TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH :
GILANG RAMADHAN
40040219650063
SEMARANG
JUNI 2023
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TUGAS AKHIR
GILANG RAMADHAN
40040219650063
SEMARANG
JUNI 2023
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
ii
HALAMAN TUGAS PROYEK AKHIR
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
iv
HALAMAN PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Pembimbing : Alaya Fadllu Hadi Mukhammad,S.T.,M.Eng ( )
NIP.197609152003122001
v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Gilang Ramadhan
NIM.40040219650063
vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“ Jalanilah kehidupan di dunia ini tanpa membiarkan dunia hidup di dalam dirimu,
karena ketika perahu berada di atas air, ia mampu berlayar dengan sempurna,
tetapi ketika air masuk ke dalamnya, perahu itu tenggelam”
( Ali bin Abi Thalib)
PERSEMBAHAN
“ Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang”
Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk Bapak Drs. H. Kasim dan Ibu H.
Musrianti Selaku orangtua saya yang selalu memberikan doa ,nasehat kasih
sayang serta dukungan baik moral maupun material.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT dengan
segala rahmat yang telah diberikan-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam tercurahkan untuk
junjungan alam Nabi Muhammad SAW atas cinta dan kasihnya untuk umatnya.
1. Bapak Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. Selaku Rektor
Universitas Diponegoro
2. Bapak Prof Dr. Ir.Budiyono, M. Si. Selaku Dekan Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro.
3. Ibu Sri Utami Handayani, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Diploma-
IV Rekayasa Perancangan Mekanik Sekolah Vokasi Universitas
Diponegoro
4. Bapak Sutrisno, S.T., M.T. selaku Dosen wali
5. Bapak Alaya Fadllu Hadi Mukhammad,S.T.,M.Eng. Selaku Dosen
Pembimbing Tugas Akhir
6. Bapak Ir.Murni, M.T. Selaku Dosen Penguji I Sidang Tugas Akhir
7. Bapak Dr. Drs. Wiji Mangestiyono, M.T. Selaku Dosen Penguji II Sidang
Tugas Akhir
8. Bapak/Ibu Dosen serta staf Program Studi Rekayasa Perancangan Mekanik
atas dukungan dan ilmu yang diberikan.
9. Bapak Drs.H.Kasim dan Ibu H. Musrianti Selaku Orangtua saya yang
selalu memberikan doa, dukungan.
10. Crazy Frog Inayah yaitu : Rehan, Arjun,Bintang,Faqih, Miftah
11. Teman Teman RPM angkatan 2019
12. Teman Teman yang sering berkumpul di Warung Mama Arie
viii
13. Teman Mabar Game Lamsky Guskay dont bisay
14. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan laporan
Tugas Akhir ini
Semoga segala bantuan yang diberikan dari semua pihak menjadi ladang amal
ibadah serta berkah dan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Penyusun menyadari
bahwa laporan Tugas Akhir ini tidak sempurna, untuk itu saran dan kritik yang
membangun akan penyusun terima demi penyempurnaan penyusunan laporan
berikutnya.
Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak.
Penyusun
Gilang Raamadhan
ix
ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada bidang industri ini
dirasakan kemajuannya sangat pesat, sehingga di butuhkan pemikiran - pemikiran
bagaimana cara untuk melakukan peningkatan kualitas dan quantitas produk
dengan cara menekan biaya produksinya.Secara umum bahaya pengelasan hanya
ada dua yaitu bahaya fisika (phisical hazards) dan bahaya kimia (chemical hazard).
Bahaya fisik Maka dari itu terbitlah alat penghisap gas las Untuk mencapai tujuan
dari Tugas Akhir, tahapan tahapan kegiatan akan disusun pada bab tiga ini yang
meliputi : (i) pembuatan diagram alir , ( ii) metode pengumpulan data ( iii) analisa
data , ( iv ) tahapan penelitian , (v) desain rancang bangun alat dan (vi) penyusunan
laporan. dibutuhkan beberapa data – data sebagai sumber media informasi
khususnya dalam perancangan alat penghisap gas las didapatkan hasil stress
pengujian drop test pada alat penghisap gas las didapatkan tegagan minimum
ditunjukan pada bagian yang berwarna biru sebesar 0.095 N/mm2 Komponen ini
berada kondisi aman. alat penghisap gas las didapatkan l hasil Displacement
pengujian static krangka alat penghisap gas,diberi beban sebesar 6 kg terdapat
perubahan dari bentuk semula alat penghisap gas las didapatkan hasil hasil stress
tegangan minimum :0.005025 N/mm2 tegagangan makismum9,17 N/mm2 Desain
produk alat penghisap gas las dibuat menggunakan aplikasi Solidwork 3D dan
mengambil tema desain futuristik,Alat penghisap gas las terdiri dari beberapa
komponen diantaranya motor listrik, Blowercentrifugal , casing blower.Proses
manufaktur alat penghisap gas las menggunakan 3D Printer dan filamentnya beserta
besi plat siku atau alumunium untuk menjadi penampang dari alat penghisap gas
las.Hal ini melibatkan proses produksi, perakitan, pengujian alat untuk memastikan
keberhasilan fungsi dan kinerjanya.
