ELVAN SEPTIAN
1823041014
FAKULTAS TEKNIK
2023
ABSTRAK
Elvan septian 1823041014. pengaruh hasil belajar praktik kerja lapangan (PKL)
terhadap motivasi berwirausaha pada jurusan teknik kendaraan ringan smk
buntu masakke’ kab.mamasa, sulawesi barat. Hasil Penelitian Pendidikan Teknik
Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.2023. (Dibimbing Oleh
Bapak Saharuna Dan marthen poloboran).
ii
ABSTRACT
Elvan septian 1823041014. The effect of learning outcomes on field work practices
(PKL) on entrepreneurship motivation in light vehicle engineering majors, SMAB,
Mamasa, West Sulawesi. Research Results of Automotive Engineering Education,
Faculty of Engineering, Makassar State University. 2023. (Supervised by Mr.
Saharuna and Marthen Poloboran).
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan semesta alam, yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang yang telah memberikan nikmat kesehatan, kesempatan dan karunia pikiran
instrumen pemenuhan tugas akhir sebagai salah satu persyaratan wajib guna
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dari semua pihak.
Oleh karena itu, penulis sampaikan banyak terima kasih dan doa semoga Tuhan yang
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng. Selaku Rektor
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Yahya, M,Kes., M.Eng., IPU., ASEAN.Eng
5. Bapak Dr. Ir. Marthen Paloboran, S.T., M.T., IPM. selaku Ketua Program Studi
iv
Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan mengarahkan
7. Bapak Dr. H. Haruna HL,M.Pd selaku Penanggap I yang telah berkenan menjadi
8. Bapak Ir. Muhamad Farid, S.Pd., M.T., Ph.D., IPM. selaku Penanggap II yang
cakrawala berpikir penulis dan akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Semua pihak yang terkait selama penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
Semoga semua bimbingan, dorongan dan bantuan yang telah diberikan kepada
penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Sang Pencipta Kehidupan.
penulis
v
A. DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................ix
BAB I...............................................................................................................................10
PENDAHULUAN...........................................................................................................10
A. Latar Belakang......................................................................................................10
B. Rumusan Masalah................................................................................................12
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................12
D. Manfaat Penelitian................................................................................................12
BAB II.............................................................................................................................14
KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................................14
A. Hasil Belajar.........................................................................................................14
C. Motivasi Berwirausaha.........................................................................................24
D. Wirausaha.............................................................................................................27
E. Motivasi Berwirausaha.........................................................................................28
G. Kerangka Berpikir................................................................................................32
H. Hipotesis Penelitian..............................................................................................33
BAB III............................................................................................................................35
METODE PENELITIAN................................................................................................35
vi
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................35
G. Instrumen Penelitian.............................................................................................39
H. Pengujian Instrumen.............................................................................................40
BAB IV............................................................................................................................50
A. Hasil Penelitian.....................................................................................................50
B. Pembahasan..........................................................................................................58
BAB V Penutup...............................................................................................................62
A. Kesimpulan...........................................................................................................62
B. Saran.....................................................................................................................62
daftar Pustaka..................................................................................................................63
Lampiran..........................................................................................................................65
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 diagram distribusi frekuensi data hasil belajar PKL ……………………..52
viii
B. DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
C. Latar Belakang
pendidikan formal yang ada di Indonesia. SMK menjadi salah satu pilihan
kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.Sebab itu siswa
SMK harus terampil dan kompoten supaya dapat terjun ke dunia kerja.
dunia kerja; dan menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau
berwirausaha.
maupun dari orang lain. Suatu keberhasilan akan tercapai apabila ada motivasi
yang kuat dari siswa yang bersangkutan. Kendala yang dihadapi sehubungan
10
masa depan yang lebih baik hanya ditentukan oleh kesempatan mendapatkan
pendidikan yang tinggi dan masih banyak yang menggantungkan masa depan
membekali mereka dengan sikap mandiri yang sangat dibutuhkan untuk terjun
ke dunia wirausaha.
didapat dan dipahami dengan baik akan memungkinkan tingginya minat dan
berwirausaha, jadi minat dan motivasi berwirausaha tersebut akan timbul jika
penduduknya adalah petani, hal ini yang memungkinkan lulusan smk buntu
masakke memiliki peluang usaha besar dalam memulai usaha terutama dalam
merupakan daerah berkembang dan jalan poros utama menuju kota Mamasa
yang minim wirausaha dalam bidang otomotif (hanya berdiri beberapa bengkel
11
Materi dan praktek selama pembelajaran di sekolah menjadi bekal untuk
dalam dunia industri memungkin siswa memiliki motivasi yang lebih untuk
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi berwirausaha siswa SMK
12
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
(PKL)
2. Manfaat praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Sekolah
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
penting dalam pembentukan pribadi dan prilaku individu. Purwanto (2010: 38–39)
kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama, dan merupakan hasil
pengalaman.
