjadi baik itu kegagalan,
kesuksesan, dan keberhasilan dalam hidupnya apakah dipengaruhi dan ditentukan
oleh faktor dari luar dirinya. Locus of control eksternal dalam penelitian ini diukur
melalui beberapa hal yaitu: (1) pasrah terhadap nasib, (2) percaya pada
keberuntungan, (3) menilai sesuatu dari sudut pandang sosial-ekonomi, (4) mudah
terpengaruh orang lain.

B. Deskripsi Praktik Kerja Lapangan


Praktik kerja lapangan merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
program pendidikan kejuruan yang bekerja sama dengan dunia industri melalui
pembelejaran praktik atau terjun secara langsung sebagai wujud implementasi
terhadap ilmu dan ketrampilan yang telah di dapatkan siswa di sekolah.
Berdasarkan UU Dikmenti yang dikutip oleh Nur Tri Lestyorini (2010:13) Praktik
kerja lapangan merupakan program wajib yang harus dilaksanakan sekolah dan
wajib diikuti oleh siswa.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada Bab IV menunjukan
bahwa pengaruh praktik kerja lapangan siswa kelas XII TITL SMK di kabupaten
Magetan dapat dikategorikan sangat tinggi. Terdapat tiga aspek indikator sebagai
tolak ukur untuk mengungkap pengaruh praktik kerja lapangan dalam penelitian
ini yaitu : (1) pengetahuan kerja, (2) ketrampilan kerja, (3) sikap kerja. Indikator
dengan nilai tertinggi yaitu sikap kerja. Sedangkan indikator dengan nilai terendah
yaitu ketrampilan kerja.
Berdasarkan Indikator yang telah dijabarkan kedalam masing-masing
variabel praktik kerja lapangan diketahui bahwa nilai tertinggi yaitu sikap kerja,
hal ini berarti mengindikasikan siswa kelas XII TITL SMK di kabupaten Magetan
sebagai berikut: (1) memiliki disiplin dalam bekerja, (2) mampu mengendalikan
57

diri dalam bekerja, (3) Bersikap tanggung jawab dalam bekerja, (4) memiliki
motivasi atau kemauan dalam bekerja, (5) mampu bekerjasama dengan orang
disekitar, (6) mempunyai sikap tanggap dalam bekerja.
Indikator urutan kedua yang telah dijabarkan kedalam variabel praktik
kerja lapangan adalah pengetahuan kerja, dalam penelitian ini pengetahuan kerja
diukur melalui beberapa hal antara lain: (1) mengetahui tentang pekerjaan sesuai
dengan bidang keahlian, (2) mampu memahami tentang sistem kerja . Dengan
memiliki kemampuan pengetahuan kerja maka siswa mampu menyesuaikan
dirinya dalam menghadapi dan memecahkan setiap permasalahan serta tugas
ketika bekerja nanti.
Indikator urutan ketiga yang telah dijabarkan kedalam variabel praktik
kerja lapangan adalah ketrampilan kerja. Dalam penelitian ini ketrampilan kerja
diukur melalui beberapa hal antara lain: (1) terampil dalam menyelesaikan
pekerjaan, (2) mampu memecahkan setiap masalah pekerjaan yang diberikan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan, siswa diharapkan memiliki ketrampilan
kerja yang baik, dengan memiliki ketrampilan kerja maka akan berpengaruh
terhadap kesiapan untuk melakukan suatu pekerjaan (Sukardi, 1993). Ketrampilan
kerja harus dimiliki oleh siswa kelas XII TITL SMK di kabupaten Magetan
karena dengan memiliki ketrampilan kerja maka akan mempermudah dalam
menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan. Penelitian ini mengungkapkan
bahwa ketrampilan kerja yang dimiliki siswa kelas XII TITL SMK di kabupaten
Magetan masih kurang.

C. Deskripsi Informasi Dunia Kerja


Informasi dunia kerja merupakan segala jenis informasi yang bertujuan
untuk membantu dan memberi gambaran setiap individu dalam memperoleh
pemahaman dan pandangan tentang dunia kerja. Informasi dunia kerja yang harus
diketahui oleh siswa menurut Winkel (1991:277) yaitu semua data mengenai
jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat, mengenai persyaratan tahap dan
jenis pendidikan, mengenai gradiasi posisi-posisi dalam jabatan, mengenai
klasifikasi jabatan, dan mengenai prospek masa depan berkaitan dengan
kebuuthan masyarakat akan jenis-jenis pekerjaan tertentu. Informasi dunia kerja
58

merupakan bagian terpenting yang harus dimiliki siswa lulusan SMK yang sudah
disiapkan untuk menghadapi dunia kerja.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada Bab IV menunjukan
bahwa pengaruh informasi dunia kerja siswa kelas XII TITL SMK di kabupaten
Magetan dapat dikategorikan tinggi. Terdapat tiga aspek indikator untuk
mengukur pengaruh informasi dunia kerja pada siswa kelas XII TITL SMK di
kabupaten Magetan yaitu: (1) frekuensi siswa dalam mencari informasi, (2) ruang
lingkup informasi dunia kerja, (3) kualitas informasi. Indikator dengan nilai
tertinggi yaitu frekuensi siswa mencari informasi dunia kerja, sedangkan indikator
nilai terendah yaitu ruang lingkup informasi dunia kerja.
Berdasarkan Indikator yang telah dijabarkan kedalam masing-masing
variabel informasi dunia kerja diketahui bahwa nilai tertinggi yaitu frekuensi
siswa mencari informasi dunia kerja. Hal ini mengungkapkan bahwa siswa kelas
XII TITL SMK di kabupaten Magetan memiliki frekuensi dalam mencari
informasi dunia kerja yang tinggi. Dengan adanya frekuensi siswa dalam mencari
informasi hal ini akan memberikan kemudahan bagi siswa dalam mengetahui dan
memperoleh informasi seputar dunia kerja. Frekuensi siswa mencari informasi
dalam penelitian ini diukur melalui beberapa hal yaitu: (1) memperoleh informasi
dari sekolah, (2) memperoleh informasi dari luar sekolah.
Indikator urutan kedua yang telah dijabarkan kedalam variabel informasi
dunia kerja adalah kualitas informasi. Tolak ukur indikator kualitas informasi
dalam penelitian ini diukur melalui beberapa hal, yaitu: (1) akurat, informasi yang
dimaksudkan fakta dan nyata sesuai dengan kondisi yang ada, (2) tepat waktu,
informasi yang ada masih berlaku bukan informasi lampau, (3) relevan, informasi
yang diperoleh harus bermanfaat untuk kedepannya.
Indikator urutan ketiga yang telah dijabarkan kedalam variabel informasi
dunia kerja adalah ruang lingkup informasi dunia kerja. Dalam peneltian ini ruang
lingkup informasi dunia kerja. diukur melalui beberapa hal yaitu: (1) klasifikasi
pekerjaan, (2) kondisi dan situasi kerja. Ruang lingkup informasi dunia kerja
harus diperhatikan oleh siswa dalam memilih suatu pekerjaan. Dengan
mengetahui ruang lingkup informasi dunia kerja maka akan membantu siswa
mengetahui bagaiamana gambaran kondisi dan klasifikasi dalam pekerjaan
59

tersebut sehingga dapat membantu siswa dalam pengambilan keputusan ketika


memilih suatu pekerjaan yang diminatinya. Penelitian ini mengungkapkan bahwa
ruang lingkup informasi dunia kerja siswa kelas XII TITL SMK di kabupaten
Magetan masih kurang.

D. Deskripsi Kesiapan Kerja


Kesiapan kerja merupakan sikap dan kondisi seseorang yang memiliki
kematangan kecakapan fisik, mental, dan pengalaman dalam melaksanakan serta
menyelesaikan setiap pekerjaan dengan hasil yang maksimal. Menurut Sukardi
(1993:15) menjelaskan bahwa di dalam kesiapan kerja sangat dibutuhkan
kemampuan, ketrampilan, dan sikap kerja yang baik sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing. Kesiapan kerja sangat mempengaruhi kepercayaan
diri seseorang dalam memasuki dunia kerja. Dengan adanya kesiapan kerja maka
akan meningkatkan rasa kepercayaan diri sehingga dapat beradaptasi dengan
mudah ketika dihadapkan pada situasi dunia kerja.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif pada Bab IV menunjukan
bahwa pengaruh kesiapan kerja siswa kelas XII TITL SMK di kabupaten Magetan
dapat dikategorikan sangat tinggi. Terdapat empat aspek indikator untuk
mengukur kesiapan kerja pada siswa kelas XII TITL SMK di kabupaten Magetan
yaitu: (1) siap secara psikis untuk bekerja, (2) siap bersaing di tempat kerja, (3)
kondisi fisik mendukung untuk bekerja, (4) berani mengambil bidang pekerjaan
lain. Indikator dengan nilai tertinggi yaitu siap secara psikis untuk bekerja,
sedangkan indikator dengan nilai terendah yaitu berani mengambil bidang
pekerjaan lain.
Berdasarkan Indikator yang telah dijabarkan kedalam masing-masing
variabel kesiapan kerja diketahui bahwa nilai tertinggi yaitu siap secara psikis
untuk bekerja. Hal ini berarti siswa kelas XII TITL SMK di kabupaten Magetan
memiliki kesiapan secara psikis untuk bekerja dalam kategori tinggi. Kesiapan
secara psikis untuk bekerja dalam penelitian ini diukur melalui beberapa hal yaitu:
(1) memiliki keberanian untuk bekerja, (2) siap secara mental untuk bekerja, (3)
memiliki rasa percaya diri untuk bekerja, (4) memiliki kedisiplinan bekerja.
Ketika siswa memiliki kesiapan secara psiskis bekerja yang tinggi maka dapat
60

membantu siswa dalam mempersiapkan dirinya memasuki dunia kerja sehingga


dapat bekerja dengan maksimal.
Indikator urutan kedua yang telah dijabarkan kedalam variabel kesiapan
kerja adalah kesiapan bersaing ditempat kerja. Kesiapan bersaing ditempat kerja
pada penelitian ini diukur melalui beberapa hal, yaitu: (1) memiliki kompetensi
pengetahuan dan ketrampilan, (2) kesiapan bersaing dalam mendapatkan
pekerjaan. Dengan memiliki kesiapan bersaing ditempat kerja maka akan
membentuk mental siswa dalam memperoleh pekerjaan yang telah diinginkan.
Indikator urutan ketiga yang telah dijabarkan kedalam variabel kesiapan
kerja adalah kondisi fisik mendukung untuk bekerja. Tolak ukur indikator kondisi
fisik mendukung untuk bekerja dalam penelitian ini diukur melalui beberapa hal,
yaitu: (1) memiliki kesehatan yang prima. Seseorang yang memiliki kesehatan
yang prima dapat menunjang kelancaran setiap pekerjaan yang dilakukannya.
Indikator urutan keempat yang telah dijabarkan kedalam variabel kesiapan
kerja adalah berani mengambil bidang pekerjaan lain. Tolak ukur indikataor
keberanian mengambil bidang pekerjaan lain dalam penelitian ini diukur melalui
beberapa hal, yaitu: (1) berani ditempatkan diberbagai bidang kerja, (2) memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, (3) menguasai lebih dari satu ketrampilan. Dengan
memiliki kesiapan dalam mengambil bidang pekerjaan lain maka hal ini dapat
membantu siswa dalam mempersiapkan dirinya ketika memasuki dunia kerja
nanti Penelitian ini mengungkapkan bahwa keberanian siswa kelas XII TITL
SMK di kabupaten Magetan dalam mengambil bidang pekerjaan yang di luar
bidang keahliannya masih kurang.