Kata Kunci : Penghisap gas,Pengelasan,Rancang bangun,Simulasi Pengujian
x
ABSTRACT
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................................................................. x
ABSTRACT ............................................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................... xv
2.2.2. Bagian Bagian Las SMAW ( Sheilded Metal Arc Welding ) ...................... 7
2.2.3. Prinsip Kerja Las SMAW ( Sheilded Metal Arc Welding )............................. 10
xiii
3.6.2. Tahap Pengujian Cara Kerja ..................................................................... 42
4.6.2. Hasil Uji coba Kekuatan Static Krangka Penahan Alat Penghisap Gas Las
72
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 82
LAMPIRAN...........................................................................................................82
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
Gambar 2. 26 Pitch chord ratio yang dapat dimanufaktur (USA Patent No. US
2011 000817OA1, 2010)........................................................................................30
Gambar 2.27 Rumus perhitungan fan laws (McLoone, 2019) ...............................34
Gambar 2.28 Pengukuran modulus young .............................................................35
Gambar 2.29 Grafik modulus young......................................................................36
Gambar 2.30 Pengukuran Kekuatan Strength ........................................................37
Gambar 2.31 Diagram kekuatan strength...............................................................37
Gambar 3. 1 Diagram Alir .....................................................................................39
Gambar 3. 2 Blower centrifugal .............................................................................43
Gambar 3. 3 Pipa fleksibel .....................................................................................43
Gambar 3. 4 Airflow inlet ......................................................................................44
Gambar 3. 5 Besi pengait .......................................................................................44
Gambar 3. 6 3D printing ........................................................................................45
Gambar 3. 7 Filament 3D printer ...........................................................................45
Gambar 3.8 Anemometer .......................................................................................45
Gambar 3.9 Obeng .................................................................................................46
Gambar 3.10 Baut ..................................................................................................46
Gambar 3.11 Pipa shock ........................................................................................46
Gambar 3.12 Klem pipa .........................................................................................47
Gambar 3.13 Plat besi ............................................................................................47
Gambar 3.14 Part part 3d printing .........................................................................48
Gambar 3.15 proses pemasangan ekstrusi aluminium ke dasar .............................49
Gambar 3.16 Proses pemasangan control knob dan power supply ........................50
Gambar 3.17 Pemasangan Z limit switch ..............................................................51
Gambar 3.18 Pemasangan coupling .......................................................................51
Gambar 3.19 Pemasangan sumbu x (bagian 1) ......................................................53
Gambar 3.20 Pemasangan sumbu x (bagian 2) ......................................................54
Gambar 3.21 Pemsangan bantalan X,Z ..................................................................55
Gambar 3.22 Pemasangan kerangka bagian atas ...................................................56
Gambar 3.23 Pemasangan rak filament .................................................................57
xvi
Gambar 3.24 Proses menyambungkan kabel-kabel 3d printing.............................58
Gambar 4.1 Perbandingan desain ...........................................................................59
Gambar 4.2 Proyek isometrik penghisap gas las ...................................................61
Gambar 4.3 Proyek isometrik bagian tengah belakang ..........................................61
Gambar 4.4 Proyek isometrik bagian tengah .........................................................62
Gambar 4.5 Proyek isometrik bagian inlet .............................................................62
Gambar 4.6 Proyek isometrik bagian depan ..........................................................63
Gambar 4.7 Proyek isometrik bagian penampang blower .....................................63
Gambar 4.8 Proyek isometrik bagian kerangka penahan alat penghisap gas las ...64
Gambar 4.9 Ilustrasi penempatan alat di laboratorium ..........................................64
Gambar 4.10 3D Printer Ender 3 ...........................................................................65
Gambar 4. 11 Filament 3D printer .........................................................................66
Gambar 4.12 Bagian belakang ...............................................................................67
Gambar 4.13 Bagian tengah ...................................................................................67
Gambar 4.14 Bagian tengah inlet ...........................................................................68
Gambar 4.15 Bagian depan ....................................................................................68
Gambar 4.16 Penampang blower ...........................................................................69
Gambar 4.17 Kerangka alat penghisap gas las.......................................................69
Gambar 4.18 Hasil fabrikasi alat ............................................................................70
Gambar 4.19 Hasil Menunjukan Pengujian Simulasi Drop Test Alat Penghisap
Gas Las ...................................................................................................................70
Gambar 4.20 Hasil Displacement Pengujian Drop Test Pada Alat Penghisap Gas
Las ..........................................................................................................................71
Gambar 4.21 Hasil Menunjukan Pengujian Simulasi Static Penahan Alat
Penghisap Gas Las .................................................................................................72
Gambar 4.22 Hasil Displacement Pengujian Static Pada Kerangka Alat Penghisap
Gas Las ...................................................................................................................73
Gambar 4.23 Hasil Menunjukan Pengujian Simulasi Static penampang blower' ..74
Gambar 4.24 Hasil Displacement Pada pada bagian penampang blower ..............75
xvii
DAFTAR TABEL
xviii
DAFFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai reaksi fisika dan kimia. Secara umum bahaya pengelasan hanya ada dua
yaitu bahaya fisika (phisical hazards) dan bahaya kimia (chemical hazard). Bahaya
fisik antara lain, shock aliran listrik, radiasi gelombang elektromagnetik, bahaya
ergonomi dan bahaya mekanik. Bahaya kimia antara lain welding fume,
asetilen (C2H2), LPG (Liquified Petrolium Gas), ozon (O3) , fosgen (COcl2 ),
karbon dioksida (CO2 ) dan karbon monoksida (CO) (Siswanto, 1991). Menurut
Wiryosumatro dan Okumura (2014) gas- gas berbahaya dalam pengelasan adalah
gas karbon monoksida, gas karbon dioksida , gas ozon, nitrogen monoksida dan
nitrogen dioksida. Selain itu, lingkungan kerja yang panas dan ventilasi buruk akan
1
berkontribusi besar untuk meningkatkan fumes dan gas yang dihasilkan serta dapat
Maka dari itu terbitlah alat penghisap gas las pada pengelasan. Alat ini
alat penghisap gas las yang ada di industri manufaktur. Akan tetapi alat penghisap
gas las di industri manufaktur memakan harga biaya yang cukup tinggi dikarenakan
pembuatan dan biaya impor dari luar negeri. Banyaknya produk-produk impor yang
penggunaan produk barang dan/atau jasa yang ada di dalam negeri khususnya
dalam pengadaan barang atau jasa pemerintah sesuai dengan yang tertera pada
Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2009. Yang dimaksud produk dalam negeri
adalah suatu barang dan/atau jasa termasuk rancang bangun dan perekayasaan yang
komponen dalam negeri yang diukur dari nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN). TKDN adalah besarnya komponen dalam negeri pada barang dan/atau
jasa yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Sesuai dengan Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang atau jasa Pemerintah bahwa nilai
sebesar tidak kurang dari 40 persen. BMP adalah suatu nilai penghargaan kepada
2
keselamatan kerja dan lingkungan; memberdayakan lingkungan (community
Indonesia maka dari itu akan dilakukan pembuatan alat penghisap gas las secara
portable yang dimana mobilitasnya tinggi dan tidak memakan biaya secara
Diharapkan penelitian pada penelitian ini benar-benar dapat bekerja dengan baik
dan sesuai dengan yang diharapkan. Dan semoga dengan adanya proyek akhir ini
Proyek Akhir ini adalah merancang, membuat, dan menguji alat penyedot gas las
A. Umum
B. Khusus
3
2. Bagaimana proses Pengujian Static pada penampang blower ?
3. Bagaimana Proses Pengujian pada kerangka penahan alat penghisap gas las ?
perancangan ini agar nantinya tercapai tujuan dalam penelitian tersebut adalah :
1. Perhitungan dibatasi pada komponen utama yang meliputi panjang dan diameter
poros, jenis bantalan, tinggi dan jarak pipa spiral ducting beserta pipa fleksibel
(karet).
2. Pengujian Drop Test pada alat penghisap gas las dengan menggunakan aplikasi
solidwork
1.3 Tujuan
Umum
2. Untuk memilih bahan material yang digunakan untuk komponen utama alat
penghisap gas las.
