Anda di halaman 1dari 148

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGGAJIAN PADA PT.

BINTANG ANUGERAH SUKSES

TUGAS AKHIR

FAHLEVI LEGAWARDHANA AKBARI


2019081085

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI & DESAIN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
TANGERANG SELATAN
2023
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGGAJIAN PADA PT. BINTANG


ANUGERAH SUKSES

Nama : Fahlevi Legawardhana Akbari


NIM : 2019081085
Program Studi : Sistem Informasi

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Sidang
Skripsi atau Tugas Akhir guna memperoleh gelar Sarjana Komputer Strata Satu
pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi dan Desain,Universitas
Pembangunan Jaya.

Tangerang Selatan, …………..


Menyetujui:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Suparto Darudiato, S.Kom., M.M) (M. Johan Budiman, S.Kom.,M.Kom)


NIP : 08.0122.003 NIP : 08.0819.025

Kepala Program Studi

(Chaerul Anwar, S.Kom, M.T.I.)


NIP : 08.0711.035

ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGGAJIAN PADA PT. BINTANG


ANUGERAH SUKSES

TUGAS AKHIR

Oleh :

Fahlevi Legawardhana Akbari


2019081060

Telah dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana


Pada Hari/Tanggal: .............................

Tanda Tangan Tanggal


Pembimbing 1 :
Suparto Darudiato, S.Kom., M.M
NIP. 08.0122.003 ……………… ………………

Pembimbing 2 :
Nama Lengkap
NIP. …………. ……………… ………………

Dosen Penguji :
Nama Lengkap
NIP. …………. ……………… ………………

Nama Lengkap
NIP. …………. ……………… ………………

Mengetahui :

Kepala Program Studi Dekan Fakultas Teknologi dan Desain

Nama & Gelar Lengkap Nama & Gelar Lengkap


NIP. ……………. NIP. …………….
Tanggal : …………. Tanggal : ………….

iii
SURAT PERNYATAAN
MENGENAI ORISINALITAS SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR,
KESEDIAAN PUBLIKASI DAN PELIMPAHAN HAK CIPTA

Saya mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya, yang bertanda tangan di


bawah ini:
Nama Mahasiswa : Fahlevi Legawardhana Akbari
NIM : 2019081085
Program Studi : Sistem Informasi
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil Skripsi atau Tugas Akhir saya yang
berjudul: RANCANG BANGUN APLIKASI PENGGAJIAN PADA PT.
BINTANG ANUGERAH SUKSES.

1. Adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila di kemudian


hari diketahui bahwa Skripsi atau Tugas Akhir ini merupakan hasil plagiarisme,
maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan kelulusan dan atau
pencabutan gelar Sarjana yang saya peroleh.
2. Adalah benar karya saya dengan arahan dari Tim pembimbing dan belum pernah
diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi atau Tugas Akhir ini. Dengan ini saya
melimpahkan Hak Cipta dari Skripsi atau Tugas Akhir saya kepada Universitas
Pembangunan Jaya dan memberikan hak pada Universitas Pembangunan Jaya
untuk mempublikasikan Skripsi atau Tugas Akhir saya baik secara daring (online)
ataupun cetak.
Demikian surat penyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tangerang Selatan, 2023


Peneliti,

Nama : Fahlevi Legawardhana Akbari


2019081058

iv
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-NYA penulis dapat menyusun Skripsi atau Tugas Akhir ini dengan
baik dan tepat pada waktunya, Skripsi atau Tugas Akhir dengan judul : “
RANCANG BANGUN APLIKASI PENGGAJIAN PADA PT. BINTANG
ANUGERAH SUKSES.”. Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan
akademik guna memperoleh gelar Sarjana Komputer Strata Satu pada Program
Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Pembangunan
Jaya, Tangerang Selatan.
Tugas Akhir ini dibuat dengan melakukan berbagai observasi dan mendapatkan
bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu
penulis dalam menghadapi tantangan selama mengerjakan Tugas Akhir ini. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua tercinta yang telah senantiasa memberikan doa dan
dukungan.
2. Kepada Suami dan anak tercinta yang telah memberikan waktu dan
kesempatan untuk tetap menempuh pendidikan hingga tingkat
perguruan tinggi.
3. Bapak Suparto Darudiato, S.Kom., M.M selaku Dosen Pembimbing
Utama yang telah meluangkan waktunya dan banyak memberikan
masukan selama penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Marcello Singadji, S.Kom., M.T Selaku Dosen Penguji Utama
yang telah memberikan masukan untuk penyusunan Tugas Akhir yang
lebih baik.
5. Bapak Johan Budiman, S.Kom., M.Kom. Selaku Dosen Penguji Kedua
yang telah memberikan saran yang membangun.
6. Seluruh rekan-rekan SIF Blended 2019-3 yang saling mendukung.
7. Seluruh pihak yang telah turut berperan dalam membantu dan
mendoakan terselesaikannya Tugas Akhir ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak lepas dari kesalahan, oleh
karena itu adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan
sangat bermanfaat dalam menyempurnakan penelitian Tugas Akhir ini.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya khususnya dalam aspek bidang ilmu pengetahuan.
Tangerang Selatan, Maret 2023

Fahlevi Legawardhana Akbari

v
ABSTRACT

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGGAJIAN PADA PT. BINTANG


ANUGERAH SUKSES.

Fahlevi Legawardhana Akbari. 1) , Suparto Darudiato.2) M. Johan Budiman.3)


1) Student of Information System Department, Universitas Pembangunan Jaya
2) Lecturer of Information System Department, Universitas Pembangunan Jaya
3) Lecturer of Information System Department, Universitas Pembangunan Jaya

PT. Bintang Anugerah Sukses is a company engaged in retailing smartphones and


is one of the authorized distributors of Samsung smartphones. Currently, the
business process documentation is done manually using bookkeeping methods.
However, the manual bookkeeping method is facing challenges as the number of
orders continues to increase, making it ineffective and unable to keep up with the
demand from consumers. Due to the manual recording process, details of customer
data and product information are often not accurately recorded, resulting in
financial losses for the company. This research aims to analyze and design a web-
based sales information system for PT. Bintang Anugerah Sukses. The research is
conducted using a qualitative method with a case study approach, where data
collection is done through observation, literature review, and interviews. The
system development method used is the prototype method with system modeling
using Unified Modeling Language (UML). The final result of this web-based sales
information system includes digital document archiving and a feature for printing
receipts to expedite the sales process and avoid losses.

Keywords : Payroll, Attendance, Apllication


Libraries : 25
Publications Year : 2018– 2023

vi
ABSTRAK

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGGAJIAN PADA PT. BINTANG


ANUGERAH SUKSES.
Fahlevi Legawardhana Akbari . 1) , Suparto Darudiato.2) M. Johan Budiman.3)
1) Mahasiswa Prodi Sistem Informasi, Universitas Pembangunan Jaya
2) Dosen Prodi Sistem Informasi, Universitas Pembangunan Jaya
2) Dosen Prodi Sistem Informasi, Universitas Pembangunan Jaya

Pada PT. Bintang Anugerah Sukses, proses penggajian masih menggunakan metode
konvensional di mana data presensi diambil secara manual dan direkap untuk
kemudian meminta rekapan lembur kepada karyawan. Namun, terdapat kendala
dalam proses tersebut, seperti hilangnya data presensi saat pengambilan data dan
masalah lembur ketika karyawan tidak mengumpulkan rekapan tepat waktu, yang
menghambat proses penggajian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
merancang aplikasi penggajian yang lebih efisien. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode R&D (Research and Development) dengan pendekatan studi
kasus, observasi, dan wawancara. Metode pengembangan yang digunakan adalah
Rapid Application Development (RAD) dengan pemodelan UML (Unified
Modeling Language). Hasil akhir dari sistem informasi penggajian ini adalah
adanya sistem presensi online dan pengajuan lembur yang mempercepat proses
penggajian dan menghindari kendala yang terjadi sebelumnya.

Kata Kunci : Penggajian, Presensi, Aplikasi


Pustaka : 25
Tahun Publikasi : 2018 – 2023

vii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR


................................................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR ....................... iii
SURAT PERNYATAAN...................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan dan Identifikasi Masalah .......................................................... 2
1.2.1 Identifikasi Masalah ............................................................................... 2
1.2.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah dan Ruang Lingkup ..................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1 Teori Dasar.................................................................................................. 5
2.1.1 Penggajian (Payroll) ............................................................................... 6
2.1.2 PPh Pasal 21 ............................................................................................ 7
2.1.2.1 Objek Pajak PPh Pasal 21 .................................................................. 8
2.1.2.2 Wajib Pajak ......................................................................................... 9
2.1.2.3 Tarif PPh Pasal 21 ............................................................................. 10
2.1.2.4 Perhitungan Pemotongan PPh 21 .................................................... 11
2.1.2.5 PTKP .................................................................................................. 11
2.1.3 Presensi .................................................................................................. 12
2.1.4 Rapid Application Development (RAD) ................................................ 13

viii
2.1.1 Pengertian Rancang Bangun ............................................................... 14
2.1.2 Pengertian Sistem ................................................................................. 14
2.1.3 Karakteristik Sistem ............................................................................ 15
2.1.4 Informasi ............................................................................................... 16
2.1.5 Pengertian sistem Informasi ................................................................ 16
2.1.6 Aplikasi Mobile ..................................................................................... 17
2.1.7 Database ................................................................................................ 18
2.1.8 Flow Chart ............................................................................................ 19
2.1.9 Rich Picture........................................................................................... 20
2.1.10 UML ....................................................................................................... 21
2.1.11 User Flow ............................................................................................... 28
2.1.12 HRIS ( Human Resources Information System ) .............................. 29
2.2 Tinjauan Studi .......................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 34
3.1 Objek Penelitian ....................................................................................... 34
3.1.1 Metode Penelitian ................................................................................. 35
3.1.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 35
3.1.3 Metode Pengembangan Sistem............................................................ 36
3.1.4 Sekilas Tentang Objek Penelitian ...................................................... 37
3.1.5 Latar Belakang dan Tujuan Objek Penelitian .................................. 37
3.1.6 Deskripsi Tugas .................................................................................... 38
3.2 Analisis Sistem Yang Berjalan ................................................................ 39
3.2.1 Analisis proses bisnis ............................................................................ 41
3.3 Analisis Kebutuhan .................................................................................. 46
3.3.1 Elisitasi Tahap I .................................................................................... 46
3.3.2 Elisitasi Tahap II .................................................................................. 47
3.3.3 Elisitasi Tahap Akhir ........................................................................... 48
3.3.4 Elisitas Final .......................................................................................... 51
3.3.5 Analisa Kebutuhan Perangkat Keras ................................................. 52
3.3.6 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak ................................................ 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 53
4.1 Analisis Perancangan Sistem .................................................................. 53
4.2 Perancangan Diagram Sistem Usulan .................................................... 53
4.2.1 Use Case Diagram ................................................................................. 53
4.2.2 Activity Diagram .................................................................................... 65
ix
4.2.3 Sequence Diagram ................................................................................. 75
4.2.4 Class Diagram ....................................................................................... 94
4.3 Perancangan Antar Muka Pengguna ..................................................... 95
4.3.1 User Interface ........................................................................................ 95
4.3.2 User Flow ............................................................................................. 115
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 130
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 130
5.2 Saran ........................................................................................................ 131
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 132

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Lapisan Penghasilan Kena Pajak ......................................................... 11


Tabel 2. 2 Notasi Use Case ................................................................................... 22
Tabel 2. 3 Notasi Activity Diagram....................................................................... 24
Tabel 2. 4Notasi Sequence Diagram ganti ........................................................... 25
Tabel 2. 5 Notasi Sequence Diagram .................................................................... 27

Tabel 3. 1 Elisitasi tahap pertama ......................................................................... 46


Tabel 3. 2 Elisitasi tahap kedua............................................................................. 47
Tabel 3. 3 Elisitasi tahap Ketiga ........................................................................... 49
Tabel 3. 4 Elisitasi tahap Final .............................................................................. 51

Tabel 4. 1 Pendefinisian Actor .............................................................................. 55


Tabel 4. 2 Pendefinisian Use Case diagram.......................................................... 55
Tabel 4. 3 Use Case Scenario Mendata Karyawan ............................................... 56
Tabel 4. 4 Menambah Karyawan .......................................................................... 56
Tabel 4. 5 Mengedit Karyawan ............................................................................. 57
Tabel 4. 6 Use Case Scenario Menghapus Karyawan .......................................... 58
Tabel 4. 7 Use Case Scenario Melihat Pengajuan Cuti ........................................ 58
Tabel 4. 8 Use Case Scenario Pengajuan Cuti...................................................... 58
Tabel 4. 9 Use Case Scenario melihat Pengajuan Lembur ................................... 59
Tabel 4. 10 Use Case Scenario Pengajuan Lembur .............................................. 59
Tabel 4. 11 Use Case Scenario Menghitung Penggajian ...................................... 60
Tabel 4. 12 Use Case Scenario Melihat Slip Gaji ................................................ 60
Tabel 4. 13 Use Case Scenario Mencetak Slip Gaji ............................................. 61
Tabel 4. 14 Use Case Scenario Pengajuan Pinjaman ........................................... 61
Tabel 4. 15 Use Case Scenario Melihat pinjaman ................................................ 62
Tabel 4. 16 Use Case Scenario Approval Cuti ..................................................... 62
Tabel 4. 17 Use Case Scenario Approval Lembur................................................ 63
Tabel 4. 18 Use Case Scenario Approval Pinjaman ............................................. 63
Tabel 4. 19 Use Case Scenario Presensi ............................................................... 64
Tabel 4. 20 Use Case Scenario Mencetak Laporan .............................................. 64

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Rapid Aplication Development (RAD).............................................. 13

Gambar 3. 1 Rich Picture Penggajian .................................................................... 42


Gambar 3. 2 Flow Chart Dokumen Presensi ......................................................... 42
Gambar 3. 3 Flow Chart lembur ............................................................................ 43
Gambar 3. 4 Flow Chart Dokumen Cuti ............................................................... 44
Gambar 3. 5 Flow Chart Dokumen Penggajian ..................................................... 45

Gambar 4. 1 Use Case Presensi PT. Bintang Anugerah Sukses ........................... 54


Gambar 4. 2 Use Case Penggajian PT. Bintang Anugerah Sukses ....................... 55
Gambar 4. 3 Activity Diagram Presensi ................................................................ 65
Gambar 4. 4 Activity Diagram Melihat Riwayat Presensi..................................... 66
Gambar 4. 5 Activity Diagram melihat dan mencetak slip gaji ............................. 66
Gambar 4. 6 Activity Diagram Pengajuan lembur ................................................. 67
Gambar 4. 7 Activity Diagram Approval lembur .................................................. 68
Gambar 4. 8 Activity Diagram Menhitung gaji ..................................................... 69
Gambar 4. 9 Activity Diagram Pengajuan Cuti ..................................................... 70
Gambar 4. 10 Acitivity Diagram Approval Cuti ................................................... 71
Gambar 4. 11 Activity Diagram Melihat dan Mencetak Laporan ......................... 72
Gambar 4. 12 Activity Diagram Mendata Karyawan ............................................ 73
Gambar 4. 13 Activity Diagram control cetak slip gaji ......................................... 74
Gambar 4. 14 Sequence Diagram Presensi ........................................................... 75
Gambar 4. 15 Sequence Diagram Melihat data lembur ........................................ 76
Gambar 4. 16 Sequence Diagram Pengajuan Lembur .......................................... 77
Gambar 4. 17Sequence Diagram Melihat Riwayat Presensi ................................. 78
Gambar 4. 18 Sequence Diagram Melihat Cuti .................................................... 79
Gambar 4. 19 Sequence Diagram Pengajuan Cuti ................................................ 80
Gambar 4. 20 Sequence Diagram Approval lembur.............................................. 81
Gambar 4. 21 Sequence Diagram Approval Cuti .................................................. 82
Gambar 4. 22 Sequence Diagram Control Slip gaji .............................................. 83
Gambar 4. 23 Sequence Diagram Melihat Penggajian ......................................... 84
Gambar 4. 24 Sequence Diagram Tambah Penggajian ......................................... 85
Gambar 4. 25 Sequence Diagram melihat slip gaji ............................................... 86
Gambar 4. 26 Sequence Diagram Cetak Slip Gaji ................................................ 86
Gambar 4. 27 Sequence Diagram Melihat data Karyawan ................................... 87
Gambar 4. 28 Sequence Diagram Menambah Karyawan .................................... 88
Gambar 4. 29 Sequence Diagram Mengedit Karyawan ........................................ 89
Gambar 4. 30 Sequence Diagram Menghapus Karyawan .................................... 90
Gambar 4. 31 Sequence Diagram Laporan ........................................................... 90
Gambar 4. 32 Sequence Diagram Laporan Presensi ............................................. 91
Gambar 4. 33 Sequence Digram Rekap Cuti ......................................................... 92
Gambar 4. 34 Sequence Diagram Laporan Gaji ................................................... 93
xii
Gambar 4. 35 Class Diagram Sistem Informasi Penggajian ................................. 94
Gambar 4. 36 Halaman dashboard HR ................................................................. 95
Gambar 4. 37 Halaman Dashboard Karyawan ...................................................... 96
Gambar 4. 38 Halaman Presensi Didalam radius.................................................. 97
Gambar 4. 39 Halaman Notifikasi presensi diluar radius ..................................... 97
Gambar 4. 40 Halaman Presensi diluar Radius ..................................................... 98
Gambar 4. 41 Halaman Riwayat Presensi ............................................................. 99
Gambar 4. 42 Halaman Riwayat Lembur ........................................................... 100
Gambar 4. 43 Halaman Pengajuan Lembur ........................................................ 101
Gambar 4. 44 Halaman Approval Lembur .......................................................... 102
Gambar 4. 45 Halaman Slip gaji ......................................................................... 103
Gambar 4. 46 Halaman Mendata Karyawan ....................................................... 104
Gambar 4. 47 Halaman Tambah Karyawan ........................................................ 104
Gambar 4. 48 Halaman Edit Karyawan .............................................................. 105
Gambar 4. 49 Halaman Hapus Karyawan ........................................................... 106
Gambar 4. 50 Melihat Pengajuan Cuti ................................................................ 107
Gambar 4. 51 Halaman Pengajuan Cuti .............................................................. 108
Gambar 4. 52 Halaman Approval Cuti................................................................ 108
Gambar 4. 53 Halaman penggajian Karyawan ................................................... 109
Gambar 4. 54 Halaman Tambah Penggajian....................................................... 110
Gambar 4. 55 Halaman Cetak Slip Gaji HR ....................................................... 111
Gambar 4. 56 Halaman Laporan ......................................................................... 111
Gambar 4. 57 Halaman Laporan Gaji ................................................................. 112
Gambar 4. 58 Laporan Presensi .......................................................................... 113
Gambar 4. 59 Halamann Rekap Cuti ................................................................. 114
Gambar 4. 60 User Flow Presensi....................................................................... 115
Gambar 4. 61 User Flow Riwayat Presensi ........................................................ 116
Gambar 4. 62 User Flow Mencetak slip Gaji ..................................................... 116
Gambar 4. 63 User Flow Melihat dan Pengajuan Cuti ....................................... 117
Gambar 4. 64 User Flow Approval cuti .............................................................. 118
Gambar 4. 65 User Flow Mendata Karyawan .................................................... 119
Gambar 4. 66 User Flow Edit karyawan ............................................................. 120
Gambar 4. 67 User Flow Menghapus Karyawan ................................................ 121
Gambar 4. 68 User Flow melihat dan mengajukan Lembur ............................... 122
Gambar 4. 69 User Flow Approval Lembur ....................................................... 123
Gambar 4. 70 User Flow Melihat dan menghitung penggajian .......................... 124
Gambar 4. 71 User Flow Laporan Gaji ............................................................... 125
Gambar 4. 72 User Flow Laporan Presensi ........................................................ 126
Gambar 4. 73 User Flow Rekap Cuti .................................................................. 127
Gambar 4. 74 Proses Parallel (https://sis.binus.ac.id/) ........................................ 129

xiii
xiv
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini, PT. Bintang Anugerah Sukses masih melakukan proses penggajian
secara konvensional. Hal ini dapat menyebabkan banyak masalah, seperti kesalahan
perhitungan gaji, keterlambatan dalam pembayaran, kesulitan dalam melacak dan
mengelola data penggajian secara efektif, serta kendala dalam menghitung lembur
karyawan yang memakan waktu. Selain itu, perusahaan juga menghadapi kendala
ketika karyawan lapangan sedang menjalankan tugas di luar kota, mengantarkan
barang ke klien, atau bahkan sedang izin di luar lokasi kantor. Dalam situasi ini,
karyawan tidak dapat melakukan presensi seperti biasa di lokasi kantor, sehingga
sulit bagi perusahaan untuk mengetahui keberadaan karyawan tersebut dan waktu
presensinya.