lebih baik dari sebelumnya. Menurut para ahli ada beberapa pendapat tentang
1. Arifin (2010: 303) juga mengatakan “Hasil belajar yang optimal dapat dilihat
2. Arikunto (2009: 133) mengatakan bahwa “Hasil belajar adalah hasil akhir
setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang
14
3. Davis (dalam Slameto, 2003: 49) berpendapat "Hasil belajar adalah pengetahuan
tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar juga dapat diartikan hasil dari proses
yang dilaksanakan telah berhasil atau tidak, yang didapat dari jerih payah siswa itu
sendiri sesuai kemampuan yang ia miliki. Jadi dapat diartikan bahwa hasil belajar
merupakan usaha sadar yang dicapai oleh siswa dengan pembuktian untuk
mendapatkan umpan balik tentang daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang
Klasifikasi hasil belajar menurut teori Bloom dalam Sudjana (2005: 22)
a. Ranah kognitif, berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat
15
b. Ranah afektif, berkaitan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
1) gerkanan refleks,
3) kemampuan perseptual,
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian dari hasil belajar. Secara
sederhana ketiga ranah tersebut dapat diartikan sebagai berikut: Ranah koginitif
Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik. Bahwa Praktik Kerja Lapangan yang
selanjutnya disingkat PKL adalah pembelajaran bagi Peserta Didik pada SMK/MAK,
SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja”
16
pendidikan keahlian profesional yang memadukan antara program pendidikan di
sekolah dan program pengusahan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja
langsung di dudunia kerja (on the job traning) secara terarah untuk mencapai suatu
pengetahuan dan kompetensi yang diperoleh dari praktik atau dari luar usaha
dikuasai serta diketahui oleh seseorang sebagai bentuk bentuk akibat dari pekerjaan
yang telah dijalani atau dilakukan selama jangka waktu tertentu. Seseorang
berpengalaman dapat dikatakan apabila sudah memiliki tingkat dari penguasaan pada
pengetahuan dan kompentensi yang sudah relevan dan sesuai dengan bidang pada
keahliannya.
Wibowo dalam Pratama dkk (2018, hlm 6) “Praktik kerja lapangan merupakan
bentuk kerja sama antara SMK dengan industri yang selama ini dilakukan oleh
kerja dan umumnya berupa pelatihan public skill dan lebih berfokus pada
peningkatan produktifitas secara cepat (johnson yang di kutip oleh martanto, 2008).
melakukan apa yang terdapat di dalam pelajaran teori. Praktek kerja llapangan adalah
bekerja di luar kelas pada suatu instansi yang sedang beroperasi sebagai upaya
17
penerapan dan pembandingan antara pekerjaan yang senyatanya dengan teori yang di
dapat siswa di dalam kelas sebagai bagian dari kurikulum yang di wajibkan untuknya
Dalam praktik kerja lapangan, ada dua pihak yang aktif di dalamnya,
yaitu traines pihak yang dilatih ,dan trainers sebagai pihak yang melatih. Praktek
kerja lapangan merupakan pelatihan yang langsung dilakukan di tempat kerja dalam
relevan dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa tersebut.
bahwa praktik kerja lapangan adalah kegiatan dimana siswa mempraktekan semua
teori dari proses belajar di kelas dalam dunia kerja yang sesunguhnya, sekaligus tolak
sekolah sering disebut dengan on the job training merupakan model pelatihan yang
sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerja. Hal ini sangat berguna sekali bagi
para siswa untuk dapat beradaptasi dan siap terjun ke dunia kerja, sehingga di
18
Pada hakekatnya pelaksanaan praktik kerja lapangan, baik di lakukan di
sekolah dan di dunia usaha atau di dunia industri (DU/DI). Sekolah membekali
(adatif), serta teori dan keterampilan dasar kejuruan (produktif). Siswa belajar kerja
aktif sebagaimana layaknya seorang karyawan, bekerja sesuai program kerja yang
diharapkan. Dalam melaksanakan tugas ini siswa dibimbing langsung oleh orang
yang di tunjuk perusahaan atau instansi yang bersangkutan dan segala aktivitas
selama praktek di catat untuk kemudian disusun menjadi sebuah laporan praktek
kerja lapangan. Praktek kerja lapangan berdampak positif terhadap motivasi belajar
Tujuan Praktik Kerja Lapangan dalam Dikmenjur 2015, antara lain sebagai
berikut:
antara SMK dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang memadukan secara sistematis
pihak.
19
3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam
4. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja,
kerja. Melalui program PKL, pengalaman dan wawasan siswa mengenai dunia kerja
adalah:
sesunguhnya.
4. Siswa dapat meyerap secara nalaar teknologi dan budaya kerja untuk
dunia kerja melalui program on the job training, bertujuan untuk memeberikan
20
pengalaman kerja agar peserta didik mengusai kompentensi keahlian produktif
berorientasi pada standar mutu nilai-nilai ekonomi dan jiwa kewirausahaaan serta
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang
match) antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan dunia kerja.