E. Pengaruh Locus Of Control terhadap kesiapan kerja siswa SMK kelas


XII TITL di kabupaten Magetan.
Berdasarkan hasil hipotesis yang telah dijelaskan pada Bab IV diketahui
bahwa terdapat pengaruh positif dan sigifikan antara locus of control dengan
kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan. Hasil hipotesis
tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi antara X1 dengan Y yaitu α<0,005,
hal ini berarti kedua variabel tersebut memiliki pengaruh positif dan signifikan.
61

Locus of control merupakan tingkat keyakinan setiap individu terhadap


sumber penyebab setiap peristiwa yang terjadi baik itu kesuksesan ataupun
kegagalan dalam hidupnya, apakah dikendalikan oleh perilakunya sendiri atau
dikendalikan oleh pengaruh dari luar dirinya. Maka hal ini berarti bahwa, setiap
individu harus memiliki sikap tanggung jawab terhadap setiap peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada kehidupannya baik itu dalam hal kesuksesan, keberhasilan dan
kegagalan. Hal ini ini di pertegas oleh Greenhaus,Larsen dan Buss (2008),
menjelaskan bahwa konsep locus of control merupakan konsep yang menjelaskan
mengenai persepsi individu terhadap tanggung jawab atas kejadian-kejadian yang
terjadi dalam hidupnya. Tanggung jawab dalam diri siswa akan terbentuk ketika
telah mempunyai kematanagan fisik dan mental yang disertai dengan kesadaran
yang timbul dari individu tersebut.
Kesiapan kerja menurut Agus Fitriyanto (2006:9-11), menjelasakan bahwa
kesiapan kerja merupakan kondisi yang menunjukkan adanya kematangan fisik,
mental, serta pengalaman terhadap kemampuan seseorang dalam menghadapi dan
menyelesaikan suatu pekerjaan. Siswa yang memiliki kesiapan kerja yang baik
memiliki kematangan fisik, mental, serta pengalaman ketika menyelesaikan setiap
pekerjaan yang diberikan. Peningkatan kesiapan kerja bagi siswa salah satunya
dipengaruhi oleh locus of control. Hal ini dipertegas Muyasaroh (2013) dalam
penelitiannya mengungkapkan ketika pembentukan locus of control yang baik
pada siswa, maka akan semakin kuat kecenderungan siswa terhadap peningkatan
kesiapan kerja.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa locus of control
berpengaruh dalam kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten
Magetan ketika memasuki dunia kerja. Siswa yang memiliki locus of control yang
tinggi maka siswa tersebut juga akan memiliki kesiapan kerja yang baik.

F. Pengaruh praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa SMK


kelas XII TITL di kabupaten Magetan.
Berdasarkan hasil hipotesis yang telah dijelaskan pada Bab IV diketahui
bahwa terdapat pengaruh positif dan sigifikan antara praktik kerja lapangan
dengan kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan. Hasil
62

hipotesis tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi antara X 2 dengan Y yaitu


α<0,005, hal ini berarti kedua variabel tersebut memiliki pengaruh positif dan
signifikan.
Praktik kerja lapangan merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
program pendidikan kejuruan yang bekerja sama dengan dunia industri melalui
pembelejaran praktik secara langsung atau terjun ke lapangan secara langsung
sebagai wujud implementasi terhadap ilmu dan ketrampilan yang telah di
dapatkan siswa di sekolah. Program praktik kerja lapangan bertujuan untuk
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan profesional aspek ketrampilan
manajemen sesuai dengan tujuan program pelatihan yang hendak dicapai (Oemar
Hamalik, 2007:91). Sehingga dengan praktik kerja lapangan dapat meningkatkan
kemampuan softskill dan hardskill siswa dalam memasuki dunia kerja.
Menurut Henny (2012:38) Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan siswa diluar sekolah yakni di dunia industri dan
tetap dalam pengawasan guru atau instruktur di lapangan. Praktik kerja lapangan
merupakan strategi pembelajaran kepada siswa dengan belajar secara langsung
(learning by doing) pada pekerjaan yang sesungguhnya. Upaya SMK dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam mempersiapkan dirinya memasuki dunia
kerja, salah satunya dengan melaksanaan program Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Berdasarkan hasil dan penjelasan yang telah dipaparkan dapat dikatakan
bahwa praktik kerja lapangan dapat mempengaruhi kesiapan kerja siswa SMK
kelas XII TITL di kabupaten Magetan. Minat dalam mengikuti pelaksanaan
praktik kerja lapangan yang tinggi maka siswa tersebut akan memiliki kesiapan
kerja yang tinggi pula.

G. Pengaruh informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa SMK


kelas XII TITL di kabupaten Magetan.
Berdasarkan hasil hipotesis yang telah dijelaskan pada Bab IV diketahui
bahwa terdapat pengaruh positif dan sigifikan antara informasi dunia kerja dengan
kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan. Hasil hipotesis
63

tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi antara X3 dengan Y yaitu α<0,005,


hal ini berarti kedua variabel tersebut memiliki pengaruh positif dan signifikan.
Menurut Sukardi dan Sumiati (1993: 112), informasi dunia kerja
merupakan alat ukur yang dapat digunakan oleh siswa dalam mendapatkan suatu
pemahaman dan gambaran mengenai dunia kerja. Informasi dunia kerja
merupakan segala jenis informasi yang bertujuan untuk membantu dan memberi
gambaran setiap individu dalam memperoleh pemahaman dan pandangan tentang
dunia kerja. Informasi dunia kerja berperan penting terhadap peningkatan
keyakinan kesiapan kerja seseorang. Informasi mengenai kerja memberikan
pengetahuan dan gambaran terhadap berbagai kondisi yang ada di dalam dunia
kerja kepada calon tenaga kerja.
Informasi dunia kerja sangat berperan penting terhadap pembentukan
kesiapan kerja pada siswa. Sekaligus informasi dunia kerja menjadi dasar bagi
siswa dalam penentuan karirnya setelah lulus. Pada informasi dunia kerja
menggambarkan mengenai kondisi dan situasi kerja secara nyata, sehingga hal
tersebut dapat membantu siswa dalam memperoleh informasi mengenai dunia
kerja.
Berdasarkan hasil dan penjelasan yang telah dipaparkan dapat dikatakan
bahwa informasi dunia kerja dapat mempengaruhi kesiapan kerja siswa SMK
kelas XII TITL di kabupaten Magetan. Semakin tinggi kemauan siswa dalam
mencari informasi mengenai dunia kerja yang bermanfaat, maka semakin tinggi
pula kesiapan kerja siswa sehingga semakin siap untuk memasuki dunia kerja.

H. Pengaruh locus of control, praktik kerja lapangan, dan informasi dunia


kerja terhadap kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten
Magetan.
Berdasarkan hasil hipotesis yang telah dijelaskan pada Bab IV diketahui
bahwa terdapat pengaruh positif dan sigifikan antara locus of control, praktik
kerja lapangan dan informasi dunia kerja dengan kesiapan kerja siswa SMK kelas
XII TITL di kabupaten Magetan. Hasil hipotesis tersebut dibuktikan dengan nilai
signifikansi antara X1, X2, dan X3 dengan Y yaitu α<0,005. Locus of control,
praktik kerja lapangan, dan informasi dunia kerja memberikan sumbangan efektif
64

terhadap kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan sebesar
52,51%.
Menurut Stevani dan Yulhendri (2012:55), menjelaskan bahwa terdapat
dua faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja, yakni faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi kematangan fisik,mental dan kognitif. Faktor eksternal
meliputi peran lingkungan,sarana prasarana,informasi dunia kerja,praktik kerja
lapangan.
Locus of control merupakan faktor internal yang mempengaruhi kesiapan
kerja seseorang ketika akan memasuki dunia kerja. Seseorang yang memiliki
locus of control maka akan memahami bahwa setiap peristiwa yang terjadi dalam
hidupnya dipengaruhi oleh tindakan atau sikap dari dirinya sendiri dan juga dapat
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Sehingga dengan pemahaman ini dapat
membentuk seseorang selalu berfikir positif bahwa segala sesuatu yang terjadi
pada dirinya sebagian besar akan ditentukan oleh dirinya sendiri.
Dalam pelaksanaan program praktik kerja lapangan ketika seseorang
memiliki locus of control yang baik maka akan terbentuk sikap positif dalam
bekerja. Dengan sikap positif tersebut siswa dapat mengkondisikan serta
mengkontrol setiap tindakan dan perilakunya ketika melakukan berbagai
pekerjaan di dalam pelaksanaan program praktik kerja lapangan. Program praktik
kerja lapangan ini bertujuan untuk meningkatkan softskill dan hardskill siswa
dalam menghadapi dunia kerja. Sehingga dengan diadakannya program praktik
kerja lapangan ini dapat meningkatkan kualitas kesiapan kerja siswa.
Informasi dunia kerja diduga juga berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa,
dengan semakin banyak informasi yang dicari maupun diperoleh siswa maka akan
berpengeruh terhadap pemahaman siswa mengenai kondisi dan kualifikasi dari
dunia kerja tersebut. Informasi yang berkualitas dan relevan akan berguna
terhadap siswa dalam jenjang karirnya kedepan. Berdasarkan hal tersebut,
informasi mengenai dunia kerja sangat berpengaruh terhadap kesiapan kerja
siswa.
Berdasarkan hasil dan penjelasan yang telah dipaparkan dapat dikatakan
bahwa locus of control, praktik kerja lapangan, dan informasi dunia kerja dapat
mempengaruhi kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan.
65

Sesuai uraian tersebut dapat simpulkan bahwa semakin tinggi locus of control,
praktik kerja lapangan, dan informasi dunia kerja, maka semakin tinggi pula
kesiapan kerja siswa sehingga hal ini dapat mempengaruhi dan membentuk
kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja.
BAB VI
PENUTUP