Khusus
4
2. Untuk mengetahui pengujian Static pada penampang blower pada alat
penghisap gas las
3. Untuk mengetahui Static Pengujian pada krangka penahan penghisap gas las
1.4 Manfaat
1.5 Luaran
Pelaksanaan Proyek Akhir ini menghasilkan luaran, yaitu:
3. Paten Sederhana
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair, dengan
kata lain pengelasan adalah penyambungan setempat dari dua logam dengan
menggunakan energi panas. Pengelasan merupan salah satu bagian yang tidak
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekan dan
(Wiryosumarto,1996).
Las SMAW (sheilded metal arc welding) las busur listrik nyala terlindung
adalah pengelasan dengan menggunakan busur nyala listrik sebagai sumer panas
pencair logam. Logam induk dalam pengelasan ini mengalami pencairan akibat
pencairan yang timbul antara ujung elektroda dan permukaan benda kerja.Busur
listrik dibangkitkan dari suatu busur las.Elektroda yang digunakan berupa kawat
menjadi kampuh las. Proses perpindahan logam elektroda terjadi saat ujung
elektroda mencair dan membentuk butirbutir yang terbawa arus busur listrik yang
6
terjadi. Bila digunakan arus listrik besar maka butiran logam cair yang terbawa
menjadi halus dan sebaliknya bila arus kecil maka butirannya menjadi besar
Penjepit elektrode berfungsi untuk meneruskan aliran arus listrik dari kabel
elektroda menuju ke elektroda selain itu juga berfungsi sebagai penjepit atau
2. Klem Masa
Klem masa berfungsi sebagai penghubung kabel masa dari mesin las logam
yang akan dilas dan dijepitkan pada logam lasan tersebut. Klem masa sangat
penting pada saat proses pengelasan karena apabila klem masa tersebut longgar
ataupun tidak terpasang dengan baik, maka arus yang mengalir menjadi tidak stabil
7
Gambar 2.2 Klem Masa
laboratorium Pengelasan D IV Rekayasa Perancangan Mekanik
Mesin las merupakan sumber arus listrik yang digunakan pada pengelasan
busur listrik SMAW, mesin las terbagi menjadi dua jenis yaitu mesin las DC dan
mesin las AC, pada mesin las A bagian dalam mesin las terdapat sebuah trafo las,
sedangkan pada mesin las DC bagian dalam mesin las tersebut juga terdapat trafo
yang dilengkapi dengan sebuah diode atau rectifier (mengubah arus bolak-balik
4. Elektroda
Elektroda merupakan sebuah kawat logam yang dilapisi oleh salutan atau
fluks yang berfungsi untuk menyalakan busur listrik pada las SMAW, salutan pada
8
lingkungan sekitar. Lapisan elektroda atau fluks ini merupakan campuran dari
beberapa bahan kimia yang sesuai dengan kegunaan pada saat pengelasan
dan sebaliknya. Kabel las terdiri dari Lead yang dilapisi dengan karet, kain, dan
penguat lapisan fabric, seperti ditunjukkan dalam gambar. holder elektroda dikenal
sebagai Lead elektroda. Lead dari benda kerja ke mesin dikenal sebagai Lead benda
kerja Tegangan pada Lead bervariasi antara 14 dan 80 Volt. Lead terdiri dari
9
6. Kabel Elektorda
Kabel elektroda berfungsi sebagai pengubung antara mesin las dengan elektroda
panas, tenaga panas pada proses pengelasan diperlukan untuk memanaskan bahan
lasan sampai caur/leleh sehingga bahan las tersambung dengan atau tanpa kawat las
menggunakan busur listrik atau percikan bunga api listrik akibat hubungan singkat
antara dua kutub listrik yang teionisasi dengan udara melalui penghantar batang
elektroda yang sekaligus dapat digunakan pula sebagai bahan tambah atau bahan
pengisi dalam pengelasan. Asep Hadian Sasmita 2016 (Modul Pelatihan Guru
10
Gambar 2.7 Prinsip Kerja Las SMAW
Sumber Modul Teori Pengelasan Universitas Negri Yogyakarta 2008
Las busur listik dengan elektroda berselaput atau SMAW ( Shielded Metal Arc
Welding). Proses las busur ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan
tambah, busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan
mencairkan ujung elektroda dan sebagian bahan dasar, selaput elektroda yang turut
kaw ah las, busur listrik dan daerah las sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara
➢ Alat bantu
11
1. Meja las.
Meja las harus diletakkan sedemikian rupa dan tidak mudah bergerak saat
12
Gambar 2.10 Gerinda Tangan
Membersihkan permukaan benda yang akan dilas dari zat pengotor seperti
13
6. Ragum.
Berfungsi untuk menjepit atau menahan suau plat yang akan dilas maupun
di potong
1. Topeng Las
Alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan las,
panas pengelasan, dan sinar las ke bagian mata. Topeng las terbuat dari bahan
plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang
berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet ketika
melakukan pekerjaan pengelasan.
Kaca las listrik mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11,
12 dan 14. Semakin besar ukurannya, maka densitas atau kegelapan kaca tersebut
juga semakin tinggi
14
2. Sarung Tangan las
Sarung tangan yang khusus dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung
tangan las terbuat dari kulit atau bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik.
Welding gloves berfungsi untuk melindungi kedua tangan dari percikan las atau
Pakaian kerja las adalah pakaian yang melindungi seluruh bagian tubuh dari
panas dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, yaitu apron
4. Sepatu Las
Sepatu las terbuat dari bahan kulit dan terdapat sebuah plat baja pada bagian
depannya, yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda yang berat
dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi
5. Masker Las
Sebagai alat pelindung pernapasan dari bahaya asap las. Asap las
merupakan hasil pembakaran dari bahan kimia atau pelelehan dari material las.