Oleh karena itu, perusahaan perlu mencari solusi yang lebih efektif dan efisien
dalam mengelola proses penggajian, termasuk perhitungan lembur dan presensi
karyawan di luar lokasi kantor. Salah satu solusi yang dapat ditemukan adalah
dengan mengembangkan aplikasi penggajian berbasis teknologi yang mencakup
fitur perhitungan lembur dan presensi. Aplikasi ini akan membantu perusahaan
dalam mengelola proses penggajian dengan lebih efektif, akurat, dan efisien.

Dengan aplikasi ini, perhitungan gaji, lembur, dan presensi dapat dilakukan
secara otomatis berdasarkan data kehadiran yang tercatat dalam sistem. Aplikasi
juga dapat menghitung tunjangan dan potongan sesuai dengan kebijakan
perusahaan. Fitur presensi di luar lokasi kantor dapat memanfaatkan teknologi
geolocation untuk memverifikasi keberadaan karyawan dan waktu presensinya.
Karyawan dapat melakukan presensi melalui aplikasi dengan mengaktifkan fitur
geolocation, sehingga perusahaan dapat melacak di mana karyawan tersebut berada
saat melakukan presensi.

Selain itu, aplikasi penggajian berbasis Mobile akan memudahkan akses bagi
karyawan untuk melihat dan memantau informasi gaji mereka, termasuk perincian
lembur dan riwayat presensi. Mereka dapat melihat slip gaji, melacak riwayat
pembayaran gaji, dan mengetahui jumlah lembur yang telah diakumulasikan. Hal

1
ini akan meningkatkan transparansi, keterlibatan, dan kepuasan karyawan dalam
proses penggajian.

Dengan adanya aplikasi penggajian berbasis teknologi yang mencakup


perhitungan lembur dan fitur presensi di luar lokasi kantor, diharapkan perusahaan
dapat mengoptimalkan proses pengelolaan sumber daya manusia dan meningkatkan
kepuasan karyawan. Aplikasi ini juga akan mengurangi kesalahan manusia dalam
perhitungan gaji, lembur, dan presensi, serta mempercepat proses penggajian secara
keseluruhan. Selain itu, data yang dihasilkan dari aplikasi akan lebih akurat, tercatat
dengan baik, dan dapat diandalkan untuk keperluan pengambilan keputusan yang
tepat.

Oleh karena itu, latar belakang pengembangan aplikasi penggajian berbasis


teknologi yang mencakup perhitungan lembur dan fitur presensi di luar lokasi
kantor sangat penting bagi PT. Bintang Anugerah Sukses dalam mempermudah dan
meningkatkan efisiensi proses penggajian karyawan. Berdasarkan uraian di atas,
peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “RANCANG
BANGUN APLIKASI PENGGAJIAN PADA PT. BINTANG ANUGERAH
SUKSES”.

1.2 Rumusan dan Identifikasi Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam proses absensi dan pelacakan aktivitas harian karyawan,


beberapa masalah yang sering dijumpai adalah sebagai berikut:

1. Karyawan lapangan yang sedang dinas luar kota, mengantarkan


barang ke client, atau sedang izin di luar lokasi kantor tidak dapat
melakukan presensi, sehingga sulit bagi perusahaan untuk mengetahui
keberadaan dan waktu presensi karyawan tersebut.
2. Penghitungan lembur karyawan memakan waktu karena perlu
mengambil data dari mesin fingerprint, dan sebagian data tersebut
sering hilang saat diambil dari mesin.

2
3. Tidak adanya sistem yang memungkinkan pengelola untuk
mengetahui karyawan mana yang tidak melakukan presensi secara
real-time.
4. Keterbatasan akses karyawan dalam melihat data presensi yang hanya
tersedia setiap bulan sekali.
5. Sering terjadinya karyawan tidak mendapatkan slip gaji melalui surel
dikarenakan terlewat.

1.2.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara mengatasi kesulitan dalam mendapatkan data


presensi yang akurat dan lengkap, serta keterlambatan pengumpulan kertas
lembur dalam proses absensi dan penghitungan lembur karyawan, dan
bagaimana merancang cara yang efisien untuk meningkatkan penghitungan
lembur dan merancang aplikasi penggajian yang efektif di PT. Bintang
Anugerah Sukses?

1.3 Batasan Masalah dan Ruang Lingkup

Pengembangan aplikasi ini memiliki beberapa ruang lingkup dan batasan-


batasan yang harus diperhatikan agar tidak menyimpang dari tujuan pengembangan,
yaitu:

1. Aplikasi ini dirancang untuk mencatat data penggajian, presensi, dan


cuti karyawan.
2. Penelitian ini hanya difokuskan pada perancangan dan
pengembangan aplikasi monitoring presensi karyawan berbasis
Mobile di PT. Bintang Anugerah Sukses.
3. Penghitungan lembur karyawan memakan waktu karena perlu
mengambil data dari mesin fingerprint, dan sebagian data tersebut
sering hilang saat diambil dari mesin.
4. Pengujian aplikasi hanya dilakukan pada lingkungan yang terbatas
yaitu di PT. Bintang Anugerah Sukses.

1.4 Tujuan Penelitian

3
Tujuan penelitian merupakan jawaban atau tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menciptakan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.


2. Merancang sistem aplikasi yang bisa mendeteksi lokasi karyawan.
3. Meningkatkan efektivitas proses penggajian dengan mengurangi
kesalahan manusia dalam perhitungan gaji dan mempercepat
pemrosesan data kehadiran karyawan
4. Mempermudah akses dan keterlibatan karyawan dalam proses
penggajian dengan memberikan akses melalui aplikasi Mobile
untuk melihat slip gaji, riwayat presensi, riwayat lembur, dan
pinajaman.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memudahkan proses bisnis yang dijalankan perusahaan


2. Persuahaan dapat mengimplementasikan penggunaan aplikasi
penggajian.
3. Memberikan kemudahan bagi karyawan dalam melakukan presensi
melalui aplikasi Mobile yang dapat diakses di mana saja dan kapan
saja.
4. Memberikan kemudahan bagi karyawan dalam melakukan presensi
dan pelaporan kegiatan harian mereka melalui aplikasi Mobile yang
dapat diakses di mana saja dan kapan saja.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari lima bab. Bab dari tugas akhir
tersebut akan dijelaskan dan disusun seperti berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini Peneliti akan menjelaskan sebuah latar belakang pembuatan aplikasi
presensi online yang terdiri dari Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, dan juga

4
Manfaat dari penelitian. Pada Bab ini, akan dijelaskan mengenai mengapa aplikasi
penggajian dibutuhkan dan apa tujuan dari pembuatan aplikasi tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab ini peneliti akan menjelaskan menganai aplikasi Penggajian


berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Peneliti sebelumnya, yang
akan menjadi patokan Peneliti dalam pengembangan fungsi dari aplikasi yang akan
dibuat. Dengan Penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, Peneliti akan
melakukan pengembangan dalam aplikasi tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab ini berisi tentang kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan.
Dapat diketahui melalui sampel yang dilakukan terhadap perusahaan. Yang terdiri
dari kebutuhan pengguna, siapa objek yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi,
bagaimana proses yang dilakukan dalam pembuatannya, dan apa yang dibutuhkan
dalam penelitian yang akan dilakukan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini berisi hasil dari penelitian dan hasil dari aplikasi yang telah
dikembangkan oleh peneliti. Semua proses dan hasilnya akan dijelaskan pada Bab
ini, dimulai dari bagaimana tampilan dari aplikasi, dan juga proses dari aplikasi ini.

BAB V KESIMPULAN

Pada Bab ini berisikan hasil dan kesimpulan yang didapatkan setelah
melakukan penelitian dan pengembangan aplikasi yang telah dirumuskan oleh
peneliti, peneliti akan menjawab kesimpulan dari proses pembuatan aplikasi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi referensi atau berbagai sumber sebagai acuan untuk digunakan dalam
penyusunan tugas akhir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar

5
Pada bab ini akan menjelaskan beberapa teori yang melandasi dari penyusunan
penelitian pada aplikasi presensi dan laporan kegiatan harian karyawan

2.1.1 Penggajian (Payroll)

Penggajian berasal dari kata gaji, menurut Nilasari (2016:6) Gaji


adalah sebuah bentuk pembayaran dalam periode waktu yang ditetapkan
dari sebuah perusahaan kepada seorang karyawan yang mungkin di
dasarkan pada kontrak kerja. Sedangkan Penggajian Menurut Mamluah dan
Odi (2023: 342) adalah system yang mengatur tata cara pemberian gaji/upah
kepada segenap karyawan dalam suatu instansi, perusahaan atau organisasi.
Selain itu, menurut Wulandari, dkk (2017:29) mendefinisikan penggajian
sebagai suatu penerimaan imbalan dari pengusaha kepada karyawan untuk
suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau dilakukan dan dinyatakan atau
dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu persetujuan atau
peraturan perundang-undangan serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian
kerja antara pengusaha dengan karyawan termasuk tunjangan, baik untuk
karyawan itu sendiri maupun untuk keluarga. Selanjutnya penggajian
menurut Mochamad, dkk (2019:1) dapat diartikan sebagai motivasi kepada
karyawan yang dapat dilakukan secara periodik. Penggajian yang didapat
terdiri dari gaji pokok, insentive, tunjangan dan lain sebagainya jumlahnya
tetap.

Menurut Nurmaya dan Ady (2021:1) Sistem penggajian secara


umum dapat digambarkan sebagai suatu sistematika penggajian darimana
gaji itu mulai didistribusikan dari departemen yang terkait hingga sampai
ketangan pegawai. Selain itu dengan adanya sistem penggajian dapat
mengurangi peluang ketidakteraturan atau kesalahan penggajian yang
menimbulkan kesalah pahaman antara perusahaan dengan karyawan
(Nurmaya dan Ady 2021:1). Wulandari, dkk (2017:29) menyatakan bahwa
Pengupahan di Indonesia pada umumnya didasarkan kepada tiga fungsi
upah yaitu:

• Menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan


keluarganya

6
• Mencerminkan imbalan atas hasil kerja seseorang
• Menyediakan insentif untuk mendorong peningkatan
produktivitas kerja.

Mulyani, dkk (2020:35) menyatakan bahwa terdapat beberapa


fungsi yang terkait dalam system penggajian, Fungsi tersebut, yaitu:

• Fungsi Kepegawaian

Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan


serta proses yang berhubungan dengan karyawan di dalam
perusahaan.

• Fungsi Pencatat Waktu

Memiliki tanggung jawab dalam membuat catatan waktu


hadir, lembur maupun cuti bagi semua karyawan perusahaan.

• Fungsi Daftar Gaji.

Memiliki tanggung jawab membuat daftar upah dan gaji


untuk setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran
gaji/upah.

• Fungsi Akuntansi

Bertanggung jawab mencatat kewajiban yang timbul


berkaitan dengan pembayaran gaji/upah karyawan.

• Fungsi Keuangan

Memiliki tanggung jawab untuk menyediakan dana untuk


pembayaran gaji atau upah.

2.1.2 PPh Pasal 21

7
Menurut Desi,dkk (2018:56) PPh Pasal 21 merupakan pajak
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan yang
dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri secara
individual. Mamluah dan Odi (2023: 343) menyatakan bahwa PPH
Pasal 21 merupakan PPH yang terikat dengan jasa, dan
kegiatannya, yang diberikan oleh wajib pajak orang pribadi di dalam
negeri. Untuk penghasilan yang diterima sehubungan dengan pekerjaan,
jasa, atau kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi di
negara tersebut, seperti halnya gaji, pendapatan, subsidi, dan
pembayaran lainnya dengan nama apapun. Besarnya Pasal 21 PPH yang
harus dipotong tergantung pada kepribadian wajib pajak, jenis dan
jumlah penghasilan yangditerima, serta bentuk penghasilannya.

2.1.2.1 Objek Pajak PPh Pasal 21

Menurut Mardiasmo (2016:203) Penghasilan yang dipotong PPh


pasal 21 adalah:

• Penghasilan yang diterima tau diperoleh pegawai tetap, baik berupa


penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak teratur.
• Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima pensiun secara
teratur berupa uang pensiun atau penghasilan sejenisnya.
• Penghasilan berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun,
tunjangan hari tua atau jaminanan hari tua yang dibayarkan
sekaligus, yang pembayarannya melewati jangka waktu 2 (dua)
tahun sejak pegawai berhenti bekerja.
• Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah
harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang
dibayarkan secara bulanan.
• Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium,
komisi, fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk
apapun sebagai imbalan sehubungan jasa yabg dilakukan.
• Imbalan kepada peserta kegiatan, anatara lain berupa uang saku,
uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan

8
dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan
nama apapun.
• Penghasilan berupa honorarium atau imbalan yang bersifat tidak
teratur yang diterima atau diperoleh anggota dewan komisaris atau
dewan pengawas yang tidak merangkap sebaai pegawai tetap pada
perusahaan yang sama.
• Penghasilan berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus, atau
imbalan lain yang bersifat tidak teratur yang diterima atau diperoleh
mantan pegawai.
• Penghasilan berupa penarikan dana pensiun oleh peserta program
pensiun yang masih berstatus sebagai pegawai dari dana pension
yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
• Penerimaan dalam bentuk natura atau kenikmatan lainnya dengan
nama dan dalam bentuk apapun.

2.1.2.2 Wajib Pajak

Penerimaan penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah orang


pribadi yang merupakan: (Mardiasmo 2016:201):
• Pegawai
• Penerimaan uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pension
tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya,
• Bukan pegawai yang menrima atau memperoleh penghasilan
sehubungan dengan pemberian jasa, meliputi:
1) Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri
dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris,
penilai, dan akuntaris.
2) Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang
film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto
model, peragawan/peragawati, pemain drama, penari,
pemahat, dan seniman lainnya.
3) Olahragawan

9
4) Penasihat, pengajar, pelatih penceramah, penyuluh, dan
moderator
5) Pengarang, peneliti, dan penerjamah
6) Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik computer
dan sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika,
fotografi, ekonomi, dan sosial serta pemberi jasa kepada
suatu kepanitiaan
7) Agen iklan
8) Pengawas atau pengelola proyek
9) Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau
yang menjadi perantara
10) Petugas penjaja barang dagangan
11) Distributor perusahaan multilevel marketing atau direct
selling dan kegiatan sejenis lainnya
• Anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak
merangkap sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama
• Mantan Pegawai
• Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan
sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, antara
lain:
1) Peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain
perlombaan olahraga, seni, ketangkasan, ilmu pengetahuan,
teknologi dan perlombaan lainnya
2) Peserta rapat, konforensi, sidang, pertemuan, atau kunjungan
kerja
3) Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai
penyelenggara kegiatan tertentu Peserta pendidikan dan
pelatihan
4) Peserta kegiatan lainnya.

2.1.2.3 Tarif PPh Pasal 21

10
Menurut pasal 17 Undang – Undang Nomor 1983 sebagaimana
diubah terakhir dengan Undang – Undang No. 36 tahun 2008. Dengan
ketentuan sebagai berikut :

Tabel 2. 1 Lapisan Penghasilan Kena Pajak

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif


Pajak
Rp. 0,- s/d Rp. 60.000.000,- 5%
Diatas Rp. 60.000.000,- s/d Rp. 250.000.000,- 15%
Diatas Rp. 250.000.000,- s/d Rp. Rp. 500.000.000,- 25%
Diatas Rp. 250.000.000,- s/d Rp. Rp. 5.000.000.000,- 30%
Diatas Rp. Rp. 5.000.000.000,- 35%
Sumber : djpb.kemenkeu.go.id

2.1.2.4 Perhitungan Pemotongan PPh 21

Perhitungan atas pegawaitetap Pegawai tetap adalah pegawai yang


mendapatkan atau mendapatkan besaran gaji tertentu secara konsisten,
termasuk instansi negara dan perusahaan yang secara langsung, seperti
halnya pegawai yang bekerja sesuai kesepakatan untuk jangka waktu
tertentu selama yang bersangkutan bekerja sepanjang hari dalam pekerjaan
tertentu. 12 b. Perhitungan atas pegawai tidak tetap Pegawai yang mungkin
mendapatkan bayaran jika penghasilan yang bersangkutan bekerja
tergantung pada jumlah hari kerja, jumlah unit pekerjaan yang dibuat atau
hasil dari jenis pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan dikenal sebagai
penghasil pegawai tidak tetap atau pekerja lepas.(Alfons & dkk, 2018)

2.1.2.5 PTKP

Menurut Malia dan qoyyimah (2016:48) Penghasilan tidak kena


pajak (PTKP) merupakan besarnya penghasilan yang menjadi Batasan
seseorang tidak dikenai pajak. Sedangkan Mardiasmo (2016: 143)
mendefinisikan Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) sebagai penghasilan
yang menjadi batasan tidak kena pajak bagi wajib pajak orang pribadi,

11
dengan kata lain apabila penghasilan neto wajib pajak orang pribadi tersebut
jumlahnya kurang dari PTKP maka tidak akan dikenakan pajak penghasilan.
PTKP ini juga berfungsi sebagai pengurang pajak penghasilan PPh pasal 21.
Semakin besar jumlah PTKP tersebut maka semakin kecil juga jumlah yang
akan dikenakan pajak.berikut untuk Penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
pada table 2.2.