disampaikan Hamalik, (2001: 92) bahwa praktek kerja sebagai bagian integral
21
Adapun manfaat praktik kerja lapangan menurut Hamalik (2001: 93)
1) Bagi peserta (siswa) praktek kerja memberikan manfaat, antara lain sebagai
berikut:
keterampilan manajemen dalam situasi lapangan yang aktual; hal ini penting
dalam rangka belajar menerapkan teori atau konsep atau prinsip yang telah
dipelajari sebelumnya;
22
d. Lembaga pelatihan mendapat bantuan yang sangat berharga dari organisasi
yang ada berupa pengetahuan dan keterampilan serta motivasi untuk belajar
terus;
a. Hasil peserta didik akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan betul-
23
b. Rentang waktu (lead time) untuk mencapai keahlian profesional menjadi
lebih singkat, karena setelah tamat praktik kerja lapangan tidak memerlukan
dapat meningkatkan harga dan rasa percaya diri tamatan yang pada akhirnya
C. Motivasi Berwirausaha
1. Pengertian Motivasi
Setiap orang dalam melakukan tindakan tidak lepas dari adanya motivasi.
dengan lebih baik. Menurut Mc Donald dalam (Hamalik, 2002: 174) motivasi
adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Sumadi Suryabrata dal;am
(Djaali H, 2012: 101) motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang
Alma (2013: 89): Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif
pada kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan
Motivasi berasal dari kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
24
aktivitas–aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2006:73).
(Handoko, 2003:173)
apa yang menggerakkan kegiatan manusia, artinya apa saja yang dapat
berwirausaha setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama.
Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang
bersangkutan.
Suryabrata dalam Djaali (2015: 101) bahwa “motivasi adalah keadaan yang
untuk memenuhi kebutuhan dan pencapaian kebutuhan itu, sehingga bila seseorang
tidak merasa ingin kebutuhan tersebut maka dia cenderung untuk tidak ingin
melakukan sesuatu hal untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Jika dia melakukan
suatu kegiatan, ia akan merasa senang, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
25
karena perbuatan tersebut mengarah kepada pencapaian tujuan, apabila tujuan telah
tercapai maka ia akan merasa puas. Perbuatan yang telah memberikan kepuasan
terhadap suatu kebutuhan maka cenderung diulang kembali, sehingga perbuatan itu
disimpulkan bahwa motivasi adalah kondisi dalam diri seseorang yang dapat
Mudjiono (2006: 86) “Motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, motivasi
1. Motivasi Instrinsik
Dorongan ini sering dikatakan merupakan bawaan sejak lahir, sehingga tidak dapat
instrinsik yaitu:
1. Kebutuhan (need)
2. Harapan (expectancy)
26
pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri meningkat dan
3. Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa
ada yang menyuruh atau kegiatan yang sering dilakukan setiap hari.
4. Motivasi Ekstrinsik
1. Dorongan Keluarga
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
2. Lingkungan
D. Wirausaha
Seorang wirausaha adalah seseorang yang dapat membaca kesempatan
dan meciptakan suatu hal baik barang maupun jasa. Secara sederhana menurut
Kasmir (2011: 19) wirausahawan (entreprenuer) adalah orang yang berjiwa berani
27
berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha,
tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
wirausaha adalah orang yang bertanggung jawab dalam menyusun, mengelola dan
mengukur resiko suatu usaha. Seiring dengan berjalan waktunya, definisi wirausaha
mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dijual atau dipasarkan, memberikan
nilai tambah dengan memanfaatkan upaya, waktu, biaya, kecakapan dengan tujuan
keberanian untuk berbeda latar belakang dalam berbagai hal yang bersifat umum.
Wirausaha adalah pembawa perubahan dalam dunia bisnis yang tidak mudah
seseorang atau sekelompok orang, dengan kata lain seseorang baik secara pribadi
maupun bergabung dengan orang lain dapat menjalankan kegiatan usaha atau
membuka usaha.
G. Motivasi Berwirausaha
28
untuk memiliki keberanian dalam menciptakan suatu bidang usaha melalui ide-ide
serta dapat melihat peluang yang ada dan mampu mengelolanya dengan cara
bekerja keras, semangat yang tinggi karena motivasi berwirausaha harus selalu
dibawa sejak lahir, melainkan suatu proses yang dipelajari, dilatih, ditingkatkan dan
motivasi seseorang untuk men jadi wirausahawan, antara lain sebagai berikut:
1) Kebebasan
Bebas mengatur waktu, bebas dari supervisi, bebas aturan main yang
2) Impian Personal
Bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas kerja
yang membosankan, karena harus mengikuti visi, misi, impian orang lain.
29
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berwirausaha
motivasi yang dikemukakan para ahli bertitik tolak pada dorongan yang berbeda
satu sama lain. Ada yang menekankan dorongan dan pencapaian kepuasan, azaz
kebutuhan, dll. Saat ini motivasi yang banyak diminati orang adalah motivasi
merasakan adanya kebutuhan terhadap suatu hal sehingga akan mendorong orang
tersebut melakukan suatu perbuatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Setelah
tujuan dapat dicapai, maka seseorang akan merasa puas dengan hal tersebut.
tindakan untuk mencapai tujuan. Kebutuhan timbul karena adanya perubahan dalam
dasar organis daripada perubahan energi yang disebut “motivasi”. Dengan kata lain,
30
motivasi timbul disebabkan oleh perubahan-perubahan neurophysiologis. Hal ini
menunjukkan, bahwa hubungan antara motivasi dan drive ternyata sangat erat.
Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan, yang apabila
tercapai akan memuaskan kebutuhan individu. Tujuan yang jelas dan disadari akan
motivasi. Ini berarti, bahwa suatu tujuan dapat juga membangkitkan motivasi dalam
diri seseorang.
merangsang siswa bekerja lebih giat dan lebih baik. Insentif dapat berupa hadiah,
harapan. Lingkungan berupa guru atau orang lainnya yang berupaya mendorong
siswa. Insentif dapat menjadi identik dengan tujuan atau menjadi tujuan itu
sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi dan insentif sangat
erat.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Wresthi Murdayati (2013), dalam skripsinya yang
penelitian terdapat dengan program SPSS terdapat pengaruh yang positif dan
31
bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII apabila dikonsultasikan dengan
2. Penelitian yang dilakukan oleh Faizatur Risqiyah (2018), dalam skripsinya yang
Berdasarkan hasil penelitian Terdapat pengaruh positif antara hasil belajar praktik
kerja lapangan terhadap motivasi berwirausaha bidang busana siswa jurusan tata
3. Penelitian yang dilakukan oleh Deliana Safitri (2022) dalam skripsinya yang
berjudul “ Pengaruh hasil belajar prakerin terhadap kesiapan kerja siswa smkn 2
G. Kerangka Berpikir
dunia kerja. Bekerja bukan berarti harus mencari pekerjaan tetapi dapat juga
Kreatifitas dan inisiatif yang telah diasah pada saat praktik kerja
yang telah didapatakan tersebut, maka keinginan untuk berwirausaha akan semakin
32
tinggi karena dalam berwirausaha dituntut untuk kreatif dan inisiatif guna
Hasil belajar yang tinggi terhadap pekerjaan pada saat praktik kerja
berwirausaha. hasil belajar siswa pada saat praktik kerja lapangan berpengaruh
Siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik pada saat
praktik kerja lapangan maka akan lebih termotivasi untuk berwirausaha. Untuk
Siswa SMK
Faktor Internal
Hasil Belajar Praktik Motivasi
kerja lapangan Berwirausaha
Faktor Eksternal
H. Hipotesis Penelitian
adalah sebuh kata yang berasal dari bahasa yunanu yaitu berasal dari kata “hypo”
yang artinya adalah di bawah serta kata “thesis” yang artinya adalah pendirian,
33
Dari pengertian hipotesis secara epistemologis tersebut, kita dapat
suatu permasalahan yang sifatnya masih dugaan atau menduga-duga, sebab masih
harus dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya kemudian melalui sebuah riset atau
penelitian
susun sebagai berikut: ada hubungan yang signifikan antara pengaruh hasil belajar
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai pada bulan juni pada siswa Teknik Kendaraan
C. Desain Penelitian
Berdasarkan obyek yang diteliti dan data yang diamati, maka penelitian ini
termasuk jenis penelitian korelasi. Untuk lebih jelasnya desain penelitian ini dapat di
X Y
35
Keterangan :
1. Populasi
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Teknik
Kendaraan Ringan SMK Buntu Massake’ Messawa, tahun ajaran 2022-2023 yang
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010) ‟Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi”. Bila populasi besar dan peneliti tidak memungkinkan
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.
Untuk menentukan ukuran sampel dari penelitian ini dapat digunakan Jenis
sampling jenuh atau sering disebut juga sensus. Menurut sugiyono (2017:85)
pengertian dari sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi dijadikan sampel, hal ini dilakukan bila jumlahpopulasi relative kecil, kurang
36
dari 30, atau penelitian ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua populasi dijadikan
sampel. tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
representatif.
penelitian ini adalah seluruh dari populasi yang diambil, yaitu seluruh siswa Kelas XII
Teknik Kendaraan Ringan SMK Buntu Massake’ Messawa, tahun ajaran 2022-2023
E. Variabel Penelitian
digunakan dua variabel. Variabel yang digunakan terdiri dari variabel bebas
Variabel bebas bertindak sebagai penyebab dari adanya efek yang dihasilkan dan
dibentuk oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
2. Variabel Terikat
penelitian ini variabel terikat adalah item motivasi berwirausaha siswa (Y).
Agar mendapat gambaran yang jelas tentang variabel yang dikaji dalam
37
1. Praktik Kerja Lapangan (PKL)
mempraktikan semua teori dari proses belajar di kelas dalam dunia kerja yang
2. Motivasi Berwirausaha
untuk memiliki keberanian dalam menciptakan suatu bidang usaha melalui ide-ide
1. Dokumentasi
nilai berdasarkan acuan yang digunakan pada sekolah SMK Buntu Massake’
Messawa.