Hukum Bernoulli menjelaskan tentang konsep dasar aliran fluida (zat cair
dan gas) bahwa peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat cair atau gas, akan
mengakibatkan penurunan tekanan pada zat cair atau gas tersebut. Artinya, akan
terdapat penurunan energi potensial pada aliran fluida tersebut. Adapun berkaitan
15
kecepatan, jika fluida tersebut mengalir dari suatu bagian dengan tekanan tinggi
menuju bagian lainnya yang bertekanan rendah. Sedangkan suatu fluida dikatakan
mempunyai penurunan kecepatan, jika fluida tersebut mengalir dari suatu bagian
Fan merupakan salah satu mesin fluida yang didesain untuk mengalirkan
fluida dari satu tempat ke tempat lain dalam fase gas seperti udara. Fan sendiri
mempunyai kaitan yang cukup erat dengan blower dan compressor. The American
compressor berdasarkan pada specific pressure ratio (pd /ps) yaitu rasio tekanan
pada sisi tekan dibandingkan dengan tekanan padasisi hisap. Pembagiannya dapat
sentrifugal. Pada fan aksial udara atau gas mengalir sejajar dengan sumbu putar,
sedangkan pada fan sentrifugal udara atau gas mengalir tegak lurus dengan sumbu
putar. Fan aksial biasanya digunakan untuk aplikasi dengan tahanan rendah karena
16
kemampuannya untuk memindahkan udara dengan jumlah yang besar pada tekanan
yang rendah. Sedangkan fan sentrifugal biasa digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan head yang besar, di mana udara yang mengalir mengalami tahanan
Fan sentrifugal adalah sebuah mesin yang memanfaatkan udara atau gas
oleh gaya sentrifugal ke tekanan akhir yang tidak melebihi 2000 Pascal. Fan
sentrifugal apabila dipakai untuk keperluan khusus sering kali diistilahkan dengan
nama lain. Exhaust yaitu blower yang dipakai untuk mengeluarkan gas dari dalam
oven kokas. Booster atau circulator yaitu blower yang apabila tekanan pada sisi
hisap diatas tekanan atmosfer seperti yang sering dipakai pada industri kimia
Prinsip dasar Fan sentrifugal menyatakan bahwa bila suatu wadah tertutup
diisi dengan fluida dan diputar pada sumbunya yang disebabkan oleh inersianya
maka akan cenderung untuk berputar dalam arah yang berlawanan terhadap
digerakkan dalam sebuah lingkaran dengan suatu titik tertentu selalu berada paling
dekat dengan pusat perputarannya, akan terlihat bahwa fluida akan cenderung untuk
berputar atau bersirkulasi dalam arah yang berlawanan dengan arah perputaran
17
Gambar 2.14 Centrifugal Blower
Karakteristik performansi dari fan sentrifugal tergantung pada jenis dari bentuk
dengan putaran fan.Forward curved blade dipakai pada laju aliran yang tinggi dan
jumlah yang diperlukan. Fan jenis ini bilah yang didalam impeller berukuran kecil
dan membelok ke dalam searah dengan arah rotasi. Fan ini beroperasi pada kegiatan
seperti tungku pembakaran domestik dan pada alat pendingin lainya ( Maherwan
,2002). Fan sentrifugal jenis ini dapat dilihat pada gambar 2.16 dibawah ini
18
Gambar 2.15 Fan Sentrifugal Tipe Forward Curved Blade
( Onny,2017)
2. Backward Curved blade
Fan jenis jni menggunakan bilah yang melengkung berlawanan arah putran
impeller fan jenis ini biaasanya digunakan pada laju aliran sedang dan tekanan
tinggi fan jenis ini dilihat dari segi berat,lebih ringan bila dibandingkan dengan tipe
forward curve blade karena tidak memerlukan bilah kipas terlalu banyak.bilah pada
Fan jenis ini berbentuk rata didalam dan memiliki arah yang condong serta
menjauhi arah rotasi dari impeller.Aplikasi penggunaan blower jenis ini yaitu pada
ventilasi (Maherwan,2002).Fan sentrifugal jenis ini dapat di lihat pada gambar 2.17
berikut :
19
3. Traight Radial Blades
langsung dari pusat kipasnya,Fan jenis ini digunkan untuk fluida tidak murni gas,
karena radial fan yang pengendapannya paling sedikit fan ini mempunyai
tinggi,volume rendah dan tekanan tinggi,blower jenis ini bilah- bilah yang terdapat
didalam berbentuk seperti paddle,bilah yang ada memiliki arah tegak lurus dengan
arah rotasi impeller serta dapat beroperasi pada kecepatan yang sedang.Fan ini
diperbaiki dilapangan.Fan jenis ini sering kali diaplikasikan yaitu pada kegiatan
Maherwan,2002 ).
Sriyono dari buku Turbin Pompa dan Kompressor tahun 1980, diantaranya
sebagai berikut :
20
Parameter yang diketahui :
Keterangan :
∆p = Tekanan Udara (N/m2)
g = Gravitasi (m/s2)
ρ udara = 1.215 kg/m³
Maka :
∆𝑝 135
H= = = 11.337 m
ρ .g (1.215 𝑘𝑔/m3 )(9.8)
2. Putaran Spesifik
bilangan putaran cepat, yang mana nilai bilangan putar cepat ini akan menentukan
21
Keterangan :
n = Putaran (RPM)
Ns = Putaran spesifik
Maka :
0.291/2
= 2800. 8.5
= 47,76 1/menit
𝑁𝑠
σ c = 157.8 (Ref. Turbin Pompa dan Kompresor, hal 339)
47.76
σc = 157.8
= 0.30
Setelah nilai bilangan putar cepat telah diketahui, maka didapat jenis blower
yang digunakan untuk perancangan ini adalah menggunakan bentuk roda radial
dengan s c < 0.32 dengan putaran spesifik dibawah < 50 1/menit. Ini dapat dibaca
22
3. Perhitungan Daya Udara
Untuk menghitung Daya Udara digunakan rumus :
Diketahui :
Parameter yang telah diketahui :
r = Massa jenis udara = 1.215 kg/m 3
g = Percepatan gaya gravitasi = 9.8 m/s 2
Q = kapasitas maksimum = 0.086 m 3 /s
23
Daya Poros Nporos = V x I x 0.7
= 220 x 1.0 x 0.7 = 154 Watt
5. Efisiensi Blower Centrifugal
Untuk perhitungan efisiensi pada blower sentrifugal dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
η = Efisiensi
Nudara = 11.602 Watt
Nporos = 154 Watt
Maka :
11.602
η = x 100%
154
= 7.53%
Fan aksial adalah fan yang aliran fluidanya masuk dan keluarnya segaris
dengan porosnya secara aksial dengan fluidanya berfase gas. Cara kerja fan aksial
adalah dengan memanfaatkan gaya lift yang dihasilkan oleh sudu fan sehingga
dapat mengalirkan fluida (Tanjung, 2015) Berikut adalah fan aksial menurut The
a. Propeller Fan: Terdiri dari propeller atau disc-wheel di dalam mounting cincin
atau plat. Didesain untuk memindahkan udara dari suatu ruangtertutup menuju
ruang lainnya atau dari dalam ruangan menuju luar ruangan atau sebaliknya
b. Tube Axial Fan: Terdiri dari sebuah axial flow-wheel di dalam housing
24
berbentuk silinder. Didesain untuk memindahkan udara atau gas dengan range
volume yang besar pada tekanan sedang. Konstruksinya mirip sepertivane axial
c. Vane Axial Fan: Terdiri dari sebuah axial flow-wheel di dalam housing
yang terletak sebelum atau setelah wheel. Didesain untuk memindahkan udara
atau gas dengan volume dan tekanan lebih besar. Konstruksinya ditunjukkan
Gambar 2.18 (a) Propeller fan, (b) Tube axial fan, (c) Vane axial fan (Wang,
2001)
1. Wheel : Terdiri dari sudu- sudu yang dirivet atau di las dipenghubung
karakteristik aliran udara yang baik , umumnya terbuat dari lembaran baja
3. Bell Inlet : Dapat disusun dalam berbagai cara atau dipasang dengan metode
pada permukaan yang mengarahkan udara menuju sisi inlet dari wheel
4. Evase discharge : Merupakan diffuser yang dipasang pada sisi outlet yang
25
menggurangi kecepatan dan mengubah energi kinetik menjadi tekanan
1. Prinsip kerja
fan aksial sama seperti sayap pesawat terbang yang menghasilkan gaya
angkat (lift force). Sayap pesawat terbang memiliki bentuk airfoil yangmemiliki
perbedaan kecepatan antara sisi atas dan sisi bawah. Kecepatan udara sisiatas sayap
lebih besar dari sisi bawah. Hal ini menyebabkan sisi bawah sayap menghasilkan
tekanan statis lebih tinggi dibandingkan sisi atas. Perbedaan tekananan ini
Pada fan aksial yang memiliki sudu berbentuk seperti airfoil tidak
stabil pada sumbunya dan menghasilkan aliran udara. Hal ini mengikuti hukum
ketiga Newton bahwa untuk setiap aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan.