Tabel 2. 2 Rincian PTKP

Golongan Kode Tarif PTKP


Tidak Kawin (TK) Tk0 Rp.54 .000.000,-
Tk1 Rp. 58.500.000,-
Tk2 Rp. 63.000.000,-
Tk3 Rp. 67.500.000,-
Kawin (K) K0 Rp. 58.500.000,-
K1 Rp. 63.000.000,-
K2 Rp. 67.500.000,-
K3 Rp. 72.000.000,-
Kawin dengan K/I/1 Rp. 112.00.000,-
penghasilan istri K/I/1 Rp. 117.000.000,-
digabung (K/I) K/I/2 Rp. 121.500.000,-
K/I/3 Rp. 126.000.000,-

2.1.3 Presensi

Menurut Smith (2022), presensi kehadiran untuk kantor merujuk


pada proses dan mekanisme yang digunakan untuk memantau dan
mengelola kehadiran karyawan di lingkungan kerja fisik, seperti kantor.
Presensi kehadiran melibatkan penggunaan sistem dan teknologi yang
memungkinkan perusahaan untuk melacak waktu masuk dan keluar

12
karyawan, mengelola jadwal kerja, serta mengumpulkan data terkait
kehadiran karyawan. Tujuan utama dari presensi kehadiran adalah untuk
memastikan bahwa karyawan hadir secara fisik sesuai dengan jadwal kerja
yang ditetapkan, serta memfasilitasi pengelolaan absensi, izin, dan cuti
karyawan secara efisien. Dalam konteks ini, presensi kehadiran dapat
mencakup penggunaan perangkat seperti sistem absensi elektronik, kartu
identitas atau kartu akses, atau teknologi lainnya yang dapat memverifikasi
kehadiran karyawan dengan akurat dan terperinci.

2.1.4 Rapid Application Development (RAD)

Metode prototyping merupakan metode yang menekankan pada


kecepatan dalam mengembangkan dan menguji sistem, dengan cara
melakukan evaluasi secara berulang-ulang sehingga sistem yang dihasilkan
dapat digunakan dengan baik. (Candra Novitasari, 2021).

Dengan menerapkan metode prototype, dapat membantu


mengurangi terjadinya kesalahpahaman antara pengguna dan analis. Metode
prototyping terdiri dari beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu:

• Mendefinisikan Kebutuhan Proyek : menentukan kebutuhan


yang harus dipenuhi dari sebuah proyek
• Membuat Prototype : merancanf aplikasi dan sistem yang
berfokus pada penyajian
• Rapid Construction dan Feedback: tahap di mana terjadi
pengkodean aplikasi, integrasi unit, pengujian sistem, dan
modifikasi sistem prototype dan beta menjadi model kerja.
• Cutover : Tahap finalisasi meliputi aspek tampilan,
fungsionalitas, estetika, dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan perangkat lunak atau aplikasi yang dikembangkan.

Menerapkan metode prototype merupakan pilihan yang tepat bagi


praktikan dikarenakan perusahaan tersebut tidak memiliki aplikasi dan
sistem arsip data yang berjalan secara otomatis. Tahap-tahap dari metode
prototyping dapat dilihat pada Gambar 3.5.

13
Sumber: https://dosenit.com/ilmu-komputer/metode-rad

2.1.1 Pengertian Rancang Bangun

Menurut Putri (2022), "Rancang" berasal dari "perancangan" dan


menggambarkan teknik untuk mengubah analisis sistem menjadi bahasa
pemrograman yang memberikan deskripsi detail dari setiap aspek sistem
yang akan diterapkan. Oleh karena itu, dalam penelitian, istilah "rancang
bangun" mengacu pada proses yang diperlukan untuk membuat sistem baru
yang dapat membantu peneliti mengatasi masalah dalam objek penelitian.

2.1.2 Pengertian Sistem

Menurut Mulyani, S. (2016:2), pengertian sistem dapat diartikan


sebagai sebuah kumpulan dari berbagai sub-sistem, komponen, atau elemen
yang saling bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu dan
menghasilkan output yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam konteks ini,
sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait dan berinteraksi untuk
me[ncapai suatu hasil akhir.

Sistem dapat terdiri dari berbagai macam elemen yang berperan


dalam proses pengolahan informasi, seperti input, proses, dan output. Input
merupakan sumber daya atau data yang masuk ke dalam sistem untuk
diolah, sedangkan proses adalah serangkaian langkah atau aktivitas yang
dilakukan pada input untuk menghasilkan output yang diinginkan.

14
Pentingnya adanya kerja sama antara sub-sistem, komponen, atau
elemen dalam sebuah sistem adalah agar sistem dapat beroperasi secara
efektif dan efisien. Setiap bagian sistem harus saling berhubungan dan
saling mendukung untuk mencapai tujuan sistem secara keseluruhan. Jika
ada satu bagian yang tidak berfungsi dengan baik atau tidak bekerja sama
dengan yang lain, dapat mempengaruhi kinerja keseluruhan sistem.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Untuk dapat dikategorikan sebagai sistem, terdapat beberapa


karakteristik yang perlu dipenuhi. Berikut adalah karakteristik yang
ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Anna, Nurmalasari, dan
Yusnita, Ella pada tahun 2018:

• Komponen: Sistem harus terdiri dari beberapa komponen


atau unit yang bisa berdiri sendiri atau diintegrasikan dengan
sistem lain.
• Batasan sistem: Sistem harus memiliki batasan yang jelas,
yang memisahkan sistem tersebut dari sistem lain atau
lingkungan luar.
• Lingkungan luar sistem: Lingkungan luar sistem tidak
berkaitan dengan bagian internal sistem, tetapi dapat
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh sistem tersebut.
• Penghubung sistem: Interface atau penghubung
menghubungkan elemen dari luar sistem dengan sistem itu
sendiri.
• Masukan sistem: Masukan sistem adalah data atau informasi
yang dimasukkan ke dalam sistem untuk diolah.
• Proses: Sistem harus memiliki mekanisme atau unit
pengolahan yang mengelola masukan dan menghasilkan
keluaran.
• Keluaran sistem: Keluaran sistem adalah hasil atau output
yang dihasilkan dari proses pengolahan.

15
• Sasaran sistem: Sistem harus memiliki tujuan yang ingin
dicapai atau tujuan yang ingin dipenuhi.

Dengan memenuhi karakteristik-karakteristik ini, sebuah sistem


dapat diidentifikasi dan dianalisis secara lebih baik.

2.1.4 Informasi

Menurut Mulyani S. (2017:12), informasi dapat dijelaskan sebagai


data yang telah diolah atau diproses menjadi bentuk yang bermakna dan
relevan. Informasi ini kemudian ditujukan kepada individu, organisasi,
atau siapa pun yang membutuhkannya.

Pentingnya pengolahan data menjadi informasi adalah untuk


memberikan pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik mengenai suatu
topik atau situasi. Informasi memiliki nilai tambah karena memberikan
konteks, interpretasi, atau pemahaman yang lebih dalam daripada sekadar
data mentah.

Informasi juga ditujukan kepada penerima yang membutuhkannya,


yang dapat berupa individu, kelompok, atau organisasi. Hal ini
menunjukkan bahwa informasi harus relevan dengan kebutuhan dan
kepentingan penerima informasi. Informasi yang baik harus memenuhi
kriteria keakuratan, keberlakuan, relevansi, dan kemudahan pemahaman
agar dapat efektif digunakan dan dimanfaatkan oleh penerima.

2.1.5 Pengertian sistem Informasi

sistem informasi adalah gabungan dari berbagai komponen dari


teknologi informasi yang saling berkaitan untuk menghasilkan sebuah
informasi dan memperoleh jalur komunikasi dalam organisasi.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem


informasi adalah komponen-komponen yang saling berkaitan dan
digunakan untuk menghasilkan informasi dan jalur komunikasi organisasi.

16
Menurut Anna et al., (2018) komponen-komponen dari sistem
disebut dengan blok bangunan (building block) yang diuraikan sebagai
berikut :

• Blok masukan (input block) Blok yang bertugas dalam


bagian input data. Memastikan data masuk ke dalam sistem
informasi dan merekam data apa saja yang dimasukan. Data
yang dimasukan berupa dokumen- dokumen dasar.
• Blok model (model block) Terbentuk dari kombinasi
prosedur, logika dan model matematik yang memproses data
masukan (input) dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang telah diatur agar mendapatkan keluaran
(output) yang sesuai.
• Blok keluaran (output block) Menghasilkan informasi yang
berkualitas dan berguna untuk para pengguna sistem
• Blok teknologi (technology block) Blok teknologi digunakan
untuk menerima data, menjalankan model, menyimpan data,
mengakses data, mengelola keluaran (output) berupa
informasi yang berkualitas dan berguna bagi pengguna
sistem. Blok teknologi dibagi menjadi dua bagian yaitu
bagian perangkat keras (hardware) dan bagian perangkat
lunak (software).
• Blok basis data (database block) Media yang disediakan
untuk menyimpan data yang saling berkaitan satu sama lain.
Tersimpan dalam perangkat keras (hardware) dan
dimanipulasi dalam perangkat lunak (software).
• Blok kendali (control block) Blok untuk menanggulangi
gangguan-gangguan dalam sistem.

2.1.6 Aplikasi Mobile

Pressman dan Bruce (2014:9), Aplikasi Mobile adalah program


khusus yang dirancang untuk sistem operasi perangkat seluler seperti iOS,
Android, atau Windows Mobile. Biasanya, aplikasi Mobile memiliki

17
antarmuka pengguna dengan mekanisme interaksi unik yang disediakan
oleh platform, dapat berkomunikasi dengan sumber daya web untuk
mengakses informasi yang relevan dengan aplikasi, dan memiliki
kemampuan untuk memproses informasi secara lokal untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan memformat informasi sesuai dengan platform Mobile.
Aplikasi Mobile juga menyediakan kemampuan penyimpanan data
permanen di dalam platform.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat diketahui bahwa aplikasi


Mobile adalah program aplikasi yang berkomunikasi dengan sumber daya
web untuk mengakses informasi yang relevan. Aplikasi ini juga dapat
diakses akses melalui perangkat telepon seluler, smartphone, nirkabel, pager
dan perangkat sejenisnya

2.1.7 Database

Menurut Mulyani, S. (2016:156), database adalah sekumpulan file


yang saling terhubung dan diolah oleh sebuah software komputer yang
dikenal sebagai DBMS (Database Management System). DBMS berperan
dalam mengontrol dan mengelola data di dalam database dengan cara yang
terstruktur dan terorganisir.

Database merupakan wadah yang digunakan untuk menyimpan dan


mengorganisir data dalam bentuk yang terstruktur. Data dalam database
dapat berupa informasi, fakta, atau objek yang relevan dengan suatu sistem
atau organisasi. Secara umum, database terdiri dari beberapa file yang saling
terkait dan saling berhubungan, sehingga membentuk suatu kesatuan yang
utuh. Setiap file dalam database memiliki atribut atau kolom yang
mendefinisikan jenis data yang disimpan, sedangkan setiap baris dalam file
mewakili satu entitas atau objek data.

Melalui DBMS, pengguna dapat melakukan berbagai operasi


terhadap data dalam database, seperti penambahan, penghapusan, atau
pembaruan data. DBMS juga bertanggung jawab dalam mengatur dan
mengontrol akses ke data, sehingga hanya pengguna yang memiliki izin
tertentu yang dapat mengakses, mengubah, atau menghapus data. Selain itu,

18
DBMS juga memastikan keamanan dan integritas data dengan menerapkan
aturan-aturan tertentu, seperti keterbatasan integritas referensial atau
penggunaan konstrain.

2.1.8 Flow Chart

Flowchart adalah representasi grafis dari langkah-langkah dan


urutan prosedur suatu program. Flowchart digunakan untuk
memvisualisasikan dan mengkomunikasikan proses atau alur kerja yang
diperlukan dalam menyelesaikan suatu masalah. Flowchart dapat digunakan
untuk menggambarkan kegiatan manual, pemrosesan data, atau kombinasi
keduanya. Budiman I. dkk ( 2021).

Gambar 2. 2 Notasi Flow Chart

No. Simbol Nama Keterangan


1. Terminator Merupakan simbol awal dan akhir
kegiatan pada flowchart.

2. Process Digunakan sebagai penghubung


halaman.
3. Input-Output Menggambarkan proses input dan out
dan tidak tergantung pad jenis
peralatannya.
4. Decision Menggambarkan kondisi yang
menghasilkan beberapa kemungkinan.

5. Simbol arus Penghubung antar simbol dan


menyatakan arah arus proses
6. Off-LineStorage menyatakan penyimpanan data pada
simbol ini.

7. Connector simbol yang digunakan untuk masuk


atau menyambung proses pada
halaman yang sama.

19
8. Dokumen menyatakan input yang didapat berasal
dari dokume kertas.

9. Predefined menggambarkan penyimpanan yang


akan digunakan sebagai tempat
pengolahan di dalam Storage.
10. Off-page Symbol untuk keluar-masuk atau
Reference penyambung proses dalam lembar
kerja yang berbeda.
On-Page Simbol Keluar – masuk atau
Reference penyambungan proses dalam lembar
kerja yang sama

2.1.9 Rich Picture

Menurut Johnson, P.B. dan Penn, A.S. ( 2022 ) Rich Pictures:


pendekatan gambar bebas di mana peserta diminta untuk menggambar
situasi atau sistem yang sedang dipertimbangkan sesuai keinginan mereka,
tanpa atau hanya dengan beberapa petunjuk atau panduan yang ringan.
Metode ini merupakan bagian dari kelompok yang lebih luas dari
Metodologi Sistem Lunak (Soft Systems Methodologies).

Dalam Rich Pictures, peserta diberikan kebebasan untuk


menggambar situasi atau sistem sesuai dengan persepsi dan pemahaman
mereka sendiri. Mereka tidak terikat pada format atau aturan tertentu dalam
menggambar, sehingga dapat mengekspresikan pemikiran dan gagasan
mereka dengan kreatifitas.

Metode gambar bebas ini digunakan untuk memahami masalah


kompleks, menjelaskan hubungan antara elemen-elemen dalam sistem,
mengidentifikasi kebutuhan atau perubahan yang diinginkan, atau
merancang solusi yang baru. Melalui gambar yang dihasilkan, peserta dan
fasilitator dapat berdiskusi, menganalisis, dan menggali pemahaman yang

20
lebih mendalam tentang masalah atau sistem yang sedang dipelajari. Untuk
contoh gambar bisa dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2. 3 Contoh Rich Picture

2.1.10 UML

Unified Modeling Language ( UML ) adalah sebuah Teknik


pengembangan sistem yang menggunakan Bahasa grafis sebagai alat
pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem Mulyani S. (
2017 ) Dari yang didefinisikan bahwa Unified Modeling Language (UML)
adalah suatu metode penulisan pemodelan secara visual yang digunakan
dalam merancang sistem. UML ini dapat digambarkan berupa Use Cse

21
Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.
Adapun penjelasan mengenai diagram tersebut yaitu :

1. Use Case Diagram


Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan
aktivitas secara ringkas siapa saja yang dapat menggunakan sistem
dan perilaku sistem terhadap permintaan actor. Mulyani S.(2016),
Use Case Diagram yaitu diagram yang menggambarkan serta
mempresentasikan actor Use Case dan dependencies suatu proyek
dimana tujuan dari diagram adalah untuk menjeleaskan secara
konsep hubungan antara sistem dengan dunia luar. Adapun simbol-
simbol yang diperhatikan dalam Use Case pada table 2.2 berikut :

Tabel 2. 3 Notasi Use Case

Simbol Keterangan
Aktor merupakan entitas yang mewakili peran orang,
sistem, atau alat lain ketika berkomunikasi dengan Use
Case.
Use Case : Abstraksi dan interaksi antara sistem dan
aktor

Association : Abstraksi dari penghubung antara actor


untuk dapat berpartisipasi dengan Use Case

Generalisasi : Menunjukan Spesialisasi actor untuk


dapat berpartisipasi dengan Use Case

Menunjukan bahwa suatu Use Case seluruhnya


merupakan fungsionalitas dari Use Case lainnya

Menunjukan bahwa suatu Use Case seluruhnya


merupakan fungsionalitas dari Use Case lainnya jika
suatu kondisi terpenuhi

22
Use Case Description

Teks yang digunakan untuk berinteraksi dengan langkah-


langkah terperinci antara pengguna dengan sistem (John W.
Satzinger , 2016). Use Case description mempunyai dua kunci utama
yaitu Use Case dan scenario. Tujuannya untuk memberikan
gambaran umum tentang fungsionalitas proses bisnis yang
melibatkan sistem di dalamnya.

• Use Case name : berisikan nama Use Case yang sedang


dideskripsikan.
• Scenario : penjelasan yang detail dan singkat dari Use Case yang
sedang dideskripsikan.
• Triggering event : digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan
apa yang dapat memicu Use Case berjalan.
• Brief description : Penjelasan singkat mengenai Use Case yang
akan dibahas.
• Actors : siapa saja yang terlibat dalam Use Case
• Related Use Case : digunakan untuk mengidentifikasi Use Case
lain yang terkait dengan Use Case yang sedang dibahas dan apa
yang membuat berkaitan.
• Stakeholders : memberikan informasi mengenai siapa saja yang
membutuhkan informasi dari Use Case.
• Preconditions : persyaratan yang dibutuhkan untuk memulai
Use Case. Seperti objek-objek yang harus ada, informasi yang
harus tersedia, dan aktor harus dalam keadaan seperti apa untuk
memulai Use Case.
• Postconditions : kondisi apa yang terjadi setelah Use Case
dijalankan. Diantaranya informasi apa yang diperbaharui, objek

23
apa yang terbentuk, ataupun bagaimana interaksi antar objek
terjadi setelah Use Case selesai dijalankan.
• Flow of activities : berisikan apa yang perlu dilakukan aktor
untuk membuat Use Case berjalan dan sistem dapat memberikan
respons balik kepada aktor.
• Exception Conditions : berisikan identifikasi mengenai
kejadian-kejadian apa saja yang membuat sistem tidak berjalan
sesuai dengan yang telah direncanakan sehingga dibutuhkan
cara lain untuk menyelesaikan Use Case.
2. Activity Diagram

Menurut mulyani S (2016:61) Activty diagram merupakan


diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja pada Use
Case, logika, proses bisnis dan hubungan antara actor dengan alur-
alur kerja Use Case.Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam
pemodelan Activity Diagram yaitu pada table 2.4.

Tabel 2. 4 Notasi Activity Diagram

Symbol Nama keterangan


start Status awal aktivitas sistem sebuah
diagaram aktivitas memiliki sebuah
status awal
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengann
kata kerja
decision Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari 1
Join Asosiasi penggabungan dimana lebih
dari satu aktivitas digabungkan
menjadi 1
end Status akhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir

24
Swinlane Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas

Fork Digunakan untuk menunjukan


kegiatan yang dlakukan secara paralel

Merge Digunakan untuk menunjukan


kegiatan yang digabungkan

3. Sequence Diagram
Menurut Mulyani S. ( 2016:251 ), “Sequence Diagram
adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek”.
Dari definisi penjelasan yang ada maka dapat disimpulkan
bahwa Sequence Diagram adalah suatu diagram urutan kejadian
yang biasa digunakan untuk mempresentasikan sekaligus
menjelaskan interaksi antara objek-objek atas perintah yang urut
dalam sebuah sistem secara rinci. Simbol dalam pemodelan
Sequence Diagram pada table 2.4:

Tabel 2. 5 Notasi Sequence Diagram ganti

No. Simbol Nama Keterangan


1. Actor Menggambarkan siapa atau apa yang
menjalankan atau menggunakan sistem.

2. Lifeline Mewakili peserta dalam Sequence Diagram.


Memiliki persegi panjang yang berisi nama dari
objeknya.Penggambaran dari lifeline diikuti garis
putus-putus ke bawah

3. Activation Box Menggambarkan waktu yang dibutuhkan objek


untuk menyelesaikan tugas atau aktivitas.