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang mengacu pada pembahasan yang telah
dijelaskan pada Bab IV dan V, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Locus of control pada siswa siswa kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik
(TITL) SMK di kabupaten Magetan dalam kategori sangat tinggi. Tingkat
locus of control secara berturut-turut dijabarkan dari tinggi ke rendah sebagai
berikut: (1) locus of control internal, (2) locus of control eksternal.
2. Praktik kerja lapangan pada siswa siswa kelas XII Teknik Instalasi Tenaga
Listrik (TITL) SMK di kabupaten Magetan dalam kategori sangat tinggi.
Tingkat praktik kerja lapangan secara berturut-turut dijabarkan dari tinggi ke
rendah yakni sebagai berikut: (1) pengetahuan kerja, (2) ketrampilan kerja,
(3) sikap kerja.
3. Informasi dunia kerja pada siswa siswa kelas XII Teknik Instalasi Tenaga
Listrik (TITL) SMK di kabupaten Magetan dalam kategori tinggi. Tingkat
informasi dunia kerja secara berturut-turut dijabarkan dari tinggi ke rendah
yakni sebagai berikut: (1) ruang lingkup informasi dunia kerja, (2) kualitas
informasi, (3) frekuensi siswa mencari informasi.
4. Kesiapan kerja pada siswa siswa kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik
(TITL) SMK di kabupaten Magetan dalam kategori sangat tinggi. Tingkat
kesiapan kerja secara berturut-turut dijabarkan dari tinggi ke rendah yakni
sebagai berikut: (1) kesiapan secara psikis untuk bekerja, (2) kondisi fisik
mendukung untuk bekerja, (3) berani mengambil bidang pekerjaan lain, (4)
siap bersaing ditempat kerja
5. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara locus of control dengan
kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan
6. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara praktik kerja lapangan dengan
kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan

66
67

7. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara informasi dunia kerja dengan
kesiapan kerja siswa SMK kelas XII TITL di kabupaten Magetan.
8. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara locus of control, praktik kerja
lapangan dan informasi dunia kerja dengan kesiapan kerja siswa SMK kelas
XII TITL di kabupaten Magetan

J. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan saran
sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Setelah mengetahui adanya pengaruh locus of control, praktik kerja
lapangan, dan informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja, siswa diharapakn
lebih meningkatkan locus of control dalam mempersiapkan dirinya ketika
memasuki dunia kerja. Siswa diharapkan selama mengikuti pelaksanaan praktik
kerja lapangan untuk lebih meningkatkan ketrampilannya dalam menyelesaikan
dan memeahkan setiap permasalahan ketika praktik kerja. Siswa diharapkan untuk
memperhatikan ruang lingkup mengenai informasi dunia kerja karena dengan hal
tersebut dapat memberi gambaran bagi siswa ketika pengambilan keputusan
terhadap suatu pekerjaan yang diinginkan. Ketika memasuki dunia kerja nanti
siswa diharapkan untuk memiliki kesiapan kerja yang baik meskipun ditempatkan
pada bidang keahlian lain. Dengan hal tersebut maka dapat membantu siswa
dalam menaingkatkan kemampuannya dalam bekerja sekaligus belajar hal baru
yang baru di luar bidang keahliannya.
2. Bagi Guru SMK
Guru diharapkan mampu memberikan arahan kepada siswa untuk
mempersiapkan memasuki dunia kerja. Peran guru sangat penting terhadap siswa
ketika akan memasuki dunia kerja.
3. Bagi peneliti lain
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka bagi peneliti lain
diharapkan untuk mendalami atau meneliti aspek-aspek lain dari variabel locus of
control, praktik kerja lapangan dan informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja
yang lebih akurat dengan didukung teori-teori terkait sesuai dengan penelitian.
68

DAFTAR RUJUKAN

Agus Fitri Yanto. 2006. Ketidaksiapan Memasuki Dunia Kerja Karena


Pendidikan. Jakarta: Dinika Cipta.
Anas, Sudijono. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo. Persada.
Andriati, K. 2009. Paranself efficacy, selfesteem, internal locus of control,
problem solving, dan forgiveness terhadap kecenderungan neurosis pada
perawat. Tesis. Surakarta: Magister Sains Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Anoraga. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S .2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Dewa Ketut. 1993. Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Dikmenjur. 2013. Pedoman Pelaksanaan Prakerin. Jakarta Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Depdiknas.
Eka Nurrahman.2014. Pengaruh Hasil Praktik Kerja Industri,Peran Bimbingan
Karir,dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK
Kelas XI Kompetensi Keahlian Multimedia Se-Kodya Yogyakarta. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Emi Prabawati. 2012. Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan
Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Peserta
Didik Kelas XII Program Keahlian Akuntasi SMK Negeri 1 Tempel Tahun
Pelajaran 2011/2012. Skripsi . Universitas Yogyakarta. Tersedia :
http://journal.uny.ac.id/index.php/jkpai/article
Friedman,H.S.,& Schustasck, M.W. 2009. Keprobadian: Teori Klasik danriset
modern. Jakarata:Erlangga.
69

Hamalik, Oemar, 2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT.


Remaja Rosda Karya.
Hamalik. Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hana Binti Muyasaroh. 2013. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan
Locus Of Control terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMKN 1
Surakarta. Vol 1 Nomor 1. Universitas Sebelas Maret.
Hasan, I.2008. Analisis Data dengan Statistik. Jakarta:Bumi Aksara.
Herminanto Sofyan. 1991. Kesiapan Kerja STM di Jawa. Laporan Penelitian
Yogyakarta FPTIK IKIP YOGYAKARTA. Yogyakarta: Lembaga Penelitian
UNY.
John, Dewey. 2004. Experience and Education, Pendidikan Berbasis
Pengalaman. Terj.Hani'ah. Ed. Eko Wijayanto. Jakarta:Teraju
Kartini Kartono. 1991. Menyiapkan dan Memandu Karier. Jakarta: Rajawali
Loveland, Thomas & Love, Tyler. 2017. A Global Measure of Digital and ICT
Literacy Skills. (online).
https://www.researchgate.net/publication/313597304, diakses 5 Januari
2020.
Muyasaroh, Hana. 2013. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Locus
Of Control terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMKN 1 Surakarta.
Nur Tri Lestyorini. 2010. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Pelaksanaan
Praktik Kerja Industri Dan Informasi Dunia Kerja Dengan Kesiapan
Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah
1 Borobudur Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi: FISE UNY.
Phares, E. J. 1992. Clinical Psychology, Concept Methods and Profession.
California: Books, Publishing Company.
Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS.
Yogyakarta.Mediakom.
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikam. PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung
Robbins, P, S., & Judge, A. T. 2007. Perilaku Organisasi (Ed.12). Jakarta:
Salemba Empat.
70

Robbins.P.Stephen & Judge. A. Timothy. 2008. Perilaku Organisasi. Buku 1&2,


Edisi 12. Jakarta: Selemba Empat.
Robinson, J.P., Shaver, P.R., & Wrightsman, L.S.1991. Measure Of Personality
And Social Psychological Attitude. California: acadmic Press Inc.
Sandi Riawan Nugroho. 2014. Pengaruh Locus Of Control dan Konsep Diri
Terhadap Kematangan Karir Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Yogyakarta. Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Septyana, Cindi, Subagsono dan Ngatou Rahman. 2013. Pengaruh Informasi
Dunia kerja dan pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan
mental menghadapi dunia kerja siswa kelas XII Program Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014.
Skripsi Yang Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Siregar, Sofyan. 2014. Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi
Aksara, Jakarta
Sofyan, Herminanto. 1986. Kesiapan Kerja STM Se-Jawa untuk memasuki
Lapangan Kerja. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Lembaga Penelitian IKIP
Yogyakarta.
Sudjana. 2005. Metode Statiska. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Banding: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi dan Sumiati. 1993. Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut. 1993. Bimbingan Karier di Sekolah-sekolah. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Sumawan. 2005. Hubungan Antara Lokus Kendali, Pemahaman Informasi Karir,
Prestasi Akademik dengan Kematangan Karier Siswa SMA Negeri Kota
71

Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana


Universitas Negeri Malang.
Supriatna, Mamad dan Budiman, Nandang. 2009. Bimbingan Karier di SMK.
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sutopo Rahayu. 2009. Pengaruh pengalaman kerja dalam praktek industri dan
prestasi belajar akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa
kelas XII program keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Klaten
utara tahun ajaran 2008/2009. Skripsi: FISE UNY.
Syah, Muhibin. 2000. Psikologi Pendidikan Bandung. PT. Remaja Rosda Karya
Yuniati. 2015. Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja Dan Pengalaman
Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMKN 1 Purbalingga.
Skripsi UNY. Yogyakarta: Lembaga Pendidikan.
LAMPIRAN
70

LAMPIRAN 1
KISI-KISI INSTRUMEN

1.1. Instrumen Locus Of Control


1.2. Instrumen Praktik Kerja Lapangan
1.3. Instrumen Informasi Dunia Kerja
1.4. Instrumen Kesiapan Kerja
71

1.1 Instrumen Locus Of Control


Penyusunan kuisioner locus of control menggunakan indikator pada Tabel
berikut.
Sebelum Sesudah
Indikator Deskriptor Nomor Item Nomor Item
Favorabel Unfavorabel Favorabel Unfavorabel
Locus Of 1. Percaya pada 1, 2, 3, 5, 6 4 1, 3, 5, 6 4
Control kemampuan yang
Internal dimiliki

2. Minat terhadap 7 8 7 8
kendali perilaku

3. Usaha dan optimis 9, 10, 11 12 11 12


untuk mencapai
tujuan

Locus Of 1. Pasrah terhadap 13 14, 15 13 14, 15


Control nasib
Eksternal
2. Percaya pada 16 17 16 17
keberuntungan

3. Menilai sesuatu 19 18 19 -
dari sudut pandang
sosial-ekonomi
4. Mudah bergantung 20 21 20 21
dengan orang lain
72

1.2 Instrumen Praktik Kerja Lapangan


Penyusunan kuisioner praktik kerja lapangan menggunakan indikator pada
Tabel berikut.
Sebelum Sesudah
Nomor Item Nomor Item
Indikator Deskriptor
Favorabe Unfavorabe Favorabe Unfavorabe
l l l l
Pengetahua 1. Mengetahui tentang 1, 2, 4, 5 - 1, 2, 4, 5 -
n Kerja pekerjaan sesuai bidang
keahlian

2. Mampu memahami 3, 7 6 3, 7 -
tentang sistem kerja

Ketrampila 1. Terampil dalam 8, 9, 10, - 8, 9, 10, -


n Kerja menyelesaikan pekerjaan 11, 12 12

2. Mampu memecahkan 14, 17 13, 15, 16 14, 17 -


setiap masalah dalam
kerja

Sikap Kerja 1. Disiplin dalam 18, 19 - 18, 19 -


bekerja

2. Dapat 20 - 20 -
mengendalikan diri
dalam bekerja

3. Tanggung jawab 21 - 21 -
dalam bekerja

4. Motivasi/kemauan 22 - 22 -
untuk kerja

5. Dapat bekerjasama 23 - 23 -
dengan rekan kerja

6. Tanggap dalam 25 - 25 -
bekerja
73

1.3 Instrumen Informasi Dunia Kerja


Penyusunan kuisioner informasi dunia kerja menggunakan indikator pada
Tabel berikut.
Sebelum Sesudah
Indikator Deskriptor Nomor Item Nomor Item
Favorabel Unfavorabel Favorabel Unfavorabel
Frekuensi 1. Memperoleh 1, 2, 3, 4, 5 - 1, 2, 3, 4, 5 -
siswa mencari informasi dari
informasi sekolah