26
Udara di sisi atas sudu ditarik ke dalam fan dengan pengurangan tekanan statis dan
didorong keluar melalui fan dan menghasilkan tekanan yang lebih besar.
2. Karakteristik Fan
Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva fan. Kurva fan
merupakan kurva kinerja untuk fan tertentu pada sekumpulan kondisi yang spesifik.
Kurva fan merupakan penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling
sekumpulan kondisi yang diberikan termasuk: volume fan, tekanan statis sistem,
kecepatan fan, dan tenaga yang diperlukan untuk menggerakan fan padakondisi
yang diketahui. gambar 2.21merupakan grafik efisiensi terhadap flow rate, terlihat
efisiensi akan naik dan mencapai titik puncak pada flow rate tertentu. Setelah
27
Gambar 2.21 Diagram kurva karakteristik fan aksial (Wang,2001)
Pada operasi fan aksial terjadi fenomena stall, pada operasi normal aliran
atas danbawah sehingga menghasilkan gaya angkat. Stall terjadi ketika sudut serang
terlalubesar sehingga aliran udara halus tiba-tiba rusak dan perbedaan tekanan di
tekanan secara drastis (Wang, 2001). Fenomena stall dapat dilihat pada gambar
2.22.
dip.Fan aksial bekerja paling baik ketika aliran dengan volume yang relatif tinggi
28
Gambar 2.23 Daerah Kerja optimal fan aksial
Sumbu x menunjukkan laju aliran volume dan sumbu y menunjukkan
tekanan sistem. Ketika tidak ada tekanan di dalam sistem, fan aksial akan
menghasilkan lajualiran volume terbesar. Efisiensi paling tinggi adalah pada titik
yang disebut lutut kurva karakteristik fan aksial. Pada titik ini, rasio antara daya
output fan terhadap daya input listrik adalah yang terbesar dan menghasilkan
pitch chord ratio. Pitch chord ratio didefinisikan sebagai rasio antara keliling
pitch (P) terhadap panjang chord (C) pada bagian sudu yang ditunjukkan pada
Gambar 2.24
29
Ketika pitch chord ratio dari bagian sudu menjadi lebih kecil, titik stall
tekanandari sudu akan meningkat seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.25.
Jika pitch chord ratio lebih kecil dari 1 (P/C < 1), maka proses pembuatan sudu
blade akan menjadi lebih sulit (USA Patent No. US 2011 000817OA1, 2010)
Gambar 2.25 Pengaruh pitch chord ratio terhadap titik stall (USA Patent No. US
2011 000817OA1, 20100)
Gambar 2. 26 Pitch chord ratio yang dapat dimanufaktur (USA Patent No. US
2011 000817OA1, 2010)
30
2.7. Perbandingan Centrifugal Blower Dan Aksial Fan
1. Centrifugal Blower
31
Backward inclined fan, 1. Dapat beroperasi dengan 1. Tidak cocok untuk
dengan blades yang perubahan tekanan statis aliran udara yang
miring jauh dari arah ( asalkan bebanya tidak kotor
perputaran datar berlebih ke motor ) 2. Fan tidak
,lengkung 2. Cocok untuk sistim yang mendukung
tidak menentu pada aliran terjadinya
udara yang tinggi penumpukn debu
3. Cocok untuk layanan
forced draft
4. Fan dengan balade datar
lebih kuat
5. Dengan blades lengkung
lebih efisien ( melebihi
85%)
32
2. Dapat dipercepat
sampai ke nilai
kecepatan tertentu (
karena putaran
massanya rendah ) dan
menghasilkan aliraan
pada arah berlawanan ,
yang berguna dalam
berbagai penggunaan
ventilasi
3. Cocok untuk hubungan
langsung ke motor
Fan propeller 1. Menghasilakan laju 1. Efisiensi energy
aliran udara yang tinggi realative rendah
pada tekanan rendah 2. Suara sangatbising
2. Tidak membutuhkan
saluran kerja yang luas
( karena tekanan yang
dihasilakan lebih kecil
3. Murah ,karena
kontruksinya sederhana
4. Mencapai efisiensi
maksimum hampir
seperti aliran yang
mengalir seperti aliran
yang mengalir
sendiri,dan sering
digunakan pada
ventilasi atap
tekanan, dan daya suatu fan ketika ukuran, kecepatan putar, atau massa jenis fluida
kerjanya berubah. Hukum ini hanya berlaku untuk fan yang serupa secara
33
geometrinya dan memiliki titik rating yang sama pada kurva kinerja (McLoone,
2019). Fan laws dapat digunakan untuk blowers, exhauster, fan sentrifugal dan fan
aksial. Gambar 2.27 menunjukkan rumus-rumus yang digunakan pada fan laws
Modulus Young tinggi dan berubah bentuknya sedikit di bawah beban elastis,
contoh: intan. Suatu material fleksibel mempunyai Modulus Young yang rendah
34
Suatu material kaku memerlukan beban tinggi untuk secara elastis
defleksi material di bawah beban yang ditentukan. Ini tergantung pada Modulus
Young dibagi oleh kepadatan (Density) (atau disebut " Modulus spesifik").
hanya dapat diijinkan untuk defleksi dengan suatu jumlah tertentu contoh :
1000 N/mm2).
35
Gambar 2.29 Grafik modulus young
secara permanen jika bebannya di lepas. Kekuatan luluh ditetapkan sebagai harga
tegangan yang jika dilepas akan menghasilkan perpanjangan yang tetap sebesar
0,2% panjang semula. Suatu material yang kuat memerlukan beban tinggi untuk
mengubah bentuknya secara permanen atau pecah`- untuk menjadi tidak rusak
dengan suatu material kaku, yang memerlukan beban tinggi untuk secara elastis
mengubah bentuk itu. Untuk batang-batang rel, polymers, kayu dan komposit,
kegagalan dalam tarikan adalah oleh retak, dan " kekuatan-tarik" sangat bervariasi.