25
4. Message menggambarkan bagaiman objek saling
berinteraksi dengan saling mengirim dan
menerima pesan. Berikut jenis-jenisnya:
• Synchronous : Digunakan pada saat
pengirim pesan harus menunggu respons
untuk melanjutkan interaksi.
• Asynchronous : Digunakan pada saat
pengirim pesan tidak perlu menunggu
respons untuk melanjutkan interaksi.
• Return Message : Untuk
menginformasikan bahwa pesan
sebelumnya telah selesai diproses dan
dikembalikan kepada yang mengirimkan
pesan.
• Cretae Message : digunakan saat
membuat objek baru. Digunakan
bersamaan dengan pesan Create ().
• Self Message :Digunakan pada saat objek
sebagai pengirim dan penerima pesan
pada lifeline yang sama,
• Destroy Message :untuk mengakhiri
siklus hidup lifeline.
• • Comment : untuk menambahkan
komentar.
5. Focus Of Menunjukkan waktu yang berlangsung saat
Control pemrosesan aktivitas di dalam objek.

6. Fragment Pada UML 2.0 fragmen telah dipergunakan.


Dengan penggunaan fragmen maka akan lebih
mudah dalam membuat dan menjaga keakuratan
Sequence Diagram. Jenis fragmen terletak pada
bagian kiri atas, adapun jenis jenisnya sebagai
berikut :
• Alt (alternative) : alternatif dari banyak
fragmen. hanya kondisi True (benar)
yang akan di eksekusi.
• Opt (optional) : fragmen akan dijalankan
jika kondisi yang mendukungnya true
(benar).
• Par (parallel) : setiap fragmen dijalankan
secara paralel.
• Loop (loop) : fragmen dapat dieksekusi
beberapa kali, dan guard menunjukkan
dasar iterasi.

26
• Region (critical region) : fragmen hanya
dapat mengeksekusi satu urutan
sekaligus.
• Neg (negative) : fragmen menunjukkan
interaksi yang tidak valid.
• Ref (reference) : mengacu pada interaksi
yang diartikan pada diagram lain. Frame
atau bingkai ditarik untuk menutupi
lifelines yang terlibat dalam interaksi.
Parameter dan nilai pengembaliannya
dapat ditentukan.
• Sd (Sequence Diagram) : untuk
mengelilingi seluruh Sequence Diagram.
Notes : - diperbolehkan untuk
menggabungkan beberapa fragmen.

4. Class Diagram

Sri Mulyani dalam buku metode analisis dan perancangan sistem


( 2016 ), “class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk
mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan
antara masing-masing kelas”.. Adapun gambaran komponen-
komponen pada Class Diagram.

Tabel 2. 6 Notasi Sequence Diagram

Simbol Nama keterangan

Generalization Hubungan dimana objek anak berbagi perilaku


dan struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk

Nary Upaya untuk menghindari asosiasi dengan


Association lebih dari 2 objek

class Himpunan dari objek-objek yang berbagi


atribut serta operasi yang sama

27
Collaboration Deskripsi dari urutan aksi yang di tampikan di
sistem yanh menghasilkan satu hasil yang
terukur bagi suatu aktor

Realization Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu


objek

Dependency Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada


suatu elemen mandiri akan mempengaruhi
elemen yang bergantung pada elemen yang
tidak mandiri

association Apa yang menghubungkan antara objek satu


dengan objek lainnya

2.1.11 User Flow

Menurut Rouse (2016), User Flow adalah serangkaian langkah yang


diikuti oleh pengguna saat berinteraksi dengan sebuah aplikasi atau situs
web. User Flow menggambarkan perjalanan pengguna dari awal hingga
akhir dalam pengalaman interaksi mereka dengan produk atau sistem
tersebut. Langkah-langkah dalam User Flow mencakup tindakan pengguna
seperti mengklik tautan, mengisi formulir, dan berpindah antarmuka untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Penting untuk merancang User Flow
yang intuitif dan mudah diikuti oleh pengguna untuk meningkatkan
kepuasan pengguna dan mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

Terdapat tiga konsep utama dalam User Flow, yaitu wire flow, task
flow, dan User Flow. Penjelasan singkat mengenai ketiga konsep tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Wire flow:

Wire flow merupakan representasi visual dari perjalanan


pengguna dalam sebuah aplikasi atau situs web. Wire flow
menggabungkan elemen-elemen wireframe dan User Flow untuk
memberikan gambaran keseluruhan mengenai alur interaksi
pengguna. Biasanya, wire flow menggunakan bentuk dasar,

28
seperti kotak dan panah, untuk menunjukkan antarmuka dan
perpindahan antara halaman atau layar.

2. Task flow:
Task flow mengacu pada rangkaian langkah yang diikuti
oleh pengguna saat mereka menyelesaikan tugas atau aktivitas
dalam sebuah produk atau sistem. Task flow berfokus pada tujuan
pengguna, mulai dari langkah awal hingga langkah akhir yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Konsep ini
membantu dalam pemahaman urutan tindakan yang diperlukan
oleh pengguna dan memastikan efisiensi serta intuitivitas
prosesnya.
3. User Flow:
User Flow melibatkan perjalanan keseluruhan pengguna
saat berinteraksi dengan produk atau sistem. User Flow
menggambarkan alur umum dari awal hingga akhir pengalaman
pengguna, termasuk interaksi dan transisi antara berbagai fitur,
halaman, atau tindakan dalam produk. User Flow membantu
dalam memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai interaksi
pengguna dengan produk serta memberikan gambaran yang lebih
holistik tentang alur pengguna secara keseluruhan.

Dalam konteks desain pengalaman pengguna yang efektif, wire


flow, task flow, dan User Flow dapat digunakan sebagai alat analisis,
perancangan, dan visualisasi perjalanan pengguna yang diinginkan.

User Flow dipilih karena memiliki keunggulan dalam memberikan


pemahaman komprehensif tentang perjalanan pengguna, mendukung
pencapaian tujuan bisnis, dan menyajikan gambaran holistik mengenai alur
pengguna. Konsep ini juga berperan sebagai alat analisis, perancangan, dan
visualisasi yang efektif dalam proses desain pengalaman pengguna.

2.1.12 HRIS ( Human Resources Information System )

29
Menurut (Gulati: 2012) Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
(Human Resource Information System) adalah sebuah software yang
memiliki database dan memungkinkan penginputan, penyimpanan, dan
manipulasi data tentang karyawan dalam suatu perusahaan. Ini
memungkinkan untuk memvisualisasikan informasi secara global dan
mengakses informasi penting tentang karyawan. Oleh karena itu, Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia dapat dikatakan sebagai sistem
manajemen sumber daya manusia yang terkomputerisasi yang menyediakan
data untuk memperoleh, menyimpan, mengumpulkan, dan
menginformasikan data untuk tujuan pengelolaan dan pengambilan
keputusan.

Keterampilan dan kemampuan adalah salah satu sumber daya


manusia yang paling penting dan selalu berubah. Semua faktor yang
mempengaruhi sumber daya manusia dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu tantangan kompetitif (globalisasi, teknologi, manajemen
perubahan, modal manusia, respon & kontrol biaya) dan keprihatinan
karyawan (perbedaan latar belakang, distribusi usia, jenis kelamin,
keamanan kerja, tingkat pendidikan, hak karyawan, masalah privasi,
perilaku kerja, dan keprihatinan keluarga).

Sistem informasi sumber daya manusia harus dirancang dengan baik


agar dapat menyajikan informasi yang:

1. Tepat Waktu (timely)


2. Akurat (Accurate)
3. Ringkas (Concise)
4. Relevan (Relevant)
5. Lengkap (Complete)

2.2 Tinjauan Studi

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa penulis


akan sangat bermanfaat bagi penulis saat ini untuk dijadikan pedoman
dalam mendapatkan teori dalam penelitian ini. Berikut ini beberapa karya

30
tulis yang dijadikan referensi penulis untuk mendukung penelitian ini,
diantaranya :

1. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Bayu Eko Saputra (2022)


dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Pengingat Kegiatan Harian
Siswa-Siswi Bimbel As-Samba Berbasis Android”. Rancangan ini
dibuat untuk para siswa-siswi As-Samba yang sering lupa melakukan
kegiatan harian yang diberikan oleh bimbel as-samba. Oleh sebab itu
diperlukan adanya sebuah aplikasi yang dapat mengingatkan kegiatan
harian siswa-siswi bimbel as-samba untuk dilakukan dirumah. Adapun
tujuan dari penelitian ini ialah untuk merancang dan membangun
aplikasi pengingat jadwal dan kegiatan harian siswa-siswi bimbel As-
samba. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem ini yaitu
dengan model waterfall, dengan alat dan bahan pengembangannya
memakai use case diagram, activity diagram, dan class diagram,
serta dengan tools Android studio, Dreamwaver,sqlyog . Adapun
motede pengumpulan data yang digunakan adalah observasi.Dan hasil
dari penelitian ini adalah dapat menghasilkan informasi jadwal
bimbingan belajar dan kegiatan harian siswa bimbel as-samba.
Pengimplementasian sistem yang dibuat dapat membantu orang tua
dalam mengingatkan kegiatan harian anak nya.
2. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Nur Septiyani Aglis dkk (2022)
dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kinerja Pegawai
Berbasis Android”. Rancangan ini dibuat di Sudin Perhubungan Kota
Administrasi Jakarta Pusat yang dilatar belakangi oleh sistem kerja
dilapangan membuat proses monitoring yang dilakukan pimpinan
menjadi sulit dikarenakan banyaknya jumlah pegawai yang berada
diberbagai titik lokasi, hal tersebut menyebabkan pemantauan kinerja
pegawai menjadi kurang efektif. Selain itu, Permasalahan lain yang
sering terjadi yaitu terdapat anggota yang kurang disiplin terhadap tugas
dan tanggung jawabnya dilapangan. Kendala tersebut merupakan salah
satu tantangan yang dihadapi seorang pimpinan dalam melakukan
pengawasan terhadap anggotanya. Karena tantangan tersebut kami ingin

31
melakukan penelitian mengenai proses monitoring pimpinan terhadap
anggotanya. Dalam kegiatan penelitian terpantau masih menggunakan
cara pengiriman data melalui WhatsApp. Dalam kegiatan penelitian ini
dihasilkan aplikasi berbasis android dengan menggunakan API
OpenStreetMap, dan dengan dibuatkannya aplikasi monitoring kinerja
pegawai dapat digunakan oleh pimpinan Sudin Perhubungan Jakarta
Pusat untuk memantau para anggotanya dalam melaksanakan tugasnya,
dan juga aplikasi monitoring kinerja pegawai ini dapat digunakan oleh
kepala seksi operasional untuk mendapatkan informasi keberadaan
anggotanya dalam melaksanakan tugasnya secara online, yang dapat
diakses dimanapun tanpa harus datang ke lokasi, jika berhalangan untuk
melakukan proses pemantauan secara langsung.
3. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh M. Fauzi Isputrawan( 2023 )
dengan judul ” PENGEMBANGAN APLIKASI ABSENSI BERBASIS
WEB MENGGUNAKAN FACE RECOGNITION” Rancangan ini
dibuat untuk memudahkan karyawan PT. IGAS Multi Industri yang
sedang melakukan Kegiatan work from home. Penggunaan aplikasi
absensi berbasis website yang dianjurkan penulis dapat membantu
dalam pengajuan cuti, pembuatan laporan, penyimpanan, pengolahan
data-data kepegawaian dan absensi menggunakan pindai wajah.
Aplikasi absensi ini menggunakan bahasa pemograman PHP dengan
metode pengembangan SDLC dan model waterfall. Dari hasil penelitian
yang dilakukan telah disimpulkan bahwa aplikasi absensi ini membantu
mangatasi masalah pada perusahaan dalam kegiatan manajemen
kepegawaian. Dalam pengembangan aplikasi dibuat menyesuaikan
masalah dan kebutuhan pada organisasi dan juga aplikasi menggunakan
desain yang sederhana untuk mempercepat pengguna mempelajari
penggunaan aplikasi ketika aplikasi diimplementasikan di perusahaan.
Untuk selanjutnya aplikasi diharapkan dapat dikembangkan
menyesuaikan perkembangan teknologi sehingga aplikasi tetap eksis
dan dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama.

32
4. Penelitian yang ke empat dilakukan oleh Luh Putu Sumirania dan I Gede
Arta Wibawa (2018) dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi
Pengelolaan Aktivitas Harian Di BKPSDM Gianyar”. Rancangan ini
dibuat untuk Pemkab Gianyar, BKPSDM Gianyar. Hal ini dilatar
belakangi oleh Dalam dunia perkantoran, pegawai memiliki kewajiban
untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan di kantor. Setiap harinya,
pegawai melaksanakan beberapa tugas yang harus diselesaikan. Untuk
memberi transparansi kepada atasan, maka arsip kegiatan harian
pegawai sangat diperlukan. Untuk itu dibuatlah sebuah Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) berbasis web untuk menyimpan
arsip aktivitas harian secara online. Sistem ini memudahkan user yaitu
pegawai dalam melakukan input aktivitas harian secara online, tanpa
harus membuka file excel di komputer setiap harinya. User dapat
menginput aktivitas harian melalui browser HP. Sistem ini dirancang
dengan metode pengembangan system Extreme Programming (XP).
Pengujian yang dilakuakan terhadap sistem yaitu menggunakan metode
Black box yang menunjukkan fungsionalitas sistem.
5. Penelitian yang kelima dilakukan oleh Reni Haerani (2019) dengan
judul “ONLINE EMPLOYEE DAILY REPORT DESIGN IN THE
MAINTENANCE DIVISION OF PT.KRAKATAU BANDAR
SAMUDERA”. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan
membangun aplikasi pengelolaan laporan kegiatan harian karyawan
berbasis web dengan PHP dan MySQL, sebagai pengganti laporan
konvensional menggunakan laporan kertas di Divisi Maintenance PT.
Krakatau Bandar Samudera. Jenis penelitian ini adalah Research and
Development. Metode pembangunan perangkat lunak menggunakan
Model Waterfall. Pengujian perangkat lunak dilakukan melalui
pengujian black-box. Dalam penelitian ini dilakukan observasi dan
wawancara terhadap delapan orang karyawan yang bekerja sebagai
pimpinan dan supervisor di Maintenance Departement. Hasil dari
penelitian ini adalah aplikasi pelaporan berbasis web dengan
menggunakan PHP dan MySQL. Sehingga dengan adanya aplikasi

33
pelaporan online ini membuat proses transfer informasi antara pimpinan
dan Supervisor menjadi lebih cepat dan efektif. Dan data yang ada dapat
dikelola untuk tujuan yang lebih kompleks.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

34
3.1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk merancang Tugas Akhir


dengan judul "RANCANG BANGUN APLIKASI PENGGAJIAN PADA
PT. BINTANG ANUGERAH SUKSES" adalah metode Research and
Development. Karena mengembangkan aplikasi yang dibangun melalui data
yang diperoleh dari hasil wawancara lapangan. Suatu penelitian kualitatif
diperdalam dan digali dimulai dengan fenomena sosial dan lingkungan
sosial yang terdiri dari tindakan, peristiwa, tempat, hingga waktu. Metode
ini dilakukan dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk
data produk, jurnal penelitian, buku, dan artikel pada website yang dijadikan
sebagai referensi dalam membangun aplikasi.

3.1.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan usaha yang dilakukan untuk


memperoleh data-data yang relevan terhadap bahasan dalam penelitian ini.
Data yang diperoleh kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan
pengembangan produk dan penyusunan laporan. Berikut merupakan metode
pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Observasi

Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan


pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan
panca indra lainnya. Dalam hal ini, proses yang diamati pada observasi ini
adalah proses penggajian pada PT. Bintang Anugerah Sukses

2. Wawancara

Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan


bertanya dan mendengarkan jawaban langsung dari sumber utama data.
Responden dalam tahap wawancara ini adalah HRD. Tahapan wawancara
untuk mendapatkan informasi prosedur saat ini tentang proses pengganjian.

3. Studi Literatur

35
Mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan proses penerimaan karyawan di suatu perusahaan, dan
juga mempelajari implementasi metode Simple Additive Weighting pada
rancang bangun sistem informasi pendukung keputusan.

3.1.3 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembagan sistem yang diimplementasikan dalam


penelitian ini merupakan metode Rapid Application Development (RAD).
RAD merupakan sebuah metode pengembangan sistem yang dapat
diterapkan untuk mengembangkan sebuah sistem informasi atau aplikasi
dengan kurun waktu yang singkat, sehingga penulis merasa metode ini
cocok untuk diterapkan dalam merancang Aplikasi Inventory Management.
RAD menggunakan metode iteratif 5 (berulang) dalam membangun
mengembangkan suatu sistem. Metode ini menciptakan model kerja sistem
di awal pengembangan dengan tujuan untuk menentukan kebutuhan
pengguna. Dengan menggunakan metode RAD, sebuah sistematau aplikasi
dapat dirancang dalam kurun waktu 30-90 hari (Wahyuningrum, 2014).
Terdapat 3 tahapan dalam metode RAD, yaitu:

1. Requirement Planning (Rencana Kebutuhan): Pada fase ini, user


atau calon pengguna sistem dan Sistem Analis melakukan pertemuan untuk
mengidentifikasi tujuandari sistem atau aplikasi yang akan dibuat serta
menentukan kebutuhan (requirement) apa saja yang diinginkan oleh user
terhadap sistem atau aplikasi tersebut.

2. Design System (Proses Desain Sistem): Pada fase ini, terdapat


proses merancang dan membangun sistem yang digambarkan sebagai
workshop. Sistem Analis dan Pemrogram membuat 26 desain proses bisnis
serta desain pemrograman sesuai dengan informasi dan requirement yang
telah dirancang pada fase sebelumnya. Selama proses workshop desain
berjalan, user dapat memberikan masukan dan Sistem Analis akan
memperbaiki rancangansistem sesuai dengan masukan user.

36
3. Implementation (Implementasi): Pada tahap ini, programmer
mengembangkan desain berdasarkan hasil perancangan sistem yang sudah
dibuat sebelumnya. Selain itu, sistem yang dibuat akan diuji. Pada tahap ini
pengguna memberikan tanggapan atau feedback tentang sistem yang
dibangun dan menyetujui sistem tersebut.

3.1.4 Sekilas Tentang Objek Penelitian

Penelitian ini membahas pengembangan aplikasi yang digunakan


untuk menghitung penggajian, melakukan presensi, lembur, dan cuti di PT.
Bintang Anugerah Sukses. Aplikasi ini ditujukan untuk digunakan oleh lima
pengguna, yaitu karyawan, HR, Kepala Bagian, Bendahara, dan Pimpinan.
Karyawan dapat menggunakan aplikasi untuk melakukan presensi harian,
mengajukan lembur, mengajukan cuti, mengajukan pinjaman, serta
mencetak slip gaji. HR memiliki akses untuk mengelola data karyawan,
menghitung slip gaji, dan mencetak laporan terkait. Kepala Bagian memiliki
tugas untuk melakukan persetujuan terhadap pengajuan lembur dan cuti dari
karyawan.