2. Memperoleh 6, 7, 8, 9, - 6, 7, 8, 9, -
informasi dari luar 10, 11 10, 11
sekolah

Ruang 1. Klasifikasi 12, 13 - 12, 13 -


Lingkup pekerjaan
informasi
dunia kerja
2. Kondisi dan 14, 15, 16 - 14, 15, 16 -
stisuasi kerja

Kualitas 1. Akurat 17, 19, 20 - 17, 19, 20 -


Informasi

2. Tepat waktu 18 - 18 -

3. Relevan 21, 22, 23 - 21, 22, 23 -


74

1.4 Instrumen Kesiapan Kerja


Penyusunan kuisioner kesiapan kerja menggunakan indikator pada Tabel
berikut.
Sebelum Sesudah
Indikator Deskriptor Nomor Item Nomor Item
Favorabel Unfavorabel Favorabel Unfavorabel
Siap secara 1. Memiliki 1, 2, 3 - 1, 2, 3 -
psikis untuk keberanian untuk
bekerja bekerja 123

2. Siap secara 4 - 4 -
mental untuk
bekerja 4
3. Memiliki rasa 5 - 5 -
percaya diri untuk
bekerja 5

4. Memiliki 6, 7, 8 - 6, 7, 8 -
kedisplinan
dalam bekerja
678
Siap bersaing 1. Memiliki 9, 15, 16 9 15
ditempat kerja kompetensi
pengetahuan dan
ketrampilan
91516
2. Memiliki 10, 11, 12 - 10, 11, 12 -
pengalaman kerja
10,11, 12

3. Memiliki 13, 14 - 13, 14 -


kepribadian yang
baik 13,14

Kondisi fisik 1. Memiliki 17, 18, 19 - 17, 18, 19 -


mendukung kesehatan yang
untuk bekerja prima 17 18 19

Berani 1. Bersedia 21 20 21 -
mengambil ditempatkan
bidang diberbagai
pekerjaan lain bidang kerja lain
2021
2. Memiliki rasa 22 23 22 -
ingin tahu yang
tinggi2223

3. Menguasai lebih 24, 25 - 24 -


dari satu
ketrampilan2425
75

LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENELITIAN

2.1 Angket Locus Of Control


2.2 Angket Praktik Kerja Lapangan
2.3 Angket Informasi Dunia Kerja
2.4 Angket Kesiapan Kerja
76

ANGKET PENELITIAN

Pengaruh Locus Of Control, Praktik Kerja Lapangan, Dan Informasi


Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Teknik Instalasi
Tenaga Listrik Smk Se Kabupaten

A. Identitas Responden
Nama : ...........................................................................................
Kelas : ...........................................................................................
Sekolah :...........................................................................................
B. Petunjuk Pengisian Angket
1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pernyataan yang ada pada angket
penelitian!
2. Pengisian angket penelitian tidak mempengaruhi NILAI mahasiswa.
3. Isilah angket penelitian dengan jujur sesuai dengan kondisi yang anda
rasakan!
4. Angket penelitian terdiri dari 17 butir pernyataan dari variabel Lous Of ontrol,
20 butir pernyataan dari variabel Praktik Kerja Lapangan, 20 butir pernyataan
dari variabel Informasi Dunia Kerja dan 21 butir pernyataan dari Kesiapan
Kerja
5. Jawablah setiap pernyataan sesuai dengan kondisi yang anda rasakan dengan
memberi tandacentang (√) pada kolom yang sudah tersedia!
6. Adapun alternatif jawaban dan pemberian skor setiap pernyataan
dijabarkansebagai berikut:
4 = Sangat Setuju / Selalu
3 = Setuju / Sering
2 = Tidak Setuju / Kadang-kadang
1 = Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah
7. Apabila ingin mengganti keputusan, berikan tanda sama dengan [=] pada
ceklist yang sudah ada, selanjutnya berikan tanda centang (√) pada
kolomalternatif pilihan lain.
8. Terimakasih atas partisipasi dalam mengisi angket ini.
77

ANGKET LOCUS OF CONTROL


No Pernyataan Pilihan
1 2 3 4
Locus Of Control Internal
1 Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki
dapat bekerja dengan baik
2 Setelah lulus nanti saya yakin akan langsung
mendapatkan pekerjaan
3 Saya kurang yakin terhadap kemampuan saya, jika di
berikan pekerjaan di luar bidang keahlian saya
4 Setelah lulus nanti saya ingin mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan saya
5 Keberhasilan atau kegagalan setiap pekerjaan
dipengaruhi oleh kemampuan saya dalam bekerja
6 Perilaku kerja akan berpengaruh terhadap pencapaian
saya dalam menyelesaikan setiap pekerjaan
7 Saya akan mudah tersinggung jika ada rekan kerja
yang mengomentari setiap pekerjaan yang saya
lakukan
8 Ketika mendapatkan kesulitan dalam bekerja, saya
harus berusaha untuk tetap menyelesaikannya
9 Setiap usaha dalam melakukan pekerjaan dengan baik
tidak terlalu berpengaruh terhadap keberhasilan saya
dalam bekerja
Locus of Control eskternal
10 Saya percaya bahwa apapun pekerjaan yang saya
dapatkan nanti, itulah yang terbaik untuk saya
11 Saya rasa setiap kegagalan dalam melaksanakan
pekerjaan tidak dapat saya hindari
12 Saya berpasrah diri terhadap keberhasilan ataupun
kegagalan dalam memperoleh pekerjaan
13 Saya yakin bahwa ada faktor keberuntungan dalam
memperoleh pekerjaan yang diinginkan
14 Saya berusaha seperlunya saja dalam memperoleh
pekerjaan, saya yakin ada faktor keberuntungan yang
mempengaruhi hidup saya
15 Ketika bekerja nanti saya tidak membeda-bedakan
dalam berteman dengan rekan kerja
16 Saya akan bekerja sesuai dengan bidang yang telah
diarahkan oleh guru BK
17 Ketika melaksanakan pekerjaan nanti saya akan
bergantung terhadap kemampuan dari rekan saya
kerja
78

ANGKET PRAKTIK KERJA LAPANGAN


No Pernyataan Pilihan
1 2 3 4
Pengetahuan Kerja
1 Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan, saya
mendapatkan pengetahuan baru di bidang teknik
instalasi listrik
2 Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan, saya
memperoleh pengalaman bekerja sesuai dengan
kompetensi di bidang instalasi listrik
3 Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan saya
diberi penjelasan tentang semua jenis pekerjaan
yang ada diperusahaan tersebut
4 Pelaksanaan praktik kerja lapangan dapat
mengasah kemampuan yang telah saya miliki
dibidang teknik instalasi listrik
5 Selama praktik kerja lapangan saya dapat
menerapkan teori-teori yang telah saya dapatkan di
sekolah
6 Program praktik kerja lapangan dapat menambah
kesiapan saya dalam menghadapi dunia kerja
Ketrampilan Kerja
7 Selama pelaksanaan praktik kerja lapangan saya
dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang di
berikan dengan baik
8 Saya menguasai ketrampilan dalam bekerja sesuai
dengan bidang kompetensi yang saya miliki
9 Dalam pelaksananaan program praktik kerja
lapangan saya dilatih untuk terampil dalam bekerja
sesuai dengan bidang kompetensi saya
10 Ketrampilan yang saya dapatkan di sekolah sangat
berguna dan dibutuhkan ditempat praktik kerja
11 Selama praktik kerja lapangan saya dapat
menggunakan setiap peralatan kerja sesuai dengan
fungsinya masing-masing
12 Setiap menemukan kesulitan dalam bekerja saya
berinisiatif untuk bertanya kepada pembimbing
praktik di industri
Sikap Kerja
13 Program praktik kerja lapangan membentuk diri
saya untuk mempunyai sikap yang disiplin dalam
bekerja
14 Selama praktik kerja lapangan saya diajarkan
untuk selalu tepat waktu saat bekerja
79

15 Selama mengikuti praktik kerja lapangan saya


selalu menaati peraturan dan prosedur dalam
bekerja
16 Selama praktik kerja lapangan saya lebih
mengedepankan kejujuran tanggung jawab dalam
bekerja
17 Selama praktik kerja lapangan saya senantiasa
mengikuti berbagai jenis pekerjaan yang diberikan
18 Selama praktik kerja lapangan saya mampu bekerja
sendiri maupun kerja tim secara baik
19 Selama praktik kerja lapangan saya berhubungan
baik dengan semua pihak yang bekerja di
perusahaan tersebut
20 Selama praktik kerja lapangan, saya terbiasa
mendapatkan tugas mendadak dimana hal ini dapat
menjadikan diri saya lebih tanggap dalam bekerja
80

ANGKET INFORMASI DUNIA KERJA


No Pernyataan Pilihan
1 2 3 4
Frekuensi siswa mencari informasi
1 Saya mengikuti jobfair yang diadakan oleh pihak
sekolah untuk mendapatkan informasi kerja
2 Saya mengikuti kegiatan career day yang
dilaksanakan oleh pihak sekolah untuk
mendapatkan informasi kerja
3 Saya mengunjungi Bursa Kerja Khusus (BKK) di
sekolah jika ada informasi terbaru mengenai
spekerjaan pada perusahaan yang saya minati
4 Saya mengikuti kegiatan program kunjungan
industri yang diadakan oleh sekolah untuk
mendapatkan informasi mengeneai dunia kerja
5 Saat pelajaran praktikum saya bertanya kepada
guru, apakah pekerjaan saya nanti seperti ini
setelah lulus
6 Saya bertanya kepada beberapa saudara yang
sudah bekerja mengenai pekerjaan mereka
7 Saya bertanya kepada alumni yang sudah bekerja
mengenai seputar pekerjaan mereka
8 Ketika ada teman yang memberikan informasi
baru tentang pekerjaan, saya mengajaknya untuk
berdiskusi
9 Saya mengikuti jobfair yang diadakan oleh instansi
dari luar sekolah
10 Saya mengikuti kegiatan career day yang di
laksanakan oleh instansi dari luar sekolah
11 Saya mengunjungi BKK sekolah lain untuk
mendapatkan informasi terbaru mengenai
pekerjaan pada perusahaan yang saya minati
Ruang Lingkup Informasi Dunia Kerja
12 Setiap kali ada informasi lowongan kerja baru
yang saya peroleh, saya perlu mengetahui
pesyaratan-persyaratan yang telah ditentukan
13 Setiap kali ada lowongan pekerjaan baru saya
perlu mengetahui besarnya gaji yang di tawarkan
bagi lulusan SMK
14 Saya merasa perlu untuk mengetahui tugas-tugas
nyata pekerjaan tiap kali ada informasi pekerjaan
yang saya dapatkan
15 Setiap kali dalam mencari informasi mengenai
dunia kerja saya merasa perlu mengetahui kondisi
81

dan situasi kerja


16 Setiap kali ada peluang kerja di bidang kelistrikan
saya merasa perlu untuk mengetahui kesejahteraan
karyawan di hari tua
Kualitas informasi
17 Informasi pekerjaan yang saya cari
mengungkapkan karakteristik bidang pekerjaan
kelistrikan dengan jelas
18 Saya mencari informasi dunia kerja bidang
kelistrikan yang masih up to date
19 Informasi pekerjaan yang saya peroleh berasal dari
sumber-sumber yang mencantumkan rujukan
perusahaan
20 Saya berusaha untuk mencari sumber yang jelas
dalam memperoleh informasi mengenai pekerjaan
21 Informasi dunia kerja yang telah saya peroleh
dapat digunakan sebagai acuan pengambilan
kepeutusan dalam pekerjaan
22 Informasi dunia kerja yang saya peroleh
menambah wawasan saya di bidang kelistrikan
23 Informasi dunia kerja yang saya cari berhubungan
sesuai dengan kompetensi kejuruan saya
82