" Kekuatan" pada tabel pemilihan selanjutnya adalah " kekuatan penekanan" (yang
36
atau pematahan (keran, sepeda, kebanyakan bagian-bagian dari kereta, mobil,
penekan kapal). Dalam aplikasi struktural, material rapuh hampir selalu digunakan
di dalam tegangan (contoh: batu bata, batu dan beton untuk jembatan dan
kekuatan tinggi diperlukan pada berat/beban rendah. Di dalam kasus material ini
dengan suatu besar " kekuatan spesifik" terbaik. Dua pengukuran kekuatan
hubungan antara tegangan dan regangan tidak linier dan pada umunya batas
37
daerah elastis dan daerah plastis sulit untuk ditentukan. Karena itu maka
dapat dicapai pada diagram tegangan regangan. Pada gambar 3.30, terlihat bahwa
tegangan maksimum yang dapat dicapai lebih besar dari pada tegangan pada waktu
benda uji patah. Penurunan tegangan ini terjadi karena adanya fenomena pengecilan
setempat (necking) pada benda uji yang berlanjut hingga benda uji patah (lihat
gambar 3.30) kekuatan maksimum atau kekuatan tarik merupakan penunjuk yang
bagus adanya cacat pada struktur Kristal logam, tetapi kekuatan maksimum atau
kekuatan tarik tidak terlalu banyak dipakai dalam perancangan adanya deformasi
plastis yang terjadi sebelum tegangan mencapai harga kekuatan maksimum atau
Kekuatan patah adalah besar tegangan yang terjadi pada saat material patah.
38
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR
Untuk mencapai tujuan dari Tugas Akhir, tahapan tahapan kegiatan akan
disusun pada bab tiga ini yang meliputi : (i) pembuatan diagram alir , ( ii) metode
pengumpulan data ( iii) analisa data , ( iv ) tahapan penelitian , (v) desain rancang
bangun alat dan (vi) penyusunan laporan.
39
,adapun beberapa metode pengumpulan data yang digunakan antara lain.
3.2.1. Observasi Lapangan
Melakukan Survey lapangan terkait penelitian ke Unit Pelatihan Teknik
3.2.2. Diskusi
Melakukan diskusi bersama dosen pembimbing dan kepala kordinator las
,artikel website, dan media online lainya ,studi ini dilakukan sebagai salah satu
dimensi, spesifikasi, desain, dan lain-lain. Analisa data ini sangat berguna sebagai
sebuah metode dalam menentukan dan menciptakan sebuah alat sesuai dengan
kapasitas yang dirancang. Dalam perancangan ini, alat penghisap gas las harus
(need) secara umum (Armanto dkk, 2012). Kebutuhan utama alat penghisap gas
las adalah membuat alat penghisap sesederhana mungkin agar bisa ditempatkan
dimanapun.
40
kebutuhan yang akan dipakai untuk merancang alat atau mesin (Armanto dkk,
kriteria utama yaitu kriteria “musts” dan “wants”. Dalam Perancangan alat
penghisap gas las ini maka kriteria musts dan wants adalah:
meliputi:
• Portable
perancangan, meliputi:
tugas akhir ini. Karena ini termasuk dalam kegiatan eksperimental, maka pada
penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan berbeda yaitu, (i) tahap persiapan dan
Pada tahapan ini berisikan mengenai persiapan dari alat dan bahan yang akan
41
dilakukan perancangan dan pengujian. Adapun alat dan bahan yang harus
2. Mesin las
4. Anemometer
Alat Penghisap Gas Las ini didesain menggunakan aplikasi solidworks 2015
Penghisap gas las ini didesain secara plug and play ( pnp)
Pengujian alat Penghisap gas las Adapun langkah langkah dalam pengujian
1. Pastikan alat penghisap gas las selesai dirancang dan siap untuk dilakukan
uji coba
4. Arahkan pipa fleksibel inlet alat penghisap gas las terhdap objek las
Bersihkan dan rapihkan area setelah pengelasan dan letkan alat penghisap las ke
tempat semula
42
Gambar 3. 2 Blower centrifugal
2. Pipa Fleksibel
43
Panjang pipa = 2 meter
3. Airflow Inlet
4. Besi pengait
44
Gambar 3. 6 3D printing
6. Filament 3D Printer
7. Anemometer
45
8. Obeng (perkakas)
46
Gambar 3.12 Klem pipa
12. Plat Besi Lembaran
memeriksa dan mengecek kelengkapan komponen komponen dan kunci agar siap
dipasang.
47
Gambar 3.14 Part part 3d printing
➢ Langkah Pertama
a. Langkah 1. Letakkan (L) di sebelah kiri dan pertahankan arah alas (Ba)
menghadap ke depan
sisi kiri alas (Ba), hati-hati agar (L) profile memiliki lubang berulir dengan
M5x45, lewati lubang bawah aluminium profile di sisi kiri alas (Ba),
sisi kanan alas (Ba). Perhatikan bahwa (L) profile telah melalui lubang
masukkan melalui lubang bawah pro aluminiumfile di sisi kanan alas (Ba),
48
sejajarkan lubang berulir di bagian bawah aluminium profile (R), dan
➢ Langkah Kedua
b. Sejajarkan lubang di kiri bawah layar operasi dengan lubang berulir dari
aluminium profile di sisi kanan alas kencangkan dengan sekrup M5x8, dan
c. Pasang unit catu daya switching ke bawah seperti yang ditunjukkan pada
diagram di sebelah kiri (saklar tombol di kanan bawah). Lubang sekrup dari
Menggunakan sekrup M4x20, lewati bagian depan profile (R) dan gunakan
49
Gambar 3.16 Proses pemasangan control knob dan power supply
➢ Langkah Ketiga
b. Arah alas tetap di depan, dan rakitan sakelar dipasang di sisi kiri alas (seperti
c. Kendurkan mur-T dengan tangan hingga berada di ujung utas, tetapi jangan
e. Rakitan sakelar batas memiliki pengait kecil yang menempel pada pro .