2. Angket (kuesioner)
untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah
38
tersedia. Pada angket jenis ini, peneliti telah memberikan beberapa alternatif
jawaban yang telah disediakan, sementara itu responden tinggal memilih dari
G. Instrumen Penelitian
39
H. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
mengungkap data dari variabel yang diteliti dengan tepat. Untuk melakukan uji
validitas ini menggunakan program SPSS. Teknik pengujian yang sering digunakan
para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson
skor total. Skor total adalah penjumlahan dari ke seluruhan item. Item-item
dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkapkan valid. Jika r hitung > r
41
2. Uji Reliabilitas
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
Kriteria uji reabilitas adalah apabila r hitung > r tabel, dengan α = 0,05
maka alat ukur tersebut reliable dan juga sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka
alat ukur reliabel. Penelitian ini dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan
berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,811 21
kategori sangat kuat. Dengan demikian ditinjauh dari persyaratan validitas dan
reliabilitas, maka instrumen tersebut telah memenuhi syarat sebagai alat untuk
42
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Untuk menganalisis data dan menggambarkan keadaan variabel PKL (X) meliputi
nilai minimum. ). Data yang telah dikumpulkan kemudian diatur, diurutkan dan
motivasi berwirausaha (Y) yang diperoleh dari data angket. Yang dalam
Interval Kategori
Tinggi
43
Tinggi
Mi Sampai dengan < Mi + 1.5
Cukup rendah
Sdi Mi – 1.5 SDi sampai
Mi : Mean Ideal
Niali standar deviasi ideal (SDi) = (Max.i – Min.i)/6 = (84 – 21)/6 = 12,5
44
= 62,5 s.d (62,5 + (1,5 × 12,5)
= > 62,5 s.d 81,25
Sangat Rendah = (Mi – 1,5 × SDi) s.d < Mi
= 62,5 – (1,5 × 12,5) s.d < 62,5
= 43,75 s.d 62,5
Rendah = < (Mi – 1,5 × SDi)
= < 62,5 – (1,5 × 12,5)
= < 43,75
a) Mean
semua nilai yang ada dan membagi total nilai tersebut dengan banyak sampel.
: Jumlah skor
n : Jumlah subjek
b) Median
batas dengan suatu distribusi nilai. Median membagi dua distribusi nilai frekuensi
45
Dengan rumus:
n: banyaknya data
c) Modus
Modus (Mo) merupakan nilai atau skor yang paling sering muncul dalam
d
Mo = Tb + p
d1 + d2
d1: frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas yang terbanyak)
46
d) Nilai maksimum dan nilai minimum
Sedangkan nilai minimum adalah fungsi objektif yang menghasilkan nilai terendah
e) Standar deviasi
variasi atau sebaran jumlah nilai data. Semakin rendah nilai standar deviasi, maka
semakin mendekati rata-rata, sedangkan jika nilai standar deviasi semakin tinggi
maka semakin lebar rentang variasi datanya. Sehingga standar deviasi merupakan
n: jumlah data
i: nomor data
x: rata-rata sampel
47
teknik analisis regresi sederhana. Untuk menguji analisis regresi sederhana terdapat
untuk pengajuan hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Berdasarkan jenis sampel
dan variabel utama dalam penelitian ini, uji persyaratan analasis yang digunakan
a. Uji Normalitas
masing variabel penelitian, sebaran datanya berdistribusi normal atau tidak. Teknik
Smirnof Test. Jika dilihat dari nilai signifikansi (p) data dikatakan normal jika nilai
signifikansi (p) lebih besar dari taraf signifikansi 0.05, dan sebaliknya jika nilai
signifikansi (p) lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 maka data tidak normal.
b. Uji Linieritas
linieritas yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berbentuk linier atau tidak.
Tingkat kelinieran dari pasangan data variabel X dan variabel Y didekati dengan
1. Jika nilai Deviatio from liniearity Sig > 0.05 maka ada hubungan yang linear
48
2. Jika nilai Deviatio from liniearity Sig < 0.05 maka tidak ada hubungan yang
dependen.
c. Uji Hipotesis
0.05. Apabila didapatkan nilai ρ = 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan.
49
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini dibahas dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah hasil belajar praktik kerja lapangan
(PKL) siswa, sedangkan variabel terikat adalah Motivasi Berwirausaha siswa. Data
variabel hasil belajar belajar praktik kerja lapangan (PKL) diperoleh dari dokumentasi
dan variabel motivasi berwirausaha diperoleh dari instrument angket yang diberikan
kepada siswa sebanyak 25 eksemplar dengan jawaban berskala likert. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Buntu
Masakke yang terdiri dari 25 siswa. Berikut ini akan diuraikan deskripsi data
penelitian yang meliputi harga rata-rata (M) , median (Md), modus (Mo), nilai
maksimum dan minimum. Data masing-masing variabel dapat dilihat dalam uraian
berikut:
Salah satu variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah pengaruh hasil belajar
Praktik Kerja Lapangan terhadap kesiapan kerja siswa SMK Buntu Masakke’. Tingkat
kemampuan praktik dalam penelitian ini diperoleh dengan cara pengambilan data
dokumentasi yaitu nilai praktikum siswa yang didapatkan dari pembimbing prakerin.