ANGKET KESIAPAN KERJA


No Pernyataan Pilihan
1 2 3 4
Siap secara psikis untuk bekerja
1 Setelah lulus sekolah, saya mempunyai kemauan
untuk bekerja
2 Setelah lulus nanti saya berkeinginan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang telah saya
pelajari di dunia kerja
3 Setelah lulus saya berkeinginan untuk
mendapatkan uang sendiri melalui bekerja
4 Saya mempunyai kesiapan mental ketika
memasuki dunia kerja
5 Saya yakin atas kemampuan yang saya miliki
untuk memasuki dunia kerja
6 Sikap disiplin akan berpengaruh terhadap kinerja
saya dalam melakukan setiap pekerjaan
7 Rasa malas akan membuat diri saya tidak akan
pernah maju
8 Saya tidak akan meninggalkan pekerjaan sebelum
pekerjaan tersebut selesai
Siap bersaing di tempat kerja
9 Dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang saya miliki, saya siap bekerja secara
profesional
10 Bekal ketrampilan yang saya peroleh dari sekolah
menjadikan diri saya siap bersaing dengan calon
pelamar kerja lainnya
11 Pengalaman yang saya peroleh dari tempat
praktik kerja lapangan menjadikan diri saya
semakin siap ketika memasuki dunia kerja
12 Bekal pengalaman praktik kerja lapangan
menjadikan diri saya siap bersaing dengan
pelamar kerja yang lain untuk memperoleh
lapangan kerja
13 Perilaku sopan dalam bekerja dapat berdampak
positif pada diri saya
14 Ketelitian dalam melakukan pekerjaan dapat
menunjang hasil kerja yang maksimal
15 Bekal pengetahuan dan ketrampilan yang saya
peroleh masih kurang
Kondisi fisik mendukung untuk bekerja
16 Kekurangan yang saya miliki tidak menjadi
penghalang bagi saya untuk bersaing dengan yang
83

lain dalam memperoleh pekerjaan


17 Kekurangan saya bukan menjadi hambatan bagi
saya dalam bekerja nanti
18 Dengan kondisi fisik yang prima dapat
meningkatkan produktivitas saya dalam bekerja
nanti
Berani Mengambil bidang pekerjaan lain
19 Ketika bekerja nanti saya siap ditempatkan pada
posisi diluar bidang keahlian saya
20 Saya selalu berusaha untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
utamanya dibidang kelistrikan melalui berbagai
media
21 Saya berusaha untuk belajar hal yang baru baik
dibidang kelistrikan maupun diluar bidang
kelistrikan untuk meningkatkan kemampuan saya
84

LAMPIRAN 3
DATA UJI COBA DAN VALIDASI INSTRUMEN

3.1 Validasi Expert Judgment


3.2 Data Uji Coba Instrumen Locus Of Control
3.3 Data Uji Coba Instrumen Praktik Kerja Lapangan
3.4 Data Uji Coba Instrumen Informasi Dunia Kerja
3.5 Data Uji Coba Instrumen Kesiapan Kerja
3.6 Validitas dan Realiabilitas Locus Of Control
3.7 Validitas dan Realiabilitas Praktik Kerja Lapangan
3.8 Validitas dan Realiabilitas Informasi Dunia Kerja
3.9 Validitas dan Realiabilitas Kesiapan Kerja
85

3.1 Validasi Expert Judgment


VALIDASI ANGKET PENELITIAN
Perihal : Validasi Isi Angket
Sasaran Program : Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektro 2016
Judul Penelitian : Pengaruh Locus Of Control, Praktik Kerja Lapangan,
dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja
Siswa Kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK
Se Kabupaten Magetan
Nama Validator :.........................
Instansi : Universitas Negeri Malang

Dalam rangka penulisan skripsi menyelesaikan studi sarjana pada Jurusan


Teknik Elektro Universitas Negeri Malang, Peneliti mengambil judul ”Pengaruh
Locus Of Control, Praktik Kerja Lapangan, dan Informasi Dunia Kerja Terhadap
Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Se
Kabupaten Magetan". Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kesediaan
Bapak/Ibu untuk berkenan memberi penilaian dan tanggapan terhadap instrumen
penelitian skripsi ini, yaitu dengan cara mengisi kolom penilian yang diajukan
serta menuliskan saran.
Tujuan validasi instrumen oleh ahli yaitu sebagai berikut: (1) mengukur
tingkat keefektifan, (2) mengukur kualitas teknik, dan (3) mengetahui tingkat
kevalidan sehingga dapat dijadikan bahan dalam pelaksanaan penelitian. Setiap
jawaban dan saran dari Bapak/Ibu berikan merupakan bantuan yang sangat
berharga bagi penelitian ini.Atas segala perhatian dan bantuan Bapak/Ibu saya
sampaikan terimakasih.Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan
Bapak/Ibu.
86

ANGKET PENELITIAN
(UJI COBA INSTRUMEN)

Pengaruh Locus Of Control, Praktik Kerja Lapangan, dan Informasi Dunia


Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Se-Kabupaten Magetan
A. Identitas Responden
Nama : ...........................................................................................
Kelas : ...........................................................................................
Sekolah :...........................................................................................
B. Petunjuk Pengisian Angket
9. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pernyataan yang ada pada angket
penelitian!
10. Pengisian angket penelitian tidak mempengaruhi NILAI mahasiswa.
11. Isilah angket penelitian dengan jujur sesuai dengan kondisi yang anda
rasakan!
12. Angket penelitian terdiri dari 21 butir pernyataan dari variabel Lous Of ontrol,
25 butir pernyataan dari variabel Praktik Kerja Lapangan, 23 butir pernyataan
dari variabel Informasi Dunia Kerja dan 25 butir pernyataan dari Kesiapan
Kerja
13. Jawablah setiap pernyataan sesuai dengan kondisi yang anda rasakan dengan
memberi tandacentang (√) pada kolom yang sudah tersedia!
14. Adapun alternatif jawaban dan pemberian skor setiap pernyataan
dijabarkansebagai berikut:
4 = Sangat Setuju / Selalu
3 = Setuju / Sering
2 = Tidak Setuju / Kadang-kadang
1 = Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah
15. Apabila ingin mengganti keputusan, berikan tanda sama dengan [=] pada
ceklist yang sudah ada, selanjutnya berikan tanda centang (√) pada
kolomalternatif pilihan lain.
16. Terimakasih atas partisipasi dalam mengisi angket ini.
87

ANGKET LOCUS OF CONTROL


Pilihan
No Pernyataan
1 2 3 4
Locus Of Control Internal
1 Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki
dapat bekerja dengan baik
2 Apapun pekerjaan yang nanti akan diberikan, saya
yakin mampu melakukannya
3 Setelah lulus nanti saya yakin akan langsung
mendapatkan pekerjaan
4 Saya kurang yakin terhadap kemampuan saya, jika di
berikan pekerjaan di luar bidang keahlian saya
5 Setelah lulus nanti saya ingin mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan saya
6 Keberhasilan atau kegagalan setiap pekerjaan
dipengaruhi oleh kemampuan saya dalam bekerja
7 Perilaku kerja akan berpengaruh terhadap pencapaian
saya dalam menyelesaikan setiap pekerjaan
8 Saya akan mudah tersinggung jika ada rekan kerja
yang mengomentari setiap pekerjaan yang saya
lakukan
9 Setelah lulus nanti saya harus bekerja keras untuk
kehidupan yang lebih baik
10 Sesulit apapun pekerjaan yang saya lakukan nanti,
jika saya tetap tekun dan terus berusaha pasti akan
selesai
11 Ketika mendapatkan kesulitan dalam bekerja, saya
harus berusaha untuk tetap menyelesaikannya
12 Setiap usaha dalam melakukan pekerjaan dengan baik
tidak terlalu berpengaruh terhadap keberhasilan saya
dalam bekerja
Locus of Control eskternal
13 Saya percaya bahwa apapun pekerjaan yang saya
dapatkan nanti, itulah yang terbaik untuk saya
14 Saya rasa setiap kegagalan dalam melaksanakan
pekerjaan tidak dapat saya hindari
15 Saya berpasrah diri terhadap keberhasilan ataupun
kegagalan dalam memperoleh pekerjaan
16 Saya yakin bahwa ada faktor keberuntungan dalam
memperoleh pekerjaan yang diinginkan
17 Saya berusaha seperlunya saja dalam memperoleh
pekerjaan, saya yakin keberuntunganlah yang
mempengaruhi hidup saya
18 Saya merasa malu ketika melihat teman saya sudah
bekerja, sedangkan saya masih belum bekerja
88

19 Ketika bekerja nanti saya tidak membeda-bedakan


dalam berteman dengan rekan kerja
20 Saya akan bekerja sesuai dengan bidang yang telah
diarahkan oleh guru BK
21 Ketika melaksanakan pekerjaan nanti saya akan
bergantung terhadap kemampuan dari rekan saya
kerja

Perbaikan dan Saran


..........................................................................................................................
...........................................................................................................................