Saat ini, PT. Bintang Anugerah Sukses belum memiliki sistem yang
mampu melakukan perhitungan penggajian secara otomatis yang mencakup
penghitungan lembur dan presensi karyawan. Oleh karena itu,
pengembangan aplikasi ini akan memberikan solusi dalam memudahkan
perhitungan penggajian dengan mengintegrasikan informasi lembur dan
presensi karyawan secara langsung. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan gaji karyawan.

3.1.5 Latar Belakang dan Tujuan Objek Penelitian

PT. Bintang Anugerah Sukses merupakan perusahaan yang belum


memiliki sistem presensi yang menggunakan geolocator untuk para
karyawan lapangan. Saat ini, proses penggajian di perusahaan dilakukan
secara manual, sehingga menghabiskan waktu yang cukup banyak dan
berisiko terjadi kesalahan perhitungan. Selain itu, pengelolaan data
karyawan dan proses persetujuan pengajuan lembur dan cuti juga masih

37
dilakukan secara manual, mengakibatkan kerumitan dan keterlambatan
dalam proses administratif.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini


adalah mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat mengatasi kendala-
kendala yang dihadapi PT. Bintang Anugerah Sukses. Aplikasi tersebut
mencakup fitur perhitungan penggajian otomatis dengan memasukkan
penghitungan lembur dan presensi karyawan menggunakan geolocator.
Selain itu, aplikasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
akurasi dalam proses penggajian, mengurangi kesalahan perhitungan,
mempercepat proses administratif, serta memberikan kemudahan dalam
pengelolaan data karyawan dan persetujuan pengajuan lembur dan cuti.

Dengan pengembangan aplikasi ini, diharapkan PT. Bintang


Anugerah Sukses dapat mengimplementasikan sistem presensi yang
memanfaatkan geolocator bagi karyawan lapangan. Hal ini akan membantu
perusahaan dalam memantau kehadiran karyawan dengan lebih akurat dan
efisien. Selain itu, aplikasi ini juga akan memperbaiki proses penggajian,
mengurangi risiko kesalahan perhitungan, serta mempercepat proses
administratif secara keseluruhan. Dengan demikian, PT. Bintang Anugerah
Sukses dapat mengoptimalkan pengelolaan data karyawan serta
meningkatkan produktivitas dan efektivitas operasional perusahaan.

3.1.6 Deskripsi Tugas

Pengembangan sistsem penggajian berbasis multiplatform yang


dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk memudahkan untuk
menghitung gaji yang dimana langsung menghitung presensi, lembur, dan
pinjaman karyawan. Kemudia presensi yang menggunakan gelolocator agar
presensi lebih akurat. Pengembangan pada sistem ini khususnya pada modul
yang mencakup :

1. Penghitung penggjian
2. Presensi menggunakan geolocator
3. Laporan gaji, presensi, dan pinjaman

38
3.2 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan tahap penelitian yang dilakukan terhadap sistem


yang sedang berjalan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem.
Saya melakukan analisis sistem berjalan pada proses bisnis PT. Bintang Anugerah
Sukses dengan terlibat langsung dalam proses bisnisnya sebagai bagian dari tim
HR. Saya melakukan wawancara dengan beberapa pegawai dan manajemen
perusahaan untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem penggajian dan presensi
yang sedang berjalan saat ini, serta harapan mereka terhadap sistem yang akan
dibangun. Tujuan dari wawancara tersebut adalah untuk mengidentifikasi
kebutuhan pengguna sistem guna mempercepat dan mempermudah proses
penggajian dan presensi.

Tabel 3. 1 Hasil Wawancara

Tempat Wawancara Pt. Bintang Anugerah Sukses


Divisi HRD (Sumber Daya Manusia)
Narasumber HRD Officer
Tujuan Wawancara Mengetahui masalah terkait penggajian, presensi, dan
rekapan lembur yang sering hilang setiap bulan, serta
langkah-langkah yang diambil oleh PT XYZ dalam
mengatasi kendala tersebut.
List Pertanyaan :
1. Bagaimana proses penggajian dilakukan di Pt. Bintang Anugerah Sukses?
Mohon Jelaskan Langkah-Langkahnya Secara Rinci.
2. Bagaimana Sistem Presensi Karyawan Di Pt. Bintang Anugerah Sukses?
Apa Metode Yang Digunakan Dan Bagaimana Proses Pengumpulan Data
Presensi Dilakukan?
3. Apa Saja Dokumen Atau Informasi Yang Diperlukan Dalam Proses
Penggajian Karyawan?
4. Mengapa Data Penggajian Dan Presensi Sering Hilang Setiap Bulan?
Apakah Ada Faktor-Faktor Yang Menyebabkannya?
5. Apakah Ada Upaya Atau Langkah-Langkah Yang Telah Diambil Untuk
Mengatasi Masalah Kehilangan Data Penggajian Dan Presensi? Jika Ada,
Apa Saja Langkah-Langkah Tersebut?

39
6. Bagaimana proses perhitungan lembur di PT. Bintang Anugerah Sukses?
Apakah terdapat sistem atau metode tertentu yang digunakan? Jika ada,
mohon jelaskan.
7. Apakah ada peraturan atau kebijakan khusus terkait presensi dan lembur di
PT. Bintang Anugerah Sukses? Jika ada, apa saja peraturan atau kebijakan
tersebut?
8. Bagaimana jika ada karyawan yang terlambat memberikan rekapan lembur?
Apa langkah yang diambil untuk mengatasi kendala ini?
Jawaban Narasumber :
1. Proses penggajian di PT. Bintang Anugerah Sukses melibatkan beberapa
langkah, antara lain:
• Pengumpulan data presensi karyawan.
• Verifikasi data presensi dan pengumpulan data lembur (jika ada).
• Perhitungan gaji berdasarkan data presensi, tunjangan, dan
komponen lainnya.
• Penyusunan daftar gaji karyawan.
• Pengecekan dan validasi daftar gaji oleh atasan langsung.
• Proses transfer gaji ke rekening karyawan.
2. Sistem presensi yang digunakan di PT. Bintang Anugerah Sukses adalah
melalui kartu presensi atau fingerprint. Setiap karyawan harus melakukan
tap-in saat masuk dan tap-out saat pulang. Data presensi kemudian
dikumpulkan melalui perangkat yang terhubung dengan sistem komputer.
Data ini mencakup informasi waktu masuk, waktu pulang, serta informasi
tambahan seperti izin atau cuti.
3. Dalam proses penggajian, dokumen dan informasi yang diperlukan antara
lain:
• Data presensi karyawan.
• Informasi lembur (jika ada).
• Data pribadi karyawan seperti nama, jabatan, dan nomor rekening.
• Peraturan perusahaan terkait tunjangan, potongan, dan komponen
penggajian lainnya.
4. Masalah kehilangan data penggajian dan presensi setiap bulan bisa
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
• Kerusakan atau kegagalan sistem komputer atau perangkat
presensi.
• Kesalahan manusia dalam mengumpulkan atau mencatat data
presensi.
• Ketidaklengkapan atau kehilangan dokumen presensi dan lembur.
• Kegagalan backup data yang memungkinkan data hilang secara
permanen.
5. Pt. Bintang Anugerah Sukses telah mengambil beberapa langkah untuk
mengatasi masalah kehilangan data penggajian dan presensi, antara lain:

40
• Peningkatan keandalan dan pemeliharaan sistem komputer dan
perangkat presensi.
• Pelatihan bagi staf penggajian dan presensi mengenai
pengumpulan dan pengelolaan data dengan baik.
• Implementasi kebijakan backup data secara rutin.
• Pengecekan dan verifikasi data oleh pihak terkait sebelum proses
penggajian dilakukan.
6. Proses perhitungan lembur di Pt. Bintang Anugerah Sukses dilakukan
berdasarkan data presensi karyawan. Ada sistem khusus yang menghitung
jam kerja normal dan lembur berdasarkan aturan perusahaan dan
perundangan yang berlaku. Data lembur dikumpulkan dan ditambahkan
ke dalam perhitungan gaji karyawan.
7. PT. Bintang Anugerah Sukses memiliki peraturan dan kebijakan terkait
presensi dan lembur, di antaranya:
• Karyawan wajib melakukan tap-in dan tap-out dengan kartu
presensi atau fingerprint.
• Lembur hanya diperbolehkan dengan persetujuan atasan langsung
dan sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
• Ada batasan jumlah lembur yang dapat dilakukan dalam satu
bulan dan perhitungan besaran pembayaran lembur.
8. Jika ada karyawan yang terlambat memberikan rekapan lembur, langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi kendala ini antara lain:
• Mengkomunikasikan pentingnya ketepatan waktu dalam
pengumpulan data lembur kepada semua karyawan.
• Memberikan pengingat atau deadline yang jelas untuk
pengumpulan rekapan lembur.
• Menerapkan konsekuensi yang sesuai jika terjadi keterlambatan,
seperti penundaan pembayaran lembur atau pengurangan
tunjangan lembur.
• Melakukan tindakan pengawasan yang lebih ketat dan
pemantauan terhadap karyawan yang sering terlambat
memberikan rekapan lembur.

3.2.1 Analisis proses bisnis

Penulis melakukan analisis proses bisnis terhadap penggunaan


sistem yang berjalan saat ini menggunakan flowchart dokumen dan rich
picture agar dapat mudah dimengerti oleh pengguna dan dapat menganalisa
kebutuhan yang sesuai.

41
Gambar 3.1 menggambarkan proses yang berjalan saat ini, terdapat
3 aktor yaitu Karyawan, HR dan Kepala bagian dalam proses penggajian
pada PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 3. 1 Rich Picture Penggajian


Gambar 3.2 menggambarkan flowchart dokumen proses presensi
pada PT. Bintang Anugerah Sukses dengan sistem yang berjalan saat ini.

Gambar 3. 2 Flow Chart Dokumen Presensi


42
Gambar 3.3 menggambarkan flowchart dokumen proses pengajuan
Lembur pada PT. Bintang Anugerah Sukses dengan sistem yang berjalan
saat ini.

Gambar 3. 3 Flow Chart lembur

43
Gambar 3.4 menggambarkan flowchart dokumen proses pengajuan
Cuti pada PT. Bintang Anugerah Sukses dengan sistem yang berjalan saat
ini.

Gambar 3. 4 Flow Chart Dokumen Cuti

44
Gambar 3.5 menggambarkan flowchart dokumen proses Penggajian
pada PT. Bintang Anugerah Sukses dengan sistem yang berjalan saat ini.

Gambar 3. 5 Flow Chart Dokumen Penggajian

45
3.3 Analisis Kebutuhan

Setelah melakukan analisis kebutuhan terhadap permasalahan yang


dihadapi, maka selanjutnya membuat analisis kebutuhan yang diperlukan dalam
pengembangan aplikasi untuk mengatasi masalah tersebut. Penulis menggunakan
teknik elisitasi ketika melakukan analisis kebutuhan. Berikut adalah hasil elisitasi
mulai dari tahap hingga final.

3.3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3. 2 Elisitasi tahap pertama


Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem :

No Keterangan

1 Menhitung gaji dan potongan

2 Melakukan Presensi masuk, pulang dan lembur

3 Memiliki fitur Geolocation

4 Dapat mengakses lokasi

5 Dapat melihat detail kehadiran

6 Melakukan pengajuan lembur

8 Melakukan pengajuan cuti

9 Menampilkan profil user

10 Menginput, mengedit, dan menghapus user

11 Menampilkan telat

12 Melakukan pengajuan pinjaman

13 Menampilkan logo perusahaan

14 Mampu menampilkan halaman dashboard yang menmapilkan


informasi seputar presensi dan keterlambatan

46
13 Melakukan Approval lembur, cuti dan pinjaman karyawan

Non Fungsional

1 Aplikasi harus mudah digunakan dan user-friendly.

2 Aplikasi harus dapat diakses dari berbagai jenis perangkat Mobile.

3 Aplikasi harus memiliki kinerja yang cepat dan responsif dalam


memproses data dan menampilkan informasi.

3.3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

• M : Mandatory
• D : Desirable
• I : Inessential

Tabel 3. 3 Elisitasi tahap kedua


Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem :

No Keterangan M D I

1 Menhitung gaji dan potongan √

2 Melakukan Presensi masuk, pulang dan lembur √

3 Memiliki fitur Geolocation √

4 Dapat mengakses lokasi √

5 Dapat melihat detail kehadiran √

6 Melakukan pengajuan lembur √

7 Melakukan pengajuan cuti √

8 Menampilkan profil user √

47
9 Menginput, mengedit, dan menghapus user √

10 Menampilkan telat √

11 Melakukan pengajuan pinjaman √

12 Menampilkan logo perusahaan √

13 Mampu menampilkan halaman dashboard yang √


menmapilkan informasi seputar presensi dan
keterlambatan

14 Melakukan Approval lembur, cuti dan pinjaman √


karyawan

Non Fungsional M D I

1 Aplikasi harus mudah digunakan dan user-friendly. √

2 Aplikasi harus dapat diakses dari berbagai jenis √


perangkat Mobile.

3 Aplikasi harus memiliki kinerja yang cepat dan √


responsif dalam memproses data dan menampilkan
informasi.

3.3.3 Elisitasi Tahap Akhir

Elisitasi pada tahap ini merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap


IIdengan cara mengeliminasi semua requirement dengan pilihan inessential pada
metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan
kembali melalui metode TOE, yaitu:

1. Technical (T)

Merupakan opsi yang disediakan dengan mempertimbangkan tata


cara dan teknik pembuatan untuk suatu kebutuhan di dalam sistem yang
diusulkan.

2. Operational (O)
Merupakan opsi yang disediakan dengan mempertimbangkan tata cara
penggunaan untuk suatu kebutuhan di dalam sistem yang diusulkan.

48
3. Economic (E)

Merupakan opsi yang disediakan dengan mempertimbangkan biaya yang


diperlukan guna membangun suatu kebutuhan di dalam sistem yang diusulkan.

Metode TOE tersebut dibagi lagi dalam beberapa opsi, yaitu :

1. High (H)

Merupakan opsi yang dapat dipilih jika suatu kebutuhan di dalam sistem
sulit untuk atau diimplementasikan.

2. Middle (M)

Merupakan opsi yang dapat dipilih jika suatu kebutuhan di dalam sistem
tidak sulit, namun tidak mudah juga untuk diimplementasikan.

3. Low (L)

Merupakan opsi yang dapat dipilih jika suatu kebutuhan di dalam sistem
mudah untuk diimplementasikan.

Tabel 3. 4 Elisitasi tahap Ketiga


Fungsional

Analisa Kebutuhan T O E

Saya ingin sistem :

No Keterangan H M L H M L H M L

1 Menhitung gaji dan potongan √ √ √

2 Melakukan Presensi masuk, √ √ √


pulang dan lembur

3 Memiliki fitur Geolocation √ √ √

4 Dapat mengakses lokasi √ √ √

5 Dapat melihat detail kehadiran √ √ √

6 Melakukan pengajuan lembur √ √ √

7 Melakukan pengajuan cuti √ √ √

49
8 Menampilkan profil user √ √ √

9 Menginput, mengedit, dan √ √ √


menghapus user

10 Menampilkan telat √ √ √

11 Melakukan pengajuan pinjaman √ √ √

12 Menampilkan logo perusahaan √ √ √

13 Mampu menampilkan halaman √ √ √


dashboard yang menmapilkan
informasi seputar presensi dan
keterlambatan

14 Melakukan Approval lembur, cuti √ √ √


dan pinjaman karyawan

Non Fungsional H M L H M L H M L

1 Aplikasi harus mudah digunakan √ √ √


dan user-friendly.

2 Aplikasi harus dapat diakses dari √ √ √


berbagai jenis perangkat Mobile.

3 Aplikasi harus memiliki kinerja √ √ √


yang cepat dan responsif dalam
memproses data dan
menampilkan informasi.

50
3.3.4 Elisitas Final

Tabel 3. 5 Elisitasi tahap Final


Fungsional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem :

No Keterangan

1 Menhitung gaji dan potongan

2 Melakukan Presensi masuk, pulang dan lembur

3 Memiliki fitur Geolocation

4 Dapat mengakses lokasi

5 Dapat melihat detail kehadiran

6 Melakukan pengajuan lembur

7 Melakukan pengajuan cuti

8 Menampilkan profil user

9 Menginput, mengedit, dan menghapus user

10 Menampilkan telat

11 Melakukan pengajuan pinjaman

12 Menampilkan logo perusahaan

13 Mampu menampilkan halaman dashboard yang menmapilkan


informasi seputar presensi dan keterlambatan

14 Melakukan Approval lembur, cuti dan pinjaman karyawan

Non Fungsional

1 Aplikasi harus mudah digunakan dan user-friendly.

2 Aplikasi harus dapat diakses dari berbagai jenis perangkat Mobile.

51
3 Aplikasi harus memiliki kinerja yang cepat dan responsif dalam
memproses data dan menampilkan informasi.

3.3.5 Analisa Kebutuhan Perangkat Keras

Adapun kebutuhan perangkat keras yang akan digunakan dalam


merancang sistem antara lain :

1. Komputer atau laptop


2. Proses ryzen 7 4000 series
3. RAM 16GB

3.3.6 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Adapun kebutuhan perangkat lunak yang akan digunakan dalam


merancang sistem antara lain : 1.

1. Sistem operasi Windows (min. versi 10)


2. Teks editor Visual Studio Code
3. XAMPP versi 7.4.1
4. Node.js versi 14.18.0
5. Flutter
6. Dart
7. Emulator Android
8. MariaDB versi 10.4.11
9. Apache versi 2.4.41

52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Perancangan Sistem

Analisis perancangan sistem melibatkan proses pemeriksaan dan


evaluasi terhadap desain suatu sistem. Tujuan utama dari analisis perancangan
sistem adalah memastikan bahwa desain sistem yang telah dibuat secara
konseptual mampu memenuhi kebutuhan dan persyaratan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Setelah mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam sistem
yang sedang berjalan dan menyelesaikan finalisasi terkait dengan kebutuhan
pengguna untuk sistem usulan, langkah selanjutnya adalah tahapan perancangan
sistem yang mempertimbangkan kebutuhan pengguna terhadap sistem yang
diusulkan.

Pada tahapan ini, kami akan memfokuskan pembahasan pada dua


tahapan lanjutan dari metode pengembangan sistem RAD (Rapid Application
Development), yaitu tahapan workshop desain dan tahapan implementasi.
Tahapan workshop desain terdiri dari dua tahapan desain yang saling terkait.
Tahap pertama adalah desain sistem usulan menggunakan Unified Modeling
Language (UML), yang merupakan bahasa standar yang digunakan dalam
pemodelan sistem. UML memungkinkan perancang sistem untuk
menggambarkan secara visual struktur, fungsi, dan interaksi komponen sistem.
Tahap kedua adalah desain antarmuka sistem, di mana perhatian diberikan pada
rancangan tampilan, interaksi pengguna, dan kemudahan penggunaan sistem.

4.2 Perancangan Diagram Sistem Usulan

Pada penelitian kali ini Peneliti akan memakai beberapa diagram yang
dapat digunakan dalam proses perancangan sistem Human resource information
system(HRIS) diataranya sebagai berikut: Use Case diagram, spesifikasi Use
Case, class diagram, dan Activity Diagram.