50
Gambar 3.17 Pemasangan Z limit switch
➢ Langkah Keempat
51
➢ Langkah Kelima
sabuk
ditunjukkan pada diagram di sebelah kiri . Perhatikan posisi dan arah lubang
profile , perlu dicatat bahwa lubang memiliki dua pelat, yang diamankan
dengan sekrup M4x16, dan dipasang pada pro keduafile piring dan
sekrup.
b. Sesuaikan arah kit nozzle nozzle , dan ujung lainnya). Buka rakitan
ekstrusi (E), lewati roda sinkronisasi, dan geser kit nosel dari kiri ke pro
ujung sabukyanglain
lubang berulir pada aluminium profile di sisi kiri profile berikan dengan
sekrup M4x16, dan gunakan kunci segi enam 2.5 mm untuk mengunci
52
Gambar 3.19 Pemasangan sumbu x (bagian 1)
➢ Langkah keenam
d. Sejajarkan mur-T dengan pro aluminium atasfile alur. Gunakan kunci Allen
e. Sejajarkan sabuk sehingga salah satu ujungnya pas di atas katrol roda gigi
di unit ekstrusi dan satu ujungnya pas di atas idler di rakitan penegang
sabuk.
53
Gambar 3.20 Pemasangan sumbu x (bagian 2)
➢ Langkah ketujuh
b. Arah alas menjaga ujung tetap di depan dan memutar rakitan sumbu X
alas
d. Berikan kekuatan secara manual dan geser rakitan sumbu X ke atas dan
slide mulus. Jika tidak mulus, coba longgarkan sekrup kopling sedikit,
54
Gambar 3.21 Pemsangan bantalan X,Z
➢ Langkah Kedelapan
lubang ulir alas, gunakan sekrup dan mesin cuci M5x25, dari atas melalui
mengencangkan sekrup.
55
Gambar 3.22 Pemasangan kerangka bagian atas
➢ Langkah kesembilan
a. Pasang salah satu ujung tabung plastik pada braket lembaran logam ,
layar.
56
Gambar 3.23 Pemasangan rak filament
➢ Langkah kesepuluh
lebar X/Z sesuai dengan motor, dan steker sempit sesuai dengan sakelar
batas
dimasukkan.
coupler atas tabung kuning (Lihat 5#). Masukkan tabung dengan kuat ke
dalam joint extruder dan rasakan itu meluncur masuk dan mengunci
posisinya.
“Exp3.
57
f. Periksa apakah semua harness terhubung dengan aman.
58
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
aplikasi Solidworks 2015. Desain ini dibuat sebagai gambaran alat yang akan
dirancang. Perbandingan desain yang penulis buat adalah hasil dari diskusi dari
tim penulis beserta dosen pembimbing. Setiap alternatif akan diberikan point 1
apabila memenuhi kriteria perancangan, dan akan diberikan point 0 bila tidak
memenuhi.
59
Biaya pembuatan dan + - - + +
perbaikannya murah
Portable = = = = =
Tema Futuristik - - - - +
Dapat ditaruh dipermukaan + + - + +
rata
Tumpuan beban di bagian - + + - +
kaki
Kemudahan dalam melepas + + + + -
cetakan
∑+ 6 4 5 6 7
∑- 2 4 3 2 1
∑= 1 1 1 1 1
4.2. Desain
Desain ini merupakan sebuah gambaran lengkap mengenai alat
adalah;
60
1. Rangka Alat Penghisap las
61
3. Bagian Tengah
62
5. Bagian Depan
63
7. Bagian Krangka Penahan Alat Penghisap Gas Las
Gambar 4.8 Proyek isometrik bagian kerangka penahan alat penghisap gas las
8. Ilustrasi Penempatan Laboratorium
64
4.3. Fabrikasi Pembuatan Cover 3D Printing
Hasil dari pembuatan bagian bagian alat penghisap gas las menggunakan
3D Printer Ender 3 dan bahan filament PLA++ dari eSUN.
Ketelitian 0.05 mm
65
Gambar 4. 11 Filament 3D printer
Tabel 4.3 Spesifikasi PLA
Property Value Units
Net Weight 1 Kg
o
Bed Temperature 3D Printer 205 - 225 C
o
Nozzle Temperature 3D Printer 60 - 80 C
Dari Filament ini dihasilkan beberapa bagian cover penghisap gas las
diantaranya adalah:
66
4.3.1. Bagian Belakang (Outlet)
blower.
67
4.3.3. Bagian Tengah (Inlet)
68
Gambar 4.16 Penampang blower
Bagian penampang merupakan penahan blower dan motor listrik agar tetap
69
Gambar 4.18 Hasil fabrikasi alat
4.6.1. Hasil Uji coba Kekuatan Drop Test Pada Alat Penghisap Gas Las
a. Stress
Name Object Height Min Max
Stress ( Tegangan) 2 Meter 0,095 N/mm2 37,5 N/mm2
Gambar 4.19 Hasil Menunjukan Pengujian Simulasi Drop Test Alat Penghisap
Gas Las
Pada gambar 4.7 hasil stress pengujian drop test pada alat penghisap gas las
didapatkan tegagan minimum ditunjukan pada bagian yang berwarna biru sebesar
0.095 N/mm2 , dan didapatkan tegangan maksimum ditunjukan pada bagian yang
70
berwarna merah sebesar 37,5 N/mm2 dimana pada bagian ini mengalami deformasi
yang lebih besar dari bagian lain.