Rekomendasi
Hasil validasi isi angket dihitung dengan menggunakan rumus

%Vs x = x 100%

Keterangan:
Vs x : Validasi isi
Kriteria validasi isi
Presentase (%) Keterangan
81-100 Sangat tinggi
61-80 Tinggi
41-60 Cukup
21-40 Rendah
0-20 Sangat rendah

Hasil Perhitungan
%Vs x = ............ x 100% = ...............%
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh skor validasi isi sebesar........ dengan
presentase ........... sehingga instrumen angket penelitian dikategorikan memiliki
validitas isi yang ............
Malang,..................
Validator

.......................................
NIP. ............................
89

ANGKET PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Pilihan
No Penyataan
1 2 3 4
Pengetahuan Kerja
1 Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan, saya
mendapatkan pengetahuan baru di bidang teknik
instalasi listrik
2 Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan, saya
memperoleh pengalaman bekerja sesuai dengan
kompetensi di bidang instalasi listrik
3 Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan saya
diberi penjelasan tentang semua jenis pekerjaan
yang ada diperusahaan tersebut
4 Pelaksanaan praktik kerja lapangan dapat
mengasah kemampuan yang telah saya miliki
dibidang teknik instalasi listrik
5 Selama praktik kerja lapangan saya dapat
menerapkan teori-teori yang telah saya dapatkan di
sekolah
6 Setelah melaksanaan praktik kerja lapangan saya
tidak mendapatkan gambaran mengenai
lingkungan dunia kerja
7 Program praktik kerja lapangan dapat menambah
kesiapan saya dalam menghadapi dunia kerja
Ketrampilan Kerja
8 Selama pelaksanaan praktik kerja lapangan saya
dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang di
berikan dengan baik
9 Saya menguasai ketrampilan dalam bekerja sesuai
dengan bidang kompetensi yang saya miliki
10 Dalam pelaksananaan program praktik kerja
lapangan saya dilatih untuk terampil dalam bekerja
sesuai dengan bidang kompetensi saya
11 Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya lebih
mengedepankan kualitas dari pada kwantitas hasil
pekerjaan
12 Ketrampilan yang saya dapatkan di sekolah sangat
berguna dan dibutuhkan ditempat praktik kerja
13 Jenis pekerjaan yang saya kerjakan di tempat
praktik lebih sulit dibanding dengan pekerjaan
dibengkel sekolah
14 Selama praktik kerja lapangan saya dapat
menggunakan setiap peralatan kerja sesuai dengan
fungsinya masing-masing
90

15 Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan ketika


saya diberi pekerjaan tidak dapat
menyelesaikannya dengan maksimal
16 Selama praktik kerja lapangan ketika diberi
pekerjaan saya tidak dapat menyelesaikannya
dengan baik
17 Setiap menemukan kesulitan dalam bekerja saya
berinisiatif untuk bertanya kepada pembimbing
praktik di industri
Sikap Kerja
18 Program praktik kerja lapangan membentuk diri
saya untuk mempunyai sikap yang disiplin dalam
bekerja
19 Selama praktik kerja lapangan saya diajarkan
untuk selalu tepat waktu saat bekerja
20 Selama mengikuti praktik kerja lapangan saya
selalu menaati peraturan dan prosedur dalam
bekerja
21 Selama praktik kerja lapangan saya lebih
mengedepankan kejujuran tanggung jawab dalam
bekerja
22 Selama praktik kerja lapangan saya senantiasa
mengikuti berbagai jenis pekerjaan yang diberikan
23 Selama praktik kerja lapangan saya mampu bekerja
sendiri maupun kerja tim secara baik
24 Selama praktik kerja lapangan saya berhubungan
baik dengan semua pihak yang bekerja di
perusahaan tersebut
25 Selama praktik kerja lapangan, saya terbiasa
mendapatkan tugas mendadak dimana hal ini dapat
menjadikan diri saya lebih tanggap dalam bekerja

Perbaikan dan Saran


..........................................................................................................................
...........................................................................................................................

Rekomendasi
Hasil validasi isi angket dihitung dengan menggunakan rumus

%Vs x = x 100%

Keterangan:
Vs x : Validasi isi
91

Kriteria validasi isi


Presentase (%) Keterangan
81-100 Sangat tinggi
61-80 Tinggi
41-60 Cukup
21-40 Rendah
0-20 Sangat rendah

Hasil Perhitungan
%Vs x = ............ x 100% = ...............%
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh skor validasi isi sebesar ....... dengan
presentase ......... sehingga instrumen angket penelitian dikategorikan memiliki
validitas isi yang ............
Malang,..................
Validator

.......................................
NIP. 1............................
92

ANGKET INFORMASI DUNIA KERJA


Pilihan
No Pernyataan
1 2 3 4
Frekuensi siswa mencari informasi
1 Saya mengikuti jobfair yang diadakan oleh pihak
sekolah untuk mendapatkan informasi kerja
2 Saya mengikuti kegiatan career day yang
dilaksanakan oleh pihak sekolah untuk
mendapatkan informasi kerja
3 Saya mengunjungi Bursa Kerja Khusus (BKK) di
sekolah jika ada informasi terbaru mengenai
pekerjaan pada perusahaan yang saya minati
4 Saya mengikuti kegiatan program kunjungan
industri yang diadakan oleh sekolah untuk
mendapatkan informasi mengeneai dunia kerja
5 Saat pelajaran praktikum saya bertanya kepada
guru, apakah pekerjaan saya nanti seperti ini
setelah lulus
6 Saya bertanya kepada beberapa saudara yang
sudah bekerja mengenai pekerjaan mereka
7 Saya bertanya kepada alumni yang sudah bekerja
mengenai seputar pekerjaan mereka
8 Ketika ada teman yang memberikan informasi
baru tentang pekerjaan, saya mengajaknya untuk
berdiskusi
9 Saya mengikuti jobfair yang diadakan oleh instansi
dari luar sekolah
10 Saya mengikuti kegiatan career day yang di
laksanakan oleh instansi dari luar sekolah
11 Saya mengunjungi BKK sekolah lain untuk
mendapatkan informasi terbaru mengenai
pekerjaan pada perusahaan yang saya minati
Ruang Lingkup Informasi Dunia Kerja
12 Setiap kali ada informasi lowongan kerja baru
yang saya peroleh, saya perlu mengetahui
pesyaratan-persyaratan yang telah ditentukan
13 Setiap kali ada lowongan pekerjaan baru saya
perlu mengetahui besarnya gaji yang di tawarkan
bagi lulusan SMK
14 Saya merasa perlu untuk mengetahui tugas-tugas
nyata pekerjaan tiap kali ada informasi pekerjaan
yang saya dapatkan
15 Setiap kali dalam mencari informasi mengenai
dunia kerja saya merasa perlu mengetahui kondisi
93

dan situasi kerja


16 Setiap kali ada peluang kerja di bidang kelistrikan
saya merasa perlu untuk mengetahui kesejahteraan
karyawan di hari tua
Kualitas informasi
17 Informasi pekerjaan yang saya cari
mengungkapkan karakteristik bidang pekerjaan
kelistrikan dengan jelas
18 Saya mencari informasi dunia kerja bidang
kelistrikan yang masih up to date
19 Informasi pekerjaan yang saya peroleh berasal dari
sumber-sumber yang mencantumkan rujukan
perusahaan
20 Saya berusaha untuk mencari sumber yang jelas
dalam memperoleh informasi mengenai pekerjaan
21 Informasi dunia kerja yang telah saya peroleh
dapat digunakan sebagai acuan pengambilan
kepeutusan dalam pekerjaan
22 Informasi dunia kerja yang saya peroleh
menambah wawasan saya di bidang kelistrikan
23 Informasi dunia kerja yang saya cari berhubungan
sesuai dengan kompetensi kejuruan saya
Perbaikan dan Saran
..........................................................................................................................
...........................................................................................................................

Rekomendasi
Hasil validasi isi angket dihitung dengan menggunakan rumus

%Vs x = x 100%

Keterangan:
Vs x : Validasi isi
Kriteria validasi isi
Presentase (%) Keterangan
81-100 Sangat tinggi
61-80 Tinggi
41-60 Cukup
21-40 Rendah
0-20 Sangat rendah
94

Hasil Perhitungan
%Vs x = ............ x 100% = ...............%
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh skor validasi isi sebesar...... dengan
presentase ........ sehingga instrumen angket penelitian dikategorikan memiliki
validitas isi yang ...............
Malang,..................
Validator

.......................................
NIP. 1............................
95

ANGKET KESIAPAN KERJA


Pilihan
No Pernyataan
1 2 3 4
Siap secara psikis untuk bekerja
1 Setelah lulus sekolah, saya mempunyai kemauan
untuk bekerja
2 Setelah lulus nanti saya berkeinginan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang telah saya
pelajari di dunia kerja
3 Setelah lulus saya berkeinginan untuk mendapatkan
uang sendiri melalui bekerja
4 Saya mempunyai kesiapan mental ketika memasuki
dunia kerja
5 Saya yakin atas kemampuan yang saya miliki untuk
memasuki dunia kerja
6 Sikap disiplin akan berpengaruh terhadap kinerja
saya dalam melakukan setiap pekerjaan
7 Rasa malas akan membuat diri saya tidak akan
pernah maju
8 Saya tidak akan meninggalkan pekerjaan sebelum
pekerjaan tersebut selesai
Siap bersaing di tempat kerja
9 Dengan segala kemampuan yang saya miliki, saya
siap bekerja secara profesional
10 Bekal ketrampilan yang saya peroleh dari sekolah
menjadikan diri saya siap bersaing dengan calon
pelamar kerja lainnya
11 Pengalaman yang saya peroleh dari tempat praktik
kerja lapangan menjadikan diri saya semakin siap
ketika memasuki dunia kerja
12 Bekal pengalaman praktik kerja lapangan
menjadikan diri saya siap bersaing dengan pelamar
kerja yang lain untuk memperoleh lapangan kerja
13 Perilaku sopan dalam bekerja dapat berdampak
positif pada diri saya
14 Ketelitian dalam melakukan pekerjaan dapat
menunjang hasil kerja yang maksimal
15 Bekal pengetahuan dan ketrampilan yang saya
peroleh masih kurang
16 Saya tidak yakin terhadap kemampuan yang saya
miliki untuk dapat bersaing dengan pelamar kerja
yang lain dalam memperoleh pekerjaan
Kondisi fisik mendukung untuk bekerja
17 Kekurangan yang saya miliki tidak menjadi
96

penghalang bagi saya untuk bersaing dengan yang


lain dalam memperoleh pekerjaan
18 Kekurangan saya bukan menjadi hambatan bagi
saya dalam bekerja nanti
19 Dengan kondisi fisik yang prima dapat
meningkatkan produktivitas saya dalam bekerja
nanti
Berani Mengambil pekerjaan lain
20 Ketika bekerja nanti saya tidak siap ketika
ditempatkan pada posisi diluar bidang keahlian saya
21 Ketika bekerja nanti saya siap ditempatkan pada
posisi diluar bidang keahlian saya
22 Saya selalu berusaha untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
utamanya dibidang kelistrikan melalui berbagai
media
23 Saya merasa malu dan takut untuk bertanya ketika
mendapatkan tugas kerja yang belum saya pahami
24 Saya berusaha untuk belajar hal yang baru baik
dibidang kelistrikan maupun diluar bidang
kelistrikan untuk meningkatkan kemampuan saya
25 Saya rasa, kemampuan yang saya miliki di bidang
non kelistrikan akan bermanfaat bagi saya ketika
bekerja nanti

Perbaikan dan Saran


..........................................................................................................................
...........................................................................................................................