Data yang diperoleh (lampiran) diketahui skor terendah 80 dan skor tertinggi 95. Data
kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui mean (M) sebesar 86, median (Md)
sebesar 85, modus(Mo) sebesar 85, nilai minimum sebesar 80 dan nilai maksimum
Statistics
Hasil Belajar PKL
N Valid 26
Missing 0
Mean 86,73
Median 85,50
Mode 85
Std. Deviation 4,035
Minimum 80
Maximum 95
Gambaran hasil belajar prakerin di SMK Buntu Masakke untuk Program Studi
TKR dapat dilihat pada Tabel 4.1. Melalui bantuan software SPSS analisis frekuensi
prakerin siswa sudah baik ini terlihat dari 25 siswa yang menjadi sampel penelitian
terdapat 17 orang (66,7%) memperoleh nilai antara 80 sampai dengan 89, hal ini
termasuk kriteria baik. Sesuai hasil penelitian yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa
hasil belajar prakerin siswa SMK Buntu Masakke khususnya program studi TKR sudah
baik.
3 75-79 Cukup 0 0
4 <75 Kurang 0 0
51
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar PKL siswa
b.
b.
b.
b.
Data variabel motivasi berwirausaha siswa ini diperoleh melalui angket dengan
jumlah item pernyataan sebanyak 21. Adapun kategori yang digunakan dalam angket
tersebut berjumlah empat kategori, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Data kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui rerata (M) sebesar 86, median
(Md) sebesar 87, modus(Mo) sebesar 82, nilai minimum sebesar 75 dan nilai maksimum
sebesar 97 menggunakan SPSS 29. Data hasil angket kesiapan kerja peserta didik yang
diolah dengan menggunakan bantuan SPSS 29.0 for windows, dapat diperoleh hasil
Statistics
total
N Valid 26
Missing 0
Mean 86,65
Median 86,75a
Mode 82b
52
Std. Deviation 5,762
Skewness -,031
Std. Error of ,456
Skewness
Minimum 75
Maximum 97
Tabel 4.3 deskripsi data statistik variabel motivasi berwirausaha siswa
Untuk variabel kesiapan kerja (Y) dapat diketahui rata-rata (M) yaitu 86,65
dibulatkan menjadi 86 dan standar deviasi yaitu 5,762 dibulatkan menjadi 5. Skor
Gambaran motivasi berwirausaha SMK Buntu Masakke’ untuk program studi TKR
dapat dilihat pada tabel 4.3. Melalui bantuan software SPSS analisis frekuensi hasil
belajar PKL siswa terdapat pada lampiran. Berdasarkan Tabel 4.3 yang diatas terdapat
dua kategori, yang pertama adalah kategori sangat siap dengan persentase 86,7% dan
yang kedua adalah kategori siap dengan persentase sebesar 13,3%. Hal ini dapat
Kategori
Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)
53
Gambar 4. Diagram Frekuensi Data motivasi berwirausaha siswa
Tabel dan histogram tersebut menunjukkan bahwa terdapat 0 peserta didik (0%)
yang berada dalam kategori rendah, 0 peserta didik (0%) berada pada kategori cukup
rendah, 5 peserta didik (22,90%) berada dalam kategori siap, dan 10 peserta didik
(77,10%) berada dalam kategori sangat siap. Hal ini menunjukkan kecenderungan
variabel kesiapan kerja peserta didik berada pada kategori sangat siap yaitu sebanyak 20
memerlukan persyaratan yang harus dipenuhi yaitu data harus normal dan mempunyai
hubungan yang linier. Jadi sebelum menguji hipotesis dengan menggunakan korelasi
product moment terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan linieritas data.
54
datanya berdistribusi normal atau tidak. Teknik analisis yang digunakan dalam
signifikansi (p) data dikatakan normal jika nilai signifikansi (p) lebih besar dan taraf
signifikasni 0,05, dan sebaliknya jika nilai signifikansi (p) lebih kecil dari taraf
N 26
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 5,67808307
Most Extreme Absolute ,156
Differences Positive ,145
Negative -,156
Test Statistic ,156
Asymp. Sig. (2-tailed)c ,106
Monte Carlo Sig. (2- Sig. ,101
d
tailed) 99% Confidence Lower Bound ,094
Interval Upper Bound ,109
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil analisis data yang dilakukan dengan bantuan SPSS
menunjukkan bahwa data variabel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, hasil yang
0,106 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.
dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan linier antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya maka
55
digunakan uji F (Anova) pada baris linierity. Jika nilai signifikansi dari linier (p) > 0,05
ANOVA TABLE
Mean
Sum of Squares df F Sig.
Square
(Combined) 196,843 9 21,871 ,553 ,815
Motivasi Between Linearity 23,869 1 23,869 ,603 ,449
berwirausah Groups Deviation from
172,974 8 21,622 ,546 ,805
a Linearity
* PKL Within Groups 633,042 16 39,565
Total 829,885 25
Berdasarkan Tabel 4.6 hasil analisis data yang dilakukan dengan bantuan SPSS
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel hasil belajar PKL terhadap motivasi
berwirausaha siswa terdapat hubungan linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi
(sig.) yang dihasilkan oleh kolom deviation from linearity adalah 0,805 yang artinya
lebih besar dari pada taraf a 5% (0,753 > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data
hasil belajar prakerin dengan kesiapan kerja siswa memiliki hubungan yang linier.