4.2.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram Pada Gambar dibawah ini Menggambarkan


proses Presensi karyawan yang terjadi pada PT. Bintang Anugerah Sukses (

53
PT. BAS ). Karyawan dapat melihat presensi, melakukan presensi,
pengajuan cuti, dan pengajuan lembur. Lalu terdapat aktor kepala bagian
yang dimana kepala bagian ini melakukan Approval cuti dan lembur untuk
karyawan yang sudah mengajukan cuti atau lembur, kemudia ada aktor HR
dan pimpinan yang dimana pada Use Case diagram ini hanya bisa untuk
melakukan mencetak laporan seperti rekap presensi dan rekap cuti
karyawan. Dapat dilihat di gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Use Case Presensi PT. Bintang Anugerah Sukses

Use Case Diagram Pada Gambar dibawah ini Menggambarkan


proses Penggajian karyawan yang terjadi pada PT. Bintang Anugerah
Sukses ( PT. BAS ). Karyawan dapat melakukan melihat data gaji, cetak slip
gaji, mengajukan pinjaman. Lalu terdapat aktor HR yang dimana HR bisa
mendata karyawan seperti tambah, ubah, dan hapus, lalu HR melakukan
menghitung gaji karyawan setiap bulannya dan mencetak laporan seperti
laporan gaji dan laporan pinjaman. kemudian ada aktor bendahara yang

54
dimana pada Use Case diagram bendahara melakukan Approval pengajuan
pinjaman karyawan. Dapat dilihat di gambar 4.2.

Gambar 4. 2 Use Case Penggajian PT. Bintang Anugerah Sukses

Tabel 4. 1 Pendefinisian Actor

No ACTOR DESKRIPSI
1 Karyawan Actor yang menjalakan proses presensi, cuti, lembur,
pinjaman dan mecetak slip gaji
2 HR Actor yang menjalakan mendata karyawan,
menghitung gaji dan mencetak laporan
3 Kepala bagian Actor yang menjalakan Approval cuti dan lembur
pada karyawan
4 Pimpinan Actor yang mengontrol proses semua kegiatan
dengan melakukan pengecekan laporan

Tabel 4. 2 Pendefinisian Use Case diagram

No Use Case Diagram Deskripsi

1 Presensi Proses pengelolaan presensi, lembur, dan cuti


karyawan. Karyawan dapat mengelola data presensi
mereka, termasuk menginput jam masuk, jam keluar,
dan keterangan cuti atau lembur.

55
Penggajian Proses perhitungan gaji karyawan berdasarkan data
presensi yang telah diinput sebelumnya. Data
presensi digunakan untuk menghitung jumlah jam
kerja, lembur, dan cuti yang berpengaruh pada gaji
karyawan. Proses penggajian juga dapat melibatkan
faktor-faktor lain seperti potongan-potongan gaji,
dan tunjangan.

Penggambaran interaksi antara aktor dan sistem tidak cukup menjelaskan


secara detail perihal apa yang akan terjadi di dalam sistem. Setiap Use Case yang
ada di dalam diagram perlu dijelaskan lebih lanjut. Penjelasan dari setiap Use Case
akan menggunakan Use Case Scenario. Tujuan penggunaan Use Case Scenario ini
adalah untuk dapat menjelaskan setiap Use Case secara detail dan rinci serta
membantu dalam merancang fungsionalitas sistem. Berikut ini rincian Use Case
Scenario berdasarkan Use Case yang ada di dalam diagram:

Tabel 4. 3 Use Case Scenario Mendata Karyawan

Use Case Name Melihat Data Karyawan


Description Use Case ini digunakan untuk melihat data lengkap karyawan yang
tersimpan dalam sistem.
Actors HR
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai admin atau
HR. Data karyawan telah tersimpan dalam sistem.
Postcondition Data karyawan ditampilkan kepada pengguna.
Main Flow 1. Pengguna memilih opsi untuk melihat data karyawan.
2. Sistem menampilkan daftar karyawan yang tersedia.
3. Pengguna memilih salah satu karyawan dari daftar.
4. Sistem menampilkan data lengkap karyawan yang dipilih.
Alternative 4a. Jika tidak ada karyawan yang tersedia, sistem menampilkan pesan
Flows bahwa tidak ada data karyawan yang dapat ditampilkan.

Tabel 4. 4 Menambah Karyawan

Use Case Name Menambah Karyawan


Description Use Case ini digunakan untuk menambahkan data karyawan baru ke dalam
sistem.
Actors HR
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai admin atau HR.
Postcondition Data karyawan baru telah tersimpan dalam sistem.

56
Main Flow 1. Pengguna memilih opsi untuk menambahkan karyawan baru
2. Sistem menampilkan formulir pengisian data karyawan.
3. Pengguna mengisi data karyawan (nama, tanggal lahir, alamat,
jabatan, dll).
4. Pengguna menekan tombol "Simpan".
5. Sistem memvalidasi data yang dimasukkan oleh pengguna
6. Sistem menyimpan data karyawan baru ke dalam basis data.
7. Sistem mengirimkan notifikasi ke admin atau HR bahwa data
karyawan baru telah ditambahkan.
Alternative 5a Jika data yang dimasukkan tidak valid, sistem menampilkan pesan
Flows error dan meminta pengguna untuk memperbaiki data yang salah
6a Jika data karyawan yang ingin ditambahkan sudah ada dalam
sistem, sistem menampilkan pesan error bahwa karyawan tersebut
sudah terdaftar.

Tabel 4. 5 Mengedit Karyawan

Use Case Name Mengedit Data Karyawan


Description Use Case ini digunakan untuk mengedit data karyawan yang sudah ada
dalam sistem.
Actors HR
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai admin atau HR.
Data karyawan yang ingin diedit telah tersimpan dalam sistem.
Postcondition Data karyawan yang diubah telah tersimpan dalam sistem.
Main Flow 1. Pengguna memilih karyawan yang ingin diedit dari daftar
karyawan yang tersedia.
2. Sistem menampilkan formulir yang berisi data karyawan yang
ingin diedit.
3. Pengguna mengubah data karyawan yang diperlukan.
4. Pengguna menekan tombol "Simpan".
5. Sistem memvalidasi data yang dimasukkan oleh pengguna.
6. Sistem menyimpan perubahan data karyawan ke dalam basis data.
7. Sistem mengirimkan notifikasi ke admin atau HR bahwa data
karyawan telah diubah.
Alternative Flows 5a Jika data yang dimasukkan tidak valid, sistem menampilkan
pesan error dan meminta pengguna untuk memperbaiki data yang
salah

57
Tabel 4. 6 Use Case Scenario Menghapus Karyawan

Use Case Name Menghapus Data Karyawan


Description Use Case ini digunakan untuk menghapus data karyawan dari sistem.
Actors HR
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai admin atau HR.
Data karyawan yang ingin dihapus telah tersimpan dalam sistem.
Postcondition Data karyawan telah dihapus dari sistem.
Main Flow 1. Pengguna memilih karyawan yang ingin dihapus dari daftar karyawan
yang tersedia.
2. Sistem menampilkan konfirmasi penghapusan data karyawan.
3. Pengguna menekan tombol "Hapus".
4. Sistem menghapus data karyawan dari basis data.
5. Sistem mengirimkan notifikasi ke admin atau HR bahwa data karyawan
telah dihapus.
Alternative Jika pengguna membatalkan penghapusan, sistem tidak melakukan
Flows perubahan dan kembali ke langkah sebelumnya.

Tabel 4. 7 Use Case Scenario Melihat Pengajuan Cuti

Use Case Name Melihat Pengajuan Cuti


Description Use Case ini digunakan untuk melihat daftar pengajuan cuti yang telah
diajukan oleh karyawan.
Actors Karyawan
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai admin atau HR.
Postcondition Daftar pengajuan cuti ditampilkan kepada pengguna.
Main Flow 1. Pengguna memilih opsi untuk melihat pengajuan cuti.
2. Sistem menampilkan daftar pengajuan cuti yang ada dalam sistem.
3. Pengguna dapat melihat detail setiap pengajuan cuti, termasuk
informasi karyawan, tanggal cuti, alasan, dan status pengajuan.

Tabel 4. 8 Use Case Scenario Pengajuan Cuti

Use Case Name Pengajuan Cuti


Description Use Case ini digunakan untuk mengajukan permohonan cuti oleh seorang
karyawan.
Actors Karyawan
Precondition Pengguna telah terautentikasi sebagai karyawan.
Postcondition Permohonan cuti telah diajukan dan menunggu persetujuan.
Main Flow 1. Karyawan memilih opsi untuk mengajukan cuti.
2. Sistem menampilkan formulir pengajuan cuti.

58
3. Karyawan mengisi formulir dengan informasi yang diperlukan, seperti
tanggal cuti, alasan, dll.
4. Karyawan menekan tombol
5. . Sistem memvalidasi dan menyimpan pengajuan cuti ke dalam sistem
dengan status "Menunggu Persetujuan".
Alternative -
Flows

Tabel 4. 9 Use Case Scenario melihat Pengajuan Lembur

Use Case Name Melihat Lembur


Description Use Case ini digunakan untuk melihat daftar pengajuan lembur yang telah
diajukan oleh karyawan.
Actors Admin, HR
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai admin atau HR.
Postcondition Daftar pengajuan lembur ditampilkan kepada pengguna.
Main Flow 1. Pengguna memilih opsi untuk melihat pengajuan lembur.
2. Sistem menampilkan daftar pengajuan lembur yang ada dalam sistem.
3. Pengguna dapat melihat detail setiap pengajuan lembur, termasuk
informasi karyawan, tanggal lembur, alasan, dan status pengajuan.
Alternative -
Flows

Tabel 4. 10 Use Case Scenario Pengajuan Lembur

Use Case Name Pengajuan Lembur


Description Use Case ini digunakan untuk mengajukan permohonan lembur oleh
seorang karyawan.
Actors Karyawan
Precondition Pengguna telah terautentikasi sebagai karyawan.
Postcondition Permohonan lembur telah diajukan dan menunggu persetujuan.
Main Flow 1. 1. Karyawan memilih opsi untuk mengajukan lembur.
2. Sistem menampilkan formulir pengajuan lembur.
3. Karyawan mengisi formulir dengan informasi yang diperlukan, seperti
tanggal lembur, alasan, dll.
4. Karyawan menekan tombol "Ajukan".
5. Sistem memvalidasi dan menyimpan pengajuan lembur ke dalam
sistem dengan status "Menunggu Persetujuan".
Alternative Flows -

59
Tabel 4. 11 Use Case Scenario Menghitung Penggajian

Use Case Menghitung Gaji


Name
Description Use Case ini digunakan untuk menghitung gaji karyawan
Actors HR
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai HR.
Postcondition Penggajian berhasil dibuat
Main Flow 1. Pengguna memilih opsi payroll
2. Pengguna memasukan efektif kerja dan periode penggajian
3. Pengguna menekan tombol buat penggajian
4. Sistem menghitung penggajian karyawan yang dimana terdapat gaji
pokok, tunjangan, potongan bpjs, dan pajak
5. Sistem menampilkan rincian gaji setiap karyawan
6. Pengguna menekan tombol "Simpan Penggajian" untuk menyimpan
penggajian yang telah dihitung.
Alternative
Flows

Tabel 4. 12 Use Case Scenario Melihat Slip Gaji

Use Case Name Melihat Slip Gaji


Description Use Case ini digunakan untuk melihat slip gaji karyawan yang telah di-
generate dalam sistem.
Actors Karyawan
Precondition Pengguna telah terautentikasi sebagai karyawan. Slip gaji telah di-
generate dalam sistem.
Postcondition Slip gaji karyawan ditampilkan kepada pengguna.
Main Flow 1. Karyawan memilih opsi untuk melihat slip gaji.
2. Sistem menampilkan daftar slip gaji yang tersedia untuk karyawan
tersebut.
3. Karyawan memilih salah satu slip gaji dari daftar.
4. Sistem menampilkan detail slip gaji, termasuk informasi penggajian
seperti gaji pokok, tunjangan, potongan, dan total penghasilan.
Alternative Flows

60
Tabel 4. 13 Use Case Scenario Mencetak Slip Gaji

Use Case Name Cetak Slip Gaji


Description Use Case ini digunakan untuk mencetak slip gaji karyawan dalam bentuk
cetakan fisik.
Actors Karyawan
Precondition Pengguna telah terautentikasi sebagai karyawan. Slip gaji telah di-
generate dalam sistem.
Postcondition Slip gaji karyawan dicetak sebagai cetakan fisik.
Main Flow 1. Karyawan memilih opsi untuk mencetak slip gaji.
2. Sistem menampilkan daftar slip gaji yang tersedia untuk karyawan
tersebut.
3. Karyawan memilih salah satu slip gaji dari daftar
4. Sistem menghasilkan cetakan slip gaji dalam format yang dapat
dicetak
5. Karyawan mencetak slip gaji menggunakan perangkat pencetak yang
tersedia.
Alternative
Flows

Tabel 4. 14 Use Case Scenario Pengajuan Pinjaman

Use Case Name Pengajuan Pinjaman


Description Use Case ini digunakan untuk mengajukan permohonan pinjaman oleh
seorang karyawan.
Actors Karyawan
Precondition Pengguna telah terautentikasi sebagai karyawan.
Postcondition Permohonan pinjaman telah diajukan dan menunggu persetujuan.
Main Flow 1. Karyawan memilih opsi untuk mengajukan pinjaman.
2. Sistem menampilkan formulir pengajuan pinjaman.
3. Karyawan mengisi formulir dengan informasi yang diperlukan, seperti
jumlah pinjaman, tujuan pinjaman, dll.
4. Karyawan menekan tombol "Ajukan".
5. Sistem memvalidasi dan menyimpan pengajuan pinjaman ke dalam
sistem dengan status "Menunggu Persetujuan".
Alternative
Flows

61
Tabel 4. 15 Use Case Scenario Melihat pinjaman

Use Case Melihat Pinjaman


Name
Description Use Case ini digunakan untuk melihat daftar pinjaman yang telah diajukan
oleh karyawan dan status persetujuan pinjaman.
Actors Admin, HR
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai admin atau HR.
Postcondition Daftar pinjaman dan status persetujuan ditampilkan kepada pengguna.
Main Flow 1. Pengguna memilih opsi untuk melihat pinjaman.
2. Sistem menampilkan daftar pinjaman yang ada dalam sistem.
3. Pengguna dapat melihat detail setiap pinjaman, termasuk informasi
karyawan yang mengajukan pinjaman, jumlah pinjaman, tujuan
pinjaman, dan status persetujuan.
Alternative
Flows

Tabel 4. 16 Use Case Scenario Approval Cuti

Use Case Name Approval Cuti


Description Use Case ini digunakan oleh admin atau HR untuk menyetujui atau menolak
pengajuan cuti yang diajukan oleh karyawan.
Actors Admin, HR
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai admin atau HR.
Terdapat pengajuan cuti yang menunggu persetujuan.
Postcondition Pengajuan cuti disetujui atau ditolak.
Main Flow 1. Admin atau HR memilih opsi untuk menyetujui atau menolak
pengajuan cuti.
2. Sistem menampilkan daftar pengajuan cuti yang menunggu persetujuan.
3. Admin atau HR memilih salah satu pengajuan cuti dari daftar.
4. Admin atau HR memberikan keputusan persetujuan cuti (menyetujui
atau menolak).
5. Sistem memperbarui status pengajuan cuti berdasarkan keputusan admin
atau HR.
Alternative
Flows

62
Tabel 4. 17 Use Case Scenario Approval Lembur

Use Case Name Approval Lembur


Description Use Case ini digunakan oleh admin atau HR untuk menyetujui atau menolak
pengajuan lembur yang diajukan oleh karyawan.
Actors Admin, HR
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai admin atau HR.
Terdapat pengajuan lembur yang menunggu persetujuan.
Postcondition Pengajuan lembur disetujui atau ditolak.
Main Flow 1. Admin atau HR memilih opsi untuk menyetujui atau menolak pengajuan
lembur.
2. Sistem menampilkan daftar pengajuan lembur yang menunggu
persetujuan.
3. . Admin atau HR memilih salah satu pengajuan lembur dari daftar.
4. Admin atau HR memberikan keputusan persetujuan lembur (menyetujui
atau menolak).
5. Sistem memperbarui status pengajuan lembur berdasarkan keputusan
admin atau HR.
Alternative
Flows

Tabel 4. 18 Use Case Scenario Approval Pinjaman

Use Case Name Approval Pinjaman


Description Use Case ini digunakan oleh Bendahara untuk menyetujui atau menolak
pengajuan pinjaman yang diajukan oleh karyawan.
Actors Bendahara
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai Bendahara.
Terdapat pengajuan pinjaman yang menunggu persetujuan.
Postcondition Pengajuan pinjaman disetujui atau ditolak.
Main Flow 1. Bendahara memilih opsi untuk menyetujui atau menolak pengajuan
pinjaman.
2. Sistem menampilkan daftar pengajuan pinjaman yang menunggu
persetujuan.
3. Bendahara memilih salah satu pengajuan pinjaman dari daftar.
4. Bendahara memberikan keputusan persetujuan pinjaman (menyetujui atau
menolak).

63
5. Sistem memperbarui status pengajuan pinjaman berdasarkan keputusan
Bendahara.
Alternative Flows -

Tabel 4. 19 Use Case Scenario Presensi

Use Case Name Presensi


Description Use Case ini digunakan untuk melakukan presensi karyawan dengan memeriksa
apakah karyawan berada di dalam radius yang ditentukan menggunakan Geo Locator.
Jika berada di luar radius, karyawan akan diminta memberikan keterangan.
Actors Karyawan
Precondition Pengguna telah terautentikasi sebagai karyawan. Perangkat presensi dengan Geo
Locator aktif dan tersedia.
Postcondition Presensi karyawan tercatat dengan informasi lokasi atau keterangan.
Main Flow 1. Karyawan memilih opsi untuk melakukan presensi.
2. Sistem mengakses Geo Locator pada perangkat karyawan untuk mendapatkan
lokasi yang akurat. Sistem memeriksa apakah karyawan berada di dalam radius
yang ditentukan. Jika karyawan berada di dalam radius, sistem mencatat presensi
dengan informasi lokasi. Jika karyawan berada di luar radius, sistem
mengarahkan karyawan ke halaman keterangan.
Alternative Flow 2a. Jika karyawan berada di luar radius, sistem menampilkan halaman keterangan.
3a. Karyawan memberikan keterangan, seperti alasan ketidakhadiran atau informasi
tambahan.
4a. Sistem mencatat presensi karyawan dengan informasi keterangan yang diberikan.

Tabel 4. 20 Use Case Scenario Mencetak Laporan

Use Case Name Mencetak Laporan


Description Use Case ini digunakan untuk mencetak laporan yang berisi rekapitulasi informasi
seperti rekap cuti, rekap presensi, rekap pinjaman, dan rekap penggajian.
Actors HR, Pimpinan
Precondition Pengguna telah terautentikasi dan memiliki akses sebagai admin atau HR. Data cuti,
presensi, pinjaman, dan penggajian telah tersedia dalam sistem.
Postcondition Laporan rekapitulasi berhasil dicetak.
Main Flow 1. Pengguna memilih opsi untuk mencetak laporan rekapitulasi.
2. menampilkan form atau opsi untuk memilih jenis rekapitulasi yang ingin
dicetak (rekap cuti, rekap presensi, rekap pinjaman, rekap penggajian, atau
kombinasi dari beberapa jenis rekapitulasi).
3. Pengguna memilih jenis rekapitulasi yang ingin dicetak.