Rekomendasi
Hasil validasi isi angket dihitung dengan menggunakan rumus

%Vs x = x 100%

Keterangan:
Vs x : Validasi isi
Kriteria validasi isi
Presentase (%) Keterangan
81-100 Sangat tinggi
61-80 Tinggi
41-60 Cukup
21-40 Rendah
0-20 Sangat rendah
97

Hasil Perhitungan
%Vs x = ............ x 100% = ...............%
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh skor validasi isi sebesar ...... dengan
presentase ....... sehingga instrumen angket penelitian dikategorikan memiliki
validitas isi yang .......................
Malang,..................
Validator

.......................................
NIP. 1............................
3. 2 Data Uji Coba Instrumen Locus Of Control
No Item Soal
Total
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 64
2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 3 3 4 1 50
3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 51
4 3 3 2 1 2 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 39
5 4 4 2 2 4 4 2 4 2 3 4 2 4 3 4 4 4 56
6 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 60
7 4 4 1 3 4 4 3 4 4 3 1 3 4 1 4 1 1 49
8 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 57
9 3 1 4 4 2 3 4 1 3 1 1 1 3 2 2 2 3 40
10 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 2 4 3 1 55
11 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 46
12 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3 2 2 54
13 4 3 1 4 3 4 4 3 4 4 1 3 3 2 3 2 1 49
14 3 3 2 2 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 54
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
16 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 63
17 4 4 1 1 4 4 1 4 4 4 4 1 1 1 4 1 1 44
18 4 3 2 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4 1 49
19 3 4 2 2 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 52
20 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 3 1 4 4 4 58
21 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 59

98
22 4 4 1 1 3 4 1 4 1 4 2 2 3 2 3 3 1 43
23 3 4 1 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 1 52
24 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 54
25 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 60
26 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 59
27 3 4 1 2 4 3 2 4 1 4 2 2 2 2 4 3 2 45
28 4 4 3 1 3 4 1 4 1 2 2 1 2 1 3 3 1 40
29 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 55
30 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 59
31 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 56

99
3. 3 Data Uji Coba Instrumen Praktik Kerja Lapangan
No Item Soal
Total
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 4 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 85
2 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 71
4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
5 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
6 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 86
7 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
8 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 78
9 4 3 2 4 2 4 4 3 2 2 4 3 4 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 76
10 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 91
11 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
12 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 89
13 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 87
14 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 91
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
16 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 89
17 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 87
18 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90
19 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 1 3 3 3 4 4 4 3 4 3 81
20 4 4 4 3 4 1 4 4 3 4 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 86
21 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77

100
22 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 1 4 3 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
23 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 85
24 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 87
25 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
26 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 87
27 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 83
28 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 86
29 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 89
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 97
31 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 91

101
3. 4 Data Uji Coba Instrumen Informasi Dunia Kerja
No Item Soal
Total
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 3 3 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 79
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 90
3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 1 70
4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 60
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
6 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 75
7 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89
8 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 75
9 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 79
10 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 85
11 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
12 4 3 3 4 3 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 76
13 2 2 2 4 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 68
14 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 85
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
16 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 80
17 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 81
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
19 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 73
20 4 4 2 4 3 4 3 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 78
21 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71

102
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
23 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 62
24 2 2 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 74
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
26 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 84
27 3 2 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 69
28 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 84
29 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 85
30 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 79
31 4 2 4 4 4 3 3 4 3 2 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 78

103
3. 5 Data Uji Coba Instrumen Kesiapan Kerja
No Item Soal
Total
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 93
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 1 4 1 88
3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 80
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 71
5 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 78
6 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 86
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95
8 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 85
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 66
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 2 3 4 1 4 4 89
11 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 72
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 3 4 4 4 93
13 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 3 2 3 4 3 3 4 84
14 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 2 4 3 88
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
16 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 92
17 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 3 3 1 4 4 88
18 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 96
19 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 76
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 96
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

104
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 1 4 4 92
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 99
24 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 88
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
26 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 86
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 4 1 4 4 2 4 4 90
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 1 4 4 4 2 4 4 2 4 3 89
29 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 1 4 2 4 4 91
30 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 86
31 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 88

105
106

3. 6 Validitas dan Realiabilitas Locus Of Control


Validitas Sig. (2-
tailed) ,392
skortotal Ket N 31
Pearson Valid
Soal10 Pearson Tidak
Correlation ,358* Correlation ,309 Valid

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,048 ,090
tailed)
N 31 N 31
Soal2 Pearson Tidak Soal11 Pearson Vali
Correlation ,234 Valid Correlation ,733**

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,206 ,000
tailed)
N 31 N 31
Soal3 Pearson Valid Soal12 Pearson Valid
Correlation ,370* Correlation ,356*
Sig. (2- Sig. (2-
tailed) ,041 ,050
tailed)
N 31 N 31
Soal4 Pearson Valid Soal13 Pearson Valid
Correlation ,406* Correlation ,394*

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,023 ,028
tailed)
N 31 N 31
Soal5 Pearson Valid Soal14 Pearson Valid
Correlation ,733** Correlation ,666**

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000 ,000
tailed)
N 31 N 31
Soal6 Pearson Valid Soal15 Pearson Valid
Correlation ,733** Correlation ,680**

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000 ,000
tailed)
N 31 N 31
Soal7 Pearson Valid Soal16 Pearson Valid
Correlation ,666** Correlation ,579**

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000 ,001
tailed)
N 31 N 31
Soal8 Pearson Valid Soal17 Pearson Valid
Correlation Correlation ,696*
,389*

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,031 ,000
tailed)
N 31 N 31
Soal9 Pearson Tidak
Correlation ,159 Valid
107

Soal18 Pearson Tidak


Correlation ,183 Valid

Sig. (2-
tailed) ,324
N 31
Soal19 Pearson Valid
Correlation ,733**

Sig. (2-
tailed) ,000
N 31
Soal20 Pearson Valid
Correlation ,399*

Sig. (2-
tailed) ,026
N 31
Soal21 Pearson
Correlation ,542** Valid

Sig. (2-
tailed) ,002
N 31
skortotal Pearson
Correlation 1

Sig. (2-
tailed)
N 31
**. Correlation is significant at the
0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the
0.05 level (2-tailed).

Reliability
108

3.7 Validitas dan Realiabilitas Praktik Kerja Lapangan


Soal9 Pearson Valid
Validitas
Correlation ,602**
SkorTotal Ket.
Soal1 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,000
,455*
N 31
Sig. (2- Soal10 Pearson Valid
tailed) ,010
Correlation ,609**
N 31
Soal2 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,000
,485**
N 31
Sig. (2- Soal11 Pearson Tidak
tailed) ,006
Correlation ,310 Valid
N 31
Soal3 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,090
,502**
N 31
Sig. (2-
,004 Soal12 Pearson Valid
tailed)
Correlation ,718**
N 31
Soal4 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation ** tailed) ,000
,493
N 31
Sig. (2-
,005 Soal13 Pearson Tidak
tailed)
Correlation ,339 Valid
N 31
Soal5 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,062
,422*
N 31
Sig. (2- Soal14 Pearson Valid
tailed) ,018
Correlation ,610**
N 31
Soal6 Pearson Tidak Sig. (2-
Correlation Valid tailed) ,000
-,048
N 31
Sig. (2- Soal15 Pearson Tidak
tailed) ,797
Correlation ,311 Valid
N 31
Soal7 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,088
,455*
N 31
Sig. (2- Soal16 Pearson Tidak
tailed) ,010
Correlation ,232 Valid
N 31
Soal8 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,210
,613**
N 31
Sig. (2- Soal17 Pearson Valid
tailed) ,000
Correlation ,699**
N 31
109

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000 tailed) ,008
N 31 N 31
Soal18 Pearson Valid Soal23 Pearson Valid
Correlation ,753** Correlation ,561**

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000 tailed) ,001
N 31 N 31
Soal19 Pearson Valid Soal24 Pearson Valid
Correlation ,652** Correlation ,455*

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000 tailed) ,010
N 31 N 31
Soal20 Pearson Valid Soal25 Pearson Valid
Correlation ,670** Correlation ,524**

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000 tailed) ,002
N 31 N 31
Soal21 Pearson Valid SkorTotal Pearson
Correlation ,712** Correlation 1

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000
tailed)
N 31 N 31
Soal22 Pearson Valid **. Correlation is significant at the
Correlation ,466** 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the
0.05 level (2-tailed).
Reliability
110

3.8 Validitas dan Realiabilitas Informasi Dunia Kerja


Validitas Soal9 Pearson Valid
Correlation ,563**
JUMLAH Ket
Soal1 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,001
,704**
N 31
Sig. (2- Soal10 Pearson Valid
tailed) ,000
Correlation ,516**
N 31
Soal2 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,003
,616**
N 31
Sig. (2- Soal11 Pearson Valid
tailed) ,000
Correlation ,527**
N 31
Soal3 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,002
,656**
N 31
Sig. (2-
,000 Soal12 Pearson Valid
tailed)
Correlation ,731**
N 31
Soal4 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation ** tailed) ,000
,596
N 31
Sig. (2-
,000 Soal13 Pearson Valid
tailed)
Correlation ,498**
N 31
Soal5 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,004
,574**
N 31
Sig. (2- Soal14 Pearson Valid
tailed) ,001
Correlation ,744**
N 31
Soal6 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,000
,587**
N 31
Sig. (2- Soal15 Pearson Valid
tailed) ,001
Correlation ,700**
N 31
Soal7 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,000
,667**
N 31
Sig. (2- Soal16 Pearson Valid
tailed) ,000
Correlation ,632**
N 31
Soal8 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,000
,622**
N 31
Sig. (2- Soal17 Pearson Valid
tailed) ,000
Correlation ,701**
N 31
111

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000 tailed) ,000
N 31 N 31
Soal18 Pearson Valid Soal22 Pearson Valid
Correlation ,692** Correlation ,542**

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000 tailed) ,002
N 31 N 31
Soal19 Pearson Valid Soal23 Pearson Valid
Correlation ,670** Correlation ,501**

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000 tailed) ,004
N 31 N 31
Soal20 Pearson Valid JUMLAH Pearson
Correlation ,665** Correlation 1

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000
tailed)
N 31 N 31
Soal21 Pearson Valid **. Correlation is significant at the
Correlation ,601** 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the
0.05 level (2-tailed).