3. Uji hipotesis
Setelah uji persyaratan dilakukan dan data telah dinyatakan normal dan linier maka
hipotesis pada penelitian yang diajukan adalah “ada pengaruh hasil belajar praktik kerja
lapangan (PKL) terhadap motivasi berwirausaha pada jurusan teknik kendaraan ringan
56
SMK Buntu Massakke “, sedangkan hipotesis statistik yang diajukan pada saat
Ho = Tidak ada pengaruh hasil belajar praktik kerja lapangan (PKL) terhadap
Massakke.
Ha = Ada pengaruh hasil belajar praktik kerja lapangan (PKL) terhadap motivasi
Bivariate dengan uji korelasi parametrik dengan rumus rank-spearman. Adapun kriteria
yang digunakan dalam menentukan jenis uji korelasi yang digunakan yaitu: 1) Arah
coefficient antara +1 s/d -1. 3) Nilai correlation coefficient bernilai positif maka
bernilai negatif maka hubungan kedua hubungan kedua variabel tidak searah.
Correlations
PKL Motivasi
berwiraus
aha
Spearman' PKL Correlation 1,000 ,214
s rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,295
N 26 26
Motivasi Correlation ,214 1,000
berwirau Coefficient
saha Sig. (2-tailed) ,295 .
N 26 26
57
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pengaruh hasil belajar PKL terhadap
motivasi berwirausaha siswa TKR SMK Buntu Masakke’ sebesar r = 0,214 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang dihasilkan lebih kecil daripada taraf a
5% (0,00 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak sehingga hipotesis
alternatif yang diterima. Jadi berdasarkan hasil analisis statistik korelasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu “ada pengaruh hasil belajar
praktik kerja lapangan (PKL) terhadap motivasi berwirausaha pada jurusan teknik
B. Pembahasan
mengenai hasil olah data yang telah diperoleh yakni berupa hasil belajar praktik kerja
lapangan, motivasi berwirausaha siswa, serta pengaruh yang diberikan oleh hasil
belajar praktik kerja lapangan terhadap motivasi berwirausaha siswa jurusan TKR
SMK buntu masakke’. Berikut akan dijelaskan rincian pembahasan hasil penelitian
kemampuan, pengalaman, sikap, kebiasaan kerja dan pengetahuan bagi pekerja guna
yang betul-betul berguna dan produktif, serta mampu menghasilkan lulusan yang
58
Hasil belajar praktik kerja lapangan merupakan tingkat keberhasilan yang
dicapai oleh siswa dari kegiatan praktik kerja lapangan yang dilaksanakan selama 3
bulan di dunia industri masing-masing. Hasil yang dicapai oleh siswa sesuai dengan
kriteria pencapaian kompetensi belajar yang telah ditetapkan dan dinyatakan dalam
bentuk angka. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kegiatan praktik kerja lapangan
di SMK Buntu Masakke ditentukan pada nilai 75, sehingga siswa yang belum
mencapai batas tersebut dinyatakan belum tuntas atau belum dapat mencapai nilai
Data tentang hasil belajar praktik kerja lapangan dalam penelitian ini diperoleh
melalui dokumentasi nilai PKL siswa. Berdasarkan nilai KKM yaitu 75 untuk skor
praktik kerja lapangan di SMK Buntu Masakke 100% siswa telah tuntas dengan
rata-rata siswa sebesar 86,50 maka dapat disimpulkan rata-rata hasil belajar praktik
kerja lapangan siswa SMK Buntu Masakke berada pada kriteria “ Siswa mampu
secara umum siswa TKR SMK Buntu Masakke’ telah mampu mengaplikasikan
sesungguhnya (DuDi) dengan baik. Selain itu, siswa juga mendapatkan pengalaman
lapangan. Sehingga semua keahlian profesional yang didapatkan siswa saat praktek
kerja lapangan dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa yang nantinya akan
59
2. Motivasi Berwirausaha
Pada bab dua telah dikaji mengenai kegiatan prakrik kerja lapangan, dimana
kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan sekolah yang bertujuan untuk
melatih siswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapatkan disekolah
terhadap dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga diharapkan nantinya hal ini dapat
merupakan suatu dorongan dalam diri seseorang untuk memiliki keberanian dalam
memulai usaha. Motivasi seseorang dalam berwirausaha dapat disebabkan oleh 2 faktor
berwirausaha siswa TKR SMK Buntu Masakke berada pada kategori sangat tinggi yaitu
sebanyak 77,1% dan sisanya hanya terdapat 22,9% yang berada pada kategori tinggi hal
ini menandakan bahwa siswa di SMK buntu masakke. Hal ini menandakan bahwa
motivasi berwirausaha siswa untuk masuk ke dalam dunia usaha sudah sangat tinggi.
motivasi berwirausaha bidang busana yang tinggi mencerminkan secara umum siswa
kelas XII jurusan TKR SMK Buntu Masakke’ memiliki suatu dorongan untuk berani
dalam menciptakan suatu bidang usaha melalui ide-ide kreatif dan inovatif. Kemudian
60
tujuan yang diinginkan. Selain itu dengan keberanian ini, siswa dapat melihat peluang
yang ada dan mampu mengelolanya dengan bekerja keras dan semangat yang tinggi
3. pengaruh yang diberikan oleh hasil belajar praktik kerja lapangan terhadap
kesiapan kerja siswa SMK Buntu Masakke sebesar r = 0,220, hal ini memberi arti
bahwa kekuatan hubungan ini berada pada kategori lemah. Faktor yang
kategori lemah yaitu faktor yang terbentuk dari variabel pengalaman praktek luar,
bimbingan vokasional, dan ekspektasi masuk dunia kerja serta faktor yang terbentuk
kemajuan.