b. Displacement
Name Object Min Max
Height
Displacement (Perubahan 2 Meter 0,00234 mm 2,02 mm
Bentuk)
Gambar 4.20 Hasil Displacement Pengujian Drop Test Pada Alat Penghisap
Gas Las
Pada Gambar 4. 20 Hasil Displacement pengujian drop test alat penghisap
gas las.Terlihat pada bagian yang berwarna hijau sampai dengan bagian yang
berwarna merah , mengalami perubahan bentuk setelah melakukan uji drop test
71
yang berwarna biru pada bagian ini.Terjadi perubahan yang sedikit dan titik yang
mengalami perubahan yang besar dilihat diwarna merah pada bagian ini yang
4.6.2. Hasil Uji coba Kekuatan Static Krangka Penahan Alat Penghisap Gas
Las
a. Stress
Name Load Min Max
pada kerangka alat penghisap gas tersebut adalah batang penahan yang ditempelkan
maksimal sebesar 9,293 N/mm2,pada bagian yang berwarna biru yaitu tidak
72
minimum dari hasil simulasi tersebut, nilainya dapat disimpulkan langsung yaitu
0,00 N/mm2
Dalam simulasi Static pada kerangka alat penghisap gas las, terdapat titik
luluh atau yield strenght sebesar 206,8 N/mm2,dan untuk krangka yang ditempelkan
ke tembok dengan dibebankan alat penghsiap gas las sebesar 6 kg, masih aman
karena nilai maksimal yang diproleh tidak melebih titik luluh atau yield strenght
b. Displacement
Name Load Min Max
73
Pada gambar 4.22 hasil Displacement pengujian static krangka alat
semula.Terlihat pada bagian yang berwarna hijau sampai merah ,adalah krangka
penahan alat penghisap gas las yang terjadi perubahan bentuk dari semula, untuk
gambar yang berwarna biru dikarenakan tidak adanya perubahan atau krangka
displacement ini untuk nilai minimal adalah 0,0000 mm dan untuk nilai maksmial
74
Pada gambar 4.12 hasil stress pengujian static pada penampang blower
didapatkan tegangan minimum ditunjukan pada bagian yang berwarna biru sebesar
yang berwarna merah sebesar 9,17 N/mm2 dimana pada bagian ini mengalami
pada penampang blower berada pada nilai 9,17 N/mm2 yang berarti masih berada
dibawah titik luluh atau yield strenght 60 N/mm2. Komponen ini berada pada
b. Displacement
75
Pada Gambar 4.24 Hasil Displacement pengujian static pada penampang
blower yang diberi beban sebesar 5 kg. terdapat perubahan dari semula.Dimana
terlihat pada bagian yang berwarna biru adalah bagian yang paling sedikit
perubahan bentuk dan didapatkan nilai 1e-30.dan pada bagian yang berwarna
76
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
penghisap gas las,pengujian simulasi static dan pengujian simulasi drop test
1. Desain produk alat penghisap gas las dibuat menggunakan aplikasi Solidwork
3D dan mengambil tema desain futuristik agar dapat membuat masyarakat
tertarik akan bentuk dari desain produk dari alat penghisap gas las ini.
2. Alat penghisap gas las terdiri dari beberapa komponen diantaranya motor listrik,
centrifugal blade, casing blower, cover dari alat penghisap gas las berbahan
plastik filament PLA, pipa alumunium fleksibel dan saluran inlet.
3. Prinsip kerja alat ini adalah Saat kabel mesin dihubungkan ke sumber listrik,
maka arus listrik dari sumber akan menghidupkan blower centrifugal yang
ditempatkan di dalam cover. Putaran blade blower menghasilkan udara
bertekanan menuju saluran outlet. Ketika udara didorong ke samping (Outlet),
maka tekanan udara meningkat di bagian outlet dan menurun di bagian inlet.
Penurunan ini menyebabkan gas atau asap yang berada di bagian inlet tersedot
atau terhisap karena perbedaan tekanan udara di dalam alat penghisap gas las.
4. Proses manufaktur alat penghisap gas las menggunakan 3D Printer dan
filamentnya beserta besi plat siku atau alumunium untuk menjadi penampang
dari alat penghisap gas las. Hal ini melibatkan proses produksi, perakitan, dan
pengujian alat untuk memastikan keberhasilan fungsi dan kinerjanya. Proses
manufaktur alat penghisap gas las pyoek akhir menghasilkan alat yang dapat
digunakan secara praktis.
5. Pada pengujian simulasi drop test menggunkan aplikasi solidwork 2016 alat
penghisap gas las ini di uji jatuh dengan ketinggian 2 meter , untuk nilai
maksimum yang diproleh sebesar 37,5 N/mm2 dan untuk nilai titik luluh yang
77
pengujian simulasi droptest tidak melewati batas titik luluh komponen ini
dikatakan aman.
6. Pada pengujian simulasi static krangka alat penghisap gas las diberi pembebanan
sebesar 6 kg ( berat alat penghisap gas las),untuk nilai maksimum yang di proleh
sebesar 9,293 N/mm2 dan untuk nilai titik luluh atau yield strenght sebesar
static tidak melewati batas titik lulus maka komponen tersebut dikatakan aman
7. Pada simulasi static penapampang blower diberi pembebenan sebesar 5kg ( berat
blower),untuk nilai maksimum yang di proleh sebesar 9.17 N/mm2 dan untuk
nilai titik luluh atau yiled strenght sebesar 60N/mm2 ,dikarenkan nilai
maksimum yang di proleh setelah pengujian simulasi static tidak melewati batas
5.2. Saran
1. Penulis berharap kepada penerus penelitian ini suatu saat nanti mungkin alat
charging dan menggunkan sensor ketika mesin las sudah menyala alat
78
3. Perbandingan dengan material lain dapat mempertimbangkan untuk
4. .Jika alat penghisap gas las ini diproduksi sekala besar untuk laboratorium
membutuhkan 3d printer sebagai alat produksi cover alat penghisap gas las
versi terbaru 3d printer prusa i3 size besar v – slot,saat proses fabrikasi cover
alat penghisap gas las penulis membutuhkan waktu kurang lebih 13 hari.
79
DAFTAR PUSTAKA
FanManDan. (2017, December 15). Design Spark. Retrieved from Fan Types -
Why choose an Axial fan:
Fluid Flow: Coker, A. (2013). Ludwig's Applied Process Design for Chemical
and Petrochemical Plants 4th edition.
McLoone, J. (2019, August 9). Fan Performance and Fan Laws. Retrieved from
Modul pelatihan guru program keahlian teknik mesin paket keahlian teknik
pengelasan sekolah menengah kejuruan (SMK) kelompok kompetensi J -
Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (n.d.). Retrieved
January 12, 2023, from https://repositori.kemdikbud.go.id/8461/
Perancangan Mesin Uji Tribologi Pin on Disc. Prosiding SNST ke-3, Fakultas
Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang
80
Pengetahuan Material Teknik, 01–71.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/2258fb8a46902e19c68aa
e1fe8c0b826.pdf
81
LAMPIRAN
82
Lampiran 3. Proses Pemasangan Motif Carbon Pada Cover Alat Penghisap Gas
Las
83
Lampiran 5. Pipa Fleksibel BLK Kendal
84
Lampiran 7. Proses Pengelasan Pada BLK kendal
85
Lampiram 9. Centrifugal Blower PT.Conwood Indonesia Berlokasi di Cikarang
86
Lampiran 11. Centrifugal Blower PT.DMC Teknologi Indonesia Berlokasi
Cikarang
87