Hari, Tanggal : Rabu, 12 Oktober 2022

Bacaan : Matius 8 : 18-22

Ayat-ayat yang berkesan : Ayat 18, Tuhan Yesus mengingatkan agar kita
bersungguh-sungguh dan berkomitmen dengan sepenuh hati dalam mengikut Dia.

Ringkasan Singkat : Yesus dikelilingi oleh banyak orang dan seketika

pula ada dua orang yang datang kepada-Nya dan mengatakan hal demikian. Orang
pertama sebagai ahli Taurat berkata bahwa Ia akan mengikut Yesus kemanapun Ia
pergi. Namun, Yesus menjawab dalam suatu ungkapan yang berarti menjadi
pengikut-Nya yang setia harus meninggalkan segala sesuatu bahkan hal utama
sekalipun yaitu keluarga tercinta. Lalu orang kedua datang kepada-Nya dan berkata
bahwa Ia ingin menjadi murid Yesus namun Ia beralasan kembali bahwa Ia ingin
menguburkan ayahnya lalu mengikut Tuhan.

Disini kita melihat bahwa untuk menjadi pengikut sejati Tuhan Yesus tidaklah mudah
dan tidak bisa dirasa hanya dengan berkata-kata namun melalui tindakan. Ketika kita
menjadi pengikut Yesus, kita harus telah berkomitmen di dalam hati dan tulus dalam
melaksanakan seluruh perintah-Nya. Kita harus meninggalkan apa yang berharga dan
terpenting dalam hidup kita dan mengutamakan Tuhan di dalam hidup kita. Ketika kita
telah berkomitmen, kita akan sepenuhnya mengikut Dia sampai akhir hayat hidup kita.

Refleksi : Saya belajar bahwa kebiasaan saya seringkali

berkomitmen dengan setengah hati dan hanya dalam perkataan saja. Menjadi pengikut
Tuhan perlu adanya dorongan dalam hati kita secara sungguh-sungguh. Hidup
mengikut Yesus berarti kita menjadikan Yesus sebagai pedoman, landasan, penegak
hukum utama di dalam diri (sikap, perkataan, dan tindakan) kita. Untuk itu, kita perlu
tuntunan yang dari Allah Bapa melalui Roh Kudus agar kita mampu bertekad untuk
semakin percaya kepada Tuhan.

Aplikasi : 1 Saya akan bertekad dengan sungguh-sungguh

untuk rajin berdoa dan beribadah kepada Tuhan serta mengamalkannya.

2. Saya akan semakin bijak dan berkomitmen di dalam doa saya kepada Tuhan dan di
dalam setiap perjalanan saya, agar saya mampu dan terbiasa mengandalkan Tuhan
selalu.