61
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
jurusan teknik kendaraan ringan SMK Buntu masakke’ dengan gambaran hasil
belajar PKL siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Buntu masakke’
berada pada kategori “ baik ” dengan rata-rata siswa sebesar 86,50 dan Gambaran
SMK Buntu masakke’ berada pada kategori “sangat tinggi”yaitu 77,1%. Oleh
karena itu pengaruh hasil belajar PKL terhadap Motivasi berwirausaha siswa
dengan nilai signifikan alpa (a) 5% atau sama dengan 0,05 dengan tingkat pengaruh
B. Saran
1. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar praktik kerja lapangan sebaiknya guru
bekal untuk berwirausaha. Hal ini dapat dilaksanakan pada saat monitoring
2. Diharapkan bagi peneliti yang bermaksud mengkaji pengaruh hasil belajar PKL
62
Daftar Pustaka
Alifa, N. (2020). Pengaruh hasil belajar praktik kerja lapangan terhadap kesiapan
kerja siswa sekolah menengah kejuruan (vol. 6).
Alma, Buchari. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Hamalik, O. (2004). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Edisi revisi 14.
Jakarta: Rineka Cipta.
Buchari Alma. (2013). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Basrowi. (2014). Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi, Bogor: Ghalia Indonesia
Daryanto, H. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djaali., (2015), “Psikologi Pendidikan”, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Faizatur Risqiyah. (2018) Pengaruh Hasil Belajar Praktik Kerja Lapangan Terhadap
Motivasi Berwirausaha Bidang Busana Siswa Jurusan Tata Busana Smk N 4
Yogyakarta.
Fanny Paramitasari (2016). Pengaruh Motivasi Berwirausaha Dan Pengetahuan
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas Xi Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran Smk N 1 Bantul
Hikmawati, F. (2018). Metodologi penelitian. PT. Raja Grafindo Persada.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta.
Hamalik, Oemar, (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta
Hamalik, Oemar. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Jihad, A. dan Haris. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo
Kasmir. (2011). Kewirausaahan-edisi revisi, Jakarta: PT, Rajagrafindo Persada.
Martanto (2008). Kesiapan mental kerja siswa kelas III Jurusan Teknik Permesinan di
SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Narti, N. K., Adminitrasi, J., Politeknik, B., & Bali, N. (2012). Pengaruh Motivasi Dan
Praktek Kerja Lapangan Serta Sarana Pembelajaran Praktek Terhadap Kesiapan
63
Kerja Mahasiswa Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali Pada Sektor Industri
Pariwisata.
Nazir. (2017a). Metode penelitian. Ghalia Indonesia.
Nazir. (2017b). Metode Penelitian. Bandung. Tarsito.
Poerwodarmito, W. J. S. (1976). General Dictionary of Indonesian. Jakarta: Balai
Pustaka.
Pratama, Y., Daryati, & Arthur, R. (2018). Hubungan Praktik Kerja Industri dengan
Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 1 Cibinong Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik
Gambar Bangunan. Jurnal PenSil, 7(1), 10
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : PT Raja. Grafindo
Persada
Suryana, Y. & Bayu, K. (2011). Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses, Jakarta: Kencana.
Sofyan, H. & Uno, H.B. (2012). Teori Motivasi dan Penerapannya dalam penelitian,
Yogyakarta. UNY Press.
Sudjana, N. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Setia Kusumawardani, M., Rochayati, U., Pendidikan, J., Elektronika, T., & Teknik, F.
(2012). Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Dan Prestasi Belajar
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas Xii Teknik Audio
Video Smk Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Administrasi . Alfabeta, cv.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, cv.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, cv.
Wardiman Djojonegoro. (1998). Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui SMK.
Jakarta: Jayakarta Agung Offset.
Wresthi Murdayati. (2013). Pengaruh Proses Pembelajaran Di Sekolah Dan Praktek
Kerja Lapangan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian
Administrasi Perkantoran SMK Negeri Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013
64
Lampiran
3. Dokumentasi pengambilan
data
65
DAFTAR NILAI RATA- RATA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) SMK BUNTU MASAKKE
1 Aditia Saputra 83
2 Alber 85
3 Askar 90
4 Demianus 95
5 Desrianto 86
6 Firgorius 80
8 Gerdis 90
9 Hendra 80
10 Imanuel Mandolo 85
11 Iwan Pakuli 93
12 Ifan 90
13 Dwiki Afriandi 85
14 Janwar 90
15 Melki 85
16 Oktober Tangdilombon 87
17 Pardi Matana 85
18 Profisto Soni 92
19 Rauf 90
20 Rendi 85
21 Ridho Alfandi 80
22 Ridwan 83
25 Yendriko Heri 86
26 Yongky 85
Mengetahui
Kepala sekolah
67
Dokumentasi pengambilan data
68