64
4. Sistem menghasilkan laporan rekapitulasi berdasarkan jenis rekapitulasi
yang dipilih.
5. Laporan rekapitulasi dapat dicetak atau disimpan dalam format elektronik.
Alternative
-
Flows

4.2.2 Activity Diagram

Gambar 4.3 menggambarkan Activity Diagram proses presensi pada PT.


Bintang Anugerah Sukses

Gambar 4. 3 Activity Diagram Presensi

65
Gambar 4.4 menggambarkan Activity Diagram proses melihat data
presensi pada PT. Bintang Anugerah Sukses

Gambar 4. 4 Activity Diagram Melihat Riwayat Presensi

Gambar 4.5 menggambarkan Activity Diagram proses melihat dan


mencetak slip gaji pada PT. Bintang Anugerah Sukses

Gambar 4. 5 Activity Diagram melihat dan mencetak slip gaji


66
Gambar 4.6 menggambarkan Activity Diagram proses mengajukan lembur
pada PT. Bintang Anugerah Sukses

Gambar 4. 6 Activity Diagram Pengajuan lembur

67
Gambar 4.7 menggambarkan Activity Diagram proses Approval lembur
pada PT. Bintang Anugerah Sukses

68 Gambar 4. 7 Activity Diagram Approval lembur


Gambar 4.8 menggambarkan Activity Diagram proses menhitung gaji pada
PT. Bintang Anugerah Sukses

Gambar 4. 8 Activity Diagram Menhitung gaji

69
Gambar 4.9 menggambarkan Activity Diagram proses melihat dan
pengajuan cuti pada PT. Bintang Anugerah Sukses

Gambar 4. 9 Activity Diagram Pengajuan Cuti

70
Gambar 4.10 menggambarkan Activity Diagram proses Approval cuti pada
PT. Bintang Anugerah Sukses

Gambar 4. 10 Activity Diagram Approval Cuti

71
Gambar 4.11 menggambarkan Activity Diagram proses melihat dan
mencetak laporan pada PT. Bintang Anugerah Sukses

Gambar 4. 11 Activity Diagram Melihat dan Mencetak Laporan

72
Gambar 4.12 menggambarkan Activity Diagram proses Mendata karyawan
pada PT. Bintang Anugerah Sukses

Gambar 4. 12 Activity Diagram Mendata Karyawan

73
Gambar 4.13 menggambarkan Activity Diagram proses control slip gaji
pada PT. Bintang Anugerah Sukses

Gambar 4. 13 Activity Diagram control cetak slip gaji

74
4.2.3 Sequence Diagram

Berikut adalah rancangan Sequence Diagram atau diagram urutan


yang akan digunakan sebagai acuan pembuat sistem Penggajian pada PT.
Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4.14 ini menampilkan Sequence Diagram Data Lembur


pada sistem informasi Penggajian.

Gambar 4. 14 Sequence Diagram Presensi

75
Gambar 4.15 ini menampilkan Sequence Diagram Data Lembur pada sistem
informasi Penggajian.

Gambar 4. 15 Sequence Diagram Melihat data lembur

76
Gambar 4.16 ini menampilkan Sequence Diagram Pengajuan Lembur pada
sistem informasi Penggajian.

Gambar 4. 16 Sequence Diagram Pengajuan Lembur

77
Gambar 4.17 ini menampilkan Sequence Diagram view data presensi pada
sistem informasi Penggajian.

Gambar 4. 17Sequence Diagram Melihat Riwayat Presensi

78
Gambar 4.18 ini menampilkan Sequence Diagram Cuti pada sistem
informasi Penggajian.

Gambar 4. 18 Sequence Diagram Melihat Cuti

79
Gambar 4.19 ini menampilkan Sequence Diagram Pengajuan Cuti pada
sistem informasi Penggajian.

Gambar 4. 19 Sequence Diagram Pengajuan Cuti

80
Gambar 4.20 ini menampilkan Sequence Diagram Approval Lembur pada
sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 20 Sequence Diagram Approval lembur

81
Gambar 4.21 ini menampilkan Sequence Diagram Approval Cuti pada
sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 21 Sequence Diagram Approval Cuti

82
Gambar 4.22 ini menampilkan Sequence Diagram control slip Gaji pada
sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 22 Sequence Diagram Control Slip gaji

83
Gambar 4.23 ini menampilkan Sequence Diagram melihat penggajian pada
sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 23 Sequence Diagram Melihat Penggajian

84
Gambar 4.24 ini menampilkan Sequence Diagram tambah gaji pada sistem
informasi Penggajian

Gambar 4. 24 Sequence Diagram Tambah Penggajian


85
Gambar 4.25 ini menampilkan Sequence Diagram view gaji pada sistem
informasi Penggajian

Gambar 4. 25 Sequence Diagram melihat slip gaji

Gambar 4.26 ini menampilkan Sequence Diagram cetak slip gaji pada
sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 26 Sequence Diagram Cetak Slip Gaji

86
Gambar 4.27 ini menampilkan Sequence Diagram mendata karyawan pada
sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 27 Sequence Diagram Melihat data Karyawan

87
Gambar 4. 28 Gambar dibawah ini menampilkan Sequence Diagram tambah
karyawan pada sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 28 Sequence Diagram Menambah Karyawan

88
Gambar 4.29 ini menampilkan Sequence Diagram edit karyawan pada
sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 29 Sequence Diagram Mengedit Karyawan

89
Gambar 4.30 ini menampilkan Sequence Diagram hapus karyawan pada
sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 30 Sequence Diagram Menghapus Karyawan

Gambar 4.31 ini menampilkan Sequence Diagram Laporan pada sistem


informasi Penggajian

Gambar 4. 31 Sequence Diagram Laporan

90
Gambar 4.32 ini menampilkan Sequence Diagram Laporan Presensi
karyawan pada sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 32 Sequence Diagram Laporan Presensi

91
Gambar dibawah ini menampilkan Sequence Diagram rekap cuti karyawan
pada sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 33 Sequence Digram Rekap Cuti

92
Gambar 4.34 ini menampilkan Sequence Diagram Laporan Gaji karyawan
pada sistem informasi Penggajian

Gambar 4. 34 Sequence Diagram Laporan Gaji

93
4.2.4 Class Diagram

Berikut adalah rancangan class diagram yang akan digunakan


sebagai acuan pengembangan sistem penggajian pada PT. Bintang
Anugerah Sukses.

Pada gambar 4.35menampilkan class diagram pada sistem informasi


penggajian PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4. 35 Class Diagram Sistem Informasi Penggajian

94
4.3 Perancangan Antar Muka Pengguna

4.3.1 User Interface

Berikut adalah rancangan antar muka atau user interface yang akan
digunakan sebagai acuan pembuat sistem Penggajian Pada PT. Bintang
Anugerah Sukses.

1. Halaman Dashboard

Gambar 4.36 menampilkan halaman awal sistem. Terdapat tombol


logout untuk Kembali ke halaman login. Nama pengguna yang berhasil
login, terdapat presensi hari ini dan riwayat presesi, kemudian terdapat
berbagai menu lainnya untuk mengakses fitur lainnya seperti
menghitung penggajian, mendata karyawan, Approval lembur, cuti, dan
pinjaman.

Gambar 4. 36 Halaman dashboard HR

Gambar 4.37 Menampilkan Dashboard karyawan yang dapat

95
melakukan presensi, mengajukan cuti, lembur, dan melihat slip gaji
dengan mudah. Menyediakan akses langsung ke fitur-fitur tersebut
untuk memudahkan pengelolaan kehadiran, waktu kerja, dan kebutuhan
keuangan karyawan.

Gambar 4. 37 Halaman Dashboard Karyawan

dapat diakses jika pengguna berada dalam radius yang telah


ditentukan. Halaman ini memungkinkan pengguna untuk melakukan
presensi dengan fitur-fitur sebagai berikut:

• Pilih Foto: Pengguna dapat memilih foto dengan mengunggah


gambar atau mengambil foto langsung menggunakan kamera
perangkat.
• Lokasi Sekarang: Halaman ini menampilkan lokasi pengguna saat
ini dengan menggunakan teknologi geolocation. Ini memastikan
bahwa presensi dilakukan di lokasi yang telah ditentukan
sebelumnya.
• Tombol Simpan: Setelah pengguna memilih foto dan lokasi,
terdapat tombol "Simpan" yang digunakan untuk menyimpan
presensi.

96
Gambar 4. 38 Halaman Presensi Didalam radius

notifikasi yang memberitahukan bahwa karyawan tersebut berada


di luar koordinat yang telah ditentukan sebelumnya. Halaman ini
menampilkan dua tombol yang dapat dipilih oleh karyawan, yaitu "Ambil
Presensi di Luar Radius" untuk mengizinkan mereka melakukan presensi
meskipun berada di luar jangkauan, dan "Batal" untuk kembali ke halaman
dashboard tanpa melakukan presensi.

Gambar 4. 39 Halaman Notifikasi presensi diluar radius

97
2. Halaman presensi diluar radius

Pada gambar 4.40, ditampilkan halaman presensi yang hanya dapat


diakses jika pengguna berada di luar radius yang telah ditentukan.
Halaman ini memungkinkan pengguna untuk melakukan presensi di luar
koordinat yang telah ditentukan dengan fitur-fitur sebagai berikut:

• Pilih Foto: Pengguna dapat memilih foto dengan


mengunggah gambar atau mengambil foto langsung
menggunakan kamera perangkat.
• Lokasi Sekarang: Halaman ini menampilkan lokasi
pengguna saat ini menggunakan teknologi geolocation. Ini
memastikan bahwa presensi dilakukan di lokasi yang berada
di luar radius yang telah ditentukan sebelumnya.
• Tombol Simpan: Setelah pengguna memilih foto dan lokasi,
terdapat tombol "Simpan" yang digunakan untuk menyimpan
presensi di luar radius yang ditentukan sebelumnya.
• Field Keterangan: Halaman presensi di luar radius ini
memungkinkan pengguna untuk melaporkan kehadiran
mereka saat berada di luar area yang telah ditetapkan. Hal ini
dapat berguna jika ada keadaan darurat atau situasi khusus
yang membenarkan kehadiran di luar radius yang telah
ditentukan.

Gambar 4. 40 Halaman Presensi diluar Radius

98
3. Riwayat Presensi

Pada gambar 4.41, ditampilkan halaman riwayat presensi selama 1


bulan yang mencakup informasi tentang presensi karyawan, termasuk
jam masuk dan jam pulang. Halaman ini dilengkapi dengan fitur filter
yang memungkinkan pengguna untuk memfilter bulan tertentu. Dengan
menggunakan opsi filter yang disediakan, pengguna dapat memilih
bulan yang ingin dilihat riwayat presensinya. Ini memungkinkan
pengguna untuk melihat riwayat presensi pada bulan-bulan sebelumnya
yang ingin diketahui dengan lebih mudah dan cepat.

Gambar 4. 41 Halaman Riwayat Presensi

99
4. Riwayat Lembur

Gambar 4.42 Pada halaman riwayat lembur, terdapat informasi yang


mencakup tanggal lembur, jam selesai, dan keterangan status lembur.
Halaman ini menampilkan daftar lembur karyawan dengan rincian
tersebut, sehingga pengguna dapat dengan mudah melacak dan
memantau lembur yang telah dilakukan serta memperoleh informasi
tentang status persetujuan lembur. Selain itu, halaman ini juga
dilengkapi dengan tombol pengajuan lembur, yang memungkinkan
pengguna untuk mengajukan lembur baru secara praktis dan efisien,
menjadikan proses pengajuan lembur lebih terstruktur dan
terdokumentasi dengan baik

Gambar 4. 42 Halaman Riwayat Lembur

5. Pengajuan Lembur

Pada Gambar 4.43halaman pengajuan lembur, terdapat fitur untuk


mengajukan lembur karyawan. Halaman ini memuat informasi seperti
tanggal pengajuan lembur dan keterangan lembur yang diinginkan.
Selain itu, terdapat tombol "Ajukan" yang digunakan untuk mengirim
permohonan lembur karyawan. Jika pengguna ingin membatalkan
pengajuan lembur, terdapat juga tombol "Batal" yang akan
mengembalikan pengguna ke halaman sebelumnya. Fitur-fitur ini
memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengajukan lembur,

100
memberikan keterangan yang diperlukan, dan mengelola proses
pengajuan lembur dengan efisiensi.

Gambar 4. 43 Halaman Pengajuan Lembur

6. Approval Lembur

Pada Gambar 4.44 halaman Approval lembur, terdapat 3 tab yaitu


Pending, Approved, dan Rejected, yang memfasilitasi proses persetujuan
lembur. Pada tab Pending, terdapat fitur filter bulan yang memungkinkan
pengguna untuk memfilter lembur berdasarkan bulan tertentu. Di dalam tab
ini, terdapat card-card yang berisi informasi tanggal, nama, dan keterangan
lembur dari pengajuan lembur yang masih menunggu persetujuan. Selain
itu, terdapat tombol Setuju dan Tolak yang dapat digunakan oleh kepala
bagian untuk menyetujui atau menolak pengajuan lembur tersebut.

Pada tab Approved, ditampilkan data lembur yang telah disetujui


oleh kepala bagian. Data ini mencakup tanggal, nama, keterangan, dan total
lembur yang telah diizinkan. Halaman ini memberikan gambaran lengkap
tentang lembur yang telah mendapatkan persetujuan.

Sementara itu, pada tab Rejected, terdapat daftar pengajuan lembur


yang telah ditolak. Tab ini menyajikan informasi pengajuan lembur yang
tidak memenuhi persyaratan atau tidak disetujui oleh kepala bagian.

101
Dengan adanya 3 tab tersebut, pengguna dapat dengan mudah
melihat status pengajuan lembur, memantau lembur yang sedang menunggu
persetujuan, dan mendapatkan informasi terkait pengajuan lembur yang
telah disetujui maupun ditolak. Hal ini membantu dalam pengelolaan
lembur dan memperjelas status persetujuan lembur bagi semua pihak terkait.

Gambar 4. 44 Halaman Approval Lembur

7. Halaman Slip Gaji

Pada gamabr 4.45 halaman melihat slip gaji, terdapat card-card slip
gaji yang memuat informasi gaji karyawan. Setiap card slip gaji berisi
rincian gaji seperti periode penggajian, jumlah gaji, potongan, dan
tunjangan yang diterima. Selain itu, terdapat ikon print yang
memungkinkan pengguna untuk mencetak slip gaji jika diperlukan.
Halaman ini memberikan kemudahan bagi karyawan untuk melihat dan
mengakses informasi gaji mereka, serta memberikan opsi untuk
mencetak slip gaji jika diperlukan sebagai bukti atau keperluan
administrasi.

102
Gambar 4. 45 Halaman Slip gaji

8. Halaman Mendata Karyawan

Pada Gambar 4.46 halaman pendataan karyawan, terdapat field


pencarian yang memungkinkan pengguna untuk mencari karyawan
berdasarkan nama atau informasi lainnya. Di halaman ini, terdapat card-card
yang berisi data-data karyawan, seperti nama, posisi, dan informasi kontak.
Setiap card karyawan dilengkapi dengan tombol edit dan hapus, yang
memungkinkan pengguna untuk mengedit atau menghapus data karyawan
tersebut. Selain itu, terdapat tombol tambah karyawan yang memungkinkan
pengguna untuk menambahkan karyawan baru ke dalam sistem. Halaman
ini menyediakan fungsionalitas yang komprehensif untuk pengelolaan data
karyawan, termasuk pencarian, penambahan, pengeditan, dan penghapusan
data karyawan secara efisien.

103
Gambar 4. 46 Halaman Mendata Karyawan

9. Tambah Karyawan

Pada Gambar 4.47 halaman pendataan karyawan, terdapat tiga


halaman yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan data
karyawan secara sistematis. Setiap halaman berisi form yang harus diisi
dengan informasi yang relevan, seperti informasi dasar, informasi
pekerjaan, dan informasi kontak. Pengguna dapat menggunakan tombol
"Next" untuk melanjutkan ke halaman berikutnya, "Back" untuk kembali ke
halaman sebelumnya, dan "Save" untuk menyimpan data karyawan setelah
selesai. Halaman pendataan karyawan menyediakan alur kerja yang jelas
dan intuitif untuk memudahkan pengguna dalam menambahkan dan
menyimpan data karyawan dengan efisien.

Gambar 4. 47 Halaman Tambah Karyawan


104
10. Edit Karyawan

Pada gambar 4.48 halaman pengeditan karyawan, pengguna


diberikan kemampuan untuk mengubah data karyawan yang ada. Halaman
ini menyajikan form yang berisi informasi karyawan yang dapat diedit,
seperti nama, posisi, departemen, dan informasi kontak. Pengguna dapat
melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Setelah selesai mengedit, pengguna dapat menyimpan perubahan dengan
menggunakan tombol "Save". Halaman pengeditan karyawan memberikan
fleksibilitas bagi pengguna untuk memperbarui dan memodifikasi informasi
karyawan dengan mudah dan efisien.

Gambar 4. 48 Halaman Edit Karyawan

105
11. Hapus karyawan

Pada Gambar 4.49 halaman penghapusan karyawan, pengguna


diberikan kemampuan untuk menghapus data karyawan yang ada. Halaman
ini menampilkan notifikasi yang mengkonfirmasi keputusan penghapusan,
memberikan pengguna kesempatan untuk mempertimbangkan tindakan
tersebut. Pengguna memiliki pilihan antara tombol "Cancel" untuk
membatalkan penghapusan dan tombol "Hapus" untuk melanjutkan
penghapusan data karyawan secara permanen. Halaman penghapusan
karyawan memberikan pengguna kejelasan dan kontrol penuh dalam
mengelola dan menghapus data karyawan sesuai kebutuhan dan persyaratan
perusahaan.

Gambar 4. 49 Halaman Hapus Karyawan

106
12. Melihat Cuti

Pada Gambar 4.50 halaman riwayat cuti, pengguna dapat


melihat riwayat pengajuan cuti karyawan. Halaman ini menyajikan
data pengajuan cuti dalam bentuk yang terstruktur dan mudah
dipahami. Terdapat fitur filter tahun yang memungkinkan pengguna
membatasi tampilan cuti berdasarkan tahun tertentu. Data pengajuan
cuti ditampilkan dalam bentuk card, yang berisi informasi seperti
tanggal pengajuan, tanggal selesai,, Keterangan cuti dan status
pengajuan. Selain itu, halaman ini juga menyediakan tombol
"Pengajuan Cuti" yang memungkinkan pengguna untuk mengajukan
cuti baru dengan mengisi formulir yang relevan. Dengan halaman
riwayat cuti ini, pengguna dapat dengan mudah melihat dan
mengelola pengajuan cuti karyawan secara efisien dan
terdokumentasi.

Gambar 4. 50 Melihat Pengajuan Cuti

13. Pengajuan Cuti

Pada Gambar 4.51halaman pengajuan cuti, pengguna dapat


mengajukan cuti dengan mengisi formulir yang disediakan. Formulir
tersebut meminta pengguna untuk memasukkan tanggal mulai cuti, tanggal
selesai cuti, dan keterangan mengenai cuti yang diajukan. Setelah pengguna
mengisi semua informasi yang diperlukan, mereka dapat mengirim

107
permohonan cuti dengan mengklik tombol "Ajukan Cuti" atau "Submit".
Halaman pengajuan cuti memberikan pengguna kemudahan dalam
mengajukan cuti dan memastikan bahwa proses pengajuan cuti dilakukan
dengan mudah dan terdokumentasi dengan baik.

