Anda di halaman 1dari 3

Learning log

Media Pembelajaran

Di susun oleh:
RIKY SADANU
1823041001
PTO 01

Pendidikan Teknik Otomotif


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar
2020
Istilah ‘belajar’ sering kali kita dengar apalagi jika kita sedang berada dalam lingkungan
pendidikan. “Belajar adaah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya”. (Azhar Arsyad 2002:1). Sejak dilahirkan sebenarnya manusia sudah
mulai belajar dari apa yang dilakukan sehari-harinya secara naluri dan alamiah. Seperti
contoh seorang anak kecil yang biasanya selalu mencium segala benda yang sedang ia
pegang. Tingkah laku seperti itu merupakan contoh kecil proses belajar tentang mengenal bau
setiap benda.Namun walaupun belajar sudah dialami oleh manusia sejak dari kecil, tidak
sedikit orang yang belum mengerti tentang konsep belajar. Menurut (Driscoll, 2000:11) yang
diterjemahkan oleh Arif Rahman. “Belajar didefinisikan sebagai perubahan terus-menerus
dalam kemampuan yang berasal dari pengalaman pemelajar dan interaksi pemelajar dengan
dunia”. ( Smaldino, dkk 2011:11). Saat ini belajar sering diartikan sebagai kegiatan yang
berada didalam kelas dengan dibatasi tembok dengan sumber buku literature. Padahal
sebenarnya proses belajar sebenarnya berasal dari pengalaman yang dialami oleh setiap
manusia. Belajar merupakan pengembangan pengetahuan, ketrampilan, atau sikap yang baru
ketika seorang berinteraksi dengan informasi dan lingkungan Smaldino, dkk, (2011:11).
Berkaitan dengan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep belajar lebih menekankan
kepada pola interaksi baik dengan informasi maupun lingkungan yang dapat menimbulkan
perubahan kemampuan diri secara terus-menerus. Pandangan lain mengenai belajar adalah
dari perspektif psikologis. Banyak pandangan-pandangan tentang belajar dari kacamata
psikologis diantaranya adalah behavioris, kognitivis, konsturktivis, dan psikologi Sosial.
Behavioris adalah salah satu pandangan atau teori tentang belajar dari perspektif psikologis.
Salah satu tokohnya yang terkenal adalah Edward Lee Thorndike, Pendekakatan psikologi
kognitif menekankan arti penting proses internal mental manusia. (Sugihartono dkk,
2007:104). Pandangan ini didasarkan pada tindakan mengenal atau memikirkan situasi
dimana tingkah laku itu terjadi. “Para kognitivis menciptakan sebuah model mental dari
ingatan jangka pendek dan jangka panjang. Jika informasi tersebut tidak diulang-ulang, ia
akan memudar dari ingatan jangka pendek”. (Smaldino, dkk 2011:13). Dengan begitu dapat
disimpulkan bahwa pandangan kognitivis memiliki presepsi lebih luas mengenai belajar
daripada behavioris. Pandangan kontrukstivis mempercayai bahwa siswa mampu mencari
sendiri masalah, menyusun sendiri pengetahuannya melalui kemampuan berpikir dan
tantangan yang dihadapinya, menyelesaikan dan membuat konsep mengenai keseluruhan
pengalaman realistic dan teori dalam satu bangunan utuh. Pendapat tersebut dapat diartikan
bahwa konstruktivis adalah pandangan yang menganggap siswa itu mempunyai kreativitas
sendiri-sendiri. Konstruktivis menekankan bahwa para pembelajar menciptakan penafsiran
mereka sendiri tentang dunia informasi. Mereka berpendapat bahwa para siswa menempatkan
pengalaman belajar sebagai pengalaman mereka sendiri, dan tujuan pengajaran bukan untuk
mengajarkan suatu informasi tapi menciptakan situasi agar para siswa dapat menafsirkan
informasi untuk pemahaman mereka sendiri. teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai
tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan
sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia, Jika dikaitkan dengan penerapannya di dunia pendidikan, teknologi adalah
suatu metode  untuk memudahkan proses pembelajaran.Teknologi Pembelajaran semula
dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan
sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu
audio-visual. Teknologi Pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling
berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan
sistem dalam pendidikan. Kata media sering kali kita dengar sekarang ini apalagi jika kita
berada dalam lingkungan akademisi. Media menjadi sangat penting karena tanpa media
kegiatan atau proses penyampaian pesan akan sangat sulit bahkan tidak bisa dilakukan
dengan kondisi-kondisi tertentu.Media adalah bentuk jamak dari perantara (medium),
merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini
merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah
penerima. Ada beberapa media yang di gunakan diantaranya alat peraga,media
pendidikan,media massa, media komunikasi,ava.

Anda mungkin juga menyukai