Reliability
112

3.9 Validitas dan Realiabilitas Kesiapan Kerja


Validitas Soal9 Pearson Valid
Correlation ,732**
Skortotal Ket
Soal1 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,000
,683**
N 31
Sig. (2- Soal10 Pearson Valid
tailed) ,000
Correlation ,775**
N 31
Soal2 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,000
,843**
N 31
Sig. (2- Soal11 Pearson Valid
tailed) ,000
Correlation ,755**
N 31
Soal3 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,000
,759**
N 31
Sig. (2-
,000 Soal12 Pearson Valid
tailed)
Correlation ,766**
N 31
Soal4 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation ** tailed) ,000
,761
N 31
Sig. (2-
,000 Soal13 Pearson Valid
tailed)
Correlation ,796**
N 31
Soal5 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,000
,712**
N 31
Sig. (2- Soal14 Pearson Valid
tailed) ,000
Correlation ,766**
N 31
Soal6 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,000
,827**
N 31
Sig. (2- Soal15 Pearson Valid
tailed) ,000
Correlation ,579**
N 31
Soal7 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,001
,689**
N 31
Sig. (2- Soal16 Pearson Tidak
tailed) ,000
Correlation ,168 Valid
N 31
Soal8 Pearson Valid Sig. (2-
Correlation tailed) ,366
,658**
N 31
Sig. (2- Soal17 Pearson Valid
tailed) ,000
Correlation ,622**
N 31
113

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000 tailed) ,005
N 31 N 31
Soal18 Pearson Valid Soal23 Pearson Tidak
Correlation ,558** Correlation ,148 Valid

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,001 tailed) ,428
N 31 N 31
Soal19 Pearson Valid Soal24 Pearson Valid
Correlation ,540** Correlation ,398*

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,002 tailed) ,027
N 31 N 31
Soal20 Pearson Tidak Soal25 Pearson Tidak
Correlation -,003 Valid Correlation ,297 Valid

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,986 tailed) ,105
N 31 N 31
Soal21 Pearson Valid Skortotal Pearson
Correlation ,761** Correlation 1

Sig. (2- Sig. (2-


tailed) ,000
tailed)
N 31 N 31
Soal22 Pearson Valid **. Correlation is significant at the
Correlation ,494** 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the
0.05 level (2-tailed).

Reliability
114

LAMPIRAN 4
HASIL ANALISIS DESKRIPTIF

1.5 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian


1.6 Tabel Frekuensi Locus Of Control
1.7 Tabel Frekuensi Praktik Kerja Lapangan
1.8 Tabel Frekuensi Informasi Dunia Kerja
1.9 Tabel Frekuensi Kesiapan Kerja
1.10 Analisis Statistik Deskriptif
115

4.1 Rekapatulasi Data Hasil Penelitian


No 41 56 57 67 73
Responden X1 X2 X3 Y 42 54 67 38 74
1 58 66 88 81 43 55 73 81 84
2 49 67 73 79 44 59 63 59 65
3 53 60 54 78 45 56 69 70 77
4 57 72 76 71 46 60 64 52 69
5 60 61 53 70 47 64 65 64 76
6 58 69 83 80 48 55 68 81 70
7 50 62 49 62 49 65 75 90 84
8 47 72 76 79 50 51 69 84 77
9 57 65 75 84 51 55 73 58 81
10 54 57 77 71 52 53 60 69 66
11 58 57 70 76 53 63 80 92 84
12 57 70 74 79 54 64 71 77 73
13 51 70 79 77 55 52 76 70 82
14 53 74 75 78 56 60 80 88 75
15 59 55 62 68 57 52 70 55 67
16 60 57 70 72 58 59 70 61 75
17 61 62 67 72 59 61 58 50 67
18 56 58 65 63 60 51 70 66 80
19 58 55 78 72 61 59 77 81 80
20 47 63 89 81 62 52 66 78 75
21 61 68 74 83 63 58 71 84 84
22 55 79 66 71 64 49 80 80 76
23 57 75 84 75 65 59 75 73 67
24 54 63 76 68 66 64 62 61 74
25 62 56 72 69 67 60 72 73 79
26 62 53 64 64 68 65 79 90 81
27 54 62 71 68 69 62 63 70 67
28 56 79 79 78 70 57 61 69 66
29 53 69 79 73 71 55 58 62 73
30 57 79 79 76 72 50 64 72 65
31 56 80 91 83 73 51 72 84 79
32 55 80 69 72 74 54 78 88 77
33 51 54 68 66 75 49 76 82 74
34 57 60 68 69 76 54 67 78 69
35 51 53 64 76 77 63 75 83 82
36 60 76 91 81 78 51 56 63 84
37 54 80 72 83 79 50 69 74 67
38 61 73 87 78 80 49 65 59 65
39 62 65 69 66 81 48 56 65 69
40 62 67 66 70
116

No
X1 X2 X3 Y
Responden
82 59 59 67 68
83 49 71 80 82
84 52 63 63 74
85 62 72 70 80
86 63 59 70 83
87 54 77 81 83
88 58 70 79 72
89 47 66 75 74
90 56 56 59 70
91 50 72 92 78
92 49 77 73 80
93 60 73 71 75
94 51 62 67 71
95 55 75 89 82
96 48 73 60 77
97 56 64 78 68
98 47 64 71 64
99 48 60 80 73
100 55 71 80 82
117

4.2 Tabel Locus Of Control


118

4.3 Tabel frekuensi Praktik Kerja Lapangan


119

4.3 Tabel Frekuensi Informasi Dunia Kerja


120

4.4 Tabel Frekuensi Kesiapan Kerja


121

4.6 Analisis Statistik Deskriptif


122

LAMPIRAN 5
HASIL ANALISIS UJI PRASYARAT

5.1 Hasil Analisis Uji Normalitas


5.2 Hasil Analisis Linearitas
5.3 Hasil Analisis Multikolinearitas
5.4 Hasil Analisis Uji Heterokedastisitas
123

5.1 Hasil Analisis Uji Normalitas

5.2 Hasil Analisis Uji Linearitas


ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Kesiapan_Kerja * Betwee (Combined 1431,50
Locus_Of_Contro n ) 18 51,750 1,548 ,002
0
l Groups
Linearity 990,871 1 990,871 ,325 ,000
Deviation
from 605,629 21 18,155 ,820 ,067
Linearity
Within Groups 2013,50
69 33,426
0
Total 3639,00
99
0

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Kesiapan_Kerja * Betwee (Combined 1616,00
Pratik_Kerja_Lapanga n ) 27 59,852 2,130 ,006
0
n Groups
Linearity 995,33
995,335 1 35,425 ,000
5
Deviation
from 620,665 26 23,872 ,850 ,671
Linearity
Within Groups 2023,00
72 28,097
0
Total 3639,00
99
0
124

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Kesiapan_Kerja * Between (Combined)
Informasi_Dunia_Kerja Groups 2201,605 39 56,451 2,356 ,001

Linearity 882,607 1 882,607 36,842 ,000


Deviation
from 1318,998 38 34,710 1,449 ,098
Linearity
Within Groups 1437,395 60 23,957
Total 3639,000 99

5.3 Hasil Analisis Uji Multikolinearitas


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant)
39,524 7,362 5,369 ,000

Locus Of
,049 ,104 ,039 ,471 ,639 ,899 1,001
Control
Praktik
Kerja ,293 ,077 ,367 3,803 ,000 ,756 1,329
Lapangan
Informasi
Dunia ,172 ,055 ,303 3,139 ,002 ,735 1,360
Kerja
a. Dependent Variable: Kesiapan Kerja
125

5.4 Hasil Analisis Uji Hesteroskedastisitas


126

LAMPIRAN 6
HASIL ANALISIS UJI HIPOTESIS

6.1 Uji Hipotesis Pertama, Kedua, dan Ketiga


6.2 Uji Hipotesis Keempat
6.3 Sumbangan Prediktor
127

6.1 Uji Hipotesis Pertama, Kedua, dan Ketiga

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant)
39,524 7,362 5,369 ,000

Locus Of
Control ,249 ,066 ,392 3,671 ,000

Praktik Kerja
Lapangan ,293 ,077 ,367 3,803 ,000

Informasi
Dunia Kerja ,172 ,055 ,303 3,139 ,000

a. Dependent Variable: Kesiapan Kerja

6.2 Uji Hipotesis Keempat


ANOVAa

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression
1248,337 3 416,112 16,710 ,000b

Residual 2390,663 96 24,903


Total 3639,000 99
a. Dependent Variable: Kesiapan Kerja
b. Predictors: (Constant), Informasi Dunia Kerja , Locus Of Control, Praktik Kerja
Lapangan
128

6.3 Sumbangan Prediktor


Correlations
Kesiapan Locus Of Praktik Kerja Informasi
Kerja Control Lapangan Dunia Kerja
Pearson Kesiapan Kerja 1,000 ,055 ,523 ,492
Correlation Locus Of
,055 1,000 ,017 ,031
Control
Praktik Kerja
,523 ,017 1,000 ,514
Lapangan
Informasi
,492 ,031 ,514 1,000
Dunia Kerja
Sig. (1- Kesiapan Kerja ,295 ,000 ,000
tailed) Locus Of
,295 ,434 ,378
Control
Praktik Kerja
,000 ,434 ,000
Lapangan
Informasi
,000 ,378 ,000
Dunia Kerja
N Kesiapan Kerja 100 100 100 100
Locus Of
100 100 100 100
Control
Praktik Kerja
100 100 100 100
Lapangan
Informasi
100 100 100 100
Dunia Kerja

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant)
39,524 7,362 5,369 ,000

Locus Of
Control ,215 ,066 ,335 3,547 ,001

Praktik Kerja
Lapangan ,293 ,077 ,367 3,803 ,000

Informasi
Dunia Kerja ,172 ,055 ,303 3,139 ,002

a. Dependent Variable: Kesiapan Kerja

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate

1 ,863a ,522 ,732 4,795 2,250


129

Perhitungan Sumbangan Relatif (SR%) dan Sumbangan Efektif (SE%)


SE (X1)% = βx x koefisen korelasi x 100%
= 0,335 x 0,55 x 100%
= 18,42%

SE (X2)% = βx x koefisen korelasi x 100%


= 0,367 x 0,523 x 100%
= 19,19%

SE (X3)% = βx x koefisen korelasi x 100%


= 0,303 x 0,492 x 100%
= 14,90%

SE (Total) = SE (X1)% + SE (X2)% + SE (X3)%


= 52,51%
130

LAMPIRAN 7

SURAT IZIN PENELITIAN

7. 1 Surat Izin Cabang Dinas Pendidikan


7. 2 Surat Izin SMKN 1 Bendo Magetan
7.3 Surat Izin SMK Yosonegoro Magetan
131

7. 1 Surat Izin Cabang Dinas Pendidikan


132

7. 2 Surat Izin SMKN 1 Bendo Magetan


133

7.3 Surat Izin SMK Yosonegoro Magetan


134

RIWAYAT HIDUP

Peggy Gilang Pratama Lahir di Magetan, 06 Juni 1998. Anak dari pasangan
Mukayat dan Sumirah yang berdomisili di Desa Dukuh RT/RW 17/03,
Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Riwayat pendidikan dimulai
dari TK Dukuh 1, Sekolah Dasar Negeri Dukuh 1, Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Bendo, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bendo Magetan. Setelah
lulus dari SMK Negeri 1 Bendo, Peggy melanjutkan studi S1 di Universitas
Negeri Malang. Program studi yang ditempuh yaitu S1 Pendidikan Teknik
Elektro. Selama menjadi mahasiswa peggy aktif dalam berbagai kegiatan
kemahasiswaan yang dilakukan oleh pihak kampus.

Anda mungkin juga menyukai