Gambar 4. 51 Halaman Pengajuan Cuti

14. Approval Cuti

Gambar 4.52 menampilkan Halaman Approval cuti terdiri dari tiga


tab: Pending, Approved, dan Rejected. Tab Pending menampilkan
pengajuan cuti yang masih menunggu persetujuan, termasuk informasi
tanggal dan keterangan cuti. Pada tab Approved, atasan dapat melihat data
cuti yang telah disetujui, termasuk rincian tanggal dan keterangan cuti yang
diizinkan. Di tab Rejected, terdapat daftar pengajuan cuti yang telah
ditolak..

Gambar 4. 52 Halaman Approval Cuti

108
15. Penggajian

Pada Gambar 4.53 halaman penggajian, pengguna dapat melihat


dan mengelola data penggajian karyawan. Halaman ini dilengkapi
dengan fitur filter tahun yang memungkinkan pengguna membatasi
tampilan data penggajian berdasarkan tahun tertentu. Data penggajian
ditampilkan dalam bentuk card-card yang berisi informasi seperti nama
karyawan, periode penggajian, total gaji, dan rincian komponen gaji
lainnya. Selain itu, halaman ini menyediakan tombol "Buat Penggajian"
yang memungkinkan pengguna membuat proses penggajian baru, serta
opsi "Export to Excel" untuk mengunduh data penggajian dalam format
file Excel. Dengan fitur-fitur tersebut, halaman penggajian memberikan
pengguna kemudahan dalam melihat, mengelola, membuat penggajian
baru, dan mengunduh data penggajian dengan cepat dan efisien.

Gambar 4. 53 Halaman penggajian Karyawan

16. Tambah Penggajian

Pada Gambar 4.54 halaman penggajian, pengguna dapat mengelola


proses penggajian karyawan dengan mudah. Halaman ini terdiri dari dua
bagian utama.

109
Pada bagian pertama, pengguna akan mengisi formulir periode
penggajian dan efektif kerja. Mereka dapat memasukkan periode
penggajian, seperti bulan dan tahun, serta informasi efektif kerja, seperti
jumlah jam kerja atau hari kerja dalam periode tersebut.

Setelah mengisi formulir, pengguna akan diarahkan ke bagian


kedua, di mana mereka dapat melihat perhitungan gaji dan potongan.
Halaman ini menampilkan rincian gaji karyawan berdasarkan periode
penggajian dan efektif kerja yang telah diisi sebelumnya. Pengguna
dapat melihat detail penggajian setiap karyawan, termasuk pendapatan,
potongan, dan komponen lainnya yang relevan.

Gambar 4. 54 Halaman Tambah Penggajian

17. Cetak Slip Gaji

Gambar 4.55 adalah Halaman cetak slip gaji memudahkan HR dalam


mengelola dan mencetak slip gaji karyawan. HR dapat mengisi formulir
dengan periode gaji dan nama karyawan untuk mencetak slip gaji yang
diinginkan. Tersedia tabel dengan ikon cetak di setiap entri data slip gaji
karyawan, memungkinkan HR untuk mencetak slip gaji secara individu.

110
Dengan halaman ini, HR dapat dengan efisien mencetak slip gaji sesuai
periode dan nama karyawan yang dicari.

18. Laporan
Gambar 4. 55 Halaman Cetak Slip Gaji HR

Gambar 4.56 adalah Halaman laporan menyediakan tombol-tombol


akses untuk melihat berbagai laporan penting dalam pengelolaan
perusahaan. Terdapat empat tombol yang memungkinkan pengguna
untuk mengakses laporan gaji, laporan presensi, rekap cuti, dan laporan
pinjaman. Setiap tombol mengarahkan pengguna ke halaman yang
sesuai dengan jenis laporan yang dipilih. Dengan tombol-tombol ini,
pengguna dapat dengan mudah menavigasi dan melihat informasi yang
dibutuhkan dalam pengelolaan perusahaan.

Gambar 4. 56 Halaman Laporan


111
19. Laporan Gaji

Gambar 4.57 adalah Halaman laporan gaji memberikan pengguna


akses untuk melihat informasi terkait pembayaran gaji karyawan.
Halaman ini menyajikan data gaji karyawan dengan rinci, termasuk
nama karyawan, tanggal pembayaran, jumlah gaji, dan komponen gaji
lainnya.

Dengan menggunakan halaman laporan gaji, pengguna dapat


dengan mudah melihat ringkasan pembayaran gaji karyawan dalam
suatu periode waktu tertentu. Informasi yang disajikan secara terstruktur
dan jelas memungkinkan pengguna untuk melacak dan memeriksa
pembayaran gaji dengan cepat dan efisien.

Selain itu, halaman laporan gaji juga dapat menyediakan opsi


untuk mencetak atau mengunduh laporan gaji dalam format yang dapat
digunakan untuk keperluan pelaporan atau keperluan administratif
lainnya.

Dengan adanya halaman laporan gaji, pengguna dapat memiliki


gambaran yang jelas tentang pembayaran gaji karyawan dalam
perusahaan, memudahkan pengelolaan keuangan dan pengawasan yang
efektif.

Gambar 4. 57 Halaman Laporan Gaji

112
20. Laporan Presensi

Gambar 4.58 adalah Halaman presensi memungkinkan pengguna


untuk melihat data presensi karyawan dalam rentang waktu yang
ditentukan. Terdapat dua form yang tersedia, yaitu "Start Bulan" dan
"End Bulan", yang digunakan untuk mengatur periode waktu yang ingin
ditampilkan. Setelah pengguna mengisi periode waktu yang diinginkan,
sistem akan melakukan filter dan menampilkan data presensi karyawan
yang relevan. Pengguna juga memiliki kemampuan untuk mencetak atau
mendownload data presensi tersebut dalam format yang sesuai. Dengan
fitur ini, pengguna dapat dengan mudah mencetak laporan presensi atau
menyimpannya dalam bentuk file untuk keperluan pengarsipan atau
referensi di masa mendatang. Halaman ini memberikan fleksibilitas
kepada pengguna dalam mengakses dan menggunakan data presensi
karyawan secara efisien.

Gambar 4. 58 Laporan Presensi

113
21. Rekap Cuti

Gambar 4.59 adalah Halaman rekap cuti memberikan pengguna


ringkasan penggunaan cuti karyawan dalam periode waktu yang
ditentukan. Pengguna dapat mengatur filter berdasarkan tahun untuk
melihat rekapitulasi cuti karyawan dalam tahun yang spesifik. Halaman
ini menampilkan card-card yang berisi informasi tentang pengajuan cuti,
termasuk tanggal pengajuan, jenis cuti, dan status pengajuan. Dengan
tampilan yang terstruktur dan mudah dipahami, pengguna dapat dengan
cepat melihat gambaran umum penggunaan cuti karyawan dan
melakukan analisis terhadap data tersebut. Halaman rekap cuti
membantu pengguna dalam pengelolaan cuti karyawan dengan efisien
dan efektif.

Gambar 4. 59 Halamann Rekap Cuti

114
4.3.2 User Flow

1. Presensi

Gambar 4.60 menggambarkan User Flow proses presensi


karyawan di PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4. 60 User Flow Presensi

115
2. Riwayat Presensi

Gambar 4.61 menggambarkan User Flow proses melihat


riwayat presensi karyawan sistem informasi PT. Bintang Anugerah
Sukses.

Gambar 4. 61 User Flow Riwayat Presensi

3. Cetak Slip Gaji

Gambar 4.62 menggambarkan User Flow proses mencetak


slip gaji sistem informasi PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4. 62 User Flow Mencetak slip Gaji

116
4. Melihat Cuti dan Pengajuan Cuti

Gambar 4.63 menggambarkan User Flow proses melihat


cuti dan pengajuan cuti sistem informasi PT. Bintang Anugerah
Sukses

Gambar 4. 63 User Flow Melihat dan Pengajuan Cuti

117
5. Approval Cuti

Gambar 4.64 menggambarkan User Flow proses Approval


cuti sistem informasi PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4. 64 User Flow Approval cuti

118
6. Mendata User

Gambar 4.66 menggambarkan User Flow proses mendata


karyawan sistem informasi PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4. 65 User Flow Mendata Karyawan

119
7. Mengedit Karyawan

Gambar 4.67 menggambarkan User Flow proses mengedit


karyawan sistem informasi PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4. 66 User Flow Edit karyawan


120
8. Melihat dan pengajuan Lembur

Gambar 4.68 menggambarkan User Flow proses menghapus


karyawan sistem informasi PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4. 67 User Flow Menghapus Karyawan

121
9. Melihat dan pengajuan Lembur
Gambar 4.69 menggambarkan User Flow proses Melihat
dan mengajukan lembur sistem informasi PT. Bintang Anugerah
Sukses.

Gambar 4. 68 User Flow melihat dan mengajukan Lembur

122
10. Approval Lembur

Gambar 4.70 menggambarkan User Flow proses Approval


Lembur sistem informasi PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4. 69 User Flow Approval Lembur

123
11. Melihat dan Menghitung Penggajian

Gambar 4.71 menggambarkan User Flow proses Melihat


dan menghitung penggajian sistem informasi PT. Bintang
Anugerah Sukses.

Gambar 4. 70 User Flow Melihat dan menghitung penggajian

124
12. Laporan Gaji

Gambar 4.72 menggambarkan User Flow proses Laporan


Penggajian sistem informasi PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4. 71 User Flow Laporan Gaji

125
13. Laporan Presensi

Gambar 4.73 menggambarkan User Flow proses Laporan


presensi sistem informasi PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4. 72 User Flow Laporan Presensi

126
14. Rekap Cuti

Gambar 4.74 menggambarkan User Flow proses rekap cuti


sistem informasi PT. Bintang Anugerah Sukses.

Gambar 4. 73 User Flow Rekap Cuti

127
4.4. Perancangan Implementasi
Proses implementasi pada sistem penggajian dan presensi di PT. Bintang
Anugerah Sukses akan menggunakan metode parallel. Dengan
menggunakan metode parallel, sistem yang baru akan diimplementasikan
secara bersamaan dengan sistem yang lama, tanpa adanya tahap
overlapping. Proses ini dilakukan dengan menjalankan kedua sistem secara
paralel dan melibatkan pengguna dalam penggunaan sistem baru secara
langsung.

Pengujian yang dilakukan pada sistem penggajian dan presensi berbasis


web di PT. Bintang Anugerah Sukses akan menggunakan kombinasi
pengujian black box dan white box, seperti yang telah disebutkan
sebelumnya. Pengujian black box akan difokuskan pada pengujian
fungsional, sementara pengujian white box akan melibatkan pemeriksaan
langsung terhadap struktur dan logika sistem.

Kelebihan implementasi menggunakan metode parallel:

• Tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengimplementasikan


seluruh sistem baru, karena dilakukan secara bersamaan dengan
sistem lama.
• Memungkinkan untuk segera memanfaatkan fitur dan manfaat dari
sistem baru, tanpa perlu menunggu tahap overlapping selesai.
• Risiko kegagalan sistem dapat diminimalkan karena pengguna dapat
melaporkan masalah langsung dan dilakukan perbaikan secara cepat.

Kekurangan implementasi menggunakan metode parallel:

• Memerlukan koordinasi yang baik antara tim implementasi dan


pengguna untuk memastikan transisi yang lancar dan pemahaman
yang tepat terhadap sistem baru.
• Membutuhkan pemantauan yang cermat selama periode
implementasi paralel untuk memastikan integritas data dan
kesesuaian hasil antara kedua sistem.

128
• Membutuhkan upaya yang lebih besar dalam pengelolaan sumber
daya, seperti pelatihan pengguna dan alokasi sumber daya IT yang
memadai untuk menjalankan kedua sistem secara paralel.

Dengan menggunakan metode parallel, diharapkan transisi ke sistem


penggajian dan presensi berbasis web yang baru di PT. Bintang Anugerah
Sukses dapat dilakukan dengan lebih cepat, meminimalkan risiko dan
dampak negatif terhadap kegiatan operasional perusahaan.

Gambar 4. 74 Proses Parallel (https://sis.binus.ac.id/)

129
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penggajian merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi suatu


perusahaan karena melibatkan pemberian upah kepada karyawan. Dalam upaya
meningkatkan efisiensi dan akurasi, perusahaan harus mengembangkan sistem
penggajian yang baik, yang dapat dilakukan baik secara manual maupun
komputerisasi. Sistem penggajian yang baik akan memastikan bahwa karyawan
menerima upah yang sesuai dengan kontrak kerja mereka, memungkinkan
perhitungan yang tepat untuk komponen gaji seperti gaji pokok, tunjangan, dan
potongan yang berlaku. Selain itu, sistem penggajian yang efisien akan
memudahkan pengelolaan data karyawan, perhitungan pajak dan kepatuhan
terhadap peraturan ketenagakerjaan. Dengan mengembangkan sistem
penggajian yang baik, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, kepuasan
karyawan, dan menghindari masalah yang berkaitan dengan pembayaran upah
yang tidak akurat atau terlambat.

Bedasarkan hasil rancangan bangun aplikasi penggajian di PT. Bintang


Anugerah Sukses. Terdapat kesimpulan

• Dengan adanya penggunaan presensi dengan geolocation dalam


sistem penggajian, perusahaan dapat memiliki informasi yang akurat
mengenai lokasi presensi setiap karyawan. Hal ini menghilangkan
kebutuhan untuk mengumpulkan data presensi secara manual yang
dapat rentan terhadap kehilangan atau kesalahan data.
• Selain itu, dengan sistem penggajian yang terintegrasi, perhitungan
lembur karyawan dapat dilakukan secara otomatis dan akurat.
Misalnya, perhitungan lembur dapat dilakukan pada tanggal 25
setiap bulannya. Dengan demikian, jika ada karyawan yang lupa atau
terlambat mengumpulkan data lembur, informasi tersebut masih
dapat diambil dari sistem penggajian tanpa perlu menunggu
karyawan tersebut.

130
• Dengan mengadopsi sistem penggajian yang terintegrasi dan efisien,
perusahaan dapat menghindari kesalahan dalam perhitungan gaji
dan memastikan bahwa setiap karyawan menerima upah yang sesuai
dengan kontrak kerja mereka. Selain itu, sistem penggajian yang
baik juga membantu perusahaan memenuhi kewajiban perpajakan
dan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan.

Dengan demikian, penggunaan presensi dengan geolocation dan integrasi


dengan sistem penggajian memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan
efisiensi, akurasi, dan kemudahan dalam pengelolaan data karyawan serta
pembayaran gaji.

5.2 Saran

Aplikasi E-Payroll yang dibuat oleh peneliti ini masih dalam proses
pengembangan, shingga aplikasi ini masih terus memerlukan tambahan-
tambahan modul. Berikut :

• Manajemen Kinerja: Modul ini akan memungkinkan evaluasi kinerja


karyawan, pengaturan target, dan penilaian kinerja. Modul ini akan
membantu perusahaan dalam memantau dan mengelola kinerja
karyawan secara objektif, serta dapat digunakan sebagai dasar untuk
memberikan insentif atau peningkatan gaji.
• Manajemen Pelatihan dan Pengembangan: Modul ini akan
memungkinkan perencanaan dan pengelolaan program pelatihan dan
pengembangan karyawan. Modul ini akan membantu perusahaan dalam
meningkatkan kompetensi dan pengetahuan karyawan, serta memantau
perkembangan mereka dalam hal pengembangan karir.

131
DAFTAR PUSTAKA

Aglis, Nur Septiyan Dkk. (2022). Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Kinerja
Pegawai Berbasis Android. Jurnal Ilmiah Fifo.

Desi, dkk. (2018). Analisis Pph 21 Terhadap Gaji Karyawan Pada Pt. Kencana
Utama Sejati. Jurnal Bisnis Kolega. Vol. 4(2):55-63

Dr. Shikha N. Khera, Ms. Karishma Gulati. 2012. “Human Resource Information
System And Its Impact On Human Resource Planning: A Perceptual
Analysis Of Information Technology Companies”.

Haerani, Reni. ( 2019 ). Online Employee Daily Report Design In The Maintenance
Division Of Pt.Krakatau Bandar Samudera. Journal of international
conference proceedings. 2(1).

Isputrawan , M. Fauzi. ( 2023 ). Pengembangan Aplikasi Absensi Berbasis Web


Menggunakan Face Recognition. Jurnal Teknoinfo . 17(1):55-65

Malia, E., dan Qoyyimah. (2016). Analisis Kenaikan Ptkp Sebagai Upaya
Peningkatan Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pajak Penghasilan
Di Kpp Pratama Pamekasan. Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis&Akutansi.
Vol 6(2): 48-60.

Mamluah, K., dan Odi, N. (2023). Rancang Bangun Aplikasi Penggajian Berbasis
Web Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Mahasiswa Teknik
Informatika. Vol 7(1): 342-346.

Mardiasmo. 2016. Perpajakan edisi terbaru 2016. Yogyakarta:Penerbit And

Mochamad, dkk. (2019). Rancang Bangun Aplikasi Penggajian Kayawan


Menggunakan Metode GROSS UP Pada CV. Nusantara Jasa Elektronika
Berbasis Desktop. Jurnal Sistem Informasi dan Komputer Akutansi. Vol 9
(3): 1-6.

132
Mulyani, S., dkk. (2020). Sistem Informasi Aplikasi Penggajian Karyawan Berbasis
Web Pada PT Panca Cipta Abadi. JURNAL SISFOTEK GLOBAL. Vol.
10(2): 34-39.

Nilasari,S. 2016. Panduan Praktis Menyusun Sistem Penggajian dan Benefit.


Jakarta: Raih Asa Sukses.

Nurmaya, A., dan Ady, C. N. (2021). Rancang Bangun Aplikasipenggajianpada


Bakmi Naga Resto Mal Boemi Kedaton. Teknologi Terkini. Vol 1(2): 1-14.

Pressman, R. S., & Maxim, B. R. (2014). Software Engineering: A Practitioner's


Approach (8th ed.). McGraw-Hill Education.

Rouse, M. (2016). User Flow. Techopedia. Diakses dari:


https://www.techopedia.com/definition/31852/user-flow

Saputra, Bayu Eko. ( 2022 ). Rancang Bangun Aplikasi Pengingat Kegiatan Harian
Siswa-Siswi Bimbel As-Samba Berbasis Android.

Sumirani, Luh Putu. ( 2018 ). Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Aktivitas


Harian Di Bkpsdm Gianyar . Jurnal Elektronik Ilmu Komputer Udayana .
7(2).

Wulandari, R., dkk. (2017). Rancang Bangun Penggajian Karyawan Berbasis Web
Pada Pt. Surganya Motor Indonesia. Journal CERITA. Vol 3(1): 27-35.

Mulyani, S. (2017) Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi


Sistematika

Johnson, P.B. dan Penn, A.S. 2022 Systems Mapping. Switzerland : Springer
Nature Switzerland AG

Satzinger, John W., Jackson, Robert B., Burd, Stephen D.2016 Systems analysis
and design in a changing world. Amerika : Cengage Learning

133
134

Anda mungkin juga